Anda di halaman 1dari 10

ANALISIS KETERKAITAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN

KERJA DENGAN KASUS-KASUS KECELAKAAN DIBIDANG


KONSTRUKSI DI INDONESIA

Riska Gustiana
2004214
Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan
Fakultas Pendidikan Teknik dan Kejuruan – Universitas Pendidikan Indonesia
Email: riskag08@upi.edu

ABSTRAK
Kecelakaan kerja selalu ada di setiap tahun terutama dibidang konstruksi yang
merupakan penyumbang terbesar dalam hal angka kecelakaan kerja di Indonesia. Oleh karena
itu Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan hal yang penting, karena dampak
kecelakaan dan penyakit kerja dapat merugikan tenaga kerja dan perusahaan baik secara
langsung maupun tidak langsung.
Penulisan artikel ini bertujuan untuk menganalisis mengenai keterkaitan Keselamatan
dan Kesehatan Kerja (K3) dengan kasus-kasus kecelakaan dalam bidang konstruksi di
Indonesia. Data yang dikumpulkan dalam artikel ini merupakan data dari sumber litelature
mengenai berita kecelakaan kerja di tahun 2018. Berdasarkan hasil analisis kasus-kaosus
kecelakaaon yang terjadi mayoritas karena human error sehingga dapat diketahui seberapa
besarnya potensi bahaya yang akan terjadi dilapangan kerja. Maka perlu dilakukannya tindakan
pengendalian seperti diwajibkan untuk menggunakan alat pelindung diri, selalu mengikuti
SOP, menjaga kebersihan lokasi kerja, penyediaan rambu-rambu keselamatan, diadakannya
safety patrol/pengecekan, diadakannya pelatihan K3 untuk setiap safety officer, dilakukanya
induction ketika pertama kali memasuki proyek.

Kata Kunci : Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3); kecelakaan; Konstruksi

