Anda di halaman 1dari 7

Bab I Pendahuluan

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Kontrak pemborongan yang melibatkan pihak pengguna jasa dan pihak penyedia jasa

harus memperhatikan prinsip-prinsip dasar dalam kontrak. Begitupula apabila para

pihak ingin amandemen/addendum kontrak pemborongan senantiasa tidak lepas dari

hakikat kontrak yang diatur dalam peraturan perundang-undangan Indonesia (Gusti,

2015).

Dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi, terjadinya perubahan kontrak merupakan hal

yang umum terjadi. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor yang mempengaruhi

pelaksanaan pekerjaan konstruksi itu sendiri. Besarnya kemungkinan terjadinya

perubahan dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi menyebabkan perlunya pengaturan

yang jelas mengenai perubahan kontrak konstruksi. Dalam hal perubahan kontrak

konstruksi tersebut, terdapat tiga istilah yang sering digunakan, yaitu Addendum,

Contract Change Order (CCO), dan Variation Order (Maulana, 2017).

Pada umumnya, kontrak konstruksi memperkenankan terjadinya perubahan pekerjaan

tetapi memberikan batasan terhadap sejauh mana perubahan pekerjaan tersebut dapat

dilakukan. Besarnya batasan perubahan pekerjaan ini biasanya dinyatakan dalam

nominal pekerjaan tambah/kurang sampai dengan 10% (sepuluh persen) dari nilai

kontrak. Perubahan pekerjaan dapat diajukan oleh kedua belah pihak yang berkontrak.

Kontraktor dapat mengajukan proposal perubahan pekerjaan kepada owner yang

kemudian akan melakukan pengkajian menyeluruh terkait diperlukan atau tidaknya

perubahan pekerjaan tersebut. Demikian pula pemilik proyek dapat mengajukan

proposal perubahan pekerjaan apabila merasa bahwa kondisi finansialnya tidak

mencukupi untuk membiayai pelaksanaan pekerjaan (Seng Hansen, 2017). Menurut


I-1
Bab I Pendahuluan
Hinze dan Abdel dalam Maulana, 2017, “sumber perubahan itu dapat disebabkan karena

permintaan owner, kondisi lapangan yang tidak terduga, permintaan kontraktor, dan

kesalahan konsultan dalam perancangan”. Seperti halnya proyek-proyek konstruksi

pada umumnya, pada Proyek Pembangunan Gardu Induk PT. PLN (Persero) Bontang

Kalimantan Timur ini dalam perjalanan pelaksanaan konstruksinya juga mengalami

banyak perubahan. Perubahan yang terjadi dalam pelaksanaan proyek Gardu Induk PT.

PLN (Perseo) Bontang dapat dilihat seperti tabel dibawah ini.

Tabel 1.1 Perubahan Lingkup Pekerjaan Proyek di Lapangan

NO. Perubahan Yang Terjadi Dasar Perubahan


1 Perubahan layout Gardu Induk Arahan dari bidang perencanaan PLN
2 Pekerjaan turap/Dinding Penahan
Kondisi lapangan
Tanah (DPT)
3 Pekerjaan toilet Permintaan langsung dari owner
4 Pekerjaan Pondasi batu kali Pengajuan kontraktor
5 Pekerjaan septic tank Kondisi lapangan
6 AC Include Instalasi Permintaan langsung dari owner
7 Exhasut Fan Include Instalasi Permintaan langsung dari owner
8 Cable duct gedung kontrol Type II Arahan dari bidang perencanaan owner
9 Pekerjaan pintu kaca + allumunium Permintaan langsung dari owner
10 APAR 25kg Permintaan langsung dari owner
Sumber : Hasil Olahan Peneliti, 2018

Perubahan-perubahan yang terjadi dilapangan disebabkan karena kondisi dilapangan,

permintaan khusus dari owner, maupun pengajuan dari kontraktor sebelumnya yang

telah mendapatkan persetujuan dari pihak owner dan kemudian diadakan tindak lanjut

selanjutnya/eksekusi dilapangan. Semua proses prosedur, dokumen-dokumen

pendukung dan hasil dari perubahan kontrak yang telah disetujui dan disepakati

dituangkan dalam dokumen Amandemen Kontrak. Dengan adanya Contract Change

I-2
Bab I Pendahuluan
Order (CCO), memberikan dampak yang besar terhadap pelaksanaan kontrak

konstruksi, khususnya proyek-proyek pemerintah, seperti diantaranya anggaran proyek

yang menjadi lebih besar dari rencananya, waktu pelaksanaan mengalami perpanjangan,

munculnya desain atau item pekerjaan baru yang semulanya belum direncanakan, dan

sebagainya.

Penelitian ini dilakukan selain untuk mengetahui proses terjadinya change order juga

dilakukan sebagai pembelajaran untuk mengantisipasi adanya kemungkinan untuk

terjadi change order pada proyek-proyek lainnya sehingga pembaca sudah mengetahui

alur dan akibat dari contract change order bahkan sebelum proses change order belum

terjadi di proyek masing-masing.

Data untuk penelitian ini diperoleh dari PT. Wisma Sarana Teknik selaku kontraktor

pelaksana dalam Proyek Pembangunan Gardu Induk PT. PLN (Persero) Bontang

Kalimantan Timur.

