Anda di halaman 1dari 13

TUGAS MAKALAH FAKTOR KESELAMAAN DAN KESEHATAN PADA

PROYEK KONSTRUKSI BANGUNAN TERMINAL

ACHMAD FAUZAN DIRHAMSYAH

TBL 2

30717002
1

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan
Rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah berjudul “Kesehatan
Keselamatan Kerja Proyek Bangunan Konstruksi Terminal” ini. Semoga makalah
ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi
pembaca.

Di dalam penulisan laporan ini, kami menyadari bahwa masih banyak


kekurangan oleh karena itu kami mengharapkan saran dan kritik yang membangun.
Dan tidak lupa kami mohon maaf bila terjadi kesalahan yang disengaja maupun
tidak disengaja. Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat
memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga ke depannya dapat menjadi
lebih baik.

Rabu, 28 November 2018


2

Penulis

Contents
KATA PENGANTAR............................................................................................................... 1

BAB I .................................................................................................................................... 3

PENDAHULUAN ................................................................................................................... 3

A. LATAR BELAKANG...................................................................................................... 3

B. PERMASALAHAN ......................................................................................................... 4

C. TUJUAN ....................................................................................................................... 4

BAB III .................................................................................................................................. 5

PEMBAHASAN ..................................................................................................................... 5

PENGERTIAN K3 .............................................................................................................. 5

B. BAHAYA YANG AKAN DIHADAPI PADA PROYEK KOSNTRUKSI TERMINAL .................. 6

C. MANAJEMEN K3 ....................................................................................................... 7

1) PLANNING ............................................................................................................ 8

2) ORGANIZING ....................................................................................................... 8

D. DASAR HUKUM K3 DI INDONESIA ............................................................................ 10

BAB III ................................................................................................................................ 11

PENUTUP ........................................................................................................................... 11

A. KESIMPULAN .......................................................................................................... 11

B. SARAN ....................................................................................................................... 11
3

BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Kegiatan Konstruksi merupakan unsur penting dalam pembangunan. Dalam


melaksanakan Kegiatan konstruksi menimbulkan berbagai dampak yang tidak
diinginkan antara lain yang menyangkut aspek keselamatan kerja dan lingkungan.
Untuk itu Kegiatan konstruksi harus dikelola dengan memperhatikan standar dan
ketentuan K3 yang berlaku.

Bahaya yang paling sering terjadi di proyek konstruksi adalah : jatuh dari
ketinggian, kecelakaan kendaraan bermotor, dan tertimpa benda yang jatuh.

Jatuh dari ketinggian adalah penyebab utama kecelakaan kerja dalam industri
konstruksi. Menurut buku OSHA (29 CFR), tindakan perlindungan agar tidak jatuh
meliputi : pembuatan landasan untuk berpijak yang kuat, jalan setapak yang cukup
lebar, dibuatkan pagar di sisi pinggiran . Perlindungan juga diperlukan ketika
karyawan yang berisiko untuk jatuh ke peralatan berbahaya.

Tertimpa benda yang jatuh adalah kejadian kecelakaan kerja yang ke tiga. Tidak
seorangpun diperbolehkan untuk menyeberang di bawah atau berdiri di bawah
4

peralatan loading, semua pekerja seharusnya berada pada jarak yang aman,
disamping itu ada ketidak disiplinan dalam pemakaian pelindung kepala.

B. PERMASALAHAN

Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, penulis dapat merumuskan


masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana cara mencegah terjadinya kecelakaan kerja ?
2. Faktor apa saja yang menyebabkan terjadinya kecelakaan kerja proyek
konstruksi terminal Bandar udara ?
3. Bagaimana pelaksanaan prosedur K3 pada pekerjaan konstuksi
bangunan?