1. PENDAHULUAN (ILO) mencatat, setiap hari terjadi sekitar


Dalam bekerja sering kali terjadi 6.000 kecelakaan kerja fatal di dunia. Di
kesalahan yang ringan sampai berat dimana Indonesia sendiri, terdapat kasus
kesalahan tersebut dapat menimbulkan kecelakaan yang setiap harinya dialami
kecelakaan yang merusak lingkungan para buruh dari setiap 100 ribu tenaga kerja
sekitar sampai menimbulkan korban. Data dan 30% di antaranya terjadi di sektor
dari International Labour Organization konstruksi. Pada dasarnya pekerjaan
dibidang konstruksi memang hal yang dengan penerapan Keselamatan dan
kompleks karena melibatkan banyak unsur Kesehatan Kerja (K3) dalam bekerja.
ataupun pihak lain, terutama pekerja, alat Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
dan bahan material yang digunakan. sangat penting untuk memanajemen risiko
Contoh kasus-kasus kecelakaan sebagai pengendali dalam rencana
dalam bidang konstruksi yang pernah pekerjaan suatu perusahaan terutama
terjadi di Indonesia yaitu kasus ambruknya perusahaan konstruksi. Pemerintah sudah
tiang penyangga girder Tol Bekasi- memberikan perlindungan kepada tenaga
Cawang-Kampung Melayu (Becakayu) kerja yang direalisasikan dalam : UU RI
menyebabkan 7 pekerja terluka pada tahun No. 1 Tahun 1970 tentang keselamatan
2020 dan kasus besi jatuh di Proyek kerja, Undangundang No. 3 Tahun 1992
Rusunawa Pasar Rumput yang Tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja
menyebabkan 1 orang pekerja meninggal (JAMSOSTEK), dan Peraturan Menteri
pada tahun 2018. Dari kedua berita tersebut Tenaga Kerja No: Per.05/Men/1996
penyebab terjadi kecelakaan karena adanya mengenai sistem manajemen keselamatan
kelalaian yang diakibatkan oleh human dan kesehatan kerja. Meskipun
error. Masalah lain selain kasus-kasus Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
kecelakaan pada dunia industri konstruksi sudah diatur dalam undang-undang, tapi
diatas, yaitu timbulnya penyakit dan dalam pelaksanaannya masih terdapat
gangguan kesehatan. Akibat negatifnya pekerja yang mengabaikan aspek K3.
akan kehilangan sumber daya tenaga kerja. Beberapa tujuan dari pebuatan artikel
Hal ini tentunya akan mempengaruhi ini yaitu sebagai berikut:
operasional dalam pelaksanaan tugas, yang • Mengetahui apa itu Keselamatan dan
berarti merugikan pada semua yang Kesehatan Kerja (K3)
berkepentingan misalnya, penyandang • Mengetahui penyebab umum kasus-
dana/pemilik proyek, konsultan, penyedia kasus kecelakaan kerja di bidang
jasa/kontraktor dan tentunya tenaga kerja konstruksi
(Murtinugraha & Anisah, 2021). • Mengetahui hubungan antara
Kecelakaan kerja pada bidang Keselamatan dan Kesehatan Kerja
konstruksi sebenarnya tidak bisa dihindari (K3) dan penyebab terjadinya kasus-
namun sangat mungkin untuk kasus kecelakaan kerja di bidang
diminimalkan. Untuk minimalisisr konstruksi
kecelakaan yang tidak diinginkan saat
bekerja perlu dilakukan pencegahan yaitu
2. METODOLOGI nyaman dan kerasan, hingga tidak mudah
Pada pembuatan artikel ini data yang lelah. Pada dasarnya Keselamatan dan
digunakan merupakan data yang didapat Kesehatan Kerja (K3) merupakan
dari studi litelature terhadap beberapa buku, perlindungan bagi tenaga kerja yang
jurnal dan artikel dalam website. Hasil dengan landasan hukum yang sudah di buat
analisis menggunakan data yang didapat oleh pemerintah di Indonesia, antara lain :
dari berita digital yang rinciannya disusun 1) Undang- Undang Dasar 1945 pasal
tabel dan hasilnya disajikan secara 27 ayat (2) “Setiap warga negara
deskripsi. berhak atas pekerjaan dan
penghidupan yang layak bagi
3. LANDASAN TEORI kemanusiaan”. Pengertiannya adalah
3.1. Keselamatan dan Kesehatan bahwa yang dimaksud dengan
Kerja (K3) pekerjaan adalah pekerjaan yang
Keselamatan dan kesehatan kerja bersifat manusiawi dan
difilosofikan sebagai suatu pemikiran dan memungkinkan tenga kerja tetap
upaya untuk menjamin keutuhan dan sehat dan selamat sehingga dapat
kesempurnaan baik jasmani maupun rohani hidup layak sesuai dengan martabat
tenaga kerja pada khususnya dan manusia manusia. Untuk itu diperlukan situasi
pada umumnya, hasil karya dan budayanya kerja yang aman, sehat dan selamat
menuju masyarakat makmur dan sejahtera. dengan mengetrapkan keselamatan
Sedangkan pengertian secara keilmuan dan kesehatan kerja.
adalah suatu ilmu pengetahuan dan 2) Undang-Undang (UU) No. 1 Tahun
penerapannya dalam usaha mencegah 1970 Tentang Keselamatan Kerja
kemungkinan terjadinya kecelakaan dan Dalam Undang-Undang tersebut
penyakit akibat kerja. Kesehatan dan terdapat Ruang Lingkup
keselamatan Kerja (K3) tidak dapat Pelaksanaan, Syarat Keselamatan
dipisahkan dengan proses produksi baik Kerja, Pengawasan, Pembinaan,
