Anda di halaman 1dari 384

Ver.

21-Feb-05 by YH © Union Oil of California, dba Unocal 2001


All rights reserved
Pendahuluan

Dasar-dasar Kick Metode


& Driller Peralatan Subsea
Tekanan Menutup 4 5 & 5a & 5b
1 & 1a 2 & 2a 3

Pertanyaan Waktu LOT & Bahaya di


Jeda Toleransi SBM
Alat Tekanan Kick Kedangkalan 9
8
Pembaca 6 7

Off Masalah
Bottom Workover
Khusus 12
Kill 11
10

Ver. 21-Feb-05 by YH
GRUP TRAINING DRILLING

Allen Kelly - (281) 287-5205 - akelly@unocal.com

Benny Mason - (281) 287-7545 - bmason@unocal.com

George Grundt - (281) 287-5217 - ggrundt@unocal.com

Fred Mueller - (0)- 2545-5829 - fred.mueller@unocal.com

Ver. 21-Feb-05 by YH
TUJUAN TRAINING
• Meningkatkan pengetahuan akan:
* Pipa-U (U-Tube)
* Metoda Driller
* Bekerja sama

• Mengembangkan pendekatan (modifikasi):


* Dinamik
* Merencanakan/memikirkan jauh sebelumnya
* Berpikir pandai – belajar pandai / berfikir luas,
jangan menjadi robot dan hanya mengekor.

• Mengikuti peraturan:
* Unocal
* Pemerintah
Ver. 21-Feb-05 by YH
ATURAN TRAINING
• Perhatian tetap tertuju pada agenda

• Setiap orang memiliki tanggung jawab untuk


berperan serta aktif
• Satu orang bicara di setiap saat

• Semua ide mendapat perhatian!


* Hargailah perbedaan
* Mungkin ada lebih dari satu jawaban

• Datanglah tepat pada waktunya!

Ver. 21-Feb-05 by YH
DETAIL PENTING
• Manual – milik anda

• Catatan – bisa di buku atau di kertas

• Pemecahan masalah – bekerja sebagai tim


• Pekerjaan rumah – DIKERJAKAN – agar lulus tes

• Tes - tertulis/simulator

• Rileks- Semakin banyak kita bekerja bersama, semakin


banyak kita belajar
• Parking Lot – Apabila belum terjawab, semua pertanyaan
akan ditampung sementara dan akan dibahas kemudian.
Ver. 21-Feb-05 by YH
DETAIL LAINNYA YANG PENTING
Pintu Darurat

Dilarang Merokok

Toilet

Hand Phone/Pager

Waktu Dimulai Jam 8 Tepat

Waktu Selesai Kira-kira Jam 16.30

Makan Siang

Istirahat
© Union Oil of California, dba Unocal 2001
All Ver. 21-Feb-05
rights reserved by YH
Mengapa Kita Ada Di Sini?
• Industri minyak menghabiskan jutaan dolar setiap
tahunnya untuk masalah kontrol sumur. Masalah
lingkungan sebagai akibat dari masalah kontrol sumur
berperan menambah komponen biaya. Tetapi masalah
kontrol sumur dapat berakibat pada kehilangan sesuatu
yang lebih berharga daripada uang, JIWA MANUSIA.
Masalah dapat terjadi di perusahaan dan di tahapan
manapun: eksplorasi, pengembangan/workover, sumur
dalam atau dangkal, dan tekanan tinggi (12,000 psi) atau
rendah (15 psi). Potensi masalah kontrol sumur dan
blow-out selalu ada.

Ver. 21-Feb-05 by YH
MENGAPA KITA ADA DI SINI?
Konsekuensi dari kegagalan berakibat fatal.
Kebanyakan masalah ini diakibatkan kelalaian
penggunaan “PRAKTEK TERBAIK” seperti:

• Komunikasi
• Pemahaman
• Kewaspadaan
• Peralatan

Kita bersama di sini berusaha menghilangkan


masalah kontrol sumur dengan mengingatkan anda
untuk menggunakan “PRAKTEK TERBAIK”, bekerja
sebagai tim, dan kembali pada dasar.
Ver. 21-Feb-05 by YH
Komunikasi

You are the chief airplane washer at the company hangar and you:

Hook high pressure hose up to the soap suds machine.

Turn the machine "on".

Receive an important call and have to leave work to go home.

As you depart for home, you yell to Don, your assistant, "Don,turn it off.”

Assistant Don thinks he hears, "Don't turn it off." He shrugs,and leaves the
area right after you.

Refer to attachment for the results.

Ver. 21-Feb-05 by YH
DETAIL PENTING
• Manual – milik anda

• Catatan – bisa di buku atau di kertas

• Pemecahan masalah – bekerja sebagai tim


• Pekerjaan rumah – DIKERJAKAN – agar lulus tes

• Tes - tertulis/simulator

• Rileks- Semakin banyak kita bekerja bersama, semakin


banyak kita belajar

• Parking Lot – Apabila belum bisa dijawab, semua


pertanyaan akan ditampung sementara dan akan
dibicarakan
Ver. 21-Feb-05 by YH
kemudian
DETAIL LAINNYA YANG PENTING
Pintu Darurat

Dilarang Merokok

Toilet

Hand Phone/Pager

Waktu Dimulai Jam 8 Tepat

Waktu Selesai Kira-kira Jam 16.30

Makan Siang

Istirahat
© Union Oil of California, dba Unocal 2001
All Ver. 21-Feb-05
rights reserved by YH
Mengapa Kita Ada Di Sini?
• Industri minyak menghabiskan jutaan dolar setiap
tahunnya untuk masalah kontrol sumur. Masalah
lingkungan sebagai akibat dari masalah kontrol sumur
berperan menambah komponen biaya. Tetapi masalah
kontrol sumur dapat berakibat pada kehilangan sesuatu
yang lebih berharga daripada uang, JIWA MANUSIA.
Masalah dapat terjadi di perusahaan dan di tahapan
manapun: eksplorasi, pengembangan/workover, sumur
dalam atau dangkal, dan tekanan tinggi (12,000 psi) atau
rendah (15 psi). Potensi masalah kontrol sumur dan
blow-out selalu ada.

Ver. 21-Feb-05 by YH
MENGAPA KITA ADA DI SINI?
Konsekuensi dari kegagalan berakibat fatal.
Kebanyakan masalah ini diakibatkan kelalaian
penggunaan “PRAKTEK TERBAIK” seperti:

• Komunikasi
• Pemahaman
• Kewaspadaan
• Peralatan

Kita bersama di sini berusaha menghilangkan


masalah kontrol sumur dengan mengingatkan anda
untuk menggunakan “PRAKTEK TERBAIK”, bekerja
sebagai tim, dan kembali pada dasar.
Ver. 21-Feb-05 by YH
Komunikasi

You are the chief airplane washer at the company hangar and you:

Hook high pressure hose up to the soap suds machine.

Turn the machine "on".

Receive an important call and have to leave work to go home.

As you depart for home, you yell to Don, your assistant, "Don,turn it off.”

Assistant Don thinks he hears, "Don't turn it off." He shrugs,and leaves the
area right after you.

Refer to attachment for the results.

Ver. 21-Feb-05 by YH
DASAR-DASAR TEKANAN

© Union Oil of California, dba Unocal 2001


All Ver. 21-Feb-05
rights reserved by YH
Kontrol Sumur
Penekanan di matematika dan perhitungan, Kontrol Sumur sangat
sederhana seperti permainan jungkat-jungkit. Selanjutnya kita
belajar menghitung BHP (Bottom Hole Pressure=Tekanan di Dasar
Lubang), Tekanan Hidrostatik (Tekanan lumpur pada Kondisi Diam),
Gradien, Volume dan Gaya – Ingatlah gambar di bawah ini !

0psi 0psi

Hidrostatik = 5000 psi Hidrostatik = 5000 psi

Ver. 21-Feb-05 by YH BHP = 5000 psi


Tekanan / pressure
Total gaya ke bawah sebesar 3 lbs tapi apakah ini tekanan / pressure?

1 lb 1 lb 1 lb

1
3
2
0 lb

Ver. 21-Feb-05 by YH
Tekanan
Gaya ke bawah sebesar 3 lbs
dirasakan oleh total area permukaan
1 in2. Apakah ini tekanan?

1 lb
Gaya = 3 lbs = 3 psi
Luas 1 in2
1 lb

1 lb
1”
1”

1
3
2
0 lb

Ver. 21-Feb-05 by YH
Tekanan
Di industri ketika menghitung tekanan, biasanya tekanan dihubungkan dengan
lumpur. Kita akan membahas mengenai tekanan ini di kelas ini. Sekarang mari
kita bahas mengenai lumpur yang diam.

lumpur yang diam menghasilkan tekanan yang dinakanan Tekanan Hidrostatik.

hidro (lumpur) statik (diam)

1’ PSIhidrostatik = Berat lumpur ppg x 0.052 x Tinggi Vertikal lumpur

1”
1”

Berat
lumpur
0 lb
Ver. 21-Feb-05 by YH
Apakah 0.052?
12”
1”
12” 1”

1 ft. = 0.052 gal.

12”

12” X 12” = 144 in2

Satu kaki kubik kontainer mampu menampung 7.5 galon lumpur.


Karena kita mengukur tekanan dalam in2, kita bagi dengan in2.

Jika kita bagi 7.5 galon dengan 144 in2, diketahui bahwa kolom lumpur 1
in. X 1 in. X 1 ft. tinggi menampung 0.052 galon lumpur.

Ver. 21-Feb-05 by YH
Gradien
Kerapatan lumpur diukur dalam pound per galon (ppg) kalikan dengan 0.052
didapatkan tekanan hidrostatik (psi). Tekanan hidrostatik untuk tiap satu kaki
lumpur disebut “gradien tekanan” (G) lumpur atau perubahan tekanan per kaki
(psi/ft).

Gradienpsi/ft = Berat lumpur ppg x 0.052 x 1ft


Jika 0.052 galon kontainer diisi 10 ppg lumpur, berapa tekanan yang ada?

1”
10ppg x 0.052gal/sq. in./ft = Tekananft
1” 10 x 0.052 = 0.52 psift

1 ft. = 0.052 gal.

Artinya untuk setiap kaki lumpur di sumur, tekanan akan meningkat


0.52 psi. Karena, Gradienpsi/ft x TVDft = Tekanan hidrostatikpsi

Ver. 21-Feb-05 by YH
TVD vs MD
Kerapatan lumpur adalah fungsi
dari gaya gravitasi di mana
gravitasi merupakan komponen
vertikal, tekanan hidrostatik di
dasar adalah jumlah seluruh
komponen vertikal.
Sketsa sebuah lubang miring
menjelaskan bagaimana fakta ini
benar. Terlihat bahwa kolom 10’
lumpur dapat diibaratkan sebagai 11’
susunan kotak, di mana berat tiap
kotak menekan vertikal blok di
bawahnya.
Di sini kita lihat tinggi vertikal
(kedalaman) kolom lumpur, bukan
panjang terukur, yang harus
digunakan dalam perhitungan
tekanan.
Ver. 21-Feb-05 by YH
Persamaan Tekanan
• Tekanan Hidrostatik (psi) = MW (ppg) X 0.052 X Kedalaman (ft)
HP = PPG X 0.052 X TVD

• Tekanan Hidrostatik(psi) = Gradien (psi/ft) X Kedalaman (ft.)


HP = G X TVD

• Gradien (psi/ft) = Berat Lumpur (ppg) X 0.052


G = MW X 0.052

• Berat Lumpur Ekuivalen (ppg) = Gradien (psi/ft)  0.052


EMW = G  0.052 or EMW = Press.  TVD  0.052

• Gradien (psi/ft.) = Tekanan (psi)  Kedalaman (ft.)


G = P  TVD

Tekanan di Dasar = Tekanan Hidrostatik + Pembaca Tekanan


Ver. 21-Feb-05 by YH
ID2  1029.4 = bbl/ft Kapasitas
4.282  1029.4 =
(4.28 x 4.28)  1029.4 = 0.01776 bbl/ft
4.28 “ ID

0.01776 bbl lumpur 1 ft pipa

Ver. 21-Feb-05 by YH
Kapasitas
Untuk menghitung kapasitas lumpur di antara pipa dan casing (Kapasitas
Annulus), persamaan yang digunakan: (ID2 - OD2)  1029.4 = bbl/ft
8.68” ID Casing (ID2 - OD2)  1029.4 = bbl/ft
(8.682 - 52)  1029.4 =
[(8.68 x 8.68) - (5 x 5)]  1029.4 =
50.34  1029.4 = 0.0489 bbl/ft

5” OD pipa

1 ft bbl
0.0489
lumpur
of pipe

Ver. 21-Feb-05 by YH
Segitiga Persamaan

Tekanan psi = MWppg X 0.052X TVDft

Jika anda ingin mencari tekanan,


masukkan informasi yang diketahui
dan gunakan persamaan di atas.
Tekananpsi

MWppg X 0.052 X TVDft

Ver. 21-Feb-05 by YH
Segitiga Persamaan
Jika anda ingin mencari MW, masukkan
informasi yang diketahui dan gunakan
persamaan.
1) SIDPP sebesar 500 psi. TVD sebesar
11,000 ft.
MW = 11.2 ppg. Berapa kenaikan MW
diperlukan untuk mematikan sumur?
Berapa besar KWM baru?
0.87
_______ppg KWM
12.1
= ______ppg
500 psi
Pressure
500 psipsi MWppg =
0.052 x 11000 ft

MWppg =
500
572

KWM = 0.87 + 11.2 = 12.07


? ppg X 0.052 X 11000
MW TVDft ft

Ver. 21-Feb-05 by YH
Segitiga Persamaan
Jika anda ingin mencari TVD, masukkan
informasi yang diketahui dan gunakan
persamaan.
1) Ketika mencabut, dipakai lumpur 9.6
ppg, anda lupa mengisi lubang. Jika di
atas seimbang sebesar 100 psi, berapa
besar penurunan lumpur sebelum
mencapai di bawah seimbang?
_______ft 200
Pressure
100psi psi 100 psi
FT =
9.6ppg x 0.052
100
FT =
0.5

Di kalkulator anda masukkan:


• 9.6 x 0.052 = 0.5 psi/ft
MW ppg X 0.052
9.6ppg ? ft
.052 X TVD • 100  0.5 = 200ft

Ver. 21-Feb-05 by YH
TEKANAN FORMASI
8.4-8.9 ppg adalah Tekanan Formasi Normal
Tekanan Formasi Abnormal lebih besar dari 8.9 ppg
Tekanan Formasi Subnormal lebih kecil dari 8.4 ppg
Meningkatnya berat spons, lumpur Jika spons dibungkus plastik (ditutup)
tertekan ke luar. maka lumpur tidak dapat ke luar dan
Jika dibuat lubang di dasar spons, tertekan oleh berat spons di atasnya.
tidak ada sesuatu terjadi. Jika anda membuat lubang di dasar
spons, akan terjadi semburan ke luar

Ver. 21-Feb-05 by YH
TEKANAN FORMASI Normal,
Abnormal & Subnormal

8,000’ 4,500  8,000 = 0.560 psi/ft


0.560  0.052 = 10.8 ppg
B
4,500  10,000 = 0.450 psi/ft
0.450  0.052 = 8.7 ppg

10,000’
A
Tekanan formasi 4,500 psi di 8,000’
termasuk tekanan Abnormal!

P
form
asi =4
500
psi

Ver. 21-Feb-05 by YH
KOMUNIKASI DI
CHARGED SANDS PERMUKAAN
BERBAHAYA PADA
SUMUR ANDA!

Penyemenan yang buruk


dapat berakibat komunikasi
Ver. 21-Feb-05 by YH dengan bagian luar casing.
Lokasi Di Atas Struktur – Daerah Bertekanan
Normal
SUMUR A SUMUR B SUMUR C SUMUR D
SEMUA ZONA
GRADIEN “NORMAL”
3600’ D

3900’ C S
GA
4000’
U NG
EMP B KONTAK GAS/AIR
4100’ L
A
SI R
PA
U NG PD= PC= PB= 1860 psi G = 1860 / 3600ft = 0.517 psi/ft
MP
LE
MW D = 9.9 ppg

PC = PB= 1860 psi G = 1860 / 3900ft = 0.477 psi/ft MW C = 9.2 ppg

PB = 4000’ x 0.465 psi/ft = 1860 psi MW b = 8.9 ppg


PA = 4100’ x 0.465 psi/ft = 1906 psi MW a = 8.9 ppg
Ver. 21-Feb-05 by YH
Pipa U
Ketika mengebor sumur, kita menghadapi efek Pipa U.

Workstring dan
annulus membentuk
U-tube.

10,000 kaki

Pembaca tekanan =
Tekanan di Dasar.
Ver. 21-Feb-05 by YH
Pipa U

Jika kita mengisi tabung


kaca dengan lumpur
beratnya 9.6 ppg ke
mana lumpur bergerak
dan berapa pembaca
tekanan?
10 ft

9.6ppg x 0.052 x 10ft = 5


Ver. 21-Feb-05 by YH
Pipa U
Dua kolom lumpur yang berhubungan di dasar akan seimbang pada
kondisi statik.

Jika kita menaruh


beberapa galon lumpur
beratnya 12 ppg di
tabung apa yang akan
terjadi dan berapa
pembaca tekanan?
10 ft

5 = 9.6ppg x 0.052 x 10ft


Ver. 21-Feb-05 by YH
Praktek
Pipa U
Hitung Tekanan di Dasar!

AIR

1,500 ft - 13.6 ppg


13.6 x 0.052 x 1,500 = 1060 psi

10.2 ppg

4,000 ft - 10.2 ppg


10.2 x 0.052 x 4000 = 2122 psi

6000 ft

6000 ft TVD
10.2 x 0.052 x 6,000 =3182 = (1060) + (2122)
Ver. 21-Feb-05 by YH
Praktek
Pipa U
Hitung Tekanan di Dasar!

1,000 ft - 10 ppg
10 x 0.052 x 1000 = 520

5,500 ft - 10 ppg
10 x 0.052 x 5,500 = 2860

5,000 ft - 9.6 ppg


9.6 X 0.052 x 5,000 = 2496

500 ft - 6 ppg
6000 ft
6 x 0.052 x 500 = 156
6000 ft TVD
520 + 2496 = 3016 = 2860 + 156
Ver. 21-Feb-05 by YH
Praktek
Pipa U
Hitung berapa banyak slug yang turun!

6000 - 4628 - 1200 = 172 ft

1,200 ft - 12 ppg
12 x 0.052 x 1200 = 749 psi

6,000 ft - 10.5 ppg


10.5 x 0.052 x 6000 = 3276 psi
3276 - 749 = 2527 psi
2527  0.052  10.5 = 4628 ft

6000 ft

6000 ft TVD
3276
Ver. 21-Feb-05 by YH
Praktek
Jika kedua kolom lumpur tidak seimbang dan lumpur tidak
ada yang ke luar, tekanan akan terjadi.
Pipa U

= Pembaca Tekanan.

6,000 ft - 12.5 ppg 6,000 ft - 10 ppg

6000 ft

6000 ft TVD
BHP =
Ver. 21-Feb-05 by YH
Kontrol Sumur

780

Pembaca Tekanan Permukaan =


3900 - 3120 = 780 psi

6,000 ft - 12.5 ppg 6,000 ft - 10 ppg


JIKA: JIKA:
12.5 x 0.052 x 6000 = 10 x 0.052 x 6000 =
3900 psi 3120 psi

6000 ft

Maka BHP = 3900


Ver. 21-Feb-05 by YH
Kontrol Sumur

Ingat !

0psi 780psi

Hidrostatik = 3900 psi Hidrostatik = 3120 psi

Ver. 21-Feb-05 by YH BHP = 3900 psi


Ekspansi Tak
Terkontrol

0’ PANJANG 600-1200’

500’ PANJANG 40’

1000’ PANJANG 20’

1500’ PANJANG 13.5’

LUMPUR
Ver. 21-Feb-05 by YH 2000’ PANJANG 10’
EKSPANSI GAS
P 1 X V1 = P2 X V2 or V2 = (P1 X V1)  P2

P1 = 5000 psi Hidrostatik Baru =


(9.6 X 0.052) X 5000 =
V1 = 10 bbl 2500 psi

Hidrostatik = ? bbl Gas P2 = Where?


2500 psi
(9.6 X 0.052) X 10,000 = Bagian atas
5000 psi
gas 5000’ V2 = ?20bbls
bbl

10 bbl gas
Hidrostatik Baru = (9.6 Hidrostatik Baru =
X 0.052) X 1000 = 500 (9.6 X 0.052) X 100 =
psi 50 psi
? bbl Gas ? bbl Gas
Bagian atas Bagian atas
gas 1000’ gas 100’
P2 = Where?
500 psi 50 psi
P2 = Where?
V2 = 100 bbl
? bbls V2 = ?1000
bblsbbl
Ver. 21-Feb-05 by YH
INVERSI TEKANAN

250 250 Pembaca Tekanan.


+ 2500 Hidrostatik di shoe
2750 psi di casing shoe

Hidrostatik = (10000 – 143) X 0.052 X 9.6= 4930 psi

250 Pembaca Tekanan.


+ 4930 Hidrostatik
5180 psi Tekanan Gas.

