Anda di halaman 1dari 82

RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI

CV. DWI TUNGGAL JAYA RENCANA KESELAMATAN KONSTRUKSI

DAFTAR ISI
A. Kepemimpinan dan Partisipasi Pekerja dalam Keselamatan Konstruksi
A.1. Kepedulian pimpinan terhadap Isu eksternal dan Internal
A.2. Komitmen Keselamatan Konstruksi

B. Perencanaan Keselamatan Konstruksi


B.1. Indentifikasi bahaya, Penilaian risiko, Pengendalian dan Peluang.
B.2. Rencana tindakan (sasaran & program)
B.3. Standard dan peraturan perundangan

C. Dukungan Keselamatan Konstruksi


C.1. Sumber Daya
C.2. Kompetensi
C.3. Kepedulian
C.4. Komunikasi
C.5. Informasi Terdokumentasi

D. Operasi Keselamatan Konstruksi


D.1. Perencanaan dan Pengendalian Operasi
D.2. Kesiapan dan tanggapan terhadap kondisi darurat

E. Evaluasi Kinerja Keselamatan Konstruksi


E.1. Pemantauan dan Evaluasi
E.2. Tinjauan Manajemen
E.3. Peningkatan Kinerja Keselamatan Konstruksi
A. Kepemimpinan dan Partisipasi Pekerja dalam Keselamatan Konstruksi
A.1. Kepedulian pimpinan terhadap Isu eksternal dan Internal

Seiring dengan pesatnya laju perkembangan pembangunan konstruksi Jalan maupun Jembatan di Indonesia, maka peranan pengendalian resiko kecelakaan kerja
dirasakan menjadi semakin penting. Namun pada kenyataannya penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) secara umum masih
sering terabaikan. Hal ini ditunjukan dengan masih tingginya angka kecelakaan kerja yang terjadi. Di Indonesia, setiap tujuh detik terjadi satu kasus kecelakaan
kerja.

Berikut ini akan dijelaskan mengenai pedoman penerapan SMK3 yang berlaku di Indonesia menurut Peraturan Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia No:
PER.05/ MEN/ 1996:

Komitmen dan Kebijakan


Pengusaha dan pengurus tempat kerja harus menetapkan komitmen dan kebijakan K3 serta organisasi K3, menyediakan anggaran dan tenaga kerja dibidang K3.
Disamping itu pengusaha dan pengurus juga melakukan koordinasi terhadap perencanaan K3. Dalam hal ini yang perlu menjadi perhatian penting terdiri atas 3 hal
yaitu:

1. Kepemimpinan dan Komitmen


2. Tinjauan Awal K3
3. Kebijakan K3

Perencanaan
Dalam perencanaan ini secara lebih rinci menjadi beberapa hal:
1. Perencanaan identifikasi bahaya, penilaian dan pengendalian resiko dari kegiatan, produk barang dan jasa.
2. Pemenuhan akan peraturan perundangan dan persyaratan lainnya kemudian memberlakukan kepada seluruh pekerja
3. Menetapkan sasaran dan tujuan dari kebijakan K3 yang harus dapat diukur, menggunakan satuan/indicator pengukuran, sasaran pencapaian dan jangka
waktu pencapaian.
4. Menggunakan indikator kinerja sebagai penilaian kinerja K3 sekaligus menjadi informasi keberhasilan pencapaian SMK3
5. Menetapkan sistem pertanggungjawaban dan saran untuk pencapaian kebijakan K3
6. Keberhasilan penerapan dan pelaksanaan SMK3 memerlukan suatu proses perencanaan yang efektif dengan hasil keluaran (output) yang terdefinisi dengan
baik serta dapat diukur.
Penerapan
Menerapkan kebijakan K3 secara efektif dengan mengembangkan kemampuan dan mekanisme pendukung yang diperlukan untuk mencapai kebijakan, tujuan dan
sasaran K3. Suatu tempat kerja dalam menerapkan kebijakan K3 harus dapat mengitegrasikan Sistem Manajemen Perusahaan yang sudah ada. Yang perlu
diperhatikan oleh perusahaan pada tahap ini adalah :

1. Jaminan Kemampuan
a. Sumber daya manusia, fisik dan financial.
b. Integrasi
c. Tanggung jawab dan tanggung gugat.
d. Konsultasi, Motivasi dan Kesadaran
e. Pelatihan dan Keterampilan

2. Dukungan Tindakan
a. Komunikasi
b. Pelaporan
c. Dokumentasi
d. Pengendalian Dokumen
e. Pencatatan Manajemen Operasi

3. Identifikasi Sumber Bahaya dan Pengendalian Resiko


a. Identifikasi Sumber Bahaya
b. Penilaian Resiko
c. Tindakan Pengendalian
d. Perencanaan dan Rekayasa
e. Pengendalian Administratif
f. Tinjauan Ulang Kontrak
g. Pembelian
h. Prosedur Tanggap Darurat atau Bencana
i. Prosedur Menghadapi Insiden
j. Prosedur Rencana Pemulihan
4. Pengukuran dan Evaluasi
a. Inspeksi dan pengujian
b. Audit SMK3
c. Tindakan perbaikan dan pencegahan
5. Tinjauan Oleh Pihak Manajemen
a. Evaluasi terhadap penerapan kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja.
b. Tujuan, sasaran dan kinerja keselamatan dan kesehatan kerja.
c. Hasil temuan audit Sistem Manajemen K3.
d. Evaluasi efektifitas penerapan Sistem Manajemen K3 dan kebutuhan untuk mengubah Sistem Manajemen K3 sesuai dengan:
 Perubahan peraturan perundangan.
 Tuntutan dari pihak yang terkait dan pasar.
 Perubahan produk dan kegiatan perubahan.
 Perubahan struktur organisasi perusahaan.
 Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi termasuk epidemologi.
 Pengalaman yang didapat dari insiden keselamatan dan kesehatan kerja.
 Pelaporan.
 Umpan balik khususnya dari tenaga kerja.

CV.DWI TUNGGAL JAYA merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang Konstruksi mempunyai komitmen untuk melaksanakan semua aktivitas dalam proyeknya
dengan aman, tidak membahayakan orang/pekerja dan tidak merusak lingkungan.
Untuk dapat memenuhi hal tersebut maka kami berkomitmen :
a) Membangun manajmen perusahaan yang mengacu pada system manajmen keselamatn dan kesehatan kerja berpedoman pada Permen PU.
Nomor.05/PRT/M/2014 tentang Pedoman Sistem Manajmen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3 ) Konstruksi Bidang PU.
b) Menetapkan tujuan , merencanakan , melaksanakan dan mengevaluasi sasaran dan program manajmen program k3 ( Kesehatan & Keselamatan Kerja )
secara berkala agar selaras baik dengan kondisi perusahaan , peraturan atau standar yang berlaku.
c) Melaksanakan identifikasi bahaya sesuai dengan sifat dan skala resiko k3 dalam semua kegiatan / pekerjaan yang akan dilaksanakan.
d) Menyediakan sumber daya yang mengimplementasikan sistem manajmen K3.
e) Menyediakan kerangka kerja untuk menetapkan dan meninjau sasaran – sasaran K3.
f) Melaksanakan program Lindungan Lingkungan terhadap kegiatan disemua area lokasi kerja.
g) Melakukan peninjauan aspek K3 Secara Teratur agar tetap relevan.
h) Menargetkan Zero fatal Accident.
i) Mengelola dan menangani semua material sesuai SOP dan SNI agar tidak menimbulkan potensi bahaya.
j) Memberi pelatihan dan sosialisasi yang sesuai dan memadai agar tenaga kerja dapat bekerja secara aman , nyaman dan selamat.
k) Melaksanakan pembangunan sesuai dengan rencana dan waktu yang telah ditentukan tanpa mengesampingkan aspek Keselamatan.
l) Mengkomunikasikan dan menanamkan kesadaran akan kebijakan ini pada semua personil.
Komitmen di atas akan menjadi landasan dan acuan yang diterapkan dalam melaksanakan Apek K3 manajemen CV. DWI TUNGGAL JAYA dalam melaksanakann
pekerjaan.
A.2. Komitmen Keselamatan Konstruksi

PAKTA KOMITMEN KESELAMATAN KONSTRUKSI

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : WAWAT RUSWIATI


Jabatan : Direktur
Bertindak untuk : CV. DWI TUNGGAL JAYA
Dan atas nama

Dalam rangka pengadaan Kegiatan : Rehabilitasi Ruang Kelas Dengan Tingkat Kerusakan Minimal Sedang Beserta Perabotnya , pada Pokja Pemilihan
Pokja A.21 pada Bagian Pengadaan Barang dan Jasa SETDA Kabupaten Bandung barat

berkomitmen melaksanakan konstruksi berkeselamatan demi terciptanya Zero Accident, dengan memastikan bahwa seluruh pelaksanaan konstruksi :

1. Memenuhi ketentuan Keselamatan dan kesehatan Kerja (K3) KOnstruksi;


2. Menggunakan tenaga kerja kompeten bersertifikat;
3. Menggunakan peralatan yang memenuhi standar kelaikan;
4. Menggunakan material yang memenuhi standar mutu;
5. Menggunakan teknologi yang memenuhi standar kelaikan; dan
6. Melaksanakan Standar Operasi dan Prosedur (SOP)
7. Memenuhin 9 ( Sembilan ) komponen biaya penerapan SMKK.

Bandung, 29 J u n i 2021
CV. DWI TUNGGAL JAYA

WAWAT RUSWIATI
Direktur
BAGAN ORGANISASI K3

Memastikan semua pekerja untuk mematuhi


peraturan yang telah KETUA/ PENANGGUNG JAWAB K3 ditetapkan

PETUGAS KOMUNIKASI PETUGAS TEKNIK

KOORD. KOORD. KOORD. KOORD. HURU- KOORD. DARURAT


KEBAKARAN EVAKUASI P3K HARA LINGKUNGAN

PETUGAS
EVAKUASI /
PETUGAS APAR PETUGAS P3K SECURITY
RESCUE
B. Perencanaan Keselamatan Konstruksi
B.1. Indentifikasi bahaya, Penilaian risiko, Pengendalian dan Peluang.

Tabel I . IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN RISIKO, PENETAPAN PENGENDALIAN RISIKO K3

Nama Perusahaan : CV. DWI TUNGGAL JAYA


Kegiatan : Rehabilitasi Ruang Kelas Dengan Tingkat Kerusakan Minimal Sedang Beserta Perabotnya,
Lokasi : SMP Negeri 1 Copongkor Kabupaten Bandung Barat
Tanggal dibuat : 29 J u n i 2021
halaman 1/6
DESKRIPSI RESIKO PERSYARAT PENILAIAN TINGKAT RESIKO PENILAIAN SISA RESIKO
JENIS AN
IDENTIFIKASI PEMENUHA PENGENDALI NILAI TINGK PENGENDALI NILAI TINGK KETERANG
N BAHAYA
URAIAN BAHAYA N AN AWAL KEMUNGKIN KEPARAH RESIK AT AN LANJUTAN KEMUNGKI KEPARAH RESIK AT AN
O (Tipe
PEKERJAAN (Skenario PERATURA AN (F) AN (A) O (F RESIK NAN (F) AN (A) O (F RESIK
Kecelakaa
Bahaya) N X A) O (TR) X A) O (TR)
n))
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

I. PEKERJAAN PERSIAPAN

1 Biaya Personil tidak Baca


menjalankan Standar dan
Penerapan prosedur Administratif
aturan yang Permennaker
SMKK instruksi 2 2 4 Kecil N/A N/A N/A N/A
telah dibuat Terluka tentang dan tidakan
Pekerjaan lingkungan
kerja dan
prefentif
Gedung kerja Poin B3 penggunaan
alat kerja
Memasang
rambu
Kecelakaan Standar dan pengaman 2 2 4
Lalu Lintas Permennaker Memasang Administratif
N/A N/A N/A N/A
Terluka tentang rambu lalu Kecil dan tidakan
lingkungan lintas prefentif
kerja Poin B3 Menggunaka
n sarana
komunikasi
Terjatuh Tertlukai Standar dan Adanya N/A N/A N/A
terpelesat Permennak flagman Administratif N/A
er tentang Menggunaka 2 2 4 Sedang Dan tindakan
lingkungan n sarana prefentif
kerja Poin komunikasi
B3

II. PEKERJAAN BONGKARAN

1 Pek. Bongkaran Standar Memasang


atap genting Kecelakaan dan rambu
akibat kurang Permennak pengaman
Sedang
Hati-Hati Tertlukai 2 2 4 Administratif N/A
er tentang Menggunaka N/A N/A N/A
lingkungan n sarana
kerja Poin komunikasi
B3
Standar dan
Terkena alat- Permennak
Adanya
alat yang er tentang
flagman Administratif
Kecil N/A
dipakai Tertlukai Menggunaka 3 2 6 Dan tindakan N/A N/A N/A
lingkungan
n sarana prefentif
kerja Poin
komunikasi
B3

Memasang
Terjatuh Administratif
rambu Sedang N/A
kedalam Tertlukai 2 2 4 Dan tindakan N/A N/A N/A
pengaman
lubang galian prefentif

2 Pek. Bongkaran Terkena Standar dan Memasang


rangka atap & tumpahan Permennak rambu
kuda2 Administratif
beton pada er tentang pengaman 3 2 6 Sedang N/A N/A N/A N/A
Tertlukai dan tidakan
pekerja lingkungan / rambu prefentif
kerja Poin pekerjaan
B3
Terkena Standar dan Baca
material Permennak prosedur
Administratif
bekisting er tentang instruksi N/A N/A N/A N/A
Tertlukai dan tidakan
lingkungan kerja 3 2 6 Sedang
prefentif
kerja Poin penggunaa
B3 n alat kerja
Iritasi kulit Standar dan Memakai
akibat Permennak APD Administratif
N/A N/A N/A N/A
beton atau Tertlukai er tentang standar dan tidakan
semen lingkungan operasional 3 2 6 Sedang prefentif
kerja
3 Pek. Bongkaran Terkena Memasang
Plafond Standar dan
tumpahan rambu
Permennaker Administratif
beton pada pengaman / 3 2 6 Sedang N/A N/A N/A N/A
Terluka tentang dan tidakan
pekerja lingkungan rambu prefentif
kerja Poin B3 pekerjaan

Terkena Standar dan Baca prosedur


material Permennaker instruksi kerja Administratif
tentang penggunaan sedang N/A N/A N/A N/A
bekisting 3 2 6 Dan tindakan
lingkungan alat kerja
prefentif
kerja Poin B3
Memakai
Standar dan
Iritasi kulit APD (Sepatu
Permennaker Administratif
akibat beton kerja, sarung N/A
tentang sedang Dan tindakan N/A N/A N/A
atau semen lingkungan
tangan, 3 2 6
masker dan prefentif
kerja Poin B3
helm)
4 Pek. Bongkaran Terjepit Terluka Standar dan Memakai
dinding untuk material besi Permennak APD
kusen er tentang (Sepatu 3 2 6 sedang Administratif
lingkungan N/A N/A N/A N/A
kerja, dan tidakan
kerja Poin sarung prefentif
B3 tangan dan
helm)
Terkena alat Baca
pendukung Standar dan prosedur
Permennaker instruksi sedang
pekerjaan 3 2 6 Administratif
N/A
tentang kerja Dan tindakan N/A N/A N/A
lingkungan penggunaan prefentif
kerja Poin B3 alat kerja

Standar dan
Terpeleset Memasang
Permennaker 3 2 6 sedang Administratif
sewaktu
tentang
rambu N/A N/A N/A N/A
membengkokk Dan tindakan
lingkungan pengaman
an besi prefentif
kerja Poin B
5 Pek. Bongkaran Standar dan Memakai
rangka plafond Terkena Permennaker APD (Sepatu Administratif
Terluka N/A N/A N/A N/A
material tentang kerja, sarung Sedang dan tidakan
batu lingkungan tangan dan 3 2 6 prefentif
kerja Poin B3 helm)
Terkena alat Terluka Standar dan Baca Administratif N/A N/A N/A
berat/ alat prosedur
pendukung Permennaker instruksi N/A
pekerjaan tentang kerja 3 1 3 Sedang dan tidakan
lingkungan penggunaan prefentif
kerja Poin B3 alat kerja

Terjatuh, Memasang
Standar dan
terperosok ke Rambu Administratif
Permennaker
dalam lubang Terluka Pengaman Sedang N/A N/A N/A N/A
tentang dan tidakan
galian lingkungan dan rambu 3 2 6 prefentif
kerja Poin B3 Peringatan

6 Pek. Bongkaran Memakai


Kusen Pintu dan Terkena APD (Sepatu
Jendela Standar dan
material kerja, sarung 2 2 4 Kecil
Permennaker Administratif
Terluka tangan, N/A N/A N/A N/A
tentang dan tidakan
lingkungan masker dan
prefentif
kerja Poin B3 helm) sesusi
setandae

Terkena alat Baca


pendukung Standar dan prosedur
pekerjaan Permennaker instruksi 2 2 4 Kecil Administratif
Terluka N/A N/A N/A N/A
tentang kerja dan tidakan
lingkungan penggunaan prefentif
kerja Poin B3 alat kerja

Terjatuh ke Standar dan


Memasang Administratif
dalam lubang Permennaker 2 2 4 Kecil
Terluka rambu N/A N/A N/A N/A
galian tentang dan tidakan
lingkungan
pengaman
prefentif
kerja Poin B3
7 Pek. Bongkaran Memakai
Keramik Standar dan
Terkena APD (Sepatu Administratif
Permennaker
material Terluka kerja, sarung 2 2 4 Kecil N/A N/A N/A N/A
tentang dan tidakan
lingkungan tangan,
prefentif
kerja Poin B3 masker dan
helm)
Terkena alat Terluka Standar dan Baca Administratif N/A N/A N/A
pendukung Permennaker prosedur dan tidakan N/A
pekerjaan tentang instruksi 2 2 4 Kecil prefentif
lingkungan kerja
kerja Poin B3 penggunaan
alat kerja

Terjatuh ke Standar dan


dalam lubang Memasang Administratif
Permennaker
galian Terluka rambu 2 2 4 Kecil N/A N/A N/A N/A
tentang dan tidakan
lingkungan pengaman
prefentif
kerja Poin B3

III. PEKERJAAN PONDASI DAN STRUKTUR BETON

1 - Bekisting balok Memakai


pemakaian 2 x Standar dan
Terkena APD (Sepatu Administratif
Permennaker
material Terluka kerja, sarung 2 2 4 Sedang N/A N/A N/A N/A
tentang dan tidakan
lingkungan tangan,
prefentif
kerja Poin B3 masker dan
helm)
Terkena alat
Baca
pendukung Standar dan
prosedur Administratif
pekerjaan Permennaker 2 2 4 Sedang
Terluka
tentang
instruksi N/A N/A N/A N/A
dan tidakan
lingkungan kerja
prefentif
kerja Poin B3 penggunaan
alat kerja
Terjatuh ke
Standar dan Sedang
dalam lubang Memasang
Permennaker Administratif
galian rambu 2 2 4 N/A N/A N/A N/A
Terluka tentang dan tidakan
lingkungan pengaman
prefentif
kerja Poin B3

2 - Pek. Besi beton Memakai APD


4 dia 10, 8-15 Terkena Standar dan (Sepatu kerja,
material Permennaker sarung 2 2 4 Sedang Administratif
Terluka tangan, N/A N/A N/A N/A
tentang dan tidakan
lingkungan masker dan
prefentif
helm)
kerja Poin B3
Terkena alat
pendukung Standar dan Baca prosedur
pekerjaan Permennaker instruksi kerja 2 2 4 Sedang Administratif
Terluka N/A N/A N/A N/A
tentang penggunaan dan tidakan
lingkungan alat kerja prefentif
kerja Poin B3

Terjatuh ke
dalam lubang Standar dan edang
Memasang Administratif
galian Permennaker 2 2 4 N/A N/A N/A N/A
Terluka rambu
tentang dan tidakan
pengaman
lingkungan prefentif
kerja Poin B3

3 - Membuat Beton Memakai APD


Mutu fc = 21.7 Terkena Standar dan (Sepatu kerja,
Mpa (K.250), material Permennaker sarung 2 2 4 Sedang Administratif
Slum Terluka tangan, N/A N/A N/A N/A
tentang dan tidakan
lingkungan masker dan prefentif
( 12 + 2 ) cm, w/c kerja Poin B3 helm)
= 0,56

Terkena alat Standar dan


pendukung Permennaker Baca prosedur Administratif
pekerjaan Terluka instruksi kerja 2 2 4 Sedang N/A N/A N/A N/A
tentang dan tidakan
penggunaan
lingkungan prefentif
alat kerja
kerja Poin B3
Terjatuh ke
dalam lubang Standar dan Sedang
Memasang
galian Permennaker 2 2 4 Administratif
rambu N/A N/A N/A N/A
Terluka tentang dan tidakan
pengaman
lingkungan prefentif
kerja Poin B3

IV. PEKERJAAN DINDING DAN PLESTERAN


1 Pas. Dinding Bata Memakai APD
Merah (5x11x22) Terkena Standar dan (Sepatu kerja,
cm Camp. 1 SP : material Permennaker sarung 2 2 4 Sedang Administratif
3 PP, ex Terluka tangan, N/A N/A N/A N/A
tentang dan tidakan
bongkaran lingkungan masker dan prefentif
kerja Poin B3 helm)

Terkena alat
pendukung Standar dan
Baca prosedur Sedang
pekerjaan Permennaker 2 2 4 Administratif
Terluka instruksi kerja N/A N/A N/A N/A
tentang dan tidakan
penggunaan
lingkungan prefentif
alat kerja
kerja Poin B3