jasa maupun industri. (Redjeki, 2016) Panitia Pembina K3, Tentang
Pekerjaan disebutkan aman bila apa Kecelakaan, Kewajiban dan Hak
pun yang dilakukan oleh pekerja itu, Tenaga Kerja, Kewajiban Memasuki
kemungkinan yang mungkin nampak dapat Tempat Kerja, Kewajiban Pengurus
dijauhi. Pekerjaan disebutkan nyaman bila dan Ketentuan Penutup (Ancaman
beberapa pekerja yang berkaitan dapat Pidana). Inti dari UU ini adalah,
melakukan pekerjaan dengan merasa
Ruang lingkup pelaksanaan K3 Kewajiban penerapannya ada dalam
ditentukan oleh 3 unsur: pasal 87: “Setiap Perusahaan wajib
a. Adanya Tempat Kerja untuk menerapkan Sistem Manajemen
keperluan suatu usaha, Keselamatan dan Kesehatan Kerja
b. Adanya Tenaga Kerja yang yang terintegrasi dengan Sistem
bekerja di sana Manajemen Perusahaan.”
c. Adanya bahaya kerja di tempat 4) Undang-Undang No.14 tahun 1969
itu. Pasal 9 Tiap tenaga kerja berhak
Dalam Penjelasan UU No. 1 tahun mendapatkan perlindungan atas:
1970 pasal 1 Tambahan Lembaran 1. Keselamatan
Negara Republik Indonesia Nomor 2. Kesehatan
2918, tidak hanya bidang Usaha 3. Kesusilaan
bermotif Ekonomi tetapi Usaha yang 4. pemeliharaan moril kerja serta
bermotif sosial pun (usaha Rekreasi, perlakuan yang sesuai dengan
Rumah Sakit, dll) yang menggunakan martabat manusia & moral
Instalasi Listrik dan atau Mekanik, agama
juga terdapat bahaya (potensi bahaya Pasal 10 Pemerintah membina norma
tersetrum, korsleting dan kebakaran perlindungan tenaga kerja yang
dari Listrik dan peralatan Mesin meliputi :
lainnya). 1. Norma keselamatan kerja
3) UU No. 13 tahun 2003 tentang 2. Norma kesehatan kerja
Ketenagakerjaan Khususnya Paragraf 3. Norma kerja
5 tentang Keselamatan dan Kesehatan 4. Pemberian ganti kerugian,
Kerja, pasal 86 dan 87. Pasal 86 ayat perawatan & rehabilitasi dalam
1 berbunyi: “Setiap Pekerja/ Buruh hal kecelakaan kerja
mempunyai Hak untuk memperoleh 5) Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI
perlindungan atas (a) Keselamatan No. Per05/MEN/1996 tentang Sistem
dan Kesehatan Kerja.” Aspek Manajemen K3 Dalam
Ekonominya adalah Pasal 86 ayat 2: Permenakertrans yang terdiri dari 10
”Untuk melindungi keselamatan bab dan 12 pasal ini, berfungsi
Pekerja/ Buruh guna mewujudkan sebagai Pedoman Penerapan Sistem
produktivitas kerja yang optimal Manajemen K-3 (SMK3), mirip
diselenggarakan upaya Keselamatan OHSAS 18001 di Amerika atau BS
dan Kesehatan Kerja.” Sedangkan 8800 di Inggris.
6) UU Kerja 1948 berlaku 1951 3) Santunan cacat total untuk
Tentang: jam kerja, cuti, kerja bagi selamanya baik fisik
anak, wanita, persyaratan tempat maupun mental.
kerja. Pasal 13 ayat 1: Buruh wanita 4) Santunan kematian.
tidak diwajibkan bekerja pada hari 8) UU Kecelakaan 1947 berlaku 1951
pertama dan kedua waktu haid. Tentang: Penggantian kerugian
7) Undang Undang (UU) No.3 tahun kepada buruh yang mendapat
1992 kecelakaan atau penyakit akibat
1. Kecelakaan kerja adalah kerja. Pasal 1 ayat 2: Penyakit yang
kecelakaan yang terjadi timbul karena hubungan kerja
berhubungan dengan hubungan dipandang sebagai kecelakaan.
kerja termasuk penyakit yang 9) Surat Edaran Menteri Nomor
timbul karena hubungan kerja, 66/SE/M/2015 tentang Biaya
demikian pula kecelakaan yang Penyelenggaraan istem Manajemen
terjadi dalam perjalanan berangkat Keselamatan dan Kesehatan Kerja
dari rumah menuju tempat kerja & (SMK3) Konstruksi Bidang
pulang kerumah melalui jalan Pekerjaan Umum.
yang biasa atau wajar dilalui
2. Jaminan Kecelakaan Kerja Tenaga 3.2. Kecelakaan Kerja di Bidang
kerja yang tertimpa kecelakaan Konstruksi
kerja berhak menerima jaminan Menurut Sulaksmono (1997)
kecelakaan kerja meliputi: kecelakaan adalah suatu kejadian tak
a. Biaya pengangkutan diduga dan tidak dikehendaki yang
b. Biaya pemeriksaan mengacaukan suatu aktivitas yang telah
pengobatan dan/atau diatur. Kecelakaan Kerja adalah sesuatu
perawatan yang tidak terduga dan tidak diharapkan
c. Biaya rehabilitasi yang dapat mengakibatkan kerugian harta
d. Santunan berupa uang benda, korban jiwa/luka/cacat maupun
meliputi : pencemaran. Kecelakaan kerja merupakan
1) Santunan sementara tidak kecelakaan yang terjadi akibat adanya
mampu bekerja. hubungan kerja. Dengan kondisi fisik yang
2) Santunan cacat sebagian menurun atau menjadi tidak mampu lagi
untuk selamanya. untuk bekerja, penghasilan berkurang atau
menjadi tidak ada. Kecelakaan
menyebabkan lima jenis kerugian, yaitu: kesehatan kerja yang mengatakan bahwa
kerusakan, kekacauan organisasi, keluhan cara menanggulangi kecelakaan kerja
dan kesedihan, kelainan dan cacat, adalah dengan meniadakan unsur penyebab
kematian. Berdasarkan definisi kecelakaan kecelakaan dan atau mengadakan
kerja maka lahirlah keselamatan dan pengawasan yang ketat.

