Disusun oleh:
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak
terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan
baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun
menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar................................................................................................................. i
Daftar Isi............................................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................... 4
3.1 Kesimpulan......................................................................................................... 9
3.2 Saran................................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................ 10
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Pengertian K3
Kesehatan dan keselamatan kerja (K3) adalah bidang yang terkait dengan kesehatan,
keselamatan, dan kesejahteraan manusia yang bekerja di sebuah institusi maupun lokasi
proyek. Tujuan K3 adalah untuk memelihara kesehatan dan keselamatan lingkungan kerja.
K3 juga melindungi rekan kerja, keluarga pekerja, konsumen, dan orang lain yang juga
mungkin terpengaruh kondisi lingkungan kerja.
K3 cukup penting bagi moral, legalitas, dan finansial. Semua organisasi memiliki
kewajiban untuk memastikan bahwa pekerja dan orang lain yang terlibat tetap berada
dalam kondisi aman sepanjang waktu. Praktik K3 meliputi pencegahan, pemberian sanksi,
dan kompensasi, juga penyembuhan luka dan perawatan untuk pekerja dan menyediakan
perawatan kesehatan dan cuti sakit. K3 terkait dengan ilmu kesehatan kerja, teknik
keselamatan, teknik industri, kimia, fisika kesehatan, psikologi organisasi dan industri,
ergonomika, dan psikologi kesehatan kerja.
1.2 Fungsi K3
Pada pelaksanaannya K3 memiliki fungsi yang cukup banyak dan bermanfaat, baik
bagi perusahaan maupun bagi pekerja. Berikut ini adalah beberapa fungsi K3 secara
umum:
1.3 Tujuan K3
1
Tujuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja dalam Peraturan Pemerintah Nomor 50
Tahun 2012 tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja tercermin dalam
Tujuan Penerapan SMK3 dalam Pasal 2:
Selain menurut PP 50 tahun 2012, tujuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja juga dibahas
oleh Djamaluddin Ramlan tahun 2006 dalam bukunya “Dasar-dasar kesehatan kerja”.
Ramlan (2006) membahas tujuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja dengan membaginya
dalam 3 bagian.
2
1.4 Aspek dalam Pelaksanaan K3
Ada beberapa aspek yang harus diperhatikan oleh perusahaan dalam pelaksanaan K3, yaitu:
1. Lingkungan Kerja
Ini adalah lokasi dimana para pekerja melakukan aktifitas bekerja. Kondisi lingkungan kerja
harus memadai (suhu, ventilasi, penerangan, situasi) untuk meminimalisir potensi terjadinya
kecelakaan atau penyakit.
Ini adalah semua alat kerja dan bahan yang dibutuhkan suatu perusahaan untuk memproduksi
barang/ jasa. Alat-alat kerja dan bahan merupakan penentu dalam proses produksi, tentunya
kelengkapan dan kondisi alat kerja dan bahan harus diperhatikan.
3. Metode Kerja
Ini merupakan standar cara kerja yang harus dilakukan oleh pekerja agar tujuan pekerjaan
tersebut tercapai secara efektif dan efisien, serta keselamatan dan kesehatan kerja terjaga
dengan baik. Misalnya, pengetahuan tentang cara mengoperasikan mesin dan juga alat
pelindung diri yang sesuai standar.
3
BAB II
PEMBAHASAN
Keselamatan dan kesehatan kerja pada penerbangan merupakan upaya strategis dalam
mengoperasikan pesawat agar tetap dalam keadaan selamat mulai dari persiapan take off
sampai tiba pada bandara tujuan. Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) Penerbangan
memberi andil dalam kenyamanan terbang dan peningkatan mutu penerbangan secara global.
Upaya meningkatkan kualitas dunia penerbangan harus mencakup aspek kesehatan dan
keselamatan kerja dalam setiap aspek perencanaannya.
Menurut tingkatan bising (noise level) daerah sekitar pesawat dibagi menjadi 4 zone
yaitu :
1.Zone A : Daerah dengan tingkatan bising antara 150 dB. Zone ini jangan dimasuki
sama sekali.
2.Zone B : Daerah dengan tingkatan bising antara 135 – 150 dB. Di daerah ini orang
harus berusaha sesingkat mungkin dan harus memakai ear muff.
3.Zone C : Daerah dengan tingkatan bising antara 115 – 135 dB. Semua orang yang
bekerja di sini harus memakai ear muff. Bila hanya sebentar boleh memakai ear plug.
4.Zone D : Daerah dengan tingkatan bising antara 100 – 115 dB. Mereka yang bekerja
di sini harus mekakai ear plug terus menerus.