143 ft
Ver. 21-Feb-05 by YH
INVERSI TEKANAN

2680

5180 psi di shoe


- 2500 Hidrostatik di shoe
2680 Pembaca Tekanan. Hidrostatik =
5000 X 0.052 X 9.6 = 2500
psi

5180 Tekanan Gas. 5180 143 ft


+ 2430 Hidrostatik
7610 psi di Dasar Hidrostatik =
(5000 – 143) X 0.052 X 9.6
= 2430 psi
Ver. 21-Feb-05 by YH
INVERSI TEKANAN
5180

143 ft 5180

5180 Tekanan Gas.


+ 2430 Hidrostatik di shoe
7610 psi di shoe

Hidrostatik = (10000 – 143) X 0.052 X 9.6 = 4921


psi
5180 Tekanan Gas.
+ 4921 Hidrostatik
10,101 psi di Dasar

Ver. 21-Feb-05 by YH
ECD Hidrostatik = 10 X 10,000 X 0.052
2300 = 5,200 psi
Kehilangan Gesek Sirkulasi BHP = 5,200 + 115
SPM = 100 di Jalur Permukaan = 5,315 psi
= 150 psi ECD = 5,314 ÷ 10,000 ÷ 0.052
Berat lumpur = 10 ppg Annular Buka = 10.22 ppg

BERAPA TEKANAN
2150

YANG DIRASAKAN
Kehilangan Gesek
di Drill string = 745 psi Kehilangan Gesek
di bit = 1290 psi
Kehilangan Gesek di

DI DASAR?
Annulus (AFL) = 115 psi

1405 115
Ver. 21-Feb-05 by YH
TVD = 10,000 ft
ECD Hidrostatik = 10 X 10,000 X 0.052
Sirkulasi Balik = 5,200 psi
2300
Sirkulasi BHP = 5,200 + 2,035
= 7,235 psi Berat Lumpur = 10 ppg
SPM = 100
ECD = 7,235 ÷ 10,000 ÷ 0.052
Annular Tutup
= 13.91 ppg
Kehilangan Gesek

BERAPA TEKANAN
di Jalur Permukaan
0 = 150 psi

2150

YANG DIRASAKAN
Kehilangan Gesek
di Drill string = 745 psi Kehilangan Gesek Kehilangan Gesek di

DI DASAR?
di bit = 1290 psi Annulus (AFL) = 115 psi

745 2035
Ver. 21-Feb-05 by YH
TVD = 10,000 ft
STATISTIK GULF COAST
DARI 1960 SAMPAI 1996
ADA 1,206 KICK DILAPORKAN
SATU BLOWOUT TERJADI HAMPIR SETIAP 110 KICK

• PENGEBORAN EKSPLORASI - 30%

• PENGEBORAN PENGEMBANGAN - 22%

• COMPLETION - 8%

• WORKOVER - 24%

Ver. 21-Feb-05 by YH
STATISTIK GULF COAST
DARI 1960 SAMPAI 1996
STATISTIK PENGEBORAN

• KE LUAR LUBANG (trip-out) - 37%

• PENGEBORAN (drilling) - 35%

• MENCABUT DARI LUBANG (come-out) - 4%

• MASUK LUBANG (trip-in) - 3%

• SIRKULASI (circulation) - 0.5%


Ver. 21-Feb-05 by YH
Stands Hitungan Aktual Trip T. Trip T.
Disp. Mulai Selesai
5 stds 3 3 20 17
10 stds 3 2.5 17 14.5
15 stds 3 2.5 14.5 11 20 -
20 stds 3 11
17 -
25 stds 3
14 1/2 -
11 -
Cek aliran ternyata tidak ada aliran.
Cek aliran ternyata tidak ada aliran.

Sumur tidak mengalir, tapi


mungkin ada kick di sumur !!

Ver. 21-Feb-05 by YH
Tekanan Swab
Pada kondisi statik, tekanan di dasar = tekanan hidrostatik.
Saat pipa dicabut, gesekan menyebabkan tekanan swab
yang arahnya ke atas.

10 ppg

Tekanan Swab

BHP = 10,000 X 10 X 0.052 = 5,200 psi


Ver. 21-Feb-05 by YH
Tekanan Formasi = 5,100 psi
10,000 ft
Tekanan Swab
Jika tekanan swab melebihi dari batas atas keadaan
seimbang, lumpur formasi akan masuk ke dalam sumur.
Pada contoh ini, tekanan swab lebih 50 psi dari batas atas
10 ppg keadaan seimbang. Ini menyebabkan lumpur formasi
masuk sumur.

Tekanan Swab = 150 psi

BHP = (10,000 X 10 X 0.052) - 150 psi = 5,050 psi


Ver. 21-Feb-05 by YH
Tekanan Formasi = 5,100 psi
10,000 ft
Tekanan Swab
Ketika gerakan pipa dihentikan, gesekan hilang dan
di atas seimbang kembali.

10 ppg Meskipun di atas seimbang kembali, lumpur yang ter-swab


masih tetap ada di dalam sumur.

Influks ini menyebabkan sedikit migrasi atau tidak sama


sekali dan tidak ada ekspansi. Cek aliran tidak akan
menunjukkan aliran.

TETAPI ADA KICK DI DALAM SUMUR!!

BHP = 10,000 X 10 X 0.052 = 5,200 psi


Ver. 21-Feb-05 by YH
Tekanan Formasi = 5,100 psi
10,000 ft
Tekanan Swab
Faktor yang menyebabkan tekanan swab:
• Ruang bebas
10 ppg • Titik Leleh (yield point) dan Kekuatan Gel
Lumpur (gel strength)
• Kecepatan mencabut pipa
• Panjang Drill string

Ver. 21-Feb-05 by YH
10,000 ft
Tekanan Surge
Tekanan Surge adalah gaya ke bawah yang muncul
akibat diturunkannya drill string dan menyebabkan
gesekan karena lumpur dibuang ke luar lubang.
Tekanan surge meningkatkan BHP.
10 ppg
Faktor yang menyebabkan tekanan surge:
• Ruang bebas
• Titik Leleh dan Kekuatan Gel Lumpur

• Kecepatan gerakan pipa


• Panjang Drill string

Tingginya tekanan surge dapat mengakibatkan


pecahnya formasi dan kehilangan sirkulasi.

Tekanan Surge = 150 psi

Ver. 21-Feb-05 by YH
10,000 ft
DETEKSI KICK DAN PROSEDUR
MENUTUP SUMUR

© Union Oil of California, dba Unocal 2001


All Ver. 21-Feb-05
rights reserved by YH
KECENDERUNGAN DETEKSI KICK,
SAMA SEPERTI MENGEBOR

• Apa kecenderungannya

• Bagaimana anda menentukan


kecenderungannya
• Kerjasama tim

• Pikir dan lakukanlah

Ver. 21-Feb-05 by YH
Kick
PENYEBAB

KONDISI UTAMA YANG MENYEBABKAN


TERJADINYA KICK:

TEKANAN DI LUBANG SUMUR MENJADI LEBIH


KECIL DARI TEKANAN DI FORMASI

Ver. 21-Feb-05 by YH
Sering Terjadi
Pengukuran volume pengisian
1. Tidak mengisi ketika mencabut drill string (dan
lubang penuh dengan volume pemindahan ketika
running)
lumpur pengeboran
TRIP TANK!

2. Mengebor zona Prosedur teknik dan


dengan tekanan prosedur sumur yang baik;
DSM yang waspada dan hati-
diketahui menggunakan hati.
berat lumpur terlalu
kecil. WASPADA

3. Mengebor formasi Teknik yang hati-hati, desain


dengan tekanan sumur yang benar
abnormal yang tidak STUDI SUMUR SEKITAR!
diketahui sebelumnya.
Jarang Terjadi
Ver. 21-Feb-05 by YH
Sering Terjadi

4. Kehilangan Sirkulasi Teknik yang hati-hati; desain


sumur yang benar.
(Tinggi lumpur, bukan
kecepatan hilangnya ATASI KEHILANGAN SIRKULASI
lumpur yang penting di SEGERA !
kontrol sumur).
5. Menarik kembali lumpur Pengukuran volume
dengan swabbing. pengisian ketika mencabut
drill string.
TRIP TANK!
6. Berat lumpur cukup berat Pengukuran volume pengisian
untuk mengebor, tapi tidak ketika mencabut drill string.
untuk trip. TRIP TANK!
Jarang Terjadi
Ver. 21-Feb-05 by YH
DETEKSI KICK KETIKA MENGEBOR
TANDA BAGAIMANA MENGECEK

1. Kenaikan di saluran ke Stop pompa & cek aliran


luar aliran

2. Kenaikan volume pit Stop pompa & cek aliran

Catatan: Jangan berasumsi aliran kecil bukanlah kick. Amati cukup


lama untuk meyakinkan. Taruh aliran sumur ke dalam Trip
Tank untuk mengecek aliran kecil, ketika mengebor dengan
penetrasi yang tinggi.

CEK ALIRAN SETIAP MELAKUKAN KONEKSI PIPA


Ver. 21-Feb-05 by YH
Tanda Bahaya
• Berhenti mengebor.
Stop dan cek aliran. Kontak DSM.

• Peningkatan bertahap dari background gas.


Kontak DSM mengenai level normal setiap field.
Peningkatan sementara bisa saja disebabkan karena mengebor coal atau
lempung dan unit gas akan turun ketika disirkulasi.

• Koneksi dan/atau Trip Gas.


Kontak DSM mengenai level maksimum untuk berhenti mengebor dan
sirkulasi. Telusuri stroke bottom up untuk identifikasi sambungan gas.

• Pengisian lubang berlebih saat koneksi.


Beritahukan DSM. Tekanan hidrostatik dan formasi jika sama besar, maka
lubang cenderung akan runtuh.

Ver. 21-Feb-05 by YH
Pengecekan Aliran
Jika sumur terus menerus mengalir setelah pompa stop,maka:
TUTUP SUMUR

3 alasan yang menyebabkan sumur mengalir ketika


pompa dihentikan, antara lain:
• U-Tube tidak seimbang
• Mengembang (ballooning) atau awal keretakan
(fracture charging)
• Ada kick di dalam sumur !!

Dianjurkan untuk MEMATIKAN SUMUR sampai dipastikan


aliran tidak disebabkan oleh di bawah seimbang.
Ver. 21-Feb-05 by YH
ANALISIS
INSIDEN
Total Pit
Aliran Kembali
Tekanan Standpipe
Kecepatan Pompa
Tekanan Casing
RPM
Tinggi Hook
WOB
Total Unit Gas
ADD BARITE Berat Hook
GPM Pompa
Di mana anda melihat
indikasi pertama dari kick?

Ver. 21-Feb-05 by YH
Keretakan Mikro
Retak kecil timbul saat
mengebor lubang. Lumpur
mengisi retak kecil ini.

Aliran balik bisa dalam


barel atau puluhan barel.

HYD
+
AFL

Tanpa tekanan ini, lumpur


Ketika pompa dimatikan, kembali ke dalam lubang
AFL(Annular Friction dan ke luar.
Loss/ Kehilangan gesek
annular) hilang.
Ver. 21-Feb-05 by YH
Mengembang (Ballooning)
Saat kita mengebor area pengembangan,
mungkin kita mengebor melewati pasir
yang kosong yang menyerap lumpur.
lumpur tidak memecahkan batuan, tapi
mengalir ke dalam batuan seperti masuk ke
dalam spons.

Di beberapa tempat gesekan dan tekanan di


formasi mencegah lumpur masuk. Ketika
pompa dimatikan, formasi tidak lagi menerima
AFL dan membiarkan lumpur masuk kembali ke
lubang dan ke luar.

Pada kondisi ekstrim, dapat berupa puluhan


sampai ratusan barel.

Ver. 21-Feb-05 by YH
Indikasi Keretakan Mikro/Mengembang
• Aliran kembali yang disebabkan oleh keretakan mikro/
mengembang haruslah terlihat kehilangan lumpur dahulu.
Penelusuran kehilangan lumpur sangatlah penting dan kehilangan
lumpur tiba-tiba haruslah dilaporkan. Komunikasi antara mud
engineer, pump man, shaker dan driller sangat penting.

• Aliran kembali disebabkan oleh keretakan mikro/mengembang


akan melambat sejalan dengan berlangsungnya aliran.
Pengukuran yang akurat sebaiknya dilakukan dalam trip tank.
Batasan harus ditentukan oleh DSM yang tidak boleh dilampaui.

• Jika aliran dimatikan, tekanan tidak akan melebihi AFL.


Jika tekanan saat mati melebihi AFL maka disebut kick. Jika
tekanan saat mati lebih rendah dari AFL, buang 1/2 - 1 barel dan
cek ulang tekanan. Jika tekanan turun lalu stabil disebut
mengembang. Jika tekanan turun dan kembali naik, disebut kick.

Ver. 21-Feb-05 by YH
Aliran Balik Normal
Saat lubang mulai mengembang, grafik aliran balik menolong anda melihat
kecenderungan. Jika aliran balik di atas normal – segera tutup sumur dan cek
tekanan.

8 Kick
7
Bbl Aliran Kembali

6
5
4
3
2 Aliran Balik
1
0
0 2 4 6 8
Waktu Koneksi
Ver. 21-Feb-05 by YH
Tutup sumur
Baca/Catat SIDPP, SICP Influks vs Mengembang
Perolehan Pit

Hitung Kehilangan Gesek


Annular (AFL)

SIDPP Tidak Kehilangan Ya Koneksi Tidak Aliran Ya Kemungkinan Pengembangan


melebihi dalam 24 jam Gas dari (Keputusan Bisnis Unit
Menurun?
AFP terakhir?. dasar? bagaimana melanjutkan)

Ya Tidak Tidak
Ya

Kehilangan Ya Koneksi Tidak Kemungkinanan Influks:


dalam 24 jam Gas dari t
ka
Metode Driller
terakhir? dasar?
n g
n i
Me
ng
Tidak ba t
Ya e m
gka
ng ni n
Me M e
an ks
ki n
Koneksi Tidak
Gas dari g f l u
Kemungkinan Influks:
un In Alat diagnosa lainnya dengan
dasar? Metode Driller m nan
Ke gk
i membandingkan hasil tes
un
m Swab dengan tes statik – Jika
Ya Ke terjadi pengembangan, tes
statik menunjukkan hasil yang
Kemungkinan Influks: lebih tinggi dari hasil tes
Metode Driller Swab.
Ver. 21-Feb-05 by YH
Chuck Lohn
Ketika Mengebor Prosedur
Jika anda mengamati salah satu:
1. Peningkatan aliran balik. Menutup Sumur
2. Peningkatan perolehan pit.

1. Tarik dari dasar dan naikkan tool joint ke atas rotary table.
2. Stop rotary dan stop pompa.
3. Cek aliran.

Apa sumur
TIDAK 1. Beritahukan DSM
mengalir? 2. Teruskan mengebor
YA

1. Buka HCR Choke valve dan turup


annular.
2. Beritahukan DSM dan Toolpusher.
3. Kirim orang untuk monitor kebocoran.
4. Catat Shut-in DP, CP dan perolehan pit.

Ver. 21-Feb-05 by YH
Ketika Tripping Prosedur
Jika anda mengamati salah satu:
1. Lubang tidak mengambil volume yang benar.
Mematikan Sumur
2. Peningkatan aliran balik.

1. Stop trip dan naikkan tool joint ke atas rotary table


2. Cek aliran.

Apakah sumur
TIDAK 1. Beritahu DSM aliran kembali
mengalir? yang tidak benar.
YA
1. Pasang slip dan pasang FOSV.
2. Tutup FOSV.
3. Buka HCR Choke valve dan tutup annular.
4. Beritahu DSM dan Toolpusher.
5. Pasang Top Drive.
6. Catat Shut-in CP dan perolehan pit.
7. Kirim orang untuk monitor kebocoran.
Ver. 21-Feb-05 by YH
LATIHAN/DRILL
• LATIHAN SEBAIKNYA DILAKUKAN DI LUBANG TERBUKA ATAU
SELAMA OPERASI YANG BERBAHAYA.

• Latihan bukanlah untuk bersaing. Latihan selama 5 menit


menunjukkan crew anda melakukannya dan diharapkan
meningkat. Latihan selama 30 detik menunjukkan bahwa anda
tidak melakukannya dengan benar.

• Waspada deteksi akan kick oleh setiap crew.

• Memberikan informasi bahwa mungkin berguna saat menutup


sumur.
• Memberikan anda latihan dengan peralatan sesungguhnya.

• Memberikan keyakinan saat anda benar-benar ada di kondisi


kontrol sumur.
Ver. 21-Feb-05 by YH
LATIHAN KICK

Latihan Pit/Latihan Aliran


Aksi Penanggung Jawab
Memulai Latihan Unocal DSM/Manajer Rig
Angkat sensor aliran atau Pit float untuk indikasi “kick”
Segera mencatat waktu mulai.

Mengetahui adanya “Kick” Driller/Logger


Logger memberitahu Driller mengenai indikasi “kick”.
Driller stop mengebor, angkat pipa dari dasar dan stop pompa.
Lakukan cek aliran.

Memulai Aksi Unocal DSM/Manajer Rig


Beritahu drill crew bahwa sumur “mengalir” (Latihan)

Simulasi Menutup Sumur Driller/Crew


Pergi ke Panel BOP.

Waktu distop. Catat waktu di laporan Drilling.


Ver. 21-Feb-05 by YH
LATIHAN TRIP
Aksi Penanggung Jawab
Memulai Latihan Unocal DSM/Manajer Rig
Angkat sensor aliran atau Trip tank float untuk indikasi “kick”
Immediately record start time.

Mengetahui adanya “Kick” Driller/Logger


Logger memberitahu Driller mengenai indikasi “kick”.
Lakukan cek aliran.

Memulai Aksi Unocal DSM/Manajer Rig


Beritahu drill crew bahwa sumur ”mengalir” (Latihan)

Simulasi Menutup Sumur Driller/Crew


Posisikan tool joint di atas rotary dan pasang slip.
Pasang FOSV dan tutup valve.
Ikatkan pada elevator atau make-up top drive dan lepaskan slip.
Pergi ke Panel BOP.

Waktu distop. Catat waktu ini di laporan Drilling.

H2S drills are conducted the same as above, however upon notification that the drill is in progress the crew will don
Ver. 21-Feb-05 by YH
breathing apparatus before taking any further action.
LATIHAN CHOKE
1. Sebelum mengebor setiap casing shoe. Tinggalkan
sedikit tekanan terhadap choke. Lakukan bagian awal
yang benar dari Metode Driller dengan menjaga
tekanan tetap konstan.

2. Pindah ke Pembaca Tekanan Drill pipe dan biarkan


tekanan di sumur stabil, lakukan penyesuaian di
Pembaca Tekanan Casing (50 -100 psi) dengan
membuka/menutup choke.

3. Catat waktu yang diperlukan untuk penyesuaian ini


yang terlihat di Pembaca Tekanan Drill pipe. Inilah PLT
(Pressure Lag Time/Waktu Jeda Tekanan)
Ver. 21-Feb-05 by YH
METODE DRILLER

© Union Oil of California, dba Unocal 2001


All Ver. 21-Feb-05
rights reserved by YH
300
500
DP CP
300 500

TUTUP BUKA

Sumur ditutup dan tekanan


distabilkan.

Tekanan Shut-in Drill pipe + Hidrostatik


DP = Tekanan di Dasar.

Matikan sumur dengan Metode Driller.

BHP
TVD = 10,000 ft. 5,500
Ver. 21-Feb-05 by YH
300
500
DP CP
300 500

TUTUP BUKA

Berat Lumpur = 10ppg


10,000 X 10 X 0.052 = 5,200 psi
BHP = 5,200 + 300 = 5,500 psi

BHP
TVD = 10,000 ft. 5,500
Ver. 21-Feb-05 by YH
1300
500
DP CP
1300 500

TUTUP BUKA

Tekanan Casing dibuat konstan


sejalan dengan pompa yang
dipercepat dengan membuka choke.

Jika Tekanan Casing konstan ketika


memulai, maka BHP juga konstan.

Saat pompa dipercepat, tekanan


Drill pipe dijaga konstan untuk
menjaga BHP tetap konstan. BHP
5,500
Ver. 21-Feb-05 by YH
1300
550
DP CP
1300 550

TUTUP BUKA

Gelembung mulai terekspansi dan


mendorong lumpur ke luar lubang,
sehingga terjadi kehilangan
hidrostatik.

Untuk menjaga BHP konstan,


tekanan Drill pipe haruslah tetap
konstan. BHP
5,500
Ver. 21-Feb-05 by YH
1300
650
DP CP
1300 650

TUTUP BUKA

BHP
5,500
Ver. 21-Feb-05 by YH
1300
625
DP CP
1300 625

TUTUP BUKA

BHP
5,500
Ver. 21-Feb-05 by YH
1300
600
DP CP
1300 600

TUTUP BUKA

BHP
5,500
Ver. 21-Feb-05 by YH
1300
550
DP CP
1300 550

TUTUP BUKA

BHP
5,500
Ver. 21-Feb-05 by YH
1300
700
DP CP
1300 700

TUTUP BUKA

BHP
5,500
Ver. 21-Feb-05 by YH
1300
1000
DP CP
1300 1000

TUTUP BUKA

BHP
5,500
Ver. 21-Feb-05 by YH
1300
1750
DP CP
1300 1750

TUTUP BUKA

BHP
5,500
Ver. 21-Feb-05 by YH
1300
1000
DP CP
1300 1000

TUTUP BUKA

BHP
5,500
Ver. 21-Feb-05 by YH
1300
400
DP CP
1300 400

TUTUP BUKA

BHP
5,500
Ver. 21-Feb-05 by YH
1300
300
DP CP
1300 300

TUTUP BUKA

Saat influks disirkulasi ke luar,


tekanan casing haruslah konstan
ketika pompa diperlambat dan
sumur dimatikan.

