Anda di halaman 1dari 28

RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI

( RKK )
RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI
cv. ....................... ( RKK )
PEMBUATAN PAGAR

DAFTAR ISI

A. KEPEMIMPINAN DAN PARTISIPASI PEKERJA DALAM KESELAMATAN KONSTRUKSI


A.1. Kepedulian pimpinan terhadap Isu Eksternal dan Internal
A.2. Komitmen Keselamatan Konstruksi

B. PERENCANAAN KESELAMATAN KONSTRUKSI


B.1. Identifikasi bahaya, Penilaian resiko, Pengendalian dan Peluang.
B.2. Rencana tindakan (sasaran & program)
B.3. Standar dan Peraturan Perundangan

C. DUKUNGAN KESELAMATAN KONSTRUKSI


C.1. Sumber Daya
C.2. Kompetensi
C.3. Kepedulian
C.4. Komunikasi
C.5. Informasi Terdokumentasi

D. OPERASI KESELAMATAN KONSTRUKSI


D.1. Perencanaan Operasi

E. EVALUASI KINERJA KESELAMATAN KONSTRUKSI


E.1. Pemantauan dan Evaluasi
E.2. Tinjauan Manajemen
E.3. Peningkatan Kinerja Keselamatan Konstruksi

I. LATAR BELAKANG

Sesuai dengan Keputusan Menteri Tenaga Kerja Nomor : 05/Men/1996 Tentang Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja bagi seluruh Personil dan segala sesuatu yang berhubungan dengan
Pelaksanaan pekerjaan dilapangan, Membuat suatu manajemen yang mengatur dan mengelola
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Pelaksanaan Pekerjaan yang merujuk pada ketetapan/Aturan
Resmi dari Pemerintah seperti tersebut diatas.

II. PERSYARATAN UMUM

Secara umum Sistem Manajemen MK3 Perusahaan adalah sebagaimana tergambar dalam skema berikut :
A. KEPEMIMPINAN DAN PARTISIPASI PEKERJA DALAM KESELAMATAN KONSTRUKSI

CV. ............... adalah perusahaan yang didirikan berdasarkan pada komitmen untuk turut serta dalam pembangunan
melalui jasa konstruksi.
Kami menyadari bahwa aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah penting dalam pelaksanaan seluruh
kegiatan operasi perusahaan, oleh karena itu kami berkomitmen untuk meningkatkan kepuasan pelanggan dan
menyediakan tempat kerja yang aman dan sehat dengan menerapkan perbaikan yang berkelanjutan melalui Sistem
Manajemam Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMKK).

A.1 Kepedulian pimpinan terhadap isu eksternal dan internal


Isu Eksternal maupun Internal sangat penting dalam menentukan arah kebijakan pelaksaanaan K3. Dari unsur
pimpinan CV. ........... sebagai langkah awal akan mengidentifikasi isu eksternal maupun internal. Isu yang
dimaksud dapat berupa isu yang bersifat positif ataupun negatif.
Isu yang dimaksud dapat berupa isu yang bersifat positif ataupun negatif. Isu internal dan isu eksternal ini
diibaratkan seperti bola liar, yang jika bias dikelola dengan baik akan mampu digunakan sebagai suatu tools untuk
memajukan organisasi.

Dengan mengidentifikasi isu internal maupun eksternal lebih awal diharapkan kami dapat mengambil langkah-
langkah antisipasi dalam penanganan permasalahan yang mungkin akan muncul.

A.2 Komitmen Keselamatan Konstruksi


Segenap jajaran manajemen dan staff CV. .................. perusahaan yang bergerak dibidang jasa konstruksi,
dalam menjalankan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja, bertekad untuk mencapai
kinerja yang terbaik, dengan :
a. Mematuhi seluruh peraturan perundangan dalam bidang Keselamatan dan Kesehatan kerja, yang merupakan
persyaratan minimum kinerja keselamatan dan kesehatan kerja.
b. Selalu memberikan perlindungan kepada seluruh karyawan, tamu, pihak ketiga dan asset perusahaan dengan
mencegah dan mengendalikan kejadian yang dapat merugikan aset perusahaan.
c. Melakukan komunikasi yang efektif kepada seluruh karyawan, masyarakat dan pihak-pihak yang
berkepentingan.
d. Mempertimbangkan setiap aspek Keselamatan dan kesehatan kerja pada setiap tahap penyelenggaraan
kegiatan serta mengendalikan resiko yang ada seminimal mungkin.

Penjelasan mengenai isi Komitmen Keselamatan Konstruksi poin (A.2) sesuai dengan format dibawah ini :
PAKTA KOMITMEN KESELAMATAN KONSTRUKSI

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama : ...................................
Jabatan : Direktur
Bertindak untuk : CV...............................

Dalam rangka pengadaan Paket Pekerjaan PEMBUATAN PAGAR ..................... di Dinas Pendidikan Kabupaten
................... tahun anggaran 2022 berkomitmen melaksanakan konstruksi berkeselamatan demi terciptanya Zero
Accident, dengan memastikan bahwa seluruh pelaksanaan konstruksi-konstruksi :

1. Memenuhi ketentuan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Konstruksi;


2. Menggunakan tenaga kerja berkompeten dan bersertifikat;
3. Menggunakan peralatan yang memenuhi standar kelayakan;
4. Menggunakan material yang memenuhi standar mutu;
5. Menggunakan teknologi yang memenuhi standar kelayakan; dan
6. Melaksanakan Standar Operasi dan Prosedur dan.
7. Memenuhi 9 (Sembilan) komponen biaya penerapan SMKK.

...................., 29 November 2022


CV. ..............................

....................................
Direktur
B. PERENCANAAN KESELAMATAN KONSTRUKSI
Perencanaan di sini dimaksudkan bahwa program K3 yang ada di Proyek direncanakan sesuai dengan
kondisi pekerjaan dan lingkungan yang ada di sekitar proyek.
Perencanaan meliputi :

B.1. Identifikasi bahaya, Penilaian resiko, Pengendalian dan Peluang.


B.2. Rencana tindakan (sasaran & program)
B.3. Standar dan Peraturan Perundangan
C. DUKUNGAN KESELAMATAN KONSTRUKSI
Dalam upaya pelaksanaan pekerjaan dalam proyek perlu diadakannya dukungan keselamatan konstruksi
yang meliputi :
C.1. Sumber Daya
C.2. Kompetensi
C.3. Kepedulian
C.4. Komunikasi
C.5. Informasi Terdokumentasi

D. OPERASI KESELAMATAN KONSTRUKSI


Operasi keselamatan konstruksi dalam pelaksanaan pekerjaan meliputi :
(terlampir)
D.1. Perencanaan Operasi

E. EVALUASI KINERJA KESELAMATAN KONSTRUKSI


Evaluasi Keselamatan Konstruksi (Terlampir dibelakang halaman ini)
E.1. Pemantauan dan Evaluasi
E.2. Tinjauan Manajemen
E.3. Peningkatan Kinerja Keselamatan

IV. STRUKTUR ORGANISASI


Dalam menjalankan aktivitas perusahaan, struktur organisasi telah ditetapkan untuk menjamin peran, tanggung
jawab, akuntabilitas dan mendelegasikan wewenang untuk memfasilitasi SMMK3 yang efektif.

Direksi menetapkan dan mengesahkan struktur organisasi seperti yang terlampir pada Manual MK3 ini.
Tugas dan wewenang setiap Personil baik yang terkait dengan mutu maupun K3 ataupun terkait dengan
struktur organisasi, untuk tingkat Kepala Divisi/ Bagian dibuat oleh Kepala Divisi / Bagian bersama dengan
Direksi / Pimpinan Cabang kemudian disahkan oleh Direksi / Pimpinan Cabang. Untuk tingkat dibawah
Kepala Divisi / Bagian sampai tingkat terbawah, dibuat oleh Kepala Divisi / Bagian bersama dengan Divisi /
Bagian SDM direview oleh Direksi / Pimpinan Cabang dan disahkan oleh Kepala Unit Kerja masing-masing.
Sedangkan untuk Proyek dibuat oleh Kepala Proyek bersama dengan Kepala Divisi / Bagian Teknik,
direview Direksi / Pimpinan Cabang dan disahkan oleh Kepala Divisi / Bagian Teknik.
V. MAKSUD DAN TUJUAN
Perusahaan memastikan bahwa metodologi untuk identifikasi bahaya dan penilaian risiko Keselamatan
konstruksi mempertimbangkan :

* Lingkup, Karakteristik, waktu dan bersifat proaktif.