4. PEMBAHASAN
4.1. Data Kecelakaan Kerja 2018 (https://sultratimes.com/)
Jumlah
No. Kejadian Penyebab
Korban
Penyebab ambruknya girder karena
Girder Proyek Pembangunan terhantam eskavator yang ingin
Konstruksi Simpang Susun memuat tanah ke dumb truk yang ada
1 -
Antasari Jalan Tol Depok – di bawahnya. Satu balok girder yang
Antasari Jatuh terhantam eskavator terbalik dan
mengenai girder di sebelahnya.
Boxgilder lepas ketika sedang
Beton Proyek LRT di Jl. Kayu dilakukan pemasangan boxgilder
2 5 (terluka)
Putih Raya Roboh (sambungan) pada dua tiang yakni P28
dan P29
Underpass Kereta Bandara 1 (terluka)
3 Kesalahan pada desain.
Soekarno Hatta Longsor 1 (tewas)
Saat pengecoran tiang penyangga
4 Girder Tol Becakayu Ambruk 4 (terluka) terlepas hingga material cor jatuh
karena bracket kurang kuat
Besi Jatuh di Proyek
5 1 (tewas) Kelalaian pekerja
Rusunawa Pasar Rumput

Foto Kejadian:
1) Girder Proyek Pembangunan Konstruksi Simpang Susun Antasari Jalan Tol Depok –
Antasari Jatuh
2) Beton Proyek LRT di Jl. Kayu Putih Raya Roboh

