PROYEK
LOKASI
RENCANA KESELAMATAN
KONSTRUKSI
DAFTAR I S I
I. LATAR BELAKANG
Sesuai dengan Keputusan Menteri Tenaga Kerja Nomor : 05/Men/1996 Tentang Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja bagi seluruh Personil dan segala sesuatu yang berhubungan dengan Pelaksanaan
pekerjaan dilapangan, Membuat suatu manajemen yang mengatur dan mengelola Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Pelaksanaan Pekerjaan yang merujuk pada ketetapan/Aturan Resmi dari Pemerintah serta Peraturan Menteri Pekerjaan
Umum Dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor : 10 Tahun 2021 Tentang Pedoman Sistem Manajemen
Keselamatan Konstruksi. Instruksi Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Nomor.02 / IN / M /2020 tentang
Protokol Pecegahan Penyebaran Corona Virus Disease 2019 ( COVID-19 ).Peraturan Menteri Ketenaga Kerjaan Republik
Indonesia Nomor. 8 Tahun 2020 Tentang Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Pesawat Angkat dan Pesawat Angkut. Dan
Keputusan Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia No.Kep.187 / MEN / 1999 Tentang Pengendalian Bahan Kimia
Berbahaya Ditempat Kerja Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia.
Garis Instruksi
Bagian Bagian
Bagian Bagian Pengelolaan Pengelolaan
Bagian P3K
Kedaruratan Kebakaran Lingkungan Lalu Lintas
Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota
Direktur CV.SEKAR JAYA ABADI memberikan bukti perlibatan dan partisipasinya pada pengembangan dan
penerapan sistem manajemen mutu dan K3 dan terus menerus memperbaiki keefektifannya dengan cara :
Mengadakan rapat pengarahan secara berkala, dan menekankan pentingnya memenuhi persyaratan pelanggan, K3,
undang-undang dan peraturan yang berlaku. Menetapkan dan mengesahkan kebijakan mutu dan K3 Menetapkan dan
mengesahkan sasaran mutu dan K3 (SMKK) perusahaan hingga sasaran mutu dan K3 unit-unit kerja yang
mendukungnya. Melaksanakan dan bertindak sebagai ketua rapat tinjauan manajemen, yang pelaksanaannya diatur
dalam Prosedur Rapat Tinjauan Manajemen (RTM).
Direksi menetapkan dan mengesahkan Kebijakan SMKK, berupa surat keputusan yang mencakup :
a. Maksud dan Tujuan
b. Ikrar Perlibatan untuk Memenuhi persyaratan dan terus menerus memperbaiki Sistem Manajemen K3.
c. Tersedianya Kerangka Kerja untuk menetapkan dan meninjau Sasaran SMKK
d. Kebijakan MK3 ini dikomunikasikan, dipahami dalam Organisasi dan didokumentasikan
e. Pelaksanaan Tinjauan pada waktu terjadwal, sehingga dapat dilakukan penyesuaian terus-menerus.
Lokasi pekerjaan di
VIII. DEFINISI
1. Pekerjaan ini adalah :
Keselamatan dan Kesehatan konstruksi adalah untuk memberikan suatu dasar dalam bekerja yang menuju kearah
tujuan akhirnya, yakni mencegah terjadinya cedera atau gangguan kesehatan yang disebabkan karena kejadian dan
keadaan yang berhubungan dengan pekerjaan.
2. Kategori I adalah jenis kecelakaan yang dapat menimbulkan kerusakan ringan atau pada prinsipnya tidak
membutuhkan perawat I rawat inap di Rumah Sakit.
3. Kategori II adalah jenis kecelakaan yang dapat menimbulkan kerusakan sedang / korban luka berat atau
mebutuhkan rawat inap di rumah sakit.
Kategori III adalah jenis kecelakaan yang dapat menimbulkan kerusakan berat / korban meninggal dunia.
4. Setiap area tempat kerja yang mempunyai resiko dan kemungkinan terjadinya bahaya, harus menyediakan
petunjuk - petunjuk / informasi - informasi yang tepat cara penanganan dan pencegahan bahaya - bahaya yang
mungkin terjadi.