Terjatuh ke
dalam lubang Standar dan Sedang
Memasang
galian Permennaker 2 2 4 Administratif
rambu N/A N/A N/A N/A
Terluka tentang dan tidakan
pengaman
lingkungan prefentif
kerja Poin B3

2 Pek. Plesteran 1 Memakai APD


SP : 4 PP Tebal Terkena Standar dan (Sepatu kerja,
15 mm material Permennaker sarung 2 2 4 Kecil Administratif
Terluka tangan, N/A N/A N/A N/A
tentang dan tidakan
lingkungan masker dan prefentif
kerja Poin B3 helm)

Terkena alat
pendukung Standar dan
Baca prosedur
pekerjaan Permennaker 2 2 4 Kecil Administratif
Terluka instruksi kerja N/A N/A N/A N/A
tentang dan tidakan
penggunaan
lingkungan prefentif
alat kerja
kerja Poin B3

Terjatuh ke
dalam lubang Standar dan
Memasang
galian Permennaker 2 2 4 Kecil Administratif
rambu N/A N/A N/A N/A
Terluka tentang dan tidakan
pengaman
lingkungan prefentif
kerja Poin B3
3 Pek. Acian Memakai APD
Terkena Standar dan (Sepatu kerja,
material Permennaker sarung 2 2 4 Kecil Administratif
Terluka tangan, N/A N/A N/A N/A
tentang dan tidakan
lingkungan masker dan prefentif
kerja Poin B3 helm)

Terkena alat
pendukung Standar dan
Baca prosedur
pekerjaan Permennaker 2 2 4 Kecil Administratif
Terluka instruksi kerja N/A N/A N/A N/A
tentang dan tidakan
penggunaan
lingkungan prefentif
alat kerja
kerja Poin B3

Terjatuh ke
dalam lubang Standar dan
Memasang
galian Permennaker 2 2 4 Kecil Administratif
rambu N/A N/A N/A N/A
Terluka tentang dan tidakan
pengaman
lingkungan prefentif
kerja Poin B3

4 Pek. Plester Memakai APD


skoningan Terkena Standar dan (Sepatu kerja,
material Permennaker sarung 2 2 4 Kecil Administratif
Terluka tangan, N/A N/A N/A N/A
tentang dan tidakan
lingkungan masker dan prefentif
kerja Poin B3 helm)

Terkena alat
pendukung Standar dan
Baca prosedur
pekerjaan Permennaker 2 2 4 Kecil Administratif
Terluka instruksi kerja N/A N/A N/A N/A
tentang dan tidakan
penggunaan
lingkungan prefentif
alat kerja
kerja Poin B3

Terjatuh ke
dalam lubang Standar dan
Memasang
galian Permennaker 2 2 4 Administratif
rambu Kecil N/A N/A N/A N/A
Terluka tentang dan tidakan
pengaman
lingkungan prefentif
kerja Poin B3
V. PEKERJAAN PINTU DAN JENDELA

1 - Kusen Memakai APD


allumunium Terkena Standar dan (Sepatu kerja,
warna (4") material Permennaker sarung 2 2 4 Kecil Administratif
Terluka tangan, N/A N/A N/A N/A
tentang dan tidakan
lingkungan masker dan prefentif
kerja Poin B3 helm)

Terkena alat
pendukung Standar dan
Baca prosedur
pekerjaan Permennaker 2 2 4 Sedang Administratif
Terluka instruksi kerja N/A N/A N/A N/A
tentang dan tidakan
penggunaan
lingkungan prefentif
alat kerja
kerja Poin B3

Terjatuh ke
dalam lubang Standar dan
Memasang
galian Permennaker 2 2 4 Sedang Administratif
rambu N/A N/A N/A N/A
Terluka tentang dan tidakan
pengaman
lingkungan prefentif
kerja Poin B3

- Daun pintu Memakai APD


double plywood 4 Terkena Standar dan (Sepatu kerja,
mm, rangka kayu material Permennaker sarung 2 2 4 Kecil Administratif
kamper medan Terluka tangan, N/A N/A N/A N/A
tentang dan tidakan
lapis HPL lingkungan masker dan prefentif
kerja Poin B3 helm)

Terkena alat
pendukung Standar dan
Baca prosedur
pekerjaan Permennaker 2 2 4 Sedang Administratif
Terluka instruksi kerja N/A N/A N/A N/A
tentang dan tidakan
penggunaan
lingkungan prefentif
alat kerja
kerja Poin B3
Terjatuh ke
dalam lubang Standar dan
Memasang
galian Permennaker 2 2 4 Kecil Administratif
rambu N/A N/A N/A N/A
Terluka tentang dan tidakan
pengaman
lingkungan prefentif
kerja Poin B3

- Engsel Pintu Memakai APD


Terkena Standar dan (Sepatu kerja,
material Permennaker sarung 2 2 4 Kecil Administratif
Terluka tangan, N/A N/A N/A N/A
tentang dan tidakan
lingkungan masker dan prefentif
kerja Poin B3 helm)

Terkena alat
pendukung Standar dan
Baca prosedur
pekerjaan Permennaker 2 2 4 Kecil Administratif
Terluka instruksi kerja N/A N/A N/A N/A
tentang dan tidakan
penggunaan
lingkungan prefentif
alat kerja
kerja Poin B3

Terjatuh ke
dalam lubang Standar dan
Memasang
galian Permennaker 2 2 4 Kecil Administratif
rambu N/A N/A N/A N/A
Terluka tentang dan tidakan
pengaman
lingkungan prefentif
kerja Poin B3

- Kunci Pintu Memakai APD


Terkena Standar dan (Sepatu kerja,
material Permennaker sarung 2 2 4 Kecil Administratif
Terluka tangan, N/A N/A N/A N/A
tentang dan tidakan
lingkungan masker dan prefentif
kerja Poin B3 helm)

Terkena alat
pendukung Standar dan
Baca prosedur
pekerjaan Permennaker 2 2 4 Kecil Administratif
Terluka instruksi kerja N/A N/A N/A N/A
tentang dan tidakan
penggunaan
lingkungan prefentif
alat kerja
kerja Poin B3
Terjatuh ke
dalam lubang Standar dan
Memasang
galian Permennaker 2 2 4 Kecil Administratif
rambu N/A N/A N/A N/A
Terluka tentang dan tidakan
pengaman
lingkungan prefentif
kerja Poin B3

- Kaca polos 5 Memakai APD


mm Terkena Standar dan (Sepatu kerja,
material Permennaker sarung 2 2 4 Kecil Administratif
Terluka tangan, N/A N/A N/A N/A
tentang dan tidakan
lingkungan masker dan prefentif
kerja Poin B3 helm)

Terkena alat
pendukung Standar dan
Baca prosedur Sedang
pekerjaan Permennaker 2 2 4 Administratif
Terluka instruksi kerja N/A N/A N/A N/A
tentang dan tidakan
penggunaan
lingkungan prefentif
alat kerja
kerja Poin B3

Terjatuh ke
dalam lubang Standar dan
Memasang
galian Permennaker 2 2 4 Kecil Administratif
rambu N/A N/A N/A N/A
Terluka tentang dan tidakan
pengaman
lingkungan prefentif
kerja Poin B3

2 - Kusen Memakai APD


allumunium Terkena Standar dan (Sepatu kerja,
warna (4") material Permennaker sarung 2 2 4 Kecil Administratif
Terluka tangan, N/A N/A N/A N/A
tentang dan tidakan
lingkungan masker dan prefentif
kerja Poin B3 helm)

Terkena alat
pendukung Standar dan
Baca prosedur
pekerjaan Permennaker 2 2 4 Sedang Administratif
Terluka instruksi kerja N/A N/A N/A N/A
tentang dan tidakan
penggunaan
lingkungan prefentif
alat kerja
kerja Poin B3
Terjatuh ke
dalam lubang Standar dan
Memasang
galian Permennaker 2 2 4 Kecil Administratif
rambu N/A N/A N/A N/A
Terluka tentang dan tidakan
pengaman
lingkungan prefentif
kerja Poin B3

- Daun jendela Memakai APD


alumunium 3 Terkena Standar dan (Sepatu kerja,
inch, tanpa kaca material Permennaker sarung 2 2 4 Kecil Administratif
Terluka tangan, N/A N/A N/A N/A
tentang dan tidakan
lingkungan masker dan prefentif
helm)
kerja Poin B3

Terkena alat
pendukung Standar dan
Baca prosedur
pekerjaan Permennaker 2 2 4 Sedang Administratif
Terluka instruksi kerja N/A N/A N/A N/A
tentang dan tidakan
penggunaan
lingkungan prefentif
alat kerja
kerja Poin B3

Terjatuh ke
dalam lubang Standar dan
Memasang
galian Permennaker 2 2 4 Kecil Administratif
rambu N/A N/A N/A N/A
Terluka tentang dan tidakan
pengaman
lingkungan prefentif
kerja Poin B3

- Engsel jendela Memakai APD


Casement Terkena Standar dan (Sepatu kerja,
material Permennaker sarung 2 2 4 Kecil Administratif
Terluka tangan, N/A N/A N/A N/A
tentang dan tidakan
lingkungan masker dan prefentif
kerja Poin B3 helm)

Terkena alat
pendukung Standar dan
Baca prosedur
pekerjaan Permennaker 2 2 4 Sedang Administratif
Terluka instruksi kerja N/A N/A N/A N/A
tentang dan tidakan
penggunaan
lingkungan prefentif
alat kerja
kerja Poin B3
Terjatuh ke
dalam lubang Standar dan
Memasang
galian Permennaker 2 2 4 Kecil Administratif
rambu N/A N/A N/A N/A
Terluka tentang dan tidakan
pengaman
lingkungan prefentif
kerja Poin B3

- Pegangan Memakai APD


jendela Terkena Standar dan (Sepatu kerja,
(Rambucis) material Permennaker sarung 2 2 4 Kecil Administratif
Terluka tangan, N/A N/A N/A N/A
tentang dan tidakan
lingkungan masker dan prefentif
kerja Poin B3 helm)

Terkena alat
pendukung Standar dan
Baca prosedur
pekerjaan Permennaker 2 2 4 Kecil Administratif
Terluka instruksi kerja N/A N/A N/A N/A
tentang dan tidakan
penggunaan
lingkungan prefentif
alat kerja
kerja Poin B3

Terjatuh ke
dalam lubang Standar dan
Memasang
galian Permennaker 2 2 4 Kecil Administratif
rambu N/A N/A N/A N/A
Terluka tentang dan tidakan
pengaman
lingkungan prefentif
kerja Poin B3

- Kaca polos 5 Memakai APD


mm Terkena Standar dan (Sepatu kerja,
material Permennaker sarung 2 2 4 Kecil Administratif
Terluka tangan, N/A N/A N/A N/A
tentang dan tidakan
lingkungan masker dan prefentif
kerja Poin B3 helm)

Terkena alat
pendukung Standar dan
Baca prosedur
pekerjaan Permennaker 2 2 4 Sedang Administratif
Terluka instruksi kerja N/A N/A N/A N/A
tentang dan tidakan
penggunaan
lingkungan prefentif
alat kerja
kerja Poin B3
Terjatuh ke
dalam lubang Standar dan
Memasang
galian Permennaker 2 2 4 Kecil Administratif
rambu N/A N/A N/A N/A
Terluka tentang dan tidakan
pengaman
lingkungan prefentif
kerja Poin B3

VI. PEKERJAAN KERAMIK

1 Pek. Urugan Memakai APD


Pasir di Bawah Terkena Standar dan (Sepatu kerja,
Lantai T = 3 cm material Permennaker sarung 2 2 4 Kecil Administratif
Terluka tangan, N/A N/A N/A N/A
tentang dan tidakan
lingkungan masker dan prefentif
kerja Poin B3 helm)

Terkena alat
pendukung Standar dan
Baca prosedur
pekerjaan Permennaker 2 2 4 Kecil Administratif
Terluka instruksi kerja N/A N/A N/A N/A
tentang dan tidakan
penggunaan
lingkungan prefentif
alat kerja
kerja Poin B3

Terjatuh ke
dalam lubang Standar dan
Memasang
galian Permennaker 2 2 4 Kecil Administratif
rambu N/A N/A N/A N/A
Terluka tentang dan tidakan
pengaman
lingkungan prefentif
kerja Poin B3

2 Pek. Lantai Memakai APD


Keramik 40 x 40 Terkena Standar dan (Sepatu kerja,
cm, 2 kls material Permennaker sarung 2 2 4 Kecil Administratif
Terluka tangan, N/A N/A N/A N/A
tentang dan tidakan
lingkungan masker dan prefentif
kerja Poin B3 helm)
Terkena alat
pendukung Standar dan
Baca prosedur
pekerjaan Permennaker 2 2 4 Kecil Administratif
Terluka instruksi kerja N/A N/A N/A N/A
tentang dan tidakan
penggunaan
lingkungan prefentif
alat kerja
kerja Poin B3

Terjatuh ke
dalam lubang Standar dan
Memasang
galian Permennaker 2 2 4 Kecil Administratif
rambu N/A N/A N/A N/A
Terluka tentang dan tidakan
pengaman
lingkungan prefentif
kerja Poin B3

VII. PEKERJAAN RANGKA DAN PENUTUP ATAP

1 Pemasangan Standar dan Memakai APD


Atap Jurai Terkena (Sepatu kerja,
Permennaker Administratif
Rangka Atap Baja material Terluka sarung 2 2 4 Sedang N/A N/A N/A N/A
tentang dan tidakan
Canal 0,75 tangan,
lingkungan masker dan prefentif
kerja Poin B3 helm)
Terkena alat Standar dan
Permennaker Baca prosedur Administratif
pendukung Terluka instruksi kerja N/A N/A N/A N/A
pekerjaan tentang 2 2 4 Sedang dan tidakan
penggunaan
lingkungan prefentif
alat kerja
kerja Poin B3
Terjatuh ke Standar dan
Memasang
dalam lubang Permennaker Administratif
rambu N/A N/A N/A N/A
galian Terluka tentang 2 2 4 Sedang dan tidakan
pengaman
lingkungan prefentif
kerja Poin B3
2 Pek. Penutup Standar dan Memakai APD
Atap Bitumen Terkena (Sepatu kerja,
Permennaker Administratif
Bergelombang material Terluka sarung 2 2 4 Sedang N/A N/A N/A N/A
tentang dan tidakan
Monolayer t = 3 tangan,
lingkungan masker dan prefentif
cm kerja Poin B3 helm)
Terkena alat Terluka Standar dan Baca prosedur Administratif N/A N/A N/A
pendukung Permennaker instruksi kerja dan tidakan N/A
pekerjaan tentang penggunaan 2 2 4 Sedang prefentif
lingkungan alat kerja
kerja Poin B3
Terjatuh ke Standar dan
Memasang
dalam lubang Permennaker Administratif
rambu N/A N/A N/A N/A
galian Terluka tentang 2 2 4 dan tidakan
pengaman
lingkungan prefentif
kerja Poin B3
3 Pek. Nok Standar dan Memakai APD
Genteng bitumen Terkena (Sepatu kerja,
Permennaker Administratif
bergelombang material Terluka sarung 2 2 4 Sedang N/A N/A N/A N/A
tentang dan tidakan
tangan,
lingkungan masker dan prefentif
kerja Poin B3 helm)
Terkena alat Standar dan
Permennaker Baca prosedur Administratif
pendukung Terluka instruksi kerja N/A N/A N/A N/A
pekerjaan tentang 2 2 4 Sedang dan tidakan
penggunaan
lingkungan prefentif
alat kerja
kerja Poin B3
Terjatuh ke Standar dan
Memasang
dalam lubang Permennaker Administratif
rambu N/A N/A N/A N/A
galian Terluka tentang 2 2 4 Sedang dan tidakan
pengaman
lingkungan prefentif
kerja Poin B3
4 Pas. Lisplank Standar dan Memakai APD
GRC 1 x 30 cm, Terkena (Sepatu kerja,
Permennaker Administratif
motif serat kayu material Terluka sarung 2 2 4 Kecil N/A N/A N/A N/A
tentang dan tidakan
tangan,
lingkungan masker dan prefentif
kerja Poin B3 helm)
Terkena alat Standar dan
Permennaker Baca prosedur Administratif
pendukung Terluka instruksi kerja N/A N/A N/A N/A
pekerjaan tentang 2 2 4 Sedang dan tidakan
penggunaan
lingkungan prefentif
alat kerja
kerja Poin B3
Terjatuh ke Standar dan
Memasang
dalam lubang Permennaker Administratif
rambu N/A N/A N/A N/A
galian Terluka tentang 2 2 4 Sedang dan tidakan
pengaman
lingkungan prefentif
kerja Poin B3

VIII. PEKERJAAN RANGKA DAN PENUTUP PLAFOND

1 Pemasangan 1 Terkena Terluka Standar dan Memakai Administratif N/A N/A N/A
m2 Rangka material Permennak APD dan tidakan N/A
Langit-langit Besi er tentang (Sepatu 3 2 6 sedang prefentif
Hollow 40.40 mm lingkungan kerja,
kerja Poin sarung
B3 tangan dan
helm)
Terkena alat Baca
pendukung Standar dan prosedur
Permennaker instruksi sedang
pekerjaan 3 2 6 Administratif
N/A
tentang kerja Dan tindakan N/A N/A N/A
lingkungan penggunaan prefentif
kerja Poin B3 alat kerja

Standar dan
Terpeleset Memasang
Permennaker 3 2 6 sedang Administratif
sewaktu
tentang
rambu N/A N/A N/A N/A
membengkokk Dan tindakan
lingkungan pengaman
an besi prefentif
kerja Poin B
2 Pemasangan 1 Terkena Terluka Standar dan Memakai
m2 Langit-langit material Permennak APD
Gypsum Board er tentang (Sepatu 3 2 6 sedang Administratif
ukuran (120 x 240 lingkungan N/A N/A N/A N/A
kerja, dan tidakan
x 9) mm, Tebal 9 kerja Poin sarung prefentif
mm B3 tangan dan
helm)
Terkena alat Baca
pendukung Standar dan prosedur
Permennaker instruksi sedang
pekerjaan 3 2 6 Administratif
N/A
tentang kerja Dan tindakan N/A N/A N/A
lingkungan penggunaan prefentif
kerja Poin B3 alat kerja

Standar dan
Terpeleset Memasang
Permennaker 3 2 6 sedang Administratif
sewaktu
tentang
rambu N/A N/A N/A N/A
membengkokk Dan tindakan
lingkungan pengaman
an besi prefentif
kerja Poin B

IX. PEKERJAAN PENGECATAN

1 Pengecatan kayu Terkena Terluka Standar dan Memakai Administratif N/A N/A N/A
(lisplank) material Permennak APD dan tidakan N/A
er tentang (Sepatu 3 2 6 sedang prefentif
lingkungan kerja,
kerja Poin sarung
B3 tangan dan
helm)
Terkena alat Baca
pendukung Standar dan prosedur
Permennaker instruksi sedang
pekerjaan 3 2 6 Administratif
N/A
tentang kerja Dan tindakan N/A N/A N/A
lingkungan penggunaan prefentif
kerja Poin B3 alat kerja

Standar dan
Terpeleset Memasang
Permennaker 3 2 6 sedang Administratif
sewaktu
tentang
rambu N/A N/A N/A N/A
membengkokk Dan tindakan
lingkungan pengaman
an besi prefentif
kerja Poin B
2 Pek. Pengecatan Terkena Terluka Standar dan Memakai
dinding tembok material Permennak APD
setara harga er tentang (Sepatu 3 2 6 sedang Administratif
Sanlek lingkungan N/A N/A N/A N/A
kerja, dan tidakan
kerja Poin sarung prefentif
B3 tangan dan
helm)
Terkena alat Baca
pendukung Standar dan prosedur
Permennaker instruksi sedang
pekerjaan 3 2 6 Administratif
N/A
tentang kerja Dan tindakan N/A N/A N/A
lingkungan penggunaan prefentif
kerja Poin B3 alat kerja

Standar dan
Terpeleset Memasang
Permennaker 3 2 6 sedang Administratif
sewaktu
tentang
rambu N/A N/A N/A N/A
membengkokk Dan tindakan
lingkungan pengaman
an besi prefentif
kerja Poin B
3 Pek. Pengecatan Terkena Terluka Standar dan Memakai
Plafond setara material Permennak APD
harga Sanlek er tentang (Sepatu 3 2 6 sedang Administratif
lingkungan N/A N/A N/A N/A
kerja, dan tidakan
kerja Poin sarung prefentif
B3 tangan dan
helm)
Terkena alat Standar dan Baca
N/A N/A N/A
pendukung Permennaker prosedur Administratif N/A
pekerjaan instruksi 3 2 6 sedang
tentang kerja Dan tindakan
lingkungan penggunaan prefentif
kerja Poin B3 alat kerja

Standar dan
Terpeleset Memasang
Permennaker 3 2 6 sedang Administratif
sewaktu
tentang
rambu N/A N/A N/A N/A
membengkokk Dan tindakan
lingkungan pengaman
an besi prefentif
kerja Poin B

X. PEKERJAAN ELEKTRIKAL DAN MEKANIKAL

1 Instalasi titik Terkena Terluka Standar dan Memakai


lampu, kabel material Permennak APD
NYM 2 x 1,5 er tentang (Sepatu 3 2 6 Kecil Administratif
lingkungan N/A N/A N/A N/A
kerja, dan tidakan
kerja Poin sarung prefentif
B3 tangan dan
helm)
Terkena alat Baca
pendukung Standar dan prosedur
Permennaker instruksi Kecil
pekerjaan 3 2 6 Administratif
N/A
tentang kerja Dan tindakan N/A N/A N/A
lingkungan penggunaan prefentif
kerja Poin B3 alat kerja

