Tim Penyusun…………………………………………………………………………….iv
Penutup……………………………………………………………………. … 119
Daftar kepustakaan ………………………………………………………. .. 120
Lampiran …………………………………………………………………………
1. Surve
y Keluhan
2. Checklist
3. Cheklist
4. Peregangan di Kantor
********************ETSETSETSETSETS********************
[Type text]
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
1
[Type text]
Akibat Kerja (GOTRAK) dengan keluhan rasa tidak nyaman atau nyeri
pada otot leher, bahu, pergelangan tangan dan jari tangan, serta nyeri
pinggang /punggung bawah (NPB)
Saat ini ada sekitar 90% dari semua karyawan di perkantoran di Amerika
yang menggunakan komputer, 40% diantaranya bekerja dengan
menggunakan komputer paling sedikit 4 jam sehari. Menurut Dr. Alan
Hedge, yang merupakan salah seorang Professor Laboratorium Faktor
Ergonomi Manusia di Cornell University, risiko ketidak nyamanan otot
rangka meningkat seiring dengan penggunaan komputer satu jam sehari,
dan risiko cidera otot rangka bagi seseorang yang bekerja dengan komputer
selama 4 jam atau lebih per hari adalah 9 kali lebih besar dari karyawan yang
menggunakan komputer satu jam per hari. Statistik ini menjelaskan
peningkatan angka cidera sehubungan kerja di perkantoran. Data
Washington State Fund tahun 2003 menunjukkan penyakit cidera
gangguan otot rangka berhubungan dengan pekerjaan disebabkan
oleh 3 kelompok besar, yaitu pekerjaan kantor secara umum sebesar
35%, yang berhubungan dengan komputer 33% serta mengangkat dan
membawa beban sebesar 32%.
Penelitian tahun 2013 di Iran pada karyawan kantor menemukan
keluhan yang paling umum dari karyawan adalah nyeri leher (69,2%),
nyeri punggung bawah (58,2%), diikuti oleh masalah lutut (41,8%),
keluhan pada bahu (35,2%) dan nyeri di punggung atas (34%). Pada
saat karyawan sudah mengalami keluhan-keluhan ini maka
produktifitas kerjanya dapat berkurang atau bahkan dapat
menyebabkan lost time injury.
Sesuai dengan Undang - Undang No.36 tahun 2009 tentang
Kesehatan; karyawan di perkantoran harus dilindungi agar dapat hidup
2
[Type text]
3
[Type text]
B. Dasar hukum
1. Undang-Undang No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.
2. Undang-Undang No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan.
3. Kepmenkes No. 1405/2002 tentang Persyaratan Kesehatan
Lingkungan Kerja Perkantoran dan Industri.
4. Undang-Undang No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
5. Kepmenkes No. 1758/Menkes/SK/XII/2003 tentang Standar
Pelayanan Kesehatan Kerja Dasar.
6. Kepmenkes No. 130/Menkes/SK/II/2004 tentang Sistem
Kesehatan Nasional (SKN).
7. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
No.351/Menkes/SK/III/ 2003 tentang Komite Kesehatan dan
Keselamatan kerja Sektor Kesehatan.
8. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 1575/Menkes/Per/XI/2005
tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Kesehatan.
9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia, No. 50
Tahun 2011 tentang Standar Sarana dan Prasarana Kantor di
Lingkungan Kementrian Dalam Negeri mengenai standar
perlengkapan kantor.
10. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia, No.
45/PRT/M/2007 tentang Pedoman Teknis Pembangunan
4
[Type text]
Tujuan umum :
Terwujudnya suatu tempat kerja yang menunjang produktivitas yang
tinggi dengan mengendalikan faktor risiko bahaya ergonomi yang dapat
mempengaruhi keamanan, kesehatan dan kenyamanan karyawan
perkantoran.
Tujuan khusus :
1. Menciptakan lingkungan kerja perkantoran yang ergonomis (sehat,
aman dan nyaman)
2. Meningkatkan pengetahuan, perilaku dan keterampilan karyawan
tentang ergonomi perkantoran
3. Menyediakan peralatan kerja dan mengembangkan proses kerja di
perkantoran secara ergonomis
4. Meningkatkan efektifitas dan efisiensi dari suatu pekerjaan di kantor
Manfaat ergonomi :
1. Penurunan GOTRAK di perkantoran
2. Pengurangan angka absensi
3. Pengurangan mutasi pegawai (turn over)
4. Peningkatan produktivitas
5
[Type text]
D. Sasaran
1. Karyawan perkantoran
2. Manajemen gedung perkantoran
E. Ruang lingkup
7
[Type text]
BAB II
PENGERTIAN DAN PRINSIP ERGONOMI
A. Pengertian
1. Ergonomi
8
[Type text]
9
[Type text]
10
[Type text]
11
[Type text]
Mata pegal
Pandangan kabur
Mata kering
Sakit kepala
Leher dan pundak sakit
Gejala ini bersifat sementara, dan biasanya hilang sendiri, tetapi rasa
tidak nyaman yang muncul dapat diminimalkan dengan melakukan
beberapa tindakan sederhana berikut:
Usahakan agar penerangan dalam ruangan membuat mata
terasa nyaman, dan tidak membuat silau layar komputer.
Atur posisi layar komputer sedemikian rupa sehingga posisi
kepala saat bekerja terasa nyaman.
Jangan lupa untuk mengambil jeda. Alihkan pandangan dari
komputer selama beberapa menit karena langkah ini dapat
menjaga kesehatan mata. Tujuannya kira-kira sama seperti
beristirahat sejenak untuk melemaskan tangan dan punggung.
Kursi kerja harus nyaman. Kursi yang nyaman dan dilengkapi
sandaran leher dan punggung membantu kita mencegah rasa tegang
pada leher dan pundak yang umumnya berkaitan dengan computer
vision syndrome.
12
[Type text]
Postur berdiri janggal (1,2,3) dan netral (4) Postur duduk janggal (1,3) dan netral (2)
15
[Type text]
d. Kekuatan (Force)
Beberapa pekerjaan kecil di kantor membutuhkan pengerahan
tenaga yang dilakukan oleh otot-otot yang sangat kecil, baik di jari-jari
maupun di tangan dan karenanya dapat mengakibatkan kelelahan,
bengkak, kram otot dan kram ligamen. Contoh aktivitas semacam ini
yang biasa dilakukan karyawan kantor adalah menggenggam mouse
terlalu kuat lalu menggerakkan jari-jari tangan dalam menggunakan
mouse, menggunakan hecter, perforator, membawa dokumen yang
tebal atau mengangkat benda berat dengan satu tangan, dan lain
sebagainya.
16
[Type text]
B. Prinsip ergonomi
17
[Type text]
18
[Type text]
walaupun dengan luas ruang yang kecil tapi memberikan kesan nyaman
dan sehat dalam bekerja.
19
[Type text]
5. Beristirahat
Bila pekerjaan berulang, maka sangat penting menyediakan waktu untuk
istirahat sejenak diantara tugas reguler. Istirahat diantara waktu kerja
regular bisa dilakukan dengan cara latihan singkat atau peregangan
20
[Type text]
otot, atau mengerjakan tugas yang berbeda dalam beberapa menit. Dr.
Hedge menyatakan, “dengan beristirahat secara tepat, yang
dikombinasikan dengan latihan peregangan, operator komputer harus
bisa menjaga kelangsungan kerja dengan istirahat di jeda kerja dengan
tepat. Dan di saat yang sama meminimalisasi risiko cidera secara
postural.” Sebagai tambahan, bahwa, “Istirahat yang tepat dan waktu
yang sesuai secara statistik akan meningkatkan keakuratan.”
