Anda di halaman 1dari 44

ERGONOMI

Dr. Luis Yulia, MKKK


FK UNIBA 17 NOV 2015
ERGONOMI

 Berasal dari kata Yunani :


 “Nomoi” berarti hukum alam
 “Ergon” berarti kerja
 Ergonomi mempelajari kemampuan
manusia sehubungan dengan tuntutan
pekerjaan
Asal : Yunani  ergon & nomos
studi tentang aspek manusia dalam
lingkungan kerjanya ditinjau secara
anatomi,fisiologi, psikologi, engineering,
manajemen, dan desain/perancangan.
IEA : Disiplin ilmu mempelajari interaksi
manusia dg elemen dlm sistem terkait,
dan profesi yg mengaplikasikan teori,
prinsip, data, metode desain kerja utk
optimal kesejahteraan manusia dan sistem
kerja secara keseluruhan.
 OSHA : Ilmu kerja, ilmu tentang
mendesain pekerjaan agar sesuai dengan
pekerja.
 Ilmu yang menjadikan manusia sebagai
fokus utama dengan melakukan
penyesuaian alat, lingkungan dan
pekerjaan terhadap kemampuan,
karakteristik, dan keterbatasan manusia.
 Semakin sesuai semakin tinggi tingkat
keamanan dan efisiensi kerja” Fitting
the Task to the Human ~ Grandjean
1990
penyesuaian
Pekerjaan
(cara, alat, proses
Pekerja
& lingkungan kerja (kemampuan & keterbatasan)

Keamanan, kenyamanan, efisiensi kerja &


kepuasan kerja

KINERJA
Mulai dicetus Tahun 1949. Aktivitas berkenaan dengan ergonomi :
 C.T. Thackrah, England, 1831– postur tubuh saat kerja
 F.W. Taylor, U.S.A, 1898 – metoda--konsep ergonomi &
manajemen modern
 F.B. Gilberth, U.S.A, 1911– Motion study
 Badan penelitian untuk Kelelahan Industri (Industrial Fatigue
Research Board), England, 1918 – variasi & rotasi pekerjaan
 E. Mayo dkk, U.S.A, 1933 – kuantifikasi pengaruh f. fisik
 Perang Dunia II, England dan U.S.A– pesawat terbang
 The Ergonomics Research Society, England, 1949; The
International Ergonomics Association & The Human Factors
Society (USA), 1957; Konferensi Ergonomi Australia, 1964– The
Ergonomics Society of Australia and New Zealand)
 Anatomi
 Fisiologi
 Kinesiologi biomekanika
 Antropometri

Penerapan Ergonomi—sistem kerja global


Tujuan pokok :
a. Penyesuaian antara peralatan kerja dg kondisi Tenaga Kerja.
Kondisi Tenaga Kerja bukan saja aspek fisiknya (ukuran anggota
tubuh : tangan, kaki, dan tinggi badan) tetapi juga kemampuan
intelektual atau berpikirnya. Dalam hal ini yang ingin dicapai
oleh ergonomi mencegah kelelahan tenaga kerja yang
menggunakan alat-alat tersebut.
b. Apabila peralatan kerja dan manusia/Tenaga Kerja tsb sudah
cocok, maka kelelahan dapat dicegah dan hasilnya lebih efisien.
Hasil suatu proses kerja yg efesien berarti memperoleh
produktivitas kerja yang tinggi.
Tujuan utama adalah:
- mencegah kecelakaan kerja
- mencegah ketidakefisienan kerja
(meningkatkan produktivitas kerja).
 Meningkatkan keselamatan dan kesehatan kerja
 Meningkatkan kualitas
 Meningkatkan produktivitas
 Meningkatkan daya saing
 Menurunkan angka kemangkiran
 Menurunkan masalah kesehatan
Jika faktor ergonomi diabaikan, maka akan timbul masalah
dan kerugian, antara lain (Pulat, 1997) :
 Penurunan hasil produksi

 Meningkatkan waktu kerja yang hilang


 Tingginya biaya pengobatan dan material
 Meningkatkan angka absenteisme
 Kualitas kerja yang rendah
 Meningkatkan probabilitas kecelakaan & kesalahan
 Meningkatnya kecepatan pergantian pegawai
 Dibutuhkan kapasitas (waktu, tempat, tenaga medis, dll)
yg lebih banyak utk menanggulangi emergency.
Terdapat 11 Prinsip yang dijadikan pedoman dalam menerapkan ergonomi
Di tempat kerja, yaitu :
1. Bekerja dalam posisi / postur normal
2. Mengurangi beban berlebihan
3. Menempatkan peralatan agar selalu berada di dalam jangkauan
4. Bekerja sesuai dengan ketinggian dimensi tubuh
5. Meminimalisasi gerakan statis
6. Meminimalisasikan titik beban
7. Mencakup jarak ruang
8. Menciptakan lingkungan kerja yang nyaman (tidak bising, suhu normal,
pencahayaan yang baik).
9. Melakukan gerakan, olahraga dan peregangan saat bekerja
10. Membuat agar display dan contoh mudah dimengerti
11. Mengurangi stres
 Posisi kerja
 Proses kerja
 Tata letak tempat kerja
 Mengangkat beban, meliputi :
 Menjinjing beban
 Organisasi kerja
 Metode mengangkat beban
 Kerangka dan Sambungan Kerangka, meliputi :
 Kerangka
 Sambungan Cartilagenous (Cartilagenous Joints)
 Sambungan Synovial (synovial joints)
 Ligamen Sistem Kerangka Sambungan
 Sistem Sambungan Kerangka
 Otot (Muscle)
 Aktifitas Otot
 Sumber Energi bagi Otot
 Anaerobic
 aerobic
 Pengaruh dari berkurangnya aliran darah
 Pembebanan otot secara statis pada saat melakukan kinerja
 Jaringan penghubung
 Rasa nyeri kerangka otot yang disebabkan oleh pekerjaan
hazard Ergonomi adalah
kondisi tempat kerja yg memberikan risiko
trauma pd sistem muskuloskeletal pekerja
hazard Ergonomi terjadi jika 3 faktor
penting diabaikan :
PEKERJA – ketrampilan, praktek
kerja, komunikasi dg supervisor
& sesama pekerja

