C-TPAT
(Custom-Trade Partnership Against Terrorism)
C-TPAT singkatan dari Customs-Trade Partnership Against
Terrorism, adalah program keamanan rantai pasok yang dipimpin
oleh U.S. Customs and Border Protection difokuskan pada
peningkatan keamanan rantai pasok perusahaan swasta sehubungan
dengan terorisme.
Sistem ini bersifat sukarela, akan tetapi menjadi wajib bagi usaha
khusus importir barang yang masuk ke negara US.
C-TPAT adalah perdagangan overseas menggunakan cargo, pesawat,
kapal, kereta, truk, dan lainnya. Dalam program C-TPAT Indonesia
bersama dengan Bangladesh, Pakistan, Malaysia dan Filipina
digolongkan sebagai negara High Risk Country atau negara yang
memiliki kecenderungan terorisme yang tinggi. Entah bagaimana
penilaian negara US terhadap Indonesia sebagai negara dengan
golongan High Risk Country, tetapi menjadi ketetapan bagi mereka
bagi eksportir Indonesia untuk memiliki standar sistem C-TPAT
Pemerintah US mengharuskan beberapa buyer yang
mengimpor barang dari negara-negara tersebut untuk
memastikan bahwa pabrik-pabrik atau perusahaan eksport-
import dinegara itu memenuhi syarat sebagai perusahaan
yang memiliki program C-TPAT yang baik dan / atau memiliki
sertifikat lulus C-TPAT dari Badan Sertifikasi yang bernama
Global Security Verification (GSV).
Klien anda dari Amerika mengharapkan agar anda menerapkan
standart keamanan ini di pabrik
Bea Cukai Amerika mungkin akan datang untuk melakukan
inspeksi dipabrik anda sebagai bagian dari proses validasi C-
TPAT
Banyak importir di Amerika menganggap program ini sangat
penting dan meminta para supplier mereka untuk
menerapkannya
Anda akan mendapati bahwa sebagian besar standart C-TPAT
tidak sulit untuk diikuti
Untuk memenuhi standart ini tidak diperlukan biaya yang
terlalu mahal atau menurunkan efisiensi
Factory anda mungkin sudah memenuhi kriteria keamanan
STANDART C-TPAT
Kontrol Akses Fisik (Physical Acces Control)
Keamanan Personal (Personnel Security)
Keamanan Kontainer (Container Security)
Pelatihan keamanan dan kewaspadaan terhadap ancaman
Keamanan Fisik (Physical Security)
Teknologi Informasi (Information Technology)
KONTROL AKSES FISIK
Kontrol akses harus ditegakkan untuk mencegah masuknya pihak
yang tidak dikehendaki. Semua karyawan, tamu, dan vendor harus
diidentifikasi sebelum measuki wilayah pabrik.
Foto
Identitas
Tanggung Jawab Security
2. Persyaratan Tamu atau Pengunjung
Memberitahukan kepada tamu kebijakan di perusahaan, termasuk
meminta identitas tamu (ex ktp) untuk dicatat di buku tamu dan
ditukarkan dengan kartu visitor
Security harus mengawal tamu menuju ke penerima
Jangan meninggalkan tamu tanpa pengawasan
Pastikan bahwa tamu telah keluar log dan telah mengembalikan
kartu visitor
Menggunakan senter
Menggunakan inspection
mirror
INSPEKSI CONTAINER
3. Ban (Truk dan Kontainer) 4. Lantai (dalam truk)
Gunakan alat
Lakukan pengecekan apakah
Pemeriksaan terhadap cadangan ada orang atau tidak didalam
truk
Periksa bawah karpet
INSPEKSI CONTAINER
5. Tangki Bensin 6. Tempat sopir atau ruangan
penyimpanan
Ketuk tangki untuk
mengetahui apakah bensin
terisi penuh
Lakukan pengecekan pada
Gunakan senter untuk melihat bagian dalam dan luar
isi tangki
INSPEKSI CONTAINER
7. Tangki Udara 8. Poros Penggerak
Ketuk tangki untuk
Lakukan uji ketuk untuk
mengetahui keadaan tangki mengetahui suara hampa
udara
INSPEKSI CONTAINER
9. Roda As 10. Luar / Bawah Kontainer
Cek ruang kosong
Gunakan senter dan inspection
Cek area beterai mirror untuk pengecekan bagian
bawah kontainer
Cek lampu belakang
INSPEKSI CONTAINER
11. Pintu luar dan dalam 12. Lantai (dalam kontainer)
Cek mekanisme penguncian
Lantai datar, tidak terangkat
Cek engsel pintu
Cek perbaikan / tanda las
INSPEKSI CONTAINER
13. Sisi Dinding 14. Dinding Depan
Periksa panel baru / longgar
Periksa panel aman tau tidak
Gunakan senter untuk
Ukur panjang / dinding palsu
melakukan pengecekan
Cek perbaikan / tanda las
INSPEKSI CONTAINER
15. Langit-langit kontainer 16. Unit Pendingin
Ukur tinggi
Buka pintu dan cek area dalam
Cek paku keling apakah longgar
Cek menggunakan lampu senter
atau tidak
KEAMANAN PROSEDUR
Kontainer harus disimpan ditempat yang aman untuk mencegah jangkauan
atau akses oleh orang atau pihak yang tidak dikehendaki yang mencoba
untuk merusak atau memanipulasi kontainer
Kontainer yang sudah terisi harus disimpan dalam lingkungan pabrik yang
dilindungi pagar atau dinding atau disimpan di area lain yang dikelilingi
pagar (jika kontainer disimpan ditempat umum maka harus dijaga setiap
waktu)
PELATIHAN KEAMANAN
Karyawan harus diberitahu akan prosedur yang ada untuk
menangani masalah keamanan dan bagaimana melaporkan
Pelatihan tambahan harus diberikan kepada karyawan
dibagian pengiriman dan penerimaan barang, juga kepada
yang bertugas menerima dan membuka paket dan surat
Pelatihan khusus untuk menjaga integritas kargo, mengenali
persekongkolan internal dan untuk mengontrol akses harus
diberikan
KEAMANAN FISIK
Pagar
Sekeliling wilayah penanganan dan penyimpanan kargo
Pagar interior untuk memisahkan kargo domestik, international, barang
berharga atau kargo yang berisi barang berbahaya
Seluruh pagar harus diperiksa secara rutin untuk memstikan tidak ada pagar
yang terputus atau rusak
Area Parkir
Kendaraan pribadi tidak boleh diparkir di atau dekat area penanganan dan
penyimpanan kargo
KEAMANAN FISIK
Struktur Gedung
Gedung harus dibangun dari bahan yang cukup kuat untuk mencegah
masuknya pihak yang tidak dikehendaki
Lampu
Lampu yang terang harus disediakan didalam dan diluar pabrik