Anda di halaman 1dari 42

KEDIRGANTARAAN

Bab XIV
K3 Penerbangan
Cara Mengambil Data

 Buka di Browser ke alamat


data.unnur.ac.id
 Login dng user name
garuda
password garuda
 Buka folder shared
 Pilih dan download slide yg
anda inginkan.
Referensi
• UU no 1 Th 1970, tentang Keselamatan Kerja.
• PP No 50 Th 2012 tanggal 12 April 2012, tentang
Penerapan SMK3.
• Capt. Desmond Hutagaol : 2013, Pengantar
Penerbangan Perspektif Profesional, Jakarta,
Erlangga.
• DR., Dr. Sajidi Hadipoetro M.Sc., SpKl. : 2014,
Manajemen Komprehensif Keselamatan Kerja,
Jakarta, Yayasan Patra tarbiyyah Nusantara.
• Beberapa Buku Lain.
Apa arti KESELAMATAN???

 Free from damage or danger; unharmed. (Webster’s


Dictionary)

 Safe is not the equivalent of “risk free” (US Supreme


Court – 1972)  maknanya resiko dikurangi 
tingkat keselamatan meningkat.

 Risk Management is more realistic term than safety


(Jerome Lederer – 1928).  yang memungkinkan
adalah resiko dimanage.
Aviation Safety

 Safety = the state in which the risk of harm to


persons or property damage is reduced to, and
maintained at or below, an acceptable level through
continuing process of hazard identification and risk
management.
 Acceptable level  ditentukan oleh masing2
organisasi.
 Utk penerbangan 0,2 per 100.000  perlu effort
yang tinggi.
Safety Management System (SMS)

 Paradigma Baru
 Menganggap keselamatan sebagai core business.
Keselamatan  dari kecelakaan; untuk kepentingan
organisasi; terhadap profitabilitas; dsb.
 Proaktif
 “Customized” untuk setiap operator  metoda
dikembangkan sendiri oleh masing2 organisasi.
Tujuan SMS

 Memberikan cara yg sistimatis untuk :

1. Mengendalikan Resiko

2. Memberikan jaminan bahwa proses pengendalian


berlangsung efektif.
Metode SMS
System Safety
 Proses Sistematis untuk :

1. Identifikasi hazards
2. Implementasi pengendalian resiko
3. Monitor kinerja
4. Penyebaran informasi

Quality
Management
Filosofi SMS

 SMS berbeda dng quality systems yang lain karena


SMS fokus pada :
1. Keselamatan
2. Manusia
3. Organisasi

Ketimbang hanya melihat aspek produksi saja


Persyaratan ICAO SMS yang Baru

 Negara agar mempersyaratkan operator untuk


menerapkan SMS yang disetujui oleh Negara yang
mencakup :
1. Metode identifikasi hazards baik yang nyata maupun
potensial;
2. Tindakan pembenahan yang diperlukan untuk
mempertahankan tingkat keselamatan yang dapat
diterima.
3. Pengawasan berkelanjutan dan penilaian berkala
terhadap tingkat keselamatan
10 Ciri Umum SMS

1) Komitmen Manajemen Puncak  yg secara aktif


mengelola keselamatan dng perhatian yg sama dng
mengelola aspek finansial.
2) Adanya Budaya Keselamatan perusahaan yg
kondusif terhadap peningkatan keselamatan dan
mendorong komunikasi.
3) Sistem untuk Mengumpulkan & Menganalisa data
terkait keselamatan yg muncul dari kegiatan
keseharian.
4) Metode Manajemen Resiko yang ilmiah.
10 Ciri Umum SMS

5) Implementasi yang efektif dari Standard Operating


Procedures (SOPs).
6) Monitoring Kinerja yang sistematis untuk menilai
kinerja keselamatan.
7) Lingkungan yang Non-punitive-Budaya Adil-untuk
mendorong pelaporan insiden dan hazard yang
efektif.
8) Investigasi yang kompeten dari setiap kecelakaan
maupun insiden untuk mengidentifikasi kelemahan
dalam sistem keselamatan.
10 Ciri Umum SMS

9) Pelatihan Keselamatan yang terintegrasi untuk


setiap personil.
10) Penyebarluasan informasi keselamatan baik secara
internal serta melalui tukar-menukar antar
perusahaan dan Negara.
Safety Culture

 “An organization’s culture consits of its values,


beliefs, legends, rituals, mission goals, performance
measures, and sense of responsibility to its
employees, customers, and the community” 
Manuele, Fred A. On the Practice of Safety; John
Wiley & Son, 2003, Hoboken, NJ.
 Misal tindakan  apabila tdk menggunakan safety
belt  terasa ada sesuatu yg kurang.
Konsep Keselamatan

 Apa yang disebut dengan KESELAMATAN???


