Anda di halaman 1dari 16

1.

0 Kata Pengantar

Manual isi disusun sebagai pedoman dalam menerapkan CSMS - Contractor Safety
Management System / Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3)
Kontraktor PT. Pembangunan Abadi Andalas Agung. CSMS ini diterapkan dalam rangka
pemenuhan kewajiban sebagai mitra kerja PT. Riau Andalan Pulp And Paper – Riaufiber
dan Supply Partner dalam Upaya Mencegah Kecelakaan Kerja dan Penyakit Akibat Kerja di
tempat kerja yang menjadi tanggung jawab PT. Pembangunan Abadi Andalas Agung.
Dokumen manual ini berlaku di lingkungan operasional PT. Riau Andalan Pulp And Paper –
Riaufiber dan Supply Partner.

Manual CSMS ini merupakan salah satu dokumen utama yang memberikan petunjuk dalam
menjalankan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) Kontraktor
yang merupakan bagian dari sistem managemen PT. Pembangunan Abadi Andalas Agung.
Untuk mendukung penerapan CSMS ini, PT. Pembangunan Abadi Andalas Agung
menyediakan sumberdaya manusia yaitu Ahli K3 Umum yang berperan sebagai Contractor
Safety Representative (CSR), dan dibantu oleh Safety Man (Mandor Safety).

Manual CSMS ini juga memberikan petunjuk dalam meningkatkan kinerja CSMS secara
terus menerus untuk memenuhi Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 50 tahun
2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Pada
akhirnya penerapan CSMS ini dapat meningkatkan efektifitas perlindungan keselamatan
dan kesehatan pekerja menuju nihil kecelakaan kerja dan penaatan terhadap peraturan
dan perundangan K3 lainnya.
2.0 Profile Perusahaan

Nama Perusahaan : PT. Pembangunan Abadi Andalas Agung

Akte Pendirian : No. 370/24 Desember 1984 Dikeluarkan oleh Syawal sutan

Diatas

Tanda Daftar Perusahaan : PEM : 2736/WPJ.02/KP.1103/2008

NPWP : 01.102.073.2-219.000

Direktur : Syafwandi, SE., S.Kom.

Alamat : Jl. Jend. Sudirman No. 450 Duri, Balai Makam

Kec. Mandau, Kab. Bengkalis Riau

Susunan Pengurus P2K3 (Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja)

Ketua
(Jacob Adha Putra)

Sekretaris
(Moh Hafiz)

Anggota Anggota Anggota Anggota


(Fadhillah) (Deded Febrian ) (Mustafa Kamal) (Jhon Hendri)
3.0 Definisi

1) Contractor Safety Management System (CSMS) atau Sistem Manajemen


Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) Kontraktor adalah suatu sistem
manajemen dalam pengelolaan K3 kontraktor di tempat kerja mulai dari pre kualifikasi,
seleksi dan kualifikasi kontraktor, implementasi kontrak dan pemantauan kinerja K3
dalam etika Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di lingkungan PT. Riau Andalan
Pulp And Paper – Riaufiber dan Supply Partner
2) Kontraktor adalah perorangan atau badan hukum yang dikontrak atau disewa oleh PT.
Riau Andalan Pulp And Paper-Riaufiber dan Supply Partner untuk melaksanakan
pekerjaan sesuai dengan perjanjian kontrak yang telah disepakati dan sesuai dengan
keahliannya
3) Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3) adalah badan pembantu
di tempat kerja yang merupakan wadah kerjasama antara pengusaha dan pekerja
uantuk mengembangkan kerjasama saling pengertian dan partisipasi efektif dalam
penerapan keselamatan dan kesehatan kerja
4) Pengurus adalah orang yang ditunjuk untuk memimpin langsung suatu kegiatan kerja
atau bagiannya yang berdiri sendiri
5) Bahaya adalah sumber dengan potensi yang menyebabkan cidera atau gangguan
kesehatan
Catatan : bahaya termasuk sumber yang berpotensi menyebabkan bahaya atau situasi
berbahaya atau keadaan dengan potensi paparan yang mengakibatkan cidera dan
gangguan kesehatan
6) Resiko adalah efek ketidakpastian dari :
1. Penyimpangan dari yang diharapkan – bisa positif atau negative
2. Keadaan, bahkan sebahagian, dari kekurangan informasi yang berkaitan dengan,
pemahaman atau pengetahuan tentang, suatu peristiwa, konsekuensinya, atau
kemungkinannya.
3. Potensi terjadinya suatu peristiwa dan konsekuensinya atau kombinasinya
4. Kombinasi konsekuensi dari suatu peristiwa (termasuk perubahan keadaan) dengan
kemungkinan terjadinya
4.0 Ruang Lingkup

