Anda di halaman 1dari 49

Electrical Safety

HS Department
PT Indonesia Morowali Industrial Park
2018
PENDAHULUAN
1. Tenaga listrik sudah menjadi kebutuhan dasar
bagi masyarakat luas
2. Listrik mengandung potensi bahaya yang dapat
mengancam keselamatan jiwa dan harta benda
3. Kejadian tersengat listrik merupakan tingkat ketiga
angka kematian pada pekerja.
4. Sekitar 97% pekerja dibagian elektrik pernah
mengalami tersengat listrik (NFPA)
REGULASI

1. Undang-undang Nomor 1 Tahun 1970


tentang Keselamatan Kerja, Beserta
Peraturan Pelaksanaannya
2. PERMENAKER No.02/Men/1989 tentang
instalasi penyalur petir
3. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan No
12 Tahun 2015 tentang Keselamatan dan
Kesehatan Kerja Listrik di Tempat Kerja
4. Peraturan Menteri Pertambangan dan
Energi Nomor 01.P/40/M.PE/1990 tentang
Instalasi Ketenagalistrikan
POTENSI BAHAYA LISTRIK
1. Tersengat listrik
2. Kebakaran
3. Bahaya percikan dan ledakan
4. Arus pendek listrik
Kondisi tersebut diatas dapat terjadi sebagai
akibat dari:
• Sistem kabel yang tidak sesuai
• Terpapar oleh peralatan-peralatan listrik
• Jalur kabel yang berada diatas
• Sistem pengaman mesin yang tidak sesuai
• Kelebihan beban pada sirkuit
• lantai kerja basah
• Kerusakan pada peralatan kerja
• Alat pelindung diri yang tidak sesuai
Tersengat Listrik
Tersengat Listrik

• Bahaya dari tersengat listrik tergantung dari


3 hal, yaitu:
– Jumlah arus listrik yang masuk kedalam tubuh
pekerja

– Durasi pajanan arus listrik yang dialami

– Jalur pajanan listrik melalui tubuh pekerja


Tersengat Listrik
Efek samping dari sengatan listrik yang sering
terjadi adalah luka bakar.
Ada tiga jenis luka bakar, yaitu:

Tingkatan pertama, luka bakar terjadi pada bagian


terluar (epidermis) kulit. Ditandai dengan
permukaan kulit yang kemerah-merahan, terdapat
plaque serta rasa sakit minor pada kulit yang
terbakar.
Tersengat Listrik
Tingkatan kedua, pada luka bakar tingkat kedua ini
hampir sama dengan luka bakar tingkat pertama
namun luas permukaan kulit yang terbakar lebih luas
dan disertai juga dengan rasa nyeri tergantung dari
berapa banyak bagian kulit yang terbakar.
Tersengat Listrik
Tingkatan ketiga, pada luka bakar tingkatan ini
korban mengalami kerusakan kulit yang parah dan
umumnya tidak mengalami rasa sakit dikarenakan
kematian sistem syaraf di kulit.
Efek Sengatan Listrik pada Pekerja
0 – 1,1 mA : Batas arus yang disebut perception
current, yang hanya menstimulir
syaraf perasa hingga terasa suatu
rangsangan / getaran, akan tetapi tidak
menyebabkan apa-apa.
1,1 mA - 15 mA : Batas Arus yang disebut letgo Current
menyebabkan syaraf terasa sakit,
tangan seperti kejang akan tetapi
tubuh yang tersentuh masih dapat
melepaskan obyek yang dipegang.
Efek Sengatan Listrik pada Pekerja
15 mA - 20 mA : Syaraf terasa sakit, kejang akan
menjalar keseluruh tubuh, mulut sulit
untuk dikatupkan tekanan darah akan
naik.

