Anda di halaman 1dari 56

Safety management system

adalah bagian dari sistem manajemen perusahaan secara keseluruhan


yang dibutuhkan bagi pengembangan, penerapan, pencapaian, pengkajian
dan pemeliharan kewajiban keselamatan dan kesehatan kerja, dalam
rangka pengendalian resiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna
terciptanya keselamatan disetiap kegiatan.
TUJUAN PELATIHAN

 Memberikan pembekalan kepada karyawan apa yang


SASARAN SMS dihadapi dalam kegiatan sehari-hari tentang adanya
HAZARD (bahaya) dan RISK (risiko) yang terkait
Safety
langsung KESELAMATAN.
Management
System Lion Air  Agar setiap karyawan dapat menghindari risiko
Group dirancang keselamatan yang mungkin terjadi
untuk dapat
mengurangi atau  Memberikan pemahanan kepada seluruh karyawan
menghilangkan agar berpatisipasi aktif dalam memberikan laporan
dampak risiko tentang HAZARD dan RISK yang terkait dengan
yang mungkin keselamatan.
akan terjadi.
 Mengajak Karyawan agar mempunyai komitment yang
sama untuk menjadikan KESELaMATAN sebagai
suatu Budaya Perusahaan.
Safety Management System
(SMS) merupakan implementasi dari
ICAO Annex 6 – Operation of Aircraft,
ICAO Annex 11 – Air Traffic Services, dan
ICAO Annex 14 – Aerodromes.-
ICAO Annex 19 dan
ICAO document 9859 /AN 474 Safety
Management system

Indonesia menggunakan PM 93 Tahun 2016


tentang Program Keselamtan Penerbangan
Nasional

Company Policy dalam penerapan SMS


Philosophy (filsafat dasar)- manajemen keselamatan bermula dengan
filsafat manajemen
 Memahami bahwa akan selalu ada ancaman terhadap keselamatan
 Menetapkan standard organisasi
 Menekankan bahwa keselamatan adalah tanggung jawab setiap orang
Dalam rangka mencapai kinerja dan standar
keselamatan tertinggi, manajemen senior
berkomitmen untuk:
1. Pelaksanaan kegiatan operasional diseluruh
wilayah, dikerjakan sesuai / sejalan dengan
batasan dan kondisi Air Operator
Certificate, dan memenuhi persyaratan hukum,
peraturan, keharusan dan standar yang
berlaku.

2. Memelihara lingkungan kerja yang aman, sehat


dan berkelanjutan bagi pelanggan, mitra, personil
mengembangkan proses pengelolaan bahaya
dan resiko keselamatan yang terkait dengan
industri penerbangan dengan menjalankan
Safety Management System dimanapun kita
beroperasi.
3. Pengembangan budaya pelaporan yang
melibatkan seluruh personil. Just Culture
yang mengedepankan Human Factor dan
dengan kebijakan Non Punitive
membentuk kerangka kerja di lingkup

4. Menjelaskan secara jelas akuntabilitas ,


tanggung-jawab dan kesempatan yang
sama untuk berpartisipasi di dalam
pengembangan, prosedur dan
pelaksanaan standar keselamatan .
6. Selalu meningkatkan tingkat
keselamatan kinerja dengan
menggunakan indikator yang terukur
dengan tujuan dengan
sasaran yang realistis bahwa setiap
orang memahami dan menerima nya

7. Melakukan Evaluasi minimal sekali /


tahun tentang Kebijakan
Keselamatan untuk menjaga
relevansi dengan lingkup perusahaan
yang terus berkembang.

Kebijakan Keselamatan ini menunjukan


komitmen agar budaya keselamatan dimulai
dari Top  down.
Hazard / Bahaya:
Adalah kondisi dimana “OBJEK” atau “AKTIVITAS” yang
berpotensi menyebabkan cedera pada personil, kerusakan
pada peralatan, kerugian material dan mengurangi
kemampuan untuk menjalankan fungsi yang sesuai
dengan ketentuan.

