Anda di halaman 1dari 5

IBU – Managing Safe Work

Lampiran M: IBU – Portable Gas Detection Standard

Pengantar

Persyaratan pengujian gas dirancang untuk membantu mencegah personil dari potensi
paparan atau cedera, kerusakan properti atau dampak lingkungan yang merugikan dari
atmosfer berbahaya yang mungkin ada di tempat kerja.
Monitoring untuk keperluan occupational hygiene tidak termasuk dalam standar ini.

Standar ini mengatur persyaratan IBU untuk pengujian gas.

Standar ini berlaku untuk pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan Chevron dan delegasi
serta kontraktor di dalam Chevron Upstream & Gas.

Persyaratan
1. Pengujian gas diperlukan bila ada potensi kondisi udara/ atmosfir berbahaya di lokasi
kerja termasuk lingkungan dengan kekurangan atau kelebihan oksigen, mudah
terbakar/meledak, suasana yang membahayakan kehidupan atau kesehatan secara
segera (immediately dangerous to life or health/ IDLH), atmosfer beracun di atas batas
paparan diperbolehkan.
2. Selalu lakukan pengujian gas dalam hubungannya dengan izin umum untuk bekerja
(General Permit to Work) sesuai dengan IBU Permit to Work Procedure.

3. Pengujian gas portabel harus dilakukan dan dievaluasi oleh Qualified Gas Tester.
4. Pengujian Gas dan/atau penggunaan detektor gas personal (yang dapat dipakai
perorangan) diperlukan selama kegiatan berikut bilamana ada potensi bahaya pada
kondisi udara/ atmosfer:
a. Confined space entry.
b. Kegiatan emergency response (misal merespon kebocoran, tumpahan,dll).
c. Kegiatan excavation (penggalian) and trenching (parit).
d. Penanganan atau penyimpanan bahan berbahya atau kargo (mis. Tangki
penyimpanan/ storage tanks, ships/shipyards, mobil tangker, lokasi limbah
berbahaya dan beracun/ hazardous waste sites, dll).
e. Kegiatan hot work (kecuali dilakukan di area yang ditunjuk sebagai area selamat
untuk hot work).
f. Kegiatan isolation of hazardous energy.(IHE).
g. Kegiatan proses dan produksi (misal operasi fasilitas pabrik, drilling & operasi
produksi, dll).
h. Kegiatan lain atau kondisi sebagaimana yang didefinisikan oleh unit/fasilitas.
5. Gas harus diuji dalam urutan sebagai berikut:
a. Kandungan Oxygen.
b. Gas dan uap mudah terbakar/meledak.
c. Gas dan uap beracun (misal hidrogen sulfida (H2S), benzene).
6. Kondisi kerja yang dapat diterima sesuai dengan persyaratan Chevron dan peraturan
perundangan yang berlaku adalah sebagai berikut:
a. Oxygen: antara 19.5 – 23.5%.
b. LEL: <10%.
c. H2S:
Revision 2.1; 4 December 2014. 1
Printed 30 October 2018. Uncontrolled when printed.
IBU Managing Safe Work.docx
Company Confidential
IBU – Managing Safe Work