21
[Type text]
22
[Type text]
23
[Type text]
24
[Type text]
25
[Type text]
26
[Type text]
b) Stres kerja;
pada akhir-akhir ini tuntutan pada karyawan melaksanakan
dan menyelesaikan tugas secara cepat dengan batasan waktu
(Deadline) berakibat pekerjaan repetitif menjadi bertambah besar,
seperti kecepatan mengetik 7.000 sampai 12.000 ketukan/jam.
Semakin besar tuntutan pekerjaan dan semakin tinggi tingkat
repetitif pekerjaan, maka akan semakin tinggi kecenderungan
timbulnya gangguan kesehatan dan stres kerja.
c) GOTRAK;
27
[Type text]
28
BAB IV
PENERAPAN ERGONOMI PERKANTORAN
29
Mulai
STOP
Wawancara Pekerja
Tidak
Ya
Ya
1. Prioritaskan risiko
Analisis lengkap Ada Ya 2. Identifikasi Penyebab
Tempat Kerja Faktor risiko 3. Mengembangkan solusi
4. Menerapkan Hasil yang
cepat
Tidak 5. Menerapkan Solusi
jangka panjang
1. Pelatihan Tambahan
2. Monitor gejala dan cidera Menyediakan
Pelatihan
Khusus
Evaluasi
Keefektifan
Solusi
30
1. Program komprehensif dengan dukungan manajemen
Besarnya dukungan manajemen akan menciptakan peluang
suksesnya penerapan program ergonomi perkantoran secara
komprehensif. Dalam proses persiapannya, direkomendasikan
agar para manager menetapkan tujuan-tujuan yang jelas dan
menunjuk para staf yang akan bertanggung jawab mewujudkan
pencapaian tujuan-tujuan tersebut. Selanjutnya manajer/pimpinan
kantor juga harus menyediakan segala sumber daya yang
dibutuhkan dan memastikan bahwa semua kebutuhan tersebut
telah terpenuhi. Mewujudkan tempat kerja yang ergonomis sesuai
dengan standar kesehatan dan keselamatan kerja membutuhkan
sebuah upaya yang terus menerus, pengalokasian sumber daya
dan evaluasi serta tindak lanjut yang berkesinambungan. Hal ini
hanya dapat dilakukan oleh para manager yang memberi
dukungan secara aktif.
2. Keterlibatan karyawan
Parakaryawan adalah sumber informasi yang paling penting
dalam upaya mengetahui bahaya apa saja yang ada di tempat
kerja mereka. Keterlibatankaryawan dalam mewujudkan tempat
kerja yang ergonomis meliputi : membantu identifikasi faktor risiko
bahaya ergonomi di kantor dan kemampuan mereka dalam
menyelesaikan masalah tersebut, meningkatkan motivasi dan
kepuasan kerja, dan memperbesar penerimaankaryawan akan
perubahan tempat kerja mereka. Dalam hal ini parakaryawan
dapat :
31
a. Menyampaikan saran dan pendapat
b. Berdiskusi tentang kondisi tempat kerja dan bagaimana cara
mereka bekerja
c. Berpartisipasi dalam merancang pekerjaan, peralatan kerja,
prosedur kerja dan pelatihan-pelatihan
d. Mengevaluasi peralatan kerja yang digunakan
e. Memberikan respon pada saat diadakan survey
f. Berpartisipasi dalam menjalankan tugas-tugas persiapan dan
pencapaian program ergonomi perkantoran
32
permasalahan yang ditemukan ternyata dapat diselesaikan oleh
parakaryawan itu sendiri dengan sumber daya yang ada pada
mereka. Berbagai penyebab cidera bisa berasal dari tingkatan
organisasi kerja mana saja sehingga dalam menganalisis tempat
kerja sedapat mungkin kita lakukan secara komprehensif. Berikut
ini adalah beberapa jenis analisis yang dapat dilakukan di tempat
kerja :
33
c. Analisis Lingkungan Kerja
Analisis dilakukan terhadap area disekitar tempat kerja
perorangan, seperti pencahayaan dan kesilauan, suhu dan
kelembaban udara, kebisingan serta semua hal yang berkaitan
dengan performa dan kenyamanan kerja.
4. Implementasi Solusi
Berdasarkan hasil analisis, kita harus mampu mengidentifikasi
beberapa perbaikan yang bisa cepat diwujudkan dengan cara
yang mudah dan dalam waktu singkat sudah dapat dirasakan
manfaatnya olehkaryawan.
34
a. Di Tempat Kerja Perorangan
Perbaikan yang langsung dapat dilakukan yaitu yang terkait
dengan postur dan penggunaan komputer yang sering digunakan,
misalnya:
- posisi monitor yang tidak tepat berada di depan karyawan
langsung dirubah posisinya menjadi tepat di depan karyawan
dengan jarak yang sejauh jangkauan tangan atau sekitar 60-
90cm, lalu kemiringan monitor juga diatur sehingga tidak
menimbulkan kesilauan. Perubahan yang kecil ini akan sangat
bermanfaat untuk mencegah cidera pada leher dan kelelahan
pada mata.
- Selanjutnya penggunaan kursi yang ergonomis agar dapat duduk
dengan Postur/postur yang benar, yaitu bila yang sebelumnya
karyawan tidak tahu bagaimana mengatur tinggi kursi, atau tinggi
dan kedalaman sandaran punggung, penggunaan sandaran
tangan kursi dan lain sebagainya, masing-masingkaryawan dapat
langsung memperbaiki postur duduknya sehingga akan langsung
juga merasakan perbedaan kenyamanan duduk dalam postur
yang benar dibandingkan sebelumnya.
- Perbaikan lain adalah posisi mouse yang sebelumnya diletakkan
ditempat terpisah dengan keyboard, dapat langsung dipindahkan
ke tempat yang sejajar, misalnya tepat disamping keyboard,
sehingga tidak lagi sering melakukan gerakan yang tidak
ergonomis seperti menjangkau, dan masih banyak lagi contoh
sederhana lainnya.
35
b. Di Lingkungan Kerja Kantor
Disain dan denah ruangan kantor beserta mebeulernya serta
berbagai peralatan yang ada didalamnya merupakan hal yang
harus disediakan oleh pihak manajemen sesuai dengan standar
ergonomi perkantoran.
Apabila kursi yang tersedia sebelumnya bukan kursi yang
ergonomis, maka harus diupayakan untuk diganti dengan kursi
yang ergonomis. Demikian pula meja kerja harus disediakan yang
sesuai dengan standar ergonomi perkantoran. Monitor komputer
dipilih yang flat, dan mudah diatur ketinggiannya serta
kemiringannya. Keyboard yang disediakan dilengkapi dengan
penyangga pergelangan tangan.
c. Di Organisasi Kerja
Disain pekerjaan yang baik akan dapat mengurangi lama
pajanan faktor risiko bahaya ergonomi terhadapkaryawan.
Beberapa faktor disain pekerjaan yang berhubungan dengan
terjadinya gangguan otot dan tulang rangka adalah kerja lembur,
uang insentif kerja lembur, tengat waktu pekerjaan, pengawasan
secara elektronik, pengawasan tertutup, konflik kepentingan,
bosan dengan pekerjaan yang biasa dilakukan, tidak punya
36
kewenangan mengambil keputusan, isolasi sosial dari
sesamekaryawan dan kurangnya dukungan atasan.
Dengan demikian beberapa solusi yang dapat diterapkan yaitu
improvisasi disain pekerjaan, rotasi pekerjaan, variasi pekerjaan,
jadwal istirahat kerja untuk snack, istirahat kerja untuk melakukan
peregangan tubuh dan lain-lain.
