Anda di halaman 1dari 23

H2S TRAINING

Rekayasa Industri
Jl. Kalibata Timur I No. 36
Jakarta Timur
Hidrogen Sulfida
• Sifat: Lebih berat dari udara
– Methana
– Oksigen
– H2S
• Sangat beracun dan mudah
terbakar
• Tidak berwarna
• Cirinya seperti bau telur busuk
• Umumnya ditemukan pada
pekerjaan di ruang terbatas
(confined space)
Hidrogen Sulfida
• Ditemukan dalam pengeboran minyak dan gas
alam.
• Terbentuk akibat penguraian zat organik oleh
bakteri.
• Auto ignition: 2600 C.
• LEL: 4.3%
• UEL: 40.0%
• PEL: 20 – 50 ppm dapat bekerja selama 10
menit.
Semakin rendah tingkat paparan H2S pada
pekerja, semakin besar tingkat keparahan yang
dapat terjadi.
Sumber: Occupational Safety and Health Agencies
Organ Target
• Sistem pernapasan
• Sistem saraf pusat
• kulit

Central nervous system Respiratory system Skin system


Route of Entry
• Eye contact
• Inhalation
Safety Effects
• Kebakaran
• Ledakan
• Korosif / terjadinya karat pada
peralatan
Health Effects
• Menghirup gas H2S dalam
konsentrasi yang tinggi dapat
menimbulkan beberapa efek seperti:
– Tidak sadarkan diri (pingsan)
– Koma, dan
– Kematian
Health Effects
• Penglihatan
– Jika terjadi kontak melalui sistem penglihatan
makan akan dapat menyebabkan iritasi mata
(< 10 ppm)
– Kontak beberapa jam dengan H2S dapat
menimbulkan efek menggores, iritasi mata,
mata berair, seperti terbakar.
– Paparan diatas 50 ppm dapat menimbulkan
mata berair (intense tearing), pandangan mata
kabur, sakit/nyeri apabila melihat cahaya.
– jika terjadi kontak dengan H2S cair, dapat
mengakibatkan frostbite.
Health Effects
• Saluran pernapasan:
– Pusing
– Sakit kepala
– Rasa mual
• Paparan pada konsentrasi yang lebih
tinggi dapat menyebabkan kegagalan
sistem pernapasan, koma dan tidak
sadarkan diri (pingsan).
• Paparan selama lebih dari 30 menit
dengan konsentrasi > 600 ppm dapat
menyebabkan kematian.
Health Effects
• Skin contact
– Iritasi kulit
– Frostbite, jika kontak dengan H2S cair
atau gas dengan konsentrasi tinggi.
– Perubahan warna pada kulit yang
terjadi kontak (kuning keabu-abuan).
– Rasa nyeri.
Protection
• Hirarki Pengendalian
– JANGAN bergantung pada penciuman anda untuk mengindikasikan
keberadaan gas H2S ini atau untuk sebagai peringatan bagi anda
mengenai konsentrasi yang berbahaya.
• Lakukan sampling udara untuk mengetahui kadar oksigen
dan konsentrasi gas H2S di area kerja oleh pekerja yang
kompeten.
• Pekerja yang melakukan sampling harus menentukan
tindakan pengedalian terhadap bahaya-bahaya yang dapat
terjadi seperti kebakaran, ledakan, dll, terlebih dahulu.
• Jika dari hasil pengecekan tersebut diketahui terdapat
konsentrasi H2S, maka gunakan sistem ventilasi yang
baik untuk mengurangi/menghilangkan gas H2S tersebut.
• Jika gas H2S tidak dapat dihilangkan sama sekali, maka
gunakan sistem proteksi pernapasan dan alat pelindung
diri lainnya jika diperlukan, serta tidak pula lupa
menyertakan sistem komunikasi dan penyelamatan
(rescue system).
Protection Equipments
• Gas Detector
– Personal Gas Detector
• Single gas detector
• Multiple gas detector
– Environmental Gas Detector
• Self-Contained Breathing Apparatus
– Work unit, digunakan untuk bekerja dan umumnya
dapat dihubungkan dengan tabung gas berkapasitas
besar.
– Escape unit, digunakan untuk meninggalkan tempat
kerja jika terjadi keadaan darurat.
– Rescue unit, digunakan untuk melakukan pertologan
pertama pada sistem pernapasan jika terdapat korban
akibat paparan gas H2S maupun gas beracun lainnya di
tempat kerja.
• Warning sign
• Flag warning systems
– Untuk gas H2S, gunakan bendera
warna kuning yang menandakan
terdapat gas H2S.
• Alarm systems
• Ventilation systems
• Wind shock
Wind shock