 Zero accidents (atau zero serious incidents)?
 Bebas dari bahaya atau resiko?
 Penghindaran kesalahan? Antara keinginan
 Pemenuhan aturan? & kemampuan
 agak sulit
 …….? dicapai

Siapa yg dpt
menghindar dr
kesalahan
Konsep Keselamatan

 Mohon Dipertimbangkan :
 Eliminasi kesalahan atau kecelakaan adalah sesuatu
yang tdk dapat dicapai.
 Kegagalan akan terjadi, meskipun upaya
pencegahan yg paling komprehensif telah dilakukan.
 Tidak ada sistem buatan manusia yg bebas dari
resiko dan kesalahan.
 Resiko dan kesalahan yang terkendali dapat
diterima pada lingkungan yg pd dasarnya aman.
Konsep Keselamatan (ICAO Doc. 9859)

 Safety is the state in which the risk of harm to


persons or property damage is reduced to, and
maintained at or below, an acceptable level through
continuing process of hazard identification and risk
management.
Keselamatan

 Pendekatan tradisional - Pencegahan Keselamatan


 Terfokus hanya pd kemungkinan penyebab kecelakaan.
 Kegiatan yg tdk aman hanya dilakukan oleh personil
operasional
 Memberikan sanksi bg setiap kegagalan utk dpt bekerja
dng selamat
 Menunjuk hal2 terkait keselamatan secara eksklusif
 Hanya mengidentifikasi WHAT?; WHO?; WHEN?
 Tidak selalalu mengidentifikasi WHY?; HOW?
Perkembangan Pemikiran Keselamatan

FAKTOR TEKNIS

FAKTOR MANUSIA
SEKA
RANG
FAKTOR ORGANISASI

1950s 1970s 1990 2000s


Konsep Penyebab Kecelakaan
Organisasi Tempat Kerja Manusia Barikade

Management ACCIDE
Decision and Working Error & NT
Organizational Conditions Violations
process
Kecelakaan Organisasi

 Proses Organisasi
 Pembuatan kebijakan
 Perencanaan
 Komunikasi
 Alokasi Sumber Daya
 Pengawasan
 ……..

Sejumlah kegiatan dimana organisasi memiliki


kendali langsung.
Kecelakaan Organisasi

Proses Organisasi

 Manajemen resiko dan


identifikasi bahaya yang Kondisi Laten

kurang.
 Normalisasi penyimpangan

Kondisi yg sudah ada di dalam sistem sebelum kecelakaan


terjadi, akan tampak dng sejumlah faktor pemicu.
Kecelakaan Organisasi

Proses Organisasi

Kondisi Laten

 Teknologi
 Regulasi Barikade
 Latihan & Pengecekan

Sumber daya sebagai pelindung terhadap resiko yg harus dihadapi


organisasi dalam aktifitas produksi.
Kecelakaan Organisasi

Proses Organisasi

Kondisi Kerja

 Stabilitas Tenaga kerja


 Kualifikasi & pengalaman
 Moral
 Kredibilitas
 ……
 Faktor yg secara langsung mempengaruhi efisiensi manusia di
lingkungan kerja penerbangan.
Kecelakaan Organisasi

Proses Organisasi

Kondisi Kerja

Kegagalan aktif # Kesalahan


# Pelanggaran

 Tindakan oleh manusia (pilots, controllers, enginers, staf


Bandara, dsb) yg memiliki efek langsung yg membahayakan.
Manusia dan Keselamatan

 Lingkungan kerja penerbangan melibatkan


hubungan yang kompleks antar komponennya.

 Utk memahami kinerja operasional, harus dipahami


bagaimana hal tsb dipengaruhi oleh hubungan antar
komponen dalam lingkungan kerja penerbangan.
Manusia dan Keselamatan – model SHELL

 S-oftware
H L L
 H-ardware
 E-environment
 L-iveware (ybs)
E  L-iveware (manusia
Lain)
Kecelakaan Organisasi

Proses Organisasi

Kondisi Kerja

Kondisi Kerja # Kesalahan


# Pelanggaran

 Kesalahan : penyebab dan akibatnya tdk selalu berhubungaan


secara linier.
Kinerja Operasional dan Teknologi

 Pd industri spt penerbangan, teknologi sangat


esensial.

