Off Masalah
Bottom Workover
Khusus 12
Kill 11
10
Ver. 21-Feb-05 by YH
GRUP TRAINING DRILLING
Ver. 21-Feb-05 by YH
TUJUAN TRAINING
• Meningkatkan pengetahuan akan:
* Pipa-U (U-Tube)
* Metoda Driller
* Bekerja sama
• Mengikuti peraturan:
* Unocal
* Pemerintah
Ver. 21-Feb-05 by YH
ATURAN TRAINING
• Perhatian tetap tertuju pada agenda
Ver. 21-Feb-05 by YH
DETAIL PENTING
• Manual – milik anda
• Tes - tertulis/simulator
Dilarang Merokok
Toilet
Hand Phone/Pager
Makan Siang
Istirahat
© Union Oil of California, dba Unocal 2001
All Ver. 21-Feb-05
rights reserved by YH
Mengapa Kita Ada Di Sini?
• Industri minyak menghabiskan jutaan dolar setiap
tahunnya untuk masalah kontrol sumur. Masalah
lingkungan sebagai akibat dari masalah kontrol sumur
berperan menambah komponen biaya. Tetapi masalah
kontrol sumur dapat berakibat pada kehilangan sesuatu
yang lebih berharga daripada uang, JIWA MANUSIA.
Masalah dapat terjadi di perusahaan dan di tahapan
manapun: eksplorasi, pengembangan/workover, sumur
dalam atau dangkal, dan tekanan tinggi (12,000 psi) atau
rendah (15 psi). Potensi masalah kontrol sumur dan
blow-out selalu ada.
Ver. 21-Feb-05 by YH
MENGAPA KITA ADA DI SINI?
Konsekuensi dari kegagalan berakibat fatal.
Kebanyakan masalah ini diakibatkan kelalaian
penggunaan “PRAKTEK TERBAIK” seperti:
• Komunikasi
• Pemahaman
• Kewaspadaan
• Peralatan
You are the chief airplane washer at the company hangar and you:
As you depart for home, you yell to Don, your assistant, "Don,turn it off.”
Assistant Don thinks he hears, "Don't turn it off." He shrugs,and leaves the
area right after you.
Ver. 21-Feb-05 by YH
DETAIL PENTING
• Manual – milik anda
• Tes - tertulis/simulator
Dilarang Merokok
Toilet
Hand Phone/Pager
Makan Siang
Istirahat
© Union Oil of California, dba Unocal 2001
All Ver. 21-Feb-05
rights reserved by YH
Mengapa Kita Ada Di Sini?
• Industri minyak menghabiskan jutaan dolar setiap
tahunnya untuk masalah kontrol sumur. Masalah
lingkungan sebagai akibat dari masalah kontrol sumur
berperan menambah komponen biaya. Tetapi masalah
kontrol sumur dapat berakibat pada kehilangan sesuatu
yang lebih berharga daripada uang, JIWA MANUSIA.
Masalah dapat terjadi di perusahaan dan di tahapan
manapun: eksplorasi, pengembangan/workover, sumur
dalam atau dangkal, dan tekanan tinggi (12,000 psi) atau
rendah (15 psi). Potensi masalah kontrol sumur dan
blow-out selalu ada.
Ver. 21-Feb-05 by YH
MENGAPA KITA ADA DI SINI?
Konsekuensi dari kegagalan berakibat fatal.
Kebanyakan masalah ini diakibatkan kelalaian
penggunaan “PRAKTEK TERBAIK” seperti:
• Komunikasi
• Pemahaman
• Kewaspadaan
• Peralatan
You are the chief airplane washer at the company hangar and you:
As you depart for home, you yell to Don, your assistant, "Don,turn it off.”
Assistant Don thinks he hears, "Don't turn it off." He shrugs,and leaves the
area right after you.
Ver. 21-Feb-05 by YH
DASAR-DASAR TEKANAN
0psi 0psi
1 lb 1 lb 1 lb
1
3
2
0 lb
Ver. 21-Feb-05 by YH
Tekanan
Gaya ke bawah sebesar 3 lbs
dirasakan oleh total area permukaan
1 in2. Apakah ini tekanan?
1 lb
Gaya = 3 lbs = 3 psi
Luas 1 in2
1 lb
1 lb
1”
1”
1
3
2
0 lb
Ver. 21-Feb-05 by YH
Tekanan
Di industri ketika menghitung tekanan, biasanya tekanan dihubungkan dengan
lumpur. Kita akan membahas mengenai tekanan ini di kelas ini. Sekarang mari
kita bahas mengenai lumpur yang diam.
1”
1”
Berat
lumpur
0 lb
Ver. 21-Feb-05 by YH
Apakah 0.052?
12”
1”
12” 1”
12”
Jika kita bagi 7.5 galon dengan 144 in2, diketahui bahwa kolom lumpur 1
in. X 1 in. X 1 ft. tinggi menampung 0.052 galon lumpur.
Ver. 21-Feb-05 by YH
Gradien
Kerapatan lumpur diukur dalam pound per galon (ppg) kalikan dengan 0.052
didapatkan tekanan hidrostatik (psi). Tekanan hidrostatik untuk tiap satu kaki
lumpur disebut “gradien tekanan” (G) lumpur atau perubahan tekanan per kaki
(psi/ft).
1”
10ppg x 0.052gal/sq. in./ft = Tekananft
1” 10 x 0.052 = 0.52 psift
Ver. 21-Feb-05 by YH
TVD vs MD
Kerapatan lumpur adalah fungsi
dari gaya gravitasi di mana
gravitasi merupakan komponen
vertikal, tekanan hidrostatik di
dasar adalah jumlah seluruh
komponen vertikal.
Sketsa sebuah lubang miring
menjelaskan bagaimana fakta ini
benar. Terlihat bahwa kolom 10’
lumpur dapat diibaratkan sebagai 11’
susunan kotak, di mana berat tiap
kotak menekan vertikal blok di
bawahnya.
Di sini kita lihat tinggi vertikal
(kedalaman) kolom lumpur, bukan
panjang terukur, yang harus
digunakan dalam perhitungan
tekanan.
Ver. 21-Feb-05 by YH
Persamaan Tekanan
• Tekanan Hidrostatik (psi) = MW (ppg) X 0.052 X Kedalaman (ft)
HP = PPG X 0.052 X TVD
Ver. 21-Feb-05 by YH
Kapasitas
Untuk menghitung kapasitas lumpur di antara pipa dan casing (Kapasitas
Annulus), persamaan yang digunakan: (ID2 - OD2) 1029.4 = bbl/ft
8.68” ID Casing (ID2 - OD2) 1029.4 = bbl/ft
(8.682 - 52) 1029.4 =
[(8.68 x 8.68) - (5 x 5)] 1029.4 =
50.34 1029.4 = 0.0489 bbl/ft
5” OD pipa
1 ft bbl
0.0489
lumpur
of pipe
Ver. 21-Feb-05 by YH
Segitiga Persamaan
Ver. 21-Feb-05 by YH
Segitiga Persamaan
Jika anda ingin mencari MW, masukkan
informasi yang diketahui dan gunakan
persamaan.
1) SIDPP sebesar 500 psi. TVD sebesar
11,000 ft.
MW = 11.2 ppg. Berapa kenaikan MW
diperlukan untuk mematikan sumur?
Berapa besar KWM baru?
0.87
_______ppg KWM
12.1
= ______ppg
500 psi
Pressure
500 psipsi MWppg =
0.052 x 11000 ft
MWppg =
500
572
Ver. 21-Feb-05 by YH
Segitiga Persamaan
Jika anda ingin mencari TVD, masukkan
informasi yang diketahui dan gunakan
persamaan.
1) Ketika mencabut, dipakai lumpur 9.6
ppg, anda lupa mengisi lubang. Jika di
atas seimbang sebesar 100 psi, berapa
besar penurunan lumpur sebelum
mencapai di bawah seimbang?
_______ft 200
Pressure
100psi psi 100 psi
FT =
9.6ppg x 0.052
100
FT =
0.5
Ver. 21-Feb-05 by YH
TEKANAN FORMASI
8.4-8.9 ppg adalah Tekanan Formasi Normal
Tekanan Formasi Abnormal lebih besar dari 8.9 ppg
Tekanan Formasi Subnormal lebih kecil dari 8.4 ppg
Meningkatnya berat spons, lumpur Jika spons dibungkus plastik (ditutup)
tertekan ke luar. maka lumpur tidak dapat ke luar dan
Jika dibuat lubang di dasar spons, tertekan oleh berat spons di atasnya.
tidak ada sesuatu terjadi. Jika anda membuat lubang di dasar
spons, akan terjadi semburan ke luar
Ver. 21-Feb-05 by YH
TEKANAN FORMASI Normal,
Abnormal & Subnormal
10,000’
A
Tekanan formasi 4,500 psi di 8,000’
termasuk tekanan Abnormal!
P
form
asi =4
500
psi
Ver. 21-Feb-05 by YH
KOMUNIKASI DI
CHARGED SANDS PERMUKAAN
BERBAHAYA PADA
SUMUR ANDA!