5. Setiap karyawan harus disediakan kebutuhan akan alat-alat pelindung diri, dilatih bagaimana cara
menggunakan, dan digunakan tempat yang seharusnya.
6. Bahan-bahan yang mudah meledak atau terbakar harus disimpan, diangkat dan diperlakukan sedemikian rupa
sehingga dapat dicegah dari kemungkinan terjadinya kebakaran.
7. Alat-alat penyelamat harus tersedia diarea atau tempat-tempat yang membutuhkan.
8. Pekerjaan yang dilakukan diatas air harus menyediakan peralatan keselamatan, seperti pelampung/ life jacket
yang mudah dijangkau dan diketahui oleh pegawai yang berada dilokasi tersebut.
9. Peralatan / kendaraan sebelum digunakan harus diperiksa dulu kelayakannya.
10. Pihak Manajemen proyek harus melakukan tinjauan manajemen mengenai safety secara berkala.
11. Setiap personil saat bekerja dilapangan harus dilakukan secara berkelompok menurut standart K3.
12. Masing-masing kelompok harus disediakan sarana untuk berkomunikasi.
13. Pada saat bekerja pegawai disarankan mengenakan identitas pengenal atau KIP ( Kartu Identitas Pekerja )
14. Semua pegawai dari Pihak Penyedia Jasa untuk paket pekerjaan
Belanja Jasa Konstruksi Rehabilitasi Daerah Irigasi Sumber Wader Desa Purwodadi – Kecamatan
Tirtoyudo
X. TANGGUNG JAWAB
1. Manajer Proyek
a. Menyetujui konsep Instruksi Safety yang akan dilaksanakan diproyek
b. Memimipin penerapan program K3 di proyek yang menjadi tanggung jawabnya
c. Memimpin rapat tinjauan manajemen atau rapat koordinasi tentang pelaksanaan program K3
d. Memimpin upaya peningkatan efektifitas dan efisiensi pelaksanaan program K3
2. Penanggung Jawab Quality Assurance
a. Menyusun konsep Instruksi tentang Safety yang sesuai dengan ruang lingkup pekerjaan dan membahasnya
bersama bagian-bagian yang terkait
b. Merekomendasikan Konsep yang telah dibahas kepada Manajer proyek
c. Memeriksa, memonitor, mengevaluasi pelaksanaan K3 ditingkat proyek
d. Melaporkan penerapan dan pelaksanaan K3 ditingkat proyek kepada Manajer Proyek
e. Membuat resume tentang pelaksanaan K3
3. Manajer Pelaksanaan Proyek
a. Bertanggung jawab akan keselamatan karyawan yang berada dibawah pengawasannya
b. Terjadi keadaan yang kurang aman, tidak aman atau darurat.
c. Pelaksana adalah orang yang bertanggungjawab pada pelaksanaan metode pekerjaan dan jadwal pelaksanaan
pekerjaan (time schedule).
4. Petugas K3 Konstruksi / Ahli K3 Konstruksi
a. Melakukan penanganan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja serta keadaan darurat
b. Melakukan sosialisasi, penerapan dan pengawasan pelaksanaan program, prosedur kerja dan instruksi kerja
c. Membuat (SOP) prosedur kerja dan instruksi kerja penerapan ketentuan K3
d. Ahli K3 atau HSE (Health Safety Environtment) orang yang bertanggung jawab terhadap keselamatan dan
kesehatan kerja serta pengelolaan lingkungan pada pelaksanaan proyek.
Untuk pegawai bagian pengukuran / surveyor serta pematokan diharuskan melaksanakan hal-hal sebagai berikut :
Luka
Pendarahan Akibat Benda Tajam - Benda Tajam tersebut jangan dulu dicabut dari lukanya
- Tentukan pendarahan dan lindungi dengan kapas dan perban
- Ikat pangkal / aliran sumber darah dengan kain, 15- 30 menit sekali
dibuka selama 1 menit
- Bersihkan luka dengan betadine
- Bawa korban segera kerumah sakit / dokter dengan posisi luka diatas
jantung
- Gejala Sesak Nafas dan memar, segera dibawa
Puskesmas/dokter/rumah sakit untuk diobservasi Pertama selama 12
jam.