37
mebeuler itu dapat disetel sehingga mebeuler tersebut dibiarkan
saja tanpa disetel apa-apa. Selain itu, bisa jadi parakaryawan
merasa bahwa postur/postur kerja yang benar, istirahat kerja(rest
break) bahkan bekerja dengan baik dan benar bukanlah hal yang
penting bagi mereka. Oleh karena sebab-sebab itulah makanya
parakaryawan harus diberi pelatihan dan edukasi tentang
ergonomi perkantoran.
38
mengenai standar perlengkapan kantor Lampiran II mengenai
standar ruang kantor poin f menyebutkan:
Ukuran ruang kerja Pejabat Eselon IV dan/atau setingkat, terdiri
atas sebagian ruang kerja yang dipakai bersama karyawan
lainnya, masing-masing menempatkan ukuran 5,50 m², bila
fasilitas ruang tersedia.
39
2). Kursi kerja kantor
Kursi adalah bagian peralatan kantor yang paling penting
dalam penerapan ergonomi perkantoran. Sebuah kursi tidak
cukup hanya nyaman digunakan saja, tetapi juga harus ergonomis
yaitu yang dapat meminimalkan terjadinya postur janggal
sehingga mengurangi aktifitas otot tubuh orang yang duduk dan
menurunkan tekanan pada syaraf tulang belakang oleh diskus
intervertebralis. Walaupun sudah tersedia kursi yang ergonomis
sekalipun, hal itu tidak ada gunanya apabila karyawannya tidak
tahu bagaimana menggunakannya dengan benar dan tidak tahu
bagaimana cara menyesuaikannya.
Brill et al (1984) menemukan bahwa penggunaan mebeler
kantor yang ergonomis seperti kursi untuk meringankan sakit
punggung dan gangguan otot lainnya, menyebabkan produktivitas
karyawan kantor meningkat sebesar 10% - 15%.
40
dewasa. Sedangkan yang diluar ukuran tersebut, mungkin karena
terlalu gemuk, atau terlalu tinggi atau terlalu pendek, harus
dibuatkan kursi khusus yang sesuai dengan ukuran mereka.
41
- Kemiringan sandaran kursi harus dapat diatur sehingga badan
kita agak menyandar, dengan sudut kemiringan yang biasa
direkomendasikan yaitu 100 - 110o sehingga memberikan rasa
nyaman dan mencegah timbulnya nyeri punggung bawah
(NPB/ Low Back Pain).
- Postur sandaran kursi bisa dirubah sesuai kebutuhan.
Sandaran kursi yang baik, bisa menopang punggung anda
dalam postur yang berbeda dengan baik dan nyaman.
Gerakan punggung sewaktu kita sedang duduk, membantu
untuk memelihara tulang belakang yang sehat.
42
Pijakan untuk kaki
beristirahat
43
dapat membatasi sirkulasi darah.
Mekanisme untuk menyetel tinggi kursi harus dapat dilakukan
dengan mudah dan juga cukup mudah dioperasikan sewaktu kita
duduk.
c) Lebar kursi,
upayakan sesuai dengan karyawan yang akan
menggunakannya. Ketika kita duduk harus ada ruang yang cukup
untuk pinggul kita. Hal ini agar tidak terjadi tekanan pada paha
karena sempitnya kursi, dan sebaliknya, jangan juga terlalu lebar
sehingga akan sulit mengatur ketinggian kursi agar bisa
menjejakkan telapak kaki dengan santai/relaks.
d) Kedalaman kursi,
upayakan sesuai dengan karyawan yang menggunakannya
atau agar dapat diatur kedalamannya.
Pada saat duduk, postur bagian kursi yang kita duduki seharusnya
membuat bagian belakang tubuh kita menempel pada sandaran
kursi tanpa membuat bagian depan kursi menekan bagian
belakang lutut.
44
Apabila tidak pas kedalaman kursinya, maka aturlah sandaran
kursinya, yaitu dimajukan atau dimundurkan. Pada beberapa
kursi, kedalamannya dapat diatur seperti kursi mobil, yaitu dapat
digeser ke depan dan ke belakang.
45
Sandaran lengan ini menyediakan tumpuan bagi lengan atas kita
untuk mengurangi tekanan pada pundak maupun tulang belakang.
Sandaran lengan yang lembut akan meminimalisir gesekan siku
kita. Apabila terasa terlalu keras mungkin dapat ditambahkan
bahan yang lebih lembut diatasnya. Selain itu, sandaran lengan ini
berfungsi juga sebagai pegangan ketika mau duduk maupun akan
berdiri. Sandaran lengan ini cocok untuk karyawan yang memiliki
banyak ragam aktifitas dalam pekerjaannya sehingga akan sering
berpindah, duduk dan berdiri serta berbicara dengan orang lain.
Namun sandaran lengan ini kurang cocok atau tidak
direkomendasikan untuk orang yang bekerja tetap pada satu
tempat, karena akan membatasi gerakan lengan diatas meja dan
juga akan menghambat kursi masuk ke bawah meja.
Apa bila kursi tidak mempunyai sandaran tangan, maka
letakkanlah siku pada permukaan meja sehingga lengan tetap
memiliki sandaran dan tidak dalam postur menggantung.
46
g) Lapisan Kursi
Sebaiknya dari bahan kain, bukan kulit atau bahan sintetis
sejenisnya. Pelapis kursi yang paling baik dipakai adalah bahan
kain, agar lebih nyaman karena tidak terasa panas, namun
kekurangannya yaitu mudah kotor terkena tumpahan dan sulit
dibersihkan. Selain itu kekurangan lainnya adalah mudah
menyimpan debu dan kutu yang dapat memicu alergi. Oleh
karena itu, salah satu perawatannya adalah harus sering
dibersihkan.
Bila pelapis kursi bukan dari bahan kain memang akan mudah
dibersihkan namun bila diduduki dalam waktu lama akan terasa
panas, terutama di bagian bawah paha akan berkeringat yang
membuat duduk terasa tidak nyaman.
47
dibantu dengan diberi bantal.
Telapak kaki anda harus dapat menumpu secara rata di lantai
ketika duduk dan ketika menggunakan keyboard. Apabila tidak
dapat maka kursi anda mungkin terlalu tinggi dan anda dapat
manfaatkan penyangga kaki.
Kadang-kadang ubahlah postur duduk anda selama bekerja
karena duduk dalam postur tetap dalam jangka lama akan
mempercepat ketidaknyamanan.
48
- Postur duduk yang direkomendasikan yaitu tulang belakang
membentuk huruf “S” (“S” Shape), dengan telinga, pundak dan
panggul dalam postur segaris, sedangkan postur duduk yang
tidak benar adalah membungkuk sehingga tulang belakang
membentuk huruf “C”.
-
Posisi duduk yang tidak Posisi duduk yang benar,
benar,
- bentuk “C” bentuk “S”
49
Posisi kepala tegak
Kaki menapak
dilantai
50
duduk dengan postur yang benar, hal itu sangat tergantung
padakaryawannya, apakah dia tahu bagaimana postur duduk
yang benar itu dan apakah kemudian dia menerapkannya.
51
ditata dengan sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi prinsip
tata ruang kantor yang baik.
Tinggi meja kerja sebaiknya setinggi siku agar lengan atas bisa
berada pada postur relaks dan lengan bawah dapat membengkok
sesuai dengan sudut yang benar. Bila mejanya tidak dapat diatur
ketinggiannya maka yang diatur adalah ketinggian kursinya, akan
tetapi harus ditambahkan pijakan kaki bila dibutuhkan.
