Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH K3 & ASPEK HUKUM KONSTRUKSI

FAKTOR KESELAMATAN DAN KESEHATAN PADA PROYEK KONSTRUKSI


BANGUNAN TERMINAL

NAMA KELOMPOK :
1. FLORIDA MARIA SERVIAM (1923716050)
2. FONI FITRIANI NESIMNASI (1923716051)

POLITEKNIK NEGERI KUPANG


2022

i.
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
hikmat dan karunia-Nya, sehingga Makalah K3 & Aspek Hukum Konstruksi ini dapat
terselesaikan.
Makalah ini dibuat untuk memperdalam penggetahuan tentang Kesehatan dan
Keselamatan Kerja khususnya di bidang Konstruksi dan sekaligus sebagai tugas yang harus
dipenuhi oleh mahasiswa dalam mata kuliah K3 & Aspek Hukum Konstruksi.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, kami
sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna penyempurnaan makalah ini.
Demikian makalah ini dibuat, semoga bermanfaat. Sekian dan terima kasih.

ii.
DAFTAR ISI
COVER..................................................................................................................................i.
KATA PENGANTAR................................................................................................................ii.
DAFTAR ISI............................................................................................................................iii.
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................................1.
A. LATAR BELAKANG.............................................................................................................1.
B. RUMUSAN MASALAH.......................................................................................................1.
C. TUJUAN.............................................................................................................................2.
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................3.
A. PENGERTIAN K3................................................................................................................3.
B. BAHAYA YANG AKAN DIHADAPI PADA PROYEK KONSTRUKSI TERMINAL........................4.
C. MANAJEMEN K3...............................................................................................................5.
BAB III PENUTUP...................................................................................................................8.
A. KESIMPULAN....................................................................................................................8.
B. SARAN...............................................................................................................................8.
DAFTAR PUSTAKA

iii.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masalah keselamatan dan kesehatan kerja (K3) secara umum di Indonesia masih
sering terabaikan. Hal ini ditunjukkan dengan masih tingginya angka kecelakaan kerja. Di
Indonesia, setiap tujuh detik terjadi satu kasus kecelakaan kerja. Hal ini tentunya sangat
memprihatinkan. Tingkat kepedulian dunia usaha terhadap K3 masih rendah. Padahal
karyawan adalah aset penting perusahaan.
Kegiatan Konstruksi merupakan unsur penting dalam pembangunan. Dalam
melaksanakan kegiatan konstruksi menimbulkan berbagai dampak yang tidak diinginkan
antara lain yang menyangkut aspek keselamatan kerja dan lingkungan.untuk itu kegiatan
konstruksi harus dikelola dengan memperhatikan standar dan kententuan yang berlaku.
Bahaya yang paling sering terjadi di proyek konstruksi adalah : jatuh dari ketinggian,
kecelakaan kendaraan bermotor, dan tertimpa bendah yang jatuh.
Jatuh dari ketinggian adalah penyebab utama kecelakaan kerja dalam industri
konstruksi. Menurut buku OASHA (29 CRF), tindakan perlindungan agar tidak jatuh
meliputi : pembuatan landasan untuk berpijak yang kuat, jalan setapak yang cukup lebar,
dibuatkan pagar di sisi pinggiran. Perlindungan juga diperlukan ketikan karyawan yang
berisiko untuk jatuh ke peralatan berbahaya.
Tertimpa benda yang jatuh adalah kejadian kecelakaan kerja yang ke tiga. Tidak
seorang pun diperbolehkan untuk menyebrang di bawah atau berdiri di bawah peralatan
loading, semua pekerja seharusnya berada pada jarak yang aman, disamping itu ada
ketidak disiplinan dalam pemakaian pelingdung kepala.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, penulis dapat merumuskan masalah sebagai
berikut:
1. Bagaimana cara mencegah terjadinya kecelakaan kerja?
2. Faktor apa saja yang menyebabkan terjadinya kecelakaan kerja pada proyek
konstruksi terminal?