3900’ C S
GA
4000’
U NG
EMP B KONTAK GAS/AIR
4100’ L
A
SI R
PA
U NG PD= PC= PB= 1860 psi G = 1860 / 3600ft = 0.517 psi/ft
MP
LE
MW D = 9.9 ppg
Workstring dan
annulus membentuk
U-tube.
10,000 kaki
Pembaca tekanan =
Tekanan di Dasar.
Ver. 21-Feb-05 by YH
Pipa U
AIR
10.2 ppg
6000 ft
6000 ft TVD
10.2 x 0.052 x 6,000 =3182 = (1060) + (2122)
Ver. 21-Feb-05 by YH
Praktek
Pipa U
Hitung Tekanan di Dasar!
1,000 ft - 10 ppg
10 x 0.052 x 1000 = 520
5,500 ft - 10 ppg
10 x 0.052 x 5,500 = 2860
500 ft - 6 ppg
6000 ft
6 x 0.052 x 500 = 156
6000 ft TVD
520 + 2496 = 3016 = 2860 + 156
Ver. 21-Feb-05 by YH
Praktek
Pipa U
Hitung berapa banyak slug yang turun!
1,200 ft - 12 ppg
12 x 0.052 x 1200 = 749 psi
6000 ft
6000 ft TVD
3276
Ver. 21-Feb-05 by YH
Praktek
Jika kedua kolom lumpur tidak seimbang dan lumpur tidak
ada yang ke luar, tekanan akan terjadi.
Pipa U
= Pembaca Tekanan.
6000 ft
6000 ft TVD
BHP =
Ver. 21-Feb-05 by YH
Kontrol Sumur
780
6000 ft
Ingat !
0psi 780psi
0’ PANJANG 600-1200’
LUMPUR
Ver. 21-Feb-05 by YH 2000’ PANJANG 10’
EKSPANSI GAS
P 1 X V1 = P2 X V2 or V2 = (P1 X V1) P2
10 bbl gas
Hidrostatik Baru = (9.6 Hidrostatik Baru =
X 0.052) X 1000 = 500 (9.6 X 0.052) X 100 =
psi 50 psi
? bbl Gas ? bbl Gas
Bagian atas Bagian atas
gas 1000’ gas 100’
P2 = Where?
500 psi 50 psi
P2 = Where?
V2 = 100 bbl
? bbls V2 = ?1000
bblsbbl
Ver. 21-Feb-05 by YH
INVERSI TEKANAN
143 ft
Ver. 21-Feb-05 by YH
INVERSI TEKANAN
2680
143 ft 5180
Ver. 21-Feb-05 by YH
ECD Hidrostatik = 10 X 10,000 X 0.052
2300 = 5,200 psi
Kehilangan Gesek Sirkulasi BHP = 5,200 + 115
SPM = 100 di Jalur Permukaan = 5,315 psi
= 150 psi ECD = 5,314 ÷ 10,000 ÷ 0.052
Berat lumpur = 10 ppg Annular Buka = 10.22 ppg
BERAPA TEKANAN
2150
YANG DIRASAKAN
Kehilangan Gesek
di Drill string = 745 psi Kehilangan Gesek
di bit = 1290 psi
Kehilangan Gesek di
DI DASAR?
Annulus (AFL) = 115 psi
1405 115
Ver. 21-Feb-05 by YH
TVD = 10,000 ft
ECD Hidrostatik = 10 X 10,000 X 0.052
Sirkulasi Balik = 5,200 psi
2300
Sirkulasi BHP = 5,200 + 2,035
= 7,235 psi Berat Lumpur = 10 ppg
SPM = 100
ECD = 7,235 ÷ 10,000 ÷ 0.052
Annular Tutup
= 13.91 ppg
Kehilangan Gesek
BERAPA TEKANAN
di Jalur Permukaan
0 = 150 psi
2150
YANG DIRASAKAN
Kehilangan Gesek
di Drill string = 745 psi Kehilangan Gesek Kehilangan Gesek di
DI DASAR?
di bit = 1290 psi Annulus (AFL) = 115 psi
745 2035
Ver. 21-Feb-05 by YH
TVD = 10,000 ft
STATISTIK GULF COAST
DARI 1960 SAMPAI 1996
ADA 1,206 KICK DILAPORKAN
SATU BLOWOUT TERJADI HAMPIR SETIAP 110 KICK
• COMPLETION - 8%
• WORKOVER - 24%
Ver. 21-Feb-05 by YH
STATISTIK GULF COAST
DARI 1960 SAMPAI 1996
STATISTIK PENGEBORAN
Ver. 21-Feb-05 by YH
Tekanan Swab
Pada kondisi statik, tekanan di dasar = tekanan hidrostatik.
Saat pipa dicabut, gesekan menyebabkan tekanan swab
yang arahnya ke atas.
10 ppg
Tekanan Swab
Ver. 21-Feb-05 by YH
10,000 ft
Tekanan Surge
Tekanan Surge adalah gaya ke bawah yang muncul
akibat diturunkannya drill string dan menyebabkan
gesekan karena lumpur dibuang ke luar lubang.
Tekanan surge meningkatkan BHP.
10 ppg
Faktor yang menyebabkan tekanan surge:
• Ruang bebas
• Titik Leleh dan Kekuatan Gel Lumpur
Ver. 21-Feb-05 by YH
10,000 ft
DETEKSI KICK DAN PROSEDUR
MENUTUP SUMUR
• Apa kecenderungannya
Ver. 21-Feb-05 by YH
Kick
PENYEBAB
Ver. 21-Feb-05 by YH
Sering Terjadi
Pengukuran volume pengisian
1. Tidak mengisi ketika mencabut drill string (dan
lubang penuh dengan volume pemindahan ketika
running)
lumpur pengeboran
TRIP TANK!
Ver. 21-Feb-05 by YH
Pengecekan Aliran
Jika sumur terus menerus mengalir setelah pompa stop,maka:
TUTUP SUMUR
Ver. 21-Feb-05 by YH
Keretakan Mikro
Retak kecil timbul saat
mengebor lubang. Lumpur
mengisi retak kecil ini.
HYD
+
AFL
Ver. 21-Feb-05 by YH
Indikasi Keretakan Mikro/Mengembang
• Aliran kembali yang disebabkan oleh keretakan mikro/
mengembang haruslah terlihat kehilangan lumpur dahulu.
Penelusuran kehilangan lumpur sangatlah penting dan kehilangan
lumpur tiba-tiba haruslah dilaporkan. Komunikasi antara mud
engineer, pump man, shaker dan driller sangat penting.
Ver. 21-Feb-05 by YH
Aliran Balik Normal
Saat lubang mulai mengembang, grafik aliran balik menolong anda melihat
kecenderungan. Jika aliran balik di atas normal – segera tutup sumur dan cek
tekanan.
8 Kick
7
Bbl Aliran Kembali
6
5
4
3
2 Aliran Balik
1
0
0 2 4 6 8
Waktu Koneksi
Ver. 21-Feb-05 by YH
Tutup sumur
Baca/Catat SIDPP, SICP Influks vs Mengembang
Perolehan Pit
Ya Tidak Tidak
Ya
1. Tarik dari dasar dan naikkan tool joint ke atas rotary table.
2. Stop rotary dan stop pompa.
3. Cek aliran.
Apa sumur
TIDAK 1. Beritahukan DSM
mengalir? 2. Teruskan mengebor
YA
Ver. 21-Feb-05 by YH
Ketika Tripping Prosedur
Jika anda mengamati salah satu:
1. Lubang tidak mengambil volume yang benar.
Mematikan Sumur
2. Peningkatan aliran balik.
Apakah sumur
TIDAK 1. Beritahu DSM aliran kembali
mengalir? yang tidak benar.
YA
1. Pasang slip dan pasang FOSV.
2. Tutup FOSV.
3. Buka HCR Choke valve dan tutup annular.
4. Beritahu DSM dan Toolpusher.
5. Pasang Top Drive.
6. Catat Shut-in CP dan perolehan pit.
7. Kirim orang untuk monitor kebocoran.
Ver. 21-Feb-05 by YH
LATIHAN/DRILL
• LATIHAN SEBAIKNYA DILAKUKAN DI LUBANG TERBUKA ATAU
SELAMA OPERASI YANG BERBAHAYA.
H2S drills are conducted the same as above, however upon notification that the drill is in progress the crew will don
Ver. 21-Feb-05 by YH
breathing apparatus before taking any further action.
LATIHAN CHOKE
1. Sebelum mengebor setiap casing shoe. Tinggalkan
sedikit tekanan terhadap choke. Lakukan bagian awal
yang benar dari Metode Driller dengan menjaga
tekanan tetap konstan.
