BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Berdasarkan UU No. 2 tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi, Kontrak Kerja Konstruksi
adalah keseluruhan dokumen kontrak yang mengatur hubungan hukum antara Pengguna
Menurut Sijabat (2015) dalam Jurnal Febrian Fitriono (2016) memberikan pengertian
bahwa kontrak konstruksi merupakan kontrak yang dikenal sebagai pelaksanaan suatu
bangunan baik yang dilaksanakan oleh pemerintah atau oleh swasta, dalam hal ini suatu
kontrak konstruksi mengatur hubungan antara pihak pemilik bangunan (owner) dan
pihak pelaksana bangunan baik itu kontraktor pelaksana, konsultan pengawas dan
hukum antara pengguna jasa dan penyedia jasa dalam penyelenggaraan pekerjaan
konstruksi”.
Dalam Jurnal Dzulqarnain (2017) menyampaikan ada empat aspek atau sisi pandang
b. Unit price
II-1
Bab II Tinjauan Pustaka
Mengacu pada Perpes No.54 Tahun 2010 pasal 50 ayat (30) diklasifikasikan jenis
II-2
Bab II Tinjauan Pustaka
Menurut Perpes No. 29 Tahun 2000 pasal 21 ayat (1) menjelaskan bahwa kontrak lump
sum merupakan kontrak jasa atas penyelesaian seluruh pekerjaan dalam jangka waktu
tertentu dengan jumlah harga yang pasti dan tetap serta semua resiko yang mungkin
Menurut Perpes No. 29 Tahun 2000 pasal 21 ayat (2) menjelaskan bahwa kontrak harga
satuan merupakan kontrak jasa atas penyelesaian seluruh pekerjaan dalam jangka waktu
tertentu berdasarkan harga satuan yang pasti dan tetap untuk setiap satuan/unsur
pekerjaan dengan spesifikasi teknis tertentu, yang volume pekerjaannya didasarkan pada
hasil pengukuran bersama atas volume pekerjaan yang benar-benar telah dilaksanakan
oleh penyedia jasa.Menurut Perpes No. 29 Tahun 2000 pasal 21 ayat (2) menjelaskan
bahwa kontrak harga satuan merupakan kontrak jasa atas penyelesaian seluruh
pekerjaan dalam jangka waktu tertentu berdasarkan harga satuan yang pasti dan tetap
untuk setiap satuan/unsur pekerjaan dengan spesifikasi teknis tertentu, yang volume
pekerjaannya didasarkan pada hasil pengukuran bersama atas volume pekerjaan yang
Menurut Perpes No. 29 Tahun 2000 pasal 21 ayat (4) menjelaskan bahwa kontrak
gabungan lump sum dan harga satuan merupakan gabungan lumpsum dan atau harga
II-3
Bab II Tinjauan Pustaka
satuan dan atau imbalan jasa dalam 1 (satu) pekerjaan yang dijanjikan sejauh yang
Menurut Perpes No. 54 Tahun 2010 pasal 51 ayat (5) menyebutkan ketentuan dari
a. Jumlah harga pasti dan tetap sampai seluruh pekerjaan selesai dilaksanakan.
e. Kontrak Persentase
Menurut Perpes No. 54 Tahun 2010 pasal 51 ayat (4) menyebutkan ketentuan dari
isi kontrak.
Menurut Hansen, 2017 menjelaskan bahwa, kontrak berdasarkan asek perhitungan jasa
Pada jenis kontrak ini, penyedia jasa hanya dibayar sejumlah total biaya pekerjaan tanpa
II-4
Bab II Tinjauan Pustaka
Pada kontrak ini, kontraktor akan menerima pembayaran atas pengeluarannya, ditambah
dengan biaya overhead dan keuntungan. Besarnya biaya overhead dan keuntungan
umumnya didasarkan atas presentase biaya yang dikeluarkan kontraktor. Kontrak jenis
ini umunya digunakan jika aktual proyek belum bias diestimasi secara akurat, karena
perencanaan belum selesai, proyek tidak dapat digambarkan secara akurat, proyek harus
diselesaikan dalam waktu singkat sementara rencana dan spesifikasi belum dapat
diselesaikan. Kekurangan dari kontrak ini adalah pemilik tidak dapat mengetahui biaya
Pada jenis kontrak ini imbala/jasa bervariasi tergatung besarnya biaya dan jumlah fee
yang sudah ditetapkan. Kontrak ini berisiko bagi pengguna jasa karena tudak ada
Menurut Hansen, 2017 menjelaskan bahwa jenis kontrak ini dapat dibagi menjadi tiga,
yaitu:
Yaitu prestasi pekerjaan kontraktor dihitung setiap bulan dan dibayar setiap bulan.