Pijakan kaki ini harus dapat diatur ketinggian dan kemiringannya
serta cukup lebar untuk kedua telapak kaki, namun jangan pula
terlalu lebar sehingga bisa terhalang penempatannya oleh kaki
meja. Penggunaan pijakan kaki akan membatasi gerakan
sehingga lebih baik gunakan kursi dan meja yang dapat diatur
agar tidak perlu lagi menggunakan pijakan kaki
Tinggi meja kerja yang ergonomis adalah tinggi meja kerja yang
sesuai dengan jenis pekerjaan yang akan dilakukan oleh
karyawan yang menggunakan meja tersebut. Beberapa hal yang
harus dipertimbangkan untuk tinggi meja kerja adalah :
Pekerjaanan ringan (seperti menggambar), diperlukan
52
penyangga siku untuk mengurangan beban statis yang dipikul
oleh otot-otot punggung. Tinggi meja yang disarankan sekitar 50 –
100 mm di atas tinggi siku.
Selama pekerjaan manual, karyawan sering memerlukan ruang
yang cukup untuk beberapa peralatan, kontainer dan/atau material
lainnya. Tinggi yang disarankan adalah 100 mm –150 mm di
bawah tinggi siku.
Pada pekerjaan yang agak berat, anggota badan bagian atas
memerlukan usaha dan ruang gerak yang agak lebih besar. Tinggi
meja yang disarankan adalah 150–400 mm di bawah tinggi siku.
(b) Pada tata ruang yang terbuka atau relatif besar, susunan
meja-meja dapat terdiri atas beberapa baris.
53
120 Cm
(c) Diantara blok suatu baris meja dengan blok baris lainnya perlu
disediakan lorong (clearance) untuk lalu lintas karyawan, atasan,
maupun untuk tamu yang akan meminta layanan kita. Lebar
lorong diantara satu blok baris dengan blok baris lainnya sekitar
120 cm dan lorong diantara satu baris meja depan dengan baris
meja lain di belakangnya sekitar 80 cm.
54
meredam suara atau jauh dari karyawan lain yang memerlukan
konsentrasi kerja yang tinggi
Area Tertier
Area Sekunder
Area Primer
55
Area primer: merupakan lokasi permukaan meja yang mudah
dijangkau. Postur lengan atas dan bawah masih membetuk siku.
Area ini digunakan untuk menempatkan barang-barang atau
bahan kerja yang sering digunakan, misalnya keyboard, mouse
dan document holder, dokumen kerja, buku, serta pena yang
sering dipakai. Seperti yang terlihat pada gambar diatas, aturlah
peletakkan barang sesuai dengan jangkauan tangan kanan dan
kiri membentuk setengah lingkaran.
Area tertier: yaitu area yang tidak dapat lagi dijangkau hanya
dengan meluruskan lengan, tetapi harus ditambah dengan
membungkukkan bahu atau badan ke depan atau ke samping.
Area ini tidak boleh digunakan untuk menempatkan peralatan dan
bahan-bahan kerja. Dengan demikian maka barang atau bahan
kerja yang jarang digunakan sebaiknya disimpan di tempat lain,
sehingga pada saat dibutuhkan kita harus berdiri dan bergerak
mengambilnya. Hal ini sangat penting untuk memperlancar aliran
darah dan mengurangi risiko cidera atau rasa tidak nyaman pada
otot anggota gerak kita.
56
o Tempatkan peralatan yang sering digunakan sedekat mungkin
dengan kita. Ini akan mengurangi jangkauan atau perputaran
tubuh yang tidak perlu.
57
o Sebaiknya kemiringan permukaan meja dapat diatur sesuai
keperluan. Pengaturan kemiringan permukaan meja dapat
membantu memperbaiki postur kerja.
o Untuk meja tulis kemiringan yang nyaman adalah 100–150
mm, meja baca 220–450 mm.
o Bila permukaan meja kerja terlalu tinggi, bahu terpaksa sering
melakukan kompensasi dengan akibat tidak nyaman, kramp
pada bagian leher dan bahu. Sedang bila permukaan meja
terlalu rendah mengakibat badan terlalu membungkuk, maka
dapat mengakibatkan sakit pinggang (backache). Oleh sebab
itu tinggi meja harus disesuaikan dengan postur tinggi
karyawan.
58
lurus sejajar mata sehingga postur kepala netral dan keyboard
berada dekat dengan siku dengan pergelangan lurus. Jika posisi
monitor dan keyboard sulit disesuaikan karena ketinggian meja,
maka pengaturan dapat dilakukan pada kursi dengan
menyediakan ganjalan kaki sebagai suatu solusi.
Analisis untuk pemecahan masalah di area kerja sulit untuk
digeneralisir sehingga pendekatan yang dilakukan bersifat
kondisional untuk masing-masing karyawan. Sebagai contoh
standard pada karyawan yang memakai kacamata, pengaturan
posisi monitor tidak persis sama, karena dipengaruhi oleh jenis
atau kekuatan lensa sehingga lurus sejajar dengan jarak sesuai
standard yang ditetapkan. Berikut gambaran standar untuk
pengaturan posisi komputer secara umum
59
sebaiknya 45 – 66 cm (18 - 26 inchi). Monitor yang terlalu dekat
mengakibatkan mata tegang, cepat lelah, dan berpotensi
gangguan penglihatan .
Cara yang mudah untuk menentukan seberapa jauh jarak monitor,
adalah duduk dalam postur yang benar kemudian luruskanlah
kedua lengan kita kearah depan, apabila telapak tangan anda
dapat menyentuh monitor berarti jarak monitor itu terlalu dekat,
dan yang benar adalah bila ujung jari tangan dapat menyentuh
monitor (lihat gambar).
60
Posisi monitor yang salah Posisi monitor yang benar
61
Atur level kecerahan dan kekontrasan monitor senyaman
mungkin. Jangan terlalu redup jangan terlalu terang. Ketika
kondisi cahaya di ruang berubah, sesuaikan lagi tingkat
kecerahan dan kekontrasan monitor .
Apabila anda mengalami kesulitan untuk melihat
tampilan layar dengan jarak 50-60 cm, coba besarkan tampilan
atau resolusi layar. Apabila resolusi 1024 x 768 terlalu kecil,
ubah ke 800 x 600. Atur warna dan ukuran font bila perlu.
3) Kaca mata
Untuk karyawan yang memakai kacamata bifocus
(fokus jauh dan dekat ) maka monitor harus direndahkan.
Walaupun tergantung pada tingkat penglihatan dan jumlah serta
jenis pekerjaan anda pada komputer, namun biasanyakaryawan
pengguna komputer hanya fokus untuk penglihatan dekat saja
(lensa yang bagian bawah yang akan bermanfaat). Alternatifnya
adalah dapat saja kita pesan kaca mata dengan ukuran khusus
lensa bagian atas (fokus penglihatan jauh) agar mata kita dapat
melihat layar monitor dengan jelas. Dokter mata dapat
menentukan berapa ukuran lensa bagian atas yang cocok dengan
kondisi mata kita yang khusus untuk dipakai bekerja di depan
komputer
2). Keyboard
Sebagai perangkat input, keybord ini mutlak diperlukan dan
selalu kita pegang dengan jari tangan ketika kita mengetik dengan
komputer. Kegiatan pengetikan merupakan kegiatan dengan
melibatkan gerakan yang berulang dalam waktu yang cukup lama
62
tergantung bahan yang harus diketik. Penempatan keyboard /
posisi keyboard yang tidak tepat akan memaksa pengguna dalam
postur tangan yang tidak ergonomis dengan menekuk atau
membengkokkan pergelangan tangannya sewaktu mengetik. Hal
ini lambat laun sering kali menimbulkan GOTRAK seperti Carpal
Tunnel Syndrome (CTS) dan Tension Neck Syndrome (TNS) dan
GOTRAK lainnya dengan keluhan rasa kebas dan nyeri pada
tangan dan pergelangan tangan.