5. Disengat Lebah / hewan liar - Kompres dengan air es pada bekas sengatan
- Digosok-gosok dengan pasir atau bunga-bungaan
- Digosok dengan minyak anti racun dan obat anti alergi.
6. Gatal - Gatal ( Iritasi ) - Segera berikan Talk atau serbuk yang mengandung antiseptic.
- Berikan CTM atau obat anti alergi pada tubuh.
b. Bila sendirian
15 x dada ditekan secukupnya lalu ditiup 2 x
8. Terpapar Virus COVID 19 ( - Melakukan Rapid test dan pemeriksaan Swab antigen
Virus Corona ) - Untuk menghidari terpapar COVID 19 Segera di bawa ke rumah sakit
untuk melakukan isolasi mandiri.
- Segera melakukan tindakan isolasi diri serta mengamankan pada
ruangan khusus yang tersendiri.
- Memberikan Vaksinasi sesuai protokol kesehatan untuk mencegah
Virus dari terpapar COVID 19.
- Melakukan Penyemprotan desinfiktan pada area yang terdampak
terindikasi terpapar COVID19.
9. Terkontaminasi Bahan Kimia a. Bilas bagian yang kena luka bakar di bawah air mengalir selama 10-20
Atau Zat Beracun ( B3 ) menit (jangan terlalu sebentar). Jika bahan kimia bersentuhan dengan
mata, bilas mata terus-terusan selama minimal 20 menit sebelum
mencari perawatan darurat selanjutnya. Segera membilas area yang
terluka dengan banyak air sangat penting untuk melarutkan zat kimia
yang menempel.
Pekerjaan : REAHBILITASI DAERAH IRIGASI SUMBER WADER DESA PURWODADI - KECAMATAN TIRTOYUDO
Lokasi : DESA PURWODADI - KECAMATAN TIRTOYUDO
Tanggal dibuat : 26 Juni 2023
NO ISU Dampak Kategori Isu Jenis isu Jenis SWOT Sumber ISU
Struktur organisasi
2 Keselamatan Konstruksi Penambahan personil Kinerja Internal Strength Struktur Organisasi
dalam pekerjaan
Anton ttd
A.1.1 Keselamatan Konstruksi/UKK (Organisasi Pengelola SMKK)
a. Memuat bagan struktur organisasi yang dapat menjelaskan hubungan koordinasi antara Pelaksana Konstruksi, Kantor
Pusat dan pengelola SMKK
Garis Koordinasi
Konstruksi / Ahli K3
Konstruksi
Pengelolaan Pengelolaan
Kedaruratan Kebakaran
Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota
b. Memuat prosedur dan/atau petunjuk kerja yang menggambarkan hubungan kerja antara Pelaksana Pekerjaan Konstruksi
dengan Kantor Pusat Penyedia Jasa. Prosedur dan/atau petunjuk kerja ditandatangani oleh Direktur Utama Penyedia
Jasa. Isi prosedur dan/atau petunjuk kerja sekurang-kurangnya meliputi :
1. Tugas, tanggung jawab dan wewenang Tim Pelaksana Pekerjaan Konstruksi dan Kantor Pusat Penyedia Jasa
2. Hubungan kerja antara Tim Pelaksana Pekerjaan Konstruksi dan Kantor Pusat Penyedia Jasa;
3. Jadwal pelaporan kinerja pelaksanaan pekerjaan khususnya terkait Keselamatan Konstruksi pada pimpinan puncak
Penyedia Jasa di Kantor Pusat.