BHP
5,500
Ver. 21-Feb-05 by YH
300
300
DP CP
300 300

TUTUP BUKA

Bandingkan pembaca tekanan Drill


pipe dan Casing dan pastikan sama.
Jika tekanan Casing melebihi
tekanan Drill pipe maka tidak seluruh
influks ke luar dari sumur.

Saat anda yakin bahwa annulus


sudah bersih, hubungkan pompa ke BHP
KWM.
Ver. 21-Feb-05 by YH
5,500
1300
300
DP CP
1300 300

TUTUP BUKA

Jaga tekanan Casing konstan saat


anda mempercepat pompa ke 40
spm.

Tetap jaga tekanan Casing konstan


saat anda memindahkan drill string.

Tekanan drill pipe haruslah turun BHP


Ver. 21-Feb-05 by YH saat hidrostatik di drill pipe naik. 5,500
1250
300
DP CP
1250 300

TUTUP BUKA

BHP
5,500
Ver. 21-Feb-05 by YH
1200
300
DP CP
1200 300

TUTUP BUKA

BHP
5,500
Ver. 21-Feb-05 by YH
1150
300
DP CP
1150 300

TUTUP BUKA

BHP
5,500
Ver. 21-Feb-05 by YH
1100
300
DP CP
1100 300

TUTUP BUKA

BHP
5,500
Ver. 21-Feb-05 by YH
1060
300
DP CP
1060 300

TUTUP BUKA

Saat Drill pipe dipenuhi oleh KWM,


hidrostatik akan tetap konstan.

Teruskan sirkulasi dengan menjaga


tekanan Drill pipe konstan di FCP.

Tekanan Casing akan turun saat


KWM memindahkan lumpur di
annulus. BHP
5,500
Ver. 21-Feb-05 by YH
1060
300
DP CP
1060 300

TUTUP BUKA

BHP
5,500
Ver. 21-Feb-05 by YH
1060
250
DP CP
1060 250

TUTUP BUKA

BHP
5,500
Ver. 21-Feb-05 by YH
1060
200
DP CP
1060 200

TUTUP BUKA

BHP
5,500
Ver. 21-Feb-05 by YH
1060
150
DP CP
1060 150

TUTUP BUKA

BHP
5,500
Ver. 21-Feb-05 by YH
1060
100
DP CP
1060 100

TUTUP BUKA

BHP
5,500
Ver. 21-Feb-05 by YH
1110
50
DP CP
1110 50

TUTUP BUKA

BHP
BHP = HP + CP= 5,500 + 50 = 5,550psi 5,550
Ver. 21-Feb-05 by YH
0
0
DP CP
0 0

TUTUP BUKA

Setelah yakin bahwa KWM sampai di


permukaan, matikan pompa

Tekanan Drill pipe dan Casing harus 0


psi.

Buka choke dan cek aliran. Ketika


membuka Annular hati-hati terhadap
gas yang terperangkap di bawah BHP
elemen. 5,500
Ver. 21-Feb-05 by YH
METODE DRILLER
STEP PERTAMA (Membuang Influks)
> Monitor sumur yang ditutup sambil bersiap mulai sirkulasi menggunakan lumpur
awal. Catat tekanan Drill pipe & tekanan Casing.

> Jaga tekanan Casing konstan sambil mempercepat pompa ke kecepatan kill.
KECEPATAN INI DIJAGA AGAR TETAP KONSTAN.

> Jaga tekanan Casing konstan beberapa menit sampai tekanan DP stabil.

> Baca tekanan DP dan jaga tekanan ini konstan sampai kick tersirkulasi ke luar dari
lubang.

> Jaga tekanan Casing konstan dengan menurunkan kecepatan pompa. Ketika
kecepatan pompa turun sampai pompa hampir berhenti:
-Matikan pompa dahulu -Selesai menutup choke

> Baca tekanan. Jika semua influks telah ke luar dari sumur, tekanan besarnya
hampir sama.
Ver. 21-Feb-05 by YH
METODE DRILLER
STEP KEDUA (Mengganti Berat lumpur)
> Hitung berat KWM dan naikkan berat lumpur sampai nilai tersebut.

> Jaga tekanan Casing konstan sambil mempercepat pompa ke kecepatan kill.
KECEPATAN INI HARUSLAH DIJAGA KONSTAN.

> Jaga tekanan Casing konstan sampai volume drill string telah dipompa.

> Baca tekanan DP dan jaga tekanan ini konstan sampai lumpur kembali
beratnya sebesar KWM.

> Matikan pompa dan sumur.

> Baca tekanan. Seharusnya nol.

> Cek aliran melewati jalur choke.

> Buka preventer jika sumur mati.


Ver. 21-Feb-05 by YH
BHP = HYD + PEMBACA TEKANAN

800 1000
Posisi Choke • Jika ukuran kick lebih
besar, apakah DP dan CP
Buka Tutup berubah?

• Jika kick berupa air asin


atau gas, apakah DP dan
CP berubah?
10.0 ppg

• Jika gelembung gas mulai


bermigrasi, bagaimana
mengontrol tekanan di
dasar?

• Jika ukuran lubang lebih


kecil apakah akan
merubah DP dan CP?
10,000 ft
Ver. 21-Feb-05 by YH Tekanan Formasi = 6000 psi
BHP = HYD + PEMBACA TEKANAN
1500 1100
Posisi Choke
Stroke pompa konstan di 40 spm.
Buka Tutup

Saat gelembung berekspansi, apa yang terjadi


pada tekanan hidrostatik di annulus?
10.0 ppg
Apa yang terjadi pada hidrostatik di DP?

Jika pembaca tekanan DP dijaga konstan, apa


yang terjadi pada tekanan di dasar?

Jika pembaca tekanan CP dijaga konstan, apa


yang terjadi pada tekanan di dasar?

10,000 ft
Ver. 21-Feb-05 by YH Tekanan Formasi = 6000 psi
BHP = HYD + PEMBACA TEKANAN
1300 800
Posisi Choke
Stroke pompa konstan di 40 spm
Buka Tutup

Saat KWF dipompakan, apa yang terjadi pada


tekanan hidrostatik di DP?

10.0 ppg Jika annulus bersih, apa yang terjadi pada


hidrostatik di annulus?

Jika CP dijaga konstan, apa yang terjadi pada


BHP?

Jika tekanan DP dijaga konstan, apa yang


terjadi pada BHP?

10,000 ft
Ver. 21-Feb-05 by YH Tekanan Formasi = 6000 psi
BHP = HYD + PEMBACA TEKANAN
700 780
Posisi Choke
Stroke pompa konstan di 40 spm
Buka Tutup

Saat KWM dipompa ke luar annulus, apa yang


terjadi dengan hidrostatik di DP?
10.0 ppg
Saat KWM dipompa ke luar annulus, apa yang terjadi
dengan hidrostatik di annulus?

Jika DP dijaga konstan, apa yang terjadi pada


BHP?

Jika CP dijaga konstan, apa yang terjadi pada


BHP?
10,000 ft
Ver. 21-Feb-05 by YH Tekanan Formasi = 6000 psi
1600
1500 1000 Waktu Jeda Tekanan

Aturan membuka/menutup choke memerlukan 23 detik


untuk mengalir turun ke annulus dan 23 detik untuk
naik ke drill pipe sebelum terbaca oleh pembaca
tekanan drill pipe dengan lumpur berbahan dasar air.

Pada SBM/OBM, kompresibilitas minyak akan


meningkatkan waktu jeda. Sumur dengan casing
yang diset di 14,000’ memerlukan 3-4 menit sebelum
penyesuaian choke direfleksikan pada pembaca
tekanan drill pipe.

Untuk mendapatkan estimasi waktu jeda, disarankan


untuk latihan choke sebelum mengebor casing shoe

Ver. 21-Feb-05 by YH
TD @ 23,000 ft.
PERHITUNGAN KWM
Diberikan: KEDALAMAN (TVD) = 8000’
BERAT LUMPUR AWAL = 11 PPG TEKANAN
SHUT-IN DP = 700 PSI

BHP = SIDPP + Hidrostatik


= 700 + (11 X 0.052 X 8000)
= 700 + 4576
= 5276 psi
KMW = BHP  0.052  TVD
=5276  0.052  8000
= 12.68
atau
= 700 0.052  8000 + 11
= 12.68

Ver. 21-Feb-05 by YH
12.6 ppg atau 12.7 ppg ?
PENGGUNAAN FAKTOR KEAMANAN DI PERHITUNGAN KWM
0
SICP DIBERIKAN:
TD= 9000’
9 5/8” casing shoe @ 3000’
9.625”
8 1/2” lubang terbuka

3,000 5” drill pipe


kaki 10 ppg berat lumpur asli
Lumpu Original SIDPP = 500 psi
r Shoe dites sampai Leak-off @ 14 ppg EMW
Kill
Lumpur Asumsikan pompa dimatikan saat drill pipe diiisi oleh
Asli lumpur kill.

9,00
0 8.5 “
kaki
KWM dipakai Faktor Keamanan SICP EMW @ Shoe Over/under LOT
(ppg) (ppg) (psi) (ppg) (ppg)
11.1 0 515 13.3 0.7 under
11.2 0.1 550 13.6 0.4 under
11.3 0.2 610 13.9 0.1 under
11.5 0.4 700 14.5 0.5 over
12.1 1.0 980 16.3 2.3 over
Ver. 21-Feb-05 by YH
KURVA TEKANAN CASING
KEDALAMAN SUMUR = 8000’ UKURAN LUBANG = 12-1/4”
DRILL PIPE = 5”, 19.5# BERAT LUMPUR = 9.6 ppg
BERAT KILL = 10.6 ppg
1200
40 bbl KICK
CASING PRESSURE, PSI

1000
20 bbl KICK

800
10 bbl KICK

600
MULAI SIRKULASI-2
400

200

0
0 200 400 600 800 1000 1200
BBLS PUMPED
Ver. 21-Feb-05 by YH
KURVA TEKANAN CASING
KEDALAMAN SUMUR = 8000’ BERAT LUMPUR = 9.6 ppg
UKURAN LUBANG = 12-1/4” BERAT KWM = 10.6 ppg
DRILL PIPE = 5”, 19.5# VOLUME KICK = 20 bbls

1000
GAS AT SURFACE
CASING PRESSURE, PSI

800
DRILLER'S METHOD
KILL WEIGHT MUD AT BIT
600

400
WAIT & WEIGHT METHOD
WITH NO MIX TIME
200
WITH 2000' MIGRATION

Ver. 21-Feb-05 by YH
KURVA PENURUNAN TEKANAN DI
SUMUR MIRING
LUBANG 60 DENGAN KICK-OFF DI 1/3 TMD

1300

1200
TEKANAN DRILL PIPE

Schedule Drill Pipe Konvensional


1100 Am
ou
nt
1000 of
Ov
900
e rb
al a
nc
800 e

700
Schedule Drill Pipe yang Benar
600

500

400
0 1000 2000
STROKE

Ver. 21-Feb-05 by YH
METODE KONTROL SUMUR LAINNYA
METODE YANG DISUKAI UNOCAL
A. Metode Driller

METODE LAIN YANG ADA:


A. Metode Tunggu & Beratkan
B. Top Kill
C. Bottom Kill
D. Lubrikasi & Buang
E. Volumetrik (tidak mematikan sumur)
F. Bullhead
Metode-metode ini TIDAK disukai
Ver. 21-Feb-05 by YH
PERALATAN

© Union Oil of California, dba Unocal 2001


All Ver. 21-Feb-05
rights reserved by YH
PERALATAN

• Diverter
• Peralatan Umum
• Susunan BOP
• Akumulator
• Masalah Choke Manifold
• Pemisah Lumpur/Gas
• Hal lain yang perlu diperhatikan
• Mengetes BOP

Ver. 21-Feb-05 by YH
DIVERTER
Campuran gas/pasir melalui jalur diverter dipastikan mengerosi
baja dengan kecepatan 8” per jam.

TIDAK ADA CARA LAIN UNTUK MENGHINDARI MASALAH INI!

Penggunaan diverter tidaklah mengontrol sumur. Alat ini hanya


dipakai bilamana tidak ada alternatif lain untuk menangani aliran dari
lubang yang dangkal, tetapi penggunaannya agar dibatasi untuk
meningkatkan kondisi di mana terjadi evakuasi.
Singkatnya,

ALIHKAN DAN TINGGALKAN !


Ver. 21-Feb-05 by YH
Peralatan Kontrol Sumur
Satu dari aspek kritis dalam merencanakan sumur ialah
tekanan teoritis permukaan maksimum yang dipakai dalam
mendesain casing, wellhead, BOP stack, choke manifold,
gas buster, tes, dan peralatan lainnya.

Daftar cek: Peralatan Kontrol Sumur

Cek batasan suhu untuk elastomer, terutama pada


beragam bore ram. Jika shear ram terpasang, pastikan
bahwa shear ram mampu menangani berbagai grade
dari drill pipe yang digunakan.

Ver. 21-Feb-05 by YH
SUSUNAN BOP
ANNULAR

PIPE
RAMS

BLIND
RAMS

KE KILL LINE KE CHOKE LINE


PIPE
RAMS

Ver. 21-Feb-05 by YH WELLHEAD


HYDRIL
GK

Ver. 21-Feb-05 by YH
CAMERON DL ANNULAR

Weepholes

Ver. 21-Feb-05 by YH
SHAFFER SPHERICAL

Ver. 21-Feb-05 by YH
Botol Surge

Ver. 21-Feb-05 by YH
Wellbore
Pressure

Ver. 21-Feb-05 by YH
CAMERON DS SHEAR RAM

Ver. 21-Feb-05 by YH
CAMERON FLEXPACKER RAM

Ver. 21-Feb-05 by YH
CAMERON PIPE RAM

Ver. 21-Feb-05 by YH
CAMERON SHEARING BLIND RAM

Ver. 21-Feb-05 by YH
CAMERON VARIABLE BORE RAM

Ver. 21-Feb-05 by YH
CAMERON TYPE U RAM

Ver. 21-Feb-05 by YH
Peralatan Kontrol Sumur

Akumulator ‑ Harus memiliki volume yang


cukup untuk menutup dan menahan semua
preventer tertutup dan menjaga tekanan
akumulator di atas tekanan minimum
sistem.

Ver. 21-Feb-05 by YH
Ver. 21-Feb-05 by YH
CAIRAN TERPAKAI
Untuk menghasilkan energi, bladder lebih dulu diisi dengan
Nitrogen bertekanan 1000 psi.
Untuk menghasilkan cairan untuk menutup, Nitrogen harus
dipompa ke botol.
1,000

10 gal
N2

Ver. 21-Feb-05 by YH
CAIRAN TERPAKAI
Diperlukan 1.6 galon cairan untuk menekan Nitrogen sampai
ke tekanan sistem minimum sebesar 1200 psi.

1,000 1,200

10 gal 8.4 gal


N2 N2

1.6 gal
cairan

Ver. 21-Feb-05 by YH
CAIRAN TERPAKAI
Untuk mendapat cairan yang terpakai, harus terus memompa
cairan sampai diperoleh tekanan operasi sebesar 3,000 psi.
Diperlukan 6.6 galon cairan untuk memampatkan Nitrogen
sampai 3,000 psi.
1,200 3,000

8.4 gal 3.4 gal


N2 N2
• Volume cairan yang
diperlukan untuk mengubah cairan
terpakai
tekanan dari tekanan
minimum sistem ke tekanan
operasi adalah cairan yang 1.6 gal 6.6 gal
cairan cairan
terpakai per botol.
(6.6 - 1.6 = 5 galon/botol)
Ver. 21-Feb-05 by YH
Volume Akumulator

18 gal.
untuk tutup

7 gal. untuk tutup


3000 psi

1 gal. untuk tutup


6 gal. untuk tutup
Tekanan Atmosfir
7 gal. untuk tutup

Total galon untuk menutup = 39 galon

39 gal. X 1.5 faktor keamanan = 59 gal cairan yang diperlukan


59 gal. ÷ 5 = 11.8 or 12 botol

Ver. 21-Feb-05 by YH
Peralatan Kontrol Sumur

Selang Fleksibel Bertekanan Tinggi ‑ Pastikan


bahwa selang fleksibel mampu digunakan
pada lumpur yang tidak biasa dijumpai atau
digunakan dan mampu digunakan pada
batasan temperatur tertentu.

Ver. 21-Feb-05 by YH
Choke Manifold Semua peratan yang
menangani lumpur
sumur di bagian hilir
dari choke sebaiknya
didesain untuk
menahan temperatur
rendah yang
diakibatkan adanya
ekspansi gas selama
prosedur kontrol sumur.
Prosedur kelaikan
choke manifold dan
perawatannya sangat
penting. Lakukan cek
secara periodik untuk
mengetahui ketebalan
pipa dan manifold.

Ver. 21-Feb-05 by YH
CAMERON FLS
MANUAL GATE
VALVE

Ver. 21-Feb-05 by YH
Ver. 21-Feb-05 by YH
Ver. 21-Feb-05 by YH
CAMERON
TAILROD
HYDRAULIC GATE
VALVE

Ver. 21-Feb-05 by YH
CAMERON HYDRAULIC CHOKE

Ver. 21-Feb-05 by YH
CAMERON MANUAL CHOKE

Ver. 21-Feb-05 by YH
Swaco Superchoke

Ver. 21-Feb-05 by YH
FOSV

Ver. 21-Feb-05 by YH
Peralatan Kontrol Sumur

Pemisah Lumpur/Gas ‑ Pembaca tekanan


di badan separator sebaiknya dipasang
untuk memastikan separator beroperasi
dalam batasan kapasitasnya dan tidak
ada gas yang dibolehkan untuk “lewat"
ke area pemrosesan lumpur. Lakukan
inspeksi menyeluruh integritas struktur
separator dan kondisi internalnya.

Ver. 21-Feb-05 by YH
GAS BUSTER
• Diameter & panjang jalur vent
Jalur Vent GAS mengatur jumlah tekanan di
TIDAK ADA separator
VALVE!
Pembaca Tekanan Tutup Inspeksi
Impingement Plate
dari Choke

Baffle Plates
Siphon Breaker
• Tinggi, Diameter &
Desain internal mengatur
efisiensi pemisahan
d

ke Mud Degasser • Tinggi dari Pipa U (D) & jarak dari


bawah separator ke atas dari Pipa U
TIDAK ADA VALVE!
(d) mengatur level lumpur di
D
separator dan menjaga agar gas
tidak masuk ke jalur aliran
Jalur drain dengan valve
Ver. 21-Feb-05 by YH
Pemisah
Lumpur/Gas

Ver. 21-Feb-05 by YH
Ver. 21-Feb-05 by YH
Peralatan Kontrol Sumur

Hal Lain Yang Perlu Diperhatikan ‑ Kompatibilitas


elastomer dengan lumpur pengeboran,
completion, & pengetesan harus dicek. Cek
batasan runtuh dari drill string terhadap beban
runtuh selama operasi kontrol sumur. Beban
yang paling besar sering ditemukan saat pipe
ram tertutup.

Ver. 21-Feb-05 by YH
MENGETES BOP
TES LAPANGAN YANG DIREKOMENDASIKAN:

Rendah Tinggi
Ram Preventer 200-300 psi WP atau CSG. Burst
Annular Preventer “ 70% WP

Ram dan Annular preventer adalah “Pendukung Sumur.”


Artinya mengatur tekanan dari sumur agar mensinergikan
elemen-elemen dan menyekat sumur. Alasan ini
menjelaskan mengapa tes tekanan rendah kadang lebih
sulit untuk dicapai.
Sangat berbahaya jika kita menaikkan tekanan untuk
mendapatkan isolasi lalu mem-bleed untuk mengetes.
Berapa banyak kick 10,000 psi yang kita alami?
Berapa banyak kick 300 psi yang kita dapatkan?
Ver. 21-Feb-05 by YH
KONTROL SUMUR SUBSEA

© Union Oil of California, dba Unocal 2001


All Ver. 21-Feb-05
rights reserved by YH
KONTROL SUMUR SUBSEA
PENDEKATAN UMUM UNOCAL:
• Asumsi Operasi:
* Tekanan Jalur Choke mungkin signifikan
* Sistem kontrol BOP konvensional (hidrolik) digunakan
* Kick dimatikan sebelum influks masuk marine riser
* Resiko kegagalan marine riser rendah.

• Sumur umumnya dibor dengan buangan di dasar laut (tanpa riser)


sampai BOP dipasang pada casing yang disemen.
• Desain sumur memperbolehkan mematikan kick setelah BOP
dipasang.

Catatan: Jika kondisi ini tidak dapat diaplikasikan pada kondisi operasi
tertentu, disarankan untuk melakukan peninjauan praktek subsea yang hati-
hati. Hasil daripada tinjauan ini bisa mengindikasikan perlunya tambahan
klarifikasi prosedur dan pelatihan.
Ver. 21-Feb-05 by YH
KONTROL SUMUR SUBSEA
PERALATAN SUBSEA KHUSUS MELIPUTI:

· Konfigurasi Susunan BOP


Kendala
Jalur aliran multipel “gagal aman”
Mampu memperbaiki pod, elemen annular
Variabel bore ram
Blind-shear ram
Subsea akumulator

· Marine riser
Mode gagal riser & konsekuensi
Riser wear

• Sistem “Diverter”
Konfigurasi
Penggunaan

Ver. 21-Feb-05 by YH
PERALATAN SUBSEA
Kompensator drill string
Diverter
Sambungan Flexibel
Sambungan Slip
Penegang Riser
Penegang Ring

Ver. 21-Feb-05 by YH
Penegang
Riser
• 4, 6, 8, 10, atau 12, tergantung ukuran
penegang dan kedalaman air.

