A. TUJUAN
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat:
• Menjelaskan pengertian K3
• Memahami macam-macam kecelakaan kerja
• Memahami Prosedur K3
• Menyebutkan Alat pelindung diri
• Melaksanakan prosedur keselamatan dan kesehatan kerja dan lingkungan
B. INFORMASI
PROSEDUR KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA, DAN LINGKUNGAN
Pendahuluan
Definisi Kontruksi Bangunan: Konstruksi Bangunan terdiri dari dua suku kata yaitu
konstruksi (construction) yang berarti membangun, sedangkan bangunan yang berarti
suatu benda yang dibangun atau didirikan, untuk kepentingan manusia dengan tujuan,
biaya dan waktu tertentu. Konstruksi bangunan berarti suatu cara atau teknik
membuat/mendirikan bangunan agar memenuhi syarat kuat, awet, indah, fungsional dan
ekonomis.
Definisi Utilitas Bangunan adalah suatu kelengkapan fasilitas bangunan yang digunakan
untuk menunjang tercapainya unsur-unsur kenyamanan, kesehatan, keselamatan,
kemudian kominikasi dan mobilitas dalam bangunan.
Penjelasan:
1. Faktor Manusia
Kecelakaan kerja yang bias ditimbulkan oleh kesalahan manusia itu sendiri sebagai
seorang pekerja utilitas, diantaranya sebagai berikut
a. Ketidaktahuan
b. Kemampuan yang kurang
c. Keterampilan yang kurang
d. Konsentrasi yang kurang
e. Bermain-main
f. Bekerja tanpa peralatan keselamatan
g. Mengambil resiko yang tidak tepat.
2. Faktor lingkungan
a. Tempat kerja yang berbahaya
b. Kondisi peralatan yang berbahaya
c. Bahan-bahan dan peralatan yang bergerak
3. Faktor Teknik
Faktor yang berhubungan dengan cara pengoprasian.
Agar terhindar dari kecelakaan kerja setiap proyek konstruksi, dan utilitas wajib
menerapkan K3 atau Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang merupakan upaya untuk
melindungi para pekerja dan semua yang ada dilingkungan kerja agar aman, sehat,
selamat terhindar dari kecelakaan kerja.
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) bisa diartikan juga: pemberian perlindungan
kepada setiap orang yang berada di tempat kerja, yang berhubungan dengan
pemindahan bahan baku, penggunaan peralatan kerja konstruksi, proses produksi dan
lingkungan sekitar tempat kerja.
Pengertian lain Keselamatan Kesehatan Kerja (K3) adalah: upaya perlindungan yang
ditujukan agar tenaga kerja dan orang lainnya ditempat kerja/perusahaan selalu dalam
keadaan selamat dan sehat, serta agar setiap sumber produksi dapat digunakan secara
aman dan efisien “Kepmenaker Nomor 463/MEN/1993”.
Pengertian menurut OHSAS 18001:2007, Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) adalah
kondisi dan faktor yang mempengaruhi keselamatan dan kesehatan kerja serta orang lain
yang berada di tempat kerja.
Keselamatan Kerja, dan Kesehatan Kerja yang khusus pekerjaan utilitas adalah: sebuah
pemahaman dan diterapkannya konsep keselamatan dan kesehatan kerja khususunya
pada bidang pekerjaan instalasi, komponen, jaringan dan peralatan system utilitas
bangunan.
Undang-Undang Keselamatan Dan Kesehatan Kerja yang dipakai di Negara kita Indonesia
adalah Undang-undang No.1 tahun 1970. Namun seiring berjalannya waktu undang-
undang tersebut didukung beberapa peraturan baru seperti Undang-undang No. 23
tahun 1992 mengatur Kesehatan, serta Undang-undang No 13 tahun 2003 mengatur
tentang Ketenaga Kerjaan.
Tujuan K3
a. Melindungi kesehatan, keamanan dan keselamatan dari tenaga kerja.
b. Meningkatkan efisiensi kerja.
c. Mencegah terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja.
Sasaran K3
a. Menjamin keselamatan pekerja
b. Menjamin keamanan alat yang digunakan
c. Menjamin proses produksi yang aman dan lancar
Jenis-Jenis Bahaya Dalam K3
a. Jenis kimia
Terhirupnya atau terjadinya kontak antara manusia dengan bahan kimia berbahaya.
b. Jenis fisika
- Suatu temperatur udara yang terlalu panas maupun terlalu dingin.
