OLEH
Nama
: Muhammad iqbal
NIM
: 1522401034
Jurusan
: Teknik Sipil
Prodi
: D-III
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayahNya terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga laporan praktek tentang
"kerja kayu dalam konstruksi" ini dapat selesai. Kemudian shalawat beserta salam
kita sampaikan kepada Nabi besar kita Muhammad SAW yang telah memberikan
pedoman hidup yakni al-quran dan sunnah untuk keselamatan umat di dunia.
Makalah ini merupakan salah satu tugas dari pada mata kuliah k3 dan aspek
hukum.pada program studi D3 Fakultas Teknik Sipil pada Politeknik Negeri
Lhokseumawe. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih
terdapat berbagai kekurangan, maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran
dari pembacanya.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................I
DAFTAR ISI ..................................................................................................II
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................4
1.1. LATAR BELAKANG ..............................................................................4
1.2. PENGERTIAN K3 ..................................................................................5
1.3. DASAR HUKUM K3 KONSTRUKSI DAN SARANA BANGUNAN..6
1.4. TUJUAN PENERAPAN K3.....................................................................7
BAB II PENERAPAN K3 KONSTRUKSI .................................................8
2.1 PERATURAN K3 KONSTRUKSI ...................................................... ...8
2.2.KEBIJAKAN PENERAPAN K3 KONSTRUKSI.................................. ..9
BAB III ALAT PELINDUNG DIRI ...........................................................10
3.1. ALAT PELINDUNG DIRI......................................................................10
BAB IV KETENTUAN ADMINISTRASI.19
A. KEWAJIBAN UMUM...19
B. ORGANISASI K3..20
C. LAPORAN KECELAKAAN....21
D. PEMBIAYAAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA.....21
E. TEMPAT KERJA DAN PERALATAN22
BAB V PENUTUP23
BAB I
3
PENDAHULUAN
1.2 PENGERTIAN K3
Kesehatan dan keselamatan kerja (K3) adalah bidang yang terkait
dengan kesehatan, keselamatan, dan kesejahteraan manusia yang bekerja di sebuah
institusi maupun lokasi proyek. Tujuan K3 adalah untuk memelihara kesehatan dan
keselamatan lingkungan kerja. K3 juga melindungi rekan kerja, keluarga pekerja,
konsumen, dan orang lain yang juga mungkin terpengaruh kondisi lingkungan kerja.
Pengertian Kesehatan, Keselamatan Dan Kesejahreraan (K3) Menurut Para Ahli
1. Menurut Mangkunegara
Keselamatan dan kesehatan kerja adalah suatu pemikiran danupaya untuk
menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmaniah maupun rohaniah tenagakerja
pada khususnya, dan manusia pada umumnya, hasil karya dan budaya untuk
menujumasyarakat adil dan makmur
2. Menurut Sumamur (1981)
Keselamatan kerja merupakan rangkaian usaha untukmenciptakan suasana
kerja yang aman dan tentram bagi para karyawan yang bekerja di perusahaan yang
bersangkutan.
3. Menurut Simanjuntak (1994)
Keselamatan kerja adalah kondisi keselamatan yang bebasdari resiko
kecelakaan dan kerusakan dimana kita bekerja yang mencakup tentang
kondisi bangunan, kondisi mesin, peralatan keselamatan, dan kondisi pekerja
4. Mathis dan Jackson
Menyatakan bahwa keselamatan adalah merujuk pada perlindunganterhadap
kesejahteraan fisik seseorang terhadap cidera yang terkait dengan
pekerjaan.Kesehatan adalah merujuk pada kondisi umum fisik, mental dan stabilitas
emosi secaraumum.
5. Menurut Ridley, John (1983)
Surat Keputusan Bersama Mentri Tenaga Kerja dan Menteri Pekerjaan Umum
No.kep.174/Men/1986 dan No.104/Kpts/1986.
BAB II.
PENERAPAN K3 KONSTRUKSI
Pekerjaan
Umum
No.09/PRT/M/2008
Pedoman
Sistem
tentang
BAB III
ALAT PELINDUNG DIRI (APD)
Alat Pelindung Diri (APD) adalah kelengkapan yang wajib digunakan saat
bekerja sesuai bahaya dan risiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu sendiri
dan orang di sekelilingnya.
