KATA PENGANTAR................................................................................ i
DAFTAR ISI............................................................................................... 1
BAB I PENDAHULUAN........................................................................... 2
A. Latar Belakang..................................................................................... 2
B. Tujuan................................................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN............................................................................ 3
A. Pengertian.............................................................................................. 3
B. Alat Pelindung Diri................................................................................ 7
PENUTUP................................................................................................... 11
A. Kesimpulan............................................................................................ 11
B. Saran...................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 12
1
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
(K3)
BAB I
PENDAHULUAN
2
B. Tujuan
Untuk mengurangi atau mencegah terjadinya kecelakaan dan penyakit yang
disebabkan oleh pekerja dilingkungan kerja.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
K3 adalah suatu ilmu pengetahuan dan penerapan guna mencegah kemungkinan
terjadinya kecelakaan dan penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan dan lingkungan kerja.
Secara umum keselamatan kerja dapat dikatakan sebagai ilmu dan penerapannya yang
berkaitan dengan mesin, pesawat, alat kerja, bahan dan proses pengolahannya, landasan
tempat kerja dan lingkungan kerja serta cara melakukan pekerjaan guna menjamin
keselamatan tenaga kerja dan aset perusahaan agar terhindar dari kecelakaan dan kerugian
lainnya. Keselamatan kerja juga meliputi penyediaan APD, perawatan mesin dan pengaturan
jam kerja yang manusiawi.
Dalam K3 juga dikenal istilah Kesehatan Kerja, yaitu : suatu ilmu yang penerapannya
untuk meningkatkan kulitas hidup tenaga kerja melalui peningkatan kesehatan, pencegahan
Penyakit Akibat Kerja meliputi pemeriksaan kesehatan, pengobatan dan pemberian makan
dan minum bergizi.
Istilah lainnya adalah Ergonomy yang merupakan keilmuan dan aplikasinya dalam hal
sistem dan desain kerja, keserasian manusia dan pekerjaannya, pencegahan kelelahan guna
tercapainya pelakasanaan pekerjaan secara baik.
3
Dalam pelaksanaannya K3 adalah salah satu bentuk upaya untuk menciptakan tempat
kerja yang aman, sehat dan bebas dari pencemaran lingkungan, sehingga dapat mengurangi
dan atau bebas dari kecelakaan dan PAK yang pada akhirnya dapat meningkatkan sistem dan
produktifitas kerja.
Secara teoritis istilah-istilah bahaya yang sering ditemui dalam lingkungan kerja
meliputi beberapa hal sebagai berikut :
HAZARD (Sumber Bahaya), Suatu keadaan yang memungkinkan / dapat menimbulkan
kecelakaan, penyakit, kerusakan atau menghambat kemampuan pekerja yang ada.
DANGER (Tingkat Bahaya), Peluang bahaya sudah tampak (kondisi bahaya sudah ada
tetapi dapat dicegah dengan berbagai tindakan prventif.
RISK, prediksi tingkat keparahan bila terjadi bahaya dalam siklus tertentu.
INCIDENT, Munculnya kejadian yang bahaya (kejadian yang tidak diinginkan, yang
dapat/telah mengadakan kontak dengan sumber energi yang melebihi ambang batas
badan/struktur.
ACCIDENT, Kejadian bahaya yang disertai adanya korban dan atau kerugian
(manusia/benda).
4
Tapi dalam pelaksaannya banyak ditemui habatan dalam penerapan K3 dalam dunia
pekerja, hal ini terjadi karena beberapa faktor yaitu :
Tuntutan pekerja masih pada kebutuhan dasar (upah dan tunjangan
kesehatan/kesejahtraan).
K3 belum menjadi tuntutan pekerja
5
2. Kesehatan Kerja
Kesehatan Kerja adalah upaya penyerasian antara kapasitas kerja, beban kerja dan
lingkungan kerja agar setiap pekerja dapat bekerja secara sehat tanpa membahayakan dirinya
sendiri maupun masyarakat di sekelilingnya, agar diperoleh produktivitas kerja yang optimal
khusus di bidang otomotif (UU Kesehatan Tahun 1992 Pasal 23).
6
Beban-beban tambahan tersebut secara sendiri-sendiri atau bersama-sama dapat
menimbulkan gangguan atau penyakit akibat kerja. Kendaraan dan Bengkel merupakan
tempat kerja yang sering digunakan oleh pekerja dalam mengkais rejeki dan memperbaiki
kendaraan. Penyakit akibat kerja dan atau berhubungan dengan pekerjaan dapat disebabkan
oleh pemajanan dilingkungan kerja tersebut.. Dewasa ini terdapat kesenjangan antara
pengetahuan ilmiah tentang bagaimana bahaya-bahaya kesehatan berperan dan usaha-usaha
untuk mencegahnya.