1.2 Identifikasi Masalah

Pada Proyek Pembangunan Gardu Induk PT. PLN (Persero) Bontang Kalimantan Timur

ini, terdapat beberapa hal yang menyebabkan terjadinya contract change order, yaitu:

1. Kondisi dilapangan tidak sesuai dengan kontrak awal

2. Perubahan layout dari gambar layout di kontrak awal

3. Keinginan dari pengguna jasa yang timbul selama proses masa konstruksi

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang serta maksud dan tujuan dari penelitian ini, maka timbul

permasalahan yang menarik untuk diteliti, yaitu:

I-3
Bab I Pendahuluan
1. Apa saja yang menjadi penyebab terjadinya Contract Change Order (CCO) pada

Proyek Pembangunan Gardu Induk PT. PLN (Persero) Bontang Kalimantan

Timur?

2. Apa saja yang menjadi penyebab dominan yang mempengaruhi Contract Change

Order (CCO) pada Proyek Pembangunan Gardu Induk PT. PLN (Persero)

Bontang Kalimantan Timur?

3. Bagaimana pengaruh dari penyebab dominan terhadap kinerja proyek pada

Proyek Pembangunan Gardu Induk PT. PLN (Persero) Bontang Kalimantan

Timur?

1.4 Maksud dan Tujuan Penelitian

Dari perumusan masalah yang ada, adapun maksud dan tujuan yang akan dicapai dalam

penyusunan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui penyebab terjadinya Contract Change Order (CCO) pada

Proyek Pembangunan Gardu Induk PT. PLN (Persero) Bontang Kalimantan

Timur.

2. Untuk mengetahui penyebab dominan yang mempengaruhi Contract Change

Order (CCO) pada Proyek Pembangunan Gardu Induk PT. PLN (Persero)

Bontang Kalimantan Timur.

3. Untuk mengetahui pengaruh dari penyebab dominan terhadap kinerja proyek pada

Proyek Pembangunan Gardu Induk PT. PLN (Persero) Bontang Kalimantan

Timur.

I-4
Bab I Pendahuluan
1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Penelitian ini bagi Universitas (Civil Academia) sebagai tambahan ilmu

pengetahuan dalam bidang teknik sipil, memperdalam pengetahuan dalam ilmu

manajemen konstruksi yang berkaitan dengan contract change order.

2. Penelitian ini bagi pihak owner dalam hal ini PT. PLN (Persero) agar dapat

meminimalisasi dan mengantisipasi change order pada masa yang akan datang,

sehingga dapat meningkatkan kinerja Pemerintah melalui realisasi fisik dan

penyerapan dana yang tepat waktu, juga bermanfaat bagi para pembaca yang

bekerja di lingkup konstruksi bangunan.

3. Penelitian ini bagi Universitas (Civil Academia) sebagai suatu masukan atau data

historis yang dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya.

1.6 Pembatasan dan Ruang Lingkup Masalah

1. Objek analisis adalah Proyek Pembangunan Gardu Induk PT. PLN (Persero)

Bontang Kalimantan Timur.

2. Penelitian ini dibatasi pada masalah faktor penyebab change order dan dilihat

pengaruhnya pada biaya dan kinerja waktu pelaksanaan proyek.

1.7 Sistematika Penulisan

Untuk mendapatkan gambaran tentang isi dari penelitian ini, maka penyusun mencoba

membaginya menjadi lima (5) bab, dimana masing-masing bab mempunyai arah dan

juga isi yang saling menunjang sehingga diperoleh kemudahan dalam pembahasan dan

pemahaman isi pokok penelitian ini. Adapun sistematika penyusunan penelitian ini

adalah sebagai berikut :

I-5
Bab I Pendahuluan
BAB I : PENDAHULUAN

Dalam bab pertama ini penyusun memberikan gambaran singkat mengenai pentingnya

pengendalian biaya proyek khususnya masalah pekerjaan Tambah Kurang / Change

Order, hal ini oleh penyusun jadikan sebagai latar belakang pemilihan masalah,

kemudian dilanjutkan dengan maksud dan tujuan, pembatasan masalah, metodologi

pembahasan, dan sistematika penulisan penelitian.

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

Dalam bab ini berisikan tinjauan pustaka yang membahas tentang pengertian pekerjaan

tambah kurang/ Change Order (CO) beserta hal-hal yang menyebabkan terbitnya

instruksi dengan sebelumnya memberikan penjelasana mengenai jenis-jenis kontrak,

dokumen kontrak, Bill of Quantity (BoQ) dan cara penyusunannya serta pengertian-

pengertian umum mengenai istilah-istilah yang berkaitan dengan admininstrasi proyek.

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN

Pada bab ini berisi langkah-langkah dan urutan proses dalam menyelesaikan

penyusunan penelitian. Penulis juga membahas tentang metode yang digunakan dalam

penelitian, teknik pengumpulan dan analisis data.

BAB IV : HASIL DAN ANALISIS

Pada bab ini Penulis menganalisis faktor penyebab dan pengaruh contract change order

pada Proyek Pembangunan Gardu Induk PT. PLN (Persero) Bontang Kalimantan

Timur.

I-6
Bab I Pendahuluan
BAB V : PENUTUP

Pada bab ini Penulis membuat simpulan pokok dari keseluruhan penelitian dan hasil

analisis, serta memberikan saran yang berguna untuk penelitian dan pengembangan

lebih lanjut.

I-7

Anda mungkin juga menyukai