C. TUJUAN
Adapun yang menjadi tujuan dalam penulisan makalah ini adalah
1. Pekerja konstruksi berada di tempat kerja selalu dalam keadaan selamat,
sehat dan sejatera.
2. Menguatkan pemahaman tentang pentingnya faktor keselamatan dan
kesehatan kerja
3. Agar terhindar dari gangguan kesehatan yang disebabkan oleh
lingkungan atau kondisi keselamatan dan kesehatan kerja proyek
konstruksi terminal
4. Untuk mengkaji secara mendalam faktor faktor keselamatan dan
kesehatan.
5

BAB III

PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN K3

K3 (Keselamtan dan Kesehatan Kerja) saat ini menjadi sebuah hal yang cukup
familiar dalam dunia kerja. Namun belum semua orang mengetahui pengertian K3
sebenarnya. Berikut adalah beberapa pengertian K3 menurut ILO (International
Labour Organization) :

 ILO (International Labour Organization)

Suatu upaya untuk mempertahankan dan meningkatkan derajat kesejahtaraan fisik,


mental dan sosial yang setinggi-tingginya bagi pekerja di semua jabatan,
pencegahan penyimpangan kesehatan diantara pekerja yang disebabkan oleh
kondisi pekerjaan, perlindungan pekerja dalam pekerjaannya dari risiko akibat
faktor yang merugikan kesehatan, penempatan dan pemeliharaan pekerja dalam
suatu lingkungan kerja yang diadaptasikan dengan kapabilitas fisiologi dan
psikologi; dan diringkaskan sebagai adaptasi pekerjaan kepada manusia dan setiap
manusia kepada jabatannya.
6

Penyebab terjadinya kecelakaan kerja konstruksi :

 Pekerja Heterogen
 Tingkat skill
 edukasi berbeda
 Pengetahuan tentang keselamatan rendah.

Pencegahan faktor manusia ;

 Pemilihan Tenaga Kerja.


 Pelatihan sebelum mulai kerja.
 Pembinaan dan pengawasan selama kegiatan berlangsung.

Faktor teknis :

 Perencanaan teknis yang baik


 Pemeliharaan dan perawatan peralatan
 Pengawasan dan pengujian peralatan kerja
 Penggunaaan metode dan teknik konstruksi yang aman

B. BAHAYA YANG AKAN DIHADAPI PADA PROYEK KOSNTRUKSI TERMINAL

Adapun potensi bahaya yang akan dihadapi pada kontrusksi bangunan


terminal mempunyai beberapa faktor , faktor itu diantara lain :
7

1. Pekerjaan Pembekistingan diantara lain :

- Pemasangan body bekisting kolom

- Pembekistingan scaffolding

- Pembongkaran bekisting

2. Pekerjaan pembesian diantara lain:


- Pemotongan besi kolom, lantai, dinding, balok
- Pemasangan besi dinding, kolom, balok
- Pemasangan besi lantai.

3. Pekerjaan Pengecoran diantara lain:


- Penempatan truck mixer
- Pekerjaan pengecoran menggunakan bucket dan pipa tremi
- Pemadatan beton segar

4. Bahan-bahan yang jatuh dari bangunan yang roboh

5. Kebisingan dan Getaran

C. MANAJEMEN K3
Manajemen dan K3 Untuk menjalankan program keselamatan dan kesehatan kerja
membutuhkan manajemen yang baik. Karena manajemen dapat mengatur semua unsur
pendukung program tersebut guna mencapai tujuan yang diiginkan. Maka dari itu
sebuah proyek konstruksi membutuhkan manajemen untuk mewujudkan hasil yang
8

direncanakan. Berbicara tentang manajemen adalah sebuah cara untuk mengatur


sebuah proses pekerjaan dapat berjalan sesuai rencana. Manajemen mempunyai sistem
yang bisa menghasilkan suatu pekerjaan mencapai titik keberhasilan 100%. Bagian dari
sistem manajemen k3 sendiri meliputi Planning, Organizing, Actuating, dan Controling.