* Tersedianya Informasi mengenai :
* Identifikasi Bahaya
* Klasifikasi Resiko Keselamatan konstruksi
* Resiko Keselamatan konstruksi yang akan dihilangkan atau diminimalkan
* Pengalaman Operasi dan kemampuan pengendalian resiko K3 yang ada
* Informasi tentang :
* Persyartan-persyaratan fasilitas dan peralatan
* Persyaratan Pelatihan
* Persyaratan pengembangan pengendalian Resiko
* Persyaratan pemantauan & pengukuran untuk memastikan efektifitas implementasi

VI. TUJUAN
Untuk memastikan atau menjamin bahwa pekerjaan yang dilaksanakan pada paket pekerjaan PEMBUATAN
PAGAR telah mencakup / menjamin hal-hal tentang :

1 Pemakaian peralatan/perlengkapan yang memadai


2 Dapat mengidentifikasi sumber-sumber/potensi bahaya
3 Melaksanakan metode yang benar (menyediakan tempat-tempat khusus untuk material yang
memerlukan penanganan khusus, bongkar muat)

VII. RUANG LINGKUP

Instruksi kerja ini hanya berlaku pada Paket Pekerjaan PEMBANGUNAN PAGAR SD NEGERI 085 PANYABUNGAN

VIII. DEFINISI
1 Pekerjaan ini adalah PEMBUATAN PAGAR.
Keselamatan dan Kesehatan konstruksi adalah untuk memberikan suatu dasar dalam bekerja yang
menuju kearah tujuan akhirnya, yakni mencegah terjadinya cedera atau gangguan kesehatan yang
disebabkan karena kejadian dan keadaan yang berhubungan dengan pekerjaan.
2 Kategori I adalah jenis kecelakaan yang dapat menimbulkan kerusakan ringan atau pada prinsipnya
tidak membutuhkan perawat I rawat inap di Rumah Sakit.
3 Kategori II adalah jenis kecelakaan yang dapat menimbulkan kerusakan sedang / korban luka berat
atau mebutuhkan rawat inap di rumah sakit.
Kategori III adalah jenis kecelakaan yang dapat menimbulkan kerusakan berat / korban meninggal
dunia.

IX. KETENTUAN UMUM


1 Keselamatan kerja adalah tanggung jawab moril baik karyawan maupun pimpinan perusahaan
2 Penanggung jawab dalam pelaksanaan K3 di proyek adalah Kasie QA (Quality Assurance), dengan
memastikan melakukan inspeksi secara berkala.
3 Setiap personil/pegawai harus diberikan pelatihan mengenai K3 yang sesuai dengan lingkup dan
tugasnya.
4 Setiap area tempat kerja yang mempunyai resiko dan kemungkinan terjadinya bahaya, harus
menyediakan petunjuk - petunjuk / informasi - informasi yang tepat cara penanganan dan
pencegahan bahaya - bahaya yang mungkin terjadi. (gbr 1.1 – 1.2)
5 Setiap karyawan harus disediakan kebutuhan akan alat-alat pelindung diri, dilatih bagaimana cara
menggunakan, dan digunakan tempat yang seharusnya.
contoh rambu-rambu keselamatan yang wajib dipasangkan dilokasi
contoh alat – alat pelindung diri yang harus dipakai dilokasi

6 Bahan-bahan yang mudah meledak atau terbakar harus disimpan, diangkat dan diperlakukan sedemikian
rupa sehingga dapat dicegah dari kemungkinan terjadinya kebakaran
7 Alat-alat penyelamat harus tersedia diareal atau tempat-tempat yang membutuhkan
8 Pekerjaan yang dilakukan diatas air harus menyediakan peralatan keselamatan, seperti pelampung/
life jacket yang mudah dijangkau dan diketahui oleh pegawai yang berada dilokasi tersebut.
9 Peralatan / kendaraan sebelum digunakan harus diperiksa dulu kelayakannya.
10 Pihak Manajemen proyek harus melakukan tinjauan manajemen mengenai safety secara berkala.
11 setiap personil saat bekerja dilapangan harus dilakukan secara berkelompok
12 Masing-masing kelompok harus disediakan sarana untuk berkomunikasi.
13 Pada saat bekerja pegawai disarankan mengenakan identitas pengenal
14 Semua pegawai dari Pihak Penyedia Jasa untuk Pekerjaan Penambahan Ruang Kantor Camat Bukit
Malintang diasuransikan kesehatannya oleh Perusahaan.

X. TANGGUNG JAWAB
1 Manajer Proyek
a Menyetujui konsep Instruksi Safety yang akan dilaksanakan diproyek
b Memimipin penerapan program K3 di proyek yang menjadi tanggung jawabnya
c Memimpin rapat tinjauan manajemen atau rapat koordinasi tentang pelaksanaan program K3
d Memimpin upaya peningkatan efektifitas dan efisiensi pelaksanaan program K3

2 Penanggung Jawab Quality Assurance


a Menyusun konsep Instruksi tentang Safety yang sesuai dengan ruang lingkup pekerjaan dan
membahasnya bersama bagian-bagian yang terkait
b Merekomendasikan Konsep yang telah dibahas kepada Manajer proyek
c Memeriksa, memonitor, mengevaluasi pelaksanaan K3 ditingkat proyek
d Melaporkan penerapan dan pelaksanaan K3 ditingkat proyek kepada Manajer Proyek
e Membuat resume tentang pelaksanaan K3

3 Manajer Pelaksanaan
a Bertanggung jawab akan keselamatan karyawan yang berada dibawah pengawasannya
b Terjadi keadaan yang kurang aman, tidak aman atau darurat.
XI. PENANGANAN KECELAKAAN
1 Tangani segera apabila ada kecelakaan Kerja dan utamakan keselamatan Jiwa Manusia
2 Segera berikan pertolongan pertama pada kecelakaan sesuai dengan jenis kecelakaan
3 Apabila perlu, segera dibawa ke Puskesmas/dokter/ rumah sakit yang telah dirujuk pada alamat
yang ditentukan
4 Hubungi kepolisian Babinsa setempat apabila kecelakaan tersebut memerlukan pertolongan yang
serius

XII. PENANGANAN BILA TERJADI KEBAKARAN


1 Apabila terjadi kebakaran kecil agar ditangani sendiri dengan menggunakan peralatan Pemadam
kebakaran
2 Beritahukan kepada personil yang berada dilokasi bahwa terjadi bahaya kebakaran
3 Jika terjadi kebakaran besar yang tidak dapat ditangani sendiri,utamakan manusia dengan
memberitahukan agar menjauhi lokasi
4 Laporkan kejadian kebakaran kepada penanggung jawab safety
Catatan :
1 Jika di lokasi pekerjaan banyak terdapat kayu-kayu kering, yang diperhatikan adalah :
- Dilarang membuang puntung rokok yang masih menyala sembarangan
- Bara-bara api / bekas api unggun harus dipastikan telah benar-benar padam ketika akan
meninggalkan tempat
2 Peralatan pemadam api / Fire extinguisher, harus disediakan pada tempat-tempat rawan tertentu
yang memerlukan

XIII. PERALATAN KESELAMATAN PEGAWAI


Setiap personil yang bertugas pada pelaksanaan pekerjaan, untuk paket pekerjaan yang berisiko tinggi
terutama yang dilapangan wajib menggunakan Peralatan Pelindung Diri Yang sesuai dengan Standar yaitu
:
1 Helm Proyek, disarankan dipakai setiap kelapangan dan diwajibkan dipakai pada tempat-tempat
yang berisiko tinggi terhadap kejatuhan / benturan material;
2 Sepatu Proyek, Dipakai setiap hari dilapangan / site;
3 Pakaian Seragam, dan identitas pengenal diri;
4 Masker, jika bekerja didaerah yang beracun / berbau yang bisa mengakibatkan terganggunya
kesehatan;
5 Sarung Tangan, bila hal tersebut diperlukan (untuk tukang Las Diwajibkan);
6 Kacamata Pelindung, jika hal tersebut diperlukan

Helm Pengaman
Sepatu Proyek
Kaca Mata Pelindung
Jacket Pengaman
7 Body Protector (pelindung Badan), apabila hal tersebut diperlukan (tukang Las Diwajibkan);
8 Life Jacket (Pelampung), untuk bekerja diatas air dipakai setiap menggunakan transportasi air
9 P3K, disediakan ditempat-tempat yang memerlukan
10 Perlengkapan P3K harus diperiksa kembali kelengkapannya setelah dipergunakan
11 Setiap Pembantu Pelaksana, pelaksana, koordinator pengukuran harus dilengkapi dengan sarana
komunikasi;
12 Memastikan sarana komunikasi berfungsi dengan baik
13 Disediakan layout ruangan ditempat-tempat strategis

TARGET YANG INGIN DICAPAI :


· ZERO ACCIDENT
· MUST BE USE HELMET, SAFETY SHOES & OTHERS SAFETY EQUIPMENT
· KEEP IN ORDER
· PROJECT CLEAN, NEAT AND HEALTH

XIV. PEKERJAAN PENGUKURAN DAN PEMATOKAN


Untuk pegawai bagian pengukuran / surveyor serta pematokan diharuskan melaksanakan hal-hal sebagai
berikut :
1 mengenakan peralatan pelindung diri
2 mengetahui lay out daerah yang akan dikerjakan dengan memahami gambar teknik yang menjadi
tanggung jawabnya
3 Pada saat Pelaksanaan di lapangan harus dipastikan apakah lokasi yang diinjak adalah rawa atau
bukan dengan cara menggunakan ranting yang ditusukkan ketanah.
4 Penguasaan terhadap peralatan yang digunakan
5 Membawa perlengkapan P3K, perlengkapan tidur / istirahat yang layak pakai ; tenda tidak tembus
air, lindungi tempat berkemah dengan garam untuk menghindari binatang-binatang hutan
Bagi tim perintis, patahkan batang-batang sebagai jejak untuk membantu agar tidak tersesat pada
waktu kembali

