Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM

MEKANIKA BETON

Kelompok : 1. Anisah Andita (1212714007)


2. Inne Eka Oktaviyanti (1202704005)
3. Iqbal Ramadhan (1212714004)
4. M. Alif Namira (1212714009)
5. Nina Eka Putri Yani (1202724003)
6. Yushi Imaroh (1212714001)
Modul : Modul 9
Judul Praktikum : Pemeriksaan waktu pengikatan semen hidrolis
Tanggal Praktikum : Desember 2021
Asisten Laboratorium : Fajri Afrian Ariyanto (1182004007)
Tanggal Disetujui :

MODUL 9 – PEMERIKSAAN WAKTU PENGIKATAN


1
SEMEN HIDROLIS
Modul 9
PEMERIKSAAN WAKTU PENGIKATAN SEMEN HIDROLIS

9.1 Maksud dan Tujuan


Menentukan waktu pengikatan semen hidrolis (dalam keadaan konsistensi
normal).

9.2 Alat dan Bahan


9.2.1 Alat
1. Mesin aduk (mixer) dengan daun-daun pengaduk dari baja tahan karat serta
mangkuk yang dapat dilepas,
2. Alat vikat (dengan menggunakan ujung D seperti pada gambar 1.3),
ketelitian sampai 0.1 gram,
3. Alat pengorek (scraper) dibuat dari karet yang agak kaku,
4. Gelas ukur dengan kapasitas 150 atau 200 mL,
5. Sendok Perata (trowel)
6. Sarung tangan karet,
7. Ruang lembab yang mampu memberikan kelembapan relative minimum
90%.
9.2.2 Bahan
1. Semen Portland ± 3,5kg (untuk ± 6 percobaan)
2. Air bersih (dengan temperature ruangan)

9.3 Teori Dasar


Waktu pengikatan awal adalah waktu yang diperlukan semen dari saat mulai
bereaksi dengan air menjadi pasta semen sampai terjadi kehilangan sifat keplastisan.
Metode pengujian pengikatan awal menggunakan standar ASTM C 191 dan
mengguanakan alat vicat dengan jarum berdiameter 1 mm. Waktu pengikatan awal
semen diperoleh saat penurunan mencapai 25mm dan setiap penurunan dicatat suhu
ruangannya (⁰C). Waktu pengikatan awal pada semen berkisar antara 15-210 menit.
Yang dimaksud dengan :
1. Waktu ikat awal adalah waktu yang diperlukan oleh pasta semen untuk
mengubah sifatnya dari kondisi cair menjadi padat.

MODUL 9 – PEMERIKSAAN WAKTU PENGIKATAN


2
SEMEN HIDROLIS
2. Waktu ikat akhir adalah waktu dimana penetrasu jarum vicat tidak terlihat secara
visual.
3. Suhu udara adalah suhu ruangan pada saat dilakukan pengujian.
4. Benda uji adalah sejumlah semen dengan berat dan isi tertentu yang dibuat.
Sedangkan waktu ikat itu sendiri adalah waktu yang diperlukan semen untuk
mengeras, terhitung dari mulai bereaksi dengan air dan menjadi pasta semen hingga
pasta semen cukup kaku untuk menahan tekanan.

9.4 Langkah Kerja


9.4.1 Persiapan
Sebelum melaksanakan percobaan praktikum ini, terlebih dahulu harus
dilakukan persiapan-persiapan sebagai berikut :
1. Persiapan pembuatan pasta
2. Pencetakan uji, dilakukan sesuai dengan ketentuan pada penentuan