TUTUP BUKA
BHP
TVD = 10,000 ft. 5,500
Ver. 21-Feb-05 by YH
300
500
DP CP
300 500
TUTUP BUKA
BHP
TVD = 10,000 ft. 5,500
Ver. 21-Feb-05 by YH
1300
500
DP CP
1300 500
TUTUP BUKA
TUTUP BUKA
TUTUP BUKA
BHP
5,500
Ver. 21-Feb-05 by YH
1300
625
DP CP
1300 625
TUTUP BUKA
BHP
5,500
Ver. 21-Feb-05 by YH
1300
600
DP CP
1300 600
TUTUP BUKA
BHP
5,500
Ver. 21-Feb-05 by YH
1300
550
DP CP
1300 550
TUTUP BUKA
BHP
5,500
Ver. 21-Feb-05 by YH
1300
700
DP CP
1300 700
TUTUP BUKA
BHP
5,500
Ver. 21-Feb-05 by YH
1300
1000
DP CP
1300 1000
TUTUP BUKA
BHP
5,500
Ver. 21-Feb-05 by YH
1300
1750
DP CP
1300 1750
TUTUP BUKA
BHP
5,500
Ver. 21-Feb-05 by YH
1300
1000
DP CP
1300 1000
TUTUP BUKA
BHP
5,500
Ver. 21-Feb-05 by YH
1300
400
DP CP
1300 400
TUTUP BUKA
BHP
5,500
Ver. 21-Feb-05 by YH
1300
300
DP CP
1300 300
TUTUP BUKA
BHP
5,500
Ver. 21-Feb-05 by YH
300
300
DP CP
300 300
TUTUP BUKA
TUTUP BUKA
TUTUP BUKA
BHP
5,500
Ver. 21-Feb-05 by YH
1200
300
DP CP
1200 300
TUTUP BUKA
BHP
5,500
Ver. 21-Feb-05 by YH
1150
300
DP CP
1150 300
TUTUP BUKA
BHP
5,500
Ver. 21-Feb-05 by YH
1100
300
DP CP
1100 300
TUTUP BUKA
BHP
5,500
Ver. 21-Feb-05 by YH
1060
300
DP CP
1060 300
TUTUP BUKA
TUTUP BUKA
BHP
5,500
Ver. 21-Feb-05 by YH
1060
250
DP CP
1060 250
TUTUP BUKA
BHP
5,500
Ver. 21-Feb-05 by YH
1060
200
DP CP
1060 200
TUTUP BUKA
BHP
5,500
Ver. 21-Feb-05 by YH
1060
150
DP CP
1060 150
TUTUP BUKA
BHP
5,500
Ver. 21-Feb-05 by YH
1060
100
DP CP
1060 100
TUTUP BUKA
BHP
5,500
Ver. 21-Feb-05 by YH
1110
50
DP CP
1110 50
TUTUP BUKA
BHP
BHP = HP + CP= 5,500 + 50 = 5,550psi 5,550
Ver. 21-Feb-05 by YH
0
0
DP CP
0 0
TUTUP BUKA
> Jaga tekanan Casing konstan sambil mempercepat pompa ke kecepatan kill.
KECEPATAN INI DIJAGA AGAR TETAP KONSTAN.
> Jaga tekanan Casing konstan beberapa menit sampai tekanan DP stabil.
> Baca tekanan DP dan jaga tekanan ini konstan sampai kick tersirkulasi ke luar dari
lubang.
> Jaga tekanan Casing konstan dengan menurunkan kecepatan pompa. Ketika
kecepatan pompa turun sampai pompa hampir berhenti:
-Matikan pompa dahulu -Selesai menutup choke
> Baca tekanan. Jika semua influks telah ke luar dari sumur, tekanan besarnya
hampir sama.
Ver. 21-Feb-05 by YH
METODE DRILLER
STEP KEDUA (Mengganti Berat lumpur)
> Hitung berat KWM dan naikkan berat lumpur sampai nilai tersebut.
> Jaga tekanan Casing konstan sambil mempercepat pompa ke kecepatan kill.
KECEPATAN INI HARUSLAH DIJAGA KONSTAN.
> Jaga tekanan Casing konstan sampai volume drill string telah dipompa.
> Baca tekanan DP dan jaga tekanan ini konstan sampai lumpur kembali
beratnya sebesar KWM.
800 1000
Posisi Choke • Jika ukuran kick lebih
besar, apakah DP dan CP
Buka Tutup berubah?
10,000 ft
Ver. 21-Feb-05 by YH Tekanan Formasi = 6000 psi
BHP = HYD + PEMBACA TEKANAN
1300 800
Posisi Choke
Stroke pompa konstan di 40 spm
Buka Tutup
10,000 ft
Ver. 21-Feb-05 by YH Tekanan Formasi = 6000 psi
BHP = HYD + PEMBACA TEKANAN
700 780
Posisi Choke
Stroke pompa konstan di 40 spm
Buka Tutup
Ver. 21-Feb-05 by YH
TD @ 23,000 ft.
PERHITUNGAN KWM
Diberikan: KEDALAMAN (TVD) = 8000’
BERAT LUMPUR AWAL = 11 PPG TEKANAN
SHUT-IN DP = 700 PSI
Ver. 21-Feb-05 by YH
12.6 ppg atau 12.7 ppg ?
PENGGUNAAN FAKTOR KEAMANAN DI PERHITUNGAN KWM
0
SICP DIBERIKAN:
TD= 9000’
9 5/8” casing shoe @ 3000’
9.625”
8 1/2” lubang terbuka
9,00
0 8.5 “
kaki
KWM dipakai Faktor Keamanan SICP EMW @ Shoe Over/under LOT
(ppg) (ppg) (psi) (ppg) (ppg)
11.1 0 515 13.3 0.7 under
11.2 0.1 550 13.6 0.4 under
11.3 0.2 610 13.9 0.1 under
11.5 0.4 700 14.5 0.5 over
12.1 1.0 980 16.3 2.3 over
Ver. 21-Feb-05 by YH
KURVA TEKANAN CASING
KEDALAMAN SUMUR = 8000’ UKURAN LUBANG = 12-1/4”
DRILL PIPE = 5”, 19.5# BERAT LUMPUR = 9.6 ppg
BERAT KILL = 10.6 ppg
1200
40 bbl KICK
CASING PRESSURE, PSI
1000
20 bbl KICK
800
10 bbl KICK
600
MULAI SIRKULASI-2
400
200
0
0 200 400 600 800 1000 1200
BBLS PUMPED
Ver. 21-Feb-05 by YH
KURVA TEKANAN CASING
KEDALAMAN SUMUR = 8000’ BERAT LUMPUR = 9.6 ppg
UKURAN LUBANG = 12-1/4” BERAT KWM = 10.6 ppg
DRILL PIPE = 5”, 19.5# VOLUME KICK = 20 bbls
1000
GAS AT SURFACE
CASING PRESSURE, PSI
800
DRILLER'S METHOD
KILL WEIGHT MUD AT BIT
600
400
WAIT & WEIGHT METHOD
WITH NO MIX TIME
200
WITH 2000' MIGRATION
Ver. 21-Feb-05 by YH
KURVA PENURUNAN TEKANAN DI
SUMUR MIRING
LUBANG 60 DENGAN KICK-OFF DI 1/3 TMD
1300
1200
TEKANAN DRILL PIPE
700
Schedule Drill Pipe yang Benar
600
500
400
0 1000 2000
STROKE
Ver. 21-Feb-05 by YH
METODE KONTROL SUMUR LAINNYA
METODE YANG DISUKAI UNOCAL
A. Metode Driller
• Diverter
• Peralatan Umum
• Susunan BOP
• Akumulator
• Masalah Choke Manifold
• Pemisah Lumpur/Gas
• Hal lain yang perlu diperhatikan
• Mengetes BOP
Ver. 21-Feb-05 by YH
DIVERTER
Campuran gas/pasir melalui jalur diverter dipastikan mengerosi
baja dengan kecepatan 8” per jam.
Ver. 21-Feb-05 by YH
SUSUNAN BOP
ANNULAR
PIPE
RAMS
BLIND
RAMS
Ver. 21-Feb-05 by YH
CAMERON DL ANNULAR
Weepholes
Ver. 21-Feb-05 by YH
SHAFFER SPHERICAL
Ver. 21-Feb-05 by YH
Botol Surge
Ver. 21-Feb-05 by YH
Wellbore
Pressure
Ver. 21-Feb-05 by YH
CAMERON DS SHEAR RAM
Ver. 21-Feb-05 by YH
CAMERON FLEXPACKER RAM
Ver. 21-Feb-05 by YH
CAMERON PIPE RAM
Ver. 21-Feb-05 by YH
CAMERON SHEARING BLIND RAM
Ver. 21-Feb-05 by YH
CAMERON VARIABLE BORE RAM
Ver. 21-Feb-05 by YH
CAMERON TYPE U RAM
Ver. 21-Feb-05 by YH
Peralatan Kontrol Sumur
Ver. 21-Feb-05 by YH
Ver. 21-Feb-05 by YH
CAIRAN TERPAKAI
Untuk menghasilkan energi, bladder lebih dulu diisi dengan
Nitrogen bertekanan 1000 psi.
Untuk menghasilkan cairan untuk menutup, Nitrogen harus
dipompa ke botol.
1,000
10 gal
N2
Ver. 21-Feb-05 by YH
CAIRAN TERPAKAI
Diperlukan 1.6 galon cairan untuk menekan Nitrogen sampai
ke tekanan sistem minimum sebesar 1200 psi.