20 mA - 250 mA : Batas Arus yang mulai disebut


Fibrillating Current dan menyebabkan
ventricular Fibrillation yaitu rusaknya
susunan syaraf sampai berhentinya
denyut jantung sehingga berakibat
kematian penderita.
Tindakan Pencegahan Tersengat Listrik
• Untuk mengurangi terjadinya sengatan
listrik pada pekerja, dapat dilakukan hal-
hal sebagai berikut:
– Lindungi diri anda dengan bahan-bahan
ataupun peralatan yang bukan merupakan
konduktor
– Gunakan papan kayu, pakaian, selimut, sabuk
atau bahan non konduktor lainnya untuk
melindungi dan menjauhkan korban dari
sumber energi listrik
– Jangan menyentuh korban sebelum sumber
energi listrik dimatikan
– Periksa kondisi korban, apabila korban sudah
tidak bernapas segera lakukan resusitasi
jantung
Kebakaran
Kebakaran
• Selain tersengat listrik, bahaya yang sering terjadi pada
pekerjaan listrik adalah kebakaran.

• Kebakaran umumnya terjadi akibat kerusakan peralatan


atau kesalahan dalam menggunakan peralatan listrik.

• Kebakaran akibat pekerjaan elektrik dapat dicegah


dengan cara sebagai berikut:

1. Periksa secara rutin kondisi kabel-kabel dan


sambungan listrik di area tempat kerja anda
2. Kabel yang terurai dapat menyebabkan kebakaran.
Gantilah kabel yang sudah usang sesegera mungkin
3. Gunakan sambungan listrik sebagaimana mestinya,
jangan gunakan sambungan secara berlebihan
4. Jauhkan peralatan listrik dari daerah yang basah
5. Pastikan bahan-bahan yang mudah terbakar seperti
kain lap, keset, dan material mudah terbakar lainnya
jauh dari sumber listrik
Flash & Blast
Flash & Blast
• Flash adalah suatu kejadian pelepasan energi
panas dan cahaya dari aktivitas elektris di udara
dan biasanya diakibatkan oleh adanya kontak
diantara konduktor aktif.

• Blast (gelombang panas) terbentuk akibat


terjadinya pemanasan udara dan gas-gas secara
instant serta terjadinya penguapan konduktor-
konduktor
Short Circuit
Arus Pendek Listrik
Arus Pendek Listrik

• Terjadi akibat dua node berhubungan


pada sirkuit listrik dengan muatan yang
berbeda satu sama lainnya.

• Akibat dari terjadinya arus pendek


listrik ini
– Kerusakan sirkuit listrik
– Overheating
– Kebakaran
– Ledakan.
Pencegahan Arus Pendek Listrik

• Inspeksi instalasi listik di tempat anda bekerja


terlebih dahulu.

• Gunakan sekering

• Gunakan lampu kerlap kerlip sebagai penanda


bahwa daerah atau peralan tersebut berpotensi
terjadinya arus pendek listrik

• Lakukan pemeriksaan rutin pada instalasi listrik


untuk memastikan bahwa peralatan-peralatan
tersebut masih dalam kondisi aman untuk
digunakan
Alat Keselamatan Kerja untuk
Pekerjaan Elektrik
GROUNDING

Grounding adalah sarana mengalirkan arus petir


yang menyebar ke segala arah ke dalam tanah
MACAM-MACAM GROUNDING

Ground Rod, tipe


grounding yang terbuat dari
kuningan untuk ground yang
terhubung ke tanah dan
dilengkapi dengan bak control
(untuk pengukuran)
GROUNDING

Elektroda Pita, system


grounding yang menggunakan
dasar plat tembaga sebagai
elektroda pita yang dihubungkan
dengan kabel dengan bak control
GROUNDING

Elektroda Plat, system


grounding yang menggunakan plat
tembaga sebagai elektroda
platnya yang dihubungkan dengan
kabel ke bak control
GROUNDING

PENERIMA
 (AIR TERMINAL)

HANTARAN
PENURUNAN
 (DOWN CONDUCTOR)

 HANTARAN PEMBUMIAN
(GROUNDING)

Resistan pembumian
maks 5 ohm
25
MCB ( Miniature Circuit Breaker)

• MCB ini berfungsi sebagai


alat pengaman listrik
dengan beban tinggi dan
konsleting listrik. ada dua
bahan pengaman penting
MCB yaitu Thermis
sebagai alat pengaman
listrik dengan beban lebih
dan elektromagnetik
sebagai pengaman
apabila terjadi konsleting.
ELCB ( Earth Laekage Circuit Breaker)
• Berfungsi untuk pengaman listrik apabila ada
kebocoran arus listrik atau tegangan listrik yang
bocor, kebocoran arus adalah arus yang keluar
bukan dari beban yang diharuskan misal arus
yang masuk pada manusia (manusia tersengat
listrik).