63
Keyboard juga harus diletakkan persis di depan monitor dengan
huruf G dan H berada dekat dengan pusar kita. Jarak keyboard di
depan badan pengguna maksimal sejauh jarak ketika lengan
bawah kita diluruskan. Pada saat menggunakan keyboard dan
mouse, lengan atas harus dalam postur relaks disamping badan,
bengkokkan siku tegak lurus dengan sudut yang benar (90o) dan
pergelangan tangan dalam postur lurus dari lengan bawah.
64
lengan atas.
Untuk dapat mengetik dalam postur yang benar (Good Posture)
maka pakailah kursi dan meja yang ergonomis. Namun apabila
kursi atau mejanya tidak dapat diatur ketinggiannya maka
gunakanlah baki untuk keyboard, tentunya yang dapat diatur
ketinggiannya dan lebarnya cukup untuk sandaran tangan dan
tempat keyboard serta mouse.
65
Fixed Split keyboard adjustable split keyboard
66
gangguan Carpal Tunnel Syndrome.
Posisi papan tombol haruslah di bawah tingginya siku.
Cobalah penempatan keyboard yang berbeda untuk
menemukan postur keyboard yang terbaik dalam melakukan
pengetikan.
Sebuah alat untuk istirahat pergelangan tangan diperlukan
untuk mendukung pergelangan tangan dan melindunginya.
Posisi keyboard sebaiknya berhadapan langsung. Dan pada
saat pengetikan ada tempat untuk istirahat bagi siku.
Sesuaikan tinggi keyboard dan pergelangan tangan agar
sejajar terhadap lantai dan lurus terhadap keyboard. Cara
yang paling mudah untuk memenuhi ini adalah bagian kaki
keyboard dapat disetel naik/turun sehingga efektif dalam
membantu untuk mencapai postur keyboard yang tepat bagi
pengguna.
Salah Benar
67
Postur tangan yang salah Postur tangan yang benar
3). Mouse
68
Prinsip ergonomis pemakaian mouse tidak jauh berbeda dengan
keyboard.
Pilihlah ukuran dan kelengkungan mouse yang cocok dengan
ukuran tangan pengguna untuk menghindari penekanan yang
tidak perlu pada otot jari–jari dan pergelangan tangan.
Pastikan ukuran mouse tidak terlalu besar sehingga
pergelangan tangan berada dalam postur netral pada saat
menggunakannya.
Letakkan mouse di atas mouse pad di dekat dan di permukaan
yang sama dengan keyboard sehingga mudah dijangkau.
Biasanya di sebelah kanan keyboard, sehingga tidak terjadi
gerakan menjangkau dan menyilang bila tangan kanan
menggunakan mouse yang diletakkan disebelah kiri.
Pegang mouse dengan relaks (jangan terlalu kuat
menggenggamnya) pada saat menggunakannya. Jangan
tegangkan jari-jari yang digunakan untuk menekan tombol
mouse dan angkat tangan anda dari mouse bila sedang tidak
menggunakannya.
Pegang mouse secara ringan dan klik dengan tegas.
Gerakkan mouse dengan lengan, jangan hanya dengan
pergelangan anda. Jangan tumpukan pergelangan atau
lengan bagian depan di meja ketika anda menggerakkan
mouse.
Ujung atas mouse pad sejajar dengan ujung atas keyboard,
hal ini dapat menjaga gerakan mouse dan agar tetap di atas
pad-nya. Selain itu, jaga kebersihan mouse pad agar mouse
dapat berfungsi dengan lancar sehingga kita tidak perlu terlalu
lama memegangnya.
69
Letakan mouse dalam jangkauan yang nyaman
70
Postur mouse yang salah
71
dengan menggunakan rumus-rumus control panel pada keyboard,
seperti pada tabel dibawah ini.
72
dan mati rasa dalam jangka pendek serta cidera (carpal tunnel
syndrome) dalam jangka panjang.
Ketika sedang mengetik, tangan kita seharusnya berada dalam
postur mengambang diatas keyboard. Hal ini akan membuat rasa
tidak nyaman dan cidera pada pergelangan dan jari tangan.
Prinsip ini berlaku juga untuk pemakaian mouse pad.
73
Document Holder harus stabil dan dapat diatur tingginya,
jaraknya, dan sudut pandangnya.
Tempatkan pemegang dokumen pada jarak dan tinggi yang
sepadan dengan monitor, dan lokasi yang memudahkan mata
untuk melihatnya. Monitor yang disertai dengan pemegang
dokumen adalah yang terbaik
Kuat menyangga dokumen yang digunakan,
Dapat digunakan dari dua sisi, sehingga dapat dipindah ke kiri
dan ke kanan
Jarak dokumen holder ke mata harus sama dengan jarak
VDT dengan mata. Hal ini untuk menjaga tetap fokus pada
mata.
6). Laptop
74
mudah dibawa namun kita harus waspada terhadap efek negatif
penggunaaan laptop sebagaimana kita khawatir terhadap
komputer di kantor.
75
Penyesuaian terhadap pemakaian laptop ini cukup sederhana,
sehingga para pengguna laptop berada dalam postur kerja yang
benar (Good Posture) sehingga risiko jadi berkurang, misalnya
kedudukan punggung jadi tertopang penuh dengan sandaran
kursi, bahu leher dan pergelangan tangan dalam postur netral.
76
Bila menggunakan laptop tanpa perangkat pendukung diatas,
termasuk ketika sedang dalam perjalanan, maka usahakanlah
agar kita dapat tetap duduk dalam postur yang benar (Good
Posture), yaitu dengan mendekatkan keyboard laptop kearah
badan dan mengatur kemiringan layar serta mengatur besar
tampilan hurufnya. Dalam hal ini pengguna leptop harus lebih
sering beristirahat, berhenti sejenak menggunakan laptop dengan
melakukan aktifitas lain seperti berdiri atau berjalan.
d. Peralatan Kantor lainnya
1) Telepon:
Letakkanlah telepon kantor ditempat yang mudah diraih yaitu
di area primer bila sering digunakan dan di area sekunder bila
jarang digunakan. Apabila anda menggunakan telepon sambil
mengetik maka gunakanlah headset untuk menghindari menjepit
telepon antara pundak dan telinga yang dapat membuat cidera
pada leher dan pundak.
77
Orang yang bertangan kanan seharusnya menempatkan
telepon pada sisi kiri meja. Cara ini, bila orang yang bertangan
kanan menjawab telepon dengan tangan kirinya, maka tangan
yang dapat menulis bebas untuk mencatat pesan-pesan.
menjangkau telepon dan memelintir kan tubuh seharusnya
dikurangi/ dihilangkan
Salah Benar
78
penanganan peralatan dalam postur yang mudah terjangkau oleh
anggota tubuh (tangan).
Untuk memelihara postur yang tepat dan terhindar dari risiko atau
permasalahan, yang berkaitan VDT, beberapa referensi yang ada
telah menyarankan, agar operator komputer mengadopsi
rancangan area kerja komputer yang di rekomendasikan seperti
gambar berikut ini :
79
Gambar : Rancangan area kerja komputer yang direkomendasikan
Diagram diadaptasi dari: Keys to Healthy Computing: an AFSCME Safety and
Health Guide. Washington D.C. 2000 American National Standard for Human
Factors
81
Udara di perkantoran harus dijaga agar bebas polutan
Sumber polusi udara:
• Sistem ventilasi : 52%
• Kontaminasi dari dalam gedung : 25%
• Kontaminasi dari luar gedung : 10%
• Tidak diketahui : 13%
b. Warna
Dalam menetukan warna di area kerja, maka perlu
mempertimbangkan pantulan warna. Warna di area kerja
mempunyai fungsi sebagai berikut :
Menciptakan ketertiban.
Sebagai salah satu tanda pengaman.
Menciptakan perbedaan yang akan membuat kerja lebih
mudah.
