KONSTRUKSI
BANGUNAN
GEDUNG
Modul Standar untuk
digunakan dalam
Pembelajaran di SMK N 3
SEMARANG
XI
SEMESTER GASAL
TAHUN AJARAN
2019/2020
PENDAHULUAN
A. URAIAN UMUM
Dalam pembelajaran KD-1 mata pelajaran Konstruksi
Bangunan Gedung mencakup tentang K3LH (Keselamatan
dan Kesehatan Kerja dan Lingkungan Hidup). Mengapa
K3LH itu penting ? Masalah Keselamatan dan Kesehatan
Kerja menempati urutan pertama sebagai aspek yang harus
diperhatikan dalam penyelenggaraan proyek apalagi pada
tahap konstruksi. Hal ini disebabkan karena dalam tahap ini, terkumpul sejumlah besar
tenaga kerja di area yang relatif sempit / luas. Ditambah lagi sifat pekerjaan dalam
tahap konstruksi terdiri dari kegiatan atau pekerjaan yang rawan kecelakaan (elevasi
tinggi, aliran listrik, temperatur, mengangkut atau mengangkat benda-benda berat, dan
lain-lain).
Kompetensi Dasar
3.1. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta
Lingkungan Hidup dalam pelaksanaan pekerjaan Konstruksi Bangunan
Gedung.
4.2 Melaksanakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Lingkungan Hidup
dalam pelaksanaan pekerjaan Konstruksi Bangunan Gedung.
Indikator Pencapaian Kompetensi
3.1.1. Mengidentifikasi prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta
Lingkungan Hidup dalam pelaksanaan pekerjaan Konstruksi Bangunan
Gedung.
3.1.2. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta
Lingkungan Hidup dalam pelaksanaan pekerjaan Konstruksi Bangunan
Gedung.
4.1.1. Melaksanakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Lingkungan Hidup
dalam pelaksanaan pekerjaan Konstruksi Bangunan Gedung.
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah berdiskusi dan menggali informasi, peserta didik akan dapat:
1. Mengidentifikasi prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta
Lingkungan Hidup dalam pelaksanaan pekerjaan Konstruksi Bangunan
Gedung.
2. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta Lingkungan
Hidup dalam pelaksanaan pekerjaan Konstruksi Bangunan Gedung.
3. Melaksanakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan Lingkungan Hidup
dalam pelaksanaan pekerjaan Konstruksi Bangunan Gedung.
BAB 1
PENGENALAN K3LH PADA PEKERJAAN
KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG
Namun masalah implementasi belum tuntas hingga akhir tahun 1960 an. Sejak
tahun 1970, di Eropa dan Amerika Serikat, kesadaran akan pentingnya K3 sudah
tinggi. Keadaan sebaliknya terjadi Asia dan Afrika. Bagaimana dengan Indonesia?
Indonesia sendiri sudah mempunyai UU tentang K3 ditahun 1970, yaitu UU no.1
tahun 1970 tentang keselamatan kerja yang resmi diberlakukan tanggal 12 Januari
tahun 1970 yang juga dijadikan hari lahirnya K3. Kemudian UU RI No.13 Tahun
2003 tentang ketenagakerjaan.
G. TUJUAN K3LH
Melindungi tenaga kerja atas hak keselamatannya dalam melakukan
pekerjaan untuk kesejahteraan hidup dan meningkatkan produksi dan
produktivitas nasional.
Menjamin keselamatan setiap orang lain yang berada di tempat kerja
tersebut.
Memeliharan sumber produksi agar dapat digunakan secara aman dan
efisien.
Mencegah dan mengobati penyakit yang timbul akibat kerja dan lingkungan
kerja.
H. KECELAKAAN KERJA
Tingginya tingkat kecelakaan kerja dalam pekerjaan konstruksi bangunan gedung
dapat berdampak langsung terhadap perusahaan maupun penyedia jasa.
Kecelakaan kerja didefinisikan sebagai kejadian yang tidak terduga (tidak ada
unsur kesengajaan) dan tidak diharapkan karena mengakibatkan kerugian, baik
material maupun penderitaan bagi yang mengalaminya. Hal ini sering disebut
dengan konsep 3U karena :
Unplanned (Tidak direncanakan)
Undesirable (Tidak diinginkan)
Uncontrolled (Tanpa pengawasan)
H.W.Heindrick pada tahun 1913 mengemukakan teori Domino, salah satu teori
ternama yang menjelaskan terjadinya kecelakaan kerja. Menurut penelitian yang
dilakukan oleh Heinrich, 98 % kecelakaan disebabkan oleh tindakan tidak aman.
