Anda di halaman 1dari 10

RESUME

K2, K3 DAN LINGKUNGAN HIDUP

HARRIYUDA WIRATAMA
88111974 Z

PT. PLN (PERSERO)


UNIT INDUK PEMBANGUNAN XIII
K2 di lingkungan di PLN (Pesero) lebih dikenal dengan istilah Keselamatan
Ketenagalistrikan. Keselamatan Ketenagalistrikan (K2) adalah segala upaya atau langkah-
langkah pengamanan instalasi penyediaan tenaga listrik dan pengamanan pemanfaat tenaga
listrik untuk mewujudkan kondisi andal dan aman bagi instalasi dan kondisi aman dari bahaya
bagi manusia dan mahkluk hidup lainnya, serta kondisi ramah lingkungan, di sekitar instalasi
tenaga listrik.

III.1. Tujuan Keselamatan ketenagalistrikan :


Tujuan keselamatan ketenagalistrikan antara lain :
a. Guna melindungi masyarakat dari bahaya yang diakibatkan oleh tenaga listrik,
b. Meningkatkan keandalan sistem ketenagalistrikan,
c. Meningkatkan efisiensi dalam pengoperasian dan pemanfaatan tenaga listrik.

Empat Pilar Keselamatan Ketenagalistrikan meliputi : (UU No.30 Tahun 2009 tentang
Keselamatan Ketenagalistrikan)
a. Keselamatan kerja, upaya mewujudkan kondisi aman bagi pekerja dari bahaya
yang dapat ditimbulkan oleh kegiatan Instalasi dan kegiatan ketenagalistrikan lainnya
b. Keselamatan umum, upaya mewujudkan kondisi aman bagi masyarakat umum
dari bahaya yang diakibatkan oleh kegiatan Instalasi dan kegiatan ketenagalistrikan
lainnya
c. Keselamatan lingkungan, upaya mewujudkan kondisi akrab lingkungan dari
Instalasi, dengan memberikan perlindungan dan pencegahan terhadap terjadinya
kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh kegiatan Instalasi.
d. Keselamatan instalasi, upaya mewujudkan kondisi andal dan aman bagi
Instalasi, dengan memberikan perlindungan, pencegahan dan pengamanan terhadap
terjadinya gangguan & kerusakan yang mengakibatkan Instalasi tidak dapat
berfungsi/beroperasi.

Implementasi pokok keselamatan Ketenagalistrikan yang mesti diperhatikan :


a. Mempelajari dan menyiapkan alat-alat kerja dan peralatan, serta
mengetahui kemungkinan resiko kecelakaan kerja yang akan terjadi.
b. Melaksanakan SOP dan Instruksi Kerja dengan benar.
c. Menciptakan suasana Lingkungan Tempat Kerja agar dapat mengurangi
resiko kecelakaan kerja.
d. Menyesuaikan tempat kerja dengan kebutuhan ruangan dan alat kerja
bagi pekerja.
e. Memasang Sign Board; yaitu berupa tanda peringatan dan tanda larangan
f. Memakai Alat Pelindung Diri (APD) dengan benar
g. Melengkapi tempat kerja dengan P3K
h. Memastikan dan mengawasi kelengkapan dokumen (Working Permit,
Identifikasi Bahaya dan Job Safety Analysis, terlampir)

K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) adalah suatu usaha pencegahan terhadap


kecelakaan kerja yang dapat menimbulkan berbagai kerugian, baik kerugian harta benda
(rusaknya peralatan), maupun kerugian jiwa manusia (luka ringan, luka berat/ cacat bahkan
tewas) juga rusaknya sistem tenaga listrik.

Tujuan Dari Standar K3


a. Pencegahan terhadap terjadinya kecelakaan.
b. Menunjukkan kepatuhan terhadap peraturan perundangan.
c.Menggambarkan efektifitas manajemen K3
d. Mengurangi biaya produksi
e. Kompetisi berimbang
f. Meningkatkan kepercayaan mitra kerja
g. Meningkatkan kepercayaan konsumen

Tujuan Sistem Manajemen K3


Adalah menciptakan suatu sistem keselamatan dan kesehatan kerja di tempat kerja
dalam rangka mencegah dan mengurangi kecelakaan dan penyakit akibat kerja serta terciptanya
tempat kerja yang aman, efisien dan produktif dengan melibatkan unsur manajemen, tenaga
kerja dan lingkungan kerja yang terintegrasi.

Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah dalam rangka penerapan SMK3 ialah
dengan diterbitkannya Undang-undang Nomor 1 tahun 1970 tentang Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3), dan Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor.05/Men tahun 1996 tentang
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja ( SMK3 ). Kebijakan PLN dalam mengelola
Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja (LK3) tercantum dalam SK Direksi PT PLN
(Persero) no. 134.K/DIR/2007 tentang Kebijakan Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (LK3). Kewajiban tentang penerapan Sistem Manajemen K3 oleh setiap perusahaan
dituangkan dalam Pasal 87 Undang - Undang Nomor 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
yang berbunyi : setiap perusahaan wajib menerapkan sitem manajemen keselamatan dan
kesehatan kerja yang terintegrasi dengan sistem manajemen Penerapan standar Sistem
Manajemen K3 dapat dilaksanakan melalui tahapan-tahapan :
 Tahap Persiapan.
Tahap ini melibatkan lapisan manajemen dan sejumlah personel meliputi : Komitmen
manajemen puncak, membentuk kelompok (sumber daya) yang dibutuhkan serta ruang
lingkup
 Tahap Pengembangan dan Penerapan.
Meliputi langkah-langkah aksi seperti melaksanakan penyuluhan dan melakukan kegiatan
audit internal serta tindakan perbaikannya sampai memproses sertifikasi.
IIII.1.
IIIII.1. Hubungan Antara K2 & K3

K3 merupakan bagian dari K2.


K3 mempelajari dan melindungi sebatas keselamatan dan kesehatan kerja.
K2 lebih luas lagi, diantaranya mempelajari dan melindungi Keselamatan Kerja,
Keselamatan Umum, Keselamatan Lingkungan, dan Keselamatan Instalasi.

K2/K3 Pada Proyek Jaringan transmisi dan GI


Hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat pelaksanaan pekerjaan di Proyek Jaringan
transmisi dan GI terkait K2/K3 :
1. Sertifikat Alat Berat yang masih berlaku dan sesuai dengan jenisnya.
2. Sertifikat Operator Alat Berat dan Alat Angkat-Angkut (misal : tower crane, lift
kerja,dll) sesuai dengan jenisnya.
3. Sertifikat Kompetensi Safety Engineer dan Pengawas K3.
4. Sertifikat bagi Tenaga Ahli yang masih berlaku dan sesuai bidangnya.
5. Sertifikat bagi Tenaga Kerja Asing harus mendapatkan akreditasi dan verifikasi
dari Depnaker setempat.
6. Alat Pelindung Diri (APD) yang standard sesuai fungsi dan kegunaannya.
7. Kondisi tubuh dan kesehatan pekerja
8. SDM yang sesuai dengan kompetensinya.
9. Kelengkapan sarana pendukung yang memadai
10. Kelengkapan APAR yang laik dan APAT serta lay out penempatannya.
11. Kelengkapan rambu-rambu dan SOP tanggap darurat.
12. Pelaksanaan simulasi tanggap darurat sesuai standard dan kebutuhan.
Melakukan evaluasi dari kegiatan tersebut

Pola Pelaksanaan K2/ K3 di PLN

Definisi dan Komitmen K2/K3 Budaya Perusahaan

Pengorganisasian K2/ K3:


Pejabat K2/K3, Ahli K2/K3, Panitia Pembina K2/K3

Rencana Kerja dan Anggaran K3

Program Teknis Operasional :


Pendidikan & Pelatihan Program Manajemen :
Perlindungan & Pencegahan Kecelakaan Program Kecelakaan Nihil
Pencegahan & Penanggulangan Kebakaran Sistem Manajemen K3 (SMK3) & Audit
Kesehatan Kerja
Investigasi, Pelaporan dan tindak lanjut Kecelakaan
Pemeliharaan & Peningkatan K2/K3
Dilaksanakan oleh unit- unit PLNyang mengelola langsung instalasi

Hasil Penerapan K2/ K3

Statistik dan Kinerja K2/ K3


B. Penghargaan K2/ K3

IIVI.1. Lingkungan
Lingkungan Hidup (LH) adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan
makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi alam itu sendiri,
kelangsungan perikehidupan, dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain
Tujuan implementasi di lingkungan Ketenagalistrikan adalah Terciptanya Pembangunan
Berkelanjutan Yang Berwawasan Lingkungan yang ANDAL, AMAN dan AKRAB LINGKUNGAN,
mengacu pada UU No 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
serta peraturan lainnya seperti Kepres, PP, Permen ataupun perda.