 Konsekuensi operasional dlm interaksi antara


manusia dan teknologi kadang terabaikan, memicu
munculnya human error.
Memahami Kesalahan Operasional

 Human error sering menjadi contributing factor


dlm kejadian kecelakaan penerbangan.
 Bahkan personil yg kompeten dapat melakukan
kesalahan.
 Kesalahan musti diterima sbg komponen yg normal
berada dlm sistem dimana manusia dan teknologi
saling berhubungan.
Kesalahan dan Keselamatan

 Sebuah hubungan yg tidak linier


 Statistik menunjukkan bahwa jutaan indikasi 
sdh terlebih dahulu dibuat ssebelum sebuah
kecelakaan besar terjadi.
Kesalahan dan Akibatnya

 Tiga strategi mengendalikan Human error


1. Strategi pengurangan kesalahan berperan pd
sumber kesalahan dng mengurangi atau
menghilangkan “contributing factors”:
a. Desain yg manusiawi
b. Faktor ergonomis
c. Pelatihan

2. Strategi penangkalan kesalahan berperan pd


kesalahan yg telah dibuat, menangkal kesalahan
sebelum menimbulkan efek yg lebih parah.
Kesalahan dan Akibatnya

a. Checklist
b. Task cards
c. Flight strips

3. Strategi toleransi kesalahan berperan meningkatkan


kemampuan sistem utk menerima kesalahan tanpa
menimbulkan akibat yang serius.
a. Sitem cadangan
b. Pemeriksaan struktur
FLIGHT STRIPS
FLIGHT STRIPS
Budaya (Culture)

 Budaya mengikat manusia sbg anggota Pok dan memberikan


petunjuk ttg cara bersikap dlm situasi normal maupun situasi
yg tdk biasa.
 Budaya mempengaruhi nilai, kepercayaan dan perilaku yg
dibagi manusia dng manusia lain dlm berbagai Pok Sosial.
 Tiga Budaya :
1. Budaya Nasional  mencakup sistim nilai dr suatu negara.
2. Budaya Organisasi/ perusahaan  membedakan nilai dan
perilaku suatu organisasi (misal organisasi pemerintah vs
organisasi swasta)
Budaya (Culture)

3. Budaya Profesi membedakan nilai dan perilaku suatu


kelompok Profesi (contoh pilot, ATC, teknisi, staf Bandara,
dsb)
 Tidak ada rekayasa manusia yg tanpa budaya.

Nasional

Budaya

Organisasi Profesi
Budaya Keselamatan

 Sebuah kerangka/ bangunan


 Sebuah hasil, bukan sebuah proses
 Pengenalan konsep manajemen keselamatan akan menjadi
dasar pembentukan budaya keselamatan.
 Budaya keselamatan tidak dapat “diamanatkan” atau
didesign”, dia berkembang.
 Budaya keselamatan ditumbuhkan dengan pendekatan “top
down”.
Budaya Positif
Budaya Luwes
Budaya Tahu Dpt beradaptasi dng proses organisasi
Mengetahui faktor manusia, saat menghadapi suatu perubahan,
teknis, org. dan lingk yg secara bergeser dari model hierarki
keseluruhan berperan dlm thdp konvensional menjadi model yg lebih
keselamatan suatu sistem. datar.

Budaya Lapor
Siap melaporkan
kesalahan dan Budaya Belajar
pengalaman yg dialami. Budaya Positif
Punya kemauan &
kemampuan utk
belajar dr sistim
informasi
Budaya Adil
keselamatan dan
Ada dorongan (bahkan penghargaan) bagi
bersedia
pemberian informasi yg penting utk
menerapkan
keselamatan. Tetapi tetap ada garis tegas yg
perubahan yg
membedakan antar perilaku yg dpt dan tdk dpt
mendasar.
diterima.
Organisasi dan Manajemen Informasi

1) Patologis  menyembunyikan informasi


2) Birokratis  menahan informasi
3) Generatif  menghargai informasi
3 Kemungkinan Budaya Organisasi
Deskripsi Patologis Birokratis Generatif

Informasi Dikurung Diacuhkan Dicari

Kurir Diteriaki Dibiarkan Dilatih

Tanggung Jawab Dihindari Dikunci Dibagi

Laporan Ditekan Dibolehkan Dihargai

Kegagalan Ditutupi Diampuni Dipelajari

Ide Baru Diredam Dipersulit Disambut

Hasil Conflicted Red tape Reliable


organization organization Organization
Selanjutnya……..yeee

Anda mungkin juga menyukai