Standar dan
Terpeleset Memasang
Permennaker 3 2 6 Kecil Administratif
sewaktu
tentang
rambu N/A N/A N/A N/A
membengkokk Dan tindakan
lingkungan pengaman
an besi prefentif
kerja Poin B
2 Instalasi stop Terkena Terluka Standar dan Memakai
kontak ,saklar material Permennak APD
kabel NYM 2 x er tentang (Sepatu 3 2 6 Kecil Administratif
2,5 lingkungan N/A N/A N/A N/A
kerja, dan tidakan
kerja Poin sarung prefentif
B3 tangan dan
helm)
Terkena alat Standar dan Baca N/A N/A N/A
pendukung Permennaker prosedur Administratif N/A
tentang instruksi Kecil
pekerjaan 3 2 6
kerja
Dan tindakan
lingkungan penggunaan
kerja Poin B3 prefentif
alat kerja

Standar dan
Terpeleset Memasang
Permennaker 3 2 6 Kecil Administratif
sewaktu
tentang
rambu N/A N/A N/A N/A
membengkokk Dan tindakan
lingkungan pengaman
an besi prefentif
kerja Poin B
3 Saklar Ganda Terkena Terluka Standar dan Memakai
sek. BROCO material Permennak APD
er tentang (Sepatu 3 2 6 Kecil Administratif
lingkungan N/A N/A N/A N/A
kerja, dan tidakan
kerja Poin sarung prefentif
B3 tangan dan
helm)
Terkena alat Baca
pendukung Standar dan prosedur
Permennaker instruksi Kecil
pekerjaan 3 2 6 Administratif
N/A
tentang kerja Dan tindakan N/A N/A N/A
lingkungan penggunaan prefentif
kerja Poin B3 alat kerja

Standar dan
Terpeleset Memasang
Permennaker 3 2 6 Kecil Administratif
sewaktu
tentang
rambu N/A N/A N/A N/A
membengkokk Dan tindakan
lingkungan pengaman
an besi prefentif
kerja Poin B
4 Terkena Terluka Standar dan Memakai
Saklar Tunggal sek. material Permennak APD
BROCO er tentang (Sepatu 3 2 6 Kecil Administratif
lingkungan N/A N/A N/A N/A
kerja, dan tidakan
kerja Poin sarung prefentif
B3 tangan dan
helm)
Terkena alat Standar dan Baca N/A N/A N/A
pendukung Permennaker prosedur Administratif N/A
tentang instruksi Kecil Dan tindakan
pekerjaan 3 2 6
lingkungan kerja prefentif
kerja Poin B3 penggunaan
alat kerja
Standar dan
Terpeleset Memasang
Permennaker 3 2 6 Kecil Administratif
sewaktu
tentang
rambu N/A N/A N/A N/A
membengkokk Dan tindakan
lingkungan pengaman
an besi prefentif
kerja Poin B
5 Stop Kontak sek. Terkena Terluka Standar dan Memakai
BROCO material Permennak APD
er tentang (Sepatu 3 2 6 Kecil Administratif
lingkungan N/A N/A N/A N/A
kerja, dan tidakan
kerja Poin sarung prefentif
B3 tangan dan
helm)
Terkena alat Baca
pendukung Standar dan prosedur
Permennaker instruksi Kecil
pekerjaan 3 2 6 Administratif
N/A
tentang kerja Dan tindakan N/A N/A N/A
lingkungan penggunaan prefentif
kerja Poin B3 alat kerja

Standar dan
Terpeleset Memasang
Permennaker 3 2 6 Kecil Administratif
sewaktu
tentang
rambu N/A N/A N/A N/A
membengkokk Dan tindakan
lingkungan pengaman
an besi prefentif
kerja Poin B
6 Lampu TL 20 Terkena Terluka Standar dan Memakai
Watt + dudukan material Permennak APD
er tentang (Sepatu 3 2 6 Kecil Administratif
lingkungan N/A N/A N/A N/A
kerja, dan tidakan
kerja Poin sarung prefentif
B3 tangan dan
helm)
Terkena alat Baca
pendukung Standar dan prosedur
Permennaker instruksi Kecil
pekerjaan 3 2 6 Administratif
N/A
tentang kerja Dan tindakan N/A N/A N/A
lingkungan penggunaan prefentif
kerja Poin B3 alat kerja

Terpeleset Standar dan Memasang N/A N/A N/A


sewaktu Permennaker rambu 3 2 6 Kecil Administratif N/A
membengkokk tentang pengaman Dan tindakan
an besi lingkungan prefentif
kerja Poin B

XI. PEKERJAAN LAIN LAIN

1 Pek. Terkena Terluka Standar dan Memakai


Pembersihan material Permennak APD
Sisa Pekerjaan er tentang (Sepatu 3 2 6 Kecil Administratif
lingkungan N/A N/A N/A N/A
kerja, dan tidakan
kerja Poin sarung prefentif
B3 tangan dan
helm)
Terkena alat Baca
pendukung Standar dan prosedur
Permennaker instruksi Kecil
pekerjaan 3 2 6 Administratif
N/A
tentang kerja Dan tindakan N/A N/A N/A
lingkungan penggunaan prefentif
kerja Poin B3 alat kerja

Standar dan
Terpeleset Memasang
Permennaker 3 2 6 Kecil Administratif
sewaktu
tentang
rambu N/A N/A N/A N/A
membengkokk Dan tindakan
lingkungan pengaman
an besi prefentif
kerja Poin B

Memasang
rambu
Kecelakaan 2 2 4
Standar dan pengaman
Lalu Lintas
Permennaker Memasang Administratif
N/A N/A N/A N/A
Kecil
Terluka tentang rambu lalu dan tidakan
lingkungan lintas prefentif
kerja Poin B3 Menggunaka
n sarana
komunikasi

Keterangan :
1. PPK mengisi kolom 1,2 dan 3
2. PPK mengisi kolom “uraian pekerjaan” dan “identifikasi bahaya” berdasarkan tahapan pekerjaan
3. Kolom “uraian pekerjaan” dan “identifikasi bahaya” yang diisi oleh PPK berdasarkan tahapanerjaan, dimana penyedia jasa dapat menambahkan uraian pekerjaan
dan identifikasi bahaya dari yang sudah dicantumkan oleh PPK berdasarkan analis Ahli K3 Konstruksi dan/atau Petugas Keselamatan Konstruksi.
4. Kolom 12, 13, 14, 15, dan 16, diisi berdasarkan kondisipengendalian di lapangan atas dasar penilaian Ahli K3 Konstruksi dan/atau Petugas Keselamatan Konstruksi,
apabila dinilai tidak ada yang diisikan, maka dapat ditulis “tidak ada” atau “n/a”

Bandung, 29 Juni 2021


CV. DWI TUNGGAL JAYA

WAWAT RUSWIATI
Direktur

B.2. Rencana tindakan (sasaran dan program)


1. Sasaran K3
 Tidak ada kecelakaan kerja yang berdampak terjadi korban jiwa (Zero Fatal Accident)
 Tingkat penerapan elemen SMK3 minimal 80%
 Semua pekerjaan wajib memakai APD yang sesuai bahaya dan resiko pekerjaanya masinng-masing
 5R (Ringkas,Rajin,Rapi,Resik dan Rawat)
 Tidak ada barang yang diperlukan ditempat kerja atau lokasi pekerjaan konstruksi
 Semua barang mempunyai tempat yang pasti
 Tidak terdapat kotoran apa saja di tempat kerja
 Kondisi yang sudah baik terjaga tetap dari waktu ke waktu
 Semua orang berprilaku sesuai dengan norma kerja positif yang dikembangkan ditempat kerja.

2. Program K3
 Membersihkan tempat kerja setelah selesai melakukan pekerjaan
 Menjaga kebersihan jalan kerja, papan kerja, tangga dari peralatan atau material yang
 Membersihkan segera tumpahan oli, minyak, dan lain-lain
 Membuang sampah pada tempatnya
 Buang air besar/kecil pada tempaynya
 Menyingkirkan logam potongan paku atau paku yang tidak terpasang
 Menekuk ujung-ujung paku yang runcing pada potongan kayu
 Peralatan ataupun material sisa dikembalikan pada tempatnya
 Memasang poster 5R
 Memasang rambu/ himbauan untuk menjaga kebersihan
 Memberikan brieffing kepada pekerja
 Mengadakan inspeksi bersama
B.3 Standar dan Peraturan Perundangan
Daftar Peraturan Perundang-undangan dan Persyaratan K3 yang digunakan sebagai acuan dalam melaksanakan SMK3 Konstruksi Bidang
PU dan Pengairan antara lain sebagai berikut :
1. UU No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
2. UU No. 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi
3. Peraturan Menteri PU No. 05/PRT/M/2014 tenteng Pedoman Sistim Manajemen Keselamatn dan Kesehatan Kerja (MK3) Konstruksi
Bidang PU
4. PP No. 50 Tahun 2012 tentang Penerapan SMK3
5. Permen PUPR No. 21/PRT/M/2019 tentang Pedoman Sistim Manajemen Keselamatan Konstruksi
6. Keputusn Bersma Menteri Tenaga Kerja dan Menteri Pekerjaan Umum KEP.174_MEN_1986 No.104_KPTS_1986 Tentang K3
ditempat Kegiatan Konstruksi
7. Permenkertrasns No.1 Tahun 1980 tenteng K3 pada Konstruksi Bangunan
8. Permen PUPRo2-2018
TABEL B II. PENYUSUNAN SASARAN DAN PROGRAM K3
Nama Perusahaan : CV. DWI TUNGGAL JAYA
Kegiatan : Rehabilitasi Ruang Kelas Dengan Tingkat Kerusakan Minimal Sedang Beserta Perabotnya
Lokasi : SMP Negeri 1 Cipongkor Kabupaten Bandung Barat
Tanggal dibuat : 29 J u n i 2021 halaman : 1 / 5

Pengendalian Risiko SASARAN PROGRAM


NO (Sesuai Kolom Tabel 6 Uraian Jadwal Bentuk Indikator Penanggung
IBPRP) URAIAN TOLAK UKUR Sumber Daya
Kegiatan Pelaksanaan Monitoring Pencapaian Jawab
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10)

I. PEKERJAAN PERSIAPAN

1 Biaya Penerapan SMKK Tersedianya tempat Seluruh pekerja Menggunakan SDM Sesuai jadwal Komunikasi Disediakan Ispektor K3 /
Pekerjaan Gedung mencuci tangan di menggunakan Alat SNI Peralatan pelaksanaan verbal dan petugas yang Petugas
area-area kerja APD Standar ceklist melakukan pengawas
pengawasan pekerjaan
selama
pekerjaan
berlangsung
Dilakukan Tersedianya Sesuai instruksi Dokumen Sebelum Tertib Checklist Quality
Pengecekan suhu instruksi kerja kerja petunjukkerja bekerja melaksanakan engineering
badan para pekerja peralatan petunjuk kerja
harus sudah
lengkap
Lokasi kerja di Buat surat Sesuai dengan Surat Sebelum Pihak terkait Disediakan Pengawas
semprot disinfektan informasi instruksi kerja menyurat dan pekerjaan turut serta petugas yang lapangan
secara berkala kegiatan pada sosialisasi dimulai membantu melakukan
memenuhi syarat wilayah yang terhadap hal-hal sosialisasi
kopetensi operator akan yang berkaitan pekerjaan
alat berat dilaksanakan dengan utilitas
pekerjaan (memindahkan)

II. PEKERJAAN BONGKARAN

1 Pek. Bongkaran atap Tersedianya tempat Seluruh pekerja Menggunakan Masker, Sesuai jadwal 100% sesuai Disediakan Ispektor K3 /
genting mencuci tangan di menggunakan Alat SNI sepatu savety, pelaksanaan standar petugas yang Petugas
area-area kerja APD Standar pelindung melakukan pengawas
kepala pengawasan pekerjaan
selama
pekerjaan
berlangsung
Dilakukan Tersedianya Sesuai instruksi Dokumen Sebelum Tertib Checklist Quality
Pengecekan suhu instruksi kerja kerja petunjukkerja bekerja melaksanakan engineering
badan para pekerja peralatan petunjuk kerja
harus sudah
lengkap
Lokasi kerja di Buat surat Sesuai dengan Surat Sebelum Pihak terkait Disediakan Pengawas
semprot disinfektan informasi instruksi kerja menyurat dan pekerjaan turut serta petugas yang lapangan
secara berkala kegiatan pada sosialisasi dimulai membantu melakukan
memenuhi syarat wilayah yang terhadap hal-hal sosialisasi
kopetensi operator akan yang berkaitan pekerjaan
alat berat dilaksanakan dengan utilitas
pekerjaan (memindahkan)
2 Pek. Bongkaran rangka Tersedianya tempat Seluruh pekerja Menggunakan Masker, Sesuai jadwal 100% sesuai Disediakan Ispektor K3 /
atap & kuda2 mencuci tangan di menggunakan Alat SNI sepatu savety, pelaksanaan standar petugas yang Petugas
area-area kerja APD Standar pelindung melakukan pengawas
kepala pengawasan pekerjaan
selama
pekerjaan
berlangsung
Dilakukan Tersedianya Sesuai instruksi Dokumen Sebelum Tertib Checklist Quality
Pengecekan suhu instruksi kerja kerja petunjukkerja bekerja melaksanakan engineering
badan para pekerja peralatan petunjuk kerja
harus sudah
lengkap
Lokasi kerja di Buat surat Sesuai dengan Surat Sebelum Pihak terkait Disediakan Pengawas
semprot disinfektan informasi instruksi kerja menyurat dan pekerjaan turut serta petugas yang lapangan
secara berkala kegiatan pada sosialisasi dimulai membantu melakukan
memenuhi syarat wilayah yang terhadap hal-hal sosialisasi
kopetensi operator akan yang berkaitan pekerjaan
alat berat dilaksanakan dengan utilitas
pekerjaan (memindahkan)
3 Pek. Bongkaran Tersedianya tempat Seluruh pekerja Menggunakan Masker, Sesuai jadwal 100% sesuai Disediakan Ispektor K3 /
Plafond mencuci tangan di menggunakan Alat SNI sepatu savety, pelaksanaan standar petugas yang Petugas
area-area kerja APD Standar pelindung melakukan pengawas
r kepala pengawasan pekerjaan
selama
pekerjaan
berlangsung
Dilakukan Tersedianya Sesuai instruksi Dokumen Sebelum Tertib Checklist Quality
Pengecekan suhu instruksi kerja kerja petunjukkerja bekerja melaksanakan engineering
badan para pekerja peralatan petunjuk kerja
harus sudah
lengkap
Lokasi kerja di Buat surat Sesuai dengan Surat Sebelum Pihak terkait Disediakan Pengawas
semprot disinfektan informasi instruksi kerja menyurat dan pekerjaan turut serta petugas yang lapangan
secara berkala kegiatan pada sosialisasi dimulai membantu melakukan
memenuhi syarat wilayah yang terhadap hal-hal sosialisasi
kopetensi operator akan yang berkaitan pekerjaan
alat berat dilaksanakan dengan utilitas
pekerjaan (memindahkan)
4 Pek. Bongkaran dinding Tersedianya tempat Seluruh pekerja Menggunakan Masker, Sesuai jadwal 100% sesuai Disediakan Ispektor K3 /
untuk kusen mencuci tangan di menggunakan Alat SNI sepatu savety, pelaksanaan standar petugas yang Petugas
area-area kerja APD Standar pelindung melakukan pengawas
kepala pengawasan pekerjaan
selama
pekerjaan
berlangsung
Dilakukan Tersedianya Sesuai instruksi Dokumen Sebelum Tertib Checklist Quality
Pengecekan suhu instruksi kerja kerja petunjukkerja bekerja melaksanakan engineering
badan para pekerja peralatan petunjuk kerja
harus sudah
lengkap
Lokasi kerja di Buat surat Sesuai dengan Surat Sebelum Pihak terkait Disediakan Pengawas
semprot disinfektan informasi instruksi kerja menyurat dan pekerjaan turut serta petugas yang lapangan
secara berkala kegiatan pada sosialisasi dimulai membantu melakukan
memenuhi syarat wilayah yang terhadap hal-hal sosialisasi
kopetensi operator akan yang berkaitan pekerjaan
alat berat dilaksanakan dengan utilitas
pekerjaan (memindahkan)
5 Pek. Bongkaran rangka Tersedianya tempat Seluruh pekerja Menggunakan Masker, Sesuai jadwal 100% sesuai Disediakan Ispektor K3 /
plafond mencuci tangan di menggunakan Alat SNI sepatu savety, pelaksanaan standar petugas yang Petugas
area-area kerja APD Standar pelindung melakukan pengawas
kepala pengawasan pekerjaan
selama
pekerjaan
berlangsung
Dilakukan Tersedianya Sesuai instruksi Dokumen Sebelum Tertib Checklist Quality
Pengecekan suhu instruksi kerja kerja petunjukkerja bekerja melaksanakan engineering
badan para pekerja peralatan petunjuk kerja
harus sudah
lengkap
Lokasi kerja di Buat surat Sesuai dengan Surat Sebelum Pihak terkait Disediakan Pengawas
semprot disinfektan informasi instruksi kerja menyurat dan pekerjaan turut serta petugas yang lapangan
secara berkala kegiatan pada sosialisasi dimulai membantu melakukan
memenuhi syarat wilayah yang terhadap hal-hal sosialisasi
kopetensi operator akan yang berkaitan pekerjaan
alat berat dilaksanakan dengan utilitas
pekerjaan (memindahkan)
6 Pek. Bongkaran Kusen Tersedianya tempat Seluruh pekerja Menggunakan Masker, Sesuai jadwal 100% sesuai Disediakan Ispektor K3 /
Pintu dan Jendela mencuci tangan di menggunakan Alat SNI sepatu savety, pelaksanaan standar petugas yang Petugas
area-area kerja APD Standar pelindung melakukan pengawas
kepala pengawasan pekerjaan
selama
pekerjaan
berlangsung
Dilakukan Tersedianya Sesuai instruksi Dokumen Sebelum Tertib Checklist Quality
Pengecekan suhu instruksi kerja kerja petunjukkerja bekerja melaksanakan engineering
badan para pekerja peralatan petunjuk kerja
harus sudah
lengkap
Lokasi kerja di Buat surat Sesuai dengan Surat Sebelum Pihak terkait Disediakan Pengawas
semprot disinfektan informasi instruksi kerja menyurat dan pekerjaan turut serta petugas yang lapangan
secara berkala kegiatan pada sosialisasi dimulai membantu melakukan
memenuhi syarat wilayah yang terhadap hal-hal sosialisasi
kopetensi operator akan yang berkaitan pekerjaan
alat berat dilaksanakan dengan utilitas
pekerjaan (memindahkan)
7 Pek. Bongkaran Tersedianya tempat Seluruh pekerja Menggunakan Masker, Sesuai jadwal 100% sesuai Disediakan Ispektor K3 /
Keramik mencuci tangan di menggunakan Alat SNI sepatu savety, pelaksanaan standar petugas yang Petugas
area-area kerja APD Standar pelindung melakukan pengawas
kepala pengawasan pekerjaan
selama
pekerjaan
berlangsung
Dilakukan Tersedianya Sesuai instruksi Dokumen Sebelum Tertib Checklist Quality
Pengecekan suhu instruksi kerja kerja petunjukkerja bekerja melaksanakan engineering
badan para pekerja peralatan petunjuk kerja
harus sudah
lengkap
Lokasi kerja di Buat surat Sesuai dengan Surat Sebelum Pihak terkait Disediakan Pengawas
semprot disinfektan informasi instruksi kerja menyurat dan pekerjaan turut serta petugas yang lapangan
secara berkala kegiatan pada sosialisasi dimulai membantu melakukan
memenuhi syarat wilayah yang terhadap hal-hal sosialisasi
kopetensi operator akan yang berkaitan pekerjaan
alat berat dilaksanakan dengan utilitas
pekerjaan (memindahkan)

III. PEKERJAAN PONDASI DAN STRUKTUR BETON

1 Bekisting balok Tersedianya tempat Seluruh pekerja Menggunakan Masker, Sesuai jadwal 100% sesuai Disediakan Ispektor K3 /
pemakaian 2 x mencuci tangan di menggunakan Alat SNI sepatu savety, pelaksanaan standar petugas yang Petugas
area-area kerja APD Standar pelindung melakukan pengawas
kepala pengawasan pekerjaan
pekerjaan
Dilakukan Tersedianya Sesuai instruksi Dokumen Sebelum Tertib Checklist Quality
Pengecekan suhu instruksi kerja kerja petunjukkerja bekerja melaksanakan engineering
badan para pekerja peralatan petunjuk kerja
harus sudah
lengkap
Lokasi kerja di Buat surat Sesuai dengan Surat Sebelum Pihak terkait Disediakan Pengawas
semprot disinfektan informasi instruksi kerja menyurat dan pekerjaan turut serta petugas yang lapangan
secara berkala kegiatan pada sosialisasi dimulai membantu melakukan
memenuhi syarat wilayah yang terhadap hal-hal sosialisasi
kopetensi operator akan yang berkaitan pekerjaan
alat berat dilaksanakan dengan utilitas
pekerjaan (memindahkan)
2 Pek. Besi beton 4 dia Tersedianya tempat Seluruh pekerja Menggunakan Masker, Sesuai jadwal 100% sesuai Disediakan Ispektor K3 /
10, 8-15 mencuci tangan di menggunakan Alat SNI sepatu savety, pelaksanaan standar petugas yang Petugas
area-area kerja APD Standar pelindung melakukan pengawas
kepala pengawasan pekerjaan
selama
pekerjaan
berlangsung
Dilakukan Tersedianya Sesuai instruksi Dokumen Sebelum Tertib Checklist Quality
Pengecekan suhu instruksi kerja kerja petunjukkerja bekerja melaksanakan engineering
badan para pekerja peralatan petunjuk kerja
harus sudah
lengkap
Lokasi kerja di Buat surat Sesuai dengan Surat Sebelum Pihak terkait Disediakan Pengawas
semprot disinfektan informasi instruksi kerja menyurat dan pekerjaan turut serta petugas yang lapangan
secara berkala kegiatan pada sosialisasi dimulai membantu melakukan
memenuhi syarat wilayah yang terhadap hal-hal sosialisasi
kopetensi operator akan yang berkaitan pekerjaan
alat berat dilaksanakan dengan utilitas
pekerjaan (memindahkan)
3 - Membuat Beton Mutu Tersedianya tempat Seluruh pekerja Menggunakan Masker, Sesuai jadwal 100% sesuai Disediakan Ispektor K3 /
fc = 21.7 Mpa (K.250), mencuci tangan di menggunakan Alat SNI sepatu savety, pelaksanaan standar petugas yang Petugas
Slum area-area kerja APD Standar pelindung melakukan pengawas
kepala pengawasan pekerjaan
( 12 + 2 ) cm, w/c = 0,56 selama
pekerjaan
berlangsung
Dilakukan Tersedianya Sesuai instruksi Dokumen Sebelum Tertib Checklist Quality
Pengecekan suhu instruksi kerja kerja petunjukkerja bekerja melaksanakan engineering
badan para pekerja peralatan petunjuk kerja
harus sudah
lengkap
Lokasi kerja di Buat surat Sesuai dengan Surat Sebelum Pihak terkait Disediakan Pengawas
semprot disinfektan informasi instruksi kerja menyurat dan pekerjaan turut serta petugas yang lapangan
secara berkala kegiatan pada sosialisasi dimulai membantu melakukan
memenuhi syarat wilayah yang terhadap hal-hal sosialisasi
kopetensi operator akan yang berkaitan pekerjaan
alat berat dilaksanakan dengan utilitas
pekerjaan (memindahkan)