9.4.2 Prosedur percobaan


a. Pasang daun pengaduk serta mangkuk pada alat pengaduk,
b. Masukkan bahan untuk percobaan dalam mangkuk dan campurlah sebagai
berikut:
1) Tuangkan air (± 125 – 155 cc untuk semen tipe I dan (± 130 – 140 cc untuk
semen tipe III),
2) Masukkan 500 gram semen ke dalam air dan biarkan untuk penyerapan
selama 30 detik,
c. Jalankan mesin pengaduk dengan kecepatan rendah (140 ± 5 rpm) dan aduklah
selama 30 detik,
d. Hentikan mesin pengaduk untuk 15 detik dan sapulah bahan (pasta) dari
dinding sisi mangkuk,
e. Jalankan mesin pengaduk dengan kecepatan sedang (248 ±10 rpm) dan aduklah
selama 1 menit,
f. Segera ambil pasta dari mangkuk dan bentuklah sebagai bola. Lemparkan
bola pasta tersebut dari tangan yang satu ke tangan yang lain (dengan jarak ±
15 cm) beberapa kali, g. Segera masukkan benda uji tersebut kedalam ruang
lembab dan biarkan,

MODUL 9 – PEMERIKSAAN WAKTU PENGIKATAN


3
SEMEN HIDROLIS
h. Setelah 30 menit didalam ruang lembab, tempatkan benda uji pada alat vikat.
Turunkan jarum hingga menyentuh permukaan pasta semen. Keraskan skrup
dan geser jarum penunjuk pada bagian atas dari skala dan lakukan
pembacaan awal,
i. Lepaskan batang dengan memutar skrup dan biarkan jarum mapan pada
permukaan pasta selama 30 detik. Lakukan pembacaan untuk menetapkan
dalamnya penetrasi. Apabila pasta terlalu lembek, lambatkan penurunan
batang untuk mencegah melengkungnya jarum,
j. Jarak antara setiap penetrasi pada pasta tidak boleh lebih kecil dari 6 mm.
Untuk semen tipe I, Percobaan dilakukan segera setelah diambil dari ruang
lembab dan setiap 15 menit sesudahnya sampai tercapai penetrasi sebesar 25
mm atau kurang. Untuk semen tipe III, setiap menit 10 menit sesudahnya
sampai tercapai penetrasi sebesar 25 mm atau kurang,
k. Gambarkan dalam suatu grafik, besarnya penetrasi jarum vicat sebagai fungsi
dari waktu untuk semen-semen tipe I atau III,
l. Catatlah semua hasil percobaan penetrasi. Tentukan waktu tercapainya
penetrasi sebesar 25 mm. Inilah waktu ikat dari semen hidrolis.

9.5 Data percobaan


9.5 data percobaan pemeriksaan waktu pengikatan semen hidrolis

Test penetrasi
No Menit ke- Suhu
Titik 1 Titik 2
1. 0 5 cm 5 cm
2. 15 5 cm 5 cm
3. 30 5 cm 5 cm
4. 45 5 cm 5 cm
5. 60 5 cm 5 cm
20⁰C-21⁰C
6. 75 5 cm 5 cm
7. 90 5 cm 5 cm
8. 105 5 cm 5 cm
9. 120 5 cm 5 cm
10. 135 5 cm 5 cm
11. 150 5 cm 4,8 cm 28⁰C-29⁰C
12. 165 4,3 cm 4,3 cm

MODUL 9 – PEMERIKSAAN WAKTU PENGIKATAN


4
SEMEN HIDROLIS
13. 180 4,3 cm 3,9 cm
14. 195 3,9 cm 3,4 cm
15. 210 3,1 cm 3,1 cm
9.6 Pengolahan data
Berat wadah : 0.276kg
Berat semen : 300gr
Air : 110mL

9.6.1 data percobaan pemeriksaan waktu pengikatan semen hidrolis


Test penetrasi
No Menit ke- Suhu
Titik 1 Titik 2
1. 0 5 cm 5 cm
2. 15 5 cm 5 cm
3. 30 5 cm 5 cm
4. 45 5 cm 5 cm
5. 60 5 cm 5 cm
20⁰C-21⁰C
6. 75 5 cm 5 cm
7. 90 5 cm 5 cm
8. 105 5 cm 5 cm
9. 120 5 cm 5 cm
10. 135 5 cm 5 cm
11. 150 5 cm 4,8 cm
12. 165 4,3 cm 4,3 cm
13. 180 4,3 cm 3,9 cm 28⁰C-29⁰C
14. 195 3,9 cm 3,4 cm
15. 210 3,1 cm 3,1 cm