4. Kendala yang dihadapi terkait pelaksanaan pekerjaan khususnya terkait masalah Keselamatan Konstruksi dan
alternatif solusi pemecahan masalah tersebut yang membutuhkan bantuan dukungan dari pimpinan puncak
Penyedia Jasa di Kantor Pusat.terkait Keselamatan Konstruksi pada pimpinan puncak Penyedia Jasa di Kantor Pusat
6. Pengelolaan Lalu Lintas 1.Pengendalian rekayasa Lalu Lintas untuk pengalian Lalu Lintas
umum dan pengendalian lalu lintas kendaraan proyek.
Demikian Pernyataan RKK ini dibuat dengan penuh tanggung jawab tanpa ada tekanan dari pihak
manapun.
Malang , 26 Juni 2023
Dibuat oleh :
Penyedia Jasa Konstruksi
CV.SEKAR JAYA ABADI
IFA KHOLILAH
Direktur
PAKTA KOMITMEN KESELAMATAN KONSTRUKSI
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Dalam rangka pengadaan Pekerjaan Reahbilitasi Daerah Irigasi Sumber Wader Desa Purwodadi -
Kecamatan Tirtoyudo pada Pokja Pemilihan Kelompok Kerja Pemilihan III Kabupaten Malang Tahun 2023
berkomitmen melaksanakan konstruksi leselamatan demi tercapainya Zero Accident, Dengan memastikan
bahwa seluruh pekerjaan konstruksi :
IFA KHOLILAH
Direktur
KEBIJAKAN KESELAMATAN KONSTRUKSI
KAMI BERKOMITMEN UNTUK
1. Menjalankan pakta komitmen Keselamatan Konstruksi yang telah ditanda tangani oleh pimpinan
perusahan.
2. Menjamin Keselamatan Konstruksi tenaga kerja, tamu, masyarakat sekitar di sekitar tempat kerja.
3. Melakukan perbaikan keberlanjutan terhadap sistem Manajemen dan Kinerja Keselamatan Konstruksi
guna meningkatkan budaya Keselamatan Konstruksi yang baik di tempat kerja.
3. Memberikan pendidikan ataupun pelatihan terkait Keselamatan Konstruksi kepada tenaga kerja
untuk meningkatkan kinerja Keselamatan Konstruksi perusahaan.
2. Pekerjaan Konstruksi yang telah diberhentikan karena perintah penghentian pekerjaan tidak akan
dilanjutkan sampai semua aspek keselamatan konstruksi dipenuhi sesuai dengan persyaratan yang
telah ditetapkan.
3. Pemimpin tertinggi Penyedia Jasa memberikan kewenangan kepada Pimpinan Unit Keselamatan
Konstruksi untuk melakukan verifikasi penghentian pekerjaan.
4. Perintah penghentian pekerjaan konstruksi harus diterapkan dengan itikad baik dan bertanggung
jawab.
5. Personil yang menyerukan perintah penghentian pekerjaan tidak boleh dan tidak akan dikenai sanksi
apabila setelah diverifikasi bahwa perintah penghentian tersebut dianggap tidak perlu atau bahkan
berdampak mengganggu kemajuan Pekerjaan
Dibuat Oleh
Dibuat Oleh
Daftar Peraturan Perundang– undangan dan Persyaratan K3 yang digunakan sebagai acuan dalam
melaksanakan SMK3 Konstruksi Bidang PU antara lain sebagai berikut :
1. UU No. 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi;
2. Peraturan Pemerintah Nomor 50 tahun 2012 tentang Penerapan SMK3
3. UU No 14 Tahun 1969 Tentang Ketentuan Pokok Mengenai Tenaga Kerja
4. UU No 1 Tahun 1970 Tentang keselamatan Kerja
5. UU No 3 Tahun 1992 Tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja
6. UU RI No 23 Tahun 1992 Tentang Kesehatan
7. UU No 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan
8. Permen Naker No. PER.05/MEN/1996 Tentang sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
9. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia
Nomor : 21 / PRT / M /2019 Tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi.
10. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor : 10 Tahun 2021
Tentang Pedoman Sistem Manajemen Keselamatan Konstruksi.