Ruang lingkup penerapan CSMS ini meliputi semua aktifitas dan proses operasi yang
dikelola PT. Pembangunan Abadi Andalas Agung yang berada di wilayah operasional PT.
Riau Andalan Pulp And Paper – Riaufiber dan atau Supply Partner meliputi kegiatan rutin
maupun project diantaranya :

o Aktifitas Planning

o Aktifitas Pemanenan

o Aktifitas Penanaman

o Aktifitas Transportasi

o Aktifitas Perawatan dan Perbaikan Jalan

o Aktifitas Perbengkelan

o Aktifitas Pembuatan dan Perbaikan Bangunan, dan aktifitas lainnya.


5.0 Dasar Hukum dan Referensi

1. Undang-undang no 1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja

2. Undang-undang no 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan

3. Peraturan Pemerintah no 50 tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen


Keselamatan dan Kesehatan Kerja

4. Permenaker no 26 tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Penilaian Penerapan Sistem


Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja

5. SOP RPF-FSS-5060-PR Contractor Safety Manangement System (CSMS) – Fiber


Contractor
6.0 Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3)

PT. Pembangunan Abadi Andalas Agung dalam kegiatan operasionalnya menerapkan


sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja mengikuti konsep pola PDCA (Plan-
Do-Check-Act). Penerapan SMK3 diterapkan untuk :

a) Meningkatkan efektifitas perlindungan Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang


terencana, terukur, terstruktur, dan terintegrasi
b) Mencegah dan mengurangi kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja dengan
melibatkan unsur manajemen, pekerja, dan/atau serikat pekerja.
c) Menciptakan tempat kerja yang aman, nyaman, dan efisien untuk mendorong
efektifitas

Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja meliputi :

a) Penetapan Kebijakan K3
b) Perencanaan K3
c) Pelaksanaan Rencana K3
d) Pemantauan dan Evaluasi K3
e) Peninjauan dan Peningkatan Kinerja SMK3

6.1 Penetapan Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)

Direktur PT. Pembangunan Abadi Andalas Agung menyusun kebijakan keselamatan dan
kesehatan kerja (K3) dengan melibatkan pengurus dan atau perwakilan pekerja. Di dalam
kebijakan K3 secara jelas mencantumkan tujuan dan sasaran K3 serta komitmen
peningkatan kinerja K3.

Kebijakan tertulis tersebut disahkan oleh pengusaha / pimpinan perusahaan dan pengurus /
manajer lapangan dengan menandatangani dokumen kebijakan K3 dengan mencantumkan
nama, jabatan dan tanggal pengesahan.

Kebijakan K3 yang telah disahkan, disosialisasikan atau dijelaskan dan disebarluaskan


kepada seluruh pekerja, tamu, pemasok, dan pelanggan. Selanjutnya kebijakan K3 ditinjau
ulang secara berkala untuk menjamin bahwa kebijakan tersebut masih sesuai dengan
perubahan yang terjadi dalam perusahaan dan peraturan perundang- undangan.
6.2 Perencanaan K3

Dalam menyusun perencanaan K3, PT. Pembangunan Abadi Andalas Agung


mempertimbangkan sumber daya yang dimiliki meliputi sumberdaya manusia yang
kompeten, sarana dan prasarana serta pendanaan.