IV. PEKERJAAN DINDING DAN PLESTERAN

1 Pas. Dinding Bata Tersedianya tempat Seluruh pekerja Menggunakan Masker, Sesuai jadwal 100% sesuai Disediakan Ispektor K3 /
Merah (5x11x22) cm mencuci tangan di menggunakan Alat SNI sepatu savety, pelaksanaan standar petugas yang Petugas
Camp. 1 SP : 3 PP, ex area-area kerja APD Standar pelindung melakukan pengawas
bongkaran kepala pengawasan pekerjaan
selama
pekerjaan
berlangsung
Dilakukan Tersedianya Sesuai instruksi Dokumen Sebelum Tertib Checklist Quality
Pengecekan suhu instruksi kerja kerja petunjukkerja bekerja melaksanakan engineering
badan para pekerja peralatan petunjuk kerja
harus sudah
lengkap
Lokasi kerja di Buat surat Sesuai dengan Surat Sebelum Pihak terkait Disediakan Pengawas
semprot disinfektan informasi instruksi kerja menyurat dan pekerjaan turut serta petugas yang lapangan
secara berkala kegiatan pada sosialisasi dimulai membantu melakukan
memenuhi syarat wilayah yang terhadap hal-hal sosialisasi
kopetensi operator akan yang berkaitan pekerjaan
alat berat dilaksanakan dengan utilitas
pekerjaan (memindahkan)
2 Pek. Plesteran 1 SP : 4 Tersedianya tempat Seluruh pekerja Menggunakan Masker, Sesuai jadwal 100% sesuai Disediakan Ispektor K3 /
PP Tebal 15 mm mencuci tangan di menggunakan Alat SNI sepatu savety, pelaksanaan standar petugas yang Petugas
area-area kerja APD Standar pelindung melakukan pengawas
kepala pengawasan pekerjaan
selama
pekerjaan
berlangsung
Dilakukan Tersedianya Sesuai instruksi Dokumen Sebelum Tertib Checklist Quality
Pengecekan suhu instruksi kerja kerja petunjukkerja bekerja melaksanakan engineering
badan para pekerja peralatan petunjuk kerja
harus sudah
lengkap
Lokasi kerja di Buat surat Sesuai dengan Surat Sebelum Pihak terkait Disediakan Pengawas
semprot disinfektan informasi instruksi kerja menyurat dan pekerjaan turut serta petugas yang lapangan
secara berkala kegiatan pada sosialisasi dimulai membantu melakukan
memenuhi syarat wilayah yang terhadap hal-hal sosialisasi
kopetensi operator akan yang berkaitan pekerjaan
alat berat dilaksanakan dengan utilitas
pekerjaan (memindahkan)
3 Pek. Acian Tersedianya tempat Seluruh pekerja Menggunakan Masker, Sesuai jadwal 100% sesuai Disediakan Ispektor K3 /
mencuci tangan di menggunakan Alat SNI sepatu savety, pelaksanaan standar petugas yang Petugas
area-area kerja APD Standar pelindung melakukan pengawas
kepala pengawasan pekerjaan
selama
pekerjaan
berlangsung
Dilakukan Tersedianya Sesuai instruksi Dokumen Sebelum Tertib Checklist Quality
Pengecekan suhu instruksi kerja kerja petunjukkerja bekerja melaksanakan engineering
badan para pekerja peralatan petunjuk kerja
harus sudah
lengkap
Lokasi kerja di Buat surat Sesuai dengan Surat Sebelum Pihak terkait Disediakan Pengawas
semprot disinfektan informasi instruksi kerja menyurat dan pekerjaan turut serta petugas yang lapangan
secara berkala kegiatan pada sosialisasi dimulai membantu melakukan
memenuhi syarat wilayah yang terhadap hal-hal sosialisasi
kopetensi operator akan yang berkaitan pekerjaan
alat berat dilaksanakan dengan utilitas
pekerjaan (memindahkan)
4 Pek. Plester skoningan Tersedianya tempat Seluruh pekerja Menggunakan Masker, Sesuai jadwal 100% sesuai Disediakan Ispektor K3 /
mencuci tangan di menggunakan Alat SNI sepatu savety, pelaksanaan standar petugas yang Petugas
area-area kerja APD Standar pelindung melakukan pengawas
kepala pengawasan pekerjaan
selama
pekerjaan
berlangsung
Dilakukan Tersedianya Sesuai instruksi Dokumen Sebelum Tertib Checklist Quality
Pengecekan suhu instruksi kerja kerja petunjukkerja bekerja melaksanakan engineering
badan para pekerja peralatan petunjuk kerja
harus sudah
lengkap
Lokasi kerja di Buat surat Sesuai dengan Surat Sebelum Pihak terkait Disediakan Pengawas
semprot disinfektan informasi instruksi kerja menyurat dan pekerjaan turut serta petugas yang lapangan
secara berkala kegiatan pada sosialisasi dimulai membantu melakukan
memenuhi syarat wilayah yang terhadap hal-hal sosialisasi
kopetensi operator akan yang berkaitan pekerjaan
alat berat dilaksanakan dengan utilitas
pekerjaan (memindahkan)

V. PEKERJAAN PINTU DAN JENDELA

1 - Kusen allumunium Tersedianya tempat Seluruh pekerja Menggunakan Masker, Sesuai jadwal 100% sesuai Disediakan Ispektor K3 /
warna (4") mencuci tangan di menggunakan Alat SNI sepatu savety, pelaksanaan standar petugas yang Petugas
area-area kerja APD Standar pelindung melakukan pengawas
kepala pengawasan pekerjaan
selama
pekerjaan
berlangsung
Dilakukan Tersedianya Sesuai instruksi Dokumen Sebelum Tertib Checklist Quality
Pengecekan suhu instruksi kerja kerja petunjukkerja bekerja melaksanakan engineering
badan para pekerja peralatan petunjuk kerja
harus sudah
lengkap
Lokasi kerja di Buat surat Sesuai dengan Surat Sebelum Pihak terkait Disediakan Pengawas
semprot disinfektan informasi instruksi kerja menyurat dan pekerjaan turut serta petugas yang lapangan
secara berkala kegiatan pada sosialisasi dimulai membantu melakukan
memenuhi syarat wilayah yang terhadap hal-hal sosialisasi
kopetensi operator akan yang berkaitan pekerjaan
alat berat dilaksanakan dengan utilitas
pekerjaan (memindahkan)
- Daun pintu double Tersedianya tempat Seluruh pekerja Menggunakan Masker, Sesuai jadwal 100% sesuai Disediakan Ispektor K3 /
plywood 4 mm, rangka mencuci tangan di menggunakan Alat SNI sepatu savety, pelaksanaan standar petugas yang Petugas
kayu kamper medan area-area kerja APD Standar pelindung melakukan pengawas
lapis HPL kepala pengawasan pekerjaan
selama
pekerjaan
berlangsung
Dilakukan Tersedianya Sesuai instruksi Dokumen Sebelum Tertib Checklist Quality
Pengecekan suhu instruksi kerja kerja petunjukkerja bekerja melaksanakan engineering
badan para pekerja peralatan petunjuk kerja
harus sudah
lengkap
Lokasi kerja di Buat surat Sesuai dengan Surat Sebelum Pihak terkait Disediakan Pengawas
semprot disinfektan informasi instruksi kerja menyurat dan pekerjaan turut serta petugas yang lapangan
secara berkala kegiatan pada sosialisasi dimulai membantu melakukan
memenuhi syarat wilayah yang terhadap hal-hal sosialisasi
kopetensi operator akan yang berkaitan pekerjaan
alat berat dilaksanakan dengan utilitas
pekerjaan (memindahkan)
- Engsel Pintu Tersedianya tempat Seluruh pekerja Menggunakan Masker, Sesuai jadwal 100% sesuai Disediakan Ispektor K3 /
mencuci tangan di menggunakan Alat SNI sepatu savety, pelaksanaan standar petugas yang Petugas
area-area kerja APD Standar pelindung melakukan pengawas
kepala pengawasan pekerjaan
selama
pekerjaan
berlangsung
Dilakukan Tersedianya Sesuai instruksi Dokumen Sebelum Tertib Checklist Quality
Pengecekan suhu instruksi kerja kerja petunjukkerja bekerja melaksanakan engineering
badan para pekerja peralatan petunjuk kerja
harus sudah
lengkap
Lokasi kerja di Buat surat Sesuai dengan Surat Sebelum Pihak terkait Disediakan Pengawas
semprot disinfektan informasi instruksi kerja menyurat dan pekerjaan turut serta petugas yang lapangan
secara berkala kegiatan pada sosialisasi dimulai membantu melakukan
memenuhi syarat wilayah yang terhadap hal-hal sosialisasi
kopetensi operator akan yang berkaitan pekerjaan
alat berat dilaksanakan dengan utilitas
pekerjaan (memindahkan)
- Kunci Pintu Tersedianya tempat Seluruh pekerja Menggunakan Masker, Sesuai jadwal 100% sesuai Disediakan Ispektor K3 /
mencuci tangan di menggunakan Alat SNI sepatu savety, pelaksanaan standar petugas yang Petugas
area-area kerja APD Standar pelindung melakukan pengawas
kepala pengawasan pekerjaan
selama
pekerjaan
berlangsung
Dilakukan Tersedianya Sesuai instruksi Dokumen Sebelum Tertib Checklist Quality
Pengecekan suhu instruksi kerja kerja petunjukkerja bekerja melaksanakan engineering
badan para pekerja peralatan petunjuk kerja
harus sudah
lengkap
Lokasi kerja di Buat surat Sesuai dengan Surat Sebelum Pihak terkait Disediakan Pengawas
semprot disinfektan informasi instruksi kerja menyurat dan pekerjaan turut serta petugas yang lapangan
secara berkala kegiatan pada sosialisasi dimulai membantu melakukan
memenuhi syarat wilayah yang terhadap hal-hal sosialisasi
kopetensi operator akan yang berkaitan pekerjaan
alat berat dilaksanakan dengan utilitas
pekerjaan (memindahkan)
- Kaca polos 5 mm Tersedianya tempat Seluruh pekerja Menggunakan Masker, Sesuai jadwal 100% sesuai Disediakan Ispektor K3 /
mencuci tangan di menggunakan Alat SNI sepatu savety, pelaksanaan standar petugas yang Petugas
area-area kerja APD Standar pelindung melakukan pengawas
kepala pengawasan pekerjaan
selama
pekerjaan
berlangsung
Dilakukan Tersedianya Sesuai instruksi Dokumen Sebelum Tertib Checklist Quality
Pengecekan suhu instruksi kerja kerja petunjukkerja bekerja melaksanakan engineering
badan para pekerja peralatan petunjuk kerja
harus sudah
lengkap
Lokasi kerja di Buat surat Sesuai dengan Surat Sebelum Pihak terkait Disediakan Pengawas
semprot disinfektan informasi instruksi kerja menyurat dan pekerjaan turut serta petugas yang lapangan
secara berkala kegiatan pada sosialisasi dimulai membantu melakukan
memenuhi syarat wilayah yang terhadap hal-hal sosialisasi
kopetensi operator akan yang berkaitan pekerjaan
alat berat dilaksanakan dengan utilitas
pekerjaan (memindahkan)
2 - Kusen allumunium Tersedianya tempat Seluruh pekerja Menggunakan Masker, Sesuai jadwal 100% sesuai Disediakan Ispektor K3 /
warna (4") mencuci tangan di menggunakan Alat SNI sepatu savety, pelaksanaan standar petugas yang Petugas
area-area kerja APD Standar pelindung melakukan pengawas
kepala pengawasan pekerjaan
selama
pekerjaan
berlangsung
Dilakukan Tersedianya Sesuai instruksi Dokumen Sebelum Tertib Checklist Quality
Pengecekan suhu instruksi kerja kerja petunjukkerja bekerja melaksanakan engineering
badan para pekerja peralatan petunjuk kerja
harus sudah
lengkap
Lokasi kerja di Buat surat Sesuai dengan Surat Sebelum Pihak terkait Disediakan Pengawas
semprot disinfektan informasi instruksi kerja menyurat dan pekerjaan turut serta petugas yang lapangan
secara berkala kegiatan pada sosialisasi dimulai membantu melakukan
memenuhi syarat wilayah yang terhadap hal-hal sosialisasi
kopetensi operator akan yang berkaitan pekerjaan
alat berat dilaksanakan dengan utilitas
pekerjaan (memindahkan)
- Daun jendela Tersedianya tempat Seluruh pekerja Menggunakan Masker, Sesuai jadwal 100% sesuai Disediakan Ispektor K3 /
alumunium 3 inch, mencuci tangan di menggunakan Alat SNI sepatu savety, pelaksanaan standar petugas yang Petugas
area-area kerja APD Standar pelindung melakukan pengawas
tanpa kaca kamper
kepala pengawasan pekerjaan
medan lapis HPL
selama
pekerjaan
berlangsung
Dilakukan Tersedianya Sesuai instruksi Dokumen Sebelum Tertib Checklist Quality
Pengecekan suhu instruksi kerja kerja petunjukkerja bekerja melaksanakan engineering
badan para pekerja peralatan petunjuk kerja
harus sudah
lengkap
Lokasi kerja di Buat surat Sesuai dengan Surat Sebelum Pihak terkait Disediakan Pengawas
semprot disinfektan informasi instruksi kerja menyurat dan pekerjaan turut serta petugas yang lapangan
secara berkala kegiatan pada sosialisasi dimulai membantu melakukan
memenuhi syarat wilayah yang terhadap hal-hal sosialisasi
kopetensi operator akan yang berkaitan pekerjaan
alat berat dilaksanakan dengan utilitas
pekerjaan (memindahkan)
- Engsel jendela Tersedianya tempat Seluruh pekerja Menggunakan Masker, Sesuai jadwal 100% sesuai Disediakan Ispektor K3 /
Casement mencuci tangan di menggunakan Alat SNI sepatu savety, pelaksanaan standar petugas yang Petugas
area-area kerja APD Standar pelindung melakukan pengawas
kepala pengawasan pekerjaan
selama
pekerjaan
berlangsung
Dilakukan Tersedianya Sesuai instruksi Dokumen Sebelum Tertib Checklist Quality
Pengecekan suhu instruksi kerja kerja petunjukkerja bekerja melaksanakan engineering
badan para pekerja peralatan petunjuk kerja
harus sudah
lengkap
Lokasi kerja di Buat surat Sesuai dengan Surat Sebelum Pihak terkait Disediakan Pengawas
semprot disinfektan informasi instruksi kerja menyurat dan pekerjaan turut serta petugas yang lapangan
secara berkala kegiatan pada sosialisasi dimulai membantu melakukan
memenuhi syarat wilayah yang terhadap hal-hal sosialisasi
kopetensi operator akan yang berkaitan pekerjaan
alat berat dilaksanakan dengan utilitas
pekerjaan (memindahkan)
- Pegangan jendela Tersedianya tempat Seluruh pekerja Menggunakan Masker, Sesuai jadwal 100% sesuai Disediakan Ispektor K3 /
(Rambucis) mencuci tangan di menggunakan Alat SNI sepatu savety, pelaksanaan standar petugas yang Petugas
area-area kerja APD Standar pelindung melakukan pengawas
kepala pengawasan pekerjaan
selama
pekerjaan
berlangsung
Dilakukan Tersedianya Sesuai instruksi Dokumen Sebelum Tertib Checklist Quality
Pengecekan suhu instruksi kerja kerja petunjukkerja bekerja melaksanakan engineering
badan para pekerja peralatan petunjuk kerja
harus sudah
lengkap
Lokasi kerja di Buat surat Sesuai dengan Surat Sebelum Pihak terkait Disediakan Pengawas
semprot disinfektan informasi instruksi kerja menyurat dan pekerjaan turut serta petugas yang lapangan
secara berkala kegiatan pada sosialisasi dimulai membantu melakukan
memenuhi syarat wilayah yang terhadap hal-hal sosialisasi
kopetensi operator akan yang berkaitan pekerjaan
alat berat dilaksanakan dengan utilitas
pekerjaan (memindahkan)
- Kaca polos 5 mm Tersedianya tempat Seluruh pekerja Menggunakan Masker, Sesuai jadwal 100% sesuai Disediakan Ispektor K3 /
mencuci tangan di menggunakan Alat SNI sepatu savety, pelaksanaan standar petugas yang Petugas
area-area kerja APD Standar pelindung melakukan pengawas
kepala pengawasan pekerjaan
selama
pekerjaan
berlangsung
Dilakukan Tersedianya Sesuai instruksi Dokumen Sebelum Tertib Checklist Quality
Pengecekan suhu instruksi kerja kerja petunjukkerja bekerja melaksanakan engineering
badan para pekerja peralatan petunjuk kerja
harus sudah
lengkap
Lokasi kerja di Buat surat Sesuai dengan Surat Sebelum Pihak terkait Disediakan Pengawas
semprot disinfektan informasi instruksi kerja menyurat dan pekerjaan turut serta petugas yang lapangan
secara berkala kegiatan pada sosialisasi dimulai membantu melakukan
memenuhi syarat wilayah yang terhadap hal-hal sosialisasi
kopetensi operator akan yang berkaitan pekerjaan
alat berat dilaksanakan dengan utilitas
pekerjaan (memindahkan)

VI.PEKERJAAN KERAMIK

1 Pek. Urugan Pasir di Tersedianya tempat Seluruh pekerja Menggunakan Masker, Sesuai jadwal 100% sesuai Disediakan Ispektor K3 /
Bawah Lantai T = 3 cm mencuci tangan di menggunakan Alat SNI sepatu savety, pelaksanaan standar petugas yang Petugas
area-area kerja APD Standar pelindung melakukan pengawas
kepala pengawasan pekerjaan
selama
pekerjaan
berlangsung
Dilakukan Tersedianya Sesuai instruksi Dokumen Sebelum Tertib Checklist Quality
Pengecekan suhu instruksi kerja kerja petunjukkerja bekerja melaksanakan engineering
badan para pekerja peralatan petunjuk kerja
harus sudah
lengkap
Lokasi kerja di Buat surat Sesuai dengan Surat Sebelum Pihak terkait Disediakan Pengawas
semprot disinfektan informasi instruksi kerja menyurat dan pekerjaan turut serta petugas yang lapangan
secara berkala kegiatan pada sosialisasi dimulai membantu melakukan
memenuhi syarat wilayah yang terhadap hal-hal sosialisasi
kopetensi operator akan yang berkaitan pekerjaan
alat berat dilaksanakan dengan utilitas
pekerjaan (memindahkan)
2 Pek. Lantai Keramik 40 Tersedianya tempat Seluruh pekerja Menggunakan Masker, Sesuai jadwal 100% sesuai Disediakan Ispektor K3 /
x 40 cm, 2 kls mencuci tangan di menggunakan Alat SNI sepatu savety, pelaksanaan standar petugas yang Petugas
area-area kerja APD Standar pelindung melakukan pengawas
kepala pengawasan pekerjaan
selama
pekerjaan
berlangsung
Dilakukan Tersedianya Sesuai instruksi Dokumen Sebelum Tertib Checklist Quality
Pengecekan suhu instruksi kerja kerja petunjukkerja bekerja melaksanakan engineering
badan para pekerja peralatan petunjuk kerja
harus sudah
lengkap
Lokasi kerja di Buat surat Sesuai dengan Surat Sebelum Pihak terkait Disediakan Pengawas
semprot disinfektan informasi instruksi kerja menyurat dan pekerjaan turut serta petugas yang lapangan
secara berkala kegiatan pada sosialisasi dimulai membantu melakukan
memenuhi syarat wilayah yang terhadap hal-hal sosialisasi
kopetensi operator akan yang berkaitan pekerjaan
alat berat dilaksanakan dengan utilitas
pekerjaan (memindahkan)