9.6.2 Grafik hubungan penurunan dan waktu pengikatan

MODUL 9 – PEMERIKSAAN WAKTU PENGIKATAN


5
SEMEN HIDROLIS
Grafik Hubungan Penurunan dan Waktu
Pengikatan
60

50

40

30

20

10

0
0 15 30 45 60 75 90 105 120 135 150 165 180 195 210

titik 1 Series 3

9.7 Analisis
9.7.1 Analisis percobaan
Praktikum ini dilaksanakan pada tanggal 18 Desember 2021 di laboraturium
Universitas Bakrie. Praktikum ini menggunakan alat & bahan yang telah disediakan di
laboraturium. Untuk alat yang digunakan dalam praktikum ini seperti : mesin aduk
(mixter), alat vikat (menggunakan ujung D ketelitian sampai 0.1gr), gelas ukur dengan
kapasitas 150 atau 200mL, sendok perata. Bahan yang digunakan dalam praktikum ini :
semen Portland dan air bersih. Tujuan dari praktikum ini adalah Menentukan waktu
pengikatan semen hidrolis (dalam keadaan konsistensi normal). Percobaan ini dilakukan
selama 210 menit dengan suhu yang berbeda.

9.7.2 Analisis data


Test penetrasi
No Menit ke- Suhu
Titik 1 Titik 2
1. 0 5 cm 5 cm
2. 15 5 cm 5 cm
3. 30 5 cm 5 cm
4. 45 5 cm 5 cm
5. 60 5 cm 5 cm
20⁰C-21⁰C
6. 75 5 cm 5 cm
7. 90 5 cm 5 cm
8. 105 5 cm 5 cm
9. 120 5 cm 5 cm
10. 135 5 cm 5 cm
11. 150 5 cm 4,8 cm 28⁰C-29⁰C

MODUL 9 – PEMERIKSAAN WAKTU PENGIKATAN


6
SEMEN HIDROLIS
12. 165 4,3 cm 4,3 cm
13. 180 4,3 cm 3,9 cm
14. 195 3,9 cm 3,4 cm
15. 210 3,1 cm 3,1 cm

Kerapatan suatu zat dipengaruhi oleh suhu dan tekanan yang dialami zat tersebut. Pada
suhu 4°C, kerapatan air adalah tepat 1 g/cm³, tetapi terus menurun dan menurun dengan
semakin meningkatnya suhu. Hal ini dapat terjadi karena kerapatan didapat dari
pembagian massa zat dengan volumenya. Dengan meningkatnya suhu, air, layaknya zat-
zat lain, akan mengalami pemuaian dan volumenya akan meningkat, dan menghasilkan
kerapatan yang lebih kecil daripada semula.
Air adalah senyawa yang tergolong spesial, dan mempunyai suatu anomali. Kerapatan
air terus menurun baik jika dipanaskan maupun didinginkan dari suhu 4°C. Pada suhu
0°C dalam tekanan atmosfer, volume air atau es meningkat dan inilah sebab es
mengambang di air. Kebanyakan cairan mengembang ketika dipanaskan dan menyusut
ketika didinginkan karena molekul-molekul dalam zat tersebut berada dalam posisi yang
tetap pada keadaan padat tapi butuh banyak ruang untuk bergerak pada keadaan cair.
Data diatas menunjukan hasil test penetrasi dengan suhu yang berbeda. Dalam menit
awal sampai menit 135 kita mengguanakan suhu dalam ruangan ber-ac yang
mengakakibatkan keterlambatan pengikatan pada semen hidrolis. Saat menit ke 150
sampai 210 kita menggunakan suhu luar ruangan yang menyebabkan perbedaan
terjadinya pengikatan semen hidrolis. Suhu ruangan sangat mempengaruhi
9.7.3 Analisis kesalahan
1. Kurang terampilnya praktikum dalam menggunakan alat
2. Kurang telitinya saat membaca skala alat