Manajemen risiko
 Suatu pendekatan terstruktur / metodologi dalam
mengelola ketidakpastian yang berkaitan dengan
ancaman; suatu rangkaian aktivitas manusia termasuk :
 Penilaian risiko, pengembangan strategi untuk
mengelolanya dan mitigasi risiko dengan menggunakan
pemberdayaan/pengelolaan sumberdaya.
PRACTICES ( PRAKTEK KERJA ) APA YANG SEHARUSNYA DILAKUKAN
DALAM MELAKSANAKAN TUGAS SEHARI HARI:
 Mengikuti prosedur yang efektif dan dirancang dengan baik.
 Menghindari pengambilan jalan pintas yang dapat mengandung
risiko keselamatan.
 Mengambil tindakan2 yang tepat setelah sebuah ancaman pada
keselamatan , teridentifikasi , Kegiatan dan struktur.
9. Psychosocial hazards: 1. Physical hazards: suara
waktu kerja yang lama,  Bahaya (hazard) adalah bising, radiasi, getaran,
tekanan atasan, trauma sesuatu yang dapat temperatur
menyebabkan cedera
pada manusia atau
8. Biological hazards: virus, kerusakan pada alat atau 2. Chemical hazards: zat
bakteri, jamur, parasite lingkungan. beracun, debu, uap berbahaya
 Sedang resiko (risk)
didefinisikan sebagai
peluang terpaparnya
7. Environmental hazards: seseorang atau alat pada 3. Mechanical hazards:
cuaca buruk, api, berkerja mesin, alat-alat bergerak
suatu bahaya (hazard).
di tempat tak rata
 Sumber hazard menurut
Wells, 1996; Plog, 2002;
6. Behavioral hazards: tidak Donoghue, 2004 ada
4. Electrical hazards: arus
mematuhi peraturan, Sembilan kategori listrik, percikan bunga api
kurangnya ketrampilan listrik
kerja
5. Ergonomic hazards: ruangan
sempit, mengangkat,
mendorong,
Pengenalan risiko berdasarkan pada symbol bahaya
Risiko terhadap Orang
 Kecelakaan
 Cacat
 Kematian
Property
 Keabakan dan kerusakan
Gedung
 Kerusakan pada peralatan
 Kerusakan pada pesawat
Information technology
 Pencurian data
 Pencurian system
Akibat dari suatu risiko yang tidak dapat di manage
secara baik akan berdampak pada kondisi / bisnis
perusahaan.

DIRECT COST
dampak
langsung pada
keuangan

IN-DIRECT COST
kehilangan bisinis,
reputasi dan
waktu pemulihan
LATTEN ERROR
Mencoba untuk menutupi / menyembunyika n ACTIVE ERROR
suatu kesalahan , sehingga keputusan yang diambil  Adalah merupakan kelalaian akibat
jadi tidak tepat mengabaikan SOP dengan benar .

. VIOLATION
 Melakukan tindakan dengan jalan pintas
 Tidak ada sanksi
 Pelanggaran karena motive lain
 Prilaku , Kepercayaan ,
 Karena Tekanan waktu
 Beban Kerja yang tinggi
 Perlatan tidak memadai
 Kurang memahai akan risikonya
 Prosedure yang belum ter-uji dan tidak
praktis
Bahaya propeller Bahaya Engine exhous

Bahaya Drain mast Dampak yang ditimbulkan


JARAK AMAN ANTARA WING TIP KEAMANAN PENUMPANG DI RAMP

PEMASANGAN DAN JUMLAH PROSES LOADING /UNLOADING


WHEEL CHOCK DAN PEMASANGAN NET
HARUS MENJADI PERHATIAN
 Kondisi ruang kerja yang semerawut
 Penyimpanan bahan mudah terbakar
( Flammable liquid )
 Pemasangan kabel dan connector
listrik yang semerawut
 Matikan peralatan listrik pada saat
meninggalkan kantor
Hazard reporting
Perusahaan harus menciptakan lingkungan dimana
seluruh staff Ready,Willing dan Able untuk
melakukan laporan bahaya di lingkungan mereka

•Ready ( siap ) :
training, komunikasi yang Berkesinambungan)

•Willing ( mau ) :
motivasi “kenapa harus saya?”, mendorong untuk
Melapor jika terjadi bahaya

•Able ( bisa ) :
form siap digunakan & sistem online Tersedia
dan mudah digunakan) worksafe
Reporting System
 Lion Group mengimplementasikan just reporting system,
dimana setiap usaha dilakukan untuk memahami mengapa
kesalahan itu terjadi, tetapi tidak ada toleransi untuk
pelanggaran yang disengaja.
 Lion Air safety reporting system diimplementasikan dengan
dukungan dari non-punitive reporting system secara
menyeluruh
 Kewajiban semua pihak untuk melakukan report jika terjadi
bahaya, kejadian atau insiden yang bisa menjadi kecelakaan
Jenis-jenis Lembar laporan perusahaan:
•ASIR (Air Safety Incident Report)
•SHOR (Safety / Hazard Observation Report)
•TRIP TROUBLE REPORT

Jenis-jenis Lembar laporan DGCA :