Kelemahan cara pembayaran ini adalah berapapun kecilnya prestasi penyedia jasa pada
suatu bulan tertentu tetaplah harus dibayar. Untuk menutupi kelemahan cara
minimum yang harus dicapai untuk setiap bulan diselaraskan dengan prestasi yang
II-5
Bab II Tinjauan Pustaka
prestasi kerja dengan prestasi bahan dengan cara menimbun bahan dilapangan. Untuk
mengatasinya bias dipersyaratkan bahwa bahan yang ada dilapangan tidak dihitung
sebagai prestasi, kecuali pekerjaan yang betul-betul selesai/terpasang atau bias juga
dinyatakan dalam presentase. Seringkali prestasi yang diakui penyedia jasa bukan saja
prestasi fisik (pekerjaan selesai) tetapi termasuk pula prestasi bahan mentah dan
setengah jadi, walaupun barang-barang tersebut sudah berada dilapangan (front end
loading).
Penyedia jasa mendanai terlebih dahulu sampai pekerjaan selesai 100% diterima baik
oleh pengguna jasa, lalu kemudian dibayar oleh penyedia jasa. Pengguna jasa memberi
jaminan kepada penyedia jasa berupa jaminan Bank Kontrak, bentuk ini biasanya
Menurut Hansen, 2017 menjelaskan bahwa jenis kontrak ini dapat dibagi menjadi enam,
yaitu:
Pengguna jasa menugaskan penyedia jasa untuk melaksanakan salah satu aspek
pembangunan saja. Setiap aspek satu penyedia jasa dimana perencanaan, pengawasan,
pelaksanaan dilakukan penyedia jasa yang berbeda. Oleh karena itu pengawas pekerjaan
II-6
Bab II Tinjauan Pustaka
Dalam bentuk kontrak ini, penyedia jasa bertugas membuat perencanaan yang lengkap
construction/built, dan turn-key adalah dari sistem pembayarannya, dimana pada design
Pada bentuk kontrak ini proses mulai dari perencanaan, pengadaan peralatan dan
pemasangan pengerjaan menjadi tanggung jawab penyedia jasa. Pengguna jasa hanya
memberikan TOR atau pokok-pokok acuan tugas. Kontrak ini biasa dipakai untuk
Pada jenis kontrak ini, investor membangun lahan pemilik (build). Setelah itu investor
mengelola selama kurun waktu tertentu (operate) dan setelah masa pengoperasian
II-7
Bab II Tinjauan Pustaka
Yaitu suatu tindakan pemilik proyek yang melibatkan diri dan bertanggung jawab
Amandemen Kontrak adalah perubahan Kontrak atas dasar kesepakatan kedua belah
Pihak yaitu Kontraktor dan Pengguna Jasa dan harus mengikuti peraturan perundangan
Change Order), Addendum dan Amandemen Kontrak adalah istilah yang sama, hanya
Addendum dan Amandemen Kontrak merupakan produk lanjutan dari CCO (Contract
Change Order). Jika terjadi CCO berarti akan terjadi Addendum atau Amandemen
Kontrak, sedangkan jika terjadi Addendum atau Amandemen belum tentu telah terjadi
kontrak adalah perubahan resmi dokumen resmi atau catatan tertentu, terutama
penghapusan catatan yang salah, tidak sesuai lagi. Kata ini umumnya digunakan untuk
sangat berhubungan erat dengan amandemen karena bertujuan untuk memperbaiki suatu
bahkan penggantian lingkup pekerjaan yang telah disepakatai bersama dalam kontrak
II-8
Bab II Tinjauan Pustaka
kerja awal. Perubahan yang terjadi selama proses konstruksi, diantaranya perubahan
konstruksi. Perubahan selama masa pelaksanaan proyek sering terjadi karena adanya
keinginan dari pemilik yang timbul selama pelaksanaan proyek konstruksi, hal ini
disebabkan antara lain karena adanya perubahan lingkup kerja, perubahan spesifikasi,
(1) Dalam hal terdapat perbedaan antara kondisi lapangan pada saat pelaksanaan,
Kontrak.
