Anda di halaman 1dari 40

SAFETY LEADERSHIP

AWARENESS TRAINING
K3 PENDAHULUAN
Mengapa K3 Penting ?
1
3 Merupakan kebutuhan dan hak tenaga kerja
dalam perlindungan K3 untuk mewujudkan
kesejahteraan;
Untuk mengurangi kerugian akibat kecelakaan
2 kerja oleh manajemen;

3
Merupakan persyaratan perdagangan
global;
4 Menciptakan tempat kerja yang sehat,
aman dan produktif;
5 Telah menjadi komitmen global.
Pendahuluan
 Estimasi ILO (per tahun)
• 2,3 juta org meninggal terkait dengan
pekerjaan
• 360.000 org meninggal krn kecelakaan
kerja
• 1,95 juta sakit akibat kerja
• Kerugian USD 1,25 triliun
 Di Indonesia
• th 2015 (total kasus 105.182)
– Meninggal : 2.375 org
• sd November 2016 (total kasus 101.367)
– Meninggal : 2.382 org
 Sebagai Perbandingan
 Fatalities per 100.000 pekerja per tahun
• Indonesia : 20
• Malaysia : 8,5
• Thailand : 8,9
• Singapura: 3,5
• Jepang : 2,5
• Uni Eropa : 1,5
 Cause of accidents
Statistically …….. more than 80 % of past
OSH accidents are caused primary by
Unsafe Human Behaviour
DATA KECELAKAAN KERJA (BPJS TK)

Cacat Nilai
Tahun Sembuh Meninggal Total Kompen
Fungsi Tetap
Sebagian sasi (M)

2016 92,220 4,202 2,535 28 2,382 101,367 833.44


2017 117,207 1,114 1,542 5 3,173 123,041 971.00
KASUS KECELAKAAN
Kondisi
 K3 belum mendapatkan perhatian yang memadai dari
semua pihak dan tingkat kepedulian masyarakat relatif
rendah
 Total angkatan kerja 120,74 juta yang bekerja baik sektor
formal maupun informal 111,49 juta
 Pendidikan
s/d SD : 56 juta org
SMTP : 22 juta org
SMTA : 22 juta org
Akademi : 2 juta org
Universitas : 3 juta
 Jumlah pengangguran 9,26 juta
 Sebagian besar angkatan kerja/tenaga kerja tidak
memahami haknya untuk mendapatkan perlindungan K3
VISI

MISI

STRATEGI KEMANDIRIAN
MASYARAKAT
PROGRAM INDONESIA
BERBUDAYA K3
TAHUN 2020
Melanjutkan
Visi K3
Nasional
DuPont Bradley-Curve
Tahapan Budaya K3

K3 K3 K3 K3
Beban Tuntutan Nilai hidup Siapa kita

K3 K3
Prioritas Tujuan
SAFETY LEADERSHIP Making your business thrive

Proses dan
Hasil Kerja Inovasi
yang Meningkat
Berkualitas
Menaikkan Reputasi
Produktifitas Bisnis yang
Meningkat

Layanan
Pelanggan Karyawan
yang Unggul loyal
SAFETY LEADERS Give your business the edge

Take a
planned and Build a strong
strategic Are effective workplace
approach to influencers culture around
health and safety
safety
Planned and strategic approach

❖ Use safety ❖ Effective influencers


management draw their audience
systems to see into the
the big picture conversation

❖ As catalysts safety leaders


develop a positive and
proactive approach to
engaging others
Effective influencers

Create a shared Role model the


vision standards
expected
Persuade others
of its importance
and value
Building a safety culture

Mindset of
a safety leader

Authentic Reflective Adaptive

Responsible Ethical
Building a safety culture
Powerful Leader

• Kepercayaan

• Kredibilitas
CIRI-CIRI
LEADER – PEMIMPIN FOLLOWER- PENGIKUT
1. Memulai duluan 1. Mengekor saja
2. Bergerak sendiri mengikuti 2. Menunggu diperintah
standar
3. Tahu kapan mulai dan 3. Perlu diingatkan
kapan berhenti 4. Mengikuti ide orang lain
4. Banyak ide-ide 5. Ikut saja
5. Berpikir jauh ke depan
8 Leadership Principles

1.Kepemimpinan besar
mulai dari diri sendiri,
bukan posisi.
8 Leadership Principles

2. Kepemimpinan besar
adalah perihal tingkat
pengaruh kita kepada
orang lain, bukan
tingkat otoritas.
8 Leadership Principles

3. Pemimpin besar banyak


mendengar, di samping
kemampuan komunikasi.
8 Leadership Principles

4. Kepemimpinan besar adalah


perihal kebijaksanaan, bukan
kecerdasan
8 Leadership Principles

5.Untuk bisa memimpin


dengan baik, kita
harus terlebih dahulu
bisa menjadi pengikut
yang baik.
8 Leadership Principles

6. Pemimpin besar
menciptakan
stabilitas dan
penggerak
perubahan
8 Leadership Principles

7. Pemimpin hebat memakai


powernya dengan cara
memberikannya kepada
orang lain.
8 Leadership Principles

8. Pemimpin yang efektif


membutuhkan keberanian
Membangun
Perilaku
Proses Membangun Perilaku (1)

Pelatihan Perawatan
Safety (agar tetap
Action menjalankan
(mulai perilaku
barunya
Persiapan mempraktek sebagai
(ingin memulai kan perilaku
yang baru) kebiasaan)
tindakan)
Kontemplasi
(menyadari
masalah dan
Skill Drill perubahan
(praktek perilaku yang
melakukan diinginkan)
Pra Kontemplasi perilaku yang
(belum tahu diinginkan)
bahaya)
Proses Membangun Perilaku (2)

Pelatihan BANGGA
Safety MELAKUKAN
MELAKUKAN
INGIN 100%

MELAKUKAN DIAPRESIASI (MALU,


WAKTU 80% MERASA
RAGU DIAWASI DOSA KALAU
- MELANGGAR)
60%
MELAKUKAN
DIBERI
TEST CASE
TAHU
BELUM 40%
TAHU 20%
0%
The Power of Recognition
Implikasi Ucapan Terimakasih
• Atasan senang saya melakukan
itu
• Atasan mau saya melakukan
begitu lagi
• Itu to standar atasan
• Saya dipedulikan atasan
• Karya saya diakui
• Yang saya lakukan penting
Tidak Memberi Apresiasi
Meninggalkan pesan bahwa:
• Bos tidak setuju dengan yang saya
lakukan
• Bos tidak mau saya mengulangi itu
lagi
• Yang saya lakukan tidak penting
bagi bos
• Oh itu bukan standar bos
• Bingung apa to maunya bos
1001 Cara Untuk Mengatakan
“Great Job or Well Done !!!”
Bagus sekali, kemarin
kamu berhenti di Stop
sign
Kapan to pak?
Referensi
❑ Safety Leadership, Dwi Pudjiarso, Asosiasi Pengusaha
Batubara Indonesia Jakarta, 8 Maret 2016.
❑ Safety Leadership at Work Conference, Office of
Industrial Relations, Workplace Health and Safety
Queensland, 26 March 2019
❑ Berbagai Sumber di Internet

Anda mungkin juga menyukai