Disusun oleh:
KELOMPOK 1
KELAS 1A KEPERAWATAN
KATA PENGANTAR
Puji Syukur saya panjatkan atas Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Makalah ini disusun bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Kesehatan dan
Keselamatan Kerja program studi DIII Keperawatan di POLTERA. Saya selaku penulis
mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dan mengarahkan
saya, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan tepat waktu. Semoga
Tuhan Yang Maha Esa selalu melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya kepada semua
pihak yang membantu terselesainya makalah ini.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dan selamat. Pekerja yang merasa aman, nyaman dan selamat saat bekerja di
tempat kerja akan mendorong tercapainya hasil kerja yang lebih baik
dibandingkan dengan pekerja yang merasa tidak aman, nyaman dan selamat
Undang - Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja, telah diatur
secara signifikan. Hal tersebut dapat
dicapai jika APD yang dipergunakan didesain berdasarkan studi tentang
Suma’mur (1996),
globalisasi saat ini tidak saja dialami oleh negara industri tetapi juga
Akibat Kerja (PAK) sebanyak 2 juta kasus setiap tahun (Depkes, 2014).
tahunya. Kerugian rata - rata Rp. 100 - 200 milyar per tahunnya dan
korban meninggal per tahunnya rata - rata antara 1500 - 2000 orang,
penelitian kasus untuk tahun 2000 akibat kecelakaan kerja 70 juta hari
kerja atau 500 juta jam kerja hilang. Peristiwa kecelakaan kerja yang
Adapun rumusan masalah yang akan penulis angkat dalam makalah ini
sesuai dengan latar belakang yang telah penulis paparkan sebelumnya, yaitu
1.3 Tujuan
1.4 manfaat
Manfaat dari penyusunan makalah ini penulis berharap pembaca dapat mengetahui dan
mempelajari tentang keselamatan kerja serta penanggulangannya
BAB II
PEMBAHASAN
Pada tahun 1898, jumlah ketel uap yang dipakai industri kerja makin bertambah
jadi 2.277 ketel uap. Tahun 1890 lalu dikeluarkan ketentuan mengenai
pemasangan serta penggunaan jaringan listrik di lokasi Indonesia. Menyusul pada
tahun 1907, dikeluarkan ketentuan mengenai pengangkutan obat, senjata, petasan,
peluru serta beberapa bahan yang bisa meledak serta berdampak pada keselamatan
kerja.
Saat terjadi perang dunia ke II, sedikit catatan riwayat tentang keselamatan dan
kesehatan industri kerja, karena waktu itu masih dalam situasi perang hingga
banyak industri yang berhenti beroprasi. Semenjak zaman kemerdekaan, riwayat
keselamatan kerja berkembang sama dengan dinamika bangsa Indonesia.
Beberapa waktu setelah Proklamasi, undang-undang kerja serta undang-undang
kecelakaan (khususnya tersangkut permasalahan kompensasi) mulai dibuat. Di
tahun 1957 didirikanlah Instansi Kesehatan serta Keselamatan Kerja.
1. Gunakan alat kerja yang tepat, sesuai dengan jenis pekerjaan yang
dilakukan, serta periksa kondisi alat kerja untuk memastikan kelayakan
sebelum digunakan.
2. Identifikasi kemungkinan adanya potensi bahaya mekanik pada mesin
atau peralatan di area kerja Anda.
3. Identifikasi setiap titik mekanik yang ada pada mesin atau peralatan.
4. Jaga konsentrasi Anda saat bekerja atau berada dekat dengan mesin yang
bergerak atau berputar.
5. Jangan mengoperasikan mesin atau peralatan yang tidak terpasang
pelindung mesin dan jangan melepas atau melepas pelindung mesin jika
tidak ada petunjuk untuk melakukannya.
6. Pasang pelindung mesin untuk bahaya terjepit.
7. Pelindung mesin dirancang untuk mencegah kontak langsung dengan
titik jepit atau titik operasi.
Energi listrik jelas dibutuhkan pada saat ini, tetapi selain memberikan
manfaat juga mempunyai potensi yang dapat membahayakan peralatan dan
kita sendiri seperti :
1. Kebakaran
2. Peledakan
3. Radiasi
Sampai saat ini efek radiasi listrik terhadap sel-sel penting dalam
tubuh manusia masih diperdebatkan oleh para pakar kelistrikan apakah
berbahaya atau tidak.
4. Kematian
Jika seseorang terkena sengatan arus listrik, maka orang itu hanya
mampu bertahan sekitar + 3 menit dengan besarnya arus listrik yang
mengalir ditubuhnya sebesar 0.40 Ampere, kemudian tidak dapat
ditolong lagi / meninggal.
1. Kebakaran
Yakinkan isolasi kabel tidak terkelupas / pecah atau sambungan
terminal tidak kendor yang bisa berakibat terjadinya percikan bunga
api. Jika mendapati hal-hal yang demikian segera laporkan dan
dibuatkan MWO untuk perbaikan.
