Anda di halaman 1dari 22

FAKTA KOMITMEN KESELAMATAN KONSTRUKSI

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : SALMAN, S.T

Jabatan : DIREKTUR

Bertindak untuk dan : CV. ANGGUR MAJU JAYA

Atas Nama Perusahaan

Alamat : Jl. Delima No.62 RT.50 Sidodadi Samarinda Ulu, Kota


Samarinda

Dalam rangka Paket Pekerjaan Lanjutan Pembangunan Jaringan Pipa Distribusi Desa
Muara Leka dan Perian Kec. Muara Wis pada Kelompok Kerja Pemilihan 46
berkomitmen melaksanakan konstruksi berkeselamatan demi terciptanya Zero Accident,
dengan memastikan bahwa seluruh pelaksanaan konstruksi :

1. Memenuhi ketentuan Keselamatan Konstruksi;

2. Menggunakan tenaga kerja kompeten bersertifikat;

3. Menggunakan peralatan yang memenuhi standar kelaikan;

4. Menggunakan material yang memenuhi standar mutu;

5. Menggunakan teknologi yang memenuhi standar kelaikan;

6. Melaksanakan Standar Operasi dan Prosedur (SOP); dan

7. Memenuhi 9 (Sembilan) Komponen Biaya Penerapan SMKK

Samarinda, 13 Oktober 2022

Yang membuat pernyataan,


CV. ANGGUR MAJU JAYA

SALMAN, S.T
Direktur
RENCANA KESELAMATAN
KONSTRUKSI (RKK)

PEKERJAAN :
LANJUTAN PEMBANGUNAN JARINGAN PIPA
CV. ANGGUR MAJU JAYA
DSITRIBUSI DESA MUARA LEKA DAN PERIAN KEC.
MUARA WIS

DAFTAR ISI

A. Kepemimpinan dan Partisipasi Pekerja dalam Keselamatan Konstruksi


A.1. Kepedulian pimpinan terhadap Isu eksternal dan internal
A.2. Komitmen Keselamatan Konstruksi
B. Perencanaan keselamatan konstruksi
B.1. Identifikasi bahaya, Penilaian risiko, Pengendalian dan Peluang.
B.2. Rencana tindakan (sasaran & program)
B.3. Standar dan peraturan perundangan
C. Dukungan Keselamatan Konstruksi
C.1. Sumber Daya
C.2. Kompetensi
C.3. Kepedulian
C.4. Komunikasi
C.5. Informasi Terdokumentasi
D. Operasi Keselamatan Konstruksi
D.1. Perencanaan Operasi
D.2. Kesiapan dan Tanggapan Terhadap Kondisi Darurat
E. Evaluasi Kinerja Keselamatan Konstruksi
E.1. Pemantauan dan evaluasi
E.2. Tinjauan manajemen
E.3. Peningkatan kinerja keselamatan konstruksi
A. Kepemimpinan dan Partisipasi Pekerja dalam Keselamatan Konstruksi
A.1. Kepedulian pimpinan terhadap Isu eksternal dan internal
Keterlibatan dan kepedulian pimpinan/top management dalam pemenuhan standar K3 di
Lingkungan kerja sangat dibutuhkan dan penting terutama di industri-industri maupun
perusahaan yang masih berkembang sehingga dapat menekan timbulnya kerugian
seperti kecelakaan kerja dan yang lainnya. Dalam pelaksanaannya K3 membutuhkan
biaya yang tinggi dan mengacu pada standar K3 yang telah ditetapkan oleh peraturan
dan perundang-undangan yang belaku. Mengelola SMK3 adalah sama dengan mengelola
produktivitas, kualitas atau area-area lain dalam organisasi.

Kepemimpinan sangat penting untuk menunjang kesuksesan pelaksanaan SMK3,


meskipun tanpa kepemimpinan SMK3 masih tetap dapat dijalankan, namun dalam
prosesnya tidak akan ada mengarah kepada perbaikan. Pemimpin dalam K3 harus
mengambil setiap peluang dalam memperkuat SMK3, dan menemukan dukungan,
keterlibatan pekerja dan dapat diakui sebagaii hal/prestasi positif, berfokus pada
perbaikkan K3 berkelanjutan (continous improvement), Peningkatan dan perbaikan
sistem dapat dijadikan sebagai bagian dari aktifitas sehari-hari.

Partisipasi pekerja dalam kegiatan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) merupakan
elemen penting untuk mendukung keberhasilan program K3 di perusahaan.

A.2. Komitmen Keselamatan Konstruksi


Perusahaan kami akan memiliki dan memperioritaskan keselamatan dan kesehatan kerja
(K3) yang meliputi banyak hal, terstruktur, dan adanya proses dalam meningkatkan
kompetensi sumberdaya manusia. Pelatihan akan dipandang sebagai tambahan untuk
keterlibatan pekerja dalam pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja (K3).
Pemimpin dalam pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) mengambil setiap
peluang untuk memperkuat SMK3, dan terus berusaha meraih dukungan keterlibatan
pekerja serta mengakui hal tersebut sebagai prestasi positif mereka. Fokus pada
perbaikkan berkelanjutan (continous improvement) dari sistem manajemen K3.
Mengelola SMK3 adalah sama dengan mengelola produktivitas, kualitas atau area-area
lain dalam organisasi. Peningkatan dan perbaikan sistem dapat dijadikan sebagai bagian
dari aktifitas sehari-hari.
B. Perencanaan Keselamatan Konstruksi
Untuk keselamatan kerja seluruh staf dan pekerja, alat, bahan dan pekerjaan juga
lingkungan sekitar maka dibentuk unit Keselamatan Konstruksi. Membuat program
perencanaan K3 dan akan diawasii sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai. program
perencanaan K3 dibuat dalam bentuk buku Program K3 yang akan digunakan sebagai
panduan pelaksanaan Keselamatan Konstruksi, buku program perencanaan K3 sekurang-
kurangnya memuat isi tentang:

Safety Plan
- Uraian Proyek secara garis besar
- Organisasi Keselamatan Konstruksi di Proyek
- Sub Kontraktor yang dipakai
- Daftar Material yang memerlukan penanganan khusus
- Daftar Peralatan yang memerlukan penanganan khusus
- Daftar Tenaga Kerja yang memerlukan keahlian tertentu
- Schedule Waktu, Schedule Bahan, Schedule Alat, Schedule Kerja.
- Identifikasi sumber bahaya dan pencegahan
- Rencana Inspeksi dan Tes
- Site Plan Keselamatan Konstruksi
- Program Kebersihan dan 5R

Prosedur Investigasi dan Analisa Kecelakaan Kerja


- Flowchart : Investigasi Kecelakaan Kerja
- Analisis Kecelakaan Kerja
- Laporan Investigasi Kecelakaan Kerja

Prosedur Inspeksi Keselamatan Konstruksi


yang dilaksanakan untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja akibat kecerobohan
pekerja maupun kondisi/lingkungan kerja yang membahayakan. Inspeksi dilakukan
dengan petugas dan penekanan pada titik kendali yang berbeda.
- Inspeksi harian
- Inspeksi mingguan
- Inspeksi bulanan

Prosedur Pelaporan Kecelakaan


- Kecelakaan Ringan
- Kecelakaan Berat
- Kecelakaan Mati
- Daftar Telepon/Personil yang harus dihubungi bila terjadi kecelakaan.
Prosedur Pelatihan/Penyuluhan
- Penyuluhan Awal
- Pelatihan Pekerja Baru
- Pelatihan secara Periodik
-
Rencana Tindak Darurat, minimal terdiri :
- Menyusun prosedur tindak darurat
- Mengatur sitem komunikasi dalam keadaan darurat.
- Menetapkan tanggung jawab penetapan keadaan darurat.
- Penindakan keadaan darurat
- Peta situasi dalam keadaan darurat
- Program evakuasi dalam keadaan darurat

Rapat Keselamatan Konstruksi


- Rapat Keselamatan Konstruksi harian
- Rapat Keselamatan Konstruksi mingguan
- Rapat Keselamatan Konstruksi bulanan

Dalam menanggulangi hal-hal yang mungkin akan terjadi, maka unit Keselamatan
KonstruksiM akan bekerja sama dengan Puskesmas, Klinik, Rumah sakit, maupun instansi-
instansi lain yang terkait. Beberapa contoh tugas-tugas dalam program Keselamatan
KonstruksiM adalah sebagai berikut :
− Mencegah dan menghindari terjadinya kebakaran di proyek dan menyediakan
tabung pemadam kebakaran.
− Melakukan pengawasan terhadap pemakaian alat-alat keselamatan kerja, seperti
topi pengaman, sabuk pengaman, sepatu, sarung tangan dan sebagainya,
seperti gambar dibawah ini :
Sering terjadi, tindakan pencegahan yang dilakukan belum dapat menjamin secara
penuh bebas dari kecelakaan kerja yang mungkin terjadi terutama karena faktor
kelalaian manusia.
Untuk mencegah agar faktor kelalaian tidak berakibat fatal, maka diperlukan
pemakaian alat-alat pelindung diri dan perlengkapan maupun sarana penunjang
Keselamatan Konstruksi.
- Alat Pemadam Kebakaran.
- Pagar Pengaman.
- Jaring Pengaman.
- Rambu-rambu Peringatan.
- Sarana Penunjang : MCK, Urinoir sementara, dan rambu Keselamatan KonstruksiM
- Alat Pelindung Diri, pelindung kepala (APD), sepatu kerja, jaket pelampung,
sabuk
- pengaman, masker, dll.
- Pemasangan Bendera
B.2 Rencana tindakan (sasaran & program)
Tujuan dan Sasaran
Untuk menentukan program penerapan mengenai mutu, keselamatan dan kesehatan kerja serta
lingkungan, perusahaan perlu menetapkan tujuan dan sasaran yang harus dicapai. Tujuan dan sasaran
1 Tercapainya mutu pekerjaan sesuai dengan spesifikasi dan gambar kerja. Program kerjanya
adalah:
a. Membuat tindakan koreksi dan tindakan pencegahan pada setiap kasus/ ketidak-sesuaian yang
dilaksanakan secara kontinu oleh
b. Membuat checklist pra pelaksanaan dan selama pelaksanaan yang dilaksanakan secara
kontinue oleh pengawas mutu.
c. Membuat evaluasi keterlambatan setiap terjadi keterlambatan yang dilaksanakan secara
kontinue oleh bagian teknik.
2. Terlaksananya Sistem Mutu, Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta Lingkungan yang
berkesinambungan dan selalu meningkat. Program kerjanya adalah membuat checklist
pemeriksaan pelaksanaan ISO dan OHSAS pada tiap- tiap unit kerja yang dilaksanakan secara
kontinue oleh PSMK3L.
3. Tidak adanya keluhan/komplain dari komunitas setempat. Program kerjanya adalah:
a. Pengaturan jam operasi proyek yang dilaksanakan secara kontinue oleh bagian umum.
b. Melakukan penyiraman pada lokasi atau aktivitas yang menyebabkan debu tinggi yang
mempengaruhi komunitas setempat yang dilaksanakan secara kontinue oleh petugas K3L.
c. Perbaikan segera (rekonndisi) struktur/ infrastruktur lingkungan yang rusak akibat pekerjaan
mob/demobilisasi alat berat dan transportasi material yang dilaksanakan secara kontinue oleh
4. Mengurangi pencemaran udara dari emisi gas buang yang dihasilkan kendaraan operasional dan
alat berat/genset milik HK, sehingga memenuhi baku mutu yang ditetapkan.
Program kerjanya adalah:
a. Melakukan perawatan rutin kendaraan operasional alat berat/genset milik HK yang dilaksanakan
secara kontinue oleh bagian peralatan.
b. Membuat IK perawatan kendaraan operasional dan alat berat/genset yang dilaksanakan secara
kontinue oleh bagian peralatan.
5. Tidak adanya kecelakaan kerja (Zero Accident).
Program kerjanya adalah:
a. Pengadaan dan kewajiban pemakaian Alat Pelindung Diri (APD) yang dilaksanakan secara
kontinue oleh petugas K3L.
b.
Pemasangan rambu-rambu peringatan yang dilaksanakan secara kontinue oleh petugas K3L.
c. Melakukan Working Permit (Izin Kerja) pada pekerjaan/aktivitas yang termasuk High Risk yang
dilaksanakan secara kontinue oleh pelaksana.
d. Meminta bukti pengesahan terhadap alat berat pihak ketiga beserta SIO operatornya yang
dilaksanakan secara kontinue oleh bagian peralatan.