(1a) Perubahan Kontrak sebagaimana dimaksud pada ayat (1), berlaku untuk pekerjaan
menggunakan harga satuan dari Kontrak Gabungan Lump Sum dan Harga Satuan.
(2) Pekerjaan tambah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan dengan
ketentuan:
II-9
Bab II Tinjauan Pustaka
a. Tidak melebihi 10% (sepuluh perseratus) dari harga yang tercantum dalam
perjanjian/Kontrak awal.
(4) Pelanggaran atas ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (3), Penyedia
Barang/Jasa dikenakan sanksi berupa denda yang bentuk dan besarnya sesuai
yaitu:
berubah.
II-10
Bab II Tinjauan Pustaka
Adddendum Waktu.
Harga/Nilai Kontrak. Basanya addendum jenis ini untuk kontrak tahun jamak
(multi years contract) atau terdapat kenaikan harga bahan bakar minyak.
Menurut Febrian Fitriono (2016) menyatakan “Contract Change Order pada proyek
konstruksi adalah sebuah peristiwa dimana kontrak dengan pekerjaan yang telah
yang mana perubahan tersebut disepakati oleh pemilik pekerjaan dan penyedia jasa.
Menurut M. Rizal dalam Fauji (2016) menyatakan “pengertian Contract Change Order
dengan terjadinya perubahan-perubahan pada awal, pertengahan, dan akhir proyek yang
sehingga terjadi perubahan desain atau Contract Change Order. Contract Change
Order ini meliputi penambahan atau pengurangan jenis pekerjaan, mengubah spesifikasi
teknis pekerjaan sesuai dengan kebutuhan lapangan atau mengubah jadwal pelaksanaan
konstruksi. Sedangkan Contract Change Orde (CCO) adalah surat kesepakatan dan
ikatan kontrak kerja berupa perjanjian tertulis yang ditanda tangani antara pemilik dan
kontraktor setelah setuju dan tanpa paksanaan untuk menegaskan adanya perubahan dan
jumlah kompensasi biaya dan waktu pelaksanaan kepada pelaksanan konstruksi yang
II-11
Bab II Tinjauan Pustaka
terjadi pada tahap proses pelaksanaan proyek, setelah penandatanganan kontrak kerja
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa Contract Change Order (CCO) adalah
kontrak kerja seperti pada fungsi dan system perubahan terhadap pelaksanaan
kosntruksi.
Menurut Widhiawati (2016) change order dibagi menjadi 2 (dua) jenis yaitu Perubahan
kesepakatan perubahan antara pemilik dan kontraktor dalam biaya dan waktu.
II-12
Bab II Tinjauan Pustaka
Directive Change adalah perubahan yang diajukan dalam bentuk tertulis, yang
diusulkan oleh kontraktor kepada pemilik untuk merubah lingkup kerja, waktu
pelaksanaan, biaya-biaya, atau hal-hal lain yang berbeda dengan yang telah
memberikan kebebasan sepihak pada pemilik untuk merubah lingkup kerja dan
Menurut Soeharto dalam Charis (2016) menjelaskan bahwa, prosedur untuk melakukan
Mengkaji dampak yang diakibatkan oleh adanya perubahan lingkup kerja dalam
Mengajukan persetujuan kepada pimpinan proyek atau pemilik proyek bila lingkup
Mengadakan kegiatan tindak lanjut berupa pengawasan dan laporan khusus untuk
Sebagaimana disebutkan oleh Rizal (2015), change order memiliki beberapa tujuan,
diantaranya adalah :
pembayaran.