Rencana K3 yang disusun oleh perusahaan dikonsultasikan dengan Ahli K3 dan


pihak terkait, dengan perihal utama memuat :

1) Tujuan dan sasaran ( dapat diukur, satuan/indikator pengukuran, sasaran pencapaian)


2) Skala prioritas (prioritas tinggi ke rendah dimulai dari kewajiban pemenuhan peraturan
perundang-undangan, mengurangi kecelakaan yang mengakibatkan hilang waktu kerja
atau, mengurangi cedera akibat kecelakaan kerja dan ringan, resiko tinggi dari hasil
penilaian identifikasi bahaya dan penilaian resiko, dll)
3) Upaya pengendalian (tindakan perbaikan)
4) Jangka waktu pelaksanaan (target waktu dan penyelesaian rencana)
5) Indikator pencapaian (persentase aktual)
6) Sistem pertanggung jawaban
7) Renana K3 disahkan oleh pimpinan puncak dan pengurus

Rencana K3 disusun atas dasar dengan mempertimbangkan hasil identifikasi bahaya dan
penilain resiko serta pemenuhan kewajiban persyaratan peraturan dan perundang-
undangan K3 yang relevan dan berlaku. Tujuan, Sasaran dan Program K3 dimuat dalam
dokumen OTP-XXX-0X.

Petunjuk teknis identifikasi bahaya dan penilaian resiko dijelaskan dalam Prosedur SOP-
K3-01 Identifikasi Bahaya dan Penilaian Resiko.

Hasil identifikasi bahaya, penilaian resiko dan penetapan pengendalian disusun dalam
bentuk register Identifikasi Bahaya dan Penilaian Resiko yang disetujui oleh pimpinan
puncak dan pengurus.

Adapun peraturan dan perundang-undangan yang wajib dipenuhi oleh PT. Pembangunan
Abadi Andalas Agung dilakukan identifikasi persyaratan terutama yang wajib dipenuhi,
namun demikian tidak hanya terbatas pada peraturan dibawah ini.
Tabel dibawah ini adalah hasil identifikasi persyaratan wajib dari peraturan dan perundang-
undangan. Selanjutnya secara berkala akan dimutakhirkan sehubungan adanya peraturan
dan atau perundang-ungangan K3 yang baru dan relevan dengan kegiatan operasional.