6. Peningkatan kepedulian karyawan dan mitra kerja terhadap Keselamatan dan Kesehatan Kerja
serta Lingkungan. Program kerjanya adalah:
a. Sosialisasi K3L melalui papan informasi K3L yang dilaksanakan secara kontinue oleh petugas
K3L.
b. Penyuluhan K3L pada saat briefing K3L setiap hari, setiap minggu dan setiap bulan bersama sub
c. Sosialisasi K3L pada sub kontraktor dan supplier.
7. Peningkatan kesehatan karyawan dan tenaga kerja.
Program kerjanya adalah:
a. Pemeriksaan kesehatan dan tenaga kerja oleh bagian umum.
b. memperhatikan gizi makanan yang dikonsumsi di kantin oleh bagian umum.
8. Kesesuaian dengan peraturan Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta Lingkungan sebesar 90%.
Program kerjanya adalah:
a. Mengidentifikasi peraturan dan undang-undang terkait K3L yang dilaksanakan secara kontinue
oleh PPDMK3L.
b. Melakukan pemantauan kesesuaian dengan peraturan dan undang-undang terkait K3L yang
dilaksanakan secara kontinue oleh petugas K3L yang dilaksanakan secara kontinue oleh
9. Efisiensi pemakaian listrik dengan menu- runkan biaya pemakaian listrik sebesar 5%.
Program kerjanya adalah:
a.
Membuat instruksi kerja pengoperasian peralatan yang menggunakan listrik oleh bagian teknik.
b. Pemasangan rambu-rambu peringatan untuk mematikan/penghematan pema- kaian listrik yang
dilaksanakan secara kontinue oleh petugas K3L.
10. Penggunaan/pemilihan bahan ramah lingku-ngan dan bahan yang mudah diuraikan oleh alam atau
dapat di daur ulang pada peralatan kantor. Program kerjanya adalah pema-kaian/pemilihan
bahan/material dapat di daur ulang atau mudah diuraikan oleh alam yang dilaksanakan secara
11. Tidak ada ceceran/tumpahan BBM dan pelumas yang berdampak pada pencemaran tanah.
Program kerjanya adalah:
a. Menyediakan tempat sampah khusus untuk B3, organik dan non organik yang tertutup yang
dilaksanakan secara kontinue oleh bagian umum.
b. Menyediakan tempat khusus untuk penampungan oli bekas yang dilak- sanakan secara kontinue
oleh bagian umum.
c. Pemasangan symbol dan label B3 yang dilaksanakan secara kontinue oleh bagian umum.
d. Menyiapkan penampungan dan penyimpanan B3 sesuai peraturan yang dilaksanakan secara
kontinue oleh bagian umum.
e. Membuat oli trap pada stok BBM dan genset yang dilaksanakan secara kontinu oleh bagian
umum.
f. Pembuatan saluran limbah rumah tangga oleh bagian umum.
12. Mengurangi intensitas kebisingan pada Genset sehingga memenuhi standar NAB kebisingan.
Program kerjanya adalah mengatur jam operasi peralatan / tahap pelaksanaan yang menimbulkan
bising dan getaran pada komunitas sekitar yang dilaksanakan secara kontinue oleh bagian
13. Meminimalisir keadaan darurat.
Program kerjanya adalah:
a. Pengadaan perlengkapan Tanggap Darurat sesuai peraturan antara lain: Alat Pemadam Api
Ringan (APAR), P3K, tandu, daftar nomor telepon penting, senter, handy talky/telepon selular
b. Melaksanakan simulasi keadaan darurat yang teridentifikasi antara lain: kebakaran, gempa
bumi, kebocoran gas, huru hara, gelombang pasang dan angin rebut, tercebur di laut dan
sungai, tersengat listrik dan sakit mendadak yang mengakibatkan kematian (serangan jantung,
c. Mengadakan kerjasama dengan Rumah Sakit/Klinik terdekat oleh bagian umum.
14. Indikator Kinerja
Indikator Kinerja digunakan untuk mengetahui penilaian kinerja dan hasil pencapaian SMK3 yaitu
dengan adanya arsip atau dokumen-dokumen seperti lembar inspeksi K3, identifikasi bahaya,
Penerapan :
1. Rekruitmen
2. Pelatihan
3. Alat Pelindung Diri
a. Helm Proyek (Safety Helmet)
b. Sepatu Kerja (Safety Shoes)
c. Pelindung Mata (Safety glass)
d. Pelindung telinga (Ear plug /ear muff)
e. Kacamata las dengan pelindung muka(face shield)
f. Pelindung Tangan
g. Body harness
h. Masker
i. Rompi Traffic
4. Rambu-rambu dan Tanda K3
5. Inspeksi K3
6. Instruksi Keselamatan Kerja
7. Rencana Tanggap Darurat
8. Penghargaan dan Sanksi
9. Pemeliharaan Peralatan
D. Operasi Keselamatan Konstruksi
Analisa Keselamatan Pekerjaan (Job Safety Analysis)
Nama Pekerja : ............................ No :
Pengawas Pekerjaan :
Nama Paket Pekerjaan : LANJUTAN PEMBANGUNAN JARINGAN PIPA DISTRIBUSI DESA MUARA LEKA DAN PERIAN KEC. MUARA WIS
Tanggal Pekerjaan : ............................