1.
C. Tujuan
Adapun yang menjadi tujuan dalam penulisan makalh ini adalah
1. Pekerja konstruksi berada di tempat kerja selalu dalam keadaan selamat. Sehat
dan sejahtera.
2. Menguatkan pemahaman tentang pentingnya faktor keselamatan dan kesehatan
kerja
3. Agar terhindar dari gangguan kesehatan yang disebabkan oleh lingkungan atau
kondisi keselamatan dan kesehatan kerja proyek konstruksi terminal
4. Untuk mengkali secara mendalam faktor-faktor keselamatan dan kesehatan kerja

2.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian K3

K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) adalah serangkaian aturan/himbauan yang


digunakan sebagai pemberitahuan kepada pekerja bahwa terdapat pelaksanaan
terhadap kesehatan, keselamatan, dan keamanan selama bekerja. Menurut para ahli,
istilah ini memiliki arti yang terbagi lagi menjadi area keilmuan dan filosofis. Secara
keilmuan, makna dari K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) adalah usaha atau upaya
yang dilakukan dalam rangka mencegah adanya penyakit akibat kerja, pencemaran
lingkungan, peledakan, dan lain-lain. Menurut filosofinya, K3 ini menjadi penanda dari
adanya pemikiran sebagai usaha menjamin keutuhan hingga kesempurnaan. Hal tersebut
khususnya pada aspek jasmani maupun rohani bagi seluruh tenaga kerja untuk
mengutamakan hasil pembangunan yang maksimal. Pekerja perlu mendapatkan
lingkungan yang aman dan nyaman demi maksimalnya pekerjaan di dalam suatu proyek.
Di samping itu, keberhasilan sebuah proyek konstruksi sangat ditentukan melalui
performa kerja dari masing-masing orang yang mendukung pembangunannya.
K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) saat ini menjadi sebuah hal yang cukup
familiar dalam dunia kerja. Namun belum semua orang mengetahui pengertian K3
sebenarnya. Berikut adlah beberapa pengertian k3 menurut ILO (Internasional Labour
Organixation) :
Suatu upaya untuk mempertahankan dan meningkatkan derajat kesejahteraan fisik
mental dan sosial yang setinggi-tingginya bagi pekerja di semua jabatan, pencegahan

3.
penyimpangan kesehatan diantara pekerja yang disebabkan oleh kondisi pekerjaan,
perlindungan pekerja dalam pekerjaanya dari resiko akibat faktor yang merugikan
kesehatan, penempatan dan pemeliharaan pekerja dalam suatu lingkungan kerja yang
diadaptasikan dengan kapasitas fisiologi dan psikologi: dan diringkaskan sebagai adaptasi
pekerjaan kepada manusia dan setiap manusia kepada jabatannya.

Penyebab terjadinya kecelakaan kerja konstruksi:


 Pekerja Heterogen
 Tingkat Skill
 Edukasi Berbeda
 Pengetahuan tentang K3 rendah.
Pencegahan faktor manusia:
 Pemilihan Tenaga Kerja
 Pelatihan Sebelum Mulai Kerja
 Pembinaan dan Pengawasan selama kegiatan berlangsung.
Faktor teknis :
 Perencanaan teknik yang baik
 Pemeliharaan dan perawatan peralatan
 Pengawasan dan pengujian peralatan kerja
 Penggunaan metode dan teknik konstruksi yang aman.

B. Bahaya Yang Akan Dihadapi Pada Proyek Konstruksi Terminal


Adapun potensi bahaya yang akan dihadapi pada konstruksi bangunan terminal
mempunyai beberapa faktor, faktor itu antara lain :
1. Pekerjaan Pembekistingan diantara lain :
 Pemasangan body bekisting kolom
 Pembekistingan scaffolding
 Pembongkaran bekisting

2. Pekerjaan Pembesian diantara lain :


 Pemotongan besi kolom, lantai, dinding dan balok
 Pemasangan besi dinding, kolom, balok
4.
 Pemasangan besi lantai

3. Pekerjaan Pengecoran diantara lain :


 Penempatan truck mixer
 Pekerjaan pengecoran menggunakan bucket dan pipa tremi
 Pemadatan beton segar

4. Bahan-bahan yang jatuh dari bangunan yang roboh

5. Kebisingan dan Getaran

C. Manajeman K3
Manajeman dan K3 untuk menjalankan program keselamatan dan kesehatan kerja
membutuhkan manajeman yang baik. Karena menajeman dapat mengatur semua unsur
pendunkung program tersebut guna mencapai tujuan yang diinginkan. Maka dari itu
sebuah proyek konstruksi membutuhkan manajeman untuk mewujudkan hasil yang
direncanakan. Berbicara tentang manajemen adalah sebuah cara untuk mengatur
sebuah proses pekerjaan dapat berjalan sesuai rencana. Manajeman mempunyai sistem
yang bisa menghasilkan suatu pekerjaan mencapai titik keberhasilan 100%. Bagian dari
sistwm manajemen K3 sendiri meliputi Planning, Organizing, Actuating dan Controling.
1) Planning
Perusahaan atau jasa kontraktor yang bersangkutan harus merencanakan untuk
memenuhi kebijakan agar tenaga kerja yang bersangkutan terlindungi dari resiko
kecelakaan pada proyek konstruksi terminal.
2) Organizing
Organizing sendiri adalah proses dalam memastikan kebutuhan manusia dan fisik
setiap sumber daya tersedia untuk menjalankan rencana dan mencapai
tujuan keselamtan dengan menggunakan perlengkapan keselamatan kerja dan
jenis perlengkapan keselamatan kerja antara lain :
1. Safety hat, yang berguna untuk melindungi kepala dari benturan benda keras
selama mengoperasikan atau memelihara AMP.