Warna lingkungan kerja dapat mempengaruhikaryawan secara
psikologis.
Kadang-kadang efek tidak sama tergantung pada
pengalamankaryawan sebelumnya.
Pengaruh warna pada umumnya :
- Biru, coklat : menenangkan
- Hijau : sangat menenangkan
- Jingga, kuning : exciting
- Merah : menstimulasi, tidak tenang
- Ungu : agresif, melelahkan
82
keadaan jiwa karyawan. Menurut ahli ada 3 warna pokok yaitu :
merah, kuning dan biru.
Merah yaitu menggambarkan panas dan kegemparan
karyawan, dapat menimbulkan emosi
Kuning yaitu menggambarkan kehangatan matahari,
merangsang mata dan syaraf, dapat menimbulkan perasaan
riang gembira
Biru yaitu menggambarkan kelembutan langit dan samudra,
menyejukkan, keleluasaan, dan ketentraman. Pengaruh warna
biru dapat mengurang ketegangan otot-otot tubuh dan tekanan
darah.
83
c. Pencahayaan dan silau
84
Pencahayaan ruang kantor merupakan suatu permasalahan
yang tidak mudah diselesaikan. Sebelum kita mencoba
mengidentifikasi apakah pencahayaan sebuah ruang kantor sudah
cocok atau belum dengan parakaryawannya maka dibutuhkan
pengenalan terlebih dahulu terhadap jenis pekerjaan yang
dihadapi olehkaryawan tersebut. Pertama kita harus membedakan
antara pekerjaan dengan komputer dan pekerjaan yang
berhubungan dengan dokumen-dokumen, kemudian barulah kita
tentukan tingkat pencahayaan yang tepat untuk masing-masing
jenis pekerjaan tersebut agar mereka dapat bekerja dengan
pencahayaan yang nyaman dan mendapatkan hasil kerja yang
memuaskan.
Selanjutnya perlu juga dibedakan antara tingkat pencahayaan
yang tepat dan tingkat pencahayaan yang disukai olehkaryawan
tersebut. Hal ini karena tingkat pencahayaan yang tepat belum
tentu disukai olehkaryawan tersebut. Dengan demikian, yang
harus dicapai adalah bagaimana mengatur tingkat pencahayaan
yang tepat tetapi juga disukai olehkaryawannya.
Pada saat kita membahas tentang pencahayaan, ada
beberapa istilah yang sering digunakan yaitu luminance,
illuminance, luminous intensity dan luminous flux.
Luminance adalah banyaknya cahaya yang dipancarkan atau
dipantulkan oleh sebuah permukaan benda menuju ke mata.
Satuan yang dipakai adalah cd/m2 ( cd = candela).
Illuminance adalah jumlah cahaya yang menyinari permukaan
suatu benda, biasanya secara horizontal dan dinyatakan dalam
satuan Lux.
85
Illuminance dalam tingkat yang berlebihan akan menyebabkan
kesilauan. Perbandingan antara luminance dan illuminance
disebut dengan Reflectance. Apabila sebuah objek kerja memiliki
nilai reflectance yang tinggi maka akan menimbulkan kesilauan.
86
Kesilauan yang disebabkan oleh cahaya langsung atau
melalui pantulan dapat menyebabkan ketegangan mata sehingga
akan menurunkan performa kerja. Pencahayaan pada area yang
umum bagi karyawan dapat dari cahaya yang abadi/permanen
seperti matahari dan cahaya buatan seperti lampu-lampu.
87
Persyaratan pencahayaan, bervariasi tergantung dari tugas
yang dilakukan. Tingkat pencahayaan yang dibutuhkan untuk
pekerjaan dengan komputer seharusnya lebih rendah
dibandingkan dengan kebutuhan sewaktu membaca dokumen-
dokumen. Perbedaan ini berdasarkan kenyataan bahwa layar
monitor memiliki cahaya sendiri dan cahaya tersebut memancar
ke dokumen yang berada di dekatnya sehingga dokumen
tersebut menjadi dapat terbaca. Untuk mencegah terjadinya
ketegangan pada mata seharusnya antara monitor dan area di
dekat monitor memiliki tingkat pencahayaan yang sama.
Pencahayaan ruang sebaiknya secerah mungkin bila tugas
dilakukan di dalam ruangan.
Jumlah
Di dalam pedoman Video Display Terminal (VDT) menyatakan
bahwa pencahayaan di ruangan sebaiknya antara 200-700 lux
yang diukur pada permukaan lantai yang horizontal di area
komputer. Lebih dari 500 lux mungkin diperlukan untuk membaca
dokumen lebih jelas; dan bila tidak ada “hard copy” di gunakan,
biasanya kurang dari 500 lux dimungkinkan dengan sesuai
ketentuan. Cahaya sinar dapat mengaburkan gambar-gambar
pada monitor.
88
Gambar : Arah sumber cahaya yang baik bagi area kerja computer
Kontras
Kontras adalah perbedaan terang pada monitor komputer dan
area sekelilingnya. Untuk mencegah kelelahan dan kepedihan
pada mata, perbedaan kekuatan penerangan antara monitor
dengan area kerja sebaiknya dikurangi.
Cara-cara untuk meningkatkan kontras yaitu diataranya :
Penyetelan terang dan tingkat kontras komputer untuk
mengurangi kontras antara komputer dengan area
sekitarnya.
89
panel monitor komputer.
Pindahkan monitor jauh dari jendela atau sumber penerangan
lain. Jangan tempatkan monitor dimana layarnya diarahkan ke
jendela.
Sesuaikan penutup jendela untuk mengontrol sejumlah cahaya
memasuki ruangan.
Silau
Sebenarnya mata manusia secara alami memiliki
kemampuan untuk mengurangi jumlah cahaya yang masuk ke
dalam mata yaitu dengan mekanisme membesar dan mengecilnya
pupil secara otomatis. Bila cahaya terlalu banyak maka pupil akan
mengecil dengan sendirinya sehingga cahaya yang masuk ke
dalam retina mata akan menjadi lebih sedikit. Demikian pula
sebaliknya apabila cahaya yang ada terlalu sedikit maka pupil
akan membesar sehingga cahaya dapat masuk ke dalam retina
secara maksimal. Tujuan mekanisme ini adalah agar sebuah
objek dapat terlihat secara jelas. Namun apabila cahaya yang
masuk ke dalam mata sudah terlalu banyak (tingkat illuminance
terlalu tinggi atau luminance tidak merata atau nilai reflectance
yang tinggi) maka mekanisme tersebut tidak dapat lagi berfungsi
secara baik sehingga cahaya yang masuk ke dalam retina mata
tetap dalam jumlah yang berlebihan. Kondisi inilah yang
mengakibatkan terjadinya kesilauan, yaitu objek yang akan dilihat
menjadi tidak jelas.
Kesilauan dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu
kesilauan langsung (direct glare), yaitu kesilauan yang langsung
berasal dari sumber cahaya dan kesilauan tidak langsung (indirect
90
glare) yaitu kesilauan yang berasal dari pantulan cahaya sebuah
benda, misalnya pantulan dari layar monitor computer, permukaan
meja yang licin atau dinding, besi dan lain sebagainya. Direct
glare dapat berasal dari cahaya lampu di dalam ruang kantor,
namun dapat juga berasal dari sinar matahari yang masuk melalui
jendela. Kesilauan dapat juga terjadi apabila terdapat perbedaan
tingkat pencahayaan yang terlalu jauh, misalnya bekerja dengan
monitor komputer yang terlalu terang di dalam ruang kantor yang
gelap.