• dengan kata lain ELCB berfungsi sebagai


pengaman manusia dari tegangan sentuh dan
dan tegangan arus listrik.

• Cara kerja ELCB sebagai berikut: apabila ada


kebocoran arus yang berhubungan langsung
dengan tanah atau kabel groun sebelum terjadi
hal yang membahayakan (sengatan Listrik) maka
secara otomatis ELCB akan segera memutus
aliran
ACB( Air Circuit Breaker)

• ACB alat pengaman listrik


yang dapat mengamankan
listrik dengan pemadam busur
api berupa udara (air dalam
bahasa inggris udara) udara
pada atsmosfer berfungsi
sebagai peredam busur api
yang timbul akibat proses
switch ataupun ganguan
hubungan singkat.
OCB ( Oil Circuit Breaker)

• OCB adalah alat pengaman


listrik (CB) yang dimana
bertugas untuk pengamanan
dari percikan api yang timbul
karena gangguan arus listrik.
OCB berfungsi apabila ada
busur api oli atau minyak yang
terdapat di OCB akan
menguap dan menjadi
gelembung, dan gelembung
gelembung tersebut akan
melingkari busur api tersebut.
SF6CB ( Sulfur Circuit Breaker)

• SF6CB berfungsi sebagai alat


peredam busur api dengan
menggunakan gas sulfur
hexaflueroride

• gas tersebut merupakan gas


berat yang memiliki sifat
dielektrik dan memiliki sifat
memadamkan bunga api
dengan baik.
APD ( Alat Pelindung Diri)
1. Safety Helmet type 1 class E ( electrical)

Melindungi kepala dari benturan langsung


dikepala dan memiliki perlindungan dielektrik
(insulasi listrik) hingga 20.000 volt

2. Safety Gloves Electrical

Melindungi tangan dari kontak langsung dengan


aliran listrik dan memiliki perlindungan dielektrik
(insulasi listrik) hingga 7.500 volt
APD ( Alat Pelindung Diri)
3. Coverall Electrical

Melindungi tangan dari kontak langsung dengan aliran


listrik

4. Electrical Safety Shoes

Melindungi tangan akibat kontak langsung


dengan Aliran Listrik
Cara Kerja Aman
Cara Kerja Aman
• Matikan semua sumber energi listrik dari peralatan

• Jangan gunakan saklar jika penutupnya rusak atau hilang

• Pastikan permukaan tanah tempat anda bekerja KERING

• Jangan letakkan material/peralatan yang sifatnya konduktif

• Gunakan pegangan atau alas pada saat mengangkat


barang

• Lepaskan kabel dari stop kontak beserta dengan stekernya

• Gunakan sambungan kabel yang bercabang apabila anda


ingin memasangkan kabel lain
Cara Kerja Aman
• Tutup/lindungi kabel yang menonjol atau keluar
dipermukaan lantai

• Perhatikan rambu-rambu keselamatan yang


terdapat di tempat kerja anda

• Jika menggunakan tangga, gunakan tangga kayu,


fiber glass, atau tangga lain yang terbuat dari
bahan non-konduktif.

• Setiap kabel bawah tanah harus diberi tanda


peringatan disepanjang kabel tersebut
Cara Kerja Aman
Bila terdapat aktivitas
pekerjaan dekat dengan arus
listrik, perhatikan jarak aman.

