Tugas Biostatistik

Uji Chi Square

Oleh :

Fadly Harizulhakim Fadhlyany

1607101030109 1607101030088

Fanina Rizkia Fauzan Azima

1607101030184 1607101030176

Pembimbing:
dr. Nurjannah, MPH., PhD

BAGIAN/SMF ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA
BANDA ACEH
2019
PENGARUH BERAT BADAN LAHIR RENDAH TERHADAP KEJADIAN IKTERUS
NEONATORUM DI RUANG NICU RSUD X

I. Jenis dan Desain Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah analitik observasional
dengan menggunakan desain cross sectional.

II. Variabel Penelitian

Variabel Bebas Variabel Terikat

Berat Badan Lahir Ikterus Neonatorum

III. Skala Penelitian

No Variabel Penelitian Hasil Ukur Skala

1. Berat badan lahir 1. BBLR Nominal
(<2500 gr)

2. Normal
(2500-4000 gr)

2. Ikterus neonatorum 1. Terjadi ikterus Nominal

2. Tidak terjadi ikterus

IV. Analisis bivariat

Uji analisis bivariat penelitian ini adalah Uji Chi Square dengan derajat kemaknaan
yang digunakan yaitu α = 0,05, sehingga:
a. Jika p-value < 0,05, H0 ditolak maka hasil perhitungan statistik bermakna
b. Jika p-value > 0,05, H0 diterima maka hasil perhitungan statistik tidak bermakna
Output bagian pertama (Case Processing Summary)

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

beratbadanlahir *
92 100.0% 0 .0% 92 100.0%
statusikterik

Output bagian kedua (Crosstab)

beratbadanlahir * statusikterik Crosstabulation

statusikterik

Ikterus Tidak Ik Total

beratbadanlahir Normal Count 20 32 52

Expected Count 26.0 26.0 52.0

% within beratbadanlahir 38.5% 61.5% 100.0%

% within statusikterik 43.5% 69.6% 56.5%

Rendah Count 26 14 40

Expected Count 20.0 20.0 40.0

% within beratbadanlahir 65.0% 35.0% 100.0%

% within statusikterik 56.5% 30.4% 43.5%

Total Count 46 46 92

Expected Count 46.0 46.0 92.0

% within beratbadanlahir 50.0% 50.0% 100.0%

% within statusikterik 100.0% 100.0% 100.0%

Output bagian ketiga (Uji Chi-Square)

Chi-Square Tests

Asymp. Sig. (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-

Value df sided) sided) sided)

Pearson Chi-Square 6.369a 1 .012

Continuity Correctionb 5.352 1 .021

Likelihood Ratio 6.450 1 .011

Fisher's Exact Test .020 .010

N of Valid Casesb 92

a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 20.00.

