Anda di halaman 1dari 61

PENGAWASAN K3 LISTRIK

Identifikasi Bahaya, Potensi Bahaya Listrik, Petir &


Lift & Prosedur Kerja Aman pada Instalasi Listrik

DIREKTORAT PENGAWASAN NORMA


KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
DITJEN BINWASNAKER
KEMNAKER RI
ELECTRICAL SAFETY

Mencegah
kecelakaan
LISTRIK

2
Arus / Tegangan listrik

DANGER Tidak tampak


Tidak berbau
Tidak berbunyi

Dapat dirasakan
Dapat menyebabkan

Kematian
APAKAH INSTALASI LISTRIK
DI TEMPAT KERJA ANDA

AMAN ???

05/14/2021 4
RUJUKAN PENGAWASAN K3 LISTRIK
(HIRAC NSPK)
NORMA  UU & Peraturan

SNI (PUIL)
STANDAR 
PERIKSA & UJI
PROSEDUR 
AMAN (NAB)
KRITERIA  Bahaya sentuh
Efek thermal
Medan listrik/magnit
5
PENERAPAN

1. Mengidentifikasi
bahaya
• Memeriksa,
• Meneliti,
Pengawas / Instalasi • Menghitung,
Ahli K3 & • Mengukur SAFE
Peralatan • Menguji
listrik • Menganalisis,
DANGER

2. Menilai Risiko 3. Kendalikan


Tujuan K3 Listrik
1. Menjamin kehandalan instalasi listrik sesuai
tujuan penggunaannya

2. Mencegah timbulnya bahaya akibat listrik


 bahaya sentuhan langsung
 bahaya sentuhan tidak langsung
 bahaya kebakaran
UNDANG UNDANG
NO 1 TH 1970
KESELAMATAN
KERJA RUANG LINGKUP

BERLAKU DI SETIAP TEMPAT


KERJA DI WILAYAH KEKUASAAN
HUKUM RI

UNSUR TEMPAT KERJA:


1. Ada tempat usaha baik ekonomi/
sosial
2. Ada tenaga kerja
3. Ada sumber05/14/2021
bahaya
UU No. 1 Tahun 1970
Pasal 2 ayat (2)

Keselamatan kerja berlaku dalam tempat


kerja dimana :

q dibangkitkan, dirubah,
dikumpulkan, disimpan,
dibagi-bagikan atau
disalurkan listrik, gas,
minyak atau air;
Ketenagalistrikan
Ketenagalistrikan

05/14/2021 10
previousnext
UU No. 1 Tahun 1970
Pasal 3 ayat (1)

Dengan peraturan perundangan


ditetapkan syarat-syarat keselamatan
kerja untuk :

q mencegah terkena aliran


listrik yang berbahaya
UU No. 1 Tahun 1970
Pasal 4 ayat (1)

Dengan peraturan perundangan


ditetapkan syarat-syarat keselamatan
kerja dalam perencanaan, pembuatan,
pengangkutan, peredaran,perdagangan,
pemasangan, pemakaian, penggunaan,
pemeliharaan dan penyimpanan bahan,
barang, produk teknis dan aparat
produksi yang mengandung dan dapat
menimbulkan bahaya kecelakaan
UU No. 1 Tahun 1970
Pasal 5 ayat (1)

Direktur melakukan pelaksanaan


umum terhadap Undang-undang ini,
sedangkan para pegawai pengawas
dan ahli keselamatan kerja ditugaskan
menjalankan pengawasan langsung
terhadap ditaatinya Undang-undang
ini dan membantu pelaksanaannya.
Dasar Hukum K3 Listrik
a. UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
b. UU No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
c. Permen No. 12 Tahun 2015 tentang K3 listrik di tempat kerja
d. Permen No. 33 tahun 2015 perubahan tentang K3 listrik di
tempat kerja
e. Permen No. 2 tahun 1989 tentang pengawasan instalasi
penyalur petir
f. Permen No. 31 tahun 2015 perubahan tentang K3 listrik di
tempat kerja
g. Kepdirjen No. 47 tahun 2015 ttg Pembinaan calon Ahli K3
Listrik
h. Kepdirjen No. 48 tahun 2015 ttg Pembinaan calon Teknisi K3
Listrik
RUANG LINGKUP