II-13
Bab II Tinjauan Pustaka
maupun penambahannya.
3. Untuk mengikuti penyesuaian terhadap harga satuan kontrak bila ada perubahan
spesifikasi.
value engineering.
Menurut Barrie (1992) dalam Jurnal Dewantoro (2017), Pengaruh change order pada
II-14
Bab II Tinjauan Pustaka
1. Biaya langsung
Semua beban tenaga kerja dan overhead, material kontrak dan sementara,
2. Perpanjangan waktu
yang terlibat dalam kontrak akan mengadakan pengeluaran biaya tambahan dalam
3. Biaya Dampak
Menurut Barrie et al. sebagaimana dikutip Widhiawati (2016), besar dampak yang
terjadi dari change order tergantung dari besarnya change order yang dilakukan dari
kontrak awal.
1. Bilamana perubahan merupakan skala kecil dalam kontrak yaitu kurang dari 10 %
maka perubahan tersebut masih bisa ditoleransi dan hanya ada penyesuaian
2. Ketika change order sudah mencapai 15 % dari nilai kontrak awal, maka akan
berdampak terhadap waktu dan biaya sangat relatif, tergantung keahlian dari
3. Ketika change order mencapai 20 % dari kontrak awal, maka hal ini akan sangat
II-16
Bab II Tinjauan Pustaka
II-17
Bab II Tinjauan Pustaka
No Tahun Judul Penulis Kata Kunci Tujuan Penelitian Teknik Analisis Hasil Penelitian
- Kerja kurang pada
pekerjaan pondasi
Identifikasi Dan Analisis - Change Order tidak
Penyebab Dan Akibat Ningsih, Untuk mengetahui sebab- Wawancara,
mempengaruhi time
Contract Change Order Ir. Contract sebab terjadinya Contract Hasil laporan,
schedule pelaksanaan
3 2015 Terhadap Biaya Dan Waktu Syahrudin, Change Order, Change Order dan dampak Studi literatur,
pekerjaan
Pada Proyek Konstruksi Nurul Addendum perubahan tersebut terhadap Data publikasi
Wardhani biaya dan waktu lainnya - Biaya akhir
penyelesaian pekerjaan
keseluruhan tetap sesuai
dengan kontrak awal
- Pola penyelesaian
sengketa
amandemen/addendum
kontrak pemborong
umumnya dilakukan
Addendum Kontrak Amandemen sesuai dengan
-Mengetahui pola
Pemborongan Perspektif I Gusti kontrak,
penyelesaian sengketa yang ketentuan dalam
Hukum Perjanjian di Ngurah prinsip-prinsip
4 2015
Anom, SH, dasar kontrak,
terjadi setelah Metode kuantitatif kontrak awal sebelum
Indonesia amandemen/addendum dilakukan
MH Kontrak
kontrak pemborong amandemen/addendum
Pemborong
yaitu melakukan
musyawarah, mediasi,
arbitrasi, konsiliasi
ataupun melalui
pengadilan.
II-18
Bab II Tinjauan Pustaka
No Tahun Judul Penulis Kata Kunci Tujuan Penelitian Teknik Analisis Hasil Penelitian
-Menganalisis Faktor-Faktor
Proyek penyebab terjadinya
Konstruksi, Contract Change Order
Faktor Penyebab Terjadinya (CCO) pada proyek Penyebab perubahan nilai
Amandemen,
Contract Change Order pembangunan Bendung X kontrak :
Penyesuaian
(Cco) Dan Pengaruhnya Aceng Metode Influence 1. Perubahan desain
5 2016 Harga, -Mengetahui dampak atau
Terhadap Pelaksanaan Maulana Diagram 2. Eskalasi
Perubahan akibat dari faktor-faktor
Proyek Kontruksi 3. Perhitungan Mutual Check
Waktu, tersebut terhadap cost
Pembangunan Bendung (MC)
Penyelesaian variant (perbedaan biaya)
Kontrak dan time variant (perbedaan
waktu)
- penyebab terjadinya
change order sebagai
berikut:
-Menganalisa dampak yang
ditimbulkan akibat adanya 1. Kesalahan dalam
Contract Change Order perencanaan dan desain.