b. Computed only for a 2x2 table

V. Interpretasi Hasil Uji Statistik

Pada tabel output bagian pertama (Case Processing Summary), terdapat 92 data yang
semuanya diproses (tidak ada data yang hilang atau missing) sehingga tingkat kevalidannya
100 %. Pada tabel output bagian kedua (crosstab) memjat hubungan diantara dua variabel.
Count adalah frekuensi dari data yang diamati (observed) dan Expexted Count adalah
frekuensi yang diharapkan. % within adalah persentase kolom dari table silang ini. Dari tabel
dapat dilihat bahwa neonatus dengan berat badan lahir rendah lebih banyak mengalami
ikterus yaitu sebanyak 26 neonatus (56,5%) dibandingkan 14 neonatus (30,4%) yang tidak
mengalami ikterus. Sedangkan subjek penelitian yang tidak mengalami ikterus, lebih banyak
terdapat pada neonatus dengan berat badan lahir normal yaitu 32 neonatus (69,6%).
Namun, untuk meyakinkan kita terhadap kesimpulan tersebut, harus dilakukan
pengujian statistik terlebih dahulu. Penilaian pengaruh berat badan lahir rendah terhadap
kejadian ikterus neonatorum dilakukan dengan menggunakan uji Chi Square. Dalam tabel
output bagian ketiga (Uji Chi-Square) diberikan nilai chi-square sebesar 6,369, dengan nilai p
value sebesar 0.012 (yang diperlihatkan dalam kolom Asymp. Sig (2-sided) pada output
SPSS). Hasil statistik menunjukkan nilai probabilitas (p value) adalah 0,012 (p value < 0,05)
sehingga H0 ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh bermakna berat badan
lahir rendah terhadap kejadian ikterus neonatorum di ruang NICU Rumah Sakit Umum X.
 DATA PENELITIAN
Jenis Umur
No inisial responden Kelamin (Hari) Berat Badan Lahir Berat Badan Lahir Ikterus/tdk Ikterus
1 By. FS Lk 1 2700 Normal Ikterus
2 By. NL Pr 0 2600 Normal Ikterus
3 By. FA Pr 0 3400 Normal Ikterus
4 By. YR Lk 0 2400 Rendah Ikterus
5 By. SS Lk 0 3300 Normal Ikterus
6 By. AR Pr 2 2400 Rendah Ikterus
7 By. SA Pr 0 2900 Normal Ikterus
8 By. RM Lk 3 2150 Rendah Ikterus
9 By. MA Pr 1 2400 Rendah Ikterus
10 By. SA Lk 0 2300 Rendah Ikterus
11 By. FA Lk 0 2350 Rendah Ikterus
12 By AK Lk 4 2400 Rendah Ikterus
13 By. AA Pr 1 1800 Rendah Ikterus
14 By. NH Lk 0 2550 Normal Ikterus
15 By. SA Lk 2 2590 Normal Ikterus
16 By. FZ Pr 2 2400 Rendah Ikterus
17 By. MN Pr 0 3900 Normal Ikterus
18 By. MM Lk 7 2200 Rendah Ikterus
19 By.YF Pr 0 3400 Normal Ikterus
20 By. AF Lk 0 2300 Rendah Ikterus
21 By. FM Pr 0 3900 Normal Ikterus
22 By. FA Lk 0 2385 Rendah Ikterus
23 By. FN Lk 6 2450 Rendah Ikterus
24 By. NJ Lk 4 3485 Normal Ikterus
25 By. BR Pr 0 2000 Rendah Ikterus
26 By. DM Pr 0 2900 Normal Ikterus
27 By. MA Lk 0 2200 Rendah Ikterus
28 By. SS Lk 2 2850 Normal Ikterus
29 By. AW Lk 0 2400 Rendah Ikterus
30 By. MF Pr 3 2200 Rendah Ikterus
31 By AN Pr 0 2400 Rendah Ikterus
32 By. MD Lk 2 3000 Normal Ikterus
33 By. QD Pr 6 3500 Normal Ikterus
34 By. M Lk 3 2250 Rendah Ikterus
35 By. MZ Lk 4 2000 Rendah Ikterus
36 By. NL Pr 3 3200 Normal Ikterus
37 By. NT Pr 3 2450 Rendah Ikterus
38 By. WS Lk 4 2650 Normal Ikterus
39 By. MZH Lk 10 4000 Normal Ikterus
40 By. IT Pr 5 3100 Normal Ikterus
41 By. SD Lk 3 2400 Rendah Ikterus
42 By. ZF Pr 0 1900 Rendah Ikterus
43 By. NA Pr 2 2000 Rendah Ikterus
44 By. ZD Lk 2 2250 Rendah Ikterus
45 By. DA Pr 0 2400 Rendah Ikterus
46 By. MH Pr 0 2850 Normal Ikterus
47 By.SF Lk 0 900 Rendah Tidak Ikterus
48 By AB Pr 1 3800 Normal Tidak Ikterus
49 By. YR Lk 0 1800 Rendah Tidak Ikterus
50 By. HM Pr 0 2900 Normal Tidak Ikterus
51 By YN Pr 0 600 Rendah Tidak Ikterus
52 By. NL Pr 0 2670 Normal Tidak Ikterus
53 BY. FT Lk 0 1400 Rendah Tidak Ikterus
54 By. GZ Lk 5 1900 Rendah Tidak Ikterus
55 By. ED Lk 0 2900 Normal Tidak Ikterus
56 By. MA Lk 2 2000 Rendah Tidak Ikterus
57 By. RR Pr 4 1800 Rendah Tidak Ikterus
58 By. SS Lk 1 2000 Rendah Tidak Ikterus
59 By. MM Lk 0 3500 Normal Tidak Ikterus
60 By. KK Lk 3 3000 Normal Tidak Ikterus
61 By. NH Lk 0 3475 Normal Tidak Ikterus
62 By. DY Lk 0 3100 Normal Tidak Ikterus
63 By. RD Lk 0 3100 Normal Tidak Ikterus
64 By. NJ Pr 0 3240 Normal Tidak Ikterus
65 By. CI Lk 0 3500 Normal Tidak Ikterus
66 By. AM Lk 0 2600 Normal Tidak Ikterus
67 By. ZI Lk 10 2900 Normal Tidak Ikterus
68 By. RS Pr 6 3000 Normal Tidak Ikterus
69 By. ST Lk 0 2850 Normal Tidak Ikterus
70 By. KD Lk 0 2740 Normal Tidak Ikterus
71 By. DM Lk 1 3200 Normal Tidak Ikterus
72 By. YL Lk 0 2900 Normal Tidak Ikterus
73 By. YN Pr 0 1300 Rendah Tidak Ikterus
74 By. YM Pr 2 3450 Normal Tidak Ikterus
75 By. ML Lk 1 2890 Normal Tidak Ikterus
76 By. NL Lk 0 2700 Normal Tidak Ikterus
77 By.SHT Lk 0 2651 Normal Tidak Ikterus
78 By. SM Lk 6 1700 Rendah Tidak Ikterus
79 By. MN Lk 0 700 Rendah Tidak Ikterus
80 By. NM Lk 2 3000 Normal Tidak Ikterus
81 By. ID Pr 0 3600 Normal Tidak Ikterus
82 By. JA Lk 0 3000 Normal Tidak Ikterus
83 By. RJ Pr 4 1700 Rendah Tidak Ikterus
84 By. TD Lk 1 2800 Normal Tidak Ikterus
85 By. AN Pr 0 2800 Normal Tidak Ikterus
86 By. AY Lk 0 2800 Normal Tidak Ikterus
87 By. MR Lk 0 1600 Rendah Tidak Ikterus
88 By. RY Lk 0 2900 Normal Tidak Ikterus
89 By.MK Lk 3 2870 Normal Tidak Ikterus
90 By. MRZ Lk 3 1450 Rendah Tidak Ikterus
91 By. TM Pr 0 2600 Normal Tidak Ikterus
92 By. ML Lk 0 2650 Normal Tidak Ikterus