• Berat lumpur meningkat, tegangan


meningkat

• Offset naik, tegangan meningkat

• Ton mil harus dilacak untuk setiap


penegang untuk slip dan cut.

• Aliran udara terkompresi harus dirawat

• Dengan empat lajur bagian, 12 kaki


stroke memungkinkan 48 kaki angkatan

Ver. 21-Feb-05 by YH
PERALATAN SUBSEA
ROV
Riser
Sambungan Akhir
LMRP
Sambungan Flexibel
Bagian Atas Annular & Konektor
Pod
Bagian bawah Annular & susunan
BOP

Ver. 21-Feb-05 by YH
Sambungan Slip
• Sambungan atas dari riser

• Memungkinkan rig mengangkat


tanpa membuat tekuk pada riser

• Bagian lemah ruang tekanan riser

• Penyekat sambungan slip


dioperasikan oleh pneumatik /
hidrolik

• Bagian akhir Choke dan kill di


bawah sambungan slip

• Penegang riser dihubungan ke


bawah sambungan slip

Ver. 21-Feb-05 by YH
Sambungan Riser
• Membawa jalur Choke, Kill, Booster
dan terkadang sambungan kaku
untuk fluida Koomey

• Mungkin memiliki modul busa yang


tersambung untuk pelampung.

• Analisis riser sebaiknya dilakukan


untuk tiap area yang dipengaruhi
oleh arus, getaran, offset, dan
lainnya.

Ver. 21-Feb-05 by YH
Susunan
BOP

Ver. 21-Feb-05 by YH
Valve Gagal
Aman/Fail Safe
• Jika tekanan membuka
hidrolik dihilangkan, valve
yang “gagal” ada posisi
“aman”.

• Dua valve di setiap lubang


keluar susunan.

Ver. 21-Feb-05 by YH
SISTEM KONTROL SUBSEA

Sistem Hidrolik
Elektronik/Hidrolik (MUX)

• Signal listrik
tekanan dikirim
Hidrolik
ke kedua
dikirimpods
ke kedua
padapod
susunan.
pada susunan. Disebut
• “Tekanan
SPM valvePilot.”
di kedua pod beroperasi simultan.
•• SPMaktif
Pod valves di kedua
dipilih pod beroperasi
dari permukaan simultan.
dan memungkinkan fluida operasi
• Pod aktif dipilih
melewati elemendariBOP.permukaan dan memungkinkan fluida operasi melalui
• elemen BOP.
Botol akumulator harus memperhitungkan hidrostatik air laut.
• Botol akumulator harus memperhitungkan hidrostatik air laut.

Ver. 21-Feb-05 by YH
Fluida Tersimpan

Ver. 21-Feb-05 by YH
Gulungan
Kabel
Subsea
• Membawa
tekanan “pilot”
hidrolik ke pod.

• Dua gulungan
kabel; Biru dan
Kuning

• Internal 1 “jalur
panas”menyuplai
lumpur operasi
ke botol di
susunan

Ver. 21-Feb-05 by YH
KONTROL SISTEM SUBSEA
Drillers Accumulator
Panel

Passive Selected
Pod Pod

Rams

Ver. 21-Feb-05 by YH
Rangkaian
Hidrolik
• Sinyal tekanan dikirim ke
valve SPM di tiap pod secara
simultan

• Pod yang aktif menyebabkan


fluida operasi mengalir
melalui shuttle valve ke
komponen di susunan.

Ver. 21-Feb-05 by YH
MENGEBOR TANPA RISER
Pengeboran tanpa riser umumnya direkomendasikan:
· Lebih aman
· Kecil kemungkinan menyebabkan masalah kontrol sumur
· Kecil resiko pada manusia saat ada masalah kontrol sumur
· Tidak mahal
· Menghemat waktu

Yang diperhatikan saat mengebor tanpa riser:

· Bersiap-siap untuk tiba-tiba mencabut


· Menjaga praktek operasi marine yang baik
· Pil pemberat dapat dipakai untuk memberikan di atas
seimbang saat mencabut
· Amati terus menerus tanda awal bahwa sumur mengalir

Ada rencana tambahan yang disiapkan dan dimengerti sebelum spud

Ver. 21-Feb-05 by YH
EMW dari padatan yang ke luar vs ROP
WD = 2805' EMW@ 4800'
SG = 1.8 CTR = 70%

10.0

9.8
600 GPM
9.6
800 GPM
1000 GPM
9.4 1200 GPM

9.2

9.0

8.8

8.6
0 50 100 150 200 250 300 350 400

ROP
Ver. 21-Feb-05 by YH
PERHITUNGAN BERAT LUMPUR pada PENGEBORAN TANPA RISER
P AGE DOWN FOR EXP LANATION: NAMA SUMUR: DLG 99

KEDALAMAN AIR: 7037 feet RKB ke MUDLINE: 7129 feet

KEDALAMAN: 8900 feet DRILL PIPE O.D.: 6.875 inches


B.H.A. O.D.: 9.25 inches
UKURAN LUBANG: 26 inches Panjang B.H.A. : 325 feet
CASING I.D. Permukaan: 32 inches
TEKANAN PORI: 8.6 lb / gal Panjang CSG. Permukaan: 320 feet
S.G. PADATAN: 1.7 grams / cc

BERAT LUMPUR: 8.6 lb / gal RASIO TRANSPOR PADATAN: 45 % of flow

R.O.P.: 300 feet /KECEPATAN


hr ALIRAN POMPA: 1000 gpm

BERAT CAIRAN DI LUBANG: 10.30 lb / gal FAKTOR AMAN

BERAT LUMPUR EFEKTIF DI T.D.: 8.94 lb / gal 0.34 lb/gal

Ver. 21-Feb-05 by YH
Perhitungan ini didesain untuk cara cepat menentukan
BERAT LUMPUR efektif di TD, untuk beragam kombinasi parameter.

Semua item data masukan harus jelas

Nomor MERAH dapat diubah, yang lainnya tidak bisa diubah.

TEKANAN PORI adalah tekanan pori maksimum yang diharapkan


di bagian ini untuk dibor.

S.G. PADATAN adalah kerapatan rata-rata dari formasi permukaan


yang dibor, dalam gram / cc, dan diambil dari log kerapatan LWD.

RASIO TRANSPORT PADATAN adalah kecepatan padatan dibuang


merupakan fungsi kec. aliran = Kec. padatan (ft/min) / Kec. Lumpur. (ft/min) x 100

Ada pertanyaan? Hubungi saya di: dave.george@unocal.com

Ver. 21-Feb-05 by YH
MENGETES SUBSEA BOP
Pemasangan dan pengetesan peralatan subsea BOP memerlukan
waktu dan usaha yang lebih banyak dikarenakan:

· Tes fungsional sistem sesudah memasang BOP ke


LMRP ketika memasang susunan.
· Tes fungsional sistem dari beberapa kontrol panel
lewat “pod” alternatif.
· Tes jalur choke dan kill secara periodik ketika
memasang susunan.
· Tes lebih banyak elemen (lebih banyak BOP dan
keluaran valve).
· Cabut dan memasang wear bushing (susunan dan
pelindung lubang wellhead) dan tes plug di wellhead.
· Pengetesan tekanan rutin dari blind-shear ram.
· Ketidakmampuan secara visual mengkonfirmasi operasi
peralatan atau menemukan letak kebocoran.

Ver. 21-Feb-05 by YH
PRAKTEK YANG DIREKOMENDASI UNTUK
MENGEBOR DARI FLOATING RIGS
SETELAH BOP TERPASANG

Matikan semua kick di kedalaman manapun.

Awasi gas dalam air di bawah rig saat operasi kill:

· Jika tidak ada gas


Kill dengan Metode Driller.

·Jika ada gas


Potong pipa, lepaskan riser dan tinggalkan lokasi.

Ver. 21-Feb-05 by YH
DETEKSI KICK UNTUK OPERASI PENGEBORAN FLOATING
(Perbandingan Deteksi Kick ketika mengebor dengan Susunan Permukaan)

1. Kenaikan keluaran aliran


-mungkin tertutupi oleh terangkatnya kapal
-mungkin dikarenakan kesalahan alarm dari sensor aliran
-mungkin sulit mengkonfirmasi pengecekan aliran (trip tank dapat
digunakan)
2. Kenaikan volume pit
-mungkin tertutupi oleh terangkatnya kapal dan alunan (PVT
menggunakan banyak sensor dan/atau efek “redaman”)
3. Kenaikan SPM & penurunan tekanan sirkulasi

4. Istirahat mengebor
-mungkin tertutupi oleh terangkatnya kapal (kompensator gerakan
menutupi perubahan ROP)

5. Kenaikan ukuran dan bentuk padatan yang ke luar


-mungkin tertutupi karena transpor yang tidak efisien (penyortiran)
terutama pada riser dengan diameter yang besar
-mungkin terlambat karena volume annulus yang besar
Ver. 21-Feb-05 by YH
DETEKSI KICK UNTUK OPERASI PENGEBORAN FLOATING
(Perbandingan Deteksi Kick dengan Pengeboran Memakai Susunan Permukaan)

DETEKSI KETIKA MASUK/KE LUAR PIPA

Dapat dibandingkan dengan operasi susunan permukaan yang besar


kecuali:

· Angkatan kapal dapat menyebabkan swabbing bahkan ketika mencabut


dengan hati-hati.

· Surge cenderung terjadi ketika mendudukkan casing dengan drill pipe.

Ver. 21-Feb-05 by YH
PROSEDUR MENUTUP UNTUK OPERASI PENGEBORAN
FLOATING SETELAH BOP TERPASANG
Catatan: Kata-kata yang spesifik berhubungan dengan operasi floating dibuat miring.

JAGA AGAR JALUR KE CHOKE MANIFOLD TERTUTUP

Ketika Mengebor:
1. Tarik dan posisikan tool joint di atas rotary table.
2. Matikan pompa.
3. Cek adanya aliran. Alirkan sumur ke trip tank jika rig terangkat.
4. Tutup annular preventer (“Hydril”) dan buka kedua valve jalur
choke “gagal aman” di BOP.
5. Toolpusher dan DSM di lantai rig. Driller dan/atau Engineer Subsea
mengkonfirmasi posisi tool joint di susunan BOP.
6. Baca/catat tekanan saat mati.
7. Angkat tool joint di susunan BOP dan gerakkan pipa atau gantung
pada ram sesuai rencana yang telah disetujui.
8. Baca/catat perolehan di volume pit.

Ver. 21-Feb-05 by YH
PROSEDUR MENUTUP UNTUK OPERASI PENGEBORAN
FLOATING SETELAH BOP TERPASANG
Catatan: Kata-kata yang spesifik berhubungan dengan operasi floating dibuat miring.

JAGA AGAR JALUR KE CHOKE MANIFOLD TERTUTUP

Ketika Tripping
1. Pasang slip dengan posisi tool joint di atas rotary table.
2. Pasang FOSV di posisi terbuka.
3. Tutup safety valve.
4. Tutup annular preventer (“Hydril”) dan buka kedua valve jalur
choke “gagal aman” di BOP.
5. Toolpusher dan DSM di lantai rig. Driller dan/atau Engineer Subsea
mengkonfirmasi posisi tool joint di susunan BOP.
6. Hubungkan Kelly dan buka safety valve.
7 Baca/catat prosedur mematikan.
8. Jika masih di lubang terbuka, gerakkan pipa atau gantung pada
ram sesuai rencana yang telah disetujui.
9. Baca/catat perolehan dari volume pit.

Ver. 21-Feb-05 by YH
Gesekan Jalur Choke
Sirkulasi normal adalah ke bawah drill pipe dan
ke atas riser. Gesekan di annulus dan di riser
dirasakan oleh formasi yang dibor.

Selama kontrol sumur, sirkulasi adalah ke


bawah drill pipe dan ke atas jalur choke.
Gesekan di annulus dan di jalur choke dirasakan
oleh formasi yang dibor.

Karena gesekan di bawah BOP tidak berubah


(sama dengan kecepatan stroke) maka
perbedaan antara sirkulasi normal dan
sirkulasi selama kontrol sumur adalah Gesekan
Jalur Choke (CLF).

Ver. 21-Feb-05 by YH
Gesekan Jalur Choke
Sirkulasi normal di 40 spm = 650 psi di pembacaan
tekanan drill pipe.
Dengan annular tertutup dan choke terbuka
penuh, tekanan sirkulasi drill pipe pada 40 spm =
900 psi.
Perbedaan tekanan sebesar 250 psi adalah
kenaikan gesekan karena memompa melalui
jalur choke atau CLF.
250 psi

Inilah gesekan pada 40 spm dengan berat


lumpur yang digunakan sekarang. Jika
kecepatan atau berat lumpur berubah,
maka gesekan akan berubah. Gesekan ini
adalah gaya yang dirasakan di annulus.

Ver. 21-Feb-05 by YH
Gesekan Jalur Choke
500 0
Beberapa perusahaan mengajarkan jika anda
sirkulasi pada 40 spm (Kecepatan Kill) ke bawah
jalur kill dan ke atas jalur choke melalui choke
yang terbuka lebar. Baca tekanan pompa dan
bagi dua.

Jika dilakukan teratur, ini


juga memastikan bahwa
250 psi lumpur di kedua jalur sama
dan mencegah padatan
mengendap di kedua jalur.

Ini adalah gesekan pada 40 spm dengan


berat lumpur yang dipakai sekarang. Jika
kecepatan atau berat lumpur berubah,
maka gesekan akan berubah. Gesekan ini
adalah gaya yang dirasakan di annulus.

Ver. 21-Feb-05 by YH
Gesekan Jalur Choke
250
Beberapa perusahaan mengajarkan anda
sirkulasi di 40 spm ke bawah jalur choke dan ke
atas riser. Inilah gesekan jalur choke.

250 psi

Inilah gesekan pada 40 spm dengan berat


lumpur yang digunakan sekarang. Jika
kecepatan atau berat lumpur berubah, maka
gesekan akan berubah. Gesekan ini adalah
gaya yang dirasakan di annulus.

Ver. 21-Feb-05 by YH
DRILLPIPE CASING
2000 2000

300 300
1000 3000 1000 3000

0 0

5/8 1/2 3/8


SPM 3/4 1/4
7/8 1/8

0 OPEN CLOSED

0
TOTAL STROKES

Saat sumur ditutup, dan gagal aman (fail-


safe) terbuka, jika lumpur di jalur choke dan
jalur kill sama maka tekanan saat mati di
pembacaan kedua jalur tersebut akan sama.

Ver. 21-Feb-05 by YH
DRILLPIPE CASING
2000 2000

300
550 300
1000 3000 1000 3000

0 0

5/8 1/2 3/8


SPM 3/4 1/4
7/8 1/8

OPEN CLOSED
40

40
TOTAL STROKES

250 psi

Saat kita menset pompa di 40 spm, gesekan


di jalur choke mulai dirasakan di annulus.
Jika kita menjaga tekanan casing konstan di
300 psi kita akan menjaga terlalu banyak
tekanan 250 psi.
Ini akan dirasakan di shoe, dasar sumur
dan terlihat di bacaan tekanan jalur kill.

Ver. 21-Feb-05 by YH
DRILLPIPE CASING
2000 2000

300 300
50
1000 3000 1000 3000

0 0

5/8 1/2 3/8


SPM 3/4 1/4
7/8 1/8

OPEN CLOSED
40

40
TOTAL STROKES

250 psi

Namun, bila kita menjaga tekanan jalur kill


konstan (tanpa gesekan), maka besar
gesekan dikurangi dengan membuka choke
lebih besar dan tekanan di dasar sudah
benar.

Ver. 21-Feb-05 by YH
DRILLPIPE CASING
2000 2000

300 300
1000 3000 1000 3000

0 0

5/8 1/2 3/8


SPM 3/4 1/4
7/8 1/8

0 OPEN CLOSED

100
TOTAL STROKES

Jika perlu menutup sumur, jaga tekanan jalur


kill konstan (dengan menstop pompa) akan
menjaga tekanan di dasar konstan karena
gesekan hilang dan harus digantikan oleh
tekanan casing.

Ver. 21-Feb-05 by YH
DRILLPIPE CASING
2000 2000

0 300
1000 3000 1000 3000

0 0

5/8 1/2 3/8


SPM 3/4 1/4
7/8 1/8

0 OPEN CLOSED

0
TOTAL STROKES

Jika anda tidak dapat menggunakan pembaca


tekanan jalur Kill, anda harus mengurangi
tekanan Casing (sejumlah CLF) dengan
menaikkan kecepatan pompa.

Kecuali anda menentukan gesekan dari


beberapa kecepatan pompa, anda tidak tahu
besarnya CLF pada kecepatan selain 40 spm.

Ver. 21-Feb-05 by YH
DRILLPIPE CASING
2000 2000

0 300
1000 3000 1000 3000

0 0

5/8 1/2 3/8


SPM 3/4 1/4
7/8 1/8

0 OPEN CLOSED

0
TOTAL STROKES

Ver. 21-Feb-05 by YH
Saat kick memasuki jalur choke tekanan
hidrostatik akan turun dengan cepat. Lumpur di
jalur kill mulai u-tube ke dalam jalur choke.

Menjaga tekanan Drill pipe konstan sulit karena


perubahan hidrostatik terjadi lebih cepat
daripada waktu jeda ke pembaca tekanan Drill
pipe. Semakin rendah kecepatan pompa,
semakin mudah dikontrol!

Ver. 21-Feb-05 by YH
SISTEM KONTROL

Ver. 21-Feb-05 by YH
Mengapa khawatir akan CLF?

250 ft
6,500 ft
2,500 ft

Dengan naiknya 10,000 ft


kedalaman air...

Overburden
menurun…

Dan formasi lebih


mudah retak.
Ver. 21-Feb-05 by YH
2,000 x 0.447 = 890 psi
1,395 5,000 x 0.8 = 4,000 psi 340
Tekanan Overburden =
4,890 psi

5,000 x 0.447 = 2,235 psi


2,000 x .8 = 1,600 psi
Tekanan Overburden =
2,000 ft 3,835 psi
Jika digunakan lumpur 5,000 ft
9.6 ppg, tekanan di
permukaan saat leak-off
menjadi:
5,000 ft
4,890 - (9.6 X 0.052 x 7,000)
=1,395 psi
2,000 ft
3,835 - (9.6 X 0.052 x 7,000)
= 340 psi

Ver. 21-Feb-05 by YH
KONTROL SUMUR SUBSEA
PROSEDUR REKOMENDASI STANDAR RIG UNTUK MEMBUANG GAS
TERPERANGKAP/ MEMINDAHKAN MARINE RISER
SETELAH SUMUR DITUTUP

Jika gas terperangkap antara keluaran choke dan elemen


BOP setelah sumur ditutup, tidak dapat disirkulasi
langsung. Prosedur berikut disarankan, meliputi langkah-
langkah yang diperlukan untuk mengganti lumpur di dalam
marine riser dengan KWM (Kill Weight Mud) sebelum
membuka BOP.

Seluruh buangan dari lubang harus ditangani untuk


meminimalkan polusi dan kontaminasi yang tidak perlu
dengan sistem lumpur. Ini meliputi mengarahkan aliran ke
pit yang tersedia atau tangki buangan, selama tidak
membingungkan keamanan dari operasi.

Ver. 21-Feb-05 by YH
KONTROL SUMUR SUBSEA PROSEDUR REKOMENDASI
STANDAR RIG UNTUK MEMBUANG GAS TERPERANGKAP/
MEMINDAHKAN MARINE RISER SETELAH SUMUR DITUTUP

Setelah sumur dicek tekanan dan alirannya telah mati:


1. Tutup bagian bawah pipe ram untuk mengisolasi lubang sumur.

2. Hitung perbedaan hidrostatik antara jalur choke penuh oleh KWM dan jalur
choke penuh oleh air laut/lumpur berbahan dasar minyak.

3. Buka valve jalur kill (gagal aman) dan perlahan nyalakan pompa, pompa air
laut/lumpur berbahan dasar minyak. Jaga tekanan balik, dengan choke, dengan
nilai yang dihitung pada Langkah 2. Saat lumpur bersih kembali, stop
pompa (tutup valve jalur kill) dan buka choke penuh. Biarkan gas berekspansi
ke dalam jalur choke sampai pompa berhenti. Banjarkan jalur choke/kill untuk
mendapat aliran balik.

4. Jika string tergantung pada pipe ram:


-Angkat berat string, buka kunci ram dan buka ram.
-Tunggu aliran (jika ada) dari jalur choke/kill sampai stop.
Ver. 21-Feb-05 by YH
KONTROL SUMUR SUBSEA
PROSEDUR REKOMENDASI STANDAR RIG UNTUK
MEMBUANG GAS TERPERANGKAP/ MEMINDAHKAN MARINE
RISER SETELAH SUMUR DITUTUP
5. Tutup elamen diverter dan buka annular BOP.
-Biarkan sumur mengalirkan air, minyak atau gas (Pipa U) dari jalur
choke/kill.

6. Buka diverter dan sirkulasi lumpur kill ke bawah lewat jalur choke dan kill
lalu ke atas riser sampai aliran balik berupa KWM bersih. Stop dan cek
aliran akan adanya gas di riser secara periodik. Pada lumpur berbahan
dasar air, studi menunjukkan kecepatan rendah memungkinkan gas
terdispersi dan menolong menjaga unloading dari riser. Untuk SBF lebih
baik mensirkulasi riser dengan diverter posisi tertutup.