i. Kondisi atmosfer yang dapat diterima untuk aktivitas kerja dengan durasi 15
menit atau kurang adalah < 15 ppm.
ii. Kondisi atmosfer yang dapat diterima untuk aktivitas kerja dengan durasi 15
menit atau lebih adalah <5 ppm.
d. Benzene:
i. Kondisi atmosfer yang dapat diterima untuk aktivitas kerja dengan durasi 15
menit atau kurang adalah <5 ppm.
ii. Kondisi atmosfer yang dapat diterima untuk aktivitas kerja dengan durasi lebih 15
menit adalah <1 ppm
7. Pekerjaan tidak bisa dimulai sampai hasil pengujian gas berada dalam batas yang dapat
diterima.
8. Semua hasil pengujian gas harus didokumentasikan dan dicantumkan pada izin kerja
sesuai dengan IBU Permit to Work Procedure
9. Pengujian gas awal harus dilakukan sebelum pekerjaan dapat dimulai.
10. Persyaratan gas testing pada Confined Space termasuk tetapi tidak terbatas pada:
a. Pengujian gas awal harus dilakukan di luar confined space segera sebelum pekerja
masuk ke dalam.
b. Setelah pengujian gas awal dilakukan di luar confined space, uji gas harus dilakukan
di dalam confined space
i. Sebuah tongkat ekstensi harus digunakan untuk sampel sejauh mungkin
kedalam ruangan tanpa melanggar entry barrier.
ii. Ketika ruang terbatas/ confined space tidak dapat disampel menggunakan
tongkat ekstensi, tester gas yang memenuhi syarat (Qualified Gas Tester) harus
memasuki ruang memakai alat bantu pernapasan dengan pasokan udara untuk
menguji gas di ruangan terbatas.
 Qualified Gas Tester harus memiliki izin masuk ruang terbatas/ Confined
Space Entry Permit (diterbitkan khusus untuk pengujian gas) sesuai dengan
IBU Permit to Work Procedure.
c. Sistem ventilasi harus ditutup/ dimatikan selama minimal 30 menit sebelum
melakukan pengujian gas di ruang yang besar.
 Ventilasi tersebut harus dihidupkan kembali setelah menyelesaikan tes gas
dan tidak boleh dihentikan/ dimatikan selama pekerja berada di dalam
confined space.
d. Confined space entry harus dimulai tidak lebih dari 30 menit setelah Qualified Gas
Tester menguji area dan diperbolehkan untuk masuk.
 Jika entry dimulai lebih dari 30 menit setelah diperbolehkan untuk masuk oleh
Qualified Gas Tester, pengujian gas harus diulang dan izin divalidasi ulang
sebelum masuk.
e. Pengujian gas terus menerus harus dilakukan dan didokumentasikan minimal setiap
4 jam kecuali jenis pekerjaan yang dilakukan tidak memungkinkan untuk
pemantauan terus menerus (seperti mencuci tangki air).
11. Persyaratan gas testing pada excavation and trenching termasuk tetapi tidak terbatas
pada:
a. Initial gas testing harus dilakukan apabila terdeteksi:
i. Bau yang tidak diharapkan (misal exhaust fumes, bau H2S, dll.).
ii. Ada struktur subsurface yang tidak diharapkan (misal. Perpipaan, drum, tangki,
dll.).
iii. Ada buangan yang tidak diharapkan.
b. Kegiatan excavation harus dilakukan tidak lebih dari 30 menit sesudah Qualified Gas
Tester melakukan test area dan diperbolehkan untuk bekerja.
2 Revision 2.1; 4 December 2014.
Printed 30 October 2018. Uncontrolled when printed
IBU Managing Safe Work.docx
Company Confidential
IBU – Managing Safe Work

 Jika kegiatan excavation dimulai lebih dari 30 menit sesudah area dinyatakan
diperbolehkan untuk masuk oleh Qualified Gas Tester, maka pengujian gas
harus diulang sebelum aktivitas excavation dapat dilanjutkan.
c. Qualified Gas tester akan menentukan frekuensi untuk tindak lanjut pengujian gas
berdasarkan potensi bahaya diidentifikasi dan akan mendokumentasikannya pada
General Permit to Work.

12. Persyaratan gas testing Hot Work termasuk tetapi tidak terbatas pada:
a. Pengujian gas awal yang harus dilakukan setelah lokasi kerja dan peralatan diisolasi
dan disiapkan.
b. Aktivitas kerja panas harus dimulai tidak lebih dari 30 menit setelah Qualified Gas
Tester telah menguji gas di daerah pekerjaan dan memperbolehkan untuk memulai
pekerjaan.
 Jika kegiatan hot work dimulai lebih dari 30 menit sesuah area dinyatakan boleh
untuk bekerja oleh Qualified Gas Tester, maka pengujian gas harus diulang
sebelum aktivitas hot work dapat dilakukan.
c. Qualified Gas tester akan menentukan frekuensi untuk tindak lanjut pengujian gas
berdasarkan potensi bahaya diidentifikasi dan akan mendokumentasikannya pada
hot work permit.
d. Pengujian gas harus dilakukan didaerah sekitar aktivitas kerja panas pada jarak
minimal 15 meter (50 kaki)
e. Bilamana melakukan pekerjaan panas didalam tangki atau, bejana atau pipa,
pengujian gas harus dilakukan:
i. Di semua bukaan dan ruang tertutup di atas dan di bawah lokasi di mana
pekerjaan panas sedang dilakukan
ii. Di semua bukaan ≤ 15 meter horizontal (50 kaki) dimana pekerjaan panas
sedang dilakukan.
f. Pengujian gas diperlukan bila kendaraan bermotor (baterai atau pembakaran
internal) sedang dioperasikan didalam wilayah dimana uap mudah terbakar mungkin
ada.
g. Gas testing diperlukan bila peralatan elektronik “non-intrinsically safe” atau “non-
explosion proof” yang dioperasikan dengan baterai digunakan dalam area berbahaya
(classified area).
h. Personil yang menggunakan peralatan non-intrinsically safe atau non- explosion
proof di tempat kerja harus memakai monitor gas pribadi.