Kewajiban itu sudah disepakati oleh pemerintah melalui Departement Tenaga
Kerja dan Transmigrasi Negara republik indonesia. Hal ini tertulis di Peraturan
Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. Per.08/Men/VII/2010 tentang pelindung
diri. Adapun bentuk dari alat tersebut adalah :
1. Safety Helmet
10
Berfungsi sebagai pelindung kepala dari benda yang bisa mengenai kepala secara
langsung
11
Berfungsi sebagai alat pengaman saat bekerja di tempat yang becek ataupun
berlumpur. Kebanyakan di lapisi dengan metal untuk melindungi kaki dari benda
tajam atau berat, benda panas, cairan kimia, dsb.
12
Seperti sepatu biasa, tapi dari bahan kulit dilapisi metal dengan sol dari karet
tebal dan kuat. Berfungsi untuk mencegah kecelakaan fatal yang menimpa kaki
karena tertimpa benda tajam atau berat, benda panas, cairan kimia, dsb.
13
5. Sarung Tangan
Berfungsi sebagai alat pelindung tangan pada saat bekerja di tempat atau situasi
yang dapat mengakibatkan cedera tangan. Bahan dan bentuk sarung tangan di
sesuaikan dengan fungsi masing-masing.
14
15
Berfungsi sebagai pelindung telinga pada saat bekerja di tempat yang bising.
16
Berfungsi sebagai penyaring udara yang masuk dihirup saat bekerja di tempat dengan
kualitas udara buruk (misal berdebu,beracun,dll.)
Berfungsi sebagai pelindung wajah dari percikan benda asing saat bekerja (misal
pekerjaan mengerinda)
17
Befungsi melindungi dari percikan air saat bekerja (misal bekerja pada saat
hujan atau mencuci alat)
18
BAB IV
KETENTUAN ADMINISTRASI
A. Kewajiban Umum
sesuai
dengsn
keahlian
umur,
jenis
kelamin
dan
kondisi
fisik/kesehatannya.
ebelum pekerjaan dimulai Penyedia Jasa Kontraktor menjamin bahwa semua
tenaga kerja telah diberi petunjuk terhadap bahaya demi pekerjaannya masingmasing dan usaha pencegahannya, untuk itu Pengurus atau kontraktor dapat
memasang papan-papan pengumuman, papan-papan peringatan serta saranasarana pencegahan yang dipandang perlu.
Orang tersebut bertanggung jawab pula atas pemeriksaan berkala terhadap
semua tempat kerja, peralatan, sarana-sarana pencegahan kecelakaan,
lingkungan kerja dan cara-cara pelaksanaan kerja yang aman.
Hal-hal yang rnenyangkut biaya yang timbal dalam rangka penyelenggaraan
keselamatan dan kesehatan kerja menjadi tanggung jawab Pengurus dan
Kontraktor.
B. Organisasi K3
Petugas Keselamatan dan Kesehatan Kerja harus bekerja secara penuh (FullTime) untuk mengurus dan menyelenggarakan Keselamatan dan Kesehatan
Kerja.
Pengurus dan Kontraktor yang mengelola pekerjaan dengan memperkerjakan
pekerja dengan jumlah minimal 100 orang atau kondisi dari sifat proyek
memang memerlukan, diwajibkan membentuk unit Pembina Keselamatan
20
Kontraktor.
Petugas Keselamatan dan Kesehatan Kerja tersebut bersama-sama dengan
Panitia Pembina Keselamatan Kerja ini bekerja sebaik-baiknya, dibawah
kordinasi Pengurus atau Kontraktor, serta bertanggung jawab kepada
Pemimpin Proyek.
Kontraktor harus :
C. Laporan Kecelakaan
Setiap kejadian kecelakaan kerja atau kejadian yang berbahaya harus dilaporkan
kepada Depnaker dan Departemen Pekerjaan Umum.
Menunjukkan catatan kecelakaan dari setiap kegiatan kerja, pekerja masingmasing clan,
21
22
BAB V
PENUTUP
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok
bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya,
Penulis banyak berharap para pembaca agar kiranya dapat memberikan kritik
dan saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan dan
penulisan makalah di kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini
berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada
umumnya.
23
24