7. Tutup annular, tutup choke, buka bagian bawah ram dan cek tekanan.
Buka choke dan cek aliran.

• Jika lumpur bersih, tidak diberati akan ditinggalkan di jalur choke/kill,


pastikan bagian bawah ram tertutup sebelum memindahkan lumpur.

Ver. 21-Feb-05 by YH
PEMBUANGAN GAS TERPERANGKAP
Tujuan dari prosedur ini untuk mengekspansi gas ke dalam jalur choke
dengan menurunkan tekanan hidrostatik di dalamnya. Karena konfigurasi
susunan dan desain susunan yang berbeda, contoh ini memberikan kondisi
terburuk. Maksimum gas yang terperangkap diasumsikan.

Saat tekanan dalam gas serendah mungkin, annular dapat dibuka dan
sejumlah gas tersisa dialirkan ke jalur choke. Setelah itu, riser dan jalur
choke/kill sebaiknya dibersihkan dengan Kill Weight Fluid sebelum
membuka ram.

Slide pertama dimulai setelah sumur ditutup dan dipastikan telah statik.
Jalur choke dipenuhi oleh Kill Weight Fluid dengan lumpur asal di dalam
riser.

Bagian bawah pertama dari ram sebaiknya ditutup untuk menghindari


adanya influks lain!
Ver. 21-Feb-05 by YH
Karena choke terbuka,
Volume Gas Terperangkap = 7 bbl tekanan atmosfir dirasakan
Panjang Jalur Choke = 3,000 ft oleh gas.

Kill Weight Fluid= 10.2 ppg


Tekanan dalam Gelembung =
Tekanan Atmosfir = 14.7 psi ( 3000 x 10.2 x 0.052 ) + 14.7 =
1,606 psi

Untuk mencegah influks


lainnya, tutup bagian bawah
pipe ram.
Ver. 21-Feb-05 by YH
P1 = 1,606 psi
V1 = 7 bbl
P2 = 14.7 psi
V2 = 765 bbl

Jika annular dibuka dan Tidak dapat diterima!


gas dibiarkan naik ke riser,
volume gas di permukaan
765 bbl.

Ver. 21-Feb-05 by YH
APA YANG TERJADI JIKA:
Untuk mengurangi tekanan
gas, kurangi hidrostatik
dengan mensirkulasi dengan
air laut. Dengan anda
mensirkulasi ke bawah jalur
kill bagian atas dan ke atas
jalur choke, anda
mengurangi volume 5 bbl
dan membiarkan gas
berekspansi ke dalam jalur
choke dan tekanan menjadi
berkurang.

3,000 x 0.445 + 14.7 = 1,350 psi

Ver. 21-Feb-05 by YH
P1 = 1,350 psi
V1 = 5 bbl
P2 = 14.7 psi
V2 = 459 bbl
Jika annular dibuka dan gas
dibiarkan naik ke riser,
volume gas di permukaan
menjadi 459 bbl.

Tidak dapat diterima!

Ver. 21-Feb-05 by YH
DI SAMPING:
Hitung perbedaan 260
tekanan hidrostatik jika
KWM dipindahkan oleh ( 3,000 x 10.2 x 0.052 ) + 14.7 = 1,606 psi
air laut!
3,000 x 0.445 + 14.7 = 1,350 psi
1,606 – 1,350 = 256 psi

Dengan dipompanya air


laut, tekanan balik choke
sama dengan perbedaan
hidrostatik harus dijaga di
pembaca tekanan Casing
untuk menghentikan
ekspansi gelembung ke
dalam jalur choke.

Ver. 21-Feb-05 by YH
Saat air laut bersih
kembali, matikan pompa
0
dan tutup jalur Kill.
Biarkan gas berekspansi
ke dalam jalur choke.

Saat gas mendorong air


laut, hidrostatik turun
sehingga gas lebih banyak
berekspansi.
Gas akan berekspansi
sebisa mungkin.

Ver. 21-Feb-05 by YH
0

Ver. 21-Feb-05 by YH
0

Ver. 21-Feb-05 by YH
0

Ver. 21-Feb-05 by YH
Tergantung pada panjang
jalur choke dan jumlah
ekspansi gas, mungkin 0
tidak mungkin
mendapatkan gas ke
permukaan. Untuk ( 3,000 x 0.12 ) + 14.7 = 375 psi
mendemonstrasikan
prosedur ini, kita Tekanan dalam
menggunakan hidrostatik gelembung berkurang
dari gas ke permukaan dari 1,606 psi menjadi
untuk menghitung 375 psi.
tekanan gelembung.

Ver. 21-Feb-05 by YH
Jika berat lumpur asal 10
ppg maka tekanan 0
hidrostatik di riser menjadi
1,560 psi.

Saat ini annular harus


dibuka. Karena perbedaan
besar antara tekanan
hidrostatik di riser dan
tekanan sisa di dalam
gelembung, bisa terjadi u-
tube gas tersisa di dalam
jalur choke. Isi riser dari
permukaan jika level
lumpur turun.

Ver. 21-Feb-05 by YH
Sejumlah gas akan masuk ke
riser. Hati-hati memonitor 0
riser. Setiap indikasi adanya
aliran, segera aktifkan
diverter.

Mulai sirkulasi riser, jalur


choke/kill dengan kill
weight mud. Teruskan
memonitor adanya aliran
di riser.

Ver. 21-Feb-05 by YH
Sebelum membuka ram bagian
bawah, pastikan tidak ada
tekanan yang terperangkap.

Cek adanya aliran, baru


menghidupkan sumur.

Ver. 21-Feb-05 by YH
Jika susunan anda dilengkapi
dengan keluaran di bawah
annular bagian atas,
membuang gas terperangkap
akan lebih mudah.
Setelah menutup ram,
pompa ke bawah jalur kill
dengan kill weight mud
dan ambil ke luaran ke Sejumlah kecil gas di
atas jalur choke dan bawah annular bisa
sirkulasikan gas ke luar. menjadi signifikan bila naik
Hati-hati akan ekspansi ke permukaan.
gas di jalur choke. Sirkulasikan riser dan jalur
choke/kill dengan kill
weight mud, cek tekanan di
bawah ram, cek adanya
aliran dan hidupkan sumur.
Untuk mencegah influks
lainnya, tutup bagian
bawah pipe ram.
Ver. 21-Feb-05 by YH
Waktu Jeda Tekanan

© Union Oil of California, dba Unocal 1999


All Ver. 21-Feb-05
rights reserved by YH
Waktu Jeda Tekanan

Diukur Selama Latihan Choke di Casing Shoe


Sebelum Kembali Mengebor

Ver. 21-Feb-05 by YH
Waktu Jeda
Tekanan

Perubahan di ukuran choke akan menyebabkan


perubahan tekanan di dasar (BHP).

Kesalahan pengaturan choke berakibat pada


kesalahan BHP yang menyebabkan terjadinya
influks dan/atau pecahnya Pipa U.

Ver. 21-Feb-05 by YH
Masalah di
Kontrol Sumur

Sejarah sekolah kontrol sumur mengajarkan pendekatan


bahwa hampir semua sumur dibor menggunakan lumpur
berbahan dasar air.

Ini mengakibatkan digunakannya cara cepat bahwa


perubahan tekanan berlangsung pada kecepatan 1 detik
tiap seribu kaki kedalaman terukur di tiap sisi dari U-Tube.

Ver. 21-Feb-05 by YH
12,000 ft

Ver. 21-Feb-05 by YH
0 sec

12,000 ft

Ver. 21-Feb-05 by YH
0 sec

12,000 ft

12 sec
Ver. 21-Feb-05 by YH
24 sec 0 sec

12,000 ft

12 sec
Ver. 21-Feb-05 by YH
Masalah
Kontrol Sumur

Belakangan sumur yang dibor di GOM,


dengan stack permukaan dan subsea memiliki
Waktu Jeda Tekanan (PLT: Pressure Lag
Time) sebesar 18 detik/7,000’ dan 3-4
menit/21,000’.

Jika “Cara Cepat” tidak lagi berlaku, maka kita


perlu mulai mengukur PLT.

Ver. 21-Feb-05 by YH
Alasan Mengukur
PLT (Pressure Lag Time/Waktu Jeda Tekanan)

Tipe Lumpur
º Kompresibilitas lumpur Sintetik

Geometri Sumur
º Sumur yang Lebih Dalam
º O.D yang Lebih Besar > Perlu lebih banyak
Volume lumpur

Ver. 21-Feb-05 by YH
Memahami PLT

Pada Metode Driller kontrol sumur, BHP dijaga


konstan dengan mengatur choke menggunakan
pembaca tekanan di permukaan.

Karena PLT dari penyesuaian choke ke Pembaca


Tekanan Drill pipe lama sekali, ini menjadi sulit
dikontrol

Ver. 21-Feb-05 by YH
Latihan

Seperti didiskusikan di hari-1, latihan diperlukan untuk


pelaksanaan yang benar.

“Latihan Choke” akan memudahkan menentukan PLT


dari sumur anda dan membiasakan penggunaan choke
sebagaimana mestinya.

Ver. 21-Feb-05 by YH
Bagaimana
Mengukur PLT
1. Sebelum membor casing shoe, sisakan sedikit tekanan
terhadap choke. Praktekan bagian awal dari Metode Driller
dengan menjaga tekanan ini konstan.
2. Pindah ke Pembaca Tekanan Drill Pipe dan biarkan
tekanan stabil, buat penyesuaian di Pembaca Tekanan
Casing (50 -100 psi) dengan membuka/menutup choke.
3. Catat waktu yang diperlukan untuk melihat perubahan
tekanan yang direfleksikan pada Pembaca Tekanan Drill
pipe. Inilah PLT.

Ver. 21-Feb-05 by YH
Langkah 1
DRILLPIPE CASING
2000 2000 Sisakan sedikit
tekanan di sumur.
1000 300 3000 1000 300 3000

0 0

5/8 1/2 3/8


SPM 3/4 1/4
7/8 1/8

OPEN CLOSED
0

0
TOTAL STROKES

Ver. 21-Feb-05 by YH
Langkah 2
Naikkan kecepatan
DRILLPIPE CASING
pompa ke
2000 2000
kecepatan Kill
dengan menjaga
1000 1000 3000 1000 300 3000
tekanan Casing
konstan dengan
0 0 membuka choke.

5/8 1/2 3/8


SPM 3/4 1/4 Setelah sirkulasi
7/8 1/8
stabil, teruskan
OPEN CLOSED
50 memompa dengan
menjaga tekanan
500 Drill pipe 1000 psi.

TOTAL STROKES

Ver. 21-Feb-05 by YH
Langkah 3
CASING
Lakukan
DRILLPIPE
2000
penyesuaian choke
2000
100 psi, catat waktu
yang diperlukan
1000 1000
1100 3000 1000 400 3000
yang direfleksikan
lewat Pembaca
0 0 Tekanan Drill pipe

3/4
5/8 1/2 3/8
1/4
Diperlukan 100
SPM
7/8 1/8 stroke untuk
OPEN CLOSED tekanan berubah
50 direfleksikan pada
Pembaca Tekanan
550
650 DP. Pada 50 spm
TOTAL STROKES
diperlukan 2 menit.
Inilah PLT.

Ver. 21-Feb-05 by YH
Pengembangan Praktek
Terbaik
95% dari sumur kita menggunakan lumpur sintetik dan dari geometri
sumur kita, kita melihat efek yang dramatis pada respons mengatur
choke selama Metode Driller berlangsung.

Agar lebih memahami PLT, direkomendasikan untuk melakukan


“latihan choke” sebelum mengebor shoe di setiap casing yang ada.

Agar kita dapat membantu anda, kita memerlukan informasi dari


latihan choke ini sehingga kita dapat mengembangkan “Praktek
Terbaik” untuk menangani PLT.

Ver. 21-Feb-05 by YH
Pertanyaan atau Komentar?

Ver. 21-Feb-05 by YH
LEAK-OFF TEST,
DESAIN SUMUR
dan
TOLERANSI KICK

© Union Oil of California, dba Unocal 2001


All Ver. 21-Feb-05
rights reserved by YH
Tujuan Pelatihan:

• Menghubungkan Desain Sumur Unocal dengan


Program Penghitungan Kick

• Mendapat pengetahuan dasar dari nilai LOT, FIT


dan menghubungakannya dengan Intensitas Kick
dan Volume

• Menjelaskan Desain Sumur dalam hubungannya


dengan Kontrol Sumur

Ver. 21-Feb-05 by YH
Mengapa kita berbicara mengenai Leak-Off Test
(L.O.T.) dan Desain Sumur dalam kursus Kontrol
Sumur, mereka “tidak berhubungan”.

Pemikiran ini tidak benar, karena ketiganya


hampir sama dan berhubungan.

Ver. 21-Feb-05 by YH
Ketiganya menggunakan berikut:

• U-Tube
• Tekanan
• Hukum Boyle (P1 x V1 = P2 x V2)
• Tekanan Pori (Pore Pressure/tekanan formasi)
• Gradien Retak (seberapa kuat formasi)

Ver. 21-Feb-05 by YH
Bagaimana hubungan antara L.O.T,
Desain Sumur dan Kontrol Sumur

Kita mulai mengebor menggunakan desain


sumur dengan nilai teoritis untuk tekanan
pori dan gradien retak. L.O.T. memberikan
nilai aktual untuk tekanan retak dan batasan
berat sumur untuk mengebor bagian
selanjutnya dari lubang. Ketika digabungkan
bersama, anda dapat mengontrol sumur.

Ver. 21-Feb-05 by YH
MENGAPA KITA MELAKUKAN
L.O.T. ATAU F.I.T.

Setiap kita selesai melakukan penyemenan


pada casing tertentu, L.O.T. atau F.I.T. harus
dilakukan untuk memverifikasi bahwa casing,
semen, dan formasi di bawah casing shoe
dapat menahan tekanan lubang sumur yang
direncanakan untuk casing shoe berikutnya.

Dari sudut kontrol sumur, dipastikan bahwa


kita mempunyai pop-off valve.
Ver. 21-Feb-05 by YH
APAKAH L.O.T ?

L.O.T. (Leak-Off Test) dilakukan dengan


mengebor shoe dan 10’ - 50’ formasi baru.
Tutup annular dan pompakan ke dalam sumur
sampai anda meretakkan formasi dengan
lumpur yang ada gunakan.

Kita sekarang dapat menghitung Tekanan


Retak dan EMW (Berat Lumpur Ekuivalen).

Ver. 21-Feb-05 by YH
APAKAH F.I.T?
F.I.T. (Formation Integrity Test) dilakukan
dengan mengebor shoe dan 10’ - 50’ formasi
baru. Tutup annular dan naikkan tekanan
sampai nilai tertentu dengan lumpur anda. Jike
formasi dapat menahan tekanan ini, tes
dinyatakan bagus. Kita sekarang dapat
menghitung EMW (Berat Lumpur Equivalen).

F.I.T. mirip seperti pengetesan tekanan pada


jalur semen atau BOP.
Ver. 21-Feb-05 by YH
LOT vs FIT

LOT FIT
• Sumur explorasi • Pengembangan sumur
• Pengembangan sumur
dengan data di sekitar
di platform baru
sumur yang valid.
• Pengembangan sumur
• Tidak dapat melakukan
di lapangan lama yang
LOT
tidak pernah dibor
belakangan.

Ver. 21-Feb-05 by YH
ATURAN LOT
Direkomendasikan adopsi prosedur standar leak-off test
yang menjelaskan hal berikut ini:
1. Tipe dan kondisi lumpur pengeboran di lubang dapat
menghantarkan tekanan secara bebas.
2. Kecepatan injeksi konstan sebesar 1 - 2 barel/menit.

3. Observasi tekanan injeksi yang stabil setidaknya


minimum 4 titik data.
4. Pembacaan tekanan casing di permukaan digunakan
untuk perhitungan gradien retak sebagaimana prosedur
sebelumnya.
5.Penggunaan pembaca tekanan casing dengan batasan
yang wajar dan dikalibrasi periodik. (disarankan dipakai
pembaca tekanan dengan akurasi +/- 2% atau lebih kecil)
Ver. 21-Feb-05 by YH
LEAK OFF TES T
4000
Drill Pipe
Casing
3500

P 3000
R
E
S 2500
S 2090 psi in 10 se c
U
2000 shut in
R
E
1500
P
S
I 1000

500

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Pump Stopped
BBL PUMPED
0
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18
TIME (MIN)
Ver. 21-Feb-05 by YH
Data LOT

D A T A IN P U T :
W ell N am e (m a x 8 c h a ra cte rs ) T ra t A -0 6
D a te : 19 N ov. 1998
W E L L D a ta:
R o ta ry T a b le : 1 0 6 ft a b o v e M S L
W ate r D e p th : 2 4 0 ft
C a s in g S iz e : 7 in c h
C a s in g S h o e D e p th : 1 0 4 4 1 ft M D
C a s in g S h o e V e rtic al D e p th: 8 2 3 2 ft T V D
L O T D a ta:
M u d W e ig h t: 1 1 .3 p p g
1 0 s ec . C a s in g P res s u re : 2090 psi
P um p R ate : 1 .0 B P M

Ver. 21-Feb-05 by YH
VOLUME TEKANAN (PSI) WAKTU
BBL Drill pipe Casing Menit
0.0 0.0 0.0 0.0
1.0 262.0 178.0 1.0
2.0 669.0 600.0 2.0
3.0 1011.0 942.0 3.0
4.0 1418.0 1341.0 4.0
5.0 1901.0 1804.0 5.0
6.0 2352.0 2239.0 6.0
7.0 2820.0 2719.0 7.0
8.0 3335.0 3198.0 8.0
9.0 2719.0 2513.0 9.0
10.0 2268.0 2159.0 10.0
11.0 2276.0 2159.0 11.0
12.0 2252.0 2127.0 12.0
13.0 2252.0 2127.0 13.0
14.0 2207.0 2094.0 14.0
Setelah Stop Pompa
14.0 2050.0 2090.0 14.2 (10 detik mati)
14.0 1945.0 1929.0 15.0
14.0 1929.0 1901.0 16.0
14.0 1929.0 1889.0 17.0

Ver. 21-Feb-05 by YH
Penempatan Shoe
• Penempatan shoe di batuan keras, kompeten,
dengan sedikit atau tanpa permeabilitas,
memastikan tekanan retak yang tinggi dan
memberikan desain sumur yang lebih baik,
dalam hal ini lempung.

Apa yang bisa salah dari sini?


• Penempatan shoe di batuan lemah dan
permeabel memberikan tekanan retak yang
rendah dan membatasi desain sumur anda,
dalam hal ini batuan pasir.

Apa yang bisa salah dari sini?

Ver. 21-Feb-05 by YH
TOLERANSI KICK DAN HUKUM
BOYLE

Ver. 21-Feb-05 by YH
Pertanyaan:
Berapa toleransi kick untuk shoe di
19,000’ TVD dan kita ingin mengebor
sampai 25,500’ TVD?

Perlu diketahui:

- “Toleransi Kick” memiliki 2 komponen:


1. VOLUME (BBL)- Biasanya berupa perolehan pit

2. INTENSITAS (Tekanan) – Intensitas biasa dinyatakan


dalam PPG (Relatif terhadap berat lumpur)

Ver. 21-Feb-05 by YH
• Tentukan toleransi kick dengan “memilih” suatu
nilai lalu verifikasi matematis apa nilai “dipilih”
dapat dipakai atau tidak.

• Verifikasi Matematis dipakai Hukum Boyle.


Hukum Boyle : P1 x V1=P2 x V2

• Asumsi:
1) Kick 100% gas.
2) WBM – Tidak ada gas masuk ke lumpur.

Ver. 21-Feb-05 by YH
P1 x V1 = P2 x V2
P1 = Tekanan di dasar
(Tekanan kick)
Tekanan di dasar = tekanan pori maksimum yang
diperkirakan + lumpur di bawah seimbang + toleransi kick

PADA CONTOH INI:


• Tekanan pori max yang diperkirakan (di 25,500’ TVD)
= 13.6 PPG EMW
• Lumpur di atas seimbang (untuk contoh 0.2 PPG)
= 13.6 + 0.2 = 13.8 PPG
• Intensitas Kick (Angka sembarang relatif terhadap berat
lumpur) = 13.8 + 0.4 = 14.2 PPG EMW

Ver. 21-Feb-05 by YH
P1 = 25,500’ X 0.052 X 14.2 PPG = 18,829 PSI
V1 = Volume (ukuran) kick (sembarang angka berdasarkan
ukuran dari kick yang dapat dideteksi dan Spesifik Rig)
V1 = 25 BBL

“Toleransi kick” yang ingin dicek adalah 25 BBL. &


0.4 PPG
dengan * TD = 25,500’ TVD
Shoe = 19,000’ TVD
MW = 13.8 PPG
* Jika perubahan ini ada yang merubah tolerasi kick.
Ver. 21-Feb-05 by YH
P2 = Bagian Lemah
Menurut desain, “Bagian Lemah” adalah shoe.
“Bagain Lemah” didefinisikan oleh tekanan retak
(Tekanan Leak Off Test) dari shoe.

P2 = Tekanan Retak dari shoe


= 14.7 PPG EMW (prediksi)
= 14.7 PPG X 19,000’ X 0.052
P2 = 14,524 PSI

V2 = Ukuran kick ketika sampai di shoe, ini yang


dicari.
Ver. 21-Feb-05 by YH
P1 x V1 = P2 x V2

V2 = P1 x V1  P2
V2 = (18,829 psi X 25 bbl)  14,524 psi
V2 = 32.4 bbl

Kick 25 bbl di 25,500’ akan berekspansi jadi 32.4 bbl


ketika sampai di shoe pada 19,000’.