9.8 Pengaplikasian
Pengaplikasian praktikum beton modul 9 - PEMERIKSAAN WAKTU
PENGIKATAN SEMEN HIDROLIS dalam kehidupan konstruksi kadar semen yang
akan digunakan diperoleh dari hasil perhitungan rancangan, selanjutnya dibandingkan
dengan ketentuan kadar semen minimum berdasarkan pertimbangan durabilitas, dan
dibandingkan juga dengan batas kadar semen maksimum untuk mencegah terjadinya
retak akibat panas hidrasi yang tinggi.

9.9 Kesimpulan

MODUL 9 – PEMERIKSAAN WAKTU PENGIKATAN


7
SEMEN HIDROLIS
Waktu ikat semen dipengaruhi oleh banyaknya jumlah air, waktu, dan suhu
diperlukan untuk semen dapat mengeras. Semakin lama waktu yang diperlukan semakin
keras juga semen yang didapat. Dan juga dari table diatas dapat diketahui lamanya
waktu untuk terjadi pengikatan awal. Tujuan perancangan campuran beton adalah untuk
menentukan proporsi bahan baku beton yaitu semen, agregat halus, agregat kasar, dan
air yang memenuhi kriteria workabilitas, kekuatan, durabilitas, dan penyelesaian akhir
yang sesuai dengan spesifikasi. Proporsi yang dihasilkan oleh rancangan pun harus
optimal, dalam arti penggunaan bahan yang minimum dengan tetap mempertimbangkan
kriteria teknis. Perancangan campuran beton merupakan suatu hal yang kompleks jika
dilihat dari perbedaan sifat dan karakteristik bahan penyusunnya. Karena itu, sifat dan
karakteristik masing-masing bahannya tersebut akan menyebabkan produksi beton yang
dihasilkan cukup bervariasi. Selanjutnya perlu diketahui beberapa faktor lainnya yang
mempengaruhi pekerjaan pembuatan rancangan campuran beton, diantaranya adalah
kondisi dimana pekerjaan dilaksanakan, kekuatan beton yang direncanakan,
kemampuan pelaksana, tingkat pengawasan, peralatan yang digunakan, dan tujuan
peruntukan bangunan.

9.10 Referensi
 Lolyyandasari Supardi. Waktu pengikatan awal semen hidrolis.
https://pdfcookie.com/documents/3-waktu-pengikatan-awal-semen-hidrolis-
3lkzxp7k9nlk. Diakses pada tanggal 5 Januari 2022.
 Rina Hayati. Analisis data praktikum. https://penelitianilmiah.com/analisis-data-
praktikum/. Diakses pada tanggal 6 Januari 2022.
 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT.
Rancangan campuran beton.
https://bpsdm.pu.go.id/center/pelatihan/uploads/edok/2019/02/923ef_Modul_3-
_Rancangan_Campuran_Beton_final.pdf. Diakses pada tanggal 6 Januari 2022.

9.11 Lampiran

MODUL 9 – PEMERIKSAAN WAKTU PENGIKATAN


8
SEMEN HIDROLIS
Gambar 9.11.1 percobaan menggunakan alat vikat.
Sumber : Dokumentasi Praktikan 2021

Gambar 9.11.1 penimbangan semen untuk percobaan


Sumber : Dokumentasi Praktikan 2021

MODUL 9 – PEMERIKSAAN WAKTU PENGIKATAN


9
SEMEN HIDROLIS
Gambar 9.11.1 pembuatan pasta
Sumber : Dokumentasi Praktikan 2021

Gambar 9.11.1 memasukan pasta kedalam wadah


Sumber : Dokumentasi Praktikan 2021

MODUL 9 – PEMERIKSAAN WAKTU PENGIKATAN


10
SEMEN HIDROLIS

Anda mungkin juga menyukai