XV. PEKERJAAN GALIAN DAN TIMBUNAN


1 Mengenakan peralatan pelindung sesuai dengan yang disyaratkan
2 Operator mempunyai surat ijin mengoperasikan peralatan
3 Operator bekerja atas perintah Pelaksana
4 Operator harus mengetahui area yang akan digali atau ditimbun
5 Operator Melaksanakan Pengoperasian alat sesuai instruksi kerja yang berlaku di proyek
6 Menggunakan Alat bantu jika diperlukan
7 Operator bekerja dalam keadaan fit / sehat
8 Membuat Rambu-rambu Pengaman untuk menghidari kejadian kecelakaan kerja
XVI. PERJALANAN DAN FASILITAS TRANSPORTASI
Perjalanan dan fasilitas transportasi di / ke lokasi pekerjaan dapat ditempuh dengan jalan darat, untuk itu
perlu diperhatikan / diwajibkan mengikuti hal-hal sebagai berikut :
1 Mengenakan peralatan pelindung / penyelamat sesuai dengan yang disyaratkan
2 Semua fasilitas transportasi terutama dump truck dan mobil harus operasi dengan izin resmi dari
pihak yang berwenang
3 Semua Pengemudi harus mempunyai SIM
4 Kendaraan harus dilengkapi P3K secukupnya serta untuk perbaikan kecil
5 Semua Penggunaan Transport harus menggunakan Sabuk pengaman selama perjalanan
6 Kendaraan disarankan tidak melebihi kecepatan 60 km /jam
7 Pengoperasiaan kendaraan tidak boleh melebihi kapasitas

XVII KECELAKAAN DAN PENANGANAN

NO. JENIS KECELAKAAN CARA PENANGANAN KECELAKAAN

1 Luka
a Pendarahan Akibat Benda Tajam - Benda Tajam tersebut jangan dulu dicabut dari lukanya
- Tentukan pendarahan dan lindungi dengan kapas dan
perban
- Ikat pangkal / aliran sumber darah dengan kain, 15- 30
menit sekali dibuka selama 1 menit
- Bersihkan luka dengan betadine
- Bawa korban segera kerumah sakit / dokter dengan posisi
luka diatas jantung

b Pendarahan Akibat Benda Tumpul - Gejala Sesak Nafas dan memar, segera dibawa
Puskesmas/dokter/rumah sakit untuk diobservasi Pertama
selama 12 jam

2 Keracunan
a Keracunan akibat makanan atau - Segera berikan susu/putih telur/air kelapa atau air putih
- Gejala : mual, pusing, kaki dingin, bola mata membesar
minuman yang tidak diketahui sebelah

b Keracunan Akibat makanan atau - Segera dimuntahkan


- Segera berikan susu/puith telur/air kelapa atau air putih
minuman yang mudah terbakar :

minyak tanah, bensin, baygon, dll

c Keracunan Akibat Alkohol - segera berikan 3 sendok Air the/kopi dalam 1/2 gelas

3 Luka Bakar
- Luka Bakar Ringan I - Dinginkan / Kompres dengan Air
- Luka Bakar Ringan II - Berikan Minuman Sebanyak-banyaknya
- Luka Bakar Ringan III - Keluarkan Cairan yang terjadi akibat luka bakar dan berikan
Betadine

4 Dipatuk / Digigit Ular - Menghentikan penyebaran racun dengan mengikat bagian


pangkal atau sumber aliran

5 Disengat Lebah - Kompres dengan air es pada bekas sengayan


- Digosok-gosok dengan pasir atau bunga-bungaan
6 Gatal - Gatal - Segera berikan Talk atau serbuk yang mengandung
antiseptic
- Berikan CTM

7 Panas / Overhead - Bawa ketempat yang teduh


- Berikan air putih secukupnya
- Sedot lendir pada hidung jika ada
- Untuk mnghindari dehidrasi, minum air, minum air

sebanyak-banyaknya bila bekerja dibawah panas matahari


- Panas akan berakibat ke paru-paru atau nafas
- Untuk dilakukan :
a Bila ada teman 2 orang
5 x dada (agak kiri) ditekan secukupnya lalu 1 x ditiup dari
hidung atau mulut (Salah satu ditutup) terus-menerus
selama ± 15 Menit
b Bila sendirian
15 x dada ditekan secukupnya lalu ditiup 2 x
Tabel B.1 IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN RISIKO, PENGENDALIAN DAN PELUANG

Nama Perusahaan
: CV. .....................................................................
Kegiatan
: PEMBUATAN PAGAR ........................................
Lokasi
: KABUPATEN ........................................................
Tanggal Dibuat
: ............................................, 29 November 2022

DESKRIPSI RISIKO PENILAIAN TINGKAT RISIKO PENGENDALIAN RISIKO AWAL PENILAIAN SISA RISIKO
IDENTIFIKASI BAHAYA RISIKO 1. Eliminasi
1 Pekerja 1. Pekerja TINGKAT 2. Substitusi TINGKAT
PERUNDANGAN ATAU PENGENDALIAN
NO 2 Peralatan 2. Peralatan KEMUNGKINA KEPARAHAN NILAI RISIKO 3. Rekayasa teknik KEMUNGKINA KEPARAHAN NILAI RISIKO KETERANGAN
URAIAN PEKERJAAN PERSYARATAN RISIKO AWAL RISIKO SISA RISIKO LANJUTAN
3 Material 3. Material N (F) (A) (F x A) 4. Administrasi N (F) (A) (F x A)
(TR) (TR)
4 Lingkungan/Publik 4. Lingkungan/Publik 5. APD
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

A. PEKERJAAN PERSIAPAN - Pekerja tertimpa - Pekerja terluka - UU 1 / 1970 tentang


bahan,terjatuh,terkena keselamatan kerja
alat.

- Kenderaan terguling - Kerusakan kendaraan - UU 11 / 2021 cipta


kerja
- Terjadi kecelakaan - Kemacetan lalu lintas
- UU 2 / 2017 jasa
- Menabrak fasilitas publik - Kerusakan konstruksi
kendaraan,fasilitas publik
- UU 22 / 2009 lalu lintas

- PP 14 / 2021

- Permen SMKK

B. PEKERJAAN TANAH - Terjadi Insiden Berupa - Pekerja Luka ringan, luka 2 2 4 kecil 1 2 2 kecil Administratif
Pekerja Terkena berat, cacat anggota tubuh.
Peralatan Kerja/Alat
Berat Sehingga Terjadi
Luka

B. PEKERJAAN PONDASI
- Terjadi gangguan
kesehatan akibat kondisi
lingkungan tempat kerja
yang tidak memenuhi
syarat

- PP 14 / 2021

- Permen SMKK

C. PEKERJAAN BETON - Ujung besi mencuat - Pekerja 3 3 9 Sedang 2 2 4 sedang Administratif


- Terjatuh,tertusuk terluka,cacat,meninggal
- Terpotong /tergores
- Anyaman besi
- Kejatuhan benda,
- Terhirup debu semen - Material cacat,patah
- Tertimpa bahan material
yang akan di pasang

D. PEKERJAAN DINDING DAN PLASTERAN - Pekerja tertimpa - Pekerja Luka ringan, luka 2 2 4 kecil 1 2 2 kecil Administratif
bahan,tertusuk berat, cacat anggota tubuh.
bahan,terjatuh,terkena
alat kerja

- Material terjatuh/roboh - Material


tertumpah,cacat,patah

- Polusi udara - Pekerja terluka,terhisap


debu
DESKRIPSI RISIKO PENILAIAN TINGKAT RISIKO PENGENDALIAN RISIKO AWAL PENILAIAN SISA RISIKO
IDENTIFIKASI BAHAYA RISIKO 1. Eliminasi
1 Pekerja 1. Pekerja TINGKAT 2. Substitusi TINGKAT
PERUNDANGAN ATAU PENGENDALIAN
NO 2 Peralatan 2. Peralatan KEMUNGKINA KEPARAHAN NILAI RISIKO 3. Rekayasa teknik KEMUNGKINA KEPARAHAN NILAI RISIKO KETERANGAN
URAIAN PEKERJAAN PERSYARATAN RISIKO AWAL RISIKO SISA RISIKO LANJUTAN
3 Material 3. Material N (F) (A) (F x A) 4. Administrasi N (F) (A) (F x A)
(TR) (TR)
4 Lingkungan/Publik 4. Lingkungan/Publik 5. APD
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

G. PEKERJAAN CAT - Pekerja tertimpa - Pekerja Luka ringan, luka 2 2 4 kecil 1 2 2 kecil Administratif
bahan,tertusuk berat, cacat anggota tubuh.
bahan,terjatuh,terkena
alat kerja