1) PLANNING

Perusahaan atau jasa kontraktor yang bersangkutan harus merencanakan untuk


memenuhi kebijakan agar tenaga kerja yang bersangkutan terlindung dari reksiko
kecelakaan pada proyek konstruksi terminal

2) ORGANIZING

Organizing sendiri adalah proses dalam memastikan kebutuhan manusia dan fisik
setiap sumber daya tersedia untuk menjalankan rencana dan mencapai
tujuan keselamtan dengan menggunakan perlengkapan keselamatan kerja dan jenis
perlengkapan keselamatan kerja antara lain :

1. Safety hat, yang berguna untuk melindungi kepala dari benturan benda
keras selama mengoperasikan atau memelihara AMP.
2. Safety shoes, yang akan berguna untuk menghindarkan terpeleset karena
licin atau melindungi kaki dari kejatuhan benda keras dan sebagainya.
3. Kaca mata keselamatan, terutama dibutuhkan untuk melindungi mata pada
lokasi pekerjaan yang banyak serbuk metal atau serbuk material keras
lainnya.
4. Masker, diperlukan pada medan yang berdebu meskipun ruang operator
telah tertutup rapat, masker ini dianjurkan tetap dipakai.
9

5. Sarung tangan, dibutuhkan pada waktu mengerjakan pekerjaan yang


berhubungan dengan bahan yang keras, misalnya membuka atau
mengencangkan baut dan sebagainya.
6. Alat pelindung telinga, digunakan untuk melindungi telingan dari
kebisingan yang ditimbulkan dari pengoperasian peralatan kerja.

3) ACTUATING
Perencanaan dan pengoprasian pelaksanaan k3 terdiri dari beberapa factor
yaitu :

1. Manusia
Manusia merupakan unsur yang paling penting dan paling
menentukan dalam keselamatan dan kesehatan kerja , beberapa
syarat yang wang dipunya oleh pelaku konstruksi adalah

 Sehat Jasmani dan Rohani


 Displin
 Mematuhi ketentuan peraturan keselamatan kerja
 Menggunakan peralatan keselamatan kerja

2. Peralatan / Mesin
 Kebersihan dan Ketertiban harus tetap terjaga
 Peralatan harus dalam kondisi baik dan siap untuk
dioperasikan
 Kesediaan bahan bakar harus tercukupi

3. Lingkungan / Tempat kerja


10

 Mempunyai penerangan yang cukup dan memnuhi syarat


untuk melakukan pekerjaan
 Mempunyai suhu yang baik dan ventilasi yang cukup
 Rambu rambu tentang keselamtan harus dipasang

4) CONTROLING
Agar pekerjaan berjalan sesuai dengan visi, misi, aturan dan program kerja
maka dibutuhkan pengontrolan diantaranya yaitu:

 Dilaksanakan penyuluhan tentang k3


 Pengawasan dengan tingkat kemampuan dan resiko yang
dikerjakan
 Pemeriksaan atau Inspeksi ditempat kerja secara teratur
seperti lingkungan kerja dan peralatan
 Pemantauan kesehatan.pada pekerja konstruksi.

D. DASAR HUKUM PENEGAKAN K3 DI INDONESIA

1. Undang-undang No. 1 Tahun 1951 tentang Kerja


2. Undang-undang No. 2 Tahun 1952 tentang Kecelakaan Kerja
3. Undang-undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
4. Permenaker No. 4 Tahun 1995 Tentang Perusahaan Jasa Keselamatan dan
Kesehatan Kerja
5. Instruksi Menaker RI No. 5 Tahun 1996 Tentang Pengawasan dan
Pembinaan K3 pada Kegiatan Konstruksi Bangunan
6. Permenaker No. 5 Tahun 1996 tentang SMK3 (Sistem Manajemen K3)
11

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Pelaksanaan prosedur K3 dalam pekerjaan konstruksi bangunan telah diatur dengan
berbagai aturan yang secara jelas memberikan batasan-batasan dalam pekerjaan
kosntruksi agar pekerjaan konstruksi berjalan dengan baik tanpa menimbulkan
bahaya. Prosedur K3 juga telah memberikan langkah-langkah dalam mencegah dan
menangani bahaya dan kecelakaan dalam proyek kosntruksi.

B. SARAN
Untuk kelancaran pekerjaan konstruksi, perlu adanya penerapan prosedur K3
dalam setiap pekerjaan kosntruksi.

DAFTAR PUSTAKA
12

Ervianto,WI.,2005.manajemen proyek konstruksi. Cv Andi offset.


Yogyakarata
Permenaker PER.005/MEN?1996
Suma’mur (1992)

Anda mungkin juga menyukai