Tabel 1. Daftar Peraturan dan Perundang-Undangan K3 serta Persyaratan Wajib

No Peraturan Persyaratan

1 UU No 1 tahun 1970 Tentang Pembinaan keselamatan kerja kepada


Keselamatan Kerja tenaga (TK), Pemeriksaan kesehatan TK,
Pelaporan Kecelakaan Kerja, dan lainnya
2 UU no 13 tahun 2003 Tentang Pengupahan
Ketenagakerjaan (pasal 69)
PP no 78 tahun 2015 Tentang
Pengupahan (pasal 3)
3 UU no 24 tahun 2011 Tentang Badan BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS
Penyelenggara Jaminan Sosial (pasal Kesehatan
15)
4 Permenaker no 2 tahun 1992 Tentang Kewenagan Ahli K3
Tata Cara Penunjukan Kewajiban dan
Wewenang Ahli Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (pasal 9)
5 Permenaker no 15 tahun 2008 Tentang Penyediaan Petugas P3K-Pertolongan
Pertolongan Pertama pada Kecelakaan pertama pada Kecelakaan dan fasilitas
di Tempat Kerja (pasal 2) P3K
6 Permenaker no 4 tahun 1987 Tentang Membentuk P2K3 – Panitia Pembina
Panitia Pembina Kesehatan dan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Keselamatan Kerja (P2K3) (pasal 2)
7 Permenaker no 8 tahun 2010 Tentang Penyediaan APD - Alat Pelindung Diri
Alat Pelindung Diri (pasal 2)
8 Permenaker no 2 tahun 1980 Tentang Kewajiban melaksanakan Pemerikasaan
Pemeriksaan Kesehatan Tenaga Kerja Kesehatan
dalam Penyelenggaraan Keselamatan
Kerja (pasal 2 dan Pasal 3)
9 Permenaker no 3 tahun 1998 Tentang Wajib Melaporkan kecelakaan kerja
Tata Cara Pelaporan dan Pemeriksaan
Kecelakaan (Bab II pasal 2)
10 Permenaker 8 tahun 2020 Tentang Lisensi K3 Operator dan Riksa Uji
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Riksa Uji Pesawat Angkat dan Angkut
Pesawat Angkat dan Angkut (pasal 141
& 144), pasal 140
11 Permenaker 38 tahun 2016 Tentang Melindungi pekerja dan orang lain dari
Keselamatan dan Kesehatan Kerja bahaya pewawat tenaga dan produksi
Pesawat Tenaga dan Produksi (pasal 2
dan pasal 3
12 PP 74 tahun 2012 Tentang Angkutan Angkutan orang dan barang
Jalan (pasal 8)
13 UU no 17 tahun 2008 Tentang Kapal harus diawaki oleh awak kapal
Pelayaran (pasal 135 dan pasal 310) yang memenuhi kualifikasi dan
kompetensi
14 Permenaker no 11 tahun 2005 Tentang Kewajiban melakukan upaya aktif
Pencegahan dan Penanggulangan pencegahan dan penanggulangan
Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap penyalahgunaan dan peredaran gelap
Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif Narkotika, psikotropika, dan zat adiktif
Lainnya di Tempat Kerja (pasal 2) lainnya
15 Kepmenaker no 68 tahun 2004 Tentang Kewajiban melakukan pencegahan dan
Pencegahan dan penanggulangan HIV penanggulangan HIV/ Aids
AIDS di tempat kerja (pasal 2)
16 PermenaKer No 2 tahun 1982 Tentang Sertifikat Juru Las
Tentang Kualifikasi Juru Las di Tempat
Kerja (pasal 7)
17 Permenaker No 12 tahun 2015 Tentang Teknisi K3 Listrik
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Listrik (pasal 6 ayat 4)
18 KepDirjen BinWas Tenaga Kerjaan Petugas K3 Ruang Terbatas
No.113 tahun 2006 Tentang Pedoman
dan Pembinaan Teknis Petugas
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Ruang Terbatas (Confine Spaces) –
(lampiran)

6.3 Pelaksanaan Rencana K3

Pelaksanaan rencana K3 dilaksanakan dengan penyediaan sumber daya manusia yang


memiliki kompetensi dan menyediakan prasarana dan sarana yang memadai.

6.3.1 Penyediaan Sumber Daya Manusia

PT. Pembangunan Abadi Andalas Agung menyediakan sumberdaya yang dibutuhkan


sesuai dengan kompetensinya dan pembentukan organisasi K3, yaitu:

1) Ahli K3 Umum untuk Perusahan PT. Pembangunan Abadi Andalas Agung


2) Susunan Pengurus P2K3 dan anggotanya yang disahkan oleh Kepala Dinas Tenaga
Kerja dan Transmigrasi provinsi setempat
Adapun tugas P2K3 adalah memberikan saran dan pertimbangan kepada manajemen
atau pengurus mengenai masalah keselamatan dan kesehatan kerja. Sedangkan fungsi
yaitu :

a) Menghimpun dan mengolah data tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja di


tempat kerja
b) Membantu menunjukan dan menjelaskan kepada setiap pekerja:
1) Berbagai faktor bahaya di tempat kerja yang dapat menimbulkan gangguan
keselamatan dan kesehatan kerja, termasuk bahaya kebakaran dan peledakan
serta cara penanggulangannya.
2) Faktor yang dapat mempengaruhi efisiensi dan produktivitas kerja
3) Alat pelindung diri bagi pekerja yang bersangkutan
4) Cara dan sikap yang benar dan aman dalam melaksanakan pekerjaannya