- Material terjatuh/roboh - Material


tertumpah,cacat,patah

- Polusi udara - Pekerja terluka,terhisap


debu

H. PEKERJAAN LAINNYA - Pekerja tertimpa - Pekerja Luka ringan, luka 2 2 4 kecil 1 2 2 kecil Administratif
bahan,tertusuk berat, cacat anggota tubuh.
bahan,terjatuh,terkena
alat kerja

- Material terjatuh/roboh - Material


tertumpah,cacat,patah

- Polusi udara - Pekerja terluka,terhisap


debu

............................, 29 November 2022

Dibuat Oleh :
CV....................................

dto

.....................................
Petugas K3 Konstruksi
RENCANA TINDAKAN ( SASARAN & PROGRAM )
Nama Perusahaan : C V . .............................
Kegiatan : Pembuatan Pagar
Lokasi : Kabupaten ......................
Tanggal dibuat : ..................., 29 November 2022

B.2. Rencana tindakan (sasaran & program)

SASARAN KHUSUS PROGRAM


NO URAIAN PEKERJAAN PENGENDALIAN RESIKO
URAIAN
URAIAN TOLAK UKUR SUMBER DAYA JANGKA WAKTU INDIKATOR PENCAPAIAN MONITORING PENANGGUNG JAWAB
KEGIATAN
1 2 4 5 6 7 8 9 10

A. PEKERJAAN PERSIAPAN Penggunaan peralatan tepat


memakai APD ( safety,
shoes,helm,sarung
tangan,masker).Mendaftarkan
proyek pada BPJS,penyediaan
kotak P3K.

Melakukan Pelatihan Kepada


Pekerja

B. PEKERJAAN TANAH Akan di berikan panduan Tersedianya Lulus Test dan Tersedianya Rambu Peringatan, Sesuai Jangka Diterimanya tenaga, bahan Komunikasi Verbal & Pelaksana K3 1 Orang Sesuai
keselamatan, Diberi APD Instruksi Kerja / Paham mengenai Instruksi Kerja / SDM Sesuai dan peralatan dilokasi kerja, Check List, Gambar Personil yang di tawarkan
Tersedia Metodenya system keselamatan Tersedia Metodenya Kebutuhan, Masker, Waktu Pelaksanaan
Lengkap, diberi rompi yang Disetujui oleh Ahli Teknik disetujui oleh
/ Seluruh Lokasi / Seluruh Lokasi Sepatu Safety, Helm, Pekerjaan yang terkait,
berwarna, helm, masker, sarung Pelaksanaan Enggineer, Pengecekan
diberikan rambu diberikan rambu Kaca mata, Sarung
tangan, kacamata, sepatu disepakati dan Masa dilapangan terlaksana sesuai Lapangan disertai
peringatan dan peringatan dan Tangan
safety, Pencegahan Covid19 dan barikade sesuai barikade sesuai gambar rencana dan Denah / Gambar
Pemeliharaan
penempatan rambu yang dapat standard standard pencapaian zerro Accident. Lokasi, Disesuaikan
terlihat dengan jelas. Peralan K3 Berlangsung dengan SOP.
dilapangan

C. PEKERJAAN PONDASI Akan di berikan panduan Tersedianya Lulus Test dan Tersedianya Rambu Peringatan, Sesuai Jangka Diterimanya tenaga, bahan Komunikasi Verbal & Pelaksana K3 1 Orang Sesuai
keselamatan, Diberi APD Instruksi Kerja / Paham mengenai Instruksi Kerja / SDM Sesuai dan peralatan dilokasi kerja, Check List, Gambar Personil yang di tawarkan
Tersedia Metodenya system keselamatan Tersedia Metodenya Kebutuhan, Masker, Waktu Pelaksanaan
Lengkap, diberi rompi yang Disetujui oleh Ahli Teknik disetujui oleh
/ Seluruh Lokasi / Seluruh Lokasi Sepatu Safety, Helm, Pekerjaan yang terkait,
berwarna, helm, masker, sarung Pelaksanaan Enggineer, Pengecekan
diberikan rambu diberikan rambu Kaca mata, Sarung
tangan, kacamata, sepatu disepakati dan Masa dilapangan terlaksana sesuai Lapangan disertai
peringatan dan peringatan dan Tangan
safety, Pencegahan Covid19 dan barikade sesuai barikade sesuai gambar rencana dan Denah / Gambar
penempatan rambu yang dapat standard Pemeliharaan
standard pencapaian zerro Accident. Lokasi, Disesuaikan
terlihat dengan jelas. Peralan K3 Berlangsung dengan SOP.
dilapangan

D. PEKERJAAN BETON Akan di berikan panduan Tersedianya Lulus Test dan Tersedianya Rambu Peringatan, Sesuai Jangka Diterimanya tenaga, bahan Komunikasi Verbal & Pelaksana K3 1 Orang Sesuai
keselamatan, Diberi APD Instruksi Kerja / Paham mengenai Instruksi Kerja / SDM Sesuai dan peralatan dilokasi kerja, Check List, Gambar Personil yang di tawarkan
Waktu Pelaksanaan
Lengkap, diberi rompi yang Tersedia Metodenya system keselamatan Tersedia Metodenya Kebutuhan, Masker, Disetujui oleh Ahli Teknik disetujui oleh
berwarna, helm, masker, sarung / Seluruh Lokasi / Seluruh Lokasi Sepatu Safety, Helm, Pekerjaan yang terkait, Pelaksanaan Enggineer, Pengecekan
diberikan rambu diberikan rambu Kaca mata, Sarung
tangan, kacamata, sepatu peringatan dan peringatan dan Tangan disepakati dan Masa dilapangan terlaksana sesuai Lapangan disertai
safety, Pencegahan Covid19 dan barikade sesuai barikade sesuai gambar rencana dan Denah / Gambar
penempatan rambu yang dapat standard Pemeliharaan
standard pencapaian zerro Accident. Lokasi, Disesuaikan
terlihat dengan jelas. Peralan K3 Berlangsung dengan SOP.
dilapangan
SASARAN KHUSUS PROGRAM
NO URAIAN PEKERJAAN PENGENDALIAN RESIKO
URAIAN
URAIAN TOLAK UKUR SUMBER DAYA JANGKA WAKTU INDIKATOR PENCAPAIAN MONITORING PENANGGUNG JAWAB
KEGIATAN
1 2 4 5 6 7 8 9 10
E. PEKERJAAN DINDING DAN PLASTERAN Akan di berikan panduan Tersedianya Lulus Test dan Tersedianya Rambu Peringatan, Sesuai Jangka Diterimanya tenaga, bahan Komunikasi Verbal & Pelaksana K3 1 Orang Sesuai
keselamatan, Diberi APD Instruksi Kerja / Paham mengenai Instruksi Kerja / SDM Sesuai dan peralatan dilokasi kerja, Check List, Gambar Personil yang di tawarkan
Tersedia Metodenya system keselamatan Tersedia Metodenya Kebutuhan, Masker, Waktu Pelaksanaan
Lengkap, diberi rompi yang Disetujui oleh Ahli Teknik disetujui oleh
/ Seluruh Lokasi / Seluruh Lokasi Sepatu Safety, Helm, Pekerjaan yang terkait,
berwarna, helm, masker, sarung Pelaksanaan Enggineer, Pengecekan
diberikan rambu diberikan rambu Kaca mata, Sarung
tangan, kacamata, sepatu disepakati dan Masa dilapangan terlaksana sesuai Lapangan disertai
peringatan dan peringatan dan Tangan
safety, Pencegahan Covid19 dan barikade sesuai barikade sesuai gambar rencana dan Denah / Gambar
penempatan rambu yang dapat standard Pemeliharaan
standard pencapaian zerro Accident. Lokasi, Disesuaikan
terlihat dengan jelas. Peralan K3 Berlangsung dengan SOP.
dilapangan

F. PEKERJAAN PENGECATAN Akan di berikan panduan Tersedianya Lulus Test dan Tersedianya Rambu Peringatan, Sesuai Jangka Diterimanya tenaga, bahan Komunikasi Verbal & Pelaksana K3 1 Orang Sesuai
keselamatan, Diberi APD Instruksi Kerja / Paham mengenai Instruksi Kerja / SDM Sesuai dan peralatan dilokasi kerja, Check List, Gambar Personil yang di tawarkan
Waktu Pelaksanaan
Lengkap, diberi rompi yang Tersedia Metodenya system keselamatan Tersedia Metodenya Kebutuhan, Masker, Disetujui oleh Ahli Teknik disetujui oleh
/ Seluruh Lokasi / Seluruh Lokasi Sepatu Safety, Helm, Pekerjaan yang terkait,
berwarna, helm, masker, sarung Pelaksanaan Enggineer, Pengecekan
diberikan rambu diberikan rambu Kaca mata, Sarung
tangan, kacamata, sepatu disepakati dan Masa dilapangan terlaksana sesuai Lapangan disertai
peringatan dan peringatan dan Tangan
safety, Pencegahan Covid19 dan barikade sesuai barikade sesuai gambar rencana dan Denah / Gambar
Pemeliharaan
penempatan rambu yang dapat standard standard pencapaian zerro Accident. Lokasi, Disesuaikan
terlihat dengan jelas. Peralan K3 Berlangsung dengan SOP.
dilapangan