4
a. Helmet : Dipakai bila bekerja dekat sekali dengan pesawat yang run-up.
Diperkirakan sebagian bising diserap oleh tulang-tulang kepala, jadi perlu helmet.
b. Ear muff : Dibuat dari plastik atau karet dengan ukuran small, medium dan
large.
c. Golongan I memakai helmet dan ear plug.
d. Golongan II memakai ear muff.
e. Golongan III cukup memakai ear plug.
Masalah utama dari penerbangan sipil pada dekade terakhir adalah masalah keamanan,
dipicu dengan terjadinya peristiwa serangan 11 September 2001 dan beberapa peristiwa
lainnya yang menjadikan faktor keamanan menjadi sangat penting. Masalah lainnya adalah
banyaknya pesawat yang mengalami kecelakaan, dan yang terbaru adalah hilangnya pesawat
MH 370 milik maskapai Malaysia Airlines yang sampai sekarang menjadi misteri. Selain itu,
faktor teknis kelaikan pesawat udara, faktor keamanan kargo dan pos yang pada umumnya
juga diangkut oleh pesawat sipil ternyata juga memiliki pengaruh besar terhadap keamanan
pesawat udara.
Masalah keselamatan kerja di bandara adalah menyangkut masalah tenaga kerja dan
orang lain yang berada di tempat kerja. Adapun potensi bahaya yang menyangkut tenaga
kerja dan orang lain di bandara, gawat darurat yang melibatkan pesawat dan gawat darurat
yang tidak melibatkan pesawat.
Gawat darurat yang melibatkan pesawat adalah sebagai berikut: kecelakaan pesawat
udara di bandar udara, kecelakaan pesawat udara di sekitar bandar udara, insiden pesawat
udara dalam penerbangan, insiden pesawat udara di darat, sabotase termasuk ancaman bom,
dan pembajakan. Gawat darurat yang tidak melibatkan pesawat dapat terjadi di area bandara,
seperti berikut ini: kebakaran bangunan, sabotase dan ancaman bom, bencana alam, bahaya
petir, bahaya listrik.
5
2.4 UU Terkait K3 Penerbangan
6
2.5 Prosedur K3 dalam Penerbangan
Para tenaga kerja atau karyawan di darat juga dihadapkan pada bahan kimia,
seperti bahan bakar (bensin, bensol, avtur) minyak hidrolik, larutan desinfektans,
insektisida dsb. Bahan-bahan tersebut dapat menyebabkan dermatitis kontak, dan bila
tertelan atau terhirup dapat terjadi intoksikasi yang membahayakan. Oleh karena itu
perlu dicegah dengan cara :
1. Memakai sarung tangan dan pakaian kerja, bila perlu masker.
2. Disediakan tempat cuci tangan, kamar mandi dan kamar ganti pakaian.
3. Ventilasi kerja harus baik.
4. Penyuluhan tentang kesehatan kerja.
5. Pemeriksaan kesehatan berkala (1 – 2 tahun sekali).
6.
Selain itu perlu juga diketahui nilai ambang batas bahan kimia yang
diperbolehkan sebagai upaya pengendalian. Peraturan yang mengatur tentang bahan
kimia adalah SE Menaker No. SE 01/MEN/1997 tentang NAB faktor kimia di udara
lingkungan kerja dan juga Kepmenaker No. KEP 187/MEN/1999 tentang
pengendalian bahan kima berbahaya di tempat kerja. Di dalamnya diatur tentang Nilai
Ambang Batas bahan kimia dan juga mencegah kecelakaan dan penyakit akibat kerja,
akibat penggunaan bahan kimia berbahaya di tempat kerja maka perlu diatur
pengendaliannya.
8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kesehatan dan keselamatan kerja (K3) adalah bidang yang terkait dengan kesehatan,
keselamatan, dan kesejahteraan manusia yang bekerja di sebuah institusi maupun lokasi
proyek yang bertujuan untuk memelihara kesehatan dan keselamatan lingkungan kerja.
3.2 Saran
Dalam pelaksanaan K3 Penerbangan, dalam pelaksanaannya haruslah diawasi atau di
dampingi oleh senior/pengawas dari K3 agar pelaksanaan K3 dapat berjalan dengan benar di
dalam kawasan/perusahaan penerbangan tersebut.
9
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Kesehatan_dan_keselamatan_kerja
https://katigaku.top/2017/12/29/tujuan-tujuan-keselamatan-dan-kesehatan-kerja-k3/
https://www.maxmanroe.com/vid/umum/pengertian-k3.html
repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/24090/K3%20Penerbangan_v.2.2_B5-
2.pdf
10