NAMA KELOMPOK
1. FLORIDA MARIA SERVIAM 1923716051
2. FONI FITRIANI NESIMNASI 1923716051
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
hikmat dan karunia-Nya, sehingga Makalah K3 & Aspek Hukum Konstruksi ini dapat
terselesaikan.
Makalah ini dibuat untuk memperdalam penggetahuan tentang Kesehatan dan
Keselamatan Kerja khususnya di bidang Konstruksi dan sekaligus sebagai tugas yang harus
dipenuhi oleh mahasiswa dalam mata kuliah K3 & Aspek Hukum Konstruksi.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, kami
sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna penyempurnaan makalah ini.
Demikian makalah ini dibuat, semoga bermanfaat. Sekian dan terima kasih.
KATA PENGANTAR 1
BAB I......................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN.....................................................................................................................................3
B. PERMASALAHAN............................................................................................................................3
C. TUJUAN..........................................................................................................................................4
BAB III....................................................................................................................................................4
PEMBAHASAN.......................................................................................................................................4
PENGERTIAN K3.................................................................................................................................4
1) PLANNING...............................................................................................................................6
2) ORGANIZING..........................................................................................................................6
BAB III....................................................................................................................................................8
PENUTUP...............................................................................................................................................8
A. KESIMPULAN...............................................................................................................................8
B. SARAN............................................................................................................................................9
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Bahaya yang paling sering terjadi di proyek konstruksi adalah : jatuh dari ketinggian,
kecelakaan kendaraan bermotor, dan tertimpa benda yang jatuh.
Jatuh dari ketinggian adalah penyebab utama kecelakaan kerja dalam industri konstruksi.
Menurut buku OSHA (29 CFR), tindakan perlindungan agar tidak jatuh meliputi : pembuatan
landasan untuk berpijak yang kuat, jalan setapak yang cukup lebar, dibuatkan pagar di sisi
pinggiran . Perlindungan juga diperlukan ketika karyawan yang berisiko untuk jatuh ke
peralatan berbahaya.
Tertimpa benda yang jatuh adalah kejadian kecelakaan kerja yang ke tiga. Tidak seorangpun
diperbolehkan untuk menyeberang di bawah atau berdiri di bawah peralatan loading, semua
pekerja seharusnya berada pada jarak yang aman, disamping itu ada ketidak disiplinan dalam
pemakaian pelindung kepala.
B. PERMASALAHAN
C. TUJUAN
Adapun yang menjadi tujuan dalam penulisan makalah ini adalah
1. Pekerja konstruksi berada di tempat kerja selalu dalam keadaan selamat, sehat dan
sejatera.
2. Menguatkan pemahaman tentang pentingnya faktor keselamatan dan kesehatan
kerja
3. Agar terhindar dari gangguan kesehatan yang disebabkan oleh lingkungan atau
kondisi keselamatan dan kesehatan kerja proyek konstruksi terminal
4. Untuk mengkaji secara mendalam faktor faktor keselamatan dan kesehatan.
BAB III
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN K3
K3 (Keselamtan dan Kesehatan Kerja) saat ini menjadi sebuah hal yang cukup familiar
dalam dunia kerja. Namun belum semua orang mengetahui pengertian K3 sebenarnya.
Berikut adalah beberapa pengertian K3 menurut ILO (International Labour Organization) :
Adapun potensi bahaya yang akan dihadapi pada kontrusksi bangunan terminal
mempunyai beberapa faktor , faktor itu diantara lain :
- Pembekistingan scaffolding
- Pembongkaran bekisting
. C MANAJEMEN K3
Manajemen dan K3 Untuk menjalankan program keselamatan dan kesehatan kerja
membutuhkan manajemen yang baik. Karena manajemen dapat mengatur semua unsur pendukung
program tersebut guna mencapai tujuan yang diiginkan. Maka dari itu sebuah proyek konstruksi
membutuhkan manajemen untuk mewujudkan hasil yang direncanakan. Berbicara tentang
manajemen adalah sebuah cara untuk mengatur sebuah proses pekerjaan dapat berjalan sesuai
rencana. Manajemen mempunyai sistem yang bisa menghasilkan suatu pekerjaan mencapai titik
keberhasilan 100%. Bagian dari sistem manajemen k3 sendiri meliputi Planning, Organizing,
Actuating, dan Controling.
1) PLANNING
Perusahaan atau jasa kontraktor yang bersangkutan harus merencanakan untuk memenuhi
kebijakan agar tenaga kerja yang bersangkutan terlindung dari reksiko kecelakaan pada proyek
konstruksi terminal
2) ORGANIZING
Organizing sendiri adalah proses dalam memastikan kebutuhan manusia dan fisik setiap
sumber daya tersedia untuk menjalankan rencana dan mencapai tujuan keselamtan dengan
menggunakan perlengkapan keselamatan kerja dan jenis perlengkapan keselamatan kerja
antara lain :
1. Safety hat, yang berguna untuk melindungi kepala dari benturan benda keras selama
mengoperasikan atau memelihara AMP.
2. Safety shoes, yang akan berguna untuk menghindarkan terpeleset karena licin atau
melindungi kaki dari kejatuhan benda keras dan sebagainya.
3. Kaca mata keselamatan, terutama dibutuhkan untuk melindungi mata pada lokasi
pekerjaan yang banyak serbuk metal atau serbuk material keras lainnya.
4. Masker, diperlukan pada medan yang berdebu meskipun ruang operator telah tertutup
rapat, masker ini dianjurkan tetap dipakai.
5. Sarung tangan, dibutuhkan pada waktu mengerjakan pekerjaan yang berhubungan
dengan bahan yang keras, misalnya membuka atau mengencangkan baut dan
sebagainya.
6. Alat pelindung telinga, digunakan untuk melindungi telingan dari kebisingan yang
ditimbulkan dari pengoperasian peralatan kerja.
3) ACTUATING
Perencanaan dan pengoprasian pelaksanaan k3 terdiri dari beberapa factor yaitu :
1. Manusia
Manusia merupakan unsur yang paling penting dan paling menentukan
dalam keselamatan dan kesehatan kerja , beberapa syarat yang wang dipunya
oleh pelaku konstruksi adalah
4) CONTROLING
Agar pekerjaan berjalan sesuai dengan visi, misi, aturan dan program kerja maka
dibutuhkan pengontrolan diantaranya yaitu:
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pelaksanaan prosedur K3 dalam pekerjaan konstruksi bangunan telah diatur dengan
berbagai aturan yang secara jelas memberikan batasan-batasan dalam pekerjaan kosntruksi
agar pekerjaan konstruksi berjalan dengan baik tanpa menimbulkan bahaya. Prosedur K3 juga
telah memberikan langkah-langkah dalam mencegah dan menangani bahaya dan kecelakaan
dalam proyek kosntruksi.
B. SARAN
Untuk kelancaran pekerjaan konstruksi, perlu adanya penerapan prosedur K3 dalam
setiap pekerjaan kosntruksi.
DAFTAR PUSTAKA
Ervianto,WI.,2005.manajemen proyek konstruksi. Cv Andi offset. Yogyakarata
Permenaker PER.005/MEN?1996
Suma’mur (1992)