Power Lines Minimum Lifting


Clearance
150 – 750 V 2.0 m

750 – 50 kV 3.0 m

50k – 250 kV 4.5 m

Over – 250 kV 6.0 m


Cara Kerja Aman
• Hubungkan tiang-tiang pembatas dengan tali untuk
mencegah pekerja masuk ke area berbahaya

• Gunakan lampu penerangan sementara

• Lindungi lampu penerangan sementara dengan keranjang


lampu

• Jangan pernah membengkokkan, melipat bahkan


memotong kabel listrik

• Jangan gunakan kabel listrik sebagai alat untuk


mengangkat atau menurunkan benda

• Dilarang meletakkan kabel listrik pada permukaan logam

• Lindungi kabel dari potensi kerusakan dan cairan


Cara Kerja Aman
• Pastikan peralatan yang digunakan sudah memiliki sistem
proteksi/isolasi yang benar

• Dilarang merokok di area berenergi listrik

• Pastikan seluruh kabel dan sambungan yang digunakan


terbuat dari bahan kedap air

• Lakukan inspeksi rutin terhadap peralatan listrik

• Dilarang membersihkan peralatan dengan menggunakan


cairan mudah terbakar

• Pastikan semua peralatan yang digunakan sesuai dengan


persyaratan untuk pekerjaan di industri.
Cara Bekerja Aman
di Ruang Terbatas
Cara Kerja Aman di Ruang Terbatas
• Jika bekerja di ruang terbatas:

– Periksa terlebih dahulu konsentrasi gas-gas yang terdapat dalam


ruang terbatas yang akan anda masuki

– Periksa dan pilih peralatan kerja yang akan anda gunakan

– Pastikan peralatan kerja tersebut aman untuk digunakan

– Gunakan lampu penerangan

– Jika lampu penerangan sudah mati, segera ganti lampu tersebut

– Gunakan circuit breaker (ELCB) jika bekerja diruang terbatas

– Isolasi kabel-kabel listrik yang digunakan

– Jika menggunakan sambungan sambungan, gunakan sambungan


yang sesuai dengan standar industri
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan
• Jangan sentuh korban, asumsikan korban
masih kontak dengan arus listrik

• Matikan sumber listrik dan Jauhkan


korban dari sumber listrik

• Untuk menjauhkan korban dari sumber


listrik, gunakan non-conductive materials
seperti kayu, dll.

• Pastikan kondisi tempat anda berdiri


dalam keadaan kering.

• Jika terdapat genangan air, gunakan


bantalan atau alas untuk mencegah anda
berdiri pada permukaan atau lantai yang
basah
• D-R-A-B-C
• Awasi tanda-tanda kesulitan
bernafas, bersiaplah melakukan
bantuan nafas maupun CPR
• Tanggalkan pakaian yang
terbakar
• Jangan lepaskan pakaian
maupun benda apapun yang
sudah melekat pada kulit
• Segera cari bantuan medis
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan
Jika terdapat benda/perhiasan yang melekat atau
melingkar pada jari maupun kaki, harus dipotong

• Dinginkan area luka


dengan air mengalir
minimal 10 menit
• Jangan sentuh atau
memecah gelembung
lepuhan karena akan
meningkatkan resiko
infeksi
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan
• Jangan mengoles krim, lotion
atau bahan lain pada luka
bakar
• Tutup luka bakar dengan kain
bersih/pembalut yang tidak
lengket
• Jika mengenai wajah, leher,
atau dada, monitor ketat
pernafasan. Jika korban
menjadi tidak sadar, berikan
posisi miring yang stabil
(recovery position)
• Lakukan survey ulang. Monitor dan catat tanda-
tanda vital, nafas, nadi, serta tingkat kesadaran

• Pada luka bakar listrik pantau pertambahan


kerusakan jaringan setiap hari
Segera bawa
ke Rumah Sakit bila….

 Luka bakar derajat 3


 Luka bakar pada wajah, tangan, kaki
 Luka bakar yang melingkari lengan maupun kaki
 Luka bakar pada jari/telapak tangan dan kaki
 Luka bakar pada ketiak, selangkangan dan alat
kelamin
Segera bawa
ke Rumah Sakit bila..
 Luka bakar pada dada dan wajah yang
melibatkan luka bakar pada jalan nafas
maupun paru-paru
 Luka bakar listrik yang dapat berakibat henti
jantung
 Pada anak-anak/bayi, berapapun luas dan
dalamnya harus mendapat perhatian dokter
HS Department
PT Indonesia Morowali Industrial Park
2018

Anda mungkin juga menyukai