1,000 1,200
1.6 gal
cairan
Ver. 21-Feb-05 by YH
CAIRAN TERPAKAI
Untuk mendapat cairan yang terpakai, harus terus memompa
cairan sampai diperoleh tekanan operasi sebesar 3,000 psi.
Diperlukan 6.6 galon cairan untuk memampatkan Nitrogen
sampai 3,000 psi.
1,200 3,000
18 gal.
untuk tutup
Ver. 21-Feb-05 by YH
Peralatan Kontrol Sumur
Ver. 21-Feb-05 by YH
Choke Manifold Semua peratan yang
menangani lumpur
sumur di bagian hilir
dari choke sebaiknya
didesain untuk
menahan temperatur
rendah yang
diakibatkan adanya
ekspansi gas selama
prosedur kontrol sumur.
Prosedur kelaikan
choke manifold dan
perawatannya sangat
penting. Lakukan cek
secara periodik untuk
mengetahui ketebalan
pipa dan manifold.
Ver. 21-Feb-05 by YH
CAMERON FLS
MANUAL GATE
VALVE
Ver. 21-Feb-05 by YH
Ver. 21-Feb-05 by YH
Ver. 21-Feb-05 by YH
CAMERON
TAILROD
HYDRAULIC GATE
VALVE
Ver. 21-Feb-05 by YH
CAMERON HYDRAULIC CHOKE
Ver. 21-Feb-05 by YH
CAMERON MANUAL CHOKE
Ver. 21-Feb-05 by YH
Swaco Superchoke
Ver. 21-Feb-05 by YH
FOSV
Ver. 21-Feb-05 by YH
Peralatan Kontrol Sumur
Ver. 21-Feb-05 by YH
GAS BUSTER
• Diameter & panjang jalur vent
Jalur Vent GAS mengatur jumlah tekanan di
TIDAK ADA separator
VALVE!
Pembaca Tekanan Tutup Inspeksi
Impingement Plate
dari Choke
Baffle Plates
Siphon Breaker
• Tinggi, Diameter &
Desain internal mengatur
efisiensi pemisahan
d
Ver. 21-Feb-05 by YH
Ver. 21-Feb-05 by YH
Peralatan Kontrol Sumur
Ver. 21-Feb-05 by YH
MENGETES BOP
TES LAPANGAN YANG DIREKOMENDASIKAN:
Rendah Tinggi
Ram Preventer 200-300 psi WP atau CSG. Burst
Annular Preventer “ 70% WP
Catatan: Jika kondisi ini tidak dapat diaplikasikan pada kondisi operasi
tertentu, disarankan untuk melakukan peninjauan praktek subsea yang hati-
hati. Hasil daripada tinjauan ini bisa mengindikasikan perlunya tambahan
klarifikasi prosedur dan pelatihan.
Ver. 21-Feb-05 by YH
KONTROL SUMUR SUBSEA
PERALATAN SUBSEA KHUSUS MELIPUTI:
· Marine riser
Mode gagal riser & konsekuensi
Riser wear
• Sistem “Diverter”
Konfigurasi
Penggunaan
Ver. 21-Feb-05 by YH
PERALATAN SUBSEA
Kompensator drill string
Diverter
Sambungan Flexibel
Sambungan Slip
Penegang Riser
Penegang Ring
Ver. 21-Feb-05 by YH
Penegang
Riser
• 4, 6, 8, 10, atau 12, tergantung ukuran
penegang dan kedalaman air.
Ver. 21-Feb-05 by YH
PERALATAN SUBSEA
ROV
Riser
Sambungan Akhir
LMRP
Sambungan Flexibel
Bagian Atas Annular & Konektor
Pod
Bagian bawah Annular & susunan
BOP
Ver. 21-Feb-05 by YH
Sambungan Slip
• Sambungan atas dari riser
Ver. 21-Feb-05 by YH
Sambungan Riser
• Membawa jalur Choke, Kill, Booster
dan terkadang sambungan kaku
untuk fluida Koomey
Ver. 21-Feb-05 by YH
Susunan
BOP
Ver. 21-Feb-05 by YH
Valve Gagal
Aman/Fail Safe
• Jika tekanan membuka
hidrolik dihilangkan, valve
yang “gagal” ada posisi
“aman”.
Ver. 21-Feb-05 by YH
SISTEM KONTROL SUBSEA
Sistem Hidrolik
Elektronik/Hidrolik (MUX)
• Signal listrik
tekanan dikirim
Hidrolik
ke kedua
dikirimpods
ke kedua
padapod
susunan.
pada susunan. Disebut
• “Tekanan
SPM valvePilot.”
di kedua pod beroperasi simultan.
•• SPMaktif
Pod valves di kedua
dipilih pod beroperasi
dari permukaan simultan.
dan memungkinkan fluida operasi
• Pod aktif dipilih
melewati elemendariBOP.permukaan dan memungkinkan fluida operasi melalui
• elemen BOP.
Botol akumulator harus memperhitungkan hidrostatik air laut.
• Botol akumulator harus memperhitungkan hidrostatik air laut.
Ver. 21-Feb-05 by YH
Fluida Tersimpan
Ver. 21-Feb-05 by YH
Gulungan
Kabel
Subsea
• Membawa
tekanan “pilot”
hidrolik ke pod.
• Dua gulungan
kabel; Biru dan
Kuning
• Internal 1 “jalur
panas”menyuplai
lumpur operasi
ke botol di
susunan
Ver. 21-Feb-05 by YH
KONTROL SISTEM SUBSEA
Drillers Accumulator
Panel
Passive Selected
Pod Pod
Rams
Ver. 21-Feb-05 by YH
Rangkaian
Hidrolik
• Sinyal tekanan dikirim ke
valve SPM di tiap pod secara
simultan
Ver. 21-Feb-05 by YH
MENGEBOR TANPA RISER
Pengeboran tanpa riser umumnya direkomendasikan:
· Lebih aman
· Kecil kemungkinan menyebabkan masalah kontrol sumur
· Kecil resiko pada manusia saat ada masalah kontrol sumur
· Tidak mahal
· Menghemat waktu
Ver. 21-Feb-05 by YH
EMW dari padatan yang ke luar vs ROP
WD = 2805' EMW@ 4800'
SG = 1.8 CTR = 70%
10.0
9.8
600 GPM
9.6
800 GPM
1000 GPM
9.4 1200 GPM
9.2
9.0
8.8
8.6
0 50 100 150 200 250 300 350 400
ROP
Ver. 21-Feb-05 by YH
PERHITUNGAN BERAT LUMPUR pada PENGEBORAN TANPA RISER
P AGE DOWN FOR EXP LANATION: NAMA SUMUR: DLG 99
Ver. 21-Feb-05 by YH
Perhitungan ini didesain untuk cara cepat menentukan
BERAT LUMPUR efektif di TD, untuk beragam kombinasi parameter.
Ver. 21-Feb-05 by YH
MENGETES SUBSEA BOP
Pemasangan dan pengetesan peralatan subsea BOP memerlukan
waktu dan usaha yang lebih banyak dikarenakan:
Ver. 21-Feb-05 by YH
PRAKTEK YANG DIREKOMENDASI UNTUK
MENGEBOR DARI FLOATING RIGS
SETELAH BOP TERPASANG
Ver. 21-Feb-05 by YH
DETEKSI KICK UNTUK OPERASI PENGEBORAN FLOATING
(Perbandingan Deteksi Kick ketika mengebor dengan Susunan Permukaan)
4. Istirahat mengebor
-mungkin tertutupi oleh terangkatnya kapal (kompensator gerakan
menutupi perubahan ROP)
Ver. 21-Feb-05 by YH
PROSEDUR MENUTUP UNTUK OPERASI PENGEBORAN
FLOATING SETELAH BOP TERPASANG
Catatan: Kata-kata yang spesifik berhubungan dengan operasi floating dibuat miring.
Ketika Mengebor:
1. Tarik dan posisikan tool joint di atas rotary table.
2. Matikan pompa.
3. Cek adanya aliran. Alirkan sumur ke trip tank jika rig terangkat.
4. Tutup annular preventer (“Hydril”) dan buka kedua valve jalur
choke “gagal aman” di BOP.
5. Toolpusher dan DSM di lantai rig. Driller dan/atau Engineer Subsea
mengkonfirmasi posisi tool joint di susunan BOP.
6. Baca/catat tekanan saat mati.
7. Angkat tool joint di susunan BOP dan gerakkan pipa atau gantung
pada ram sesuai rencana yang telah disetujui.
8. Baca/catat perolehan di volume pit.
Ver. 21-Feb-05 by YH
PROSEDUR MENUTUP UNTUK OPERASI PENGEBORAN
FLOATING SETELAH BOP TERPASANG
Catatan: Kata-kata yang spesifik berhubungan dengan operasi floating dibuat miring.
Ketika Tripping
1. Pasang slip dengan posisi tool joint di atas rotary table.
2. Pasang FOSV di posisi terbuka.
3. Tutup safety valve.
4. Tutup annular preventer (“Hydril”) dan buka kedua valve jalur
choke “gagal aman” di BOP.
5. Toolpusher dan DSM di lantai rig. Driller dan/atau Engineer Subsea
mengkonfirmasi posisi tool joint di susunan BOP.