(CCO) pada proyek 2. Kesalahan dalam
Kajian Contract Change pembangunan Gedung SMA
Order Pada Proyek
perhitungan estimasi
Febrian Contract Keberkatan Olahraga di
6 2016 Pembangunan Gedung SMA Metode kuantitatif biaya
Fitriono Change Order Minahasa.
Keberkatan Olahraga di 3. Kontrak yang tidak
Minahasa -Mengidentifikasi penyebab lengkap.
terjadinya Contract Change
Order (CCO) pada Gedung
4. Ketidaksesuaian
SMA Keberkatan Olahraga antara gambar dan
di Minahasa. kondisi lapangan.
5. Kutipan dari
spesifikasi yang tidak
lengkap.
II-19
Bab II Tinjauan Pustaka
No Tahun Judul Penulis Kata Kunci Tujuan Penelitian Teknik Analisis Hasil Penelitian
- Faktor penyebab
Change Order adalah
faktor campur tangan
owner, faktor kesalahan
Analisis Faktor Penyebab dalam planning dan
Dan Akibat Contract Change Order, Untuk mengetahui faktor design, dan faktor cuaca
Change Order Terhadap Faktor, Biaya, penyebab terjadinya CO dan Kuesioner, Data
7 2017 Dzulqarnain - Sebagian kontrak
Biaya Dan Waktu Pada Waktu, akibatnya terhadap biaya RAB Proyek
mengalami perubahan
Proyek Konstruksi Jalan Di Kontraktor dan waktu pada proyek
nilai kontrak dari RAB
Sulawesi Selatan
- Sebagian kontrak
mengalami keterlambatan
progress akbiat change
order
Lingkup pekerjaan
Contract MEP paling banyak
Identifikasi Penyebab, Adi
Change OrderI, terpengaruh oleh
Dampak, Serta Analisis Nugroho
Pengguna Jasa, Mengidentifikasi factor- aktivitas change order.
Faktor-faktor Risiko Change Hudiono, Diagram alir,
8 2016 Perubahan faktor penyebab Change Hal tersebut
Order Pada Proyek Wisata AndreasF.V wawancara
desain dan Order dikarenakan adanya
Edukasi Akuarium di Roy, Adrian
Perubahan
Jakarta Firdaus efek beruntun akibat
lingkup kerja
satu perubahan
keperubahan lainnya.
II-20
Bab II Tinjauan Pustaka
Change Order,
Mengidentifikasi penyebab Secara deskriptif, faktor
Faktor
Analisis Change Order Pada utama CO dan kemudian Mixed methods yang paling
Didik Muh. Penyebab,
9 2017 Proyek Konstruksi menentukan faktor paling (Kualitatif dan mempengaruhi frekuensi
NS Konstruksi
Bangunan Air penting yang perlu kuantitatif) CO adalah faktor
Bangunan Air,
diantisipasi “kondisi fisik lapangan”
Analisis Jalur
Adapun penyebab
CCO adalah sebagai
-Mengetahui penyebab berikut :
contract change order pada a. Ketidaksesuaian
kegiatan peningkatan Jalan antara gambar dan
Pasar Panas-Bentot 2 kondisi di lapangan
(Multiyears), b. Kesalahan dalam
Penyebab dan Pengaruh Contract
Contract Change Order Dewantoro, Change Order, -Mengetahui proses contract menghitung estimasi
Pada Proyek Peningkatan Lendra, dan penyebab, change order pada kegiatan Wawancara volume
10 2017 peningkatan Jalan Pasar c. Penambahan ataupun
Jalan (Studi Kasus Paket Abriyan proses, langsung
Kegiatan Jalan Pasar Panas- Prayudi pengaruh, Panas-Bentot 2 (Multiyears) pengurangan item