Maka dari itu, Heinrich menyatakan, kunci untuk mencegah kecelakaan adalah
dengan menghilangkan tindakan tidak aman sebagai penyebab kecelakaan.
K. KOTAK P3K
Sebagai tindakan pertolongan pertama tidak lupa mempersiapkan kotak P3K jika
terjadi hal – hal yang tidak diinginkan meskipun telah memakai APD secara
lengkap.
Bahan :
Bahan Kotak P3K harus terbuat dari
bahan yang kuat dan tahan lama
tetapi ringan dengan desain yang
mudah dipindah-pindah serta diberi
label yang jelas agar mudah dicari
dan menyolok mata. Bahan kotak
P3K biasanya terbuat dari multiplek
atau MDF, yaitu kayu lapis yang
kokoh dan kuat, dengan berat yang
lebih ringan dibandingkan jika dibuat
dari kayu solid. Agar penampilan terlihat rapi dan bersih maka sebaiknya
dicat dengan cat duco warna putih, dengan tulisan merah menyala agar
mudah terlihat dari jarak jauh. Saat ini di apotik, toko obat atau pada
pedagang alat-alat kedokteran telah dijual kotak P3K yang sudah dalam
bentuk jadi yang biasanya terbuat dari plastik atau alumunium dengan pintu
kaca.
Lokasi Penempatan :
Lokasi penempatan harus mudah dilihat dan mudah dijangkau, sehingga
harus diletakan di tempat yang strategis, di tempat atau ruangan yang
banyak dilalui orang. Penempatannya harus mudah dijangkau, jadi
ketinggian penempatan disesuaikan dengan tinggi bahu rata-rata orang
dewasa, sehingga nyaman baik pada saat mengambil
barangbarang/perlengkapan medis, maupun pada saat mengembalikan.
Isi Kotak P3K :
Isi kotak P3K terdiri dari bahan dan obat-obatan yang diperlukan untuk
melaksanakan pertolongan pertama bila terjadi kecelakaan.
Prosedur standar K3 ini merupakan aturan baku yang harus ditaati dan wajib
dijalankan oleh semua pihak selama melakukan aktifitas dan kegiatan di Gedung.
Pelanggaran atas prosedur standar K3 akan dikenakan sanksi sesuai aturan yang
telah ditetapkan oleh manajemen Perusahaan.
Prosedur K3 Evakuasi
Apabila bel alarm gedung berbunyi dan pengumuman keadaan darurat atau
bahaya melalui pengeras suara lantai terdengar, setiap penghuni, penyewa
atau pekerja harus tenang dan jangan panik.
Keadaan darurat atau bahaya diumumkan oleh
manajemen gedung dalam hal ini Building
Manager atau petugas yang ditunjuk.
Ikuti petunjuk dari petugas Peran Kebakaran
lantai (PKL) dan petugas keamanan berseragam
yang ada di setiap lantai.
Persiapkan diri dan perlengkapan serta amankan
semua dokumen, harta berharga dan kalau
memungkinkan kunci semua filling cabinet.
Utamakan keselamatan jiwa dan jangan
membawa barang-barang besar dan berat, yang dapat membahayakan diri
sendiri dan orang lain.
Segera menuju pintu atau tangga darurat secara hati-hati, tertib dan teratur
sesuai dengan petunjuk petugas evakuasi lantai.
Jangan menggunakan sepatu bertumit tinggi, sebaiknya dilepaskan sebelum
turun melalui tangga darurat.
Orang tua, wanita hamil, orang lumpuh, cacat jasmani dan tidak dapat
berjalan harus dibantu oleh petugas Peran Kebakaran Lantai (PKL) serta
diberitahukan ke manajemen gedung di ruang kontrol untuk dapat dijemput
dengan lift firemen evacuation.
Pergunakan dan turun melalui tangga darurat secara hati-hati, tertib dan
teratur serta jangan berebutan dan saling dorong mendorong.
Setelah sampai di tempat berkumpul, petugas Peran Kebakaran Lantai
(PKL) wajib menghitung dan mendata ulang penghuni dan tamu sesuai data
awal.
N. DAFTAR PUSTAKA
Departemen PU. 2007. Modul pelatihan Ahli Pengawas Bangunan. Jakarta :
Indonesia. DPU.
Kemendikbud. 2014. K3LH. Jakarta : Indonesia. Kemendikbud.