6. Hubungkan Kelly dan buka safety valve.
7 Baca/catat prosedur mematikan.
8. Jika masih di lubang terbuka, gerakkan pipa atau gantung pada
ram sesuai rencana yang telah disetujui.
9. Baca/catat perolehan dari volume pit.
Ver. 21-Feb-05 by YH
Gesekan Jalur Choke
Sirkulasi normal adalah ke bawah drill pipe dan
ke atas riser. Gesekan di annulus dan di riser
dirasakan oleh formasi yang dibor.
Ver. 21-Feb-05 by YH
Gesekan Jalur Choke
Sirkulasi normal di 40 spm = 650 psi di pembacaan
tekanan drill pipe.
Dengan annular tertutup dan choke terbuka
penuh, tekanan sirkulasi drill pipe pada 40 spm =
900 psi.
Perbedaan tekanan sebesar 250 psi adalah
kenaikan gesekan karena memompa melalui
jalur choke atau CLF.
250 psi
Ver. 21-Feb-05 by YH
Gesekan Jalur Choke
500 0
Beberapa perusahaan mengajarkan jika anda
sirkulasi pada 40 spm (Kecepatan Kill) ke bawah
jalur kill dan ke atas jalur choke melalui choke
yang terbuka lebar. Baca tekanan pompa dan
bagi dua.
Ver. 21-Feb-05 by YH
Gesekan Jalur Choke
250
Beberapa perusahaan mengajarkan anda
sirkulasi di 40 spm ke bawah jalur choke dan ke
atas riser. Inilah gesekan jalur choke.
250 psi
Ver. 21-Feb-05 by YH
DRILLPIPE CASING
2000 2000
300 300
1000 3000 1000 3000
0 0
0 OPEN CLOSED
0
TOTAL STROKES
Ver. 21-Feb-05 by YH
DRILLPIPE CASING
2000 2000
300
550 300
1000 3000 1000 3000
0 0
OPEN CLOSED
40
40
TOTAL STROKES
250 psi
Ver. 21-Feb-05 by YH
DRILLPIPE CASING
2000 2000
300 300
50
1000 3000 1000 3000
0 0
OPEN CLOSED
40
40
TOTAL STROKES
250 psi
Ver. 21-Feb-05 by YH
DRILLPIPE CASING
2000 2000
300 300
1000 3000 1000 3000
0 0
0 OPEN CLOSED
100
TOTAL STROKES
Ver. 21-Feb-05 by YH
DRILLPIPE CASING
2000 2000
0 300
1000 3000 1000 3000
0 0
0 OPEN CLOSED
0
TOTAL STROKES
Ver. 21-Feb-05 by YH
DRILLPIPE CASING
2000 2000
0 300
1000 3000 1000 3000
0 0
0 OPEN CLOSED
0
TOTAL STROKES
Ver. 21-Feb-05 by YH
Saat kick memasuki jalur choke tekanan
hidrostatik akan turun dengan cepat. Lumpur di
jalur kill mulai u-tube ke dalam jalur choke.
Ver. 21-Feb-05 by YH
SISTEM KONTROL
Ver. 21-Feb-05 by YH
Mengapa khawatir akan CLF?
250 ft
6,500 ft
2,500 ft
Overburden
menurun…
Ver. 21-Feb-05 by YH
KONTROL SUMUR SUBSEA
PROSEDUR REKOMENDASI STANDAR RIG UNTUK MEMBUANG GAS
TERPERANGKAP/ MEMINDAHKAN MARINE RISER
SETELAH SUMUR DITUTUP
Ver. 21-Feb-05 by YH
KONTROL SUMUR SUBSEA PROSEDUR REKOMENDASI
STANDAR RIG UNTUK MEMBUANG GAS TERPERANGKAP/
MEMINDAHKAN MARINE RISER SETELAH SUMUR DITUTUP
2. Hitung perbedaan hidrostatik antara jalur choke penuh oleh KWM dan jalur
choke penuh oleh air laut/lumpur berbahan dasar minyak.
3. Buka valve jalur kill (gagal aman) dan perlahan nyalakan pompa, pompa air
laut/lumpur berbahan dasar minyak. Jaga tekanan balik, dengan choke, dengan
nilai yang dihitung pada Langkah 2. Saat lumpur bersih kembali, stop
pompa (tutup valve jalur kill) dan buka choke penuh. Biarkan gas berekspansi
ke dalam jalur choke sampai pompa berhenti. Banjarkan jalur choke/kill untuk
mendapat aliran balik.
6. Buka diverter dan sirkulasi lumpur kill ke bawah lewat jalur choke dan kill
lalu ke atas riser sampai aliran balik berupa KWM bersih. Stop dan cek
aliran akan adanya gas di riser secara periodik. Pada lumpur berbahan
dasar air, studi menunjukkan kecepatan rendah memungkinkan gas
terdispersi dan menolong menjaga unloading dari riser. Untuk SBF lebih
baik mensirkulasi riser dengan diverter posisi tertutup.
7. Tutup annular, tutup choke, buka bagian bawah ram dan cek tekanan.
Buka choke dan cek aliran.
Ver. 21-Feb-05 by YH
PEMBUANGAN GAS TERPERANGKAP
Tujuan dari prosedur ini untuk mengekspansi gas ke dalam jalur choke
dengan menurunkan tekanan hidrostatik di dalamnya. Karena konfigurasi
susunan dan desain susunan yang berbeda, contoh ini memberikan kondisi
terburuk. Maksimum gas yang terperangkap diasumsikan.
Saat tekanan dalam gas serendah mungkin, annular dapat dibuka dan
sejumlah gas tersisa dialirkan ke jalur choke. Setelah itu, riser dan jalur
choke/kill sebaiknya dibersihkan dengan Kill Weight Fluid sebelum
membuka ram.
Slide pertama dimulai setelah sumur ditutup dan dipastikan telah statik.
Jalur choke dipenuhi oleh Kill Weight Fluid dengan lumpur asal di dalam
riser.
Ver. 21-Feb-05 by YH
APA YANG TERJADI JIKA:
Untuk mengurangi tekanan
gas, kurangi hidrostatik
dengan mensirkulasi dengan
air laut. Dengan anda
mensirkulasi ke bawah jalur
kill bagian atas dan ke atas
jalur choke, anda
mengurangi volume 5 bbl
dan membiarkan gas
berekspansi ke dalam jalur
choke dan tekanan menjadi
berkurang.
Ver. 21-Feb-05 by YH
P1 = 1,350 psi
V1 = 5 bbl
P2 = 14.7 psi
V2 = 459 bbl
Jika annular dibuka dan gas
dibiarkan naik ke riser,
volume gas di permukaan
menjadi 459 bbl.
Ver. 21-Feb-05 by YH
DI SAMPING:
Hitung perbedaan 260
tekanan hidrostatik jika
KWM dipindahkan oleh ( 3,000 x 10.2 x 0.052 ) + 14.7 = 1,606 psi
air laut!
3,000 x 0.445 + 14.7 = 1,350 psi
1,606 – 1,350 = 256 psi
Ver. 21-Feb-05 by YH
Saat air laut bersih
kembali, matikan pompa
0
dan tutup jalur Kill.
Biarkan gas berekspansi
ke dalam jalur choke.
Ver. 21-Feb-05 by YH
0
Ver. 21-Feb-05 by YH
0
Ver. 21-Feb-05 by YH
0
Ver. 21-Feb-05 by YH
Tergantung pada panjang
jalur choke dan jumlah
ekspansi gas, mungkin 0
tidak mungkin
mendapatkan gas ke
permukaan. Untuk ( 3,000 x 0.12 ) + 14.7 = 375 psi
mendemonstrasikan
prosedur ini, kita Tekanan dalam
menggunakan hidrostatik gelembung berkurang
dari gas ke permukaan dari 1,606 psi menjadi
untuk menghitung 375 psi.
tekanan gelembung.
Ver. 21-Feb-05 by YH
Jika berat lumpur asal 10
ppg maka tekanan 0
hidrostatik di riser menjadi
1,560 psi.
Ver. 21-Feb-05 by YH
Sejumlah gas akan masuk ke
riser. Hati-hati memonitor 0
riser. Setiap indikasi adanya
aliran, segera aktifkan
diverter.
Ver. 21-Feb-05 by YH
Sebelum membuka ram bagian
bawah, pastikan tidak ada
tekanan yang terperangkap.
Ver. 21-Feb-05 by YH
Jika susunan anda dilengkapi
dengan keluaran di bawah
annular bagian atas,
membuang gas terperangkap
akan lebih mudah.
Setelah menutup ram,
pompa ke bawah jalur kill
dengan kill weight mud
dan ambil ke luaran ke Sejumlah kecil gas di
atas jalur choke dan bawah annular bisa
sirkulasikan gas ke luar. menjadi signifikan bila naik
Hati-hati akan ekspansi ke permukaan.
gas di jalur choke. Sirkulasikan riser dan jalur
choke/kill dengan kill
weight mud, cek tekanan di
bawah ram, cek adanya
aliran dan hidupkan sumur.
Untuk mencegah influks
lainnya, tutup bagian
bawah pipe ram.