91
Contoh “Disability Glare” Contoh “Discomfort Glare”
92
mengeliminasi silau pada komputer :
93
iritasi dan ketegangan mata setelah bekerja dalam jangka
lama di depan monitor komputer. Gejala yang tampak ini hasil
dari pencahayaan yang kurang, silau dari monitor, postur
monitor yang salah dan dokumen yang sulit di baca. Masalah-
masalah ini dapat dikurangi dengan melakukan penyesuaian
terhadap layout sarana kerja dan setting lingkungan area
kerja.
Untuk mencegah kelelahan mata, biasakanlah mata anda
diistirahatkan secara berkala yaitu dengan cara melihat kearah
selain monitor komputer setiap beberapa menit, sebaiknya
pandangan yang jauh dan relakskanlah mata anda. Selain itu
anda dapat juga menggerakkan mata ke atas dan ke bawah,
lalu samping kiri dan samping kanan, tanpa menggerakkan
kepala anda dan ulangi lagi beberapa kali.
94
waktu lalu, monitor Cathode Ray Tubes (CRT) memegang peran
penting sebagai sumber kebisingan, tetapi saat ini monitor Liquid
Crystal Display (LCD) hadir dengan sweep rate frekeuensi tinggi
(30 khz atau lebih) hingga monitor lebih tenang dan ramah.
Kebisingan dari CPU sebagian besar disebabkan suara colling
fan, baik cooling fan power unit, processor, display adapter dan
piringan hard disk.
Langkah antisipasi tentunya adalah pemilihan perangkat yang
memenuhi standar kebisingan yang ditetapkan. Khususnya untuk
perangkat CPU rakitan, perlu dicermati aspek ini. Untuk perangkat
yang telah kita miliki, dapat dipertimbangkan untuk menata letak
CPU sehingga dapat mengurangi tingkat kebisingannya.
Radiasi dari perangkat komputer mengarah pada komponen
Visual Display Terminal (VDT) dalam hal ini monitor. Seperti
halnya televisi, radiasi berupa gelombang elektromagnetik
dihasilkan dari monitor, dari bagian Cathode Ray Tubes (CRT)
dan komponen elektronis lainnya.Tetapi berdasarkan riset,
kontribusi radiasi baik jenis ionizing maupun non-ionizing dari
pemakaian perangkat VDT (monitor) selama rata-rata 8 jam/hari
sangatlah kecil dibandingkan dengan kontribusi radiasi dari
produk-produk elektronik lainnya.
Karena telah ditetapkannya standar internasional untuk emisi
radiasi yang aman, maka pemilihan perangkat komputer harus
memperhatikan apakah telah mengikuti dan sesuai dengan
standar radiasi yang berlaku, khususnya untuk perangkat monitor.
Risiko terbesar dari komputer adalah listrik. Kejutan elektrik dari
voltase induk sering fatal. Pastikan bahwa kabel disisipkan secara
benar dan dicek secara teratur. Komputer dan peralatan yang
95
dihubungkan menghasilkan medan elektromagnetis yang sangat
kecil. Tidak ada bukti ada resiko dalam hal ini. Dan juga tak ada
risiko terhadap bayi di dalam kandungan bagi pengguna komputer
yang hamil.
Sekali lagi, masalah kesehatan berkomputer saat ini masih
kurang atau belum mendapat perhatian dari para pengguna
komputer. Kita masih terlalu asyik pada tahapan bagaimana
memiliki perangkat komputer,bagaimana memanfaatkan komputer
apa teknologi tercanggih yang harus dimiliki dan lain-lain. Apabila
kesadaran ini tidak segera digugah dan dimunculkan, maka di
kurun waktu 3–5 tahun ke depan dampaknya pasti akan dirasakan
oleh para pengguna komputer termasuk kita. Dan yang perlu kita
beri perhatian khusus adalah anak-anak dan para remaja yang
saat ini semakin akrab dengan komputer. Kesadaran berkomputer
secara sehat akan menghindarkan mereka dari keharusan
menggunakan kacamata secara dini, kelainan pada postur tubuh,
cidera berkepanjangan dan lain-lain.
96
e. Penangana
n beban/barang secara manual (PBM/manual handling)
Pengertian: Segala kegiatan mengangkut, mengangkat,
meletakkan, mendorong, menarik, membawa atau memindahkan
barang/beban dengan tangan atau menggunakan tubuh manusia /
pekerja /karyawan
PBM adalah aktivitas umum di semua tempat kerja yg paling
sering dilakukan, termasuk di lingkungan perkantoran
PBM selalu berbahaya, namun tingkat bahaya tergantung empat
prinsip universal yg diterapkan dlm setiap situasi PBM untuk
mengurangi risiko cidera,selalu perhatikan kondisi LITE
(Load,Individual,Task,Environment)
- beban apa yg Anda tangani ?,
- bagaimana kondisi Anda?
- apa tugas anda, dan
- bagaimana kondisi
97
beban yang diangkat karyawan tersebut, misalnya antara lain
seperti; Apakah barang/beban yang diangkat tersebut:
Barang yg diangkat
Tidak ada pegangannya
98
Yang perlu diperhatikan saat mengangkat, mendorong, membawa
dan menyimpan barang/beban adalah
Tidak dianjurkan menjinjing barang yang terlalu berat, max.23
kg (NIOSH) berulang ulang, karena otot bahu dan lengan
menjadi tegang, lelah dan akhirnya bisa cidera
Pegangan harus tepat dengan tangan penuh.
Posisikan beban sedekat mungkin dengan tubuh dan tubuh
dalam posisi lurus.
Pinggang harus diluruskan.
Dagu ditarik setelah kepala ditegakkan.
Postur kaki saat mengangkat, satu kaki ditempatkan pada
jurusan gerakan yang dituju, kaki kedua mendorong tubuh pada
gerakan pertama.
99
Imbangkan beban dengan tubuh anda dan lengan anda;
dan angkat atau bergerak dengan menggunakan otot kaki.
Bersihkan atau lapangkan jalur perjalanan untuk anda
mengangkat barang.
Minimalkan gerakan tulang belakang, baik membungkuk
kedepan/kesamping atau berputar
E. Faktor pekerjaan:
100
a. Lama Kerja
Pada kedua sistem jam kerja tersebut juga diberikan batasan jam
kerja yaitu 40 (empat puluh) jam dalam 1 (satu) minggu. Apabila
melebihi dari ketentuan waktu kerja tersebut, maka waktu kerja
biasa dianggap masuk sebagai waktu kerja lembur sehingga
karyawan / pekerja berhak atas upah lembur.
101
- Termasuk istirahat singkat sekitar 20 detik dengan melakukan
Peregangan jari dan pergelangan tangan,leher, bahu dan
pinggang.
b. Pengorganisasian
102
merekomendasikan hal-hal yang perlu diperbaiki kepada unit
yang bertanggung jawab.
Melaporkan kepada pimpinan untuk mendapatkan perubahan
perbaikan yang ergonomis di unit tersebut.
103
Beberapa tujuan yang paling penting dari green building /office
dalam hal meningkatkan produktivitas dan kinerja karyawan
meliputi:
104
Kualitas udara dalam ruangan di gedung perkantoran dapat
dinilai dengan mengukur tingkat polusi debu, bahan kimia dan
biologi:
1) Persyaratan Fisik:
- Kadar maksimal debu yang diperbolehkan di dalam ruangan
adalah 35 microgram/m2 dalam waktu 24 jam untuk pm 10
dan pm 2.5.