Ver. 21-Feb-05 by YH
• Tekanan maximum yang dialami shoe adalah ketika
bagian atas dari gelembung gas (kick) ada di shoe.

• Sekarang kita mengetahui volume kick, lalu kita hitung


tekanan di shoe.

• Jika tekanan di shoe melebihi tekanan retak maka


toleransi kick kita terlalu tinggi dan harus dihitung
ulang.
• Berapa tinggi dari 32.4 bbl yang mengisi ruang di
antara lubang 14 3/4” dan 6 5/8” DP – Kapasitas
Annulus 0.1687 bpf

Ver. 21-Feb-05 by YH
32.4 bbl  0.1687 bpf = 192’
TEKANAN HIDROSTATIK (HP)
A) 19,000 X 13.8 X 0.052 = 13,634 psi
B) 192’ X 0.1 psi/ft = 19 psi
C) 25,500’ - 192’ - 19,000’ = 6,308’
6,308’ X 13.8 PPG X 0.052 = 4,527 psi
TOTAL HP = A + B + C
= 13,634 + 19 + 4,527 = 18,180 psi
7,129’ A
BHP = HP + Pembaca Tekanan
atau
Pembaca Tekanan = BHP - HP
= 18,829 – 18,180
19,000’/11,871’ BML = 649 psi
192’

C
25,500’/18371’BML
Ver. 21-Feb-05 by YH
Pdi shoe = Pembaca Tekanan + Hidrostatikdi shoe
= 649 + 13,634
= 14,283 psi

Tekanan Retak di shoe = 14,524 psi


14,283 < 14,524
Maka desain kita valid dan
“Toleransi Kick” kita
adalah 25 BBL dan 0.4 PPG

Ver. 21-Feb-05 by YH
TEKANAN RETAK
LEAK OFF TEST (TEST SHOE)
DAN
GRADIEN RETAK BATUAN

• Leak off dan gradien retak batuan diturunkan dari


tekanan retak.
• Tekanan Leak off umumnya dinyatakan dalam PPG
EMW.
• Gradien Retak Batuan umumnya dinyatakan dalam
PSI/FT
Ver. 21-Feb-05 by YH
Tekanan Retak di 19,000’ TVD =
RKB
92’ Udara 14,524 psi
MSL

A) Berapa Berat Lumpur Equivalen?


7,037’ Air
=14,524 psi  19,000’ = 0.764 psi/ft
0.764 psi/ft  0.052 = 14.7 PPG
Mudline

B) Berapa Gradien Retak Batuan (FG)?


Tekanan Retak. = Tekanan Hidrostatik air
+ Tekanan Hidrostatik batuan
11,871’ Batuan 14,524 = (7,037’ X 0.447) + (11,871 X FG)
14,524 = 3,146 + (11,871 X FG)
FG = (14,524 – 3,146)  11,871 =
19,000’/ 0.95 psi/ft
11,871’ BML
Ver. 21-Feb-05 by YH
• Tekanan Leak-off yang paling penting bagi DSM
dan drill crew. (Eksekusi)
* Angka ini indikasi langsung berat lumpur
maksimum yang bisa dipakai.

• Gradien Retak Batuan yang paling penting bagi


engineer. (Desain)
* Angka ini tidak langsung membandingkan
geologi di tempat yang berbeda. Juga sebagai
pembanding aktual dan teoritis (prediksi) dari
tekanan leak off – menjawab pertanyaan
kompetensi batuan.
Ver. 21-Feb-05 by YH
LEAK-OFF TEST DANGKAL
BERPENGARUH PADA DESAIN
SUMUR

Ver. 21-Feb-05 by YH
LEAK-OFF TEST
BERIKUT ADALAH CONTOH STATISTIK L.O.T.

KEDALA GRAD GRAD


NAMA LOKASI KEDALA
MAN SUMUR NAMA LOKASI SUMUR
SUMUR MAN
RETAK SUMUR
RETAK

BS 52#1 GOM 186 1.08 Attaka#32 Indo 448 1.00


A-19 Cal 393 0.93 Sakon #1 Thai 495 0.92
16-2CT Midland 396 1.02 VE 66 #3 GOM 562 0.83
A-17 Cal 397 0.92 BA #28 Alaska 582 0.94
Sibual 2-2 Indo 403 1.46 EHI 302 A-13 GOM 679 0.89
YC-2 Indo 414 1.02 A-20 Cal 681 1.18
220 Midland 420 1.18 VE 328 #2 La 681 0.81
Yakin YC-5HZ Indo 421 1.05 A-19 Cal 755 0.93
201 Midland 424 1.00 Kham Palai #1Thai 774 1.77
Attaka L-3 Indo 429 1.03 BA #28 Alaska 802 0.94
Attaka L-9 Indo 430 0.99 B-KL-1X Vietnam 814 0.94
#1-9 Michigan 869 1.71

Ver. 21-Feb-05 by YH
LOKASI CASING SHOE KEDUA
(KUNCI KONTROL SUMUR DANGKAL)

SHOE TERSEMEN
PERTAMA
PENINGKATAN EKSPOS
• LEBIH BANYAK WAKTU
• LEBIH BANYAK MENEMUKAN
SHOE TERSEMEN GAS
KEDUA

PENURUNAN KETAHANAN
TERHADAP RETAK (PSI)

Ver. 21-Feb-05 by YH
PENDEKATAN DESAIN/OPERASI
YANG DISARANKAN
1. Desain sumur untuk dimatikan.

2. Tempatkan casing shoe di formasi yang lebih kompeten.

3. Penyemenan casing.

4. Mengukur gradien retak.

5. Lakukan squeeze untuk memastikan validitas L.O.T


 Besarnya tekanan retak
 Lokasi retak

6. Matikan jika ada kick di kedalaman manapun.

Ver. 21-Feb-05 by YH
PENDEKATAN DESAIN KESELURUHAN
• Gunakan SBM
• Bor tanpa riser pada permukaan jika memungkinkan
• Bor sedekat mungkin dengan tekanan pori
• Bor sekecil mungkin lubang yang bisa dilakukan
• Bor secepat mungkin tapi tetap aman dan dengan
kontrol sumur diterapkan
• Trip secepat mungkin tapi tetap aman dan dengan
kontrol sumur diterapkan
• Usahakan tidak mendapatkan kick
• Jika diperoleh kick, sirkulasi ke luar dengan Metode
Driller.
Ver. 21-Feb-05 by YH
Setelah melakukan Leak Off Test di shoe pada 8,000 kaki,
diperoleh tekanan total Leak Off 6,250 psi dan Gradien
Retak Batuan 0.92 psi/ft.

Berapa berat lumpur tertinggi yang dapat digunakan pada


sumur ini menurut hasil Leak Off?

6,250  8,000  0.052 = 15 ppg EMW

Ver. 21-Feb-05 by YH
BAHAYA DI KEDANGKALAN
(SHALLOW HAZARDS)

© Union Oil of California, dba Unocal 2001


All Ver. 21-Feb-05
rights reserved by YH
Bahaya di Kedangkalan
Definisi – semua fenomena, yang berlokasi dari
mudline sampai kedalaman membor tanpa
riser tercapai, yang mengakibatkan lubang
sumur, lokasi atau strukturnya dalam resiko.
Bahaya dapat alami atau karena perbuatan
manusia.

Ver. 21-Feb-05 by YH
Contoh Bahaya di Kedangkalan

h Pipa dan struktur buatan manusia

h Dasar laut tak stabil: patahan, lereng, dan saluran

h Gas vent dan onggokan lumpur


h Komunitas Kemosintetik
h Hidrat (“Primer dan Sekunder”)
h Air bawah permukaan, gas dan aliran sedimen (SWF)

Ver. 21-Feb-05 by YH
Gas Hidrat

Gas Hidrat seperti padatan kristal berupa es


(mineral) di mana gas hidrokarbon dan non-
hidrokarbon terkumpul di dalam molekul air.

Ver. 21-Feb-05 by YH
Pembentukan Hidrat
h Terbentuk pada tekanan tinggi dan suhu rendah
sekitar 40 derajat F dan 780 psia

h Biasa ditemukan di kedalaman air 1,200’- 6,000’


(untuk kedalaman lebih dalam tidak ada sampel)
h Biasa dihubungkan dengan beberapa jenis gas
vent
h Pemodelan mengindikasikan hidrat terjadi di
kedalaman 3,000’ BML pada lereng GOM*
Ver. 21-Feb-05 by YH
* Sloan 1998
Bahaya Hidrat

h Dasar laut tak stabil jika hidrat mencair


h Komunitas kemosintetik/dasar keras
h Lubang tak stabil karena hidrat primer
h Terkumpulnya hidrat sekunder di peralatan
bawah laut. (Berhubungan dengan SWF dan
bukan hidrat primer).

Ver. 21-Feb-05 by YH
Kutai Basin, Indonesia
Hidrat Irisan X

Hidrat

Ver. 21-Feb-05 by YH
Hidrat Bawah Permukaan

GR RES
WD : 5312’

5635’
Hydrates
Interval

-5987’

Nakula #1, Kutai Basin, Indonesia (Dekat Seno Field)


Ver. 21-Feb-05 by YH
Karakteristik Hidrat
Kutai Basin, Indonesia

h Kedalaman air > 3,000’, temp Mudline ~ 40o F


h Ditemukan antara 0 - 600’ BML
h Karakter seismik amplitudo tinggi
h Karakter Log zone resistivitas tinggi
h Kenaikan ROP
h Aliran ditemui ketika reaming dengan air laut
h Pengembangan lubang (casing tidak dapat
turun ke bawah)
Ver. 21-Feb-05 by YH
Aliran Air Dangkal (SWF)

Semua aliran air dan/atau gas ke dalam lubang,


dalam jejak aliran melalui annulus atau ke dasar
laut. SWF dilaporkan pada kedalaman air 500 -
7,000 kaki dan ditemukan antara mudline dan
4,000’ di bawah mudline (BML). Terutama masalah
terjadi antara 950 dan 2,000 kaki BML.

Ver. 21-Feb-05 by YH
Mekanisme Kelebihan Tekanan

Ver. 21-Feb-05 by YH
From paper by Pelletier 1999 SWF Forum
Mekanisme Kelebihan Tekanan

• Ingat spons
dan
• Formasi yang bermuatan

Ver. 21-Feb-05 by YH
WD=73.6 m

Sparker Penetration=-200+ below ML


KL300C Fault
Sand ProneInterval
Amplitude Anomalies

-190 m SSD (top gas sand)

Sag and freq. attenuation


-249 m SSD Final Depth

multiple

9 5/8” csg prog. @


-360 m SSD

Ver. 21-Feb-05 by YH

W Seismic Anomaly E
Masalah SWF

h Aliran air tak terkontrol


h Erosi sedimen (integritas semen)
h Kompaksi sedimen
h Keruntuhan casing dan lendutan
h Formasi dasar laut: kawah, puncak dan retak

Ver. 21-Feb-05 by YH
Ver. 21-Feb-05 by YH
Penilaian Unocal SWF

Kerja Tim Terpadu


h Geologi
h Geofisik
h Drilling
h Petrofisik

Ver. 21-Feb-05 by YH
Geomekanik

h Penilaian Kelebihan Batas (Overburden)


h Prediksi Gradien Retak
h Prediksi Tekanan Pori
h Data Sekitar dan Setempat Lumpur dan LOT
h Analisis Waktu Nyata dengan PWD dan ROV

Ver. 21-Feb-05 by YH
PRAKTEK TERBAIK - BAGIAN 1
h Penilaian lapangan dimulai sejak awal dalam
umur prospek.
h Libatkan multi-disiplin tim antar fungsi
h Analisis pihak ketiga akan bahaya tidak cukup
h Pilih lokasi dengan bahaya kedangkalan, berupa
– Kedalaman
– Ketebalan
– Seting geologi
– Ada/tidaknya batuan pasir
– Ada/tidaknya isolasi tekanan
– Ada/tidaknya hidrokarbon
Ver. 21-Feb-05 by YH
PRAKTEK TERBAIK - BAGIAN 2
h Jika memungkinkan, pindahkan lokasi untuk
menghindari potensi bahaya
h Jika bahaya tidak dapat dihindari, kurangi bahaya
– petakan interval & horizon spesifik
– panel seismik radial
– prediksi tekanan
– revisi desain sumur
h Tempatkan 36” casing cukup dalam untuk
mengontrol bahaya di kedangkalan
h Terapkan “Prosedur Pengeboran Tanpa Riser
Unocal” untuk meminimisasi kemungkinan
terjadinya aliran.
Ver. 21-Feb-05 by YH
PRAKTEK TERBAIK - BAGIAN 3
h Jika aliran terjadi, matikan sumur segera
– Masalah makin memburuk sejalan dengan waktu
– Nilai situasi sebelum mulai lagi pengeboran
h Mengebor tanpa riser “stop” ketika 10 PPG leak-off
diterima.
h Cabut sambil dipompa dengan KWM “kualitas baik”
h Pasang casing 20” menurut “Prosedur Bor Tanpa Riser
Unocal”
h Gunakan Praktek Terbaik Penyemenan
– Foam semen (cement foam)
– Casing tersentralisasi

Ver. 21-Feb-05 by YH
SIMPULAN

h Unocal telah membuat perbaikan signifikan


terhadap indikasi bahaya kedangkalan
h Identifikasi Bahaya Kedangkalan memerlukan
usaha terfokus dan waktu yang cukup banyak
h Desain sumur Unocal dan kemampuan eksekusi
sumur memungkinkan kita mampu mengebor di
tengah bahaya kedangkalan dengan kesuksesan
yang tinggi
h Pendekatan multi-disiplin tim dengan integritas
penuh akhirnya terbayarkan.

Ver. 21-Feb-05 by YH
Bagian Pertama Lubang - Riser atau
Tanpa Riser?

Ver. 21-Feb-05 by YH
GAS KICK DANGKAL 1980-1989
CERVEZA - 1983 GRAYLING - 1985
• Terdiversi • Terdiversi
420’
• 2 – jalur 8” • 1 – jalur 4”
2,500’
• Diverter gagal • Diverter gagal
• Api • Tidak ada api
• Tidak menyebar • Menyebar
4,000’ 3,565’
$35 juta $40 juta

ATTAKA J1 - 1981 STEELHEAD - 1987


• Diverter gagal • Terdiversi
• Api • 2 – jalur 10”
456’
766’ • Diverter gagal
5 fatal • Api
Banyak terluka • Menyebar
1,225’ $150 juta (dioperasikan
2,265’
oleh Marathon)
Ver. 21-Feb-05 by YH
GAS KICK DANGKAL 1990 - 2000
Attaka 38 - 1998 Attaka 38a - 1998
• Gas di air • Gas di air
• Rig berpindah • Evakuasi rig
500’ lokasi 460’ • Aliran berhenti
• Aliran berhenti sendiri
sendiri
Tidak ada luka
Tidak ada luka Biaya minimum
Biaya minimum

B-TXT-2X - 2000 Molavia Bazar - 1997


• Gas di air • Diverter gagal
• Evakuasi rig • Api
915’ • Aliran berhenti 509’ • Menyebar
sendiri
$10+ juta (dioperasikan
Tidak ada luka 2,755’ oleh Oxy)
Biaya minimum
Ver. 21-Feb-05 by YH
SBM & OBM

Gas Kick: migrasi, kelarutan, mengembang

© Union Oil of California, dba Unocal 2001


All Ver. 21-Feb-05
rights reserved by YH
Mitos tentang Sintetik dan Lumpur
Berbahan dasar Minyak

Gas kick tidak bermigrasi?


Gas kick tidak menyebabkan perubahan
volume?
Gas kick ke luar dari larutan segera?
Gas kick ke luar dari larutan perlahan?

Ver. 21-Feb-05 by YH
Fakta tentang Lumpur Berbahan dasar
Sintetik dan Minyak
Gas bermigrasi di SBM / OBM sampai gas
masuk ke dalam larutan
Gas dalam larutan bermigrasi sebagai lumpur
dengan kerapatan berbeda
Gas masuk ke lubang dengan volume penuh
Gas di larutan mungkin memiliki satu setengah
volume sebagaimana gas-gas
Gas ke luar dari larutan dan kecepatannya
tergantung pada suhu, tekanan dan konsentrasi.
Ver. 21-Feb-05 by YH
Gas Masuk dalam SBM / OBM

Ver. 21-Feb-05 by YH
Gas Masuk dalam SBM / OBM
(lanjutan)

Ver. 21-Feb-05 by YH
Gas Masuk Dalam SBM / OBM
(lanjutan)

Ver. 21-Feb-05 by YH
Efek Tekanan/Suhu
terhadap Kerapatan
Temperature Pressure Measured
(F) (psig) Density
( lbm/gal)
78 0 17.000
3,000 17.145
6,000 17.275
9,000 17.389 Tabel ini menunjukkan hasil
12,000 17.492 uji laboratorium pada lumpur
15,000 17.589 dengan beratnya 17 ppg berbahan
200 0 16.392 dasar mineral minyak
3,000 16.592
6,000 16.760
9,000 16.905
12,000 17.033
15,000 17.149
350 3,000 15.890
6,000 16.122
9,000 16.310
12,000 16.469
15,000 16.608
Ver. 21-Feb-05 by YH
Deteksi Kick
• Deteksi Kick lebih sulit ketika digunakan lumpur berbahan
dasar minyak/sintetik dibanding berbabahan dasar air
karena gas larut dalam OBM/SBM.
• Gas tidak dapat masuk ke dalam lubang tanpa menyebabkan
perubahan volume lumpur

• Disimpulkan bahwa peningkatan aliran dan/atau perolehan pit


adalah indikasi pasti adanya kick selama mengebor dengan
OBM/SBM atau WBM.

Persepsi bahwa gas kick “tersembunyi” dalam OBM / SBM salah.


Perolehan ada tapi kemampuan kita mengukur perolehan
tergantung pada keakuratan PVT dan flow show, disiplin latihan
pit yang baik serta Driller dan Mud Logger yang waspada.

Ver. 21-Feb-05 by YH
Ketika gas dari formasi masuk sumur
dan kontak dengan SBM, tekanan akan
menyebabkannya terlarut dalam
minyak. Ini disebut kelarutan.
Karena terlarut, gas tidak memindahkan
volume yang sama seperti dalam
lumpur berbahan dasar air. Pada 100%
larutan, gas akan meningkatkan volume
lumpur 50% dari volumenya ketika gas
meninggalkan formasi.

Ini membuat deteksi kick lebih


sulit. Influks gas sebesar 5 bbl
hanya menyebabkan kenaikan 2-
3 bbl dalam pit.

Makin banyak gas memasuki sumur,


gas akan bermigrasi, sebagai gas
bebas, melalui lumpur terlarut sampai
± 1½ Bbl gas kontak dengan lumpur segar maka
1 Bbl Mud
Saturated
Gas 1 Bbl Gas ia akan masuk ke dalam larutan.

Mud
Ver. 21-Feb-05 by YH
Volume di
Permukaan
· 12.4 ppg SBM
· Sumur mengeluarkan 30 bbl saat Bottom Up.

• P1 = 14.7 psi
• V1 = 30 bbl
• P2 = 12.4 x 0.052 x 12,000 = 7,740 psi
• V2 = 0.057 bbl kick di dasar (tidak terlarut)
• V2 = 0.03 bbl kick di dasar (50% terlarut)

Dapatkah anda mendeteksi ukuran kick?

Ver. 21-Feb-05 by YH 6” Open Hole to TD@12,000


Saat influks disirkulasi ke luar lubang, kemungkinan tidak ada ekspansi
karena gas terlarut dalam minyak. Ini berarti bahwa hampir tidak ada
kenaikan dalam aliran.

Saat influks mencapai ± 1,500 kaki dari lubang, pengurangan tekanan


hidrostatik menyebabkan gas ke luar dari lumpur, kembali menjadi gas
bebas. Ini disebut “bubble point”/titik didih.

Gas segera mulai berekspansi, mendorong ke luar lumpur di atasnya.


Jika anda tidak siap, dapat mengakibatkan kerusakan atau luka serius.

Ver. 21-Feb-05 by YH
Titik Didih
• Rasio gas minyak (GOR) adalah ukuran jumlah gas yang
tercampur dengan volume minyak yang diberikan.

• Semakin tinggi GOR semakin dalam gas mulai pecah di


dalam sumur.

• Sejumlah gas mulai pecah dan menurunkan GOR dari sisa


influks.

Sisa influks lalu disirkulasi ke luar lubang sampai dia


mencapai “bubble point” baru di mana sejumlah gas pecah
kemudian menurunkan lagi GOR pada sisa influks.

• Siklus ini berulang sampai seluruh gas berubah menjadi


gas bebas.

Ver. 21-Feb-05 by YH
Kurva
Kelarutan

1.4

1.3

Bubble Point 1,000 SCF/STB


1.2 Pressure
Curve
BBL / STB

800 SCF/STB

1.1 600 SCF/STB

400 SCF/STB
1.0 200 SCF/STB
0 SCF/STB
Miscibility Pressure
0.9
2 4 6 8 10 12 14 16 18 20

PRESSURE (1,000 PSI)

Ver. 21-Feb-05 by YH
Titik Didih

• Jika sumur disirkulasikan dengan BOP terbuka, gas dapat ke


luar dari larutan dengan cepat. Ini berakibat pada lumpur
tertekan di atas bushing.

• Jika sumur disirkulasikan melalui choke, tekanan balik


menjaga gas dalam larutan dan menjaga rig dan crewnya.