13. Atmosfer yang berpotensi terdapat penumpukan gas harus diuji sesuai dengan
persyaratan perundangan dan standar Chevron yang berlaku dan/atau best practice
industri yang dapat diterima.
14. Ketika suatu area diduga terkontaminasi, pembacaan deteksi gas harus diambil selama
melakukan pendekatan ke area (seperti tumpahan/ lepasan bahan berbahaya, dll).
15. Menindaklanjuti pengujian gas harus dilakukan:
a. Sebagaimana ditentukan oleh Qualified Gas Tester saat melakukan semua jenis
pekerjaan dalam kondisi yang berpotensi mudah terbakar/meledak, atmosfer yang
membahayakan kehidupan atau kesehatan dengan segera (Immediately Dangerous
to Life or Death/ IDLH), atmosfer beracun diatas batas paparan yang diperbolehkan
atau atmosfer berbahaya lainnya.
b. Setelah setiap istirahat kerja di lokasi kerja berlangsung lebih dari 30 menit.
c. Sebelum mulai bekerja setelah terjadi pergantian shift.
d. Setiap kali ada perubahan kondisi kerja (seperti darurat, perubahan suhu lingkungan,
gangguan kerja, dll).
e. Pada waktu lain yang ditentukan oleh fasilitas/ unit.

Revision 2.1; 4 December 2014. 3


Printed 30 October 2018. Uncontrolled when printed.
IBU Managing Safe Work.docx
Company Confidential
IBU – Managing Safe Work

16. Jika hasil pengujian gas melebihi batas yang dapat diterima, tindakan berikut harus
dilakukan dalam urutan yang tercantum dibawah ini:
a. Segera berhenti bekerja.
b. Evakuasi pekerja dari daerah berbahaya.
c. Menilai bahaya atmosfer dan mengidentifikasi solusi mitigasi
d. Menerapkan solusi mitigasi.
e. Tes ulang kondisi atmosfer.
f. Validasi ulang izin kerja

17. Peralatan portable gas testing, personal gas detectors (yang dapat dipakai/ dikenakan)
harus:
a. Secara intrinsik aman dan disetujui untuk digunakan dalam atmosfer berpotensi
berbahaya oleh organisasi pengujian yang diakui. Satu-satunya pengecualian untuk
persyaratan ini jika peralatan yang instrictly safe tidak terdapat dipasaran.
b. Sesuai untuk digunakan dalam lingkungan yang dipantau (seperti sensitivitas,
spesifisitas, suhu, kelembaban, lingkungan inert dan kerentanan sensor terhadap
gas beracun atau inhibisi oleh gas lain yang ada).
c. Mampu mengukur kandungan oksigen, batasgas mudah terbakar/ mudah menyala
dan gas beracun dan uap secara akurat hingga konsentrasi terendah dimana bahan
menjadi berbahaya.
d. Memiliki alaram yang bersuara/terdengar dan peringatan visual.
e. Dapat di atur set poin alarm-nya.
18. Personal gas monitor harus dikenakan sesuai dengan instruksi penempatan monitor dari
produsen.
19. Peralatan dan perlengkapan pengujian gas (seperti tabung kolorimetri, gas kalibrasi, dll)
tidak boleh digunakan jika telah diubah, rusak atau telah kadaluarsa melampaui umur
layanan yang ditentukan.
20. Peralatan pengujian Gas dan perlengkapan harus dirawat, diperiksa dan disimpan
sesuai dengan instruksi pabrikan.
21. Peralatan pengujian Gas dan perlengkapan harus dikalibrasi dengan gas kalibrasi
bersertifikat yang dikenal konsentrasinya sesuai instruksi pabrikan. Kalibrasi harus
didokumentasikan.
 Jika instrumen tidak lulus uji kalibrasi penuh, harus dikalibrasi ulang oleh produsen.
22. Peralatan pengujian Gas dan perlengkapan harus verifikasi di lapangan:
a. Personal (wearable) gas detektor harus diperiksa setiap hari untuk fungsi auto zero-
nya (misalnya: sebelum digunakan).
b. Handheld/portable gas detectors harus berfungsi dan/atau di-bump test setiap hari
(pengujian harian harus didokumentasikan).
c. Semua peralatan pengujian gas dan perlengkapan yang tidak digunakan secara
teratur harus berfungsi dan/atau di-bump test bulanan (tidak melebihi jangka waktu
30 hari, tes harus didokumentasikan).
d. Semua peralatan pengujian gas dan perlengkapan harus berfungsi dan/atau di-bump
test pada interval tambahan sesuai dengan instruksi pabrikan (tes harus
didokumentasikan).
23. Semua personil yang terlibat dalam aktivitas kerja yang membutuhkan pengujian gas
harus diizinkan untuk mengamati tes gas awal dan semua urutan test berikutnya.
24. Personil yang ditugaskan bertanggung jawab dalam peran pendeteksian gas dan
pekerja menggunakan monitor gas pribadi harus terlatih dan kompeten.
a. Persyaratan training harus didokumentasikan.
4 Revision 2.1; 4 December 2014.
Printed 30 October 2018. Uncontrolled when printed
IBU Managing Safe Work.docx
Company Confidential
IBU – Managing Safe Work

b. Penilaian kompetensi harus didokumentasikan.

Revision 2.1; 4 December 2014. 5


Printed 30 October 2018. Uncontrolled when printed.
IBU Managing Safe Work.docx
Company Confidential

Anda mungkin juga menyukai