2) Persyaratan Kimia:
- Racun( VOC), kadar maksimal yang diperbolehkan adalah 3
ppm dalam waktu 8 jam
- Kadar maksimal CO2, tidak melebihi 1000 ppm dalam waktu 8
jam
- Kadar maksimal CO, tidak melebihi 9.00 ppm dalam 8 jam
- Kadar maksimal serat Asbes dalam ruangan 5 serat/ml
- Kadar maksimal Formaldehida, tidak melebihi 0.1 ppm dalam
waktu 30 menit
3) Persyaratan Biologi:
- Kadar maksimal jamur dalam ruangan: 0 CFU/m3
- Kadar maksimal bakteri pathogen(legionella, clostridium,
lainnya): 0 CFU/m3
- Kadar maksimal Angka kuman dalam ruangan: < 700 CFU/ m3
105
internasional. Tidakan yang bisa diambil adalah dengan
melakukan hal sebagai berikut:
- mengurangi jumlah dan jenis VOC yang keluar dari bahan yang
digunakan untuk bangunan kantor
- Menggunakan produk interior dengan emisi formaldehida
rendah
- Tidak menggunakan material bangunan yang mengandung
racun seperti mercuri dalam lampu, asbes atau styrene untuk
insulasi
106
tingkat kenyamanan mata yang lebih besar, kewaspadaan mental,
dan kesejahteraan secara keseluruhan.
Perkantoran modern di luar negeri sudah memanfaatkan sinar
matahari untuk pencahayaan di kantor dengan membuat jendela
kantor yang tinggi dan lebar menggunakan kaca dan tanpa
gordiyn. Hal ini dapat dicontoh oleh kantor di Indonesia untuk
menghemat listrik, apalagi setiap hari selama setahun penuh
matahari bersinar di negeri kita.
107
investasi yang lebih baik. Dengan menggunakan Lampu LED,
efisiensi energi lebih tinggi dan jauh lebih baik dibandingkan
lampu lainnya, dimana Lampu LED lebih hemat energi 80 % -
90% dibandingkan lampu lain, sehingga sesuai dengan gerakan
Green office.
Lampu Planel atap LED Bola lampu LED LED Tube Lamps
108
c. Tata Letak dan desain Interior kantor,
d. Penghematan energy
109
dibandingkan dengan 100 rim kertas yang tidak didaur ulang atau
dicetak dua sisi.
- Membeli dan menggunakan peralatan hemat energi akan
menghemat uang, dan bermanfaat bagi lingkungan dari
menggunakan peralatan hemat energi yang luar biasa. Dengan
mengurangi listrik yang Anda gunakan Anda mengurangi polusi
udara dan air dari pembangkit listrik dan menyimpan ton gas
rumah kaca untuk setiap 1.000 kilowatt-jam listrik Anda
menyimpan
Contoh kegiatan yang menghemat energy:
110
dipakai atau tidak ada orang/karyawan.
e. Penghematan air
f. Biophilia
Biophilia adalah kecenderungan manusia untuk menyukai dan
mempercayai segala hal tentang objek hidup yang alami.
Dalam bukunya tahun 1984, The Biophilia Hipotesis, Edward O.
Wilson seorang ahli biologi dan naturalis dari Harvard University
menyatakan bahwa ada ikatan naluriah antara manusia dan
sistem hidup lainnya, kerinduan untuk menjadi lebih dekat dengan
alam, bukan hanya dengan menghabiskan waktu di luar, tapi
membawa alam ke dalam ruangan. Menurut teori ini, desain ruang
111
kerja yang mengambil inspirasi dari simpati alamiah antara
manusia dan alam akan membantu meningkatkan kesehatan dan
kebahagiaan pekerja, pada gilirannya menyebabkan
pekerja/karyawan jadi lebih produktif. Menurut Ekonomi Biophilia,
pengeluaran biaya untuk menciptakan lingkungan kerja kantor
biophilic di New York City telah diganti dengan meningkatnya
produktivitas pekerja senilai lebih dari $ 470.000.000
Para ahli peneliti psikologis menyatakan manusia secara
naluriah terhubung dengan alam dan perlu untuk
mempertahankan hubungan ini agar bahagia dan sehat.
Kurangnya unsur-unsur alam di kantor dari waktu ke waktu, dapat
berdampak negatif terhadap kesehatan dan kesejahteraan
karyawan yang pada akhirnya menyebabkan penurunan
produktivitas. Penempatan meja dekat jendela memungkinkan
karyawan punya kesempatan untuk mengistirahatkan mata
mereka, dan mengamati alam di luar ruangan. Selain itu, halaman
dan taman-taman di atap, atau teras pilihan bagus untuk
mempromosikan manfaat Biophilia
Dengan meningkatkan kehadiran alam seperti tanaman hijau,
bunga, fitur air dan representasi alam lainnya di dalam ruangan
kantor, maka karyawan akan mulai merasa lebih nyaman dan
santai. Selain itu, penempatan tanaman organik dan alami di
ruang kerja dapat mereduksi paparan polutan kimia yang mungkin
ada di ruang kerja kantor. Pilihlah tanaman yang tidak
membutuhkan air dan perawatan yang terlalu banyak. Beberapa
contoh tanaman dalam ruangan yang efektif menghilangkan
berbagai polutan udara adalah sebagai berikut:
112
1) Sansevieria (lidah mertua)
2) Lidah buaya (Aloe vera)
3) Spider Plant (Chlorophytum comosum)
4) Gerber daisy (Gerbera jamesonii)
5) Jade plant (Crassula ovata)
6) Peace Lily (Spathiphyllum)
113
Biophilia dapat diukur dengan cara menilai tingkat alamiah di dalam
dan diluar lingkungan gedung perkantoran seperti:
- Tempat untuk bekerja (workstation) memiliki pandangan ke luar
Ruangan/ halaman yang mempunyai tanaman hijau
- Adanya unsur alami di setiap ruangan
- Ada area alam dan sosial baik di luar atau di dalam ruangan
114
5. Kiat singkat ergonomi
115
Lakukan pemeriksaan, pembersihan dan perawatan
mesin-mesin secara berkala termasuk kabel listrik.
Buat jadwal pemeriksaan, pembersihan dan perawatan.
Buat catatan pemeriksaan dan perawatan setiap peralatan
yang dipantau.
Tunjuk seorang petugas khusus yang bertanggungjawab atas
pemeriksaan di setiap area kerja
Latihkaryawan untuk melakukan pemeriksaan area tempat
kerjanya dan melaporkan pada petugas penanggung jawab
bila didapatkan kekurangan.
E. Fasilitas umum
Sediakan dan pelihara fasilitas sanitasi (cuci, toilet, locker)
agar terciptanya kerapihan dan kebersihan ruang kerja.
Sediakan fasilitas tempat makan, minum, ruang istirahat
dan pelihara sanitasi fasilitas cuci, toilet.
F. Cara berkomputer
Bervariasilah dalam bekerja dan istirahat pendek (break)
secara periodik. Hal ini untuk mengurangi kemungkinan
kelelahan dan ketidaknyamanan. Ikuti aturan 20/20/20, yaitu
setiap 20 menit bekerja, istirahat pendek selama 20 detik,
dengan alihkan pandangan ke jarak ± 6 m.
Mengambil napas merupakan fungsi yang otomatis, tetapi
ketika kita berkonsentrasi di depan layar monitor cenderung
sering menahan napas, terlebih apabila pekerjaan kita diburu
waktu.
Ambil beberapa detik untuk menarik napas panjang.
Jangan lupa kedipkan mata anda saat memandang layar
komputer. Ketika memandang layar monitor, kita
cenderung akan lebih jarang berkedip daripada ketika kita
bekerja dalam jarak dekat lainnya, misalnya menulis surat
di kertas, dan lain-lain. Berkediplah dengan dengan penuh
117
dan sering. Bisa dipertimbangkan juga untuk memasang
reminder atau pengingat di layar.
Jangan lupa untuk memeriksakan mata anda secara rutin,
ukurlah jarak pandang anda dan lakukan konsultasi ke
dokter mata anda
118
Penutup
119
Daftar Kepustakaan
120