Ver. 21-Feb-05 by YH
Waktu Jeda Tekanan
Ver. 21-Feb-05 by YH
Waktu Jeda
Tekanan
Ver. 21-Feb-05 by YH
Masalah di
Kontrol Sumur
Ver. 21-Feb-05 by YH
12,000 ft
Ver. 21-Feb-05 by YH
0 sec
12,000 ft
Ver. 21-Feb-05 by YH
0 sec
12,000 ft
12 sec
Ver. 21-Feb-05 by YH
24 sec 0 sec
12,000 ft
12 sec
Ver. 21-Feb-05 by YH
Masalah
Kontrol Sumur
Ver. 21-Feb-05 by YH
Alasan Mengukur
PLT (Pressure Lag Time/Waktu Jeda Tekanan)
Tipe Lumpur
º Kompresibilitas lumpur Sintetik
Geometri Sumur
º Sumur yang Lebih Dalam
º O.D yang Lebih Besar > Perlu lebih banyak
Volume lumpur
Ver. 21-Feb-05 by YH
Memahami PLT
Ver. 21-Feb-05 by YH
Latihan
Ver. 21-Feb-05 by YH
Bagaimana
Mengukur PLT
1. Sebelum membor casing shoe, sisakan sedikit tekanan
terhadap choke. Praktekan bagian awal dari Metode Driller
dengan menjaga tekanan ini konstan.
2. Pindah ke Pembaca Tekanan Drill Pipe dan biarkan
tekanan stabil, buat penyesuaian di Pembaca Tekanan
Casing (50 -100 psi) dengan membuka/menutup choke.
3. Catat waktu yang diperlukan untuk melihat perubahan
tekanan yang direfleksikan pada Pembaca Tekanan Drill
pipe. Inilah PLT.
Ver. 21-Feb-05 by YH
Langkah 1
DRILLPIPE CASING
2000 2000 Sisakan sedikit
tekanan di sumur.
1000 300 3000 1000 300 3000
0 0
OPEN CLOSED
0
0
TOTAL STROKES
Ver. 21-Feb-05 by YH
Langkah 2
Naikkan kecepatan
DRILLPIPE CASING
pompa ke
2000 2000
kecepatan Kill
dengan menjaga
1000 1000 3000 1000 300 3000
tekanan Casing
konstan dengan
0 0 membuka choke.
TOTAL STROKES
Ver. 21-Feb-05 by YH
Langkah 3
CASING
Lakukan
DRILLPIPE
2000
penyesuaian choke
2000
100 psi, catat waktu
yang diperlukan
1000 1000
1100 3000 1000 400 3000
yang direfleksikan
lewat Pembaca
0 0 Tekanan Drill pipe
3/4
5/8 1/2 3/8
1/4
Diperlukan 100
SPM
7/8 1/8 stroke untuk
OPEN CLOSED tekanan berubah
50 direfleksikan pada
Pembaca Tekanan
550
650 DP. Pada 50 spm
TOTAL STROKES
diperlukan 2 menit.
Inilah PLT.
Ver. 21-Feb-05 by YH
Pengembangan Praktek
Terbaik
95% dari sumur kita menggunakan lumpur sintetik dan dari geometri
sumur kita, kita melihat efek yang dramatis pada respons mengatur
choke selama Metode Driller berlangsung.
Ver. 21-Feb-05 by YH
Pertanyaan atau Komentar?
Ver. 21-Feb-05 by YH
LEAK-OFF TEST,
DESAIN SUMUR
dan
TOLERANSI KICK
Ver. 21-Feb-05 by YH
Mengapa kita berbicara mengenai Leak-Off Test
(L.O.T.) dan Desain Sumur dalam kursus Kontrol
Sumur, mereka “tidak berhubungan”.
Ver. 21-Feb-05 by YH
Ketiganya menggunakan berikut:
• U-Tube
• Tekanan
• Hukum Boyle (P1 x V1 = P2 x V2)
• Tekanan Pori (Pore Pressure/tekanan formasi)
• Gradien Retak (seberapa kuat formasi)
Ver. 21-Feb-05 by YH
Bagaimana hubungan antara L.O.T,
Desain Sumur dan Kontrol Sumur
Ver. 21-Feb-05 by YH
MENGAPA KITA MELAKUKAN
L.O.T. ATAU F.I.T.
Ver. 21-Feb-05 by YH
APAKAH F.I.T?
F.I.T. (Formation Integrity Test) dilakukan
dengan mengebor shoe dan 10’ - 50’ formasi
baru. Tutup annular dan naikkan tekanan
sampai nilai tertentu dengan lumpur anda. Jike
formasi dapat menahan tekanan ini, tes
dinyatakan bagus. Kita sekarang dapat
menghitung EMW (Berat Lumpur Equivalen).
LOT FIT
• Sumur explorasi • Pengembangan sumur
• Pengembangan sumur
dengan data di sekitar
di platform baru
sumur yang valid.
• Pengembangan sumur
• Tidak dapat melakukan
di lapangan lama yang
LOT
tidak pernah dibor
belakangan.
Ver. 21-Feb-05 by YH
ATURAN LOT
Direkomendasikan adopsi prosedur standar leak-off test
yang menjelaskan hal berikut ini:
1. Tipe dan kondisi lumpur pengeboran di lubang dapat
menghantarkan tekanan secara bebas.
2. Kecepatan injeksi konstan sebesar 1 - 2 barel/menit.
P 3000
R
E
S 2500
S 2090 psi in 10 se c
U
2000 shut in
R
E
1500
P
S
I 1000
500
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Pump Stopped
BBL PUMPED
0
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18
TIME (MIN)
Ver. 21-Feb-05 by YH
Data LOT
D A T A IN P U T :
W ell N am e (m a x 8 c h a ra cte rs ) T ra t A -0 6
D a te : 19 N ov. 1998
W E L L D a ta:
R o ta ry T a b le : 1 0 6 ft a b o v e M S L
W ate r D e p th : 2 4 0 ft
C a s in g S iz e : 7 in c h
C a s in g S h o e D e p th : 1 0 4 4 1 ft M D
C a s in g S h o e V e rtic al D e p th: 8 2 3 2 ft T V D
L O T D a ta:
M u d W e ig h t: 1 1 .3 p p g
1 0 s ec . C a s in g P res s u re : 2090 psi
P um p R ate : 1 .0 B P M
Ver. 21-Feb-05 by YH
VOLUME TEKANAN (PSI) WAKTU
BBL Drill pipe Casing Menit
0.0 0.0 0.0 0.0
1.0 262.0 178.0 1.0
2.0 669.0 600.0 2.0
3.0 1011.0 942.0 3.0
4.0 1418.0 1341.0 4.0
5.0 1901.0 1804.0 5.0
6.0 2352.0 2239.0 6.0
7.0 2820.0 2719.0 7.0
8.0 3335.0 3198.0 8.0
9.0 2719.0 2513.0 9.0
10.0 2268.0 2159.0 10.0
11.0 2276.0 2159.0 11.0
12.0 2252.0 2127.0 12.0
13.0 2252.0 2127.0 13.0
14.0 2207.0 2094.0 14.0
Setelah Stop Pompa
14.0 2050.0 2090.0 14.2 (10 detik mati)
14.0 1945.0 1929.0 15.0
14.0 1929.0 1901.0 16.0
14.0 1929.0 1889.0 17.0
Ver. 21-Feb-05 by YH
Penempatan Shoe
• Penempatan shoe di batuan keras, kompeten,
dengan sedikit atau tanpa permeabilitas,
memastikan tekanan retak yang tinggi dan
memberikan desain sumur yang lebih baik,
dalam hal ini lempung.
Ver. 21-Feb-05 by YH
TOLERANSI KICK DAN HUKUM
BOYLE
Ver. 21-Feb-05 by YH
Pertanyaan:
Berapa toleransi kick untuk shoe di
19,000’ TVD dan kita ingin mengebor
sampai 25,500’ TVD?
Perlu diketahui:
Ver. 21-Feb-05 by YH
• Tentukan toleransi kick dengan “memilih” suatu
nilai lalu verifikasi matematis apa nilai “dipilih”
dapat dipakai atau tidak.
• Asumsi:
1) Kick 100% gas.
2) WBM – Tidak ada gas masuk ke lumpur.
Ver. 21-Feb-05 by YH
P1 x V1 = P2 x V2
P1 = Tekanan di dasar
(Tekanan kick)
Tekanan di dasar = tekanan pori maksimum yang
diperkirakan + lumpur di bawah seimbang + toleransi kick
Ver. 21-Feb-05 by YH
P1 = 25,500’ X 0.052 X 14.2 PPG = 18,829 PSI
V1 = Volume (ukuran) kick (sembarang angka berdasarkan
ukuran dari kick yang dapat dideteksi dan Spesifik Rig)
V1 = 25 BBL
V2 = P1 x V1 P2
V2 = (18,829 psi X 25 bbl) 14,524 psi
V2 = 32.4 bbl
Ver. 21-Feb-05 by YH
• Tekanan maximum yang dialami shoe adalah ketika
bagian atas dari gelembung gas (kick) ada di shoe.