VIII. PEKERJAAN RANGKA DAN PENUTUP PLAFOND

1 Pemasangan 1 m2 Tersedianya tempat Seluruh pekerja Menggunakan Masker, Sesuai jadwal 100% sesuai Disediakan Ispektor K3 /
Rangka Langit-langit mencuci tangan di menggunakan Alat SNI sepatu savety, pelaksanaan standar petugas yang Petugas
Besi Hollow 40.40 mm area-area kerja APD Standar pelindung melakukan pengawas
kepala pengawasan pekerjaan
selama
pekerjaan
berlangsung
Dilakukan Tersedianya Sesuai instruksi Dokumen Sebelum Tertib Checklist Quality
Pengecekan suhu instruksi kerja kerja petunjukkerja bekerja melaksanakan engineering
badan para pekerja peralatan petunjuk kerja
harus sudah
lengkap
Lokasi kerja di Buat surat Sesuai dengan Surat Sebelum Pihak terkait Disediakan Pengawas
semprot disinfektan informasi instruksi kerja menyurat dan pekerjaan turut serta petugas yang lapangan
secara berkala kegiatan pada sosialisasi dimulai membantu melakukan
memenuhi syarat wilayah yang terhadap hal-hal sosialisasi
kopetensi operator akan yang berkaitan pekerjaan
alat berat dilaksanakan dengan utilitas
pekerjaan (memindahkan)
2 Pemasangan 1 m2 Tersedianya tempat Seluruh pekerja Menggunakan Masker, Sesuai jadwal 100% sesuai Disediakan Ispektor K3 /
Langit-langit Gypsum mencuci tangan di menggunakan Alat SNI sepatu savety, pelaksanaan standar petugas yang Petugas
Board ukuran (120 x area-area kerja APD Standar pelindung melakukan pengawas
240 x 9) mm, Tebal 9 kepala pengawasan pekerjaan
mm selama
pekerjaan
berlangsung
Dilakukan Tersedianya Sesuai instruksi Dokumen Sebelum Tertib Checklist Quality
Pengecekan suhu instruksi kerja kerja petunjukkerja bekerja melaksanakan engineering
badan para pekerja peralatan petunjuk kerja
harus sudah
lengkap
Lokasi kerja di Buat surat Sesuai dengan Surat Sebelum Pihak terkait Disediakan Pengawas
semprot disinfektan informasi instruksi kerja menyurat dan pekerjaan turut serta petugas yang lapangan
secara berkala kegiatan pada sosialisasi dimulai membantu melakukan
memenuhi syarat wilayah yang terhadap hal-hal sosialisasi
kopetensi operator akan yang berkaitan pekerjaan
alat berat dilaksanakan dengan utilitas
pekerjaan (memindahkan)

IX. PEKERJAAN PENGECATAN

1 Pengecatan kayu Tersedianya tempat Seluruh pekerja Menggunakan Masker, Sesuai jadwal 100% sesuai Disediakan Ispektor K3 /
(lisplank) mencuci tangan di menggunakan Alat SNI sepatu savety, pelaksanaan standar petugas yang Petugas
area-area kerja APD Standar pelindung melakukan pengawas
kepala pengawasan pekerjaan
selama
pekerjaan
berlangsung
Dilakukan Tersedianya Sesuai instruksi Dokumen Sebelum Tertib Checklist Quality
Pengecekan suhu instruksi kerja kerja petunjukkerja bekerja melaksanakan engineering
badan para pekerja peralatan petunjuk kerja
harus sudah
lengkap
Lokasi kerja di Buat surat Sesuai dengan Surat Sebelum Pihak terkait Disediakan Pengawas
semprot disinfektan informasi instruksi kerja menyurat dan pekerjaan turut serta petugas yang lapangan
secara berkala kegiatan pada sosialisasi dimulai membantu melakukan
memenuhi syarat wilayah yang terhadap hal-hal sosialisasi
kopetensi operator akan yang berkaitan pekerjaan
alat berat dilaksanakan dengan utilitas
pekerjaan (memindahkan)
2 Pek. Pengecatan Tersedianya tempat Seluruh pekerja Menggunakan Masker, Sesuai jadwal 100% sesuai Disediakan Ispektor K3 /
dinding tembok setara mencuci tangan di menggunakan Alat SNI sepatu savety, pelaksanaan standar petugas yang Petugas
harga Sanlek area-area kerja APD Standar pelindung melakukan pengawas
kepala pengawasan pekerjaan
selama
pekerjaan
berlangsung
Dilakukan Tersedianya Sesuai instruksi Dokumen Sebelum Tertib Checklist Quality
Pengecekan suhu instruksi kerja kerja petunjukkerja bekerja melaksanakan engineering
badan para pekerja peralatan petunjuk kerja
harus sudah
lengkap
Lokasi kerja di Buat surat Sesuai dengan Surat Sebelum Pihak terkait Disediakan Pengawas
semprot disinfektan informasi instruksi kerja menyurat dan pekerjaan turut serta petugas yang lapangan
secara berkala kegiatan pada sosialisasi dimulai membantu melakukan
memenuhi syarat wilayah yang terhadap hal-hal sosialisasi
kopetensi operator akan yang berkaitan pekerjaan
alat berat dilaksanakan dengan utilitas
pekerjaan (memindahkan)
3 Pek. Pengecatan Tersedianya tempat Seluruh pekerja Menggunakan Masker, Sesuai jadwal 100% sesuai Disediakan Ispektor K3 /
Plafond setara harga mencuci tangan di menggunakan Alat SNI sepatu savety, pelaksanaan standar petugas yang Petugas
Sanlek area-area kerja APD Standar pelindung melakukan pengawas
kepala pengawasan pekerjaan
selama
pekerjaan
berlangsung
Dilakukan Tersedianya Sesuai instruksi Dokumen Sebelum Tertib Checklist Quality
Pengecekan suhu instruksi kerja kerja petunjukkerja bekerja melaksanakan engineering
badan para pekerja peralatan petunjuk kerja
harus sudah
lengkap
Lokasi kerja di Buat surat Sesuai dengan Surat Sebelum Pihak terkait Disediakan Pengawas
semprot disinfektan informasi instruksi kerja menyurat dan pekerjaan turut serta petugas yang lapangan
secara berkala kegiatan pada sosialisasi dimulai membantu melakukan
memenuhi syarat wilayah yang terhadap hal-hal sosialisasi
kopetensi operator akan yang berkaitan pekerjaan
alat berat dilaksanakan dengan utilitas
pekerjaan (memindahkan)

X. PEKERJAAN ELEKTRIKAL DAN MEKANIKAL

1 Instalasi titik lampu, Tersedianya tempat Seluruh pekerja Menggunakan Masker, Sesuai jadwal 100% sesuai Disediakan Ispektor K3 /
kabel NYM 2 x 1,5 mencuci tangan di menggunakan Alat SNI sepatu savety, pelaksanaan standar petugas yang Petugas
area-area kerja APD Standar pelindung melakukan pengawas
kepala pengawasan pekerjaan
selama
pekerjaan
berlangsung
Dilakukan Tersedianya Sesuai instruksi Dokumen Sebelum Tertib Checklist Quality
Pengecekan suhu instruksi kerja kerja petunjukkerja bekerja melaksanakan engineering
badan para pekerja peralatan petunjuk kerja
harus sudah
lengkap
Lokasi kerja di Buat surat Sesuai dengan Surat Sebelum Pihak terkait Disediakan Pengawas
semprot disinfektan informasi instruksi kerja menyurat dan pekerjaan turut serta petugas yang lapangan
secara berkala kegiatan pada sosialisasi dimulai membantu melakukan
memenuhi syarat wilayah yang terhadap hal-hal sosialisasi
kopetensi operator akan yang berkaitan pekerjaan
alat berat dilaksanakan dengan utilitas
pekerjaan (memindahkan)
2 Instalasi stop Tersedianya tempat Seluruh pekerja Menggunakan Masker, Sesuai jadwal 100% sesuai Disediakan Ispektor K3 /
kontak ,saklar kabel mencuci tangan di menggunakan Alat SNI sepatu savety, pelaksanaan standar petugas yang Petugas
NYM 2 x 2,5 area-area kerja APD Standar pelindung melakukan pengawas
kepala pengawasan pekerjaan
selama
pekerjaan
berlangsung
Dilakukan Tersedianya Sesuai instruksi Dokumen Sebelum Tertib Checklist Quality
Pengecekan suhu instruksi kerja kerja petunjukkerja bekerja melaksanakan engineering
badan para pekerja peralatan petunjuk kerja
harus sudah
lengkap
Lokasi kerja di Buat surat Sesuai dengan Surat Sebelum Pihak terkait Disediakan Pengawas
semprot disinfektan informasi instruksi kerja menyurat dan pekerjaan turut serta petugas yang lapangan
secara berkala kegiatan pada sosialisasi dimulai membantu melakukan
memenuhi syarat wilayah yang terhadap hal-hal sosialisasi
kopetensi operator akan yang berkaitan pekerjaan
alat berat dilaksanakan dengan utilitas
pekerjaan (memindahkan)
3 Saklar Ganda sek. Tersedianya tempat Seluruh pekerja Menggunakan Masker, Sesuai jadwal 100% sesuai Disediakan Ispektor K3 /
BROCO mencuci tangan di menggunakan Alat SNI sepatu savety, pelaksanaan standar petugas yang Petugas
area-area kerja APD Standar pelindung melakukan pengawas
kepala pengawasan pekerjaan
selama
pekerjaan
berlangsung
Dilakukan Tersedianya Sesuai instruksi Dokumen Sebelum Tertib Checklist Quality
Pengecekan suhu instruksi kerja kerja petunjukkerja bekerja melaksanakan engineering
badan para pekerja peralatan petunjuk kerja
harus sudah
lengkap
Lokasi kerja di Buat surat Sesuai dengan Surat Sebelum Pihak terkait Disediakan Pengawas
semprot disinfektan informasi instruksi kerja menyurat dan pekerjaan turut serta petugas yang lapangan
secara berkala kegiatan pada sosialisasi dimulai membantu melakukan
memenuhi syarat wilayah yang terhadap hal-hal sosialisasi
kopetensi operator akan yang berkaitan pekerjaan
alat berat dilaksanakan dengan utilitas
pekerjaan (memindahkan)
4 Saklar Tunggal sek. Tersedianya tempat Seluruh pekerja Menggunakan Masker, Sesuai jadwal 100% sesuai Disediakan Ispektor K3 /
BROCO mencuci tangan di menggunakan Alat SNI sepatu savety, pelaksanaan standar petugas yang Petugas
area-area kerja APD Standar pelindung melakukan pengawas
kepala pengawasan pekerjaan
selama
pekerjaan
berlangsung
Dilakukan Tersedianya Sesuai instruksi Dokumen Sebelum Tertib Checklist Quality
Pengecekan suhu instruksi kerja kerja petunjukkerja bekerja melaksanakan engineering
badan para pekerja peralatan petunjuk kerja
harus sudah
lengkap
Lokasi kerja di Buat surat Sesuai dengan Surat Sebelum Pihak terkait Disediakan Pengawas
semprot disinfektan informasi instruksi kerja menyurat dan pekerjaan turut serta petugas yang lapangan
secara berkala kegiatan pada sosialisasi dimulai membantu melakukan
memenuhi syarat wilayah yang terhadap hal-hal sosialisasi
kopetensi operator akan yang berkaitan pekerjaan
alat berat dilaksanakan dengan utilitas
pekerjaan (memindahkan)
5 Stop Kontak sek. Tersedianya tempat Seluruh pekerja Menggunakan Masker, Sesuai jadwal 100% sesuai Disediakan Ispektor K3 /
BROCO mencuci tangan di menggunakan Alat SNI sepatu savety, pelaksanaan standar petugas yang Petugas
area-area kerja APD Standar pelindung melakukan pengawas
kepala pengawasan pekerjaan
selama
pekerjaan
berlangsung
Dilakukan Tersedianya Sesuai instruksi Dokumen Sebelum Tertib Checklist Quality
Pengecekan suhu instruksi kerja kerja petunjukkerja bekerja melaksanakan engineering
badan para pekerja peralatan petunjuk kerja
harus sudah
lengkap
Lokasi kerja di Buat surat Sesuai dengan Surat Sebelum Pihak terkait Disediakan Pengawas
semprot disinfektan informasi instruksi kerja menyurat dan pekerjaan turut serta petugas yang lapangan
secara berkala kegiatan pada sosialisasi dimulai membantu melakukan
memenuhi syarat wilayah yang terhadap hal-hal sosialisasi
kopetensi operator akan yang berkaitan pekerjaan
alat berat dilaksanakan dengan utilitas
pekerjaan (memindahkan)
6 Lampu TL 20 Watt + Tersedianya tempat Seluruh pekerja Menggunakan Masker, Sesuai jadwal 100% sesuai Disediakan Ispektor K3 /
dudukan mencuci tangan di menggunakan Alat SNI sepatu savety, pelaksanaan standar petugas yang Petugas
area-area kerja APD Standar pelindung melakukan pengawas
kepala pengawasan pekerjaan
selama
pekerjaan
berlangsung
Dilakukan Tersedianya Sesuai instruksi Dokumen Sebelum Tertib Checklist Quality
Pengecekan suhu instruksi kerja kerja petunjukkerja bekerja melaksanakan engineering
badan para pekerja peralatan petunjuk kerja
harus sudah
lengkap
Lokasi kerja di Buat surat Sesuai dengan Surat Sebelum Pihak terkait Disediakan Pengawas
semprot disinfektan informasi instruksi kerja menyurat dan pekerjaan turut serta petugas yang lapangan
secara berkala kegiatan pada sosialisasi dimulai membantu melakukan
memenuhi syarat wilayah yang terhadap hal-hal sosialisasi
kopetensi operator akan yang berkaitan pekerjaan
alat berat dilaksanakan dengan utilitas
pekerjaan (memindahkan)

XI. PEKERJAAN LAIN LAIN

1 Pek. Pembersihan Sisa Tersedianya tempat Seluruh pekerja Menggunakan Masker, Sesuai jadwal 100% sesuai Disediakan Ispektor K3 /
Pekerjaan mencuci tangan di menggunakan Alat SNI sepatu savety, pelaksanaan standar petugas yang Petugas
area-area kerja APD Standar pelindung melakukan pengawas
kepala pengawasan pekerjaan
pekerjaan
Dilakukan Tersedianya Sesuai instruksi Dokumen Sebelum Tertib Checklist Quality
Pengecekan suhu instruksi kerja kerja petunjukkerja bekerja melaksanakan engineering
badan para pekerja peralatan petunjuk kerja
harus sudah
lengkap
Lokasi kerja di Buat surat Sesuai dengan Surat Sebelum Pihak terkait Disediakan Pengawas
semprot disinfektan informasi instruksi kerja menyurat dan pekerjaan turut serta petugas yang lapangan
secara berkala kegiatan pada sosialisasi dimulai membantu melakukan
memenuhi syarat wilayah yang terhadap hal-hal sosialisasi
kopetensi operator akan yang berkaitan pekerjaan
alat berat dilaksanakan dengan utilitas
pekerjaan (memindahkan)

C. DUKUNGAN KESELAMATAN KONSTRUKSI

C.1 Sumber Daya


Program sumber daya tediri dari Peralatan, material dan sumber daya manusia.
Peralatan dan material yang akan digunakan pada pelaksanaan pekerjaan konstruksi ini terlampir pada lampiran penawaran, untuk SDM
dilakukan dengan menunjuk penanggung jawab pelaksanaan pengendalian resiko K3, yang berhubungan dengan organisasi K3 pekerjaan
ini meliputi Penanggung Jawab yang memiliki kompetensi kerja yang dibuktikan dengan sertifikat dan memiliki kewenangan di bidang K3
C.2 Kompetensi
Semua orang yang melakukan pekejaan yang dapat berpengaruh pada K3 harus barbasis pada pendidikan, pelatihan atau pengalaman yang
sesuai.
Demi memenuhi kebutuhan dapat diadakan pelatihan terkait dengan risiko K3 dan SMK3, Adapun personil yang ikut dalam Pekerjaan
Konstruksi ini disesuaikan dengan kebutuhan dan sudah memiliki sertifikat keahlian sesui bidangnya
Daftar personil terlampir pada penawaran

C.3 Kepedulian
Menetapkan, menjalankan dan memelihara prosedor/petunjuk kerja agar pekerja sadar akan konsekuensi K3, peran dan tanggung jawab
serta konsekuensinya bila melanggar prosedur yang sudah ditetapkan.

C.4 Komunikasi
Dengan mangacu pada bahaya K3 serta system manajemen K3, maka dibangun dan diimplentasikan prosedur untuk melakukan komunikasi
internal antara sumber daya yang telah disebutkan pada bagian C, dan pendokumentasian terkait dengan kepentingan ekternal, Program
komunikasi disampaikan secara lisan sekurang kurangnya melalui safety talk yang terdiri dari safety morning, toolbox meeting, HSE meeting,
safety induction dan secara tertulis melalui sarana seperti spanduk, rambu banner, papan pengumuman dll.

C.5 Informasi Terdokumentasi


Dukumen K3 yang terkait telah diindentifikasi dan dikendalikan system pertanggungjawaban dilakukan dengan membuat pelaporan dan
mendokumentasikan seluruh keguatan sesuai dengan prosedur yang telah dibuat sebelumnya.
Tabel C-3 Jadwal Program Komunikasi

NO Jenis Komunikasi PIC Waktu Pelaksanaan

1 Induksi Keselamatan Konstruksi (Safety Petugas K3 Sebelum Pekerja Baru / Tamu Masuk
Induction) kedalam Lokasi Proyek
2 Pertemuan pagi hari Petugas K3 Setiap Pagi sebelum pekerjaan dimulai
( safety morning )
3 Pertemuan Kelompok Kerja ( toolbox Pelaksana / Petugas K3 Setiap Pagi sebelum pekerjaan dimulai
meeting )
4 Rapat Keselamatan Konstrusi Petugas K3 Minimal satu minggu satu kali
(Contruction safety meeting) D.
Operasi Keselamatan Konstruksi

D.1 Perencanaan dan Pengendalian Operasi

Perencanaan Operasi berupa prosedur kerja/petunjuk kerja, yang harus mencakup seluruh upaya pengendalian pada table B.1,
diantaranya :
1. Menunjuk Penanggung Jawab Kegiatan SMK3
2. Upaya pengendalian berdasarkan lingkup pekerjaan
3. Prediksi dan rencana penanganan kondisi keadaan darurat tempat kerja
4. Program program detail pelatihan sesuai pengendalian risiko seperti yang tertera pada Tabel B2
5. Sistim pertolongan pertama pada kecelakaan
6. Disesuaikan kebutuhan tingkat pengendalian risiko K3 seperti yang tertera pada table B.1
Tabel Contoh Analisis Keselamatan Pekerjaan (Job safety Analysis)
Nama Pekerja : ………………..
Nama Paket Pekerjaan : Paket Pekerjaan Pemeliharaan Berkala Sungai Cibuni
Tanggal Pekerjaan : ........ s/d............

Alat Pelindung Diri yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan :

Helm/ Safty Helmet V 5 Rompi Keselamatan/ Safety Vest V


1
2 Sepatu/ Safety Shoes V 6 Pelindung di ketinggian/Full Body Harness V
3 Sarung Tangan/ Safety Gloves v 7 Kacamata Pengaman/Safety Glasses v

4 Masker Pernapasan/ Respiratory v

Analisis Keselamatan Pekerjan ( Job Safety Analysis )

Urutan Langkah Pekerjaan Identifikasi Bahaya Pengendalian Penanggung Jawab


Mobilisasi dan Demobilisasi Cedera Berat/Ringan Pemeriksaan /validasi alat Pengawas dan Safety Offecer
Lakukan pemeriksaan
Periksa kompetensi dan
kesehatan pekerja
Pasangan Bekisting Papan Cedera Berat/Ringan Cara pemasangan papan Pengawas
bekisting ke balok penahan
Pasangan Beton Siklop Campuran Cedera Berat/Ringan Untuk mendapatkan mutu Pengawas
1 Pc : 2 Pb : 3 Krl (Site Mix) beton sesuai dengan spec
harus dipehatikan Campuran
betonnya
Beton Mutu K.225 (Site Mix dengan Cedera Berat/Ringan Untuk mendapatkan mutu Pengawas dan Safety Offecer
Concrete Mixer
beton sesuai dengan spec
harus dipehatikan Campuran
betonnya

D.2 Kesiapan dan Tanggapan Terhadap Kondisi Darurat


Menyusun dan memelihara prosedur yangmenetapkan tanggung jawab dan wewenang dalam hal :
1. Menangani dan menyelidiki kecelakaan kerja, insiden dan ketidaksesuaian
2. Pengambilan tindakan dalam rangka mereduksi akibat yang timbul oleh kecelakaan, insiden atau ketidak sesuaian
3. Konfirmasi dalam hal afektivitas dan tindakan korektif dan preventif yang telah dilakukan
Penyediaan fasilitas guna melengkapi prosedur ditetapkan meliputi :
1. Penyediaan sarana dan fasilitas P3K yang cukup sesuai dengan tingkatan besarnya organesasi, guna meyakinkan dapat melaksanakan pertolongan
dalam keadaan darurat :

D. Operasi Keselamatan Konstruksi

E.1 Pemantauan dan Evaluasi

Kegiatan pemantauan dan evaluasi kinerja K3 dilakukan mengacu pada kegiatan yang dilaksanakan pada Pengendalian Operasi berdasarkan upaya
pengendalian pada Pengendalian Operasional berdasarkan upaya pengendalian pada Perencanaan K3 sesuai dengan uraian Tabel B2. (sasaran dan
program K3).
Adapun pemantauan dilakukan dengan inspeksi, patrol dan audit internal keselamatan konstruksi secara berkala.