Ver. 21-Feb-05 by YH
Titik Didih

• Setiap anda curiga adanya influks gas, atau mungkin anda


telah mendapatkan influks gas, sirkulasikan sumur
setidaknya 2,000+ kaki terakhir melalui choke.

Ver. 21-Feb-05 by YH
Kecenderungan Umum Kelarutan Gas

Komposisi OBM/SBM memiliki efek dramatis pada kelarutan


gas. Asumsikan gas tidak larut dalam air, karena jumlah brine
atau air dan emulsifier meningkat, sehingga kelarutan gas
dalam sistem lumpur menurun.

Dengan meningkatnya jumlah padatan, kelarutan gas menurun.

Dengan meningkatnya suhu, kelarutan gas menurun.

Dengan meningkatnya specific gravity gas, kelarutan gas


menurun.

Dengan meningkatnya tekanan, kelarutan gas meningkat.

Ver. 21-Feb-05 by YH
Connection Flow Monitor - Breathing

150

130
Feb. 14, 142 bbl.
Breathing

110
Feb. 15, 112 bbl.
Breathing

90
Change Pit Vol., bble

Feb. 14, 80 bbl.


No breathing
70

50

30

10

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
-10
Ver. 21-Feb-05 by YH Time, min.
Conne ction Flow M onitor - Flowing

150

130

Jan.. 12, well flowing,


140 + bbls

110

Point of inflection

90
C ha ng e P it V o l., b ble

Jan. 10, s tart of interval, 100


bbls.
70 No breathing

50

30

10

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
-10
Ver. 21-Feb-05 by YH
Time, min.
Ver. 21-Feb-05 by YH
OFF BOTTOM KILL

© Union Oil of California, dba Unocal 2001


All Ver. 21-Feb-05
rights reserved by YH
100
PRINSIP KONTROL
100 SUMUR DENGAN BIT
Choke
DIANGKAT
• Sebelum sumur dimatikan:
DPP = CP = 0
• Sesudah sumur mati,
sebelum gas mencapai bit:

SIDPP = SICP
• Sesudah gas melewati bit:

SIDPP  SICP

METODE VOLUMETRIK TIDAK TERLALU


COCOK PADA OBM/SBM
Ver. 21-Feb-05 by YH
PRINSIP KONTROL SUMUR DENGAN
BIT DIANGKAT
• BHP dikontrol dengan membiarkan gas bermigrasi dan membuat tekanan
di permukaan naik ke nilai tertentu.
LALU
• Jaga tekanan casing konstan sambil membuang volume lumpur dari
annulus yang berakibat kenaikan tekanan hidrostatik di langkah pertama.
TETAPI
• Volume yang diperlukan untuk bleed berbeda untuk lokasi gas yang
berbeda (di lubang terbuka, di casing, belakang DP) dan kita tidak tahu di
mana gelembung gas!
JUGA
• Gelembung gas bergerak dari satu bagian sumur ke bagian lainnya,
contoh dari lubang terbuka ke casing, perubahan panjangnya dan BHP
terpengaruh:
Memanjang = DI BAWAH SEIMBANG
Memendek = DI ATAS SEIMBANG

Ver. 21-Feb-05 by YH
BHP = PHY + Bacaan
100 5,300 = 5,200 + 100

Choke

Casing X DP = 0.0489 bbl/ft MW = 10 ppg

Jika sumur dimatikan dan anda tidak dapat dengan


segera memulai sirkulasi, anda harus mengamati
pembaca tekanan casing hati-hati dan lakukan
metode Volumetrik sampai gas ada di permukaan
atau sirkulasi dapat dimulai.

Ini diselesaikan dengan membiarkan pembaca


tekanan meningkat dengan nilai tertentu dan
membuang lumpur (tekanan hidrostatik) sebesar
kenaikan bacaan. Kenaikan tekanan ini/siklus
buang tekanan menjaga BHP konstan.
Ver. 21-Feb-05 by YH
BHP = PHY + Bacaan
200 5,300 = 5,200 + 100
5,400 = 5,200 + 200
Choke

Casing X DP = 0.0489 bbl/ft MW = 10 ppg

Pertama, biarkan tekanan casing naik 100


psi. Ini diperoleh dengan menunggu.
Dengan bermigrasinya gelembung, tekanan
akan meningkat secara alami.

Jika sumur anda memiliki casing shoe


yang dalam dan/atau hasil tes leak-off
menunjukkan bahwa formasi cukup kuat,
anda sebaiknya menggunakan kenaikan
tekanan pertama ini sebagai batasan
keamanan. Pada contoh, kita tidak akan
mengikutkan batasan keamanan.
Ver. 21-Feb-05 by YH
BHP = PHY + Bacaan
200 5,300 = 5,200 + 100
5,400 = 5,200 + 200
Choke

Kini kita harus membuang cukup lumpur agar


menurunkan tekanan hidrostatik sebesar 100 psi
untuk mengkompensasikan kenaikan tekanan
diakibatkan oleh migrasi.

Pembuangan ini diukur dengan akurat agar tetap di


antara 5,300 - 5,400 psi yang telah ditetapkan.
Untuk menghindari melacak lokasi gelembung di
sumur, kita gunakan drill string lewat kapasitas
casing untuk menghitung volume yang dibuang.

Ver. 21-Feb-05 by YH
BHP = PHY + Bacaan
200 5,300 = 5,200 + 100
5,400 = 5,200 + 200
Choke

192 kaki

Karena kita akan membuang lumpur dari sumur


dan harus diukur akurat, anda harus buang
lewat trip tank.

Kita hitung tinggi lumpur di sumur yang setara


dengan hidrostatik sebesar 100 psi:
100 psi  (10 X 0.052) = 192 kaki

Ver. 21-Feb-05 by YH
BHP = PHY + Bacaan
200 5,300 = 5,200 + 100
5,400 = 5,200 + 200
Choke

192 ft

192 ft X 0.0489 bbl/ft = 9.4 barel


Kita bulatkan ke 9.5 bbl agar lebih akurat.

Dengan membuang 9.5 bbl kita telah


menurunkan tekanan hidrostatik 100 psi dan
membiarkan gelembung untuk berekspansi
sehingga tekanan di dalam gelembung
berkurang.

Ver. 21-Feb-05 by YH
BHP = PHY + Bacaan
200 5,300 = 5,200 + 100
5,400 = 5,200 + 200
Choke
5,300 = 5,100 + 200

9.5 bbl

Hati-hati saat membuang lumpur agar


tekanan casing tidak sampai turun. Ini akan
menyebabkan penurunan BHP di bawah
5,300 psi dan mungkin masuk influks lain.
Disarankan gunakan manual choke untuk
mengontrol pembuangan lumpur. Proses ini
berlangsung perlahan! Perlu kesabaran !
Ver. 21-Feb-05 by YH
BHP = PHY + Bacaan
300 5,300 = 5,200 + 100
5,400 = 5,200 + 200
Choke
5,300 = 5,100 + 200
5,400 = 5,100 + 300

Sekarang tekanan casing sebaiknya


dimonitor ketika gas bermigrasi. Ketika
tekanan naik 100 psi, waktunya untuk
melakukan siklus buang lainnya.

Ver. 21-Feb-05 by YH
BHP = PHY + Bacaan
300 5,300 = 5,200 + 100
5,400 = 5,200 + 200
5,300 = 5,100 + 200
Choke
5,400 = 5,100 + 300
5,300 = 5,000 + 300

9.5 bbl

Ver. 21-Feb-05 by YH
BHP = PHY + Bacaan
400 5,300 = 5,200 + 100
5,400 = 5,200 + 200
5,300 = 5,100 + 200
Choke
5,400 = 5,100 + 300
5,300 = 5,000 + 300
5,400 = 5,000 + 400

Ver. 21-Feb-05 by YH
BHP = PHY + Bacaan
400 5,300 = 5,200 + 100
5,400 = 5,200 + 200
5,300 = 5,100 + 200
Choke
5,400 = 5,100 + 300
5,300 = 5,000 + 300
5,400 = 5,000 + 400
5,300 = 4,900 + 400

9.5 bbl

Ver. 21-Feb-05 by YH
BHP = PHY + Bacaan
500 5,300 = 5,200 + 100
5,400 = 5,200 + 200
5,300 = 5,100 + 200
Choke
5,400 = 5,100 + 300
5,300 = 5,000 + 300
5,400 = 5,000 + 400
5,300 = 4,900 + 400
5,400 = 4,900 + 500

Ver. 21-Feb-05 by YH
BHP = PHY + Bacaan
500 5,300 = 5,200 + 100
5,400 = 5,200 + 200
Choke
5,300 = 5,100 + 200
5,400 = 5,100 + 300
5,300 = 5,000 + 300
5,400 = 5,000 + 400
5,300 = 4,900 + 400
5,400 = 4,900 + 500
5,320 = 4,820 + 500
7 bbl

Anda teruskan siklus buang sampai anda


mendengar gas ke luar. STOP segera dan tutup
choke. Saat ini gas ada di permukaan dan
tekanan tidak akan naik lagi. Hubungi kota dan
diskusikan rencana selanjutnya.

Ver. 21-Feb-05 by YH
BHP = PHY + Bacaan
500 5,300 = 5,200 + 100
5,400 = 5,200 + 200
Choke
5,300 = 5,100 + 200
5,400 = 5,100 + 300
5,300 = 5,000 + 300
5,400 = 5,000 + 400
5,300 = 4,900 + 400
Jika plot tekanan 5,400 = 4,900 + 500
casing dibuat, akan 5,320 = 4,820 + 500
seperti ini:
GAS DI
SURFACE
500 psi
400 psi
300 psi
200 psi
100 psi
= Tekanan Meningkat
= lumpur dibuang
Ver. 21-Feb-05 by YH
PROSEDUR METODE VOLUMETRIK
Dipakai hanya ketika metode sirkulasi tidak dapat diterapkan, tetapi
gas bermigrasi (Tekanan Casing naik di atas SICP).

LANGKAH 1: Saat gas bermigrasi, matikan sumur dan biarkan tekanan casing
naik dengan jumlah tertentu.
CATATAN A: Kenaikan tekanan sebesar 100 psi disarankan, tapi nilai
aktual tergantung pada kekuatan estimasi dari formasi dan nilai yang lebih
besar atau kecil dapat digunakan.
LANGKAH 2: Gunakan choke untuk menjaga tekanan casing konstan sampai
sejumlah lumpur dibuang dari anulus yang mengeluarkan tekanan hidrostatik
sama dengan kenaikan tekanan di LANGKAH 1.

CATATAN B: Buang lumpur atau gas lewat degasser, kumpulkan lumpur


yang dibuang untuk diukur. Gunakan manual choke.
CATATAN C: Volume lumpur yang menyebabkan kenaikan tekanan dihitung
sebagai berikut:

Volume (bbl) = Gradien


Kenaikan tekanan ( psi )
Lumpur ( psi/ft)
X Kapasitas Annulus (bbls/ft)

Ver. 21-Feb-05 by YH
PROSEDUR METODE VOLUMETRIK
LANGKAH 3: Matikan sumur lagi dan ulangi LANGKAH 1 & 2 seperlunya sampai
gas di permukaan atau di atas bit dan sirkulasi mungkin dilakukan.

• Tekanan casing haruslah mirip dengan contoh beirkut:


GAS DI
PERMUKAAN
MIGRASI 500 psi

400 psi
400 psi
300 psi
300 psi
200 psi
200 psi
Biarkan gas bermigrasi ke atas
100 psi SICP
BUANG LUMPUR
• Pakai volume annulus antara DP dan casing untuk menghitung pemanjangan
gelembung, agar menghindari pengurangan BHP yang tidak diharapkan.
• Jika sumur memiliki shoe yang terkespos, penggunaan faktor keamanan
harus disetujui oleh Drilling Superintendent.
Ver. 21-Feb-05 by YH
CONTOH TOP KILL
0
• Gas disirkulasi ke luar
• SICP = 260 psi
• MW = 9.6 ppg (G - 0.5 psi/ft)
• Shoe dites oleh EMW 14 ppg
• 13 3/8”, 68 ppf Casing
• 5”, 19.5 ppf Drill pipe
3,000’ • Kapasitas 13 3/8” X 5” = 0.1254 bpf
• Pemindahan 5” (bpf) = 0.0243bpf
5,000’

10,000’
Ver. 21-Feb-05 by YH
CONTOH TOP KILL (lanjutan)

• BHP = 260 + 10,000 x 0.5 psi/ft = 5,260 psi


• G (KW) = 5,260 psi/10,000’ = 0.526 psi/ft
• KW w/ bit di dasar = 0.56psi/ft/0.052 = 10.1+ppg
• HP (5,260 psi) + 100 psi* = 5,360 psi
• HP (7,000’ of 9.6 ppg) = 7,000’ X 0.5 psi/ft = 3,500 psi
• HP (3,000’ of X-lumpur berat) = 5,360 – 3,500 = 1,860 psi
• G (X-lumpur berat) = 1,860 psi/3,000’ = 0.62 psi/ft
• W (X-lumpur berat) = 0.62 psi/ft/0.052 = 11.9 ppg

Matikan sumur dengan lumpur 11.9 ppg menggunakan Langkah-2 Metode Driller.
Cek adanya aliran dan buka preventer.
EMW di shoe = 11.0 ppg (saat pompa mati) SHOE - OK

* Di atas seimbang, ditambah untuk mencegah di bawah seimbang ketika


mempercepat pompa.

Ver. 21-Feb-05 by YH
CONTOH STAGING DI LUBANG
• UNTUK MENGHITUNG SEBERAPA BESAR STAGE DI LUBANG,
TENTUKAN:

A. Tinggi dari X-lumpur berat yang dapat diganti oleh lumpur ringan tanpa
sumur menjadi di bawah seimbang:
H = 100 psi di atas seimbang/perbedaan gradien lumpur
H = 100 psi/(0.62-0.50)psi/ft = 833’

B. Volume X-lumpur berat (akan dipindahkan, ke dalam trip tank):


V = tinggi X kapasitas annulus casing = 833’ X 0.1254 bbl/ft =104.5 bbl

C. Panjang DP untuk memindahkan volume ini:


L = Volume lumpur yang terpindahkan
L= 104.5 bbl/0.0243 bbl/ft = 4,300’

Ver. 21-Feb-05 by YH
CONTOH STAGING DI LUBANG
0

• Capai berat lumpur yang terhitung


• Sirkulasi lewat bit menggunakan
tekanan casing yang konstan

833’ • Sirkulasi di permukaan menggunakan


3,000’ tekanan drill pipe yang konstan

• Masuk ke dalam lubang dan awasi trip


5,000’ tank

7,300’

10,000’
Ver. 21-Feb-05 by YH
CONTOH STAGING DI LUBANG
0

• Berapa berat lumpur yang


sekarang disirkulasi?
Tekanan Hidrostatik = 5,360 psi
0.5 psi/ft * 2,700’ = 1,350 psi
4,010 psi
3,000’
4,010 psi / 0.052 / 7,300’ = 10.56 ppg
5,000’

Seberapa jauh kita dapat melakukan trip di lubang?

7,300’

10,000’
Ver. 21-Feb-05 by YH
550 Lubrikasi & Bleed
Choke
BHP = Hidrostatik + CP
Casing X DP
5200 = 4650 + 550
= 0.0489 bpf 1,310 kaki

Untuk mendapatkan kembali kontrol sumur, kita


harus mulai mengisi lubang dan menaikkan
10 ppg tekanan hidrostatik. Dengan mengisi lubang,
kita akan menekan gas di permukaan sehingga
tekanan gas naik. Jika hidrostatik dan CP naik
terlalu besar, kita mungkin merusak formasi
yang ada.

Ver. 21-Feb-05 by YH 10,000 kaki


550 Lubrikasi & Bleed
Choke

192 kaki
BHP = Hidrostatik + CP
5,200 = 4,650 + 550
1,310 kaki
Casing X DP Jika sirkulasi tidak mungkin dilakukan, anda
= 0.0489 bpf
harus mengisi lubang bertahap untuk
menaikkan tekanan hidrostatik dan
mengontrol tekanan dalam gas (CP).
10 ppg Digunakan penambahan yang sama seperti
Metode Volumetrik.
100 psi  0.52 = 192 kaki
192 kaki X 0.0489 = 9.5 bbl

Ver. 21-Feb-05 by YH 10,000 kaki


550
645 Lubrikasi & Bleed
BHP = Hidrostatik + CP
5,200 = 4,650 + 550
Choke
5,395 = 4,750 + 645

1,310 kaki

100 psi  0.52 = 192 kaki


192 kaki X 0.0489 = 9.5 bbl
192 kaki
Dengan memompa 9.5 bbl, kita menekan gas jadi
192 kaki. Ini menyebabkan CP naik dalam jumlah
10 ppg yang sama.
Sangatlah penting untuk membiarkan lumpur
untuk turun dan mengenai gas untuk memperoleh
tinggi vertikal. Ini perlu waktu lama. Sama seperti
Metode Volumetrik. BERSABAR !

Ver. 21-Feb-05 by YH 10,000 kaki


450
645 Lubrikasi& Bleed
BHP = Hidrostatik + CP
Choke
5,200 = 4,650 + 550
5,395 = 4,750 + 645
5,200 = 4,750 + 450

1,118 kaki

192 kaki
10 ppg Untuk mengembalikan BHP jadi 5,200 psi anda
harus membuang CP sebesar kenaikan
hidrostatik 100 psi + kenaikan 95 psi karena
kompresi gas.

Ver. 21-Feb-05 by YH 10,000 kaki


450
545 Lubrikasi & Bleed
BHP = Hidrostatik + CP
5,200 = 4,650 + 550
Choke
5,395 = 4,750 + 645
5,200 = 4,750 + 450
925 kaki 5,395 = 4,850 + 545

10 ppg
Pompa lagi 9.5 bbl dalam sumur. Biarkan lumpur turun.

Ver. 21-Feb-05 by YH 10,000 kaki


350
545 Lubrikasi & Bleed
BHP = Hidrostatik + CP
5,200 = 4,650 + 550
Choke
5,395 = 4,750 + 645
5,200 = 4,750 + 450
925 kaki 5,395 = 4,850 + 545
5,200 = 4,850 + 350

10 ppg Untuk mengembalikan BHP jadi 5,200 psi anda


harus membuang CP sebesar kenaikan
hidrostatik 100 psi + kenaikan 95 psi karena
kompresi gas.

Ver. 21-Feb-05 by YH 10,000 kaki


445
350 Lubrikasi & Bleed
BHP = Hidrostatik + CP
5,200 = 4,650 + 550
Choke
5,395 = 4,750 + 645
735 kaki 5,200 = 4,750 + 450
5,395 = 4,850 + 545
5,200 = 4,850 + 350
5,395 = 4,950 + 445

10 ppg Pompa lagi 9.5 bbl dalam sumur. Biarkan lumpur turun.

Ver. 21-Feb-05 by YH 10,000 kaki


440
250 Lubrikasi & Bleed
BHP = Hidrostatik + CP
5,200 = 4,650 + 550
Choke
5,395 = 4,750 + 645
735 ft 5,200 = 4,750 + 450
5,395 = 4,850 + 545
5,200 = 4,850 + 350
5,390 = 4,950 + 440
5,200 = 4,950 + 250

10 ppg Untuk mengembalikan BHP jadi 5,200 psi anda


harus membuang CP sebesar kenaikan
hidrostatik 100 psi + kenaikan 90 psi karena
kompresi gas.

Ver. 21-Feb-05 by YH 10,000 ft


340
250 Lubrikasi & Bleed
BHP = Hidrostatik + CP
5,200 = 4,650 + 550
Choke
5,395 = 4,750 + 645
540 kaki 5,200 = 4,750 + 450
5,395 = 4,850 + 545
5,200 = 4,850 + 350
5,390 = 4,950 + 440
5,200 = 4,950 + 250
5,390 = 5,050 + 340

10 ppg
Pompa lagi 9.5 bbl dalam sumur. Biarkan lumpur turun.

Ver. 21-Feb-05 by YH 10,000 kaki


340
150 Lubrikasi & Bleed
BHP = Hidrostatik + CP
5,200 = 4,650 + 550
Choke
5,395 = 4,750 + 645
540 kaki 5,200 = 4,750 + 450
5,395 = 4,850 + 545
5,200 = 4,850 + 350
5,390 = 4,950 + 440
5,200 = 4,950 + 250
5,390 = 5,050 + 340
5,200 = 5,050 + 150
10 ppg
Untuk mengembalikan BHP jadi 5,200 psi anda
harus membuang CP sebesar kenaikan
hidrostatik 100 psi + kenaikan 90 psi karena
kompresi gas.

Ver. 21-Feb-05 by YH 10,000 kaki


230
150 Lubrikasi & Bleed
BHP = Hidrostatik + CP
5,200 = 4,650 + 550
Choke
5,395 = 4,750 + 645
348 kaki
5,200 = 4,750 + 450
5,395 = 4,850 + 545
5,200 = 4,850 + 350
5,390 = 4,950 + 440
5,200 = 4,950 + 250
5,390 = 5,050 + 340
5,200 = 5,050 + 150
10 ppg 5,380 = 5,150 + 230

Pompa lagi 9.5 bbl dalam sumur. Biarkan lumpur turun.