1. Perencanaan, pembuatan, pemasangan


atau perakitan, penggunaan atau
pengoperasian, dan pemeliharaan
instalasi listrik.
2. Personil yang bertanggung jawab dalam
K3 Listrik.
Dampak Arus Listrik Pada Manusia

Tergantung pada :
besar arus yang mengalir ke tubuh.
bagian tubuh yang terkena.
lama/ durasi pekerja terkena arus
kejut.
EFEK SENGATAN LISTRIK
BESAR ARUS YANG AKIBAT YANG TIMBUL
MELEWATI TUBUH

1 mA, atau kurang TIDAK ADA AKIBAT, TIDAK TERASA


AMAN

1 – 8 mA SENGATAN TERASA TETAPI TIDAK SAKIT


DAN TIDAK MENGGANGGU KESADARAN
8 – 15 mA SENGATAN TERASA SAKIT, TETAPI MASIH BISA
MELEPASKAN DIRI, KESADARAN TIDAK HILANG
BERBAHAYA

15 – 20 mA SENGATAN SAKIT KESADARAN BISA HILANG DAN


TIDAK BISA MELEPASKAN DIRI

20 – 50 mA KESAKITAN, SUSAH BERNAFAS, TERJADI


KONSTRAKSI PADA OTOT & KESADARAN HILANG

100 – 200 mA KONDISI MEMATIKAN LANGSUNG DAN SUSAH


DITOLONG

200 mA atau lebih TERBAKAR DAN JANTUNG BERHENTI BERDETAK


TEGANGAN SENTUH ABB
YANG DIIJINKAN (IEC)

Tegangan Sentuh Waktu Maksimum Yang


(Volt) Diijinkan (Detik)
< 50 ~
50 5
75 1
90 0.5
110 0.2
150 0.1
220 0.05
280 0.03
Arus listrik pada tubuh dapat
mengakibatkan :

menghentikan fungsi jantung dan


menghambat pernafasan.
Panas yang ditimbulkan oleh arus
dapat menyebabkan kulit atau
tubuh terbakar, khususnya pada
titik dimana arus masuk ke tubuh.
Arus listrik pada tubuh dapat
mengakibatkan :

Beberapa kasus dapat


menimbulkan pendarahan, atau
kesulitan bernafas dan gangguan
saraf.
Gerakan spontan akibat terkena
arus listrik, dapat mengakibatkan
cidera lain seperti akibat jatuh atau
terkena/tersandung benda lain.
Proteksi dari Arus Kejut

Proteksi Sentuh langsung :


1. Mencegah mengalirnya arus
melalui tubuh
2. Membatasi arus yang dapat
mengalir melalui badan sampai
nilai yang lebih kecil dari arus
kejut
Bahaya kejut listrik
disebabkan oleh :
• Sentuhan Langsung
• Sentuhan Tidak langsung
Bahaya Sentuhan Langsung

Sentuhan langsung
adalah bahaya sentuhan pada
bagian konduktif yang secara
normal bertegangan
PROTEKSI BAHAYA
SENTUHAN LANGSUNG
METODA :
1 Isolasi bagian aktif
2 Penghalang atau Selungkup
3
3 Rintangan
4
4 Jarak aman atau diluar jangkauan
5 Isolasi lantai kerja.