c. Membantu pengusaha atau pengurus dalam

1) Mengevaluasi cara kerja, proses dan lingkungan kerja


2) Menentukan tindakan koreksi dengan alternatif terbaik
3) Mengembangkan sistem pengendalian bahaya terhadap keselamatan dan
kesehatan kerja
4) Mengevaluasi penyebab timbulnya kecelakaan, penyakit akibat kerja serta
mengambil langkah-langkah yang diperlukan
5) Mengembangkan penyuluhan dan penelitian di bidang keselamatan kerja,
hygiene perusahaan, kesehatan kerja dan ergonomic
6) Melaksanakan pemantauan terhadap gizi kerja dan menyelenggarakan
makanan di perusahaan
7) Memeriksa kelengkapan peralatan keselamatan kerja
8) Mengembangkan pelayanan kesehatan pekerja
9) Mengembangkan laboratorium kesehatan dan keselamatan kerja, melakukan
pemeriksaan laboratorium dan melaksanakan interpretasi hasil pemeriksaan
10) Menyelenggarakan administrasi keselamatan kerja, higene perusahaan dan
kesehatan kerja.

d. Membantu pimpinan perusahaan menyusun kebijaksanaan manajemen dan


pedoman kerja dalam rangka upaya meningkatkan keselamatan kerja, higene
perusahaan, kesehatan kerja, ergonomi dan gizi pekerja.
6.3.2 Komunikasi, Partisipasi dan Konsultasi

PT. Pembangunan Abadi Andalas Agung melakukan konsultasi, movivasi dan kesadaran
dengan melibatkan pekerja dalam penerapan, pengembangan, dan pemeliharaan SMK3
sehingga diharapkan semua pihak ikut memiliki dan merasakan hasil penerapan SMK3

Dalam melakukan konsultasi, motivasi dan membangun kesadaran K3, PT. Pembangunan
Abadi Andalas Agung memberikan pemahaman kepada pekerja tentang bahaya yang
berpotensi menciderai dan melukai saat bekerja, serta memberikan pemahaman sumber
bahaya tersebut. Dengan diberikan pemahaman ini diharapkan pekerja mengenali bahaya
dan mencegah terjadinya insiden.

Semua informasi terkait K3 disampaikan kepada pekerja maupun pihak-pihak terkait yang
berkepentingan. Informasi K3 disampaikan melalui beberapa media diantaranya :

1) Pengenalan (induction) dan briefing (pengarahan)


2) Meeting operational dan meeting P2k3
3) Visual (tanda peringatan, rambu, spanduk, poster, papan pengumuman, dan lainnya)
4) Media elektronik (melalui email maupun whatsup / seluler)

Konsultasi K3 dilaksanakan pada kondisi dimana terdapat perubahan-perubahan (proses,


peralatan, design, dll) dan permasalahan-permasalahan yang muncul. Hasil konsultasi ini
ditindak lanjuti oleh pengurus P2K3.

Dengan diberikan informasi dan komunikasi serta konsultasi dan motivasi diharapkan
kepedulian pekerja terhadap keselamatan dan kesehatan menjadi meningkat.

Detil penjabaran terkait Informasi & Komunikasi dan Konsultasi, Motivasi, dan Kesadaran
K3 dijelaskan dalam Prosedur SOP-K3-0X Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (P2K3)

6.3.3 Pelatihan dan Kompetensi Kerja

Pelatihan dan kompetensi Kerja, dilakukan dengan melakukan identifikasi dan


dokumentasi standar kompetensi kerja K3. Standar kompetensi kerja K3 dapat
diidentifikasi dan dikembangkan sesuai kebutuhan dengan :
1) Menggunakan standar kompetensi
2) Uraian tugas dan tanggung jawab pada posisi yang dijabat
3) Analisa tugas kerja;
4) Analisa hasil inspeksi
5) Kajian laporan kecelakaan

Hasil identifikasi kompetensi kerja digunakan sebagai dasar penentuan program pelatihan
yang harus dilakukan, dan menjadi dasar pertimbangan dalam penerimaan, seleksi dan
penilaian kinerja.