E. Evaluasi Keselamatan Konstruksi

E.1 Pemantauan dan Evaluasi


Bulan Ke -
No Kegiatan PIC
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Inspeksi Keselamatan Konstruksi Petugas K3

2 Patroli Keselamatan Konstruksi Petugas K3

3 Audit internal Petugas K3

E.2 Tinjauan Manajemen

Tinjauan ulang secara teratur pelaksanaan K3 dengan tujuan untuk meningkatkan keselamatan dan kesehatan kerja, dengan hasil pemeriksaan dan
evaluasi kinerja K3 pada bagian E. diklasifikasikan dengan kategori sesuai dan tidak sesuai tolok ukur sebagai mana ditetapkan pada Tabel B.2.
Sasaran dan Program K3. Bila mana terjadi kecelakaan kerja dilakukan peninjauan ulang untuk diambil tindakan perbaikan

E.3 Peningkatan kinerja keselamatan konstruksi

Peningkatan kinerja keselamatan konstruksi dilakukan dengan mempertahankan dan meningkatkan penerapan K3 yang telah berjalan dan
peningkatan intensif terhadap pekerja di lingkungan proyek untuk memacu kebiasaan yang aman, misalnya dengan pemberian penghargaan kepada
pekerja dalam hal pemakaian APD dan ketaatan dalam mematuhi peraturan K3. serta dikenakannya sanki untuk segala macam pelanggaran aturan.

B.3. Standard dan peraturan perundangan

Daftar Peraturan Perundang-Undangan dan Persyaratan K3 yang wajib dipunyai dan dipenuhi dalam melaksanakan proyek
a) Undang-undang (UU)
Undang-undang yang mengatur tentang K3 adalah undang-undang tentang pekerja, keselamatan kerja dan kesehatan. Undang-undang ini menjelaskan
tentang apa yang dimaksud dengan tempat kerja, kewajiban pimpinan tempat kerja, hak dan kewajiban pekerja.
b) Peraturan Pemerintah (PP)
Peraturan pemerintah yang mengatur tentang aspek K3 adalah Peraturan Pemerintah tentang keselamatan kerja terhadap radiasi dan izin pemakaian zat
radioaktif dan atau sumber radiasi lainnya serta pengangkutan zat radioaktif.
c) Keputusan Presiden (Kepres)
Keputusan presiden yang mengatur aspek K3 adalah Keputusan Presiden tentang penyakit yang timbul karena hubungan kerja.
d) Peraturan-peraturan yang dikeluarkan oleh Departemen Tenaga Kerja (Kepmenaker).
Peraturan-peraturan yang dikeluarkan oleh Depnaker di rumah sakit pada umumnya menyangkut tentang syarat-syarat keselamatan kerja misalnya syarat-
syarat K3 dalam pemakaian lift, listrik, pemasangan alat pemadan api ringan (APAR), Konstruksi bangunan, instalasi penyalur petir dan lain-lain.
e) Peraturan-peraturan yang dikeluarkan oleh Departemen Kesehatan (Permenkes)
Peraturan yang dikeluarkan oleh Departemen Kesehatan tentang aspek K3 di rumah sakit, lebih terkait dengan aspek kesehatan kerja daripada keselamatan
kerja. Hal tersebut sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Departemen Kesehatan.
f) Peraturan yang dikeluarkan oleh Departemen lainnya yang berhubungan dengan pelaksanaan K3 di fasilitas pelayanan kesehatan, yaitu Peraturan dari
Departemen lain adalah yang terkait dengan aspek radiasi.

1. PENJELASAN UNDANG-UNDANG DAN PERATURAN K3


a. Undang-Undang
 Undang – undang No. 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi
 Undang-undang RI No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja Undang-undang ini mengatur tentang:
 Kewajiban pengurus (pimpinan tempat kerja)
 Kewajiban dan hak pekerja
 Kewenangan Menteri Tenaga Kerja untuk membentuk Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3) guna mengembangkan kerja sama,
saling pengertian dan partisipasi aktif dari pengusaha atau pengurus dan pekerja di tempat-tempat kerja, dalam rangka melancarkan usaha
berproduksi dan meningkatkan produktivitas kerja.
 Ancaman pidana atas pelanggaran peraturan ini dengan hukuman kurungan selama-lamanya 3 (tiga) bulan atau denda setinggi-tingginya
Rp.100.000, (seratus ribu rupiah)

b. Kewajiban pengurus (pimpinan tempat kerja) Kewajiban memenuhi syarat-syarat keselamatan kerja yang meliputi :
 Mencegah dan mengurangi kecelakaan
 Mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran
 Mencegah dan mengurangi bahaya ledakan
 Memberi kesempatan atau jalan menyelamatkan diri pada waktu kebakaran atau kejadian lain yang berbahaya
 Memberi pertolongan pada kecelakaan
 Menyediakan alat-alat perlindungan diri (APD) untuk pekerja

Contoh APD dan P3K yang harus ada dilokasi pekerjaan.


 Mencegah dan mengendalikan timbulnya atau menyebar luasnya bahaya akibat suhu, kelembaban, debu, kotoran, asap, uap, gas, hembusan angin,
cuaca, sinar atau radiasi, suara dan getaran
 Mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik psikis, keracunan, infeksi atau penularan
 Memperoleh penerangan yang cukup dan sesuai
 Menyelenggarakan suhu dan kelembaban udara yang baik
 Menyelenggarakan penyegaran udara yang cukup
 Memelihara kebersihan, kesehatan dan ketertiban
 Membuat tanda-tanda sign di lokasi proyek agar pekerja selalu waspada
 Menciptakan keserasian antara pekerja, alat kerja, lingkungan, cara dan proses kerja
 Mengamankan dan memperlancar pengangkutan orang, binatang, tanaman atau barang
 Mengamankan dan memelihara segala jenis bangunan
 Mengamankan dan memperlancar pekerjaan bongkar muat, perlakuan dan penyimpanan barang
 Mencegah terkena aliran listrik yang berbahaya
 Menyesuaikan dan menyempurnakan pengamanan pada pekerjaan yang berbahaya agar kecelakaan tidak menjadi bertambah tinggi.

Gambar jenis Rambu-rambu.


 Kewajiban melakukan pemeriksaan kesehatan badan, kondisi mental dan kemampuan fisik pekerja yang baru diterima bekerja maupun yang akan
dipindahkan ke tempat kerja baru sesuai dengan sifat-sifat pekerjaan yang diberikan kepada pekerja, serta pemeriksaan kesehatan secara berkala.
 Kewajiban menunjukan dan menjelaskan kepada setiap pekerja baru tentang :
1. Kondisi-kondisi dan bahaya-bahaya yang dapat timbul di tempat kerjanya.
2. Pengaman dan perlindungan alat-alat yang ada dalam area tempat kerjanya
3. Alat-alat perlindungan diri bagi pekerja yang bersangkutan
4. Cara-cara dan sikap yang aman dalam melaksanakan pekerjaannya.
 Kewajiban melaporkan setiap kecelakaan kerja yang terjadi di tempat kerja.
 Kewajiban menempatkan semua syarat keselamatan kerja yang diwajibkan pada tempat-tempat yang mudah dilihat dan terbaca oleh pekerja.
 Kewajiban memasang semua gambar keselamatan kerja yang diharuskan dan semua bahan pembinaan lainnya pada tempat-tempat yang mudah
dilihat dan dibaca.
 Kewajiban menyediakan alat perlindungan diri secara cuma-cuma disertai petunjuk-petunjuk yang diperlukan pada pekerja dan juga bagi setiap
orang yang memasuki tempat kerja tersebut.

c. Kewajiban dan hak pekerja


 Memberikan keterangan yang benar bila diminta oleh pengawas atau ahli keselamatan kerja.
 Memakai APD dengan tepat dan benar
 Memenuhi dan mentaati semua syarat-syarat keselamatan dan kesehatan kerja yang diwajibkan
 Meminta kepada pimpinan agar dilaksanakan semua syarat keselamatan dan kesehatan kerja yang diwajibkan
 Menyatakan keberatan kerja pada pekerjaan dimana syarat keselamatan dan kesehatan kerja serta alat-alat perlindungan diri yang diwajibkan
diragukan olehnya kecuali dalam hal-hal khusus ditentukan lain oleh pengawas, dalam batas yang masih dapat dipertanggungjawabkan.

d. Undang-undang RI No. 23 Tahun 1992 Tentang Kesehatan Dalam UNDANG-UNDANG nomor 23 pasal 23 Tentang Kesehatan Kerja dijelaskan sebagai berikut:
 Kesehatan Kerja diselenggarakan agar setiap pekerja dapat bekerja secara sehat tanpa membahayakan diri sendiri dan masyarakat sekelilingnya
hingga diperoleh produktifitas kerja yang optimal sejalan dengan program perlindungan pekerja.
 Kesehatan Kerja meliputi pelayanan kesehatan kerja, pencegahan penyakit akibat kerja dan syarat kesehatan kerja.
 Setiap tempat kerja wajib menyelenggarakan kesehatan kerja.
 Ketentuan mengenai kesehatan kerja sebagaimana dimaksud pada poin (1), (2) dan (3) ditetapkan dengan peraturan pemerintah.
 Tempat kerja yang tidak memenuhi ketentuan kesehatan kerja dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 tahun atau pidana denda paling
banyak Rp. 15.000.000. (lima belas juta rupiah)

e. Undang-undang RI No. 25 Tahun 1991 Tentang Ketenagakerjaan Dalam peraturan ini diatur bahwa setiap pekerja berhak memperoleh perlindungan atas :
 Keselamatan dan Kesehatan Kerja
 Moral dan kesusilaan
 Perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat manusia serta nilai-nilai agama.

f. Undang-Undang no. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan Dalam UNDANG-UNDANG ini diataur tentang:
 Perenacanaan tenaga kerja
 Pelatihan kerja
 Kompetensi kerja
 Perjanjian Kerja Bersama (PKB)
 Waktu kerja
 Keselamatan dan kesehatan Kerja

2. PERATURAN PEMERINTAH
Peraturan Pemerintah Nomor 50 tahun 2012 tentang Penerapan SMK3
Dalam peraturan ini terdapat beberapa hal yang digunakan diantaranya :
a. Dasar Hukum yang digunakan

 UU No. 13 th 2003 ttg Ketenagakerjaan

 UU No. 1 th 1970 ttg Keselamatan Kerja


b.
Tujuan penerapan SMK3

 Meningkatkan efektivitas perlindungan K3 yg terencana, terukur dan teintegrasi;

 Mencegah dan mengurangi kec.kerja dan PAK dgn melibatkan unsur manajemen, pekerja/ buruh, dan/atau SP/SB;

 Menciptakan tempat kerja yg aman, nyaman dan efisien utk mendorong produktivitas
c.
Ketentuan Penilaian SMK3

 Audit dilakukan Lembaga Audit Independen yg ditunjuk Menteri atas permohonan perusahaan.

 Perusahaan yg berpotensi bahaya tinggi wajib melakukan penilaian penerapan SMK3


d.
Laporan Audit SMK3

 Hasil Audit dilaporkan kpd Menteri

 Laporan Audit, tembusan disampaikan kpd :

1. Menteri pembina sektor

2. Gubernur

3. Bupati/Walikota
untuk peningkatan SMK
e. Tinjauan Ulang Peningkatan Kinerja Penerapan SMK3

 Mengevaluasi strategi SMK3 untuk menentukan apakah telah memenuhi tujuan yang direncanakan;

 Mengevaluasi kemampuan SMK3 untuk memenuhi kebutuhan organisasi dan para pemangku kepentingan, termasuk para pekerja;

 Mengevaluasi kebutuhan perubahan pada SMK3, termasuk kebijakan dan sasaran;

 Mengevaluasi kemajuan dalam pencapaian tujuan organisasi dan tindakan korektif;

 Mengevaluasi efektivitas tindak lanjut dari tinjauan ulang sebelumnya;

 Mengidentifikasi tindakan apa yang diperlukan untuk memperbaiki setiap kekurangan dalam waktu yang tepat, termasuk adaptasi terhadap

aspek2 yang berkaitan dengan struktur manajemen dan pengukuran kinerja perusahaan;

 Memberikan arahan terhadap umpan balik, termasuk penentuan prioritas, perencanaan yang bermakna dan perbaikan berkesinambungan;

Peraturan pemerintah RI No. 11 Tahun 1975 Tentang Keselamatan Kerja Terhadap Radiasi
Dalam peraturan ini diatur nilai ambang batas yang diizinkan. Selanjutnya ketentuan nilai ambang batas yang diizinkan, diatur lebih lanjut oleh instansi yang
berwenang.
Pengaturan mengenai petugas dan ahli proteksi radiasi, pemeriksaan kesehatan calon pekerja dan pekerja radiasi, kartu kesehatan, pertukaran tugas pekerjaan,
ketentuan-ketentuan kerja dengan zat radioaktif dan atau sumber radiasi lainnya, pembagian daerah kerja dan pengelolaan limbah radioaktif, kecelakaan dan
ketentuan pidana. Rangkuman isi peraturan sebagai berikut :
1. Instalasi atom harus mempunyai petugas dan ahli proteksi radiasi dimana petugas proteksi mempunyai tugas menyusun pedoman dan instruksi kerja,
sedangkan ahli proteksi mempunyai tugas mengawasi ditaatinya peraturan keselamatan kerja terhadap radiasi.
2. Pemeriksaan kesehatan yang dilakukan pada pekerja radiasi adalah:
 calon pekerja radiasi
 berkala setiap satu tahun
 pekerja radiasi yang akan putus hubungan kerja.
3. Pekerja radiasi wajib mempunyai kartu kesehatan dan petugas proteksi radiasi wajib mencatat dalam kartu khusus banyaknya dosis pajanan radiasi yang
diterima masing-masing pekerja.
4. Apabila pekerja menerima dosis radiasi melebihi nilai ambang batas yang diizinkan, maka pekerja tersebut harus dipindahkan tempat kerjanya ketempat
lain yang tidak terpajan radiasi.
5. Perlu adanya pembagian daerah kerja sesuai dengan tingkat bahaya radiasi dan pengelolaan limbah radioaktif.
6. Perlu ada tindakan dan pengamanan untuk keadan darurat apabila terjadi kecelakaan radiasi.
7. Pelanggaran ketentuan ini diancam pidana denda Rp. 100.000,- (seratus ribu rupiah)
Peraturan Pemerintah No. 12 Tahun 1975 Tentang Izin pemakaian Zat Radioaktif atau sumber Radiasi lainnya Dalam peraturan ini diatur tentang pemakaian
zat radioaktif dan atau sumber radiasi lainnya, syarat dan cara memperoleh izin, kewajiban dan tanggung jawab pemegang izin serta pemeriksaan dan
ketentuan pidana.

3. KEPUTUSAN PRESIDEN
Keputusan Presiden RI No. 22 Tahun1993 Tentang Penyakit Yang Timbul karena Hubungan Kerja. Dalam peraturan ini diatur hak pekerja kalau menderita
penyakit yang timbul karena hubungan kerja, pekerja tersebut mempunyai hak untuk mendapat jaminan kecelakaan kerja baik pada saat masih dalam
hubungan kerja maupun setelah hubungan kerja berakhir (paling lama 3 tahun sejak hubungan kerja berakhir)

4. PERATURAN- PERATURAN YANG DIKELUARKAN OLEH DEPARTEMEN TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI (PERMENAKERTRANS)
a. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No.Per.05/Men/1978 Tentang Syarat-syarat Keselamatan dan Kesehatan Kerja dalam pemakaian lift
listrik untuk pengangkut orang dan barang. ….
Dalam peraturan ini disebutkan bahwa pemasang lift (instalatir) harus mempunyai izin. Demikian pula untuk pemasangan, pemakaian dan perubahan teknis
harus dengan izin tertulis Depnaker. Selain kewajiban izin, dalam peraturan tersebut juga diatur mengenal syarat-syarat keselamatan dan kesehatan kerja,
penggunaan lift dan perawatan lift.
b. Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No. Per.01/Men/1980 Tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Konstruksi Bangunan
Dalam peraturan ini, diatur tentang tempat kerja dan alat kerja, perancah, tangga dan rumah tangga, alat-alat angkat, kabel baja, tambang, rantai dan
peralatan bantu, mesin-mesin, peralatan konstruksi bangunan, konstruksi di bawah tanah, penggalian, pekerjaan memancang, pekerjaan beton, pekerjaan
pembongkaran, penggunaan perlengkapan, penyelamatan dan perlindungan diri. Peraturan ini sangat bermanfaat bagi rumah sakit yang sedang
mengadakan renovasi atau membangun rumah sakit baru ataupun dalam perawatan bangunan.

c. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. Per.02/Men /1980 tentang Pemeriksaan Kesehatan Kerja dalam Penyelenggaraan keselamatan Kerja.
Dalam peraturan ini diatur tentang pemeriksaan kesehatan pekerja dalam penyelenggaran keselamatan kerja, dimana ada 3 jenis pemeriksaan yaitu
pemeriksaan sebelum bekerja, pemeriksaan berkala dan pemeriksaan khusus.
 Pemeriksaan sebelum kerja
1) Pemeriksaan sebelum kerja adalah pemeriksaan kesehatan yang dilakukan oleh dokter sebelum seorang pekerja diterima untuk bekerja (pre

employment)
2) Tujuan agar pekerja berada dalam kondisi kesehatan yang setinggi-tingginya, tidak mempunyai penyakit menular yang akan mengenai pekerja

lainnya dan cocok untuk pekerjaan yang akan dilakukannya sehingga keselamatan dan kesehatan yang bersangkutan serta pekerja lainnya juga
dapat terjamin.
3) Pemeriksaan kesehatan kerja meliputi pemeriksaan fisik lengkap, kesegaran jasmani, rontgen paru-paru dan laboratorium rutin serta

pemeriksaan lain yang dianggap perlu sesuai dengan hazard di tempat kerja.
4) Penyusunan pedoman pemeriksaan kesehatan sebelum kerja merupakan kewajiban pimpinan dan dokter perusahaan untuk menjamin

penempatan pekerja sesuai dengan bidang pekerjaannya.

 Pemeriksaan Kesehatan Berkala


1) Pemeriksaan kesehatan berkala adalah pemeriksaan kesehatan pada waktu-waktu tertentu terhadap pekerja yang dilakukan oleh dokter

perusahaan (biasanya dilakukan secara rutin setiap tahun).


2) Tujuannya untuk mempertahankan derajat kesehatan pekerja sesudah berada dalam pekerjaannya, serta menilai kemungkinan adanya

pengaruh pekerjaan terhadap kesehatan sedini mungkin agar dapat dikendalikan dengan usaha-usaha pencegahan
3) Pemeriksaan berkala dilakukan sekurang-kurangnya setahun sekali meliputi pemeriksaan fisik lengkap, kesegaran jasmani, rontgen dan

laboratorium rutin serta pemeriksaan-pemeriksaan lain yang dianggap perlu


4) Kewajiban pimpinan dan dokter perusahaan untuk menyusun pedoman pemeriksaan kesehatan berkala yang dikembangkan mengikuti

perkembangan perusahaan dan kemajuan kedokteran dalam keselamatan kerja


5) Apabila pada waktu pemeriksaan berkala ditemukan kelainan-kelainan atau gangguan-gangguan kesehatan pada pekerja, pimpinan wajib

melakukan tindak lanjut untuk mengobati gangguan kesehatan tersebut dan mencari penyebab masalah agar dapat dilakukan koreksi untuk
menjamin terselenggaranya keselamatan dan kesehatan kerja
 Pemeriksaan Khusus
1. Pemeriksaan kesehatan khusus adalah pemeriksaan kesehatan yang dilakukan oleh dokter perusahaan secara khusus terhadap pekerja tertentu
2. Tujuan untuk menilai adanya pengaruh-pengaruh dari pekerjaan tertentu terhadap pekerja atau golongan-golongan pekerja tertentu
3. Pemeriksaan kesehatan khusus dilakukan pula terhadap :

 Pekerja yang telah mengalami kecelakaan atau penyakit yang memerlukan perawatan yang lebih dari 2 (dua) minggu.
 Pekerja yang berusia di atas 40 tahun atau pekerja cacat, serta pekerja muda usia yang melakukan pekerjaan tertentu
 Pekerja yang diduga terpajan dengan hazard khusus yang menimbulkan gangguan kesehatan, juga perlu dilakukan pemeriksaan khusus
sesuai kebutuhan
 Jika ditemukan keluhan pekerja atau atas pengamatan pengawas keselamatan dan kesehatan kerja, atau atas penilaian Pusat Bina Hyperkes
dan Keselamatan Kerja dan instansi terkait lainnya atau atas pendapat umum di masyarakat.

d. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. Per-04/Men/1980 tentang Syarat-syarat pemasangan dan pemeliharaan alat pemadam api ringan
(APAR) Peraturan ini menjelaskan jenis kebakaran dan jenis alat pemadam api ringan serta bagaimana pemasangan dan pemeliharaan alat pemadam api
ringan. Pemasangan alat pemadam api ringan (APAR)
 Ditempatkan posisi yang mudah dilihat dengan jelas, mudah dicapai dan diambil serta dilengkapi dengan pemberian tanda pemasangan
 Tinggi pemberian tanda pemasangan adalah 125 cm dari lantai tepat di atas APAR tersebut.
 Jarak antara APAR satu dengan yang lainnya tidak melebihi 15 meter kecuali ditetapkan lain oleh pegawai pengawas atau ahli keselamatan kerja
 Tabung APAR sebaiknya warna merah dan tidak boleh ada lubang-lubang atau cacat karena karat
 Tabung APAR harus dipasang (ditempatkan) menggantung pada dinding dengan penguatan sengkang atau dengan konstruksi penguat lainnya
ditempatkan dalam lemari atau box. Apabila box tersebut dikunci maka bagian depannya harus diberi kaca aman dengan tebal maximum 2 mm.