3) Underpass Kereta Bandara Soekarno Hatta Longsor


4) Girder Tol Becakayu Ambruk

5) Besi Jatuh di Proyek Rusunawa Pasar Rumput

4.2. Analisis Hubungan Keselamatan tidak teliti dalam bekerja. Kurangnya


dan Kesehatan Kerja (K3) dengan ketelitian dalam bekerja juga bisa terjadi
Kecelakaan Kerja karena pekerja kurang memperhatikan
Pada kecelakaan kerja tahun 2018 yang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
sudah di tampilkan diatas penyebab dalam perencanaan ataupun dilapangan
terjadinya kecelakaan-kecelakaan tersebut langsung. Dari data di atas terdapat tiga
diawali oleh human error dimana pekerja
factor yaitu: manusia, peralatan, dan BANGUNAN DI KECAMATAN
lingkungan. MUARA GEMBONG,
KABUPATEN BEKASI. JURNAL
5. KESIMPULAN ABDITEK, 60-70.
Berdasarkan data yang ada dapat
Redjeki, S. (2016). KESEHATAN DAN
disimpulkan bahwa kasus-kasus
KESELAMATAN KERJA. Jakarta:
kecelakaan yang terjadi penyebabnya
Pusdik SDM Kesehatan.
kebanyakan terjadi karena kurangnya
ketelitian pekerja dan kurangnya penerapan Rethyna, M. (2018). ANALISIS RISIKO

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) KESELAMATAN DAN

dalam perencanaan ataupun dilapangan KESEHATA KERJA (K3) PADA

langsung. Maka perlu dilakukannya BANGUNAN GEDUNG

tindakan pengendalian risiko seperti BERTINGKAT. IKRAITH-

diwajibkan untuk menggunakan alat TEKNOLOGI, 20-24.

pelindung diri, selalu mengikuti SOP, Sihombing, D. (2014). IMPLEMENTASI


menjaga kebersihan lokasi kerja, KESELAMATAN DAN
penyediaan rambu-rambu keselamatan, KESEHATAN KERJA (K3)
diadakannya safety patrol/pengecekan, PADA PROYEK DI KOTA
diadakannya pelatihan K3 untuk setiap BITUNG . Jurnal Sipil Statik, 124-
safety officer, dilakukanya induction ketika 130.
pertama kali memasuki proyek.
Silalahi, N.B. dan Silalahi, B (1985),
MANAJEMEN KESELAMATAN
DAFTAR PUSTAKA
DAN KESEHATAN KERJA, PT.
Abbas, F., Oppier, I., & Buyang, C. G. Pustaka Binaman Pressindo.
(2019). ANALISIS PENERAPAN Jakarta

KESELAMATAN DAN KESEHATAN Bulannurdin. N. (2013). ANALISIS


PENGARUH KESELAMATAN
KERJA TERHADAPBIAYA PROYEK
DAN KESEHATAN KERJA (K3)
KONSTRUKSI BANGUNAN GEDUNG TERHADAP KINERJA PEKERJA
DI KOTA AMBON. JURNAL SIMETRIK KONSTRUKSI (STUDI KASUS
PROYEK PEMBANGUNAN THE
VOL.9, 242-249. PARK SOLO BARU). Jurnal.
Teknik Sipil, Fakultas Teknik.
Murtinugraha, R. E., & Anisah. (2021).
Universitas Sebelas Maret.
PENINGKATAN PEMAHAMAN Surakarta.
K3 PEKERJAAN Soehatman, Ramli. (2009). SISTEM
KONSTRUKSIBAGI TUKANG MANAJEMEN KESELAMATAN
DAN KESEHATAN KERJA KESEHATAN KERJA DAN
OHSAS 18001. Jakarta : PT. Dian LINGKUNGAN (K3L)
Rakyat.
INDUSTRI KONTRUKSI. Jakarta:
Rijanto, R, Boedi. (2010). PEDOMAN
Mitra Wacana Media
PRAKTIS KESELAMATAN,

Anda mungkin juga menyukai