- keadaan yang sangat bising.
- keadaan udara yang tidak normal.
c. Jenis proyek/ pekerjaan
- Pencahayaan yang kurang.
- Bahaya dari pengangkutan barang.
- Bahaya yang ditimbulkan oleh
- peralatan.
b. Pelindung Mata
Kacamata debu atau pelindung muka transparan mampu melindungi mata
mencegah radiasi cahaya yang tinggi dan percikan benda halus masuk kedalamnya.
e. Pelindung Tangan
Sarung tangan yang tepat harus dipakai jika menangani bahan kimia ataupun
kalengnya
F. Pelindung Kaki
Sepatu kerja menjaga agar kaki tetap kering dan tidak tergelincir di atas lantai yang
basah. Sepatu kerja juga diberi pelapis logam di ujungnya untuk melindungi kaki bila
tertimpa benda keras. Pastikan bahwa tidak ada benda yang masuk atau mengalir ke
dalamnya.
Pelindung Kaki
Ingat tidak semua pakaian dan perlengkapan pelindung cocok dengan bahan kimia.
Jika tempat kerja berbeda, model pakaian pelindung juga harus berbeda. Bahan kimia
yang menyebabkan korosi ; misalnya zat asam, dapat merusak pakaian pelindung
ringan ; respirator (“topeng-gas”) harus menggunakan penyaring yang tepat.
Jika memungkinkan, hindarilah kontak langsung dengan bahan kimia yang ada
ditempat kerja, meskipun dipakai pelindung. Membersihkan diri dengan
sebaikbaiknya juga harus dilakukan sebelum makan, minum, merokok maupun
pulang.
PERALATAN LINGKUNGAN
Sarana peralatan lingkungan berupa:
✓ Tabung pemadam kebakaran
✓ Pagar pengamanan
✓ Penangkal petir darurat
✓ Pemeliharaan jalan kerja dan jembatan kerja − jarring pengamanan pada bangunan
tinggi
✓ Pagar pengaman lokasi proyek − tangga − peralatanP3K87
RAMBU PERINGATAN
Masyarakat secara umum sangat mengenal kotak P3K, tetapi terkadang belum
memahami isi kotak P3K yang ada di tempat kerja sehingga sering menambahkan obat
yang ditelan seperti obat sakit kepala, obat sakit perut, obat maag dan lain-lain. Obat-
obatan yang ditelah tersebut sangat tidak dianjurkan untuk dimasukkan ke dalam kotak
P3K karena tergolong obat sedatif. Obat sedatif adalah obat-obat yang menciptakan
ketenangan dan pengurangan rasa sakit, kecemasan, serta menyebabkan kantuk.
Sesuai dengan Peraturan Menteri PU No. 05/Prt/M/2014 bahwa penerapan SMK3 bidang
pekerjaan umum yaitu:
1. Setiap penyelenggaraan pekerjaan konstruksi bidang Pekerjaan Umum wajib
menerapkan SMK3 Konstruksi Bidang PU.
2. SMK3 Konstruksi Bidang PU meliputi:
− Kebijakan K3
− Perencanaan K3;
− Pengendalian Operasional
− Pemeriksaan dan Evaluasi Kinerja K3; dan
− Tinjauan Ulang Kinerja K3.
3. SMK3 Konstruksi Bidang PU sebagaimana yang dimaksud pada ayat (2) diterapkan
pada tahapan sebagai berikut:
a. Tahap Pra Konstruksi:
− Rancangan Konseptual, meliputi Studi Kelayakan/Feasibility
− Study, Survei dan Investigasi;
− Detailed Enginering Design (DED);
b. Dokumen Pemilihan Penyedia Barang/Jasa.
c. Tahap Pemilihan Penyedia Barang/Jasa (Procurement);
d. Tahap Pelaksanaan Konstruksi; dan
e. Tahap Penyerahan Hasil Akhir Pekerjaan
Pada penerapan Sistim Menejemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3), seluruh
personil yang terlibat dengan pekerjaan konstruksi memiliki tugas, tanggungjawab dan
wewenang masing-masing.
Langkah-langkah pelaksanaan evaluasi
a. Penyusunan metode evaluasi kepatuhan kontraktor (Penyedia Jasa Perencana
Konstruksi)
b. Penyusunan Kuisioner
c. Pelaksanaan Evaluasi (Pengolahan Data Hasil Kuisioner)