G. PEKERJAAN LAINNYA Akan di berikan panduan Tersedianya Lulus Test dan Tersedianya Rambu Peringatan, Sesuai Jangka Diterimanya tenaga, bahan Komunikasi Verbal & Pelaksana K3 1 Orang Sesuai
keselamatan, Diberi APD Instruksi Kerja / Paham mengenai Instruksi Kerja / SDM Sesuai dan peralatan dilokasi kerja, Check List, Gambar Personil yang di tawarkan
Tersedia Metodenya system keselamatan Tersedia Metodenya Kebutuhan, Masker, Waktu Pelaksanaan
Lengkap, diberi rompi yang Disetujui oleh Ahli Teknik disetujui oleh
/ Seluruh Lokasi / Seluruh Lokasi Sepatu Safety, Helm,
berwarna, helm, masker, sarung diberikan rambu Pekerjaan yang terkait, Pelaksanaan Enggineer, Pengecekan
diberikan rambu Kaca mata, Sarung
tangan, kacamata, sepatu peringatan dan peringatan dan Tangan disepakati dan Masa dilapangan terlaksana sesuai Lapangan disertai
safety, Pencegahan Covid19 dan barikade sesuai barikade sesuai gambar rencana dan Denah / Gambar
penempatan rambu yang dapat standard Pemeliharaan
standard pencapaian zerro Accident. Lokasi, Disesuaikan
terlihat dengan jelas. Peralan K3 Berlangsung dengan SOP.
dilapangan

................................, 29 November 2022

Dibuat Oleh :
CV. ....................................

dto

...........................................
Petugas K3 Konstruksi
B.3. Standar dan Peraturan Perundangan

Daftar Peraturan Perundang– undangan dan Persyaratan K3 yang digunakan sebagai acuan dalam melaksanakan SMK3 Konstruksi
Bidang PU antara lain sebagai berikut :
1. Undang-Undang Dasar 1945;
2. UU No 14 Tahun 1969 Tentang Ketentuan Pokok Mengenai Tenaga Kerja
3. UU No 1 Tahun 1970 Tentang keselamatan Kerja;
4. UU RI No 23 Tahun 1992 Tentang Kesehatan;
5. UU No 3 Tahun 1992 Tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja;
6. Permen Naker No. PER.05/MEN/1996 Tentang sistem Manajemen Keselmatan dan Kesehatan Kerja
7 UU No. 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi;
8. UU No 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan;
9 Peraturan Pemerintah Nomor 50 tahun 2012 tentang Penerapan SMK 3;
10 Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2021 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2020 tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi;
11 Peraturan Pemerintah Nomor 50 tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi;
12 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 10 Tahun 2021 tentang Pedoman Sistem Manajemen
Keselamatan Konstruksi (SMKK);
13 Instruksi Menteri Tenaga Kerja No. : Ins/11/M/BW/1997 Tentang Pengawasan Khusus K3 Penanggulangan Kebakaran di
Tempat Kerja;
14 Keputusan Menteri Tenaga Kerja R.I No. : Kep-186/Men/1999 : Kep-186/Men/1999 Tentang Unit Penanggulang Tentang Unit
Penanggulangan Kebakaran di Tempat Kerja Kebakaran di Tempat Kerja;
15 Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor 8 Tahun 2020 tentang Keselamatan Konstruksi Pesawat Angkat dan Angkut.

PENJELASAN UNDANG-UNDANG DAN PERATURAN K3


a. Undang
> Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi.
> Undang-undang RI No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja Undang-undang ini mengatur tentang:
- Kewajiban pengurus (pimpinan tempat kerja)
- Kewajiban dan hak Pekerja
- Kewenangan Menteri Tenaga Kerja untuk membentuk Panitia Pembina Keselamatan Konstruksi (P2KK) guna mengembangkan kerja
sama, saling pengertian dan partisipasi aktif dari pengusaha atau pengurus dan pekerja di tempat-tempat kerja, dalam rangka
melancarkan usaha berproduksi dan meningkatkan produktivitas kerja.
- Ancaman pidana atas pelanggaran peraturan ini dengan hukuman kurungan selama-lamanya 3 (tiga) bulan atau denda setinggi-
tingginya Rp.100.000, (seratus ribu rupiah)

b. Kewajiban pengurus (pimpinan tempat kerja) Kewajiban memenuhi syarat-syarat keselamatan kerja yang meliputi :
- Mencegah dan mengurangi kecelakaan
- Mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran
- Mencegah dan mengurangi bahaya ledakan
- Memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada waktu kebakaran atau kejadian lain yang berbahaya
- Memberi pertolongan pada kecelakaan
- Menyediakan alat-alat perlindungan diri (APD) untuk pekerja
- Mencegah dan mengendalikan timbulnya atau menyebar luasnya bahaya akibat suhu, kelembaban, debu, kotoran, asap, uap, gas,
hembusan angin, cuaca, sinar atau radiasi, suara dan getaran
- Mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik psikis, keracunan, infeksi atau penularan
- Memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai
- Menyelenggarakan suhu dan kelembaban udara yang baik
- Menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup
- Memelihara kebersihan, kesehatan dan ketertiban
- Membuat tanda-tanda sign di lokasi proyek agar pekerja selalu waspada
- Menciptakan keserasian antara pekerja, alat kerja, lingkungan, cara dan proses kerja
- Mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang, binatang, tanaman atau barang
- Mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan
- Mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar muat, perlakuan dan penyimpanan barang
- Mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya
- Menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang berbahaya agar kecelakaan tidak menjadi bertambah tinggi.
- Kewajiban melakukan pemeriksaan kesehatan badan, kondisi mental dan kemampuan fisik pekerja yang baru diterima bekerja
maupun yang akan dipindahkan ke tempat kerja baru sesuai dengan sifat-sifat pekerjaan yang diberikan kepada pekerja, serta
pemeriksaan kesehatan secara berkala.
- Kewajiban menunjukan dan menjelaskan kepada setiap pekerja baru tentang :
• Kondisi-kondisi dan bahaya-bahaya yang dapat timbul di tempat kerjanya.
• Pengaman dan perlindungan alat-alat yang ada dalam area tempat kerjanya
• Alat-alat perlindungan diri bagi pekerja yang bersangkutan
• Cara-cara dan sikap yang aman dalam melaksanakan pekerjaannya.
• Kewajiban melaporkan setiap kecelakaan kerja yang terjadi di tempat kerja.
• Kewajiban menempatkan semua syarat keselamatan kerja yang diwajibkan pada tempat-tempat yang mudah dilihat dan terbaca
oleh pekerja.
• Kewajiban memasang semua gambar keselamatan kerja yang diharuskan dan semua bahan pembinaan lainnya pada tempat-
tempat yang mudah dilihat dan dibaca.
• Kewajiban menyediakan alat perlindungan diri secara cuma-cuma disertai petunjuk-petunjuk yang diperlukan pada pekerja dan
juga bagi setiap orang yang memasuki tempat kerja tersebut.

c. Kewajiban dan hak pekerja


• Memberikan keterangan yang benar bila diminta oleh pengawas atau ahli keselamatan kerja.
• Memakai APD dengan tepat dan benar
• Memenuhi dan mentaati semua syarat-syarat keselamatan dan kesehatan kerja yang diwajibkan
• Meminta kepada pimpinan agar dilaksanakan semua syarat keselamatan dan kesehatan kerja yang diwajibkan
• Menyatakan keberatan kerja pada pekerjaan dimana syarat keselamatan dan kesehatan kerja serta alat-alat perlindungan diri
yang diwajibkan diragukan olehnya kecuali dalam hal-hal khusus ditentukan lain oleh pengawas, dalam batas yang masih dapat
dipertanggungjawabkan.
• Undang-undang RI No. 23 Tahun 1992 Tentang Kesehatan Dalam UNDANG-UNDANG nomor 23 pasal 23 Tentang Kesehatan
Kerja dijelaskan sebagai berikut :
- Kesehatan Kerja diselenggarakan agar setiap Pekerja dapat bekerja secara sehat tanpa membahayakan diri sendiri dan
masyarakat sekelilingnya hingga diperoleh produktifitas Kerja yang optimal sejalan dengan program perlindungan pekerja.
- Kesehatan Kerja meliputi pelayanan kesehatan kerja, pencegahan penyakit akibat kerja dan syarat kesehatan kerja.
- Setiap tempat kerja wajib menyelenggarakan kesehatan kerja.
- Ketentuan mengenai kesehatan kerja sebagaimana dimaksud pada poin (1), (2) dan (3) ditetapkan dengan peraturan
pemerintah.
- Tempat kerja yang tidak memenuhi ketentuan kesehatan kerja dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 tahun atau
pidana denda paling banyak Rp. 15.000.000. (lima belas juta rupiah)

d. Undang-undang RI No. 25 Tahun 1997 Tentang Ketenagakerjaan Dalam peraturan ini diatur bahwa setiap pekerja berhak memperoleh
perlindungan atas :
- Keselamatan dan Kesehatan Kerja
- Moral dan kesusilaan
- Perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat manusia serta nilai agama.