Alat Pelindung Diri yang diperlukan untuk melaksankan pekerjaan :

√ Helm/Safety Helmet √ Rompi Keselamatan/Safety Vest Pelindung Wajah/Face Shield lain-lain / Others …………….
√ Sepatu/Safety Shoes Pelindung di ketinggian/Full Body Harness Penutup Telinga/Ear Mufs lain-lain / Others …………….
√ Sarung Tangan/Safety Gloves √ Kacamata Pengaman/Safety Glasses Penyumbat Telinga/Ear Plug
√ Masker Pernafasan/Respiratory Baju kerja Las/Appron lain-lain / Others …………….

Urutan Langkah Pekerjaan Identifikasi Bahaya Pengendalian Penanggung Jawab

3. Divisi 10 - Pekerjaan Pemasangan Pipa di Luar Gedung - Tertimpa Material

- Memastikan jarak antara pekerja sesuai SOP dan aman Pengawas pekerja, pemberi
- Pekerja berjalan di area aman kerja, HSE
- melakukan induksi dan pengarahan program K3
- Memasang Rambu Peringatan Sesuai SOP yang di syaratkan
- Mengunakan APD yang sesuai SOP yang disyaratkan
- Tetapkan Standar Operasional Prosedur (SOP)
Urutan Langkah Pekerjaan Identifikasi Bahaya Pengendalian Penanggung Jawab

Disahkan oleh Ditinjau Ulang oleh

( ...................................................) AHMAT RAMLY


Pengguna Jasa Petugas K3

Anggota Tim
( …................................................)
Pengawas

KEHADIRAN KETERANGAN
NO NAMA DISKUSI (Menyetujui/ Tidak
Menyetujui
1 Pekerja 1
2 Pekerja 2
3 Pelaksana
4 Petugas K3
5 Pengawas/Pengguna Jasa
E. Evaluasi Keselamatan Konstruksi
E.1 Pemantauan dan Evaluasi
JADWAL INSPEKSI DAN AUDIT

BULAN KE
NO KEGIATAN PIC
1 2

1 Inspeksi Keselamatan Konstruksi HSE, Petugas K3


2 Patroli Keselamatan Konstruksi Petugas K3
3 Audit internal HSE, Petugas K3
E. Evaluasi Keselamatan Konstruksi
E.1 Pemantauan dan Evaluasi
Pengendalian pemeriksaan dan evaluasi kinerja K3 dilakukan mengacu pada kegiatan yang dilaksanakan pada bagian D
(operasi keselamatan Konstruksi) berdasarkan upaya pengendalian pada bagian B (Perencanaan Keselamatan konstruksi)
dan C (Dukungan Keselamatan Konstruksi).

Inspeksi Keselamatan dan Kesehatan Kerja


Dalam mengukur, memantau, dan mengevaluasi kinerja keselamatan dan kesehatan kerja, pihak K3 perusahaan melakukan
inspeksi ke seluruh area perusahaan, dimana inspeksi ini difokuskan pada penerapan sistem manajemen keselamatan dan
kesehatan kerja diperusahaan dan kondisi bahaya kecelakaan kerja bik dari tenaga kerja, lingkungan maupun peralatan
kerjanya.

Audit Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3)


Berbeda dengan inspeksi, audit SMK3 dilakukan untuk mengukur efetifitas dari pelaksanaan suatu sistem untuk jangka
panjang sedangkan inspeksi K3 merupakan upaya untuk menemukan kesesuaian dari suatu objek untuk jangka pendek.
Audit SMK3 lebih menekankan proses sedangkan inspeksi K3 menekankan pada hasil akhir. Metode pelaksanaan audit SMK3
dilakukan dengan meninjau, verifikasi dan observasi sedangkan inspeksi K3 dilakukan dengan pengujian secara teknis dan
mendetail.