1.SDR ( Service Difficulty Report )
2.PAIDUOR ( Passenger Accident, Illness, Death Unconsciousness and Oxygen
Report )
3.VAR ( Volcanic Activity Report )
4.BSIR ( Bird Strike / Incident Report )
5.AIREP ( Unusual Weather Condition Report )
6.AIRMIS/ATC ( Air miss / ATC Incident Report )
worksafe
SARANA yang
LION AIR BATIK AIR WING AIR
digunakan
1 SMS 0812.80.258.259
2. E-mail Ssq.report@lionair.co.id Ssq.report@batikair.co.id Ssq.report@wingair.co.id

3. Fax 021 – 6310.833 0811.8440.754


4. Website http//osms.lionair.co.id
SARANA yang
LION AIRPORT SERVICES ( LAS )
digunakan
1 SMS/WA 0812.9036,3136
2. E-mail asr.report@lionair.co.id
3. BBM 2BC1B831
4. Website http//192.168.84/SRD
Login name : SDRD
Password : SDRD
Note : No .HP tersebut hanya digunakan untup pengiriman
WA -----tidak bisa digunakan untuk telpon
1. Buka browser anda.
(direkomendasikan Internet
Explorer)

2. Ketik link berikut:


http://osms.lionair.co.id
worksafe with safety
Pilih “Safety/Hazard Observation
Report (SHOR)” dari 4 kategori yang
tersedia dan klik “Next”.
Lengkapi semua data yang diperlukan di bawah
dan tekan 'Save'. * harus di isi worksafe
setiap laporan yang di input akan Format Judul Laporan: RELEVANT OPERATIONS –
mendapat sequence number. Brief Description. contoh : Ground Handling &
Disarankan untuk mengingat Baggage Handling – Proses unloading tidak sesuai
sequence number report anda, untuk prosedur ( unloading harus compartement belakang
memudahkan ketika anda akan dahulu )
melakukan pengecekan status • Confidential – describe level of reports rahasia
PROPABILITY KEJADIAN
PROPABILITAS KEJADIAN
No Definisi Kualitatif Arti Nilai
1 Frequent Mungkin terjadi Berkali-kali( Telah berulang 5
(Sering) kali terjadi)
2 Accosional Mungkin terjadi beberapa kali (telah 4
( kadang-kadang) beberapa kali terjadi)
3 Remote Kemungkinan Kecil , tetapi bisa 3
(Sedang) terjadi(telah terjadi tapi jarang)
4 Improbability Sangat kecil kemungkinannya 2
(Mustahil) terjadi(belum pernah diketahui terjadi)
5 Extremely Hampir tidak mungkin terjadi 1
(Improbable)
KEPARAHAN RISIKO SUATU PERISTIWA
No Definisi Arti Nilai
Penerbangan
1 Gatas Tropic  Peralatan hancur 5
 Banyak Kematian
2 Hazadous  Penurunan besar dari atas keselamatan 4
 Cedera serius atau kematian bagi sjumlah orang
 Kerusakan serius pada peralatan
3 Major  Penurunan signifikan dari batas keselamatan 3
 Incident serius dan cedera pada manusia
4 Minor  Gangguan keterbatasan operasi 2
 Penggunaan prosedur darurat
 Incident kecil
5 Neglibel  Konsekuensi 1
RISK SEVERITY
Risk Propability Gatas prophic Hazardous Major Minor Neglible
A B C D E
Frequenct (5)
5A 5B 5C 5D 5E
Occasional (4)
4A 4B 4C 4D 4E
Remote (3)
3A 3B 3C 3D 33
Impropable (2)
2A 2B 2C 2D 2E
Extrmely
1A 1B 1C 1D 1E
Impropable
1.Catastrophic :
Tabrakan
pesawat;
kerusakan total
fasilitas;
kematian ganda.

Severity adalah untuk


mengetahui
5.Negligible : kemungkinan yang 2.Hazardous :
Berakibat ringan. dapat terjadi dari situasi Kematian beberapa orang;
worksafe tersebut, sebagai kerusakan peralatan major.
referensi untuk kejadian
yang akan datang. Tipe-
tipe severity
c

4.Minor : 3.Major :
Gangguan, keterbatasan Insiden serius, menyebabkan
operasi, insiden minor. orang cedera.
ACCEPTABLE Risiko yang dapat di Toleransi
Berdasarkan analisis dari risk
assessment, risiko dapat
diprioritaskan secara berkaitan
dengan safety hazard yang belum
UNDERSIRABLE terselesaikan dan menggunakan
matrix untuk mengkategorikan
risiko menjadi 3, yaitu :

UNACCEPTABLE
Reported Occurrences
Dengan adanya
penambahan pesawat dan Review kejadian yang telah
terbatasnya area parkir terjadi.
pesawat ini berdampak  Mempebarui /
mengurangi area membuat SOP ,Notice
operasional di sisi udara yang diperlukan
dan dapat mengakibatkan  Memsosialisasikan
tabrakan antara peralatan /mendristribusikan dan
kerjan dengan pesawat ( pengawasan.
hazards )