e. Undang-Undang no. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan Dalam UNDANG-UNDANG ini diataur tentang:
- Perencanaan tenaga kerja
- Pelatihan kerja
- Kompetensi kerja
- Perjanjian Kerja Bersama (PKB)
- Waktu kerja
- Keselamatan dan kesehatan Kerja

f. Peraturan Pemerintah Nomor 50 tahun 2012 tentang Penerapan SMKK Dalam peraturan ini terdapat beberapa hal yang digunakan
diantaranya :
1. Dasar Hukum yang digunakan
a. UU No. 13 th 2003 ttg Ketenagakerjaan

b. UU No. 1 th 1970 ttg Keselamatan Kerja


2. Tujuan penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi
a. Meningkatkan efektivitas perlindungan K3 yg terencana, terukur dan teintegrasi;
b. Mencegah dan mengurangi kec.kerja dan PAK dgn melibatkan unsur manajemen, pekerja/ buruh, dan/atau SP/SB;
c. Menciptakan tempat kerja yg aman, nyaman dan efisien utk mendorong produktivitas
3. Ketentuan Penilaian SMKK
a. Audit dilakukan Lembaga Audit Independen yg ditunjuk Menteri atas permohonan perusahaan.
b. Perusahaan yg berpotensi bahaya tinggi wajib melakukan penilaian penerapan SMKK
4. Laporan Audit SMKK
a. Hasil Audit dilaporkan kpd Menteri
b. Laporan Audit, tembusan disampaikan kpd :
• Menteri pembina sektor
• Gubernur
• Bupati/Walikota
5. Tinjauan Ulang Peningkatan Kinerja Penerapan SMKK
a. Mengevaluasi strategi SMKK untuk menentukan apakah telah memenuhi tujuan yang direncanakan
b. Mengevaluasi kemampuan SMKK untuk memenuhi kebutuhan organisasi dan para pemangku kepentingan, termasuk para
pekerja;
c. Mengevaluasi kebutuhan perubahan pada SMKK, termasuk kebijakan dan sasaran;
d. Mengevaluasi kemajuan dalam pencapaian tujuan organisasi dan tindakan korektif;
e. Mengevaluasi efektivitas tindak lanjut dari tinjauan ulang sebelumnya;
f. Mengidentifikasi tindakan apa yang diperlukan untuk memperbaiki setiap kekurangan dalam waktu yang tepat, termasuk
adaptasi terhadap aspek2 yang berkaitan dengan struktur manajemen dan pengukuran kinerja perusahaan;
g. Memberikan arahan terhadap umpan balik, termasuk penentuan prioritas, perencanaan yang bermakna dan perbaikan
berkesinambungan;

C. DUKUNGAN KESELAMATAN KONSTRUKSI


C.1 Sumber Daya
Menyediakan fasilitas yang memadai dan sumber daya sehingga kebijakan kesehatan dan keselamatan dapat diimplementasikan
dengan baik -termasuk anggaran, personil, pelatihan, kesempatan meningkatkan kualitas dan wadah untuk berpartisipasi dalam
perencanaan,Pelatihan K3 harus dimulai dengan orientasi karyawan, ketika seorang karyawan baru atau ditransfer ke pekerjaan
baru. Sesi orientasi yang berkaitan dengan K3 biasanya harus mencakup:
1. Prosedur darurat;
2. Lokasi pertolongan pertama;
3. Tanggung Jawab K3 ;
4. Pelaporan cedera, kondisi tidak aman dan tindakan tidak aman;
5. Penggunaan peralatan pelindung diri (APD);
6. Hak untuk menolak pekerjaan yang berbahaya;
7. Bahaya, termasuk di luar area kerja mereka sendiri;
8. Alasan untuk setiap aturan K3.
Pekerja tidak harus dilihat sebagai pengamat dalam K3. Mereka bertanggung jawab untuk melindungi keselamatan dan kesehatan
mereka sendiri di tempat kerja sehingga mereka perlu mengambil bagian dalam memastikan berfungsinya kebijakan K3. Untuk
melakukan ini, mereka perlu menyadari dan memahami berbagai bahaya kesehatan dan keselamatan, standar dan praktekpraktek

C.2 Kompetensi
Sesuai dengan ketentuan dalam Undang-undang No 13 tahun 2005 tentang Ketenagakerjaan, setiap perusahaan wajib
melaksanakan upaya Keselamatan dan Kesehatan Kerja untuk melindungi keselamatan tenaga kerja dan sarana produksi. Untuk
itu diperlukan tenaga-tenaga K3 yang profesional dan kompeten dalam mengembangkan, mengkoordinir, memfasilitasi dan
melaksanakan program-program K3 dalam perusahaan.
Sehubungan dengan kebutuhan tersebut, diperlukan pembinaan dan pengembangan kompetensi SDM K3 untuk berbagai bidang
keahlian dan bidang kegiatan.
Salah satu bidang kompetensi yang diperlukan dalam dunia usaha adalah Ahli K3 untuk tingkat utama, madya dan muda yang

dituangkan dalam SKKNI bidang Keselamatan dan Kesehatan Kerja


Pada Paket pekerjaan ini Kami menyiapkan Petugas K3 dengan Sertifikat K3.
C.3 Kepedulian
Kepedulian kami terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kegiatan operasional
dan bisnis perusahaan yang pelaksanaannya merupakan tanggung jawab semua jajaran di perusahaan.
Kami bertekad untuk melaksanakan kegiatan perusahaan yang bergerak dalam bidang JASA KONSTRUKSI yang
mengutamakan keselamatan dan kesehatan kerja dengan penerapan program perbaikan berkelanjutan melalui Sistem, Manajemen
Kesehatan & Keselamatan Kerja (OHSAS 18001) sehingga dapat tercipta tempat kerja yang aman serta nyaman bagi siapapun yang
berada di tempat kerja
Untuk dapat memenuhi hal tersebut maka kami berkomitmen:
1. Membangun manajemen perusahaan yang mengacu pada sistem manajemen keselamatan konstruksi (KK) berpedoman
pada Permen PU. Nomor 10 Tahun 2021 tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMKK)
Konstruksi Bidang PU
2. Menetapkan tujuan, merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi sasaran dan program Manajemen Keselamatan Konstruksi
(KK) secara berkala agar selaras, baik dengan perkembangan kondisi perusahaan, peraturan atau standar yang berlaku
3. Mematuhi peraturan perundang-undangan dan persyaratan lainnya yang berkaitan dengan K3, serta mengintegrasikannya
ke dalam semua aspek kegiatan operasi
4. Melaksanakan identifikasi bahaya seuai dengan sifat dan skala resiko K3 dalam semua aktivitas operasi
5. Menyediakan kerangka kerja untuk menetapkan dan meninjau sasaran - sasaran K3
6. Menyediakan sumberdaya yang cukup untuk mengimplementasikan Sistem manajemen K3
7. Mendokumentasikan, menerapkan dan memelihara SMKK
8. Memelihara program Lindungan Lingkungan terhadap kegiatan disemua area lokasi kerja
9. Mengkomunikasikan dan menanamkan kesadaran akan kebijakan ini kepada semua personil secara berkala
10. Mengelola dan menangani semua material, baik yang berbahaya maupun yang tidak berbahaya, termasuk mengendalikan
potensi bahaya terhadap pekerja
11. Meningkatkan kompetensi pekerja sesuai dengan tugas dan tanggungjawabnya
12. Meninjau aspek Manajemen K3 secara periodik agar tetap relevan
13. Memberikan perlindungan bagi semua personil di tempat kerja sehingga dapat dicegah terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat
kerja
14. Memberikan pelatihan dan kompetensi yang sesuai dan memadai agar tenaga kerja dapat bekerja secara aman dan selamat
15. Memperhatikan aspek K3 dalam semua kegiatan operasinya

C.4 Komunikasi
Faktor Komunikasi memiliki unsur yang penting dalam mengkoordinasikan pelaksanaan K3 di Lapangan.
Karena hal itu, maka Kami akan membuat Prosedur Operasi Standard sebagai acuan dalam pelaksanaan di lapangan

No. JENIS KOMUNIKASI PIC WAKTU PELAKSANAAN


1 Induksi Keselamatan Konstruksi (Safety Induction) Direktur, Petugas K3 Dan Pelaksana Sesuai waktu pelaksanaan yang
Pekerjaan Bangunan disepakati
2 Pertemuan Pagi Hari (Safety Morning) Direktur, Petugas K3 Dan Pelaksana Sesuai waktu pelaksanaan yang
Pekerjaan Bangunan disepakati
3 Pertemuan Kelompok Kerja (Toolbox Meeting) Direktur, Petugas K3 Dan Pelaksana Sesuai waktu pelaksanaan yang
Pekerjaan Bangunan disepakati
4 Rapat Keselamatan Konstruksi (Construction Safety Direktur, Petugas K3 Dan Pelaksana Sesuai waktu pelaksanaan yang
Meeting) Pekerjaan Bangunan disepakati
C.5 Informasi Terdokumentasi
ISO 9001: 2015 mendefinisikan informasi terdokumentasi sebagai data yang diperlukan untuk dikendalikan dan dikelola oleh
organisasi,ISO 9001: 2015 mendefinisikan informasi terdokumentasi sebagai data yang diperlukan untuk dikendalikan dan
dikelola oleh organisasi, Dalam ISO 9001:2015 dijelaskan bahwa persyaratan mengenai Informasi Terdokumentasi adalah sbb :
1. Membuat dan memperbarui informasi didokumentasikan,
2. Dikontrol dan tersedia khususnya dan sesuai dengan yang diperlukan oleh organisasi,
3. Perlindungan yang memadai,
4. Ketentuan Distribusi yang berlaku misalnya akses, pengambilan, penggunaan, penyimpan
5. pengendalian perubahan, retensi dan disposisi.