Hal-hal yang harus dilaporkan dalam laporan evaluasi dan kinerja K3 adalah :
Rekapitulasi kecelakaan kerja dengan mengacu pada pelaporan dan penyelidikan kecelakaan yang sudah dibuat
- Occupational Injury/Illness (Cidera/Sakit Akibat Kerja)
- Fatality (Meninggal Dunia)
- Loss Work Day / Loss Time Injury (Hilang Hari Kerja)
- Restricted Work Day (Kerja Terbatas)
- Medical Treatment (Perawatan Kesehatan)
- First Aid (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan)
- Fire Accident (Kebakaran)
- Traffic Accident (Kecelakaan lalu lintas)
- Environmental Accident (Kecelakaan Lingkungan)
- Property Damage Accident (Kecelakaan peralatan atau mesin)
- Near miss (Hampir celaka)
- Man Hour (Jam kerja)
- Km Driven (Kilometer mengemudi – untuk kendaraan perusahaan)

BULAN KE
NO KEGIATAN PIC
1 2

1 Inspeksi Keselamatan Konstruksi N/A NP NP


2 Patroli Keselamatan Konstruksi N/A NP NP
3 Audit internal N/A NP NP

Catatan : NP = Belum ada program


(Setelah pemenang baru di programkan)

E.2. Tinjauan Manajemen


Hasil pemeriksaan dan evaluasi kinerja K3 pada bagian E Diklasifikasikan dengan kategori sesuai dan tidak sesuai tolak
ukur sebagaimana dalam perencanaan keselamatan Konstruksi

Tinjauan ulang secara teratur pelaksanaan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) secara
berkesinambungan dengan tujuan untuk meningkatkan efektifitas keselamatan dan kesehatan kerja, maka dalam
peninjauan ulang selaku pihak kontraktor melakukan evaluasi bidang keselamatan dan kesehatan kerja meliputi :

Evaluasi terhadap penerapan kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja


Evaluasi dilakukan untuk mengetahui keefektifan implementasi komitmen manajemen yang dituangkan dalam kebijakan
perusahaan dengan inspeksi secara rutin ke area kerja dan pemeriksaan dokumen-dokumen hasil inspeksi keselamatan dan
kesehatan kerja dilapangan dan pelaporan hasil evaluasi ini dilakukan secara periodik kepada pihak manajemen.
Tujuan, sasaran dan kinerja keselamatan dan kesehatan kerja
Pemenuhan target dan keefektivan pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja dibuktikan dengan laporan hasil inspeksi
baik berupa dokumen tertulis yang berisikan laporan-laporan angka kecelakaan kerja, inspeksi tempat kerja dan program-
program keselamatan dan kesehatan kerja maupun berupa laporan secara visual berupa gambar-gambar pelaksanaan
keselamatan dan kesehatan kerja diperusahaan sehingga dapat diukur keefektivan tujuan, sasaran dan kinerja keselamatan
dan kesehatan kerja sesuai kebijakan perusahaan.

Hasil temuan audit SMK3


Keefektivan sasaran dan target pemenuhan pelaksanaan SMK3 dapat ditinjau dari hasil temuan-temuan dilapangan dan
dokumen-dokumen catatan hasil inspeksi yang dibuat dan diserahkan pijak manajemen untuk disebarluaskan ke pihak yang
terkait sehingga dari data hasil audit tersebut bisa dilakukan tindakan perbaikan dan terukur sejauh keefektivan
pelaksanaan SMK3.

Hal-hal yang tidak sesuai, termasuk bilamana terjadi kecelakan kerja dilakukan peninjauan ulang untuk diambil tindakan
perbaikan.

E.3. Peningkatan kinerja keselamatan konstruksi


Peningkatan kinerja keselamatan konstruksi dilakukan dengan melakukan pemantauan pengawasan, pelatihan dan
pembahasan rapat SMK3 secara periodik serta dengan melaksanakan audit secara menyeluruh dimulai pada tahap
pelaksanaan serta penyelesaian proyek.

Umum
Perusahaan berkomitmen menjalankan SMMK3L secara konsisten untuk meningkatkan kinerja perusahaan di semua bagian.

Ketidaksesuaian Dan Tindakan Koreksi

Perusahaan memastikan bahwa setiap terjadi ketidaksesuaian pada penerapan SMMK3L, seperti : terjadi insiden,
kecelakaan selalu dilaporkan, ditangani dan dilakukan analisa penyebab ketidaksesuaian dan diambil langkah perbaikan
untuk memastikan hal-hal tersebut tidak terulang kembali.
Untuk pengendalian ketidaksesuaian ini maka manajemen telah menetapkan, menerapkan dan memelihara prosedur untuk
menangani ketidaksesuaian aktual dan potensial dan untuk melakukan tindakan perbaikan dan tindakan pencegahan.

Peningkatan Berkelanjutan

a. Perusahaan secara terus menerus meningkatkan SMMK3L berdasarkan kebijakan dan sasaran Mutu-K3_Lingkungan,
hasil audit, analisa data, tindakan perbaikan dan pencegahan serta tinjauan manajemen.

b. Perusahaan melakukan tindakan perbaikan untuk menghilangkan penyebab ketidaksesuaian dan tindakan pencegahan
untuk menghilangkan penyebab potensial ketidaksesuaian untuk mencegah terulangnya kembali. Tindakan perbaikan
dan pencegahan yang dilakukan harus sesuai dengan penyebab atau akar masalah dan dampak potensial yang
mungkin terjadi.