5.
2. Safety shoes, yang akan berguna untuk menghindarkan terpeleset karena licin
atau melindungi kaki dari kejatuhan benda keras dan sebagainya.
3. Kaca mata keselamatan, terutama dibutuhkan untuk melindungi mata pada
lokasi pekerjaan yang banyak serbuk metal atau serbuk material keras lainnya.
4. Masker, diperlukan pada medan yang berdebu meskipun ruang operator telah
tertutup rapat, masker ini dianjurkan tetap dipakai.
5. Sarung tangan, dibutuhkan pada waktu mengerjakan pekerjaan yang
berhubungan dengan bahan yang keras, misalnya membuka atau
mengencangkan baut dan sebagainya.
6. Alat pelindung telinga, digunakan untuk melindungi telingan dari kebisingan
yang ditimbulkan dari pengoperasian peralatan kerja.
3) Actuating
Perencanaan dan pengoprasian pelaksanaan k3 terdiri dari beberapa factor yaitu :
1. Manusia
Manusia merupakan unsur yang paling penting dan paling menentukan dalam
keselamatan dan kesehatan kerja , beberapa syarat yang wang dipunya oleh
pelaku konstruksi adalah
 Sehat Jasmani dan Rohani
 Displin
 Mematuhi ketentuan peraturan keselamatan kerja
 Menggunakan peralatan keselamatan kerja
2. Peralatan / Mesin
 Kebersihan dan Ketertiban harus tetap terjaga
 Peralatan harus dalam kondisi baik dan siap untuk dioperasikan
 Kesediaan bahan bakar harus tercukupi
3. Lingkungan / Tempat kerja
 Mempunyai penerangan yang cukup dan memnuhi syarat untuk
melakukan pekerjaan
 Mempunyai suhu yang baik dan ventilasi yang cukup
 Rambu rambu tentang keselamtan harus dipasang
4) Controling

6.
Agar pekerjaan berjalan sesuai dengan visi, misi, aturan dan program kerja maka
dibutuhkan pengontrolan diantaranya yaitu:
 Dilaksanakan penyuluhan tentang k3
 Pengawasan dengan tingkat kemampuan dan resiko yang dikerjakan
 Pemeriksaan atau Inspeksi ditempat kerja secara teratur seperti
lingkungan kerja dan peralatan
 Pemantauan kesehatan.pada pekerja konstruksi.

7.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Pencegahan terjadinya kecelakaan kerja dapat dilakukan dengan cara : pemilihan
tenaga kerja, pelatihan sebelum mulai kerja, pembinaan dan pengawasan selama
kegiatan berlangsung.
2. Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kecelakaan kerja pada proyek
konstruksi terminal : Pekerjaan Pembekistingan; Pekerjaan Pembesian; Pekerjaan
Pengecoran; Bahan-bahan yang jatuh dari bangunan yang roboh; Kebisingan dan
Getaran.

B. Saran
Untuk kelancaran pekerjaan konstruksi, perlu adanya penerapan prosedur dalam
setiap pekerjaan konstruksi.

8.
DAFTAR PUSTAKA

Ervianto,WI.,2005.manajemen proyek konstruksi. Cv Andi offset. Yogyakarata Permenaker


PER.005/MEN?1996 Suma’mur (1992)
Undang-Undang No. 1 Tahun 1951 tentang Kerja
Undang-Undang No. 2 Tahun 1952 tentang Kecalakaan Kerja
Undang-Undang No.1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
Permenaker No. 4 Tahun 1995 Tentang Perusahaan Jasa Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Instruksi Manaker RI No. 5 Tahun 1996 Tentang Pengawasan dan Pembinaan K3 pada
Kegiatan Konstruksi Bangunan
Permenaker No. 5 Tahun 1996 Tentang SMK3 (Sistem Manajeman K3)

9.

Anda mungkin juga menyukai