11. Peraturan Menteri Ketenaga Kerjaan Republik Indonesia Nomor. 8 Tahun 2020 Tentang Keselamatan Dan
Kesehatan Kerja Pesawat Angkat dan Pesawat Angkut.
12. Keputusan Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia No.Kep.187 / MEN / 1999 Tentang Pengendalian
Bahan Kimia Berbahaya Ditempat Kerja Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia.
13. Instruksi Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Nomor.02 / IN / M /2020 tentang Protokol
Pecegahan Penyebaran Corona Virus Disease 2019 ( COVID-19 ).
PENGENDALIAN OPERASIONAL K3
Pengendalian operasional berupa prosedur kerja / petunjuk kerja, yang harus mencakup seluruh upaya
pengendalian pada Tabel 1 kolom (5), diantaranya :
1. Upaya pengendalian berdasarkan lingkup pekerjaan sesuai Tabel 1 kolom (5).
2. Rencana penunjukan personil yang akan ditugaskan menjadi Penganggung Jawab Kegiatan SMK3
3. Prediksi dan rencana penanganan kondisi keadaan darurat tempat kerja:
4. Rencana prosedur / petunjuk kerja yang perlu di siapkan
5. Rencana program pelatihan / soisalisasi sesuai pengendalian resiko pada Tabel 1 kolom (5)
6. Sistem pertolongan pertama pada kecelakaan
7. Persyaratan Operator Alat Angkat
- Operator Alat Angkat harus memenuhi kompetensi Operator alat angkat.
- Setiap Operator alat angkat harus memiliki SIO (Surat Izin Operasi) alat yang di keluarkan
oleh Badan yang berwenang
8. Rambu Peringatan / Larangan / Anjuran
- Penempatan Rambu-rambu peringatan/larangan/anjuran harus dipasang sesuai dengan
kondisi di tempat kerja.
- Rambu peringatan/larngan/anjuran harus mudah dilihat dan dapat dibaca
9. Alat Pelindung Diri
- Alat pelindung diri diidentifikasi berdasarkan hasil penilaian risiko.
- Alat pelindung diri (APD) diberikan kepada pekerja sesuai dengan jenis pekerjaan
10. Tamu/pengunjung dan pihak luar
- Pengendalian dan pembatasan akses masuk dan akses keluar tempat kerja
- Persyaratan APD (Alat Pelindung Diri)
- Induksi K3
- Persyaratan tanggap darurat
B3. Standar dan Peraturan Perundang-undangan
Tahapan kegiatan pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan pekerjaan rutin dan non rutin
Uraian Kegiatan :
Menetapkan karakteristik kondisi bahaya / tindakan bahaya sesuai dengan peraturan terkait
Identifikasi Bahaya :
Paparan /konsekuensi yang timbul akibat kondisi bahaya dan tindakan bahaya
Dampak Bahaya :
Tingkat keparahan / kerugian / dampak kerusakan yang ditimbulkan oleh bahaya Keselamatan Konstruksi
Keparahan : (Skala 1–5)
Urutan pelaksanaan pengendalian yang menjadi prioritas berdasarkan tingkat risiko (BESAR, SEDANG, dan KECIL
Skala Prioritas : )
Kegiatan yang dapat mengendalikan baik mengurangi maupun menghilangkan dampak bahaya yang timbul.
Pengendalian Risiko :
Tabel : Penetapan Tingkat Kekerapan ( Kemungkinan )
Tingkat
Deskripsi Definisi
Kekerapan
a. Kemungkinan akan terjadi kecelakaan saat melakukan pekerjaan pada hampir semua kondisi
4 Sangat mungkin terjadi
b. Kemungkinan terjadinya kecelakaan 1 kali dalam 1 tahun terakhir
a. Kemungkinan akan terjadi kecelakaan saat melakukan pekerjaan pada beberapa kondisi
3 Mungkin terjadi tertentu
b. Kemungkinan terjadinya kecelakaan 2 kali dalam 3 tahun terakhir
a. Kecil kemungkinan terjadi kecelakaan saat melakukan pekerjaan pada beberapa kondisi