Demikian penyusunan Rencana Keselamatan Konstruksi


CV. ANGGUR MAJU JAYA Disusun sebagai petunjuk dalam pelaksanaan paket:
PENGADAAN DAN PEMASANGAN JARINGAN PIPA DISTRIBUSI DESA SUKA MAJU KEC. TENGGARONG
SEBERANG

Manajemen Rencana Keselamatan Konstruksi (RKK) akan terus Diperbaharui demi efektifitas pelaksanaan Sistem
manajemen Keselamatan Konstruksi secara berkesinambungan.
D. Operasi Keselamatan Konstruksi
D.1. Perencanaan dan Pengendalian Operasi
Perencanaan dan Pengendalian operasional
a. Perusahaan akan melakukan perencanaan secara menyeluruh sebelum memulai sebuah proses kerja baru, termasuk
menjamin seluruh potensi bahaya dan aspek lingkungan penting akan dikendalikan, guna memastikan tercapainya tujuan
Pengendalian operasi menjadi bagian yang penting dari setiap kegiatan, dan operasi perusahaan, termasuk kepada
b.
pemasok dan kontraktor perusahaan
Komunikasi Dengan Pelanggan
Perusahaan menjalin komunikasi dengan pelanggan terkait proyek yang akan dikerjakan, meliputi :
1. Persyaratan-persyaratan produk atau jasa yang diperlukan meliputi MK3L.
2. Setiap perubahan dari kontrak yang disepkati, misal : harga penawaran, perubahan spesifikasi material, dll.
3. Ekpektasi atau keluhan pelanggan sebagai umpan balik dilakukan melalui survey kepuasan pelanggan.

Menentukan Persyaratan-Persyaratan Terkait Produk dan Layanan


Perusahaan melakukan analisa persyaratan-persyaratan yang terkait dengan pekerjaan baik dari pelanggan, pemerintah,
a.
maupun internal perusahaan.
b. Telah merencanakan dan mengembangkan proses-proses yang diperlukan untuk realisasi produk dan jasa.

Meninjau Persyaratan Terkait Produk dan Layanan


Perusahaan menerapkan metode yang tepat untuk pemantauan dan pengukuran proses-proses Sistem Manajemen Mutu
sesuai dengan yang telah direncanakan. Jika hasil yang direncanakan tidak tercapai, perbaikan dan tindakan perbaikan akan
Perusahaan memantau dan mengukur karakteristik produk untuk memverifikasi bahwa persyaratan produk telah dipenuhi
sesuai persyaratan pelanggan sebelum dilakukan serah terima dengan pelanggan. Bukti kesesuaian dengan kriteria
Apabila ditemukan produk yang tidak sesuai, pelepasan produk dan pengiriman barang tidak boleh dilanjutkan sampai produk
tersebut telah memenuhi syarat, diperbaiki atau disetujui oleh yang berwenang dan oleh pelanggan.
Catatan yang menunjukkan personil yang berwenang melepas pengiriman produk kepada pelanggan dipelihara.

Disain Dan Pengembangan Produk Dan Layanan


CV. ANGGUR MAJU JAYA
tidak menerapkan kalusul 8.3 terkait desain dan pengembangan produk dan layanan.

Pengendalian Penyedia Produk dan Jasa Eksternal (Suvcont & Supplier)


Perusahaan mengendalikan seluruh bahaya dan aspek lingkungan penting melalui perangkat pengendalian operasi untuk
memastikan tercapainya kebijakan, tujuan dan sasaran K3 dan Lingkungan. Pengendalian operasi termasuk kepada pemasok

Umum
Perusahaan melakukan evaluasi pemilihan, pemantauan dan evaluasi subcont dan supplier serta menyimpan dokumen
tersebut. Dokumen evaluasi subcont disimpan oleh bagian operasional dan evaluasi supplier disimpan oleh bagian purchasing.

Jenis dan Tingkat Pengendalian Penyediaan Eksternal


Perusahaan mengendalikan subcont & supplier dengan memperhatikan setiap aspek-aspek yang terkait dengan SMMK3L, baik
berupa produk barang maupun jasa. Perusahaan menentukan proses verifikasi yang dibutuhkan

Informasi Untuk Penyedia Eksternal


Perusahaan mengkomunikasikan persyaratan yang diperlukan kepada subcont & supplier serta memastikan bahwa syarat
tersebut sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

Pelaksanaan Produksi Dan Layanan


a. Perusahaan mengidentifikasikan, merencanakan dan melaksanakan proyek berdasarkan pada ketersediaan informasi
karakteristik proyek.
b. Perusahaan memastikan ketersedianya sistem untuk memantau dan mengevaluasi pelaksanaan proyek.
c. Perusahaan memastikan bahwa sistem pemantauan dan pengukuran dilaksanakan untuk semua proyek.
d. Perusahaan memastikan ketersedianya fasilitas & sarana untuk kebutuhan pelaksanaan operasional proyek.
e. Perusahaan memastikan ketersediaan personel pelaksana proyek yang berkompeten
f. Perusahaan melakukan validasi terhadap proses pelaksanaan proyek.
g. Perusahaan memastikan ketersediaan prosedur, instruksi kerja, frm-form untuk memastikan pelaksanaan proyek sesuai
dengan perencanaan proyek dan mencegah terjadinya kesalahan pelaksanaan.
h.
Perusahaan memastikan produk yang dikirim (diserah-terimakan) kepada pelanggan sesuai dengan kebutuhan pelanggan.

Identifikasi Dan Mampu Telusur


a. Perusahaan memastikan bahwa jika terjadi ketidaksesuaian pada pelaksanaan proses pekerjaan yang disampaikan dengan
pelanggan dapat ditelusuri, dan dilakukan identifikasi untuk mencegah pemakaian dan terkirimnya produk yang tidak
b. Memelihara catatan sifat ketidaksesuaian dan berbagai tindakan yang diambil, termasuk konsesi yang diperoleh.