HIGHT RISK INDEX MEDIUM RISK INDEX


Exposure Avoidance (Menghindari)
Tugas berisiko, yaitu praktek dan operasi yang
sebaiknya dihindari karena risikonya lebih
tinggi daripada manfaat yang didapat

Loss reduction (Mengurangi)


Tindakan diambil untuk mengurangi frekuensi
dari kejadian yang tidak aman atau besarnya
konsekuensi yang harus diterima

Segregation of exposure /separation or


duplication (Memisahkan)
Tindakan diambil untuk mengisolasikan
dampak dari risiko atau membangun batasan
agar terlindung dari risiko seperti mengurangi
tingkat risiko
Corrective Preventive Recovery
Manajemen dari masing-masing Pencegahan untuk Pemulihan adalah sistem
unit bertanggung jawab menghilangkan potensi yang tersedia untuk
terhadap perkembangan bahaya atau mengurangi melakukan langkah preventif
corrective action plan dan kemungkinan dan tingkatan untuk mengurangi
menetapkan tindakan yang risiko kemungkinan peristiwa
diambil untuk menjadi lebih berbahaya
mengidentifikasikan kekurangan worksafe
atau kelemahan keamanan
dengan jangka waktu yang telah
disepakati
Safety Assurance (SA) - Mengevaluasi
efektivitas berkelanjutan serta menentukan
strategi pengendalian risiko secara terus
menerus ; dan juga melakukan identifikasi
bahaya baru
SURVEILANCE INSPECTION AUDIT

Pemeriksaan berjadwal
Adalah suatu
sistimatis dan akuntable
Adalah suatu Penerapan satu atau
( dapat dipercaya ) dan
kegiatan yang lebih langkah-langkah
dapat dipertanggung
dialukan dengan dan prosedur
jawabkan terhadap
melihat langsung keselamatan dan untuk
prosedur , fasilitas ,
penerapan dari menentukan efectivitas
personil dan struktur
suatu /kebijakan keslamatan
Organisasi untuk
apakah telah sesuai penerbangan yang
mengetahui tinglat
dengan dilakukan dalam waktu
kepatutan dan
penerapannya tertentu dan
penerapan terhadap
berkesinambungan
peraturan yang berlaku
Sikap Perusahaan
terhadap safety
menjadikan
karyawan untuk
bersama peduli
akan penting
keselamatan nya
untuk semua
2. Safety Briefing / Instruksi
1. Safety socialization / Sosialisasi keselamatan : memberikan
Keselamatan : mensosialisasikan pengarahan dan penekanan
kampanye keselamatan untuk satu kepada seluruh pihak yang
tujuan yang sama, yaitu terlibat dalam penerbangan demi
meningkatkan keselamatan terwujudnya kampanye
keselamatan

4. Safety information and


3. Safety awareness /Peduli publications /Informasi dan
keselamatan : cita-cita terakhir Publikasi tentang Keselamatan
dari kampanye keselamatan
adalah berkurangnya kejadian
: distribusikan selama
yang dapat membahayakan kampanye berjalan, contohnya
keselamatan kartu keselamatan, poster,
banner dll
Lihat flowchart dan ikuti petunjuk dalam ERP Manual
Segera laporkan kepada
 IOCC duty Manager - Atasan terkait – khusus airport ( AO-DO-DA )
 SSQ Director / Manager Airlines ( JT-ID-IW )
 Koordinasi dengan GM-AP/Kabandara dan pihak keamanan terkait
 Selamatkan dan siapkan Dokumen penerbangan
 Lakukan briefing dan buat pembagian tugas
Date of Accident Time Accident
Tanggal kejadian Jam Kejadian
Flight Number Aircraft type
No.Penerbangan Type pesawat
A/C Registration Operator
Registrasi pesawat Airlines
Departure Arrival
Berangkat dari Datang dari
Location of Accident
Tempat Kejadian
Prediction of the
accident / perkiraan
penyebab kejadian

DESCRIPTION TOTAL FATAL SERIUS MINOR NO


ONBOARD INJURIES INJURIES INJURIES INJURIES
FLIGHT CREW

CABIN CREW

PASSENGERS
ON GROUND
Company statement
POLICY 1
Company Procedure

Hazard identification
PLANNING 2
Legal Requirement

IMPLEMENTATION Training , Communication ,


3
AND OPERATION Reporting

CHECKING AND
Performance Measuring
CORRECTIVE 4
ACTION and monitoring and Action

MANAGEMENT Safety Management system


5
REVIEW review

Anda mungkin juga menyukai