Ver. 21-Feb-05 by YH
32.4 bbl 0.1687 bpf = 192’
TEKANAN HIDROSTATIK (HP)
A) 19,000 X 13.8 X 0.052 = 13,634 psi
B) 192’ X 0.1 psi/ft = 19 psi
C) 25,500’ - 192’ - 19,000’ = 6,308’
6,308’ X 13.8 PPG X 0.052 = 4,527 psi
TOTAL HP = A + B + C
= 13,634 + 19 + 4,527 = 18,180 psi
7,129’ A
BHP = HP + Pembaca Tekanan
atau
Pembaca Tekanan = BHP - HP
= 18,829 – 18,180
19,000’/11,871’ BML = 649 psi
192’
C
25,500’/18371’BML
Ver. 21-Feb-05 by YH
Pdi shoe = Pembaca Tekanan + Hidrostatikdi shoe
= 649 + 13,634
= 14,283 psi
Ver. 21-Feb-05 by YH
TEKANAN RETAK
LEAK OFF TEST (TEST SHOE)
DAN
GRADIEN RETAK BATUAN
Ver. 21-Feb-05 by YH
LEAK-OFF TEST
BERIKUT ADALAH CONTOH STATISTIK L.O.T.
Ver. 21-Feb-05 by YH
LOKASI CASING SHOE KEDUA
(KUNCI KONTROL SUMUR DANGKAL)
SHOE TERSEMEN
PERTAMA
PENINGKATAN EKSPOS
• LEBIH BANYAK WAKTU
• LEBIH BANYAK MENEMUKAN
SHOE TERSEMEN GAS
KEDUA
PENURUNAN KETAHANAN
TERHADAP RETAK (PSI)
Ver. 21-Feb-05 by YH
PENDEKATAN DESAIN/OPERASI
YANG DISARANKAN
1. Desain sumur untuk dimatikan.
3. Penyemenan casing.
Ver. 21-Feb-05 by YH
PENDEKATAN DESAIN KESELURUHAN
• Gunakan SBM
• Bor tanpa riser pada permukaan jika memungkinkan
• Bor sedekat mungkin dengan tekanan pori
• Bor sekecil mungkin lubang yang bisa dilakukan
• Bor secepat mungkin tapi tetap aman dan dengan
kontrol sumur diterapkan
• Trip secepat mungkin tapi tetap aman dan dengan
kontrol sumur diterapkan
• Usahakan tidak mendapatkan kick
• Jika diperoleh kick, sirkulasi ke luar dengan Metode
Driller.
Ver. 21-Feb-05 by YH
Setelah melakukan Leak Off Test di shoe pada 8,000 kaki,
diperoleh tekanan total Leak Off 6,250 psi dan Gradien
Retak Batuan 0.92 psi/ft.
Ver. 21-Feb-05 by YH
BAHAYA DI KEDANGKALAN
(SHALLOW HAZARDS)
Ver. 21-Feb-05 by YH
Contoh Bahaya di Kedangkalan
Ver. 21-Feb-05 by YH
Gas Hidrat
Ver. 21-Feb-05 by YH
Pembentukan Hidrat
h Terbentuk pada tekanan tinggi dan suhu rendah
sekitar 40 derajat F dan 780 psia
Ver. 21-Feb-05 by YH
Kutai Basin, Indonesia
Hidrat Irisan X
Hidrat
Ver. 21-Feb-05 by YH
Hidrat Bawah Permukaan
GR RES
WD : 5312’
5635’
Hydrates
Interval
-5987’
Ver. 21-Feb-05 by YH
Mekanisme Kelebihan Tekanan
Ver. 21-Feb-05 by YH
From paper by Pelletier 1999 SWF Forum
Mekanisme Kelebihan Tekanan
• Ingat spons
dan
• Formasi yang bermuatan
Ver. 21-Feb-05 by YH
WD=73.6 m
multiple
Ver. 21-Feb-05 by YH
W Seismic Anomaly E
Masalah SWF
Ver. 21-Feb-05 by YH
Ver. 21-Feb-05 by YH
Penilaian Unocal SWF
Ver. 21-Feb-05 by YH
Geomekanik
Ver. 21-Feb-05 by YH
PRAKTEK TERBAIK - BAGIAN 1
h Penilaian lapangan dimulai sejak awal dalam
umur prospek.
h Libatkan multi-disiplin tim antar fungsi
h Analisis pihak ketiga akan bahaya tidak cukup
h Pilih lokasi dengan bahaya kedangkalan, berupa
– Kedalaman
– Ketebalan
– Seting geologi
– Ada/tidaknya batuan pasir
– Ada/tidaknya isolasi tekanan
– Ada/tidaknya hidrokarbon
Ver. 21-Feb-05 by YH
PRAKTEK TERBAIK - BAGIAN 2
h Jika memungkinkan, pindahkan lokasi untuk
menghindari potensi bahaya
h Jika bahaya tidak dapat dihindari, kurangi bahaya
– petakan interval & horizon spesifik
– panel seismik radial
– prediksi tekanan
– revisi desain sumur
h Tempatkan 36” casing cukup dalam untuk
mengontrol bahaya di kedangkalan
h Terapkan “Prosedur Pengeboran Tanpa Riser
Unocal” untuk meminimisasi kemungkinan
terjadinya aliran.
Ver. 21-Feb-05 by YH
PRAKTEK TERBAIK - BAGIAN 3
h Jika aliran terjadi, matikan sumur segera
– Masalah makin memburuk sejalan dengan waktu
– Nilai situasi sebelum mulai lagi pengeboran
h Mengebor tanpa riser “stop” ketika 10 PPG leak-off
diterima.
h Cabut sambil dipompa dengan KWM “kualitas baik”
h Pasang casing 20” menurut “Prosedur Bor Tanpa Riser
Unocal”
h Gunakan Praktek Terbaik Penyemenan
– Foam semen (cement foam)
– Casing tersentralisasi
Ver. 21-Feb-05 by YH
SIMPULAN
Ver. 21-Feb-05 by YH
Bagian Pertama Lubang - Riser atau
Tanpa Riser?
Ver. 21-Feb-05 by YH
GAS KICK DANGKAL 1980-1989
CERVEZA - 1983 GRAYLING - 1985
• Terdiversi • Terdiversi
420’
• 2 – jalur 8” • 1 – jalur 4”
2,500’
• Diverter gagal • Diverter gagal
• Api • Tidak ada api
• Tidak menyebar • Menyebar
4,000’ 3,565’
$35 juta $40 juta
Ver. 21-Feb-05 by YH
Fakta tentang Lumpur Berbahan dasar
Sintetik dan Minyak
Gas bermigrasi di SBM / OBM sampai gas
masuk ke dalam larutan
Gas dalam larutan bermigrasi sebagai lumpur
dengan kerapatan berbeda
Gas masuk ke lubang dengan volume penuh
Gas di larutan mungkin memiliki satu setengah
volume sebagaimana gas-gas
Gas ke luar dari larutan dan kecepatannya
tergantung pada suhu, tekanan dan konsentrasi.
Ver. 21-Feb-05 by YH
Gas Masuk dalam SBM / OBM
Ver. 21-Feb-05 by YH
Gas Masuk dalam SBM / OBM
(lanjutan)
Ver. 21-Feb-05 by YH
Gas Masuk Dalam SBM / OBM
(lanjutan)
Ver. 21-Feb-05 by YH
Efek Tekanan/Suhu
terhadap Kerapatan
Temperature Pressure Measured
(F) (psig) Density
( lbm/gal)
78 0 17.000
3,000 17.145
6,000 17.275
9,000 17.389 Tabel ini menunjukkan hasil
12,000 17.492 uji laboratorium pada lumpur
15,000 17.589 dengan beratnya 17 ppg berbahan
200 0 16.392 dasar mineral minyak
3,000 16.592
6,000 16.760
9,000 16.905
12,000 17.033
15,000 17.149
350 3,000 15.890
6,000 16.122
9,000 16.310
12,000 16.469
15,000 16.608
Ver. 21-Feb-05 by YH
Deteksi Kick
• Deteksi Kick lebih sulit ketika digunakan lumpur berbahan
dasar minyak/sintetik dibanding berbabahan dasar air
karena gas larut dalam OBM/SBM.
• Gas tidak dapat masuk ke dalam lubang tanpa menyebabkan
perubahan volume lumpur
Ver. 21-Feb-05 by YH
Ketika gas dari formasi masuk sumur
dan kontak dengan SBM, tekanan akan
menyebabkannya terlarut dalam
minyak. Ini disebut kelarutan.
Karena terlarut, gas tidak memindahkan
volume yang sama seperti dalam
lumpur berbahan dasar air. Pada 100%
larutan, gas akan meningkatkan volume
lumpur 50% dari volumenya ketika gas
meninggalkan formasi.
Mud
Ver. 21-Feb-05 by YH
Volume di
Permukaan
· 12.4 ppg SBM
· Sumur mengeluarkan 30 bbl saat Bottom Up.