Properti Milik Pelanggan Atau Penyedia Eksternal


Perusahaan mengidentifikasi, verifikasi, memelihara, dan melaporkan bila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan terhadap
barang milik pelanggan/ pihak lain.

Pengendalian Output Proses, Produk Dan Layanan Yang Tidak Sesuai


a. Perusahaan memastikan bahwa produk yang tidak memenuhi persyaratan diidentifikasi dan dikendalikan untuk mencegah
pemakaian dan terkirimnya produk yang tidak sesuai.
pemakaian dan terkirimnya produk yang tidak sesuai.
b. Perusahaan menangani produk yang tidak sesuai dengan cara :
1. Melakukan identifikasi dan tindakan untuk mengurangi ketidaksesuaian yang ditemukan.
2. Jika diperlukan, produk yang tidak sesuai bisa disahkan penggunaannya, dilepaskan atau diterima dengan persetujuan
oleh yang berwenang atau pelanggan.
3. Melakukan tindakan yang sesuai terhadap dampak yang berpotensi bila ketidaksesuaianproduk terdeteksi setelah
pengiriman atau setelah digunakan

C. Memelihara catatan sifat ketidaksesuaian dan berbagai tindakan yang diambil, termasuk kensesi yang diperoleh

D.2 Kesiapan dan Tanggapan Terhadap Kondisi Darurat


Perusahaan telah menetapkan Prosedur untuk mengidentifikasi potensi terjadinya keadaan darurat seperti potensi terhadap
terjadinya kecelakaan, kebakaran, nahaya peledakan, tumpahan bahan kimia berbahaya serta situasi keadaan darurat lainnya.
Perusahaan menetapkan metode untuk mencegah dan mengurangi resiko K3L yang terjadi.
Prosedur Kesiagaan dan Tanggap Darurat dibuat dan dilakukan uji coba secara berkala atau simulasi dan dilakukan pengkajian
dan penyempurnaan khususnya setelah terjadi kecelakaan atau situasi darurat.
B.3. Standar dan peraturan perundangan
Pada Proyek Paket:
PENGADAAN DAN PEMASANGAN JARINGAN PIPA DISTRIBUSI DESA SUKA MAJU KEC.
TENGGARONG SEBERANG
Hasil temuan atau identifikasi bahaya yang telah dinilai telah dibandingkan dengan peratura perundang-
undangan yang berlaku
Daftar peraturan Perundang -undangan dan persyaratan K3 yang digunakan sebagai acuan dalam
melaksanakan SMK3 Konstruksi
Bidang PU antara lain sebagai berikut:

1. Undang-undang Dasar 1945


2. Peraturan pemerintah No. 50 tahun 2012 Tentang penerapan SMK3;
3. UU No. 14 Tahun 1969 tentang ketentuan pokok mengenai tenaga kerja;
4. UU No. 01 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja;
5. UU No. 03 Tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja;
6. UU RI No. 23 Tahun 1992 Tentang kesehatan;
7. UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan;
8. Permen Naker No. PER.05/MEN/1996 tentang sistem Manajemen Keselamatan Kerja;
9. UU No. 18 Tahun 1999 tentang Jasa konstruksi;

C. Dukungan Keselamatan Konstruksi


C.1. Sumber Daya
Umum
Untuk menjamin SMMK3L berjalan dengan edisien dan efektif, direktur telah menunjuk Management
Representative (MR) sebagai wakil manajemen. Peran Tanggung Jawab dan Kewengangan masing-masing
bagian telah ditetapkan, didokumentasikan dan dikomunikasikan kepada pihak-pihak yang terkait
Sumber Daya Manusia
Perusahaan telah menentukan, menyediakan dan memelihara sumber daya manusia yang dibutuhkan untuk
menerapkan dan memelihara SMMK3L.

Insfrastruktur
Perusahaan menentukan, menyediakan dan memelihara insfrastruktur yang diperlukan untuk operasional
perusahaan, seperti :
1. Gedung, ruang kerja, dan perlengkapan terkait.
2. Peralatan proses ( baik perangkat keras maupun perangkat lunak). Dan Jasa pendukung (seperti
angkutan, komunikasi, atau sistem informasi).

Lingkungan Untuk Pengoperasian Proses-Proses


Perusahaan menentukan dan menetapkan persyaratan lingkungan kerja yang terkait dengan kondisi tempat
pekerjaan termasuk faktor fisik, lingkungan, dan lain-lain ( misalnya kebisingan, temperatur, kelembapan,
pencahayaan, atau cuaca) untuk mencapai kesesuaian produk dan persyaratan SMMK3L.