THE WORKSTATION – bentuk


fisik, ukuran workstation, &
dapat disesuaikan; desain alat &
peralatan yg digunakan pekerja;
lingkungan fisik

PEKERJAAN – beban kerja


(variasi dan urutan), istirahat
kerja
 Postur bekerja yg tidak lazim
 Gerakan-gerakan yg bertenaga
 Gerakan berulang
 Kecepatan kerja yg tinggi
 Kerja otot yg statis
 Stres kontak / kompresi

 Lingkungan (Temperatur ekstrim, suara


bising, Getaran)
 Ergonomi membantu mencegah kecelakaan

 Ergonomi mempunyai manfaat lain


 Memperbaiki kualitas kerja
 Memperbaiki kualitas hidup
 Mengurangi kelelahan dan rasa tidak nyaman
Postur Netral Berdiri Postur Netral Duduk
Ergonomi di Tempat Kerja

Risiko trauma – Mengangkat berat Trolli mengurangi risiko trauma


 Sering disebut kerja otot
 Pekerjaan dg kekuatan otot secara umum
terdiri dari :
- Pekerjaan dg beban statis
- Pekerjaan dg beban dinamis
 Kelelahan otot
Menggunakan trolli, handtrucks, hoists, conveyors
atau bantuan mekanik lain

Menggeser beban daripada mengangkatnya

Simpan beban berat dimana anda tidak perlu


membungkuk atau menggapainya untuk diangkat

Gunakan tangga untuk menurunkan beban dari


tempat yang lebih tinggi
Ergonomi di tempat kerja - Kurangi
mengangkat berat
Bantuan Mekanis
Mini-pallet for hand truck
Pekerjaan Tangan Yg Intensif

Gerakan Menjepit Menekuk


Berulang Pergelangan
Menggengam
Ergonomi - Mengurangi Kekuatan Menjepit

Merubah menjepit menjadi


memegang
 Gunakan anti-
fatigue mat

 Gunakan sepatu
dengan dukungan
yang baik

 Istirahatkan satu
kaki dan variasikan
postur
Menggunakan tangan atau lutut
sebagai pemukul
Gunakan alat daripada tangan atau lutut
Tabel: Rate per sepuluh ribu pekerja dari penyakit
musculoskeletal (recordable musculoskeletal injuries and
illnesses) berdasarkan OSHA log 200. (USA, 1999).

 Fasilitas Nursing dan personal care 173.5


 Pelayanan Kesehatan Rumah (home health Services) 105.1
 Rumah sakit 93.6
 Transportasi 80.5
 Konstruksi 70.1
 Manufaktur 48.2
 Pertanian 46.0
 Finance, dll 12.4
 All private industry 46.9
 Back disorders:
 Faktor-faktor Penyebab LBP :
 trauma otot atau ligament;
 fracture vertebrae;
 proses degeneratif;
 Spinal stenosis;
 Anomaly anatomis (e.g. spondylolisthesis);
 HNP dengan kompressi saraf;
 Penyakit sistemik seperti cancer, infeksi, ankylosing
spondylitis;
Teknik Lifting yang Baik
Tidak semua faktor
ergonomi berupa fisik,
beberapa di antaranya
berkaitan dengan
lingkungan kerja.

Stres pada pekerjaan, dapat berperan pada


(tetapi tidak menyebabkan) KMS.
 Bekerja pada posisi Gunakan teknik
netral mengangkat yg benar dan
 Mengurangi pemakaian bantuan angkat
tenaga berlebihan &
berulang Minta bantuan untuk tugas
 Letakkan sesuatu yg sulit
dalam jangkauan dan Ambil istirahat singkat
tinggi yg tepat (berdiri, regang, mengganti
 Tetap hangat tugas)
 Kurangi posisi statik yg Pertahankan lingkungan yg
tidak ditopang dan nyaman
titik tekanan
TIPS:
 Persendian pada posisi netral
 Hindarkan membungkuk
 Mendekatkan pekerjaan pada tubuh
pekerja
 Hindarkan perputaran tulang belakang
 Hindarkan pergerakan & kekuatan
mendadak
TIPS:
 Hindarkan Posisi dan pergerakan sama dlm
waktu lama
 Cegah kelelahan otot (otot besar/kecil)
 Istirahat pendek & sering lebih baik dr pd
sekali & lama
Toleransi Sirkadian
Skedul Kerja Individual

Skedul Sosial
Usia

SINDROM MALADAPTASI SHIFT


Manfaat dari tata ruang kerja yang baik
 Kesehatan dan keselamatan yg membaik dg
berkurangnya kecelakaan & penyakit akibat kerja

 Moral & kepuasan kerja bertambah

 Produktivitasbertambah, biaya kompensasi dan


turnover pekerja berkurang

Sebelum Perbaikan
 THANK YOU FOR YOUR ATTENTION

Anda mungkin juga menyukai