Ada beberapa informasi terdokumentasi yang dipersyaratkan oleh ISO 9001:2015


1. Bukti untuk menunjukkan kesesuaian produk / Jasa
2. Hasil kajian persyaratan yang berkaitan dengan produk dan jasa
3. Konfirmasi bahwa persyaratan desain dan pengembangan telah dipenuhi
4. Output dari proses desain dan pengembangan
5. Perubahan desain dan pengembangan
6. Hasil evaluasi, pemantauan kinerja, dan re-evaluasi penyedia eksternal
7. Definisi karakteristik produk dan jasa, termasuk kegiatan yang akan dilakukan dan hasil yang akan dicapai
8. Informasi yang diperlukan untuk mempertahankan traceability
9. Hasil perubahan ketentuan produksi dan pelayanan
10. Tindakan yang diambil pada output yang tidak sesuai baik itu pada proses, produk, dan jasa, termasuk konsesi yang
11. Hasil kegiatan pemantauan dan pengukuran
12. Bukti pelaksanaan program audit dan hasil audit
13. Bukti hasil tinjauan manajemen
14. Bukti ketidaksesuaian dan tindakan yang diambil, dan hasil dari setiap tindakan korektif

D. Operasi Keselamatan Konstruksi


D.1 Perencanaan dan Pengendalian Operasi
Penyedia jasa wajib membuat identifikasi Bahaya, Penilaian Risiko, Skala Prioritas, Pengendalian Risiko K3, dan Penanggung jawab
untuk diserahkan, dibahas, dan disetujui PPK pada saat Rapat Persiapan Pelaksanaan Kontrak / Pre Construction Meeting (PCM)
sesuai lingkup pekerjaan yang akan dilaksanakan

Kegiatan Konstruksi pada pelaksanaan Paket Pekerjaan merupakan suatu kegiatan dengan Spesifikasi Teknis yang di dalamnya
terdapat interaksi antara peralatan, bahan dan sumber daya manusia.

Interaksi tersebut sangat berpotensi menjadi penyebab terjadinya insiden dan kecelakaan kerja, penyakit akibat kondisi tempat
kerja serta dapat menyebabkan terjadinya dampak lingkungan yang disebabkan oleh pembuangan limbah dari proses produksi
sehingga terjadi ketidak sesuaian antara mutu produk dengan spesifikasi yang dipersyaratkan.

Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya pencegahan secara berkesinambungan sebagai antisipasi untuk meminimalisasi terjadinya
resiko kecelakaan kerja dan penyakit yang timbul akibat lingkungan yang tidak sehat demi pemenuhan dan peningkatan kualitas
produk yang dihasilkan.

Rencana Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah dokumen rencana penyelenggaraan K3 Konstruksi di proyek yang disusun
oleh Penyedia Jasa dan diajukan kepada Pengguna Jasa untuk mendapat persetujuan yang selanjunya dijadikan sebagai kerangka
acuan antara Penyedia Jasa dan Pengguna Jasa serta pihak-pihak yang terkait dalam rangka penyelenggaraan dan penerapan K3
Konstruksi pada Paket Pembuatan Pagar.

Rencana Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) disusun berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 10 Tahun 2021
tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi (KK) Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum.
Nama Pekerja
: ……………...........................
Nama Paket Pekerjaan
: Pembuatan Pagar
Tanggal Pekerjaan
: .........................., November 2022

Alat Pelindung Diri yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan:

1. Helm/Safety Helmet √
2. Sepatu/Safety Shoes √
3. Sarung Tangan/SafetyGloves √
4. Rompi Keselamatan/Safety Vest √
5. Masker Pernafasan/Respiratory √
6. Pelindung Mata (Goggles, Spectacles) √
7. Penunjang seluruh tubuh (Full body harness) √
RENCANA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA KONSTRUKSI
CV ................................
PEMBUATAN PAGAR

B. PERENCANAAN KESELAMATAN KONSTRUKSI


B.1 Identifikasi Bahaya, Penilaian Resiko, Penetapan Pengendalian Resiko K3

IDENTIFIKASI JENIS BAHAYA & SASARAN K3


NO JENIS / TYPE PEKERJAAN PENGENDALI RESIKO K3 PROGRAM SUMBER DAYA PENANGGUNG JAWAB
RESIKO K3 PROYEK

1 2 3 4 5 6 6

A. PEKERJAAN PENDAHULUAN -Tertimpa/terjepit/terlindas alat Melakukan Penggunaan peralatan tepat memakai Rambu Peringatan, SDM Sesuai Pelaksana K3 1 Orang Sesuai
Pelatihan Kepada APD ( safety, shoes,helm,sarung Kebutuhan, Masker, Sepatu Personil yang di tawarkan
Pekerja / tangan,masker).Mendaftarkan proyek Safety, Helm, Kaca mata, Sarung
Menggunakan pada BPJS,penyediaan kotak P3K. Tangan

B. PEKERJAAN TANAH DAN PONDASI - Luka ringan sampai luka berat akibat penggunaan Melakukan Penggunaan peralatan tepat memakai Rambu Peringatan, SDM Sesuai Pelaksana K3 1 Orang Sesuai
peralatan meeteran yang salah, Pelatihan Kepada APD ( safety, shoes,helm,sarung Kebutuhan, Masker, Sepatu Personil yang di tawarkan
- Kecelakaan akibat jenis dan cara penggunaan Pekerja / tangan,masker).Mendaftarkan proyek Safety, Helm, Kaca mata, Sarung
peralatan pada saat pemasangan bowplank Menggunakan pada BPJS,penyediaan kotak P3K. Tangan

- Tertimpa material saat membongkar

- Terjatuh saat mendorong gerobak besi campuran

- Tertusuk bahan pekerjaan

C. PEKERJAAN STUKTUR BALOK & KOLOM - Luka ringan sampai luka berat akibat penggunaan Melakukan Penggunaan peralatan tepat memakai Rambu Peringatan, SDM Sesuai Pelaksana K3 1 Orang Sesuai
peralatan meeteran yang salah, Pelatihan Kepada APD ( safety, shoes,helm,sarung Kebutuhan, Masker, Sepatu Personil yang di tawarkan
- Kecelakaan akibat jenis dan cara penggunaan Pekerja / tangan,masker).Mendaftarkan proyek Safety, Helm, Kaca mata, Sarung
peralatan pada saat pemasangan bowplank Menggunakan pada BPJS,penyediaan kotak P3K. Tangan

- Tertimpa material saat membongkar

- Terjatuh saat mendorong gerobak besi campuran

- Tertusuk bahan pekerjaan

D. PEKERJAAN DINDING DAN LANTAI - Luka ringan sampai luka berat akibat penggunaan Melakukan Penggunaan peralatan tepat memakai Rambu Peringatan, SDM Sesuai Pelaksana K3 1 Orang Sesuai
peralatan meeteran yang salah, Pelatihan Kepada APD ( safety, shoes,helm,sarung Kebutuhan, Masker, Sepatu Personil yang di tawarkan
- Kecelakaan akibat jenis dan cara penggunaan Pekerja / tangan,masker).Mendaftarkan proyek Safety, Helm, Kaca mata, Sarung
peralatan pada saat pemasangan bowplank Menggunakan pada BPJS,penyediaan kotak P3K. Tangan

- Tertimpa material saat membongkar

- Terjatuh saat mendorong gerobak besi campuran

- Tertusuk bahan pekerjaan

E. PEKERJAAN KAYU, PINTU DAN JENDELA - Luka ringan sampai luka berat akibat penggunaan Melakukan Penggunaan peralatan tepat memakai Rambu Peringatan, SDM Sesuai Pelaksana K3 1 Orang Sesuai
peralatan meeteran yang salah, Pelatihan Kepada APD ( safety, shoes,helm,sarung Kebutuhan, Masker, Sepatu Personil yang di tawarkan
- Kecelakaan akibat jenis dan cara penggunaan Pekerja / tangan,masker).Mendaftarkan proyek Safety, Helm, Kaca mata, Sarung
peralatan pada saat pemasangan bowplank Menggunakan pada BPJS,penyediaan kotak P3K. Tangan