Sumber Daya Pemantauan Dan Pengukuran


CV. ANGGUR MAJU JAYA
menyediakan sumber daya yang dibutuhkan untuk pemantauan dan pengukuran kinerja SMMK3L.
Perusahaan memastikan peralatan yang digunakan untuk memantau dan mengukur terkalibrasi dan
dipelihara termasuk catatan prosesnya disimpan.
Proses kalibrasi bisa menggunakan pihak ketiga sebagai penyelenggara dalam mendapatkan hasil
pengukuran dan pemantauan lingkungan yang akurat.
Kegiatan Pemantauan dan Pengukuran secara detail diatur dalam prosedur Pemantauan dan Pengukuran
K3L.
Pengetahuan Perusahaan
CV. ANGGUR MAJU JAYA
melakukan identifikasi pengetahuan yang terkait dengan proses operasional perusahaan dan membuat
sistem agar tidak akan mengganggu kelangsungan perusahaan.
Sistem pemeliharaan pengetahuan tersebut diatas berupa pelatihan, pembuatan panduan kerjaan dll.
C.2. Kompetensi
CV. ANGGUR MAJU JAYA
menetapkan kompetensi di setiap proses kerja yang berdampak pada MK3L yang harus dipunyai oleh
pekerja di proses tersebut.
Perusahaan harus memastikan setiap pekerja yang terkait dengan MK3L, mempunyai kompetensi sesuai
yang ditetapkan.
Departemen HRD setiap tahun melakukan identifikasi kebutuhan pelatihan, membuat program pelatihanm
melaksanakan pelatihan dan melakukan evaluasi terhadap efetifitas dari pelatihan yang sudaj dilaksanakan.
Personil yang bekerja dengan resiko MK3L dipastikan memiliki kompetensi, meliputi pendidikan, pelatihan
dan pengalaman memadai.
Departemen HRD memelihara catatan pendidikan, pelatihan, keterampilan dan pengalaman karyawan.

C.3. Kepedulian
CV. ANGGUR MAJU JAYA
memastikan seluruh karyawannya memahami MK3L, Sasaran MK3L disetiap area kerja masing-masing.
Perusahaan kami membuat program-program atau sarana komunikasi untuk mengembangkan kesadaran
karyawan terkait SMMK3L.
Kepedulian merupakan suatu rangkaian kegiatan yang dilakukan dengan membuat rencana dan proigram
kerja sebagai tindakan pencehagan terhadap resiko kecelakaan kerja, sakit akibat pekerjaan dan pemulihan
lingkungan yang tercemar akibat pekerjaan konstruksi.
Program Kepedulian Keselamatan konstruksi Sebagai Berikut:
Bln Bln
No Uraian Keterangan
1 2
1. seluruh pekerjaan terukur
dalam pelaksanaan pemenuhan NP NP
standar K3 Konstruksi
2. Program pemeriksaan dan
pengawasan secara periodik NP NP
dalam mengidentifikasi bahaya
kecelakaan dan sakit akibat
3. Melaksanakan sosialisasi
terhadap lingkungan
masyarakat sekitar area NP NP
pekerjaan yang berpeluang
terhadap potensi bahaya di
4. Melakukan rapat rutin
manajemen proyek sebagai
bahan evaluasi dalam setiap NP NP
resiko bahaya yang muncul di
tempat kerja
5. Memfasilitasi terhadap
kebutuhan bahan utilitas dan
tenaga kerja serta peralatan NP NP
pendukung sesuai rencana
keselamatan konstruksi
Catatan : NP = Belum ada program
(Setelah pemenang baru di programkan)
C.4. Komunikasi
CV. ANGGUR MAJU JAYA
telah menetapkan dan memelihara proses komunikasi internal dan ekternal yang terkait dengan SMMK3L.

Komunikasi internal dapat dilakukan secara lisan dan atau tertulis, ,isalnya melalui rapat internal, papan
pengumuman, dll.
CV. ANGGUR MAJU JAYA
telah menetapkan mekanisme komunikasi dengan pihak-pihak eksternal yang berkepentingan perihal MK3L,
dan memelihara dokumentasi setiap keputusan yang ditetapkan.
CV. ANGGUR MAJU JAYA
juga menerapkan mekanisme untuk melakukan komunikasi dan Konsultasi, dimana tertuang dalam Prosedur
komunikasi dan Konsultasi. Mekanisme bisa dilaksanakan seperti saat briefing/ TBM pagi, Meeting, serta
sosialisasi identifikasi bahaya, dampak lingkunan dan Pengendalian Resiko, Sosialisasi tujuan Sasaran
Program MK3L serta berbagai hal lainnya yang terkait dengan komunikasi.

C.5. Informasi Terdokumentasi


Umum
CV. ANGGUR MAJU JAYA
telah mendokumentasikan SMMK3L dalam bentuk dokumen :
a. Kebijakan, sasaran dan program SMMK3L;
b. Pedoman SMMK3L yang menjelaskan tentang ruang lingkup penerapan SMMK3L;
c. Prosedur (SOP) dan instruksi Kerja / Work Instruction yang digunakan sebagai pedoman pelaksanaan
operasional kerja SMMK3L;
d. Rekaman atau catatan yang dianggap perlu sebagau bukti implementasi SMMK3L;

Penyusunan Dan Pembaharuan


Manajemen
CV. ANGGUR MAJU JAYA
telah menetapkan dokumentasi SMMK3L terdiri dari :
a. Level 1 : Pedoman SMMK3L
b. Level 2 : Prosedur (Standar Operating Procedure)
c. Level 3 : Instruksi kerja/WI bisa berupa gambar, Flowchart
d. Level 4 : Catatan/Formulir, Chek List, Dokumen Pendukung dari Internal dan Eksternal, dll

Pengendalian Informasi Terdokumentasi


CV. ANGGUR MAJU JAYA
memelihara dokumen yang terkait SMMK3L yang dilakukan oleh dokumen control dalam mendistribusikan,
pengaksesan. Pemeliharaan, pengaturan perubahan, masa berlaku, dan pemusnahan dokumen yang sudah
tidak diperlukan.
Dokumentasi bersifat rahasia memerlukan izin dari wakil Manajemen (MR) apabila ada pihak yang ingin
memperoleh salinannya.

Anda mungkin juga menyukai