Ver. 21-Feb-05 by YH 10,000 kaki


230
50 Lubrikasi & Bleed
BHP = Hidrostatik + CP
5,200 = 4,650 + 550
Choke
5,395 = 4,750 + 645
348 kaki
5,200 = 4,750 + 450
5,395 = 4,850 + 545
5,200 = 4,850 + 350
5,390 = 4,950 + 440
5,200 = 4,950 + 250
5,390 = 5,050 + 340
5,200 = 5,050 + 150
10 ppg 5,380 = 5,150 + 230
5,200 = 5,150 + 50

Untuk mengembalikan BHP jadi 5,200 psi anda


harus membuang CP sebesar kenaikan
hidrostatik 100 psi + kenaikan 80 psi karena
kompresi gas.

Ver. 21-Feb-05 by YH 10,000 kaki


110
50 Lubrikasi & Bleed
BHP = Hidrostatik + CP
5,200 = 4,650 + 550
Choke
5,395 = 4,750 + 645
156 kaki 5,200 = 4,750 + 450
5,395 = 4,850 + 545
5,200 = 4,850 + 350
5,390 = 4,950 + 440
5,200 = 4,950 + 250
5,390 = 5,050 + 340
5,200 = 5,050 + 150
10 ppg 5,380 = 5,150 + 230
5,200 = 5,150 + 50
5,360 = 5,250 + 110

Pompa lagi 9.5 bbl dalam sumur. Biarkan lumpur turun.

Sampai tekanan berapa anda ingin buang?

Ver. 21-Feb-05 by YH 10,000 kaki


MASALAH KHUSUS

© Union Oil of California, dba Unocal 2001


All Ver. 21-Feb-05
rights reserved by YH
GAS INFLUKS SETELAH SEMENTASI
(CEMENTING)
Gas bisa masuk sumur setelah sementasi (cementing)
karena pengurangan tekanan di annulus terjadi saat
semen mulai mengeras dan menyebabkan kick.

Amati sumur setelah sementasi dan siap menutup


sumur jika terjadi aliran annular.
Untuk mengurangi kecenderungan masalah ini,
praktek penyemenan berikut sangat membantu:
• Kondisikan lumpur sebelum sementasi.
• Gunakan spacer yang didesain baik/cuci semen di
awal untuk membantu pembersihan lumpur.
• Sentralisasi casing di lubang.
• Jaga aliran turbulen ketika sementasi
• Pindahkan casing ketika sementasi.

Tidak ada teknik saat ini yang 100% sukses menghilangkan masalah
Ver. 21-Feb-05 by YH Tetap Waspada!
MENINGGALKAN SUMUR “MATI”

Udara
Udara

Lumpur Berat
Minyak

Udara
Ver. 21-Feb-05 by YH
Zona produksi
MENINGGALKAN SUMUR “MATI”

Sangat sedikit sumur yang “MATI”.


WASPADALAH DI SETIAP WAKTU !

Ver. 21-Feb-05 by YH
PECAHNYA PIPA U

Ver. 21-Feb-05 by YH
MENGENAL PECAHNYA PIPA U
• Tekanan permukaan tiba-tiba hilang kembali
• Tekanan casing berfluktuasi
• Tekanan drill pipe berfluktuasi
• Beragam perubahan choke
• Kehilangan komunikasi antara drill pipe & annulus
• Tekanan drill pipe menurun atau vakum

Ver. 21-Feb-05 by YH
MEMPERBAIKI PECAHNYA PIPA U
• Analisa dan berfikirlah
• Kesempatan mencapai sukses terbaik adalah
mencoba memperbaiki apa yang terjadi pertama.
• Coba pelankan, ECD mungkin terlalu tinggi.

Ver. 21-Feb-05 by YH
METODE KONTROL YANG BIASA DILAKUKAN

Kebanyakan usaha untuk mengontrol blow out di


bawah tanah ada yang sukses dan ada yang tidak.
Daripada menganalisa sumur untuk mengetahui
masalah sebenarnya, lakukan asumsi dan mulai
dengan salah satu solusi. Jika ini tidak berhasil juga,
cobalah sesuatu yang lain.

Ver. 21-Feb-05 by YH
METODE KONTROL YANG BIASA DILAKUKAN
• Pompa LCM, gunk atau semen ke zona hilang untuk mendapat
kontrol kembali.
• Pompakan KWM ke zona hilang dan/atau produksi.
• “Kill dinamis” menggunakan kehilangan tekanan gesek dan
kerapatan lumpur untuk meningkatan tekanan lubang terhadap
zone produksi.
• “Kill dasar” (dipakai slug berat di bawah zona hilang untuk
overbalance zona produksi).
• “Kill sandwich” memompa KWM dari atas dan bawah zone
hilang.
• “Barite pill” atau “semen plug” digunakan untuk menjembatani
dan mengisolasi zona produksi dan zona hilang.

Ver. 21-Feb-05 by YH
METODE KONTROL YANG BIASA DILAKUKAN
Untuk meningkatkan kesempatan sukses dengan metode
terakhir, formulasikan strategi berikut ini:
• Pengetahuan akan lokasi, tekanan dan karakteristik aliran dari
zona produksi dan hilang dan rute aliran.
• Definisikan pendekatan kill dan langkah-langkah untuk
mencapai tujuan utama.
• Konfirmasikan informasi properti lumpur, kerapatan, volume,
penempatan dan kecepatan seperlunya.
• Akses terhadap orang, peralatan, material dan instrumentasi
untuk menerapkan strategi.
• Cek poin, biasanya tekanan yang memungkinkan kita
memonitor kemajuan dan/atau sukses.
• Persetujuan untuk menstop operasi, analisa dan perubahan
operasi jika rencana tidak sukses sebagaimana direncanakan.
Ver. 21-Feb-05 by YH
KERUMITAN MEKANIS
= TERJADI PERTAMA = TERJADI SETELAH JEDA WAKTU
KERUMITAN PEMBACAAN PEMBACAAN
DP CP
JET BUNTU TIDAK BERUBAH

CHOKE BUNTU

CHOKE TEREROSI

KEHILANGAN AKAN MENGIKUTI CP BERFLUKTUASI


SIRKULASI SETELAH BEBERAPA
SWING KECIL
LUBANG DI STRING TIDAK BERUBAH

LUBANG PACK-OFF

Ver. 21-Feb-05 by YH
EFEK U-TUBE
METODE PEMBACAAN PEMBACAAN PEROLEHAN ARAH
DRILLER DP CP PIT CHOKE
INFLUKS TETAP PERLAHAN NAIK LALU KEBANYA
KONSTAN NAIK KEMBALI KE KAN
ASAL TERBUKA

KWF DI MENURUN TETAP KONSTAN TIDAK


BIT KONSTAN BERUBAH

KWF DI TETAP PERLAHAN KONSTAN KEBANYA


MUKA KONSTAN MENURUN KAN
TERBUKA

Ver. 21-Feb-05 by YH
WELL CONTROL LOG
TIME DP CASING CHOKE STROKES PIT COMMENTS
PSI PSI SIZE GAIN

Ver. 21-Feb-05 by YH
PENGATURAN DAN PENGENDALIAN
DALAM KONTROL SUMUR
DSM HARUS ada di RIG FLOOR pada saat kick
disirkulasi ke luar.
• Harus bebas bergerak sebanyak mungkin.
• Tergantung pada kompetensi orang kontraktor
(toolpusher dan driller, khususnya).
• Tidak mengoperasikan choke, sebaiknya mengamati
pengoperasian choke sampai batasan tertentu.
• Kapan batasan tersebut?
Metode Driller: Mempercepat/memperlambat pompa,
mengubah tekanan pada pembaca tekanan.
Ver. 21-Feb-05 by YH
Apakah alat mendasar yang dipercaya Unocal,
untuk mengajar dan mengerti Kontrol Sumur?

Ver. 21-Feb-05 by YH
Pipa U

Ver. 21-Feb-05 by YH
ALASAN OPERASI COMPLETION &
WORKOVER

 Completion Asal

 Completing di Zona Baru (Berbeda)

 Zona Tambahan

 Mengontrol Air dan/atau Gas

 Produksi atau Stimulasi Injeksi

 Perbaikan Mekanis Sumur

Ver. 21-Feb-05 by YH
KONSEP KONTROL DASAR OPERASI
COMPLETION DAN WORKOVER

Pengontrolan Tekanan di Dasar

 Untuk Mencegah Masukan

 Untuk Mencegah Masukan Lainnya Masuk

 Untuk Membatasi Hilangnya lumpur ke Zona

Catatan: Lubang bercasing – Agak lumayan

Ver. 21-Feb-05 by YH
LUMPUR COMPLETION/WORKOVER
DIPERLUKAN

Tekanan Formasi Seimbang


Memindahkan Padatan
Tidak Merusak Zona

TIPE

Mengandung Padatan

Berbahan dasar Minyak


Garam Terlarut

Brine
Dipilih karena Kerapatan – tidak ada padatan
Ver. 21-Feb-05 by YH
LUMPUR BEBAS PADATAN DAN
KOMBINASI LUMPUR
14.2
11.7 12.4
10.9
10.0 9.8

NaCl KCl KBr CaCl2 NaBr CaBr2

19.2

15.1
12.7
10.9 11.1

KCl NaCl NaCl CaCl2 ZnBr2


+KBr +CaCl2 +NaBr +CaBr2 +CaBr2
+CaCl2

Ver. 21-Feb-05 by YH
Biaya per barel umumnya meningkat
EKSPANSI SUHU DAN KEHILANGAN
BERAT BRINE
Berat Brine - PPG Kehilangan Berat - PPG/ oF

8.4 - 9.0 0.0017

9.1 - 11.0 0.0025

11.1 - 14.5 0.0033

14.6 - 17.0 0.0040

17.1 - 19.2 0.0048

Ver. 21-Feb-05 by YH
EKSPANSI SUHU DAN KEHILANGAN
BERAT BRINES
CONTOH:

 Kalsium Khlorida Brine


 Rata-rata Suhu Lubang = 150o F
 Berat untuk Keseimbangan Tekanan Zona = 11.2 PPG
(Dihitung dari Tekanan Reservoar)
 Suhu Campuran Permukaan = 80 O F
 Berapa Berat yang Harus Dicampurkan?

W @ 80o = W @ 150o + (150o - 80o) x 0.0033


= 11.2 + 70o x 0.0033
= 11.2 + 0.23 = 11.5 PPG

Ver. 21-Feb-05 by YH
MENGHENTIKAN MASUKAN DENGAN
MATERIAL BRIDGING
W = 9.5 PPG W = 8.5 PPG
W = 8.6 PPG
G =0.494 PSI/FT G = 0.442 PSI/FT
G = 0.447 PSI/FT

TD = 8000’
TD = 8000’ Bridging
Tidak
Material ada
Masukan Masukan
Masuk
an

HP = 8000’ x 0.447 PSI/FT= 3576 PSI HP = 8000’ x 0.494 PSI/FT= 3952 PSI HP = 8000’ x 0.442 PSI/FT= 3536 PSI

Ver. 21-Feb-05 by YH
Bullheading

Ver. 21-Feb-05 by YH
Bullheading

Pertimbangan Awal Pekerjaan:

• Kerapatan lumpur dan Volume


• Kondisi Tubing
• Kondisi Casing
• Kecepatan Pompa vs Kecepatan Injeksi
• Tekanan Injeksi vs Tekanan Retak
• Gesekan Tubing

Ver. 21-Feb-05 by YH
Bullheading
Tekanan Pompa =
+ Tekanan Gesek di jalur Permukaan
+ Tekanan Gesek di Tubing String
+ Tekanan Gesek Sepanjang Perforasi
+ Tekanan Gesek di Formasi +
Tekanan Pori
- Hidrostatik Tubing

Ver. 21-Feb-05 by YH
Bullheading
2500 psi
3150 • Jika lumpur Tubing = 0.2 psi/ft di 10,000
ft, berapa SITP?

• Jika gesekan Tubing 250 psi @3 bpm,


berapa tekanan Tubing sebelum terjadi
injeksi?

Tekanan Pori = • Jika anda meneruskan pompa lebih


4500 psi cepat daripada formasi dapat menerima,
apa yang terjadi pada tekanan Tubing?

• Jika tekanan Tubing naik dan hidrostatik


naik, kapan terjadinya keretakan?

Tekanan Injeksi =
400 psi

Ver. 21-Feb-05 by YH
BULLHEADING
DENGAN PACKER DISET DI ATAS ZONA
(1) Jika sumur memiliki tekanan Choke, buang sejumlah tekanan lewat annulus
(contoh 100 psi) dan lihat apakah kembali.
* (2) Jika sumur tidak ada tekanan Choke, berikan sejumlah tekanan di annulus
(contoh 200 - 400 psi) dan lihat apakah tetap steady.
(3) Estimasi tekanan di dasar (gunakan tekanan reservoir mati jika diketahui).
(4) Hitung berat kill, menyertakan 0.3 ppg trip margin.
** (5) Pompa satu volume tubing plus volume di bawah packer oleh KWM bersih
cukup cepat sehingga lumpur tidak jatuh ke gas.
*** (6) Stop pompa dan cek tekanan tubing.
(7) Buka sleeve (atau tutup lubang di atas packer).
(8) Sirkulasi sumur dengan KWM.

* Langkah-langkah ini mengetes komunikasi tubing dan annulus.


** Idenya untuk injeksi lumpur, bukan meretakkan formasi.
*** Perlu waktu untuk tekanan tubing mencapai 0, tergantung
pada permeabilitas zona dan kecepatan pompa. Jika tekanan
tubing tidak sampai 0, buang tekanan dan lihat apakah tekanan
kembali naik.

Ver. 21-Feb-05 by YH
PROSEDUR BULLHEADING
**** CONTOH ****

800

0 9-5/8” - 47# Choke: (0.0732 B/FT)


3-1/2” - 9.3# TUBING: (0.0087 B/FT)
PERKIRAAN GRADIEN LUMPUR TUBING = .37
PSI/FT
• EST. BHP = 800 PSI + (10,000’ X 0.37 PSI/FT) = 4500 PSI
• GRADIEN LUMPUR PENYEIMBANG = 4500 / 10,000 = 0.45 psi/ft
• BERAT LUMPUR PENYEIMBANG = 0.45 / 0.052 = 8.7 ppg
• BERAT KWM = 8.7 + 0.3 = 9.0 ppg
• VOLUME BULLHEAD:
= 9500’ X 0.0087 B/FT + 500 X 0.0732 B/FT = 120 bbls
Packer @ 9,500’

Perforasi @ 10,,000’
Ver. 21-Feb-05 by YH
SIRKULASI SUMUR SEBELUM
MELEPAS TREE
DIGUNAKAN JIKA LUMPUR DI TUBING PADA BERAT KILL

JIKA SUMUR MEMILIKI TEKANAN CASING:

1) Jaga tekanan casing konstan dengan membuka choke sambil


mempercepat pompa ke nilai yang telah ditentukan. Kecepatan ini dibuat
konstan selama total sirkulasi.
2) Teruskan jaga tekanan casing konstan sampai tekanan sirkulasi
tubing stabil. (Jika tubing tidak penuh, isilah dengan lumpur).
3) Baca tekanan sirkulasi tubing.
4) Selesaikan sirkulasi dengan menjaga tekanan tubing sebesar langkah-3.

Ver. 21-Feb-05 by YH
SIRKULASI SUMUR SEBELUM
MELEPAS TREE
JIKA TEKANAN CASING NOL:

(1) Dengan choke terbuka lebar, naikkan pompa ke kecepatan


yang telah ditentukan – Kecepatan ini dibuat konstan
selama total sirkulasi.
(2) Selesaikan sirkulasi dengan choke terbuka lebar.

CATATAN: Inilah prosedur paling sederhana untuk mensirkulasi


annulus tubing-casing yang penuh oleh KWM setelah
dilakukan bullhead tubing.

Ver. 21-Feb-05 by YH
SIRKULASI SUMUR SEBELUM
MELEPAS TREE
DIGUNAKAN JIKA LUMPUR DI TUBING TIDAK PADA BERAT KILL
JIKA SUMUR MEMILIKI TEKANAN CASING:

• Jaga tekanan casing konstan dengan membuka choke sambil


mempercepat pompa ke kecepatan yang telah ditentukan. Kece-
patan ini dibuat konstan selama sirkulasi.

• Teruskan jaga tekanan casing konstan sampai satu volume tubing


telah dipompakan.

• Matikan dan hidupkan pompa dengan terkontrol – lihat langkah (1).

• Jaga tekanan casing konstan sampai tekanan sirkulasi tubing


stabil.

• Baca tekanan sirkulasi tubing dan selesaikan sirkulasi dengan


menjaga tekanan konstan.
Ver. 21-Feb-05 by YH
SIRKULASI SUMUR SEBELUM
MELEPAS TREE
JIKA TEKANAN CASING NOL:

• Dengan choke terbuka lebar, percepat pompa ke nilai tertentu dan


buat konstan selama sirkulasi.
• Jika tidak ada kembali, stop setelah memompa minimum satu tubing
volume. Ambil keputusan dengan memompakan material kehilangan
sirkulasi atau mencabut dengan level lumpur tak terlihat.
• Jika anda tidak memompa satu volume tubing ketika ada returns,
teruskan sampai anda memompa satu volume tubing, lalu:
• Matikan pompa, tutup choke dan baca tekanan casing.
• Jaga tekanan casing konstan di nilai tertentu, termasuk nol,
yang ada di langkah (4) dengan membuka choke sambil pompa
dikembalikan ke kecepatan semula.
• Teruskan jaga tekanan casing konstan sampai tekanan sirkulasi
tubing stabil.
• Baca tekanan sirkulasi tubing dan selesaikan sirkulasi dengan
menjaga tekanan itu konstan.
Ver. 21-Feb-05 by YH
MELEPAS TREE
MEMASANG & MENGETES BOPE
(1) Verifikasi sumur telah mati dengan:
· Cek tekanan tubing dan casing
· Buka sumur dan cek visual adanya aliran
*(2) Tutup manual valve di jalur aliran annulus
*(3) Tutup manual valve di jalur aliran tubing
(4) Pasang back-pressure valve di tubing hanger
(5) Lepaskan tree
(6) Verifikasi back pressure valve terpasang benar di hanger sebelum
meneruskan prosedur
**(7)Pasang BOPE
(8) Lepaskan back-pressure valve dan pasang two-way check valve
(9) Tes BOPE
(10) Lepaskan two-way check valve
(11)Cek tekanan casing – Verifikasi nilainya nol
(12) Cabut tubing dan teruskan mencabut string produksi
*Jalur ini akan terbuka ketika sumur di-bullhead dan diisi oleh lumpur.
**BOP disusun oleh satu set pipe ram di bawah jalur choke.

Ver. 21-Feb-05 by YH
KONFIGURASI BOP WORKOVER /
COMPLETION
ANNULAR

PIPE
RAM

KE KILL LINE KE CHOKE LINE


PIPE
RAM

BLIND
RAM

Ver. 21-Feb-05 by YH WELLHEAD


MEMATIKAN OPERASI
Operasi completion/workover yang biasa di mana
prosedur mematikan harus dibuat dan dipraktekan
meliputi hal berikut, namun tidak terbatas pada:

• Sirkulasi/drilling/pembersihan (clean out)

• Masuk/ke luar (Tripping)

• Operasi wireline

Ver. 21-Feb-05 by YH
PROSEDUR MEMATIKAN
COMPLETION/WORKOVER
Jaga Jalur di Choke Manifold Tertutup
Ketika Sirkulasi di Dasar:
(1) Tarik & posisikan tool joint di atas rotary table
(2) Matikan pompa
(3) Cek adanya aliran
(4) Tutup annular preventer (Hydril) dan
Buka HCR valve
(5) Toolpusher dan Unocal DSM di lantai rig
(6) Hubungkan kelly dan buka safety valve
(7) Baca/catat SITP
(8) Baca/catat SICP
(9) Baca/catat perolehan di volume pit

CATATAN:
1. Saat sumur dimatikan dan tekanan terbaca, jangan membuka
sumur untuk verifikasi masukan atau cek kecepatan.
2. Pasang BOP dalam jika diperlukan dalam prosedur kontrol.
Ver. 21-Feb-05 by YH
PROSEDUR MEMATIKAN
COMPLETION/WORKOVER
Jaga Jalur di Choke Manifold Tertutup
Ketika Tripping:
(1) Set slip dengan tool joint di atas rotary table
(2) Pasang FOSV di posisi buka
(3) Tutup safety valve
(4) Tutup annular preventer (Hydril) dan
Buka HCR valve
(5) Toolpusher dan Unocal DSM di lantai rig
(6) Hubungkan kelly dan buka safety valve
(7) Baca/catat SITP
(8) Baca/catat SICP
(9) Baca/catat perolehan di volume pit

CATATAN:
1. Saat sumur dimatikan dan tekanan terbaca, jangan membuka
sumur untuk verifikasi masukan atau cek kecepatan.
2. Pasang BOP dalam jika diperlukan dalam prosedur kontrol.
Ver. 21-Feb-05 by YH
Mud cake
Kebocoran Komunikasi
Communication Tekanan
Casing

Kebocoran
Wellhead

Tensile crack in cement


caused by temperature Tubing leak
cycles

Low pressure sand

High pressure sand

Underground blowout
Channel caused by flow
after cementing
Gambar 4.1 dari
“Ulasan tekanan
casing tertinggal
(SCP) terjadi di
OCS” oleh
Bourgoyne
Micro-annulus caused
(Maret 2000)
Ver. 21-Feb-05 by YH by casing contraction
Dr. Allen Kelly:
akelly@unocal.com

Fred Mueller:
fred.mueller@unocal.com
George Grundt: Benny Mason:
ggrundt@unocal.com bmason@unocal.com
Ver. 21-Feb-05 by YH

Anda mungkin juga menyukai