- Tertimpa material saat membongkar

- Terjatuh saat mendorong gerobak besi campuran

- Tertusuk bahan pekerjaan


IDENTIFIKASI JENIS BAHAYA & SASARAN K3
NO JENIS / TYPE PEKERJAAN PENGENDALI RESIKO K3 PROGRAM SUMBER DAYA PENANGGUNG JAWAB
RESIKO K3 PROYEK
1 2 3 4 5 6 6
F. PEKERJAAN ATAP DAN PLAFOND - Luka ringan sampai luka berat akibat penggunaan Melakukan Penggunaan peralatan tepat memakai Rambu Peringatan, SDM Sesuai Pelaksana K3 1 Orang Sesuai
peralatan meeteran yang salah, Pelatihan Kepada APD ( safety, shoes,helm,sarung Kebutuhan, Masker, Sepatu Personil yang di tawarkan
- Kecelakaan akibat jenis dan cara penggunaan
Pekerja / tangan,masker).Mendaftarkan proyek Safety, Helm, Kaca mata, Sarung
peralatan pada saat pemasangan bowplank
Menggunakan pada BPJS,penyediaan kotak P3K. Tangan
- Tertimpa material saat membongkar

- Terjatuh saat mendorong gerobak besi campuran

- Tertusuk bahan pekerjaan

G. PEKERJAAN CAT - Luka ringan sampai luka berat akibat penggunaan Melakukan Penggunaan peralatan tepat memakai Rambu Peringatan, SDM Sesuai Pelaksana K3 1 Orang Sesuai
peralatan meeteran yang salah, Pelatihan Kepada APD ( safety, shoes,helm,sarung Kebutuhan, Masker, Sepatu Personil yang di tawarkan
- Kecelakaan akibat jenis dan cara penggunaan Pekerja / tangan,masker).Mendaftarkan proyek Safety, Helm, Kaca mata, Sarung
peralatan pada saat pemasangan bowplank
Menggunakan pada BPJS,penyediaan kotak P3K. Tangan
- Tertimpa material saat membongkar

- Terjatuh saat mendorong gerobak besi campuran

- Tertusuk bahan pekerjaan

H. PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK - Luka ringan sampai luka berat akibat penggunaan Melakukan Penggunaan peralatan tepat memakai Rambu Peringatan, SDM Sesuai Pelaksana K3 1 Orang Sesuai
peralatan meeteran yang salah, Pelatihan Kepada APD ( safety, shoes,helm,sarung Kebutuhan, Masker, Sepatu Personil yang di tawarkan
- Kecelakaan akibat jenis dan cara penggunaan Pekerja / tangan,masker).Mendaftarkan proyek Safety, Helm, Kaca mata, Sarung
peralatan pada saat pemasangan bowplank
Menggunakan pada BPJS,penyediaan kotak P3K. Tangan
- Tertimpa material saat membongkar

- Terjatuh saat mendorong gerobak besi campuran

- Tertusuk bahan pekerjaan

........................................, 29 November 2022

Dibuat Oleh :
CV. .........................................

dto

.............................................
Petugas K3 Konstruksi
D.2 Kesiapan dan Tanggapan Terhadap Kondisi Darurat
a. Kesiapan terhadap kondisi darurat meliputi:
1. menetapkan rencana untuk menanggapi keadaan darurat, yang sekurang-kurangnya mencakup;
a. penyediaan tim tanggap darurat yang memadai, kompeten, dengan pembagian peran dan tanggung jawab yang jelas, dan
selalu siaga;
b. penyediaan sarana dan prasarana keadaan darurat yang memadai dan selalu siap digunakan;
c. penyediaan ruang pusat kendali darurat yang dilengkapi dengan peta, papan tulis, jam, daftar nama dan nomor kontak
anggota tim, nomor pihak lain yang terkait, serta peralatan komunikasi dua arah;
d. penyediaan akses bantuan dari pihak luar apabila diperlukan dalam penanganan keadaan darurat;
e. penyelidikan kejadian keadaan darurat termasuk perkiraan kerugian dan pelaporan;
f. pemulihan pasca penanganan keadaan darurat yang sekurang-kurangnya mencakup penyediaan tim pemulihan,
pembersihan lokasi, operasi pemulihan, dan laporan pemulihan pasca penanganan keadaan darurat;
g. penyediaan dan penyiapan pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K), sekurang-kurangnya terdiri atas:
1. penyediaan petugas P3K yang kompeten;
2. penyediaan peralatan P3K yang memenuhi ketentuan peraturan perundang- undangan; dan
3. pencatatan penggunaan peralatan P3K.
2. memberikan pelatihan tanggap darurat yang telah direncanakan
3. menguji dan melatih kemampuan tanggap darurat yang direncanakan secara berkala;
4. mengomunikasikan informasi yang terkait kepada semua pekerja tentang tugas dan tanggung jawabnya;
5. mengomunikasikan informasi yang terkait kepada subpenyedia jasa dan pemasok, pengunjung, pihak terkait layanan tanggap
darurat, pihak berwenang, dan masyarakat sekitar;

b. Tanggapan Terhadap Kondisi Darurat Tanggapan terhadap kondisi darurat meliputi:


1. mengambil tindakan untuk mengendalikan dan memperbaiki kondisi darurat;
2. memperhitungkan konsekuensi dari kondisi darurat tersebut;
3. mengevaluasi, dengan melibatkan partisipasi pekerja dan keterlibatan pihak berkepentingan yang terkait lainnya;
4. perlu melakukan tindakan korektif untuk menghilangkan penyebab kondisi darurat dengan:
a. menyelidiki kejadian atau meninjau ketidaksesuaian;
b. menentukan penyebab kejadian atau ketidaksesuaian; dan
c. memperhitungkan kejadian dan ketidaksesuaian yang pernah terjadi, jika ada.
5. menentukan dan mengimplementasikan tindakan yang diperlukan, termasuk tindakan korektif, sesuai dengan tingkat pengendalian
dan manajemen perubahan;
6. menilai risiko Keselamatan Konstruksi yang terkait dengan bahaya baru atau yang berubah, sebelum mengambil tindakan;
7. meninjau keefektifan tindakan-tindakan yang pernah diambil, termasuk tindakan korektif;

E. Kesiapan dan Tanggapan Terhadap Kondisi Darurat


E.1 Pemantauan dan Evaluasi
Perusahaan membangun metode sistematis untuk pengukuran dan pemantauan kinerja K3 secara teratur sebagai satu
kesatuan bagian dari keseluruhan sistem manajemen Perusahaan. Pemantauan melibatkan pengumpulan informasi-informasi
berkaitan dengan Pengukuran kinerja K3 dapat berupa pengukuran kualitatif maupun pengukuran kuantitatif kinerja K3 di tempat
kerja dengan cara :
a. Inspeksi harian, teguran dan pelaporan atas temuan ketidak sesuaian, lalu diteruskan dengan safety meeting harian yang
membahas tentang tindak lanjut dan pemantauan
b. Rapat K3 / Safety meeting mingguan dengan melibatkan semua perwakilan pekerja dan sub kontraktorpemantauan
c. Audit Internal
d. Tindakan Koreksi, perbaikan dan pencegahan atas temuan ketidak sesuaian pada saat pelaksanaan tindakan pemantauan, tinjauan
dan audit internal
Bulan Ke I
No. Kegiatan PIC Minggu
1 2 3 4

1 Inspeksi Keselamatan Konstruksi Petugas K3 Konstruksi

2 Patroli Keselamatan Konstruksi Direktur, Petugas K3 Konstruksi dan Pelaksana Pekerjaan

3 Audit internal Direktur, Petugas K3 Konstruksi dan Pelaksana Pekerjaan


E.2 Tinjauan Manajemen
Manajemen secara rutin meninjau ulang dan terus menerus meningkatkan OHSAS/SMKK dengan tujuan untuk meningkatkan kinerja
K3 secara keseluruhan.
Tinjauan ini dilakukan terhadap :
- Penerapan Kebijakan K3
- Pencapaian tujuan dan sasaran K3
- Hasil temuan audit internal
E.3 Peningkatan kinerja keselamatan konstruksi
Perbaikan dan peningkatan kinerja dilakukan berdasarkan pertimbangan:
1. Perubahan peraturan perundangan-undangan;
2. Tuntutan dari pihak yang terkait dan pasar;
3. Perubahan produk dan kegiatan perusahaan;
4. Perubahan struktur organisasi perusahaan;
5. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, termasuk epidemologi;
6. Hasil kajian kecelakaan dan penyakit akibat kerja;
7. Adanya pelaporan dan/atau
8. Adanya saran dari pekerja/buruh.

Untuk memenuhi kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja dan peraturan perundangan yang berlaku, perusahaan melakukan
identifikasi bahaya, penilaian resiko dan penerapan langkah pengendalian yang berjalan.
Hal ini berlaku terhadap aktifitas rutin dan non rutin, aktifitas semua orang memiliki akses ke tempat kerja (termasuk sub kontraktor
dan pengunjung), fasilitas ditempat kerja, baik yang diberikan pihak organisasi maupun pihak lainnya.

..........................., 29 November 2022

Dibuat Oleh :
CV. ...............................

dto

.....................................................
Petugas K3 Konstruksi

Anda mungkin juga menyukai