Semua pekerja termasuk pekerja baru harus mendapatkan induction dan pelatihan teknis
pekerjaan agar dapat melaksanakan tugas pekerjaanya dengan selamat dan sehat.
Pelatihan khusus (seperti lisensi K3) diberikan kepada pekerja sesuai peraturan
perundang-undangan yang berlaku di Republik Indonesia

Rencana pelatihan K3 dijabarkan dalam dokumen PEL-XX-0X Rencana Pelatihan K3

6.3.4 Prosedur Operasi

Prosedur operasi disediakan pada setiap jenis pekerjaan dan dibuat melalui Analisa
Keselamatan Kerja oleh pengurus dan Ahli K3 Umum. Informasi yang perlu
dikomunikasikan dalam prosedur meliputi :

a) Persyaratan eksternal/peraturan perundangan-undangan dan internal/indikator kinerja


K3
b) Izin kerja
c) Hasil identifikasi, penilaian, dan pengendalian risiko serta sumber bahaya yang
meliputi keadaan mesin-mesin, pesawat-pesawat, alat kerja, peralatan lainnya,
bahan-bahan, lingkungan kerja, sifat pekerjaan, cara kerja, dan proses produksi
d) Kegiatan pelatihan K3
e) kegiatan inspeksi, kalibrasi dan pemeliharaan
f) pemantauan data
g) hasil pengkajian kecelakaan, insiden, keluhan dan tindak lanjut
h) identifikasi produk termasuk komposisinya
i) informasi mengenai pemasok dan kontraktor
j) audit dan peninjauan ulang SMK3.
k) Prosedur pelaporan informasi yang terkait ditetapkan untuk menjamin bahwa
pelaporan yang tepat waktu dan memantau pelaksanaan SMK3 sehingga kinerjanya
dapat ditingkatkan.

Selanjutnya PT. Pembangunan Abadi Andalas Agung menetapkan prosedur pelaporan


internal yang menangani terkait :

1) Pelaporan terjadinya insiden


2) Pelaporan ketidaksesuaian
3) Pelaporan kinerja keselamatan dan kesehatan kerja
4) pelaporan identifikasi sumber bahaya.

Sedangkan prosedur pelaporan eksternal yang ditetapkan untuk menangani


pelaporan yang dipersyaratkan peraturan perundang-undangan dimuat dalam prosedur
sendiri. Sedangkan beberapa prosedur yang terkait bekerja dengan aman dalam
operasional diantaranya adalah sesuai table berikut ini :

Tabel 2. Prosedur Operasi

No No Dokumen Revisi & Tgl Judul

1 SOP-K3-01 #1 / 03-12-2023 Inspeksi K3


2 SOP-K3-02 #1 / 03-12-2023 Alat Pelindung Diri
3 SOP-K3-03 #1 / 03-12-2023 Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (P2K3)
4 SOP-K3-04 #1 / 03-12-2023 Izin Kerja Aman
5 SOP-K3-05 #1 / 03-12-2023 Pemeliharaan dan Perbaikan Alat Kerja
6 SOP-K3-06 #1 / 03-12-2023 Pengendalian Bahan Kimia Berbahaya (BKB)

Namun demikian, prosedur yang diikuti adalah prosedur PT. Riau Andalan Pulp And Paper
dan Supply Partner, dan juga jika terdapat perbedaan maka yang diikuti adalah Prosedur
PT. Riau Andalan Pulp And Paper dan Supply Partner.

6.3.5 Kesiapsiagaan & Tanggap Darurat, dan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan

Dalam upaya m enghadapi k eadaan d arurat k ecelakaan dan pertolongan pertama pada
kecelakaan maka PT. Pembangunan Abadi Andalas Agung menyiapkan :

a) Personil dan fasilitas P3K dengan jumlah yang cukup dan sesuai sampai
mendapatkan pertolongan medik
b) Proses perawatan lanjutan.

Prosedur menghadapi keadaan darurat harus diuji secara berkala oleh personil yang
memiliki kompetensi kerja, dan untuk instalasi yang mempunyai bahaya besar harus
dikoordinasikan dengan instansi terkait yang berwenang untuk mengetahui kehandalan
pada saat kejadian yang sebenarnya.