Beban kerja meliputi beban kerja fisik maupun mental. Akibat beban kerja yang terlalu
berat atau kemampuan fisik yang terlalu lemah dapat mengakibatkan seorang pekerja
menderita gangguan atau penyakit akibat kerja. Gangguan kesehatan pada pekerja dapat
disebabkan oleh faktor yang berhubungan dengan pekerjaan maupun yang tidak berhubungan
dengan pekerjaan.
7
pupuk, petro kimia, proyek pembangunan gedung dan lainnya biasanya menetapkan safety
helmet sebagai alat pelindung diri yang mandatory. Karena potensi hazard yang berasal dari
atas kepala manusia banyak terdapat di lingkungan kerja seperti itu. Dalam menggunakan
safety helmet, ada beberapa hal yang harus diperhatikan diantaranya,
Sebelum digunakan, yakinkan bahwa helmet tersebut dapat digunakan, pas dan
nyaman di kepala anda (tidak longgar dan tidak terlalu sempit), tidak rusak dan cacat.
Pasang dikepala dengan benar (tidak miring, terlalu mendongak, menunduk sehingga
menutupi pandangan, atau terbalik.
Jika berada pada tempat yang tinggi dan kondisi ber-angin, chain strip harus
digunakan untuk menghindari safety helmet yang dikenakan terbang karena tiupan angin
kencang.
Dalam penggunaannya, safety helmet sering terjadi insiden seperti benturan atau tertimpa
benda yang jatuh. Setelah terjadi insiden, biasanya safety helmet mengalami kerusakan.
Sekecil apapun kerusakan yang terjadi, safety helmet harus didiganti dengan yang baru.
Jangan menggunakan safety helmet yang sudah mengalami cacat atau kerusakan. Contoh
kerusakan pada helmet yang perlu segera diganti.
Selain penggunaan helmet yang cacat yang tidak diperbolehkan, penggunaan helmet yang
baikpun ada batasannya. Rata-rata umur pakai sebuah safety helmet adalah 5 tahun, namun
ini sangat tergantung kepada bahan pembuatnya. Setiap manufacturer akan mencantumkan
batas maksimum pemakaian safety helmet produksinya pada setiap helmet. Periksalah
dengan teliti. Perlu juga menjadi perhatian kita adalah bersihkan safety helmet setelah
digunakan. Hal ini dilakukan untuk menghindari rusaknya material akibat kotoran yang
menempel. Karena bisa saja kotoran tersebut adalah bahan kimia, minyak atau solvent yang
bisa memicu rusaknya bahan pembuat safety helmet tersebut.
8
Berfungsi sebagai alat pengaman ketika menggunakan alat transportasi ataupun peralatan lain
yang serupa (mobil,pesawat, alat berat, dan lain-lain).
Seperti sepatu biasa, tapi dari bahan kulit dilapisi metal dengan sol dari karet tebal dan kuat.
Berfungsi untuk mencegah kecelakaan fatal yang menimpa kaki karena tertimpa benda tajam
atau berat, benda panas, cairan kimia, dsb.
Berfungsi sebagai pengaman saat bekerja di ketinggian. Diwajibkan menggunakan alat ini di
ketinggian lebih dari 1,8 meter.
Berfungsi sebagai pelindung telinga pada saat bekerja di tempat yang bising
9
Masker (Respirator)
Berfungsi sebagai penyaring udara yang dihirup saat bekerja di tempat dengan kualitas udara
buruk (misal berdebu, beracun, dsb).
Berfungsi sebagai pelindung wajah dari percikan benda asing saat bekerja (misal pekerjaan
menggerinda)
Berfungsi melindungi dari percikan air saat bekerja (misal bekerja pada waktu hujan atau
sedang mencuci alat).
10
PENUTUP
A. Kesimpulan
Peran tenaga kesehatan dalam menangani korban kecelakaan kerja adalah melalui
pencegahan sekunder ini dilaksanakan melalui pemeriksaaan kesehatan pekerja yang meliputi
pemeriksaan awal, pemeriksaan berkala, dan pemeriksaan khusus. Untuk mencegah
terjadinya kecelakaan dan sakit pada tempat kerja dapat dilakukan dengan penyuluhan
tentang kesehatan dan keselamatan kerja.
B. Saran
Kesehatan dan keselamatan sangat penting dalam pembangunan karena sakit dan
kecelakaan kerja akan menimbulkan kerugian ekonomi suatu perusahaan atau negara oleh
karena itu kesehatan dan keselamatan kerja haru dikelola secara maksimal bukan saja oleh
tenaga kesehatan seluruh masyarakat.
11
DAFTAR PUSTAKA
Poerwanto, Helena dan Syaifulah, Hukum perburuan Bidang Kesehatan dan keselamatan
kerja. Jakarta: Badan Penerbit Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2005.
Indonesia,Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.
Indonesia, Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja.
Silalahi, Bennett N.B. (dan) Silalahi, Rumondang, 1991.Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja.[s.I.]: Pustaka Binaman Pressindo.
12