Pemeliharaan Alat Pemadam Api Ringan Setiap APAR harus diperiksa 2 (dua) kali dalam setahun yaitu pemeriksaan dalam jangka 6 bulan dan pemeriksaan
dalam jangka 12 bulan, selain itu setiap tabung APAR perlu dilakukan percobaan secara berkala dengan jangka waktu tidak melebihi 5 tahun guna melihat
kekuatan tabung.

Pelanggaran aturan ini diancam dengan hukuman kurungan selama-lamanya 3 (tiga) bulan atau denda setinggi-tingginya Rp. 100.000,- (seratus ribu rupiah).
Peraturan Menteri Tenaga kerja dan Transmigrasi No. Per-01/Men/1981 tentang kewajiban melaporkan penyakit akibat kerja. Dalam peraturan ini diuraikan
jenis-jenis penyakit akibat kerja, dimana ada 30 jenis. Dari 30 jenis penyakit tersebut salah satunya adalah penyakit-penyakit infeksi atau parasit yang didapat
dalam suatu pekerjaan kesehatan dan laboratorium. Batas waktu kewajiban melaporkan penyakit akibat kerja adalah 2 x 24 jam. Dalam peraturan ini diuraikan
juga tentang kewajiban pimpinan untuk melakukan tindakan preventif agar penyakit akibat kerja tidak terulang lagi serta kewajiban untuk menyediakan alat
pelindung diri.
Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI no. Per-03/ Men/1982 Tentang Pelayanan Kesehatan Kerja. Dalam peraturan ini dijelaskan bahwa
merupakan kewajiban pimpinan untuk memberikan pelayanan kesehatan kerja kepada pekerja, dapat diselenggarakan sendiri atau mengadakan ikatan
kerjasama dengan pelayanan kesehatan kerja lain. Tugas pokok Pelayanan Kesehatan Kerja meliputi :
 Pemeriksaan kesehatan sebelum kerja, pemeriksaan berkala dan pemeriksaan kesehatan khusus.
 Pembinaan dan Pengawasan atas penyesuaian pekerjaan terhadap pekerja
 Pembinaan dan pengawasan lingkungan kerja
 Pembinaan dan pengawasan perlengkapan saniter
 Pembinaan dan pengawasan perlengkapan untuk kesehatan pekerja
 Pencegahan dan pengobatan terhadap penyakit umum dan penyakit akibat kerja
 Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K)
 Pendidikan kesehatan untuk pekerja dan latihan untuk petugas P3K
 Memberikan nasehat mengenai perencanaan dan pembuatan tempat kerja, pemilihan APD yang diperlukan dan gizi serta penyelenggaraan makanan di
tempat kerja
 Membantu usaha rehabilitasi akibat kecelakaan atau penyakit akibat kerja
 Pembinaan dan pengawasan terhadap pekerja yang mempunyai kelainan tertentu dalam kesehatannya
 Memberikan laporan berkala tentang pelayanan kesehatan kerja kepada pengurus

e. Peraturan Menteri Tenaga Kerja no. Per-02/Men/1983 tentang Instalasi Alarm Kebakaran Otomatik Peraturan ini mengatur perencanaan, pemasangan,
pemeliharaan dan pengujian alarm kebakaran otomatik. Untuk pemasangan diperlukan akte pengesahan, selain buku akte pengesahan diperlukan juga
buku catatan yang ditempatkan di ruangan panel indicator. Buku catatan tersebut dipergunakan untuk mencatat semua peristiwa alarm, latihan,
penggunaan alarm dan pengujiannya. Yang dimaksud dengan instalasi alarm kebakaran otomatik adalah system atau rangkaian alarm kebakaran yang
menggunakan detector panas, detector asap, detector nyala api dan titik panggil secara manual serta perlengkapan lainnya yang dipasang pada system
alarm kebakaran. Oleh karena itu dalam peraturan ini juga diatur system deteksi panas, system deteksi asap dan system detector api (flame detector).
Pemeliharaan dan pengujian berkala instalasi alarm kebakaran otomatik dilakukan secara mingguan, bulanan dan tahunan.
 Pemeliharaan dan pengujian mingguan meliputi membunyikan alarm secara simulasi, memeriksa kerja lonceng, memeriksa tegangan dan keadaan
baterai, memeriksa seluruh system alarm dan mencatat hasil pemeliharaan serta pengujian dan dicatat di buku catatan.
 Pemeliharaan dan pengujian bulanan antara lain meliputi: uji coba kebakaran simulasi, memeriksa lampu-lampu indicator, fasilitas penyediaan
sumber tenaga darurat, mencoba dengan kondisi gangguan terhadap system, memeriksa kondisi dan kebersihan panel indicator dan mencatat hasil
pemeliharaan dan pengujian dalam buku catatan.
 Pemeliharaan dan pengujian tahunan meliputi: memeriksa tegangan instalasi, memeriksa kondisi dan kebersihan seluruh detector, menguji
sekurang-kurangnya 20 % detector dari setiap kelompok instalasi sehingga selambat-lambatnya dalam waktu 5 (lima) tahun, seluruh detektor sudah
diuji.

f. Peraturan Menteri Tenaga Kerja no. Per-02/Men/1989 Tentang Pengawasan Instalasi Penyalur Petir
Yang dimaksud dengan instalasi penyalur petir ialah seluruh susunan sarana penyalur petir terdiri dari penerima (Air Termina/Rod), penghantar penurunan
(Down conductor), Elektroda bumi (Earth Electrode) termasuk perlengkapan lainnya yang merupakan satu kesatuan yang berfungsi untuk menangkap
muatan petir dan menyalurkan ke bumi.
Sejalan dengan hal tersebut maka dalam peraturan ini diatur mengenai penerima (air terminal), penghantar turunan, pembumian, menara, bangunan yang
mempunyai antena, cerobong yang lebih tinggi dari 10 meter, pemeriksaan pengujian, pengesahan. Oleh karena itu instalasi penyalur petir harus
direncanakan, dibuat, dipasang dan dipelihara sesuai dengan peraturan ini. Gambar rencana instalasi penyalur petir harus mendapat pengesahan dan
sertifikat dari Menteri atau pejabat yang ditunjuknya.

g. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. Per.05/Men/1996 tentang Sistem Manajemen Keselamatan Kerja (SMK3)
Dalam peraturan ini dijelaskan mengenai tujuan dan sasaran system manajemen K3, penerapan system manajemen K3, audit system manajemen K3,
mekanisme pelaksanaan audit dan sertifikasi K3. Dalam lampiran peraturan tersebut diuraikan mengenai Pedoman Penerapan Sistem Manajemen K3 Yang
terdiri dari :
 Komitmen dan kebijakan
 Kepemimpinan dan Komitmen  menempatkan organisasi K3 pada posisi yang dapat menentukan keputusan perusahaan.
 Setiap tingkat pimpinan dalam perusahaan harus menunjukkan komitmen terhadap K3 sehingga penerapan SMK3 berhasil diterapkan dan
dikembangkan
 Setiap pekerja dan orang lain yang berada di tempat kerja harus berperan serta dalam menjaga dan mengendalikan pelaksanaan K3.
 Tinjauan Awal Keselamatan dan Kesehatan Kerja (Initial Review)
 Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
 Pernyataan tertulis yang ditandatangani oleh pimpinan dan atau pengurus yang memuat keseluruhan visi dan tujuan perusahaan, komitmen dan
tekad melaksanakan K3, kerangka dan program kerja yang mencakup kegiatan perusahaan secara menyeluruh yang bersifat umum dan atau
operasional.
 Perencanaan
 Perencanaan Identifikasi Bahaya Penilaian dan Pengendalian Risiko
 Peraturan Perundangan dan persyaratan lainnya
 Tujuan dan sasaran (SMART)
 Penetapan tujuan dan sasaran kebijakan K3 harus dikonsultasikan dengan wakil pekerja, Ahli K3, P2K3 dan pihak lain yang terkait.
 Tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan ditinjau ulang kembali secara teratur sesuai dengan perkembangan

 Indikator Kinerja
Dalam menetapkan tujuan dan sasaran kebijakan K3 perusahaan harus menggunakan indikator kinerja yang dapat diukur sebagai dasar penilaian
keinerja K3 yang sekaligus merupakan informasi mengenai keberhasilan pencapaian SMK3

 Perencanaan Awal dan Perencanaan Kegiatan yang sedang berlangsung


 Penerapan
1) Jaminan Kemampuan
2) Sumber daya manusia sarana dan dana
3) Integrasi
4) Tanggung jawab dan tanggung gugat
5) Konsultasi, motivasi dan kesadaran
6) Pelatihan dan kompetensi kerja
7) Kegiatan pendukung

 Komunikasi 2 arah, mengkomunikasikan hasil audit K3, identifikasi dan menerima informasi K3 yang terkait dari luar perusahaan dan menjamin
informasi terkait disampaikan kepada pihak yang membutuhkan.
 Pelaporan
 Insiden
 Ketidaksesuaian
 Kinerja K3
 Identifikasi sumber bahaya
 Pelaporan untuk memenuhi regulasi
 Pendokumentasian
 Pengendalian dokumen
1) Sesuai dengan uraian tugas dan tanggung jawab di perusahaan
2) Ditinjau ulang secara berkala, jika perlu direvisi
3) Sebelum diterbitkan harus disetujui oleh personil berwenang
4) Dokumen versi terbaru harus tersedia di tempat kerja yang dianggap perlu
5) Semua dokumen yang usang harus segera disingkirkan
6) Mudah ditemukan, bermanfaat dan mudah dipahami
7) Pencatatan dan manajemen informasi
8) Identifikasi Sumber Bahaya, Penilaian dan Pengendalian Risiko
9) Identifikasi sumber bahaya
10) Penilaian risiko
11) Tindakan Pengendalian
12) Perancangan (design) dan rekayasa
13) Pengendalian administrative
14) Tinjauan ulang kontrak
15) Pembelian
16) Prosedur menghadapi keadaan darurat atau bencana
17) Prosedur menghadapi Insiden
18) Prosedur rencana pemulihan keadaan darurat.
19) Pengukuran dan Evaluasi
20) Inspeksi dan pengujian
21) Audit Sistem Manajemen K3
22) Tindakan Perbaikan dan pencegahan
23) Tinjauan Ulang dan Peningkatan oleh Pihak Manajemen
24) Evaluasi terhadap penerapan kebijakan K3
25) Tujuan, sasaran dan kinerja K3
26) Hasil temuan audit system manajemen K3
27) Evaluasi efektifitas penerapan system manajemen K3 dan kebutuhan untuk mengubah system manajemen K3 sesuai dengan :
 Perubahan peraturan perundangan
 Tuntutan dari pihak yang terkait dan pasar
 Perubahan produk dan kegiatan perusahaan
 Perubahan struktur organisasi perusahaan

5. PERATURAN K3 YANG DIKELUARKAN OLEH DEPARTEMEN KESEHATAN


a. Surat Kep. Men. Kes. RI No.1231/Yankes/Instal/IX/83
tentang Pembentukan Panitia Ketentuan Mengenai Peralatan Elektromedis untuk Menjamin Keamanan Jalannya Pelayanan. Panitia ini telah menyusun
pedoman mengenai peralatan elektromedis untuk menjamin keamanan jalannya pelayanan. Dalam pedoman tersebut diuraikan mengenai keselamatan
peralatan untuk mencegah kesalahan-kesalahan, maka perlu diketahui bahaya masing-masing peralatan tersebut. Bahaya tersebut terdiri dari bahaya
listrik, mekanik, ledakan, kebakaran, radiasi, kebisingan, suhu dan lingkungan. Selain keselamatan peralatan, dalam pedoman ini juga diuraikan tentang
keselamatan instalasi yaitu susunan semua peng-kawatan, sakelar, transformator dan bagian-bagian lain yang dimaksudkan untuk penyaluran daya ke
peralatan listrik yang digunakan dalam fasilitas pelayanan kesehatan. Pedoman ini juga mengatur aturan pemakaian, organisasi, latihan dan pengawasan
dan dapat dipakai sebagai acuan bagi rumah sakit pada waktu mengadakan pemasangan alat elektromedis

b. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 712/Menkes/Per/X/96


tentang Persyaratan Kesehatan Jasa Boga Yang diatur di dalam peraturan ini adalah lokasi dan bangunan, pengolahan, penyimpanan, pengangkutan,
pengusaha, penanggungjawab dan tenaga, izin penyehatan makanan, pembinaan dan pengawasan. Peraturan ini dapat dipakai sebagai acuan bagi rumah
sakit, dimana makanan pasien dikerjakan oleh catering. Dalam memilih catering harus yang sudah memenuhi ketentuan persyaratan kesehatan jasa boga.
Selain itu, peraturan ini juga dapat digunakan sebagai acuan bagi instalasi Gizi di rumah sakit dalam melaksanakan kegiatan pengolahan, penyimpanan dan
pengangkutan serta fisik bangunan.

c. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 986/Menkes/Per/XI/1992


tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit Dalam peraturan ini diatur tentang lokasi, lingkungan, bangunan, fasilitas sanitasi dan jasa
pelayanan lainnya, pengelola dan tenaga yang termasuk upaya penyehatan lingkungan rumah sakit, pembinaan dan pengawasan. Di dalam peraturan ini,
aturan hanya bersifat umum, sedangkan aturan teknisnya diatur melalui SK Dirjen P2MPLP No.00.06.64.44

d. Keputusan Dirjen PPM & PLP No. 00.06.64.44 tanggal 18 Februari 1993
tentang Persyaratan dan Petunjuk Teknis Tata Cara Penyehatan Lingkungan Rumah Sakit
Peraturan ini merupakan Petunjuk Teknis dari Permenkes No.986/1992 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit. Dalam peraturan ini
dijelaskan tentang persyaratan Kesehatan Lingkungan ruang dan bangunan serta fasilitas sanitasi Rumah Sakit, Persyaratan Kesehatan Konstruksi Ruangan
di Rumah Sakit, Kualifikasi Tenaga di Bidang Kesehatan Lingkungan yang bekerja di rumah sakit dan petunjuk Teknis Tata cara Pelaksanaan Penyehatan
Lingkungan Rumah Sakit.
e. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 1244/ Menkes/SK/XII/1994
tentang Pedoman Keamanan Laboratorium Mikrobiologi dan Biomedis Pedoman ini menjelaskan mengenai klasifikasi mikroorganisme dan laboratorium,
manajemen keamanan kerja laboratorium, yang meliputi tingkatan manajemen keamanan kerja, kewajiban petugas atau tim keamanan kerja dalam
laboratorium, system pencatatan dan pelaporan adanya bahaya di dalam laboratorium, pelatihan keamanan kerja dalam laboratorium, praktek
laboratorium yang benar, pengelolaan specimen, tata ruang dan fasilitas laboratorium, sterilisasi, desinfeksi, dekontaminasi dan tata laksana limbah
laboratorium, peralatan laboratorium dan bahaya yang dapat dicegah, kesehatan petugas laboratorium dan lain sebagainya.

f. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 472/Menkes/Per/V/1996


tentang Pengamanan Bahaya Berbahaya Bagi Kesehatan Dalam peraturan ini di atur tentang distribusi atau pengedaran, pengelolaan bahan berbahaya bagi
kesehatan, dimana setiap bahan berbahaya yang diedarkan harus diberi wadah dan kemasan dengan baik dan aman. Pada wadah kemasan dicantumkan
nama sediaan atau nama dagang, nama bahan aktif, isi berat netto, kalimat peringatan dan tanda atau symbol bahaya, petunjuk pertolongan pertama pada
kecelakaan yang disebut MSDS (Material Safety Data Sheet). Dalam peraturan ini juga dilampirkan daftar bahan berbahaya yang harus didaftarkan

g. Peraturan Menteri Kesehatan RI No.363/Menkes/Per/V/1998


tentang Pengujian dan Kalibrasi Alat Kesehatan pada Sarana Pelayanan Kesehatan Dalam peraturan ini diatur jenis-jenis peralatan medis yang wajib diuji
dan di kalibrasi. Alat yang wajib diuji dan dikalibrasi dicantumkan pada lampiran surat keputusan ini. Alat yang telah dilakukan pengujian dan atau sudah
dikalibrasi dengan hasil memenuhi standar diberikan sertifikat.

h. Surat Keputusan Bersama Dirjen YanMed (Depkes) dengan Dirjen Binawas (Depnaker) SKB No.147A/Yanmed/Insmed/II/92-Kep 44/BW/92
tentang Pelaksanaan Pembinaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Berbagai Peralatan Berat Non Medik di Lingkungan Rumah Sakit. Pembinaan K3 meliputi
pesawat uap, bejana tekan, pesawat angkat atau crane, lift, instalasi deteksi pemadam kebakaran, instalasi listrik dan penangkal petir, pesawat pembangkit
tenaga listrik.

6. PERATURAN K3 YANG DIKELUARKAN OLEH DEPARTEMEN LAIN


Keputusan Direktur Jenderal Badan Tenaga Atom Nasional No. PN 03/160/DJ/89 tentang Ketentuan Keselamatan Kerja Terhadap Radiasi Peraturan ini
mengatur tentang ketentuan-ketentuan keselamatan terhadap radiasi.

C. DUKUNGAN KESELMATAN KONSTRUKSI

C.1. Sumber Daya

Manajemen Sumber Daya

 Sumber daya adalah sarana yang merupakan kebutuhan untuk menjalankan proyek agar dapat mencapai tujuan dan sasaran proyek secara efektif dan
efisien.
Macam-macam sumber daya :
- Tenaga kerja/ Manusia
- Peralatan
- Material/ Bahan baku
- Modal Pendahuluan

 Perencanaan sumber daya yang baik sesuai dengan kebutuhan logis proyek akan membantu pencapaian sasaran dan tujuan proyek secara maksimal
 Kebutuhan sumber daya pada tiap proyek tidak selalu sama, tergantung pada skala dan tingkat keunikan proyek.
 Perencanaan sumber daya proyek dapat dihitung dengan pendekatan matematis yang dapat menghasilkan tingkat penyimpangan yang minimal serta
perkiraan yang mendekati kondisi sebenarnya.
 Ada beberapa aspek penting dalam menentukanalokasi sumber daya :
- Jumlah sumber daya yang tersedia dengan kebutuhan maksimal proyek
- Kondisi keuangan untuk membayar sumber daya yang akan digunakan
- Produktifitas sumber daya
- Kemampuan dan kapasitas sumber daya yang akan digunakan
- Efektifitas dan efesiensi sumber daya yang akan digunakan

 Sumber Daya Manusia.


Sumber daya Manusia pada proyek ada 2 macam yaitu pekerja tetap dan tidak tetap. Tujuan adanya jenis pekerja ini adalah agar dapat mengelola dan
mengatur kebutuhan SDM berdasarkan beban ekonomis perusahaan. Deskripsi pekerjaan proyek tiap SDM perlu diidentifikasi agar dapat berjalan sesuai
dengan rencana dan aturan perusahaan

 Sumber Daya Peralatan


Peralatan yang digunakan dalam proyek harus diidentifikasi lebih dahulu agar sesuai dengan kondisi daerah proyek. Tingkat kebutuhan pemakaian alat
dapat direncanakan secara efektif dan efesien. Dan hal hal yang perlu di identifikasi lebih dahulu adalah sbb : Medan kerja, cuaca, mobilisasi peralatan ke
lokasi proyek, sarana komunikasi, fungsi peralatan, dan kondisi peralatan.