Bentot 2 Multiyears) proyek jalan pekerjaan
-Mengetahui pengaruh d. Perubahan desain
contract change order pada
dan spesifikasi
kegiatan peningkatan Jalan
Pasar Panas-Bentot 2
e. Perubahan item
(Multiyears) pekerjaan
f. Prioritas penanganan
yang lebih
diutamakan
Sumber : Olahan Penulis, 2018
II-21
Bab II Tinjauan Pustaka
VARIABEL PENELITIAN
Analisis Faktor-Faktor
Penyebab Change Order Dan Sri Dewi
Pengaruhnya Yang Dominan Nurlaela, 2013 √ √ √
1 Terhadap Kinerja Biaya R. J. M.
Pelaksanaan Proyek Konstruksi Mandagi
Di Lingkungan Pemerintah
Provinsi Maluku Utara
Kajian Pengaruh Change Order M Rizal,
Pada Kinerja Pelaksanaan Abdullah, 2015 √ √
2 Moch.
Proyek Infrastruktur Gedung
Pemerintah Afifuddin
Identifikasi Dan Analisis Ningsih, Ir.
Penyebab Dan Akibat Contract Syahrudin, 2015 √ √ √ √
3 Change Order Terhadap Biaya Nurul
Dan Waktu Pada Proyek Wardhani
Konstruksi)
I Gusti
Addendum Kontrak Ngurah 2015
4 Pemborongan Perspektif Anom, SH,
Hukum Perjanjian di Indonesia MH
II-22
Bab II Tinjauan Pustaka
VARIABEL PENELITIAN
NO JUDUL PENAMBAHAN PENGURANGAN KETERLAMBAT CUACA/
KONDISI KESALAHAN PERUBAHAN PERMINTAAN PERUBAHAN
PENULIS TH. SCOPE SCOPE AN DARI KEJADIAN
LAPANGAN DESAIN DESAIN OWNER SPEK
PEKERJAAN PEKERJAAN KONTRAKTOR ALAM
II-23
Bab II Tinjauan Pustaka
VARIABEL PENELITIAN
NO JUDUL PENAMBAHAN PENGURANGAN KETERLAMBAT CUACA/
KONDISI KESALAHAN PERUBAHAN PERMINTAAN PERUBAHAN
PENULIS TH. SCOPE SCOPE AN DARI KEJADIAN
LAPANGAN DESAIN DESAIN OWNER SPEK
PEKERJAAN PEKERJAAN KONTRAKTOR ALAM
II-24
Bab II Tinjauan Pustaka
Identifikasi Masalah
1. Kondisi lapangan tidak sesuai dengan kontrak awal
2. Perubahan layout gambar dari gambar di kontrak awal
3. Keinginan dari pengguna jasa yang timbul selama masa konstruksi
Rumusan Masalah
1. Apa saja yang menjadi penyebab terjadinya Contract Change Order
(CCO) dilihat dari segi biaya dan waktu?
2. Apa saja yang menjadi penyebab dominan yang mempengaruhi Contract
Change Order (CCO) dilihat dari segi biaya dan waktu?
3. Bagaimana pengaruh dari penyebab dominan terhadap kinerja proyek dari
segi biaya dan waktu
Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui penyebab terjadinya Contract Change Order (CCO)
dilihat dari segi biaya dan waktu.
2. Untuk mengetahui penyebab dominan yang mempengaruhi Contract
Change Order (CCO) dilihat dari segi biaya dan waktu.
3. Untuk mengetahui pengaruh dari penyebab dominan terhadap kinerja
proyek dari segi biaya dan waktu
Studi Literatur
II-25
Bab II Tinjauan Pustaka
Akibat adanya Contract Change Order (CCO) pada pelaksanaan proyek Gardu Induk
Pt. PLN (Persero) Bontang Kalimantan Timur akan menyebabkan terjadinya perubahan
II-26