Bug blower (Fan and portable bug blower)


• Rescue unit
– Stretcher
– Resuscitation units
Case Study 1
• Bhopal tragedy (The black box of Bhopal)
• Merupakan musibah industri terburuk dalam sejarah dunia. Ia diakibatkan
pengeluaran 40 metrik ton metil isosianat (MIC) secara tak sengaja dari
pabrik pestisida Union Carbide yang terletak di kota Bhopal, di negara bagian
Madhya Pradesh di India.
• Pabrik tersebut dibuka pada 1969 dan diperluas untuk menghasilkan karbaril
pada 1979. MIC merupakan perantara dalam pemhasilan karbaril.
• Kecelakaan ini langsung menewaskan ribuan jiwa dan melukai antara
150.000 hingga 600.000 lainnya—15.000 di antaranya kemudian meninggal
dari luka-luka tersebut. Ada yang menyebutkan jumlah kematian yang lebih
tinggi.
• Penyebabnya adalah dimasukkannya air ke dalam tangki-tangki berisi MIC.
Reaksi yang kemudian terjadi menghasilkan banyak gas beracun dan
memaksa pengeluaran tekanan secara darurat. Gasnya keluar sementara
penggosok kimia yang seharusnya menetralisir gas tersebut sedang
dimatikan untuk perbaikan. Penyelidikan yang dilakukan menyatakan bahwa
beberapa langkah keselamatan lainnya tidak dijalankan dan standar operasi
di pabrik tersebut tidak sesuai dengan standar di pabrik Union Carbide
lainnya. Selain itu, ada kemungkinan langkah-langkah keselamatan tersebut
dibiarkan sebagai bagian dari "prosedur penghematan" yang dilakukan
perusahaan tersebut di pabrik itu.
• Sebuah penyelidikan BBC pada 2004 memastikan bahwa kontaminasi masih
terus berlangsung.
Case Study 2
• Hydrogen Sulfide leak at Texas oilfield kills one and injures others
• By Sam | JAN 14, 2010

• Jan11, Garden City, TX- One worker was killed and three others were
injured in a Texas gas processing plant, probably due to a leakage of
Hydrogen Sulfide (H2S) gas. The accident ocurred at an oilfield site in
Glasscock county.
• They were all working atop a tank battery when apparently one of them
fell down,  the result of Hydrogen Sulfide’s feared “knockout effect” . The
gas is deadly because it has a bad smell in lower concentrations (smells
like rotten eggs), but in higher concentrations, it simply desensitizes the
human nose, which can no longer smell it and hence the “knockout
effect”.
• What is surprising in this case is that all of them were reportedly wearing
Hydrogen Sulfide gas monitors, that are supposed to measure the H2S
concentration in the ambient air and sound an alarm if dangerous levels
are detected. It is not clear if the instruments did not work, or whether
the workers simply ignored them.
• The workers were rushed via an air ambulance to a hospital, but it was
too late for one of them. The rest are still serious, although stable.
• The incident once again highlights the safety precautions that need to
be taken when dealing with Hydrogen Sulfide gas.
Thank you for your
attention
Safety is our priority
HSE Division
PT Rekayasa Industri

Anda mungkin juga menyukai