Untuk memudahkan dalam penagangan pada kecelakaan maka ditunjuk nomor kontak
darurat sebagai berikut :

Manajer Lapangan : 082283519962 (Ronald)

Safety : 089519971992 (Jacob)

Detil mekanisme tekait kesiapsiagaan & tanggap darurat dan pertolongan pertama pada
kecelakaan dijabarkan dalam Prosedur SOP-K3-01 Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan
dan Penanganan Gawat Darurat. Kemudian investigasi kecelakaan dijabarkan dalam
Prosedur SOP-K3-01 Investigasi Kecelakaan Kerja

6,3,6 Pengendalian Dokumen

Dalam pendokumentasian K3, PT. Pembangunan Abadi Andalas Agung memastikan


bahwa bahwa :

a) Dokumen dapat diidentifikasi sesuai dengan uraian tugas dan tanggung jawab
b) Dokumen ditinjau ulang secara berkala dan jika diperlukan dapat direvisi
c) Dokumen sebelum diterbitkan lebih dahulu disetujui oleh Direktur dan semua
dokumen dikendalkan oleh sekretaris P2K3
d) Dokumen versi terbaru tersedia di tempat kerja yang dianggap perlu
e) semua dokumen yang telah usang segera disingkirkan
f) dokumen mudah ditemukan, bermanfaat dan mudah dipahami.
g) Dokumen berupa manual, prosedur dan instruksi kerja dalam bentuk cetakan/
hardcopy dan didistribusikan di lapangan

Detil pengendalian dokumen dijabarkan dalam Prosedur SOP-K3-01 Pengendalian


dokumen

6.4 Pemantauan dan Evaluasi Kinerja K3


Pemantauan dan evaluasi kinerja K3 PT. Pembangunan Abadi Andalas Agung
dilaksanakan di perusahaan melalui Pemeriksaan, Pengujian, dan Pengukuran.
Pemeriksaan, pengujian, dan pengukuran meliputi :
1) Personil yang terlibat harus mempunyai pengalaman dan keahlian yang cukup
2) Catatan pemeriksaan, pengujian dan pengukuran yang sedang berlangsung harus
dipelihara dan tersedia bagi manajemen, pekerja dan kontraktor kerja yang terkait
3) Peralatan dan metode pengujian yang memadai harus digunakan untuk
menjamin telah dipenuhinya standar K3
4) tindakan perbaikan harus dilakukan segera pada saat ditemukan ketidaksesuaian
terhadap persyaratan K3 dari hasil pemeriksaan, pengujian dan pengukuran
5) Penyelidikan yang memadai harus dilaksanakan untuk menemukan penyebab
permasalahan dari suatu insiden
6) Hasil temuan harus dianalisis dan ditinjau ulang.

6.5 Peninjauan dan Peningkatan Kinerja SMK3

Untuk menjamin kesesuaian dan keefektifan yang berkesinambungan guna pencapaian


tujuan SMK3, PT. Pembangunan Abadi Andalas Agung dan/atau pengurus perusahaan
atau tempat kerja melakukan :

1. Tinjauan ulang terhadap penerapan SMK3 secara berkala

2. Tinjauan ulang SMK3 harus dapat mengatasi implikasi K3 terhadap seluruh


kegiatan, produk barang dan jasa termasuk dampaknya terhadap kinerja perusahaan.

PT. Pembangunan Abadi Andalas Agung secara berkala minimal setiap tahun meninjau
penerapan CSMS / SMK3 Kontraktor untuk memastikan pelaksanaan, kecukupan, dan
keefektifannya meliputi :

1) Evaluasi terhadap kebijakan K3


2) Tujuan, sasaran dan kinerja K3;
3) Hasil temuan audit, Inspeksi, insiden dan ketidaksesuaian
4) Evaluasi efektifitas penerapan SMK3, dan kebutuhan untuk pengembangan SMK3

Sedangkan perbaikan dan peningkatan kinerja berdasarkan pertimbangan sebagai berikut :

1) Perubahan peraturan perundang-undangan


2) Tuntutan dari mitra kerja
3) Perubahan produk dan kegiatan perusahaan
4) Perubahan struktur organisasi perusahaan
5) perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, termasuk epidemologi
6) Hasil kajian kecelakaan dan penyakit akibat kerja
7) Adanya pelaporan dan / atau saran dari tenaga kerja

Anda mungkin juga menyukai