24
MENGISOLASI BAGIAN AKTIF
05/14/2021 26
MENGISOLASI BAGIAN AKTIF
MENUTUP DENGAN
PENGHALANG/SELUNGKUP
MEMASANG RINTANGAN
MEMBERI JARAK DI LUAR
JANGKAUAN
PROTEKSI BAHAYA
“JARAK AMAN”
Jarak aman atau diluar jangkauan :
TEGANGAN
JARAK (cm)
(KV)
1 50
12 60
20 75
70 100
150 125
220 160
500 300
32
ISOLASI LANTAI KERJA
menghentikan fungsi jantung dan menghambat pernafasan
Luka bakar akibat listrik

05/14/2021
Kemungkinan jatuh dari ketinggian

05/14/2021
BAHAYA SENTUH
TIDAK LANGSUNG

Sentuhan tidak langsung


adalah bahaya sentuhan pada bagian
konduktif yang secara normal tidak
bertegangan, menjadi bertegangan
karena terjadi kegagalan isolasi
PROTEKSI BAHAYA
SENTUH TIDAK LANGSUNG

METODA :
1 Memasang grounding (pembumian)

2 Proteksi dengan lokasi tidak konduktif

3
3 Menggunakan peralatan dengan isolasi ganda
(misal bor
4
4 Mamasang tanda keselamatan

39
GROUNDING

• Grounding
memperkecil resistansi
alat dan bumi
• Saat ada arus kejut
atau tegangan petir,
arus mengalir ke tanah,
grounding melindungi
arus kejut melalui
tubuh
40
MENGGUNAKAN PERLENGKAPAN
DENGAN ISOLASI GANDA
Menggunakan perlengkapan/alat
listrik yang memiliki isolasi
ganda yaitu perlengkapan/alat
listrik dimana bagian-bagian
yang tersentuh dalam
pemakaiannya terbuat dari
bahan isolasi, pada alat kelas ini
tidak diperlukan grounding

41
MAMASANG TANDA KESELAMATAN
MEKANISME PENGESAHAN
INSTALASI LISTRIK

Berkas Commissioning.
perencanaan.
Rekomendasi.

Analisis:
Peraturan atau standar yg berlaku
melampirkan :
- Lay out
ruangan /
Tidak gedung
Memenuhi syarat - Gambar
instalasi
Ya - Spesifikasi
peralatan
PENGESAHAN GAMBAR - Perhitungan
Setuju dipasang. teknis
Rekomendasi.
Ref
1. Peraturan Menteri Tenaga Kerja No Per 02/Men/1989
tentang instalasi penyalur petir (31/2015)
Berlaku untuk SISTEM PROTEKSI EKSTERNAL /
PROTEKSI BAHAYA SAMBARAN LANGSUNG

2. SNI
Sebagai rujukan untuk SISTEM PROTEKSI INTERNAL /
PROTEKSI BAHAYA SAMBARAN TIDAK LANGSUNG

Instalasi penyalur petir yang tidak


memenuhi syarat dapat mengundang bahaya
44
Terjadinya Petir

Arus : 5.000 ~ 200.000 A


o
Panas: 30.000 C

Petir terjadi karena


lompatan elektron-
elektron dari awan
bermuatan negatif ke
Bumi yang bermuatan KERUSAKAN
KERUSAKAN
positif •• THERMIS,
THERMIS,
•• ELEKTRIS,
ELEKTRIS,
•• MEKANIS,
MEKANIS,
INSTALASI
INSTALASI PENYALUR
PENYALUR PETIR
PETIR
PERMENAKER
PERMENAKER PER-02
PER-02 MEN/1989
MEN/1989
SISTEM FRANKLIN
BAGIAN BAGIAN PENTING
PENERIMA

(AIR TERMINAL)
PENERIMA
Sudut perlindungan (AIR TERMINAL)
112 o HANTARAN PENURUNAN
(DOWN CONDUCTOR)
 HANTARAN PENURUNAN
(DOWN CONDUCTOR)
HANTARAN PEMBUMIAN
(GROUNDING)
 HANTARAN PEMBUMIAN
(GROUNDING)