Kebijakan Lingkungan di PT PLN (Persero).


Sejalan dengan visi perusahaan yaitu menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan
lingkungan, PT PLN (Persero) telah dan terus mengupayakan pengelolaan lingkungan secara
terus menerus dan pemantauan lingkungan secara periodik. Untuk maksud tersebut,
dibutuhkan :
A. Dokumen AMDAL atau Dokumen UKL/UPL
Kajian mengenai dampak penting suatu Usaha dan/atau Kegiatan yang direncanakan pada
lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang
penyelenggaraan Usaha dan/atau Kegiatan.

Tujuan Studi AMDAL


a. Mengidentifikasi rencana kegiatan sejak dari tahap persiapan/ pra konstruksi,
kontruksi, operasi dan pasca operasi terutama pada kegiatan yang diperkirakan
berpotensi menimbulkan dampak besar dan penting terhadap lingkungan.
b. Mengidentifikasi rona lingkungan hidup awal, yaitu kondisi dan tatanan
lingkungan wilayah setempat sebelum adanya kegiatan, terutama yang akan terkena
dampak penting baik pada tahap persiapan, kontruksi, operasi dan pasca operasi.
c. Mengidentifikasi kegiatan lain di sekitar kegiatan/proyek yang diperkirakan
mempunyai dampak besar dan penting terhadap lingkungan.
d. Memprakirakan dampak dan mengevaluasi dampak besar dan penting yang akan
terjadi pada tahap persiapan, kontruksi, operasi dan pasca operasi.
e. Memberikan arahan Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL) dan Rencana
Pemantauan Lingkungan (RPL).

Secara garis besar, Dokumen AMDAL berisi tentang :


1) Pendahuluan
2) Deskripsi Rencana Kegiatan
3) Rona Awal di wilayah studi
4) Dampak Lingkungan yang diperkirakan akan terjadi.
Tahapan kegiatan yang menimbulkan dampak dan komponen lingkungan yang terkena
dampak dapat diuraikan dalam bentuk tabel.
Tabel Dampak Lingkungan dalam Setiap Tahapan Kegiatan
Komponen Kegiatan Pra-Kons. Konstruksi Operasi

Komponen Lingkungan 1 2 1 2 3 4 … 1 2 3 4 …
I. KOMPONEN LINGKUNGAN
1. Potensi konflik keruangan
GEOFISIK-KIMIA
2. Perubahan morfologi lahan
3. Perubahan kualitas udara
4. Perubahan tingkat
ambien
5. Perubahan kualitas air
kebisingan
II. KOMPONEN
permukaan LINGKUNGAN
1. Perubahan habitat flora &
BIOLOGI
2. Perubahan
fauna Darat habitat biota
III. KOMPONEN
Air LINGKUNGAN
1. Perubahan kepadatan
SOSEKBUD
2. Perubahan kesempatan
penduduk
3. Perubahan pola sumber
kerja
4. Sosial budaya
pendapatan
5. Persepsi dan sikap
IV. KOMP. KESEHATAN
masyarakat
1. Perubahan pola sakit
MASYARAKAT
Ket : masyarakat
TAHAP PRA-KONSTRUKSI
(Survey Lapangan – Pengadaan Lahan)
TAHAP KONSTRUKSI
(Mobilisasi Peralatan dan Pengadaan Material Bangunan - Pembukaan dan Pematangan
Lahan - Pembangunan Bangunan Utama dan Fasilitas Penunjang - Pembangunan
Bangunan Fasilitas Khusus - Penerimaan dan Pemberhentian Tenaga Kerja Konstruksi)
TAHAP OPERASI
(Penerimaan Tenaga Kerja/Karyawan - Pengoperasian Usaha/Kegiatan - Pemeliharaan
Usaha/Kegiatan - Pengoperasian Bangunan Fasilitas Khusus - Penanganan Polutan)