 Sumber Daya Material


Material harus dikelola dengan baik agar kebutuhan mencukupi pada waktu dan tempat yang di rencanakan. Ketepatan waktu dan tempat akan tersedianya
material dapat mempengaruhi jadwal yang telah direncanakan. Kerja sama dan komunikasi antara pemasok material dengan kontraktor dengan kontraktor
pelaksana proyek harus berjalan baik
C.2. Kompetensi

Dalam UU Jasa Konstruksi No 18 Tahun 1999 pasal 1 antara lain menyebutkan bahwa pelaksana konstruksi adalah penyedia jasa orang perorang atau badan
usaha yang dinyatakan ahli yang profesoinal dibidang pelaksanaan jasa konstruksi yang mampu menyelenggarakan kegiatan untuk mewujudkan suatu hasil
perencanaan menjadi bentuk bangunan atau bentuk fisik yang lain. Mengingat tenaga kerja konstruksi atau yang disebut dengan tukang merupakan bagian dari
pelaksana konstruksi fisik, maka kompetensi atau kemampuan yang dimaksud tidak lepas dari kemampuan atau kompetensi dari para tukang. Hal tersebut juga
sesuai dengan pasal 9 antara lain disebutkan bahwa tenaga kerja yang melaksanakan pekerjaan keteknikan yang bekerja pada pelaksana konstruksi harus memiliki
sertifikat ketrampilan dan keahlian kerja. Selanjutnya pada UU no.13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan pada pasal 1 menyebutkan bahwa Kompetensi kerja
adalah kemampuan kerja setiap individu yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja yang sesuai dengan standar yang ditetapkan.
Sejalan dengan Undang-undang No. 18 tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi mengamanatkan agar setiap tenaga teknik jasa konstruksi wajib memiliki
sertifikat keterampilan kerja (SKTK) sebagai bentuk pengakuan kompetensi tenaga teknik jasa konstruksi yang pada akhirnya diharapkan akan mampu
meningkatkan kualitas hasil pekerjaan konstruksi di Indonesia. Pada saat ini SKTK merupakan syarat mutlak bagi tenaga teknik untuk dapat bekerja di bidang
konstruksi. Selanjutnya pada Peraturan Pemerintah no. 23 tahun 2004 tentang Badan Nasional sertifikasi Profesi pada pasal 1 disebutkan bahwa Sertifikasi kerja
adalah proses pemberian sertifikasi kompetensi yang dilakukan secara sistematis dan obyektif melalui uji kompetensi yang mengacu kepada standar kompetensi
kerja nasional Indonesia/dan atau internasional. Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia adalah rumusan kemampuan kerja yang mencakup aspek
pengetahuan, keterampilan dan/atau keahlian serta sikap kerja yang relevan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

PEMBAHASAN
1. Kompetensi Tenaga Kerja Konstruksi Secara Realistik
Kompetensi tenaga kerja konstruksi secara realistik dapat diukur atau ditunjukan pada ketrampilannya di lapangan, misalnya dalam pekerjaan pengecoran
kolom beton, salah satunya adalah mereka harus mengerti tentang Standard Operating Procedure (SOP), dan prosedurnya. Contoh untuk pekerjaan beton
beberapa SOP di lapangan yang dapat mempengaruhi kualitas dan keselamatan kerja, mereka akan melakukan hal-hal antara lain :
a. Tidak menggunakan bahan yang tidak memenuhi standar.
b. Penambahan air pada campuran beton misalnya akan membuat kuat tekan beton monoton.
c. Sambungan lewatan baja tulangan adalah sekitar 40 kali diameter tulangan dan semua begel harus mempunyai kait yang memadai dengan jarak
antara begel maksimum sebesar tinggi elemen.
d. Beton harus dirawat setelah bekisting dibuka.
e. Mengetahui secara dini dan tidak menutup-nutupi potensi kegagalan konstruksi yang akan terjadi.
f. Beton yang keropos tidak langsung ditutup dengan plesteran sebelum mengetahui seberapa dalam keroposnya.
g. Mengetahui risiko fatal dari kesalahan pengoperasian mesin
2. Kompetensi Tenaga Kerja Konstruksi Secara Legalitas
Kompetensi tenaga kerja konstruksi secara legalitas dapat diukur atau ditunjukan dengan menggunakan sertifikasi. Dalam Peraturen Pemerintah nomor 23
tahun 2004 tentang Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) pasal 1 ayat 1 dan 2 yaitu tentang kompetensi dijelaskan sebagai berikut :
a. Sertifikasi kompetensi tenaga kerja adalah proses pemberian sertifikat kompetensi yang dilakukan secara sistematis dan obyektif melalui uji
kompetensi yang mengacu kepada standar kompetensi kerja Nasional Indonesia dan/atau internasional.
b. Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia adalah rumusan kemampuan kerja yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan dan atau
keahlian serta sikap kerja yang relevan dengan pelaksanaan tugas dan syarat jabatan yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Dari uraian di atas nampak bahwa standar kompetensi diarahkan pada standar nasional maupun internasioan. Selanjutnya guna terlaksananya tugas
sertifikasi kompetensi kerja, BNSP dapat memberikan lisensi kepada lembaga sertifikasi profesi yang memenuhi persyaratan yang ditetapkan untuk
melaksanakan sertifikasi kompetensi kerja.

3. Kompetensi Tenaga Kerja Konstruksi Secara Akademis


Kompetensi tenaga kerja konstruksi secara akademis didapat setelah merela melalui pendidikan dalam suatu masa tertentu baik secara formal maupun
secara non formal. Pendidikan secara formal umumnya diselenggarakan oleh universitas, politeknik, sekolah lanjutan kejuruan dan lainnya, sedangkan
pihak pendidikan secara non formal bisa dilakukan lewat program latihan kerja. Mengingat jumlah tenaga kerja konstruksi di Indonesia sangat banyak,
sedangkan jumlah badan penyelenggara pendidikan formal sangat terbatas, maka pendidikan non formal berupa latihan kerja diharapkan bisa berperan
lebih banyak. Menurut PP no.71 tahun 1991 pasal 1 dijelaskan beberapa istilah tentang latihan kerja adalah sebagai berikut :
a. Latihan kerja adalah keseluruhan kegiatan untuk memberikan, memperoleh, meningkatkan serta mengembangkan keterampilan, produktivitas,
disiplin, sikap kerja dan etos kerja pada tingkat keterampilan tertentu berdasarkan persyaratan jabatan tertentu yang pelaksanaannya lebih
mengutamakan praktek dari pada teori.
b. Program latihan kerja adalah pernyataan tertulis yang memuat tentang tujuan dan cara-cara untuk mencapai tujuan secara sistematis yang disusun
menurut bidang kejuruan, jenjang dan atau tingkat, standar latihan, metode, peserta, instruktur, sarana , pembiayaan, sertifikasi dan lisensi kerja.
c. Metode latihan kerja adalah cara penyajian pengetahuan, ketrampilan dan sikap kerja kepada peserta oleh instruktur dengan menggunakan sarana
yang tersedia.
d. Sertifikasi latihan kerja adalah suatu proses pemberian sertifikat bagi seseorang yang telah lulus ujian akhir latihan kerja
e. Sertifikasi keterampilan adalah suatu proses pemberian sertifikat melalui suatu pengujian yang didasarkan pada standar kualifikasi keterampilan
dan atau jabatan yang berlaku.
f. Lisensi adalah surat keterangan yang diberikan kepada seseorang yang telah memiliki sertifikat keterampilan kerja tertentu yang dinyatakan berhak
untuk melakukan kegiatan pekerjaan dibidangnya, yang mengandung risiko bahaya baik bagi tenaga kerja yang bersangkutan maupun lingkungan.
g. Etos kerja adalah jiwa dan semangat yang didasari oleh cara pandang yang menilai pekerjaan sebagai pengabdian terhadap diri sendiri, masyarakat,
maupun Tuhan Yang Maha Esa
h. Kualifikasi ketrampilan adalah uraian keterampilan yang baku berdasarkan analisis suatu jabatan yang harus dikuasai oleh seseorang tenaga kerja
untuk mampu melaksanakan tugasnya secara efisien dan efektif.
4. Komitmen Pemerintah
Pemerintah telah menyatakan siap menghadapi liberalisasi tenaga kerja yang akan diterapkan pada tahun 2009 terkait dengan perdagangan bebas. Salah
satu kesiapan pemerintah diwujudkan dalan pembentukan Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) yang bertugas melaksanakan sertifikasi kompetensi kerja
bagi tenaga kerja Indonesia. Badan ini sebenarnya diharapkan sudah beroperasi pada tahun 2005, namun pelaksanaannya masih dirasa kurang maksimal. Hal ini
disebabkan oleh kurangnya sosialisasi dan minat dari masyarakat terkait. Badan ini juga akan memberikan ujian tingkat akhir bagi proses pelatihan yang
dilakukan oleh balai-balai pelatihan. Misalnya di balai pelatihan tukang las, BNSP akan menguji pada tingkat akhir dan mengeluarkan sertifikat bagi tukang las.
Sertifakat yang dikeluarkan ini diharapkan berlaku paling tidak dikawasan ASEAN. Dengan adanya sertifikat tersebut, jika kualifikasi untuk suatu bidang pekerja
sudah ada, kita bisa menolak tenaga kerja asing yang akan masuk ke bidang tersebut. Dengan demikian tenaga kerja Indonesia akan terlindungi meskipun pasar
kerja Indonesia juga terbuka bagi masuknya tenaga kerja asing. Kualifikasi kompetensi tersebut akan dibuka di berbagai bidang dan tidak ada yang high labour
maupun yang low labour. Dengan demikian meskipun ada liberalisasi, kita siap menghadapinya. Demikian juga negara lain juga bisa menolak tenaga kerja asing
kalau memang mereka sudal memiliki tenaga kerja yang sudak memiliki sertifikasi kualifikasi profesi tersebut. Standar kompetensi kerja sangat penting untuk
pengembangan tenaga profesi dan ahli, khususnya di bidang/ sektor industri logam dan mesin mengingat perkembangan teknologi dan rekayasa yang cukup
pesat dan tinggi.
Salah satu aspek yang penting dalam liberalisasi di bidang jasa adalah pergerakan orang (personal movement) dari suatu negara ke negara lain. Sebagai
contoh dalam liberalisasi di bidang jasa tenaga kerja asing dari berbagai bidang, seperti bidang kesehatan, transportasi, jurnalistik dan lain-lain dapat bebas dan
masuk ke Indonesia dan menjalankan praktek usahanya. Oleh karena itu perlu sekali adanya standardisasi dan sertifikasi profesi khususnya sertifikasi kompetensi
kerja dan standar kompetensi kerja nasional Indonesia, yang harus mengacu pada standar kompetensi kerja nasional dan internasional.

5. Komitmen Pihak Swasta


Berhasilnya tenaga kerja konstruksi yang mempunyai kompetensi tidak bisa dicapai hanya dengan mengandalkan pemerintah atau tenaga kerja konstruksi
itu sendiri, tapi pihak swasta atau stake holder yang banyak terlibat di bidang konstruksi seperti Kontraktor dan Suplaiyer material juga diharapkan banyak
berperan dan meningkatkan kompetensi mereka. Sebagai misal beberapa produsen semen mempunyai komitmen untuk meningkatkan kompetensi tukang
secara nyata. Salah satu produsen semen melakukan kerja sama dengan pihak Universitas dalam melaksanakan pelatihan untuk meningkatkan kompetensi
tenaga kerja. Demikian juga pihak Kontraktor, pelatihan dapat dilakukan dengan melakukan uji material yang milibatkan calon tenaga kerja konstruksi yang akan
melaksanakan suatu pekerjaan yang dianggap cukup rumit, dan uji tersebut akan mempunyai beberapa keuntungan misalnya (1) akan meningkatkan kompetensi
tukang, (2) mengetahui apakah suatu metode dapat dilakukan oleh tenaga kerja dan peralatan yang ada.

C.3. Kepedulian

CV. MULYA MANDIRI juga memiliki kebijakan K3 yang selalu dikomunikasikan kepada seluruh komponen proyek, termasuk kepada subkontraktor, supplier
dan tamu. Kebijakan K3 ini memuat seluruh aspek K3 yang menjadi sasaran proyek. Hal itu dilakukan karena perusahaan sadar K3 merupakan aset paling penting
dalam pelaksanaan proyek konstruksi.
Manajemen K3 dilaksanakan sejak masa perencanaan, masa pelaksanaan hingga berakhirnya proyek. Pada masa perencanaan, method statement yang ada,
harus melalui check list safety untuk memastikan metode tersebut masuk dalam katagori risiko yang dapat diterima (acceptable risk). Sedangkan faktor paling
penting dalam pelaksanaan K3 adalah komitmen manajemen yang kuat dan konsisten, adanya sistem (SOP & Rules) yang mudah di implementasikan, tingkat
kepedulian semua elemen yang terpelihara, sumber daya manusia yang cukup untuk melaksanakan dan memelihara sistem yang diterapkan serta sumberdaya
keuangan. Meskipun implementasi K3 yang baik tidak harus dengan biaya tinggi, namun harus ada alokasi dana khusus yang cukup untuk implementasinya.

Penerapan K3 yang baik adalah dengan membuat program-program yang logis, mudah, dan reasonable untuk dilaksanakan secara konsisten. Dan yang
terpenting adalah memberikan informasi, pengertian, penyuluhan, dan training-training kepada seluruh pekerja serta menerapkan sistem reward dan
punishment. Media untuk menyampaikan informasi ini sangat beragam, mulai dari Safety Induction, poster-poster, penyuluhan dalam Tool Box Meeting (TBM)
dan Safety Talk, statistik, Training dan Safety Campaign.

Dalam Safety Campaign, selain memberikan training mengenai Safe Work Practice,  terkadang Safety
Department juga memberikan informasi-informasi kecelakaan untuk sedikit menakuti pekerja, seperti
memutar film mengenai kecelakaan kerja, foto-foto korban, dan sebagainya. Hal ini bertujuan untuk
meningkatkan kepedulian pekerja terhadap pentingnya keselamatan.

ID Card diberi tanda


Kebijakan K3 yang baik harus disertakan dengan sanksi yang tegas dan mendidik.  Terhadap 1
sampai 2 kali  pelanggaran akan dikenakan denda tilang berupa pemotongan gaji serta ID Card di
bolongi sebagai tanda. Dan apabila masih terulang lagi untuk yang ketiga kalinya, maka dapat
menyebabkan pekerja tersebut dikeluarkan dan dilarang untuk bekerja di seluruh proyek Kajima. Jenis
pelanggarannya antara lain, merokok, tidak menggunakan safety belt, merusak rambu dan proteksi, tidak menggunakan alat pengaman diri dengan benar, dan
lain-lain. 
Manajemen juga menjalin kerja sama dengan rumah sakit dan klinik 24 jam terdekat, di samping tersedianya klinik dalam proyek yang dijaga oleh
paramedis. Mobil operasional khusus untuk mengirimkan korban selalu siap berikut drivernya. Dalam tempo waktu 5 menit, mobil operasional tersebut harus
sudah tiba di lokasi kecelakaan, dan dalam tempo waktu 10 menit sudah harus sudah tiba di Rumah Sakit terdekat. Ada latihan emergency dengan pihak PMI,
dan waktu ditempuhnya harus sesuai.
C.4. Komunikasi

Pengelolaan komunikasi adalah proses yang diperlukan agar mereka yang terlibat dalam proyek, mislanya stake holder, memperoleh informasi yang
diperlukan dan pada waktu yang tepat. Ini dapat terdiri dari perumusan, pengumpulan, penyampaian, penerimaan dan penyimpanan informasi proyek. Sistematika
proses pengelolaan komunikasi dapat dilihat pada gambar berikut :
Proses Manajemen Komunikasi Proyek

 Perencanaan Komunikasi
Perencanaan komunikasi meliputi penentuan jenis informasi dan komunikasi yang
diperlukan proyek, seperti kepada siapa, kapan waktunya, dan bagaimana cara
menyampaikannya. Output dari langkah ini adalah lembaran perencanaan
komunikasi.

C.5. Informasi Terdokumentasi


Informasi Terdokumentasi meliputi :
 Distribusi Informasi
Proses ini bertujuan untuk memberikan materi informasi yang diperlukan stake holder tepat pada waktuya. Output dari langkah ini adalah catatan
informasi.

 Laporan
Proses ini berkaitan dengan pembuatan laporan kemajuan proyek serta sumber daya yang telah digunakan untuk melakukan kegiatan sampai saat
pelaporan. Output dari langkah ini adalah laporan kemajuan atau kinerja proyek.

 Penutupan Administrasi
Penutupan administrasi meliputi verifikasi dan dokumentasi laporan yang penting guna mempersiapkan laporan penyelesaian proyek dan project
acceptance. Output dari langkah ini adalah dokumen laporan penutupan proyek dan fonnal acceptance.

 Teknik, Metode, dan Prosedur


Teknik, Metode, dan Prosedur pengelolaan komunikasi dan informasi terdokumentasi adalah mengadakan pertemuan dan rapat, membuat laporan
tertulis, dan menggunakan system informasi manajemen proyek.
D. OPERASI KESELAMATAN KONSTRUKSI
D.1. Perencanaan Operasi

Dalam pengadaan bahan-bahan konstruksi taraf besar maupun taraf kecil, dapat menyebabkan sumber terjadinya kecelakaan dan gangguan kesehatan.
Aktivitas pekerjaan konstruksi biasanya yaitu dilakukan, ditangani pada ruang/lapangan terbuka (open space). Pada genangan air/lumpur dan dibawah permukaan
tanah asli ataupun timbunan, dan dalam kondisi cuaca yang silih berganti. Tidak dapat dihindari masalah ini dapat menyebabkan penyakit dan masalah kesehatan,
karena negatifnya akan kehilangan sumber daya tenaga kerja. Hal semacam ini pastinya akan memengaruhi operasional dalam proses pekerjaan, yang berarti
merugikan pada semua yang berkepentingan misalnya, penyandang dana/yang memiliki proyek, konsultan, penyedia layanan/kontraktor dan pastinya tenaga kerja.

Meminimkan dan menghindari kecelakaan pada tenaga kerja maka perlu di perhatikan, diprioritaskan buat Perencanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(K3). Suatu kewajiban untuk bangsa Indonesia untuk secara aktif kontinyu melakukan perlindungan pada para tenaga kerja. Perlindungan untuk para tenaga kerja
mencakup hal pokok yang luas, yakni perlindungan keselamatan, kesehatan, penjagaan moral kerja, moral agama dan perlakuan yang bermatabat sesuai budaya
bangsa

E. EVALUASI KINERJA KESELAMATAN KONSTRUKSI

E.1. Pemantauan dan Evaluasi


Kesehatan Kerja (SMK3) secara berkesinambungan dengan tujuan untuk meningkatkan efektivitas keselamatan dan kesehatan kerja, maka dalam peninjauan ulang
CV. MULYA MANDIRI selaku pihak kontraktor melakukan evaluasi bidang keselamatan dan kesehatan kerja yang meliputi :

a. Evaluasi terhadap penerapan kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja


Evaluasi dilakukan untuk mengetahui keefektifan implementasi komitmen manajemen yang dituangkan dalam kebijakan perusahaan dengan inspeksi
secara rutin ke area kerja dan pemeriksaan dokumen-dokumen hasil inspeksi keselamatan dan kesehatan kerja di lapangan dan pelaporan hasil evaluasi ini
dilakukan secara periodik kepada pihak manajemen

b. Tujuan, sasaran dan kinerja keselamatan dan kesehatan kerja


Pemenuhan target dan keefektivan pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja dibuktikan dengan laporan hasil inspeksi baik berupa dokumen tertulis
yang berisikan laporan-laporan angka kecelakaan kerja, inspeksi tempat kerja dan program-program keselamatan dan kesehatan kerja maupun berupa
laporan secara visual berupa gambargambar pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja di perusahaan sehingga dapat diukur keefektivan tujuan,
sasaran dan kinerja keselamatan dan kesehatan kerja sesuai kebijakan perusahaan.
c. Hasil temuan audit SMK3
Keefektivan sasaran dan target pemenuhan pelaksanaan SMK3 dapat ditinjau dari hasil temuan-temuan di lapangan dan dokumendokumen cacatan hasil
inspeksi yang dibuat dan diserahkan pihak manajemen untuk disebar-luaskan ke pihak yang terkait sehingga dari data hasil audit tersebut bisa dilakukan
tindakan perbaikan dan terukur sejauh mana keefektivan pelaksanaan SMK3.

d. Evaluasi efektivitas penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3).

Evaluasi efektivitas penerapan SMK3 perlu dilakukan sebagai bahan acuan untuk memperbaiki/menyempurnakan peraturan atau pedoman yang telah
dibuat. Berdasarkan kelengkapan dan penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Kerja (SMK3) pada proyek Pembangunan Jembatan Penghubung
Dermaga Apung Kaw. Jembatan Dewi

secara umum sudah berjalan dengan baik. Standar SMK3 yang digunakan adalah OHSAS:1999 yang merupakan standar Internasional. Dari segi komitmen
dan kebijakan, perencanaan, penerapan, pengukuran dan evaluasi serta tinjauan ulang oleh pihak manajemen, OHSAS:1999 memiliki kesamaan dengan
PERMENAKER No.05/1996.

E.2. Tinjauan Manajemen

Dalam pelaksanaan proyek Rehabilitasi Ruang Kelas Dengan Tingkat Kerusakan Minimal Sedang Beserta Perabotnya, Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (SMK3) telah direncanakan dan diterapkan dengan baik oleh perusahaan. Hal tersebut terlihat dari hasil wawancara, observasi serta kelengkapan
prosedur-prosedur untuk mengatur terlaksananya pekerjaan dengan aman dan efisien. Standar dan pedoman yang digunakan untuk mengatur terlaksananya SMK3
disusun dalam Rencana Mutu, Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta Lingkungan Proyek (RMK3LP). Dasar penerapan SMK3 disesuaikan dengan standar
internasional yaitu OHSAS 18001:1999. Dilihat dari keberadaan kebijakan, komitmen, perencanaan, penerapan, pengukuran, evaluasi serta tinjauan kembali oleh
pihak manajemen, OHSAS 18001:1999 memiliki kesamaan dengan PERMENAKER No.05/1996 tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3).
SMK3 berpengaruh baik bagi perusahaan maupun tenaga kerja itu sendiri. Hal tersebut terlihat dari data keselamatan dan kesehatan kerja pada bulan Oktober,
November dan Desember 2011, jumlah tenaga kerja yang mengalami kecelakaan kerja masih tergolong rendah, sehingga tidak menyebabkan terganggunya
pelaksanaan pembangunan secara berarti. Selain itu tidak terdapat kasus kecelakaan kerja maupun penyakit kerja yang menyebabkan kematian.

E.3. Peningkatan Kinerja Keselamatan Konstruksi

Meminimkan dan menghindari kecelakaan pada tenaga kerja maka perlu di perhatikan, diprioritaskan buat Perencanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(K3). Suatu kewajiban untuk bangsa Indonesia untuk secara aktif kontinyu melakukan perlindungan pada para tenaga kerja. Perlindungan untuk para tenaga
kerja mencakup hal pokok yang luas, yakni perlindungan keselamatan, kesehatan, penjagaan moral kerja, moral agama dan perlakuan yang bermatabat sesuai
budaya bangsa.
1. Mempertahankan dan meningkatkan penerapan SMK3 yang telah berjalan di lokasi proyek.
2. Peningkatan intensif terhadap pekerja di lingkungan proyek untuk memacu kebiasaan yang aman, misalnya dengan pemberian penghargaan kepada
pekerja dalam hal pemakaian APD dan ketaatan dalam mematuhi peraturan K3 serta dikenakannya sangsi untuk segala macam pelanggaran aturan.
3. Dibutuhkannya campur tangan pemerintah sebagai pengontrol dan memberi sangsi bagi perusahaan yang mengabaikan masalah SMK3 sehingga
menimbulkan perhatian dan kesadaran pihak perusahaan untuk menerapkan SMK3 bagi kepentingan bersama.

Bandung, 22 Juni 2022


CV. MULYA MANDIRI

H. MULYONO MARTONO
Direktur.

Anda mungkin juga menyukai