• P1 = 14.7 psi
• V1 = 30 bbl
• P2 = 12.4 x 0.052 x 12,000 = 7,740 psi
• V2 = 0.057 bbl kick di dasar (tidak terlarut)
• V2 = 0.03 bbl kick di dasar (50% terlarut)
Ver. 21-Feb-05 by YH
Titik Didih
• Rasio gas minyak (GOR) adalah ukuran jumlah gas yang
tercampur dengan volume minyak yang diberikan.
Ver. 21-Feb-05 by YH
Kurva
Kelarutan
1.4
1.3
800 SCF/STB
400 SCF/STB
1.0 200 SCF/STB
0 SCF/STB
Miscibility Pressure
0.9
2 4 6 8 10 12 14 16 18 20
Ver. 21-Feb-05 by YH
Titik Didih
Ver. 21-Feb-05 by YH
Titik Didih
Ver. 21-Feb-05 by YH
Kecenderungan Umum Kelarutan Gas
Ver. 21-Feb-05 by YH
Connection Flow Monitor - Breathing
150
130
Feb. 14, 142 bbl.
Breathing
110
Feb. 15, 112 bbl.
Breathing
90
Change Pit Vol., bble
50
30
10
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
-10
Ver. 21-Feb-05 by YH Time, min.
Conne ction Flow M onitor - Flowing
150
130
110
Point of inflection
90
C ha ng e P it V o l., b ble
50
30
10
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
-10
Ver. 21-Feb-05 by YH
Time, min.
Ver. 21-Feb-05 by YH
OFF BOTTOM KILL
SIDPP = SICP
• Sesudah gas melewati bit:
SIDPP SICP
Ver. 21-Feb-05 by YH
BHP = PHY + Bacaan
100 5,300 = 5,200 + 100
Choke
Ver. 21-Feb-05 by YH
BHP = PHY + Bacaan
200 5,300 = 5,200 + 100
5,400 = 5,200 + 200
Choke
192 kaki
Ver. 21-Feb-05 by YH
BHP = PHY + Bacaan
200 5,300 = 5,200 + 100
5,400 = 5,200 + 200
Choke
192 ft
Ver. 21-Feb-05 by YH
BHP = PHY + Bacaan
200 5,300 = 5,200 + 100
5,400 = 5,200 + 200
Choke
5,300 = 5,100 + 200
9.5 bbl
Ver. 21-Feb-05 by YH
BHP = PHY + Bacaan
300 5,300 = 5,200 + 100
5,400 = 5,200 + 200
5,300 = 5,100 + 200
Choke
5,400 = 5,100 + 300
5,300 = 5,000 + 300
9.5 bbl
Ver. 21-Feb-05 by YH
BHP = PHY + Bacaan
400 5,300 = 5,200 + 100
5,400 = 5,200 + 200
5,300 = 5,100 + 200
Choke
5,400 = 5,100 + 300
5,300 = 5,000 + 300
5,400 = 5,000 + 400
Ver. 21-Feb-05 by YH
BHP = PHY + Bacaan
400 5,300 = 5,200 + 100
5,400 = 5,200 + 200
5,300 = 5,100 + 200
Choke
5,400 = 5,100 + 300
5,300 = 5,000 + 300
5,400 = 5,000 + 400
5,300 = 4,900 + 400
9.5 bbl
Ver. 21-Feb-05 by YH
BHP = PHY + Bacaan
500 5,300 = 5,200 + 100
5,400 = 5,200 + 200
5,300 = 5,100 + 200
Choke
5,400 = 5,100 + 300
5,300 = 5,000 + 300
5,400 = 5,000 + 400
5,300 = 4,900 + 400
5,400 = 4,900 + 500
Ver. 21-Feb-05 by YH
BHP = PHY + Bacaan
500 5,300 = 5,200 + 100
5,400 = 5,200 + 200
Choke
5,300 = 5,100 + 200
5,400 = 5,100 + 300
5,300 = 5,000 + 300
5,400 = 5,000 + 400
5,300 = 4,900 + 400
5,400 = 4,900 + 500
5,320 = 4,820 + 500
7 bbl
Ver. 21-Feb-05 by YH
BHP = PHY + Bacaan
500 5,300 = 5,200 + 100
5,400 = 5,200 + 200
Choke
5,300 = 5,100 + 200
5,400 = 5,100 + 300
5,300 = 5,000 + 300
5,400 = 5,000 + 400
5,300 = 4,900 + 400
Jika plot tekanan 5,400 = 4,900 + 500
casing dibuat, akan 5,320 = 4,820 + 500
seperti ini:
GAS DI
SURFACE
500 psi
400 psi
300 psi
200 psi
100 psi
= Tekanan Meningkat
= lumpur dibuang
Ver. 21-Feb-05 by YH
PROSEDUR METODE VOLUMETRIK
Dipakai hanya ketika metode sirkulasi tidak dapat diterapkan, tetapi
gas bermigrasi (Tekanan Casing naik di atas SICP).
LANGKAH 1: Saat gas bermigrasi, matikan sumur dan biarkan tekanan casing
naik dengan jumlah tertentu.
CATATAN A: Kenaikan tekanan sebesar 100 psi disarankan, tapi nilai
aktual tergantung pada kekuatan estimasi dari formasi dan nilai yang lebih
besar atau kecil dapat digunakan.
LANGKAH 2: Gunakan choke untuk menjaga tekanan casing konstan sampai
sejumlah lumpur dibuang dari anulus yang mengeluarkan tekanan hidrostatik
sama dengan kenaikan tekanan di LANGKAH 1.
Ver. 21-Feb-05 by YH
PROSEDUR METODE VOLUMETRIK
LANGKAH 3: Matikan sumur lagi dan ulangi LANGKAH 1 & 2 seperlunya sampai
gas di permukaan atau di atas bit dan sirkulasi mungkin dilakukan.
400 psi
400 psi
300 psi
300 psi
200 psi
200 psi
Biarkan gas bermigrasi ke atas
100 psi SICP
BUANG LUMPUR
• Pakai volume annulus antara DP dan casing untuk menghitung pemanjangan
gelembung, agar menghindari pengurangan BHP yang tidak diharapkan.
• Jika sumur memiliki shoe yang terkespos, penggunaan faktor keamanan
harus disetujui oleh Drilling Superintendent.
Ver. 21-Feb-05 by YH
CONTOH TOP KILL
0
• Gas disirkulasi ke luar
• SICP = 260 psi
• MW = 9.6 ppg (G - 0.5 psi/ft)
• Shoe dites oleh EMW 14 ppg
• 13 3/8”, 68 ppf Casing
• 5”, 19.5 ppf Drill pipe
3,000’ • Kapasitas 13 3/8” X 5” = 0.1254 bpf
• Pemindahan 5” (bpf) = 0.0243bpf
5,000’
10,000’
Ver. 21-Feb-05 by YH
CONTOH TOP KILL (lanjutan)
Matikan sumur dengan lumpur 11.9 ppg menggunakan Langkah-2 Metode Driller.
Cek adanya aliran dan buka preventer.
EMW di shoe = 11.0 ppg (saat pompa mati) SHOE - OK
Ver. 21-Feb-05 by YH
CONTOH STAGING DI LUBANG
• UNTUK MENGHITUNG SEBERAPA BESAR STAGE DI LUBANG,
TENTUKAN:
A. Tinggi dari X-lumpur berat yang dapat diganti oleh lumpur ringan tanpa
sumur menjadi di bawah seimbang:
H = 100 psi di atas seimbang/perbedaan gradien lumpur
H = 100 psi/(0.62-0.50)psi/ft = 833’
Ver. 21-Feb-05 by YH
CONTOH STAGING DI LUBANG
0
7,300’
10,000’
Ver. 21-Feb-05 by YH
CONTOH STAGING DI LUBANG
0
7,300’
10,000’
Ver. 21-Feb-05 by YH
550 Lubrikasi & Bleed
Choke
BHP = Hidrostatik + CP
Casing X DP
5200 = 4650 + 550
= 0.0489 bpf 1,310 kaki
192 kaki
BHP = Hidrostatik + CP
5,200 = 4,650 + 550
1,310 kaki
Casing X DP Jika sirkulasi tidak mungkin dilakukan, anda
= 0.0489 bpf
harus mengisi lubang bertahap untuk
menaikkan tekanan hidrostatik dan
mengontrol tekanan dalam gas (CP).
10 ppg Digunakan penambahan yang sama seperti
Metode Volumetrik.
100 psi 0.52 = 192 kaki
192 kaki X 0.0489 = 9.5 bbl
1,310 kaki
1,118 kaki
192 kaki
10 ppg Untuk mengembalikan BHP jadi 5,200 psi anda
harus membuang CP sebesar kenaikan
hidrostatik 100 psi + kenaikan 95 psi karena
kompresi gas.
10 ppg
Pompa lagi 9.5 bbl dalam sumur. Biarkan lumpur turun.
10 ppg Pompa lagi 9.5 bbl dalam sumur. Biarkan lumpur turun.
10 ppg
Pompa lagi 9.5 bbl dalam sumur. Biarkan lumpur turun.
Tidak ada teknik saat ini yang 100% sukses menghilangkan masalah
Ver. 21-Feb-05 by YH Tetap Waspada!
MENINGGALKAN SUMUR “MATI”
Udara
Udara