B. Pelaksanaan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan.


Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup adalah
pengelolaan dan pemantauan terhadap Usaha dan/atau Kegiatan yang tidak berdampak
penting terhadap lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan
tentang penyelenggaraan Usaha dan/atau Kegiatan. Izin Lingkungan adalah izin yang
diberikan kepada setiap orang yang melakukan Usaha dan/atau Kegiatan yang wajib Amdal
atau UKL-UPL dalam rangka perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup sebagai
prasyarat memperoleh izin Usaha dan/atau Kegiatan.
C. Evaluasi pelaksanaan pengelolaan dan pemantauan lingkungan.
D. Pembinaan teknis/ Pengawasan Pelaksanaan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan.

Komitmen Perseroan dalam kebijakan LK3 (Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
terdiri dari hal-hal sebagai berikut :
1. Mencegah pencemaran lingkungan dan degradasi keanekaragaman hayati; serta
melindungi Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja karyawan di sekitar wilayah
kerja perusahaan;
2. Mentaati peraturan perundang-undangan dan ketentuan-ketentuan lain dengan
mengontrol resiko Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja karyawan, serta
mengendalikan aspek dan dampak penting lingkungan setiap kegiatan, proses dan produk
dari berbagai unit kerja dan anak perusahaan;
3. Mendokumentasikan, mengimplementasikan, memelihara dan mengkaji ulang secara
periodik kebijakan lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja ini sehingga senantiasa
relevan, sesuai dan menjadi pedoman dasar bagi manajemen lingkungan, keselamatan dan
kesehatan kerja yang diterapkan secara spesifik di setiap unit kerja dan anak perusahaan;
4. Menjadikan kebijakan ini sebagai landasan untuk penetapan dan evaluasi pencapaian
tujuan dan sasaran manajemen lingkungan, keselamatan dan kesehatan kerja;
5. Mendorong setiap unit kerja dan anak perusahaan terus-menerus melakukan perbaikan
kinerja sistem manajemen lingkungan, keselamatan dan kesehatan kerja;
6. Menyediakan dan memfasilitasi sumber daya yang dibutuhkan untuk meng-
implementasikan dan memelihara kebijakan LK3 ini sehingga setiap unit kerja, anak
perusahaan, dan para mitra kerja dapat menerapkan kebijakan ini secara bertahap dengan
memperhatikan kemampuan perusahaan dan kondisi lingkungan setempat;
7. Menjadikan pengelolaan lingkungan hidup dan perlindungan Lingkungan, Keselamatan
dan Kesehatan Kerja sebagai sikap dan perilaku setiap lini manajemen dan individu
karyawan perusahaan;
8. Mendorong pengembangan masyarakat di sekitar unit-unit kerja dan anak perusahaan
sebagai upaya menjadikan perusahaan sebagai bagian yang integral dengan masyarakat
sekitarnya;
9. Menjamin kebijakan ini senantiasa tersedia bagi pihak-pihak yang berkepentingan dan
masyarakat luas

Kegiatan yang diwajibkan oleh Peraturan Lingkungan Hidup


1. Penyusunan dokumen lingkungan
2. Pelaksanaan pengelolaan lingkungan sesuai dengan RKL
3. Pelaksanaan pemantauan lingkungan sesuaidengan RPL
4. Pelaporan pelaksanaan pengelolaan lingkungan ke instansi terkait
5. Revisi AMDAL/UKL-UPL.
6. Pemenuhan persyaratan PROPER (program penilaian peringkat kinerja perusahaan
dibidang pengelolaan Lingkungan Hidup).

Dari Resume diatas dapat disimpulan bahwa implentasi K2 dan K3 dalam sangatlah
penting karena menyangkut keselamatan instansi/ perusahaan dan keselamatan umum
(masyarakat banyak) termasuk menjaga lingkungan. Oleh karena itu sudah seharusnya
penerapan K2 dan K3 di lingkup PT (PLN) Persero dapat terus ditingkatkan dari waktu kewaktu,
terutama di Unit penulis sendiri.

Anda mungkin juga menyukai