Resistan pembumian
mak 5 ohm

46
KONSEP PROTEKSI BAHAYA
SAMBARAN PETIR

PERLINDUNGAN SAMBARAN LANGSUNG


Dengan memasang instalasi penyalur petir pada
bangunan
Jenis instalasi :
- Sistem Franklin
- Sistem Sangkar Faraday
- Sistem Elektro statik

PERLINDUNGAN SAMBARAN TIDAK LANGSUNG


Dengan melengkapi peralatan penyama tegangan
pada jaringan instalasi listrik (Arrester)
47
Air Termination/Penerima
 Penerima harus dipasang
di tempat atau bagian
yang diperkirakan dapat
tersambar petir
 Jika bangunan yang
terdiri dari bagian-bagian
seperti bangunan yang
mempunyai menara,
antena, papan reklame
atau suatu blok bangunan
harus dipandang sebagai
suatu kesatuan;
Finial penyalur petir (Air
Termination/Penerima)

Dimensi minimum air terminal :


◦ Cu : 35 mm2
◦ Fe : 50 mm2
◦ Al : 70 mm2
Down Conductor / Penghantar
penurunan

 penghantar yang menghubungkan penerima dengan


elektroda bumi;
 harus dipasang sepanjang bubungan (nok) dan atau
sudut-sudut bangunan ke tanah
 Dari suatu bangunan paling sedikit harus mempunyai
2 (dua) buah penghantar penurunan;
 Penghantar penurunan harus dipasang dengan jarak
tidak kurang 15 cm dari atap yang dapat terbakar
kecuali atap dari logam, genteng atau batu;
Down Conductor / Penghantar
penurunan (permenaker : 02/1989)
Bahan penghantar penurunan yang
dipasang khusus harus digunakan kawat
tembaga atau bahan yang sederajat
dengan ketentuan :
◦ penampang sekurang-kurangnya 50 mm’.;
◦ setiap bentuk penampang dapat dipakai dengan
tebal serendah-rendahnya 2 mm.
Jarak antara alat-alat pemegang
penghantar penurunan satu dengan yang
lainnya tidak boleh lebih dari 1,5 meter
Pembumian
Elektroda bumi harus
dibuat dan dipasang
sedemikian rupa sehingga
tahanan pembumian
sekecil mungkin
 Tembaga, baja galvanis
½” (25mm x 4mm)
Tahanan pembumian dari
seluruh sistem
pembumian tidak boleh
lebih dari 5 ohm
Metode penempatan Air
Termination
Perhitungan Kebutuhan Bangunan
akan Sistem Proteksi Petir

A: Macam struktur bangunan


B: Konstruksi Bangunan
C: Tinggi Bangunan
D: Situasi Bangunan
E: Pengaruh Kilat
F: Perkiraan Bahaya
Indeks C: Bahaya berdasarkan
Tinggi Bangunan
Tinggi bangunan Indeks C
sampai......(m)
6 0
12 2
17 3
25 4
35 5
50 6
70 7
100 8
140 9
200 10
Indeks D: Bahaya berdasarkan Situasi
Bangunan
Situasi Bangunan Indeks D
Di tanah datar pada semua 0
ketinggian
Di kaki bukit sampai ¾ tinggi 1
bukit atau di pegunungan sampai
1000 meter

Di puncak gunung atau 2


pegunungan yang lebih dari 1000
meter
Indeks E: Bahaya berdasarkan Hari Guruh

Hari Guruh per tahun Indeks E


2 0
4 1
8 2
16 3
32 4
64 5
128 6
256 7
Perhitungan Kebutuhan Bangunan
akan Sistem Proteksi Petir
Kebutuhan ditentukan berdasarkan
penjumlahan indeks-indeks yang mewakili
keadaan bangunan di suatu lokasi dan
dituliskan :
R = A + B + C + D + E
Sekian dan Terima
kasih
ronald f panggabean
081355456609

Anda mungkin juga menyukai