Apabila menjalankan salah satu motor , kemudian motor tersebut trip
kembali sebaiknya hanya kita lakukan maximum 2 kali untuk
meresetnya dan segera kita informasikan E/S Crew untuk mengecek /
memperbaikinya.
Apabila terjadi kebakaran segera isolasi daerah yang terkena dan
gunakan alat pemadam kebakaran yang sesuai untuk
memadamkannya.
2. Peledakan
Yakinkan dulu jenis breaker / kontaktor yang akan kita switch off
dan apabila dikehendaki harus menyetop dulu motor nya dari breaker /
kontaktornya.
3. Radiasi
Menurut pakar kelistrikan yang setuju bahaya radiasi listrik , batas
aman bagi kita pada jarak + 3 meter dan berada selama 4 jam terus
menerus pada lingkungan yang terjangkau radiasi.
4. Kematian
Pengertian Api
Api adalah suatu reaksi kimia atau oksidasi secara cepat yang
terbentuk dari segitiga api.
Segitiga api merupakan tiga unsur pembentuk api yang terdiri atas
panas, oksigen dan bahan atau benda mudah terbakar yang outputnya
adalah panas dan cahaya.
Konsep Kebakaran
Bahan bakar dapat berupa padat, cair dan gas. Bahan bakar yang
dapat terbakar yang bercampur dengan oksigen dari udara.
Panas
Faktor Manusia
Faktor Teknis
Faktor Alam
Kebakaran ialah nyala api baik kecil maupun besar pada tempat,
situasi dan waktu yang tidak diinginkan dan umumnya bersifat
merugikan dan sulit dikendalikan. Kejadian kebakaran baik itu
kebakran kecil ataupun kebakaran besar terdapat beberapa bahaya di
dalamnya yang patut kita ketahui untuk keselamatan dan kesehatan
kerja.
Beberapa contoh jenis bahan yang mudah terbakar dan harus
dijauhkan dari api atau sumber api agar kebakaran tidak terjadi,
diantaranya :
Hand sanitizer
Minyak goreng
Aseton
Anda juga perlu tahu bahwa api dapat menyebar melalui berbagai
macam cara. Setidaknya terdapat empat cara penyebaran api yang
berpotensi terjadi, diantaranya :
Pada pembahasan tentang materi kebakaran kali ini, kita juga akan
membahas tentang K3 kebakaran. Pengertian definisi umum K3
kebakaran merupakan suatu aturan yang membahas keselamatan dan
kesehatan kerja yang berkaitan dengan api, pencegahan terhadap api, dan
cara penanggulangan api ketika kebakaran terjadi di lingkungan
perusahaan atau tempat kerja.
Pendinginan
Isolasi
Dilusi
tidak menyilaukan
tidak menimbulkan panas berlebih
tidak menghasilkan gas
tidak menimbulkan bayangan kontras
tidak berkedip
pencahayaannya rata
Sumber penerangan :
Semua tahap kegiatan peledakan harus diawasi oleh pekerja khusus / ahli
yang kompeten dalam bidang peledakan area tambang.
Pembatasan daerah zona bahaya dalam radius 500m dari lokasi ledakan.
Penjaga harus dipasang di semua titik akses yang mengarah ke area ledakan
untuk mencegah dan mengendalikan mobilitas pekerja maupun hewan liar.
Semua pekerja, peralatan kerja, serta mesin lainnya harus dikeluarkan dari
area ledakan ke lokasi aman yang telah ditentukan sebelumnya.
Manfaatkan penggunaan sinyal yang dapat didengar seperti mikrofon, sirene,
serta walkie talkie untuk memudahkan koordinasi dan peringatan terhadap
kegiatan peledakan yang telah dijadwalkan.
2.5 Prinsip Prinsip Dasar Yang Dasar Yang Diterapkan Oleh Keselamatan
Kerja
4. Pencegahan Kecelakaan
Pencegahan kecelakaan harus diusahakan dengan
meniadakan penyebabnya apakah di sebabkan hal teknis
atau datang dari manusia.
5. Pencegahan Kebakaran
Pencegahan kebakaran merupakan salah satu
masalah yang perlu diantisipasi dengan cepat sesuai
peraturan pencegahan kebakaran, misal nya larangan
merokok di tempat yang mudah timbul kebakaran.
6. Gizi
Gizi makanan para pegawai harus diperhatikan.
Sebab, hanya dengan makanan yang baik, pegawai akan
mampu menghasilkan output yang memerlukan energi berat,
yang biasanya dapat dihasilkan oleh pegawai yang sehat,
cukup makan, dan lepas dari kesulitan akibat yang harus
dihadapi.
B. Saran
Kurniawidjaja, Meily, 2010. Teori dan Aplikasi Kerja. Jakarta: Perpustakaan Nasiaonal: KDT