2 Kecil kemungkinan terjadi tertentu.
b. Kemungkinan terjadinya kecelakaan 1 kali dalam 3 tahun terakhir
a. Dapat terjadi kecelakaan saat melakukan pekerjaan pada beberapa kondisi tertentu
1 Hampir tidak pernah terjadi
b. Kemungkinan terjadinya kecelakaan lebih dari 3 tahun terakhir
Tabel . Penetapan Tingkat Keparahan
X KEPARAHAN
KEKERAPAN 1 2 3 4 5
1 1 2 3 4 5
2 2 4 6 8 10
3 3 6 9 12 15
4 4 8 12 16 20
5 5 10 15 20 25
Ket ;
a. Struktur Organisasi Pelaksana Pekerjaan Konstruksi Memuat bagan struktur organisasi Pelaksana Pekerjaan
Konstruksi beserta tugas dan tanggung jawabnya. Dalam struktur organisasi Pelaksana Pekerjaan Konstruksi harus
memiliki Unit Keselamatan Konstruksi yang berada langsung di bawah Kepala Pelaksana Pekerjaan Konstruksi.
Garis Koordinasi
Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota Anggota
1. Petugas P3K ( Pertolongan Pertama 1.Menangani pertolongan pertama pada kecelakaan dilokasi proyek
Pada Kecelakaan ) 2.Memastikan peralatan P3K dalam kondisi baik dan siap pakai
3.Mencatat setiap kegiatan P3K dalam buku kegiatan
4.Melaporkan kegiatan P3K kepada pengurus
5.Merawat fasilitas P3K di lokasi proyek
6.Melaksanakan tindakan P3K di tempat kerja
b. Struktur Organisasi Unit Keselamatan Konstruksi Memuat bagan struktur organisasi Unit Keselamatan Konstruksi
beserta tugas dan tanggung jawabnya. Unit Keselamatan Konstruksi yang sekurang-kurangnya terdiri dari unit
kesiagaan tanggap darurat, Pengawas Pekerjaan terkait alat berat, tim keamanan, serta hubungan masyarakat terkait
dampak sosial dan lingkungan.
D. OPERASI KESELAMATAN KONSTRUKSI
D.1 Perencanaan Dan Pengendalian Operasi
Pengendalian operasional berupa prosedur kerja / petunjuk kerja, yang harus mencakup seluruh upaya pengendalian
pada Tabel 1 kolom (5), diantaranya :
1. Menunjuk Penanggung jawab Kegiatan SMK3 yang diluangkan dalam Struktur Organisasi K3 beserta Uraian
2. Upayakan pengendalian berdasarkan lingkup pekerjaan sesuai pada contoh Tabel 2.
3. Prediksi dan rencana penanganan kondisi keadaan darurat tempat kerja.
4. Program-program detail pelatihan sesuai pengendalian risiko pada contoh Tabel 2.
5. Sistem pertolongan pertama pada kecelakaan.
6. Disesuaikan kebutuhan tingkat pengendalian risiko K3 seperti yang tertera pada contoh Tabel 1, Indentifikasi
Bahaya, Penilaian Risiko, Skala Prioritas, Pengendalian Risiko K3 dan Penanggung Jawab.
D.2. Kesiapan dan Tanggapan Terhadap Kondisi Darurat
a. Prosedur dan/atau petunjuk kerja tanggap darurat Memuat prosedur dan/atau petunjuk kerja tanggap darurat
sesuai dengan sifat dan klasifikasi Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi yang dikerjakan yang ditandatangani oleh
Ahli Teknik terkait dan Penanggung Jawab Keselamatan Konstruksi.
b. Prosedur dan/atau petunjuk kerja penyelidikan insiden Memuat prosedur dan/atau petunjuk kerja
penyelidikan insiden (kecelakaan, kejadian berbahaya, dan penyakit akibat kerja) yang ditandatangani oleh
Penanggung Jawab Keselamatan dan Konstruksi Kepala Pelaksana Pekerjaan Konstruksi
> Sumber Daya : Prosedur dan/atau petunjuk penggunaan pesawat angkat &
angkut (alat berat) dan peralatan konstruksi lainnya.
> Pengelolaan Keselamatan Kerja : Prosedur dan/atau petunjuk kerja sistem keamanan bekerja.
> Pengelolaan Kesehatan Kerja : Prosedur dan/atau petunjuk kerja pengelolaan kesehatan Kerja.
> Pengamanan Lingkungan Kerja : Prosedur dan/atau petunjuk kerja pengamanan lingkungan.
> Kesiapsiagaan dan Tanggap Darurat : Prosedur dan/atau petunjuk kerja kondisi tanggap darurat sesuai
dengan sifat dan klasifikasi Pelaksanaan Pekerjaan Konstruksi.
> Peningkatan Kinerja Keselamatan : Prosedur dan/atau instruksi kerja terkait pelaksanaan tinjauan
Konstruksi manajemen.
A.1 Identifikasi dan Penetapan ISU External dan Internal
DAFTAR IDENTIFIKASI ISU EKSTERNAL DAN INTERNAL
Nama Perusahaan : CV SEKAR JAYA ABADI
Kegiatan : PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN SISTIM IRIGASI PRIMER DAN SEKUNDER PADA DAERAH IRIGASI
YANG LUASNYA DIBAWAH 100 Ha DALAM 1 DAERAH KABUPATEN / KOTA
Pekerjaan : REAHBILITASI DAERAH IRIGASI SUMBER WADER DESA PURWODADI - KECAMATAN TIRTOYUDO
Lokasi : DESA PURWODADI - KECAMATAN TIRTOYUDO
Tanggal : 26 Juni 2023
Mata
kemasukan
tanah. Kaki
terkena batu
cadas atau
beling
sehingga
terjadi luka
Menggunaka
2 2 4 sedang
2 Pekerjaan Pasangan Kaki Terkenamaterial n
tajam,
bergelomban
g dan panas.
Terperosok
pada dimensi
saluran. Mata
kemasukan
campuran
semen.Tanga
n terkena air
semen
Menggunaka
Pekerjaan Beton 2 2 4 sedang
3 Tertusuk Terkenamaterial n
1.Pekerjaan pembesian ,Terjatuh, APD
besi beton. Pemenake Administrat
2.Pekerjaan bekesting Terkena Menggunaka N/A N/A N/A N/A N/
Tertimpa r n 2 2 4 sedang if A
3.Pekerjaan COR beton peralatan kerja 01/1980 alat K3
material besi.
Menggunaka
Tertusuk
alat 2 2 4 sedang
paku. Tangan kerjasesuai
terkena air standart
semen. Mata
kemasukan
material
semen
Menggunaka
2 2 4 sedang
4 Pekerjaan langsiran Jatuh dari Terkenamaterial n
Dibuat Oleh
Dibuat Oleh
Bulan
No Kegiata PI Ke-
n C
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Inspeksi Keselamatan Anton Hery v v v v v
Konstruks Kurniawan
2 Patroli Keselamatan Anton Hery v v v v v
Konstruksi Kurniawan
3 Audit Internal Kharisma Samudera v v v v v
Dibuat Oleh
Pengendalian pemeriksaan dan evaluasi kinerja K3 dilakukan mengacu pada kegiatan yang
dilaksanakan pada bagian D. (Pengendalian Operasional) berdasarkan upaya pengendalian pada
bagian C (Perencanaan K3) sesuai dengan uraian Tabel 2 (Sasaran dan Program K3).Hasil
pemeriksaan dan evaluasi kinerja K3 pada bagian E. Diklasifikasikan dengan kategori sesuai dan
tidak sesuai tolok ukur sebagaimana ditetapkan pada table 2. Sasaran dan Program K3.Hal-hal
yang tidak sesuai, termasuk bilamana terjadi kecelakaan kerja dilakukan peninjauan ulang untuk
di ambil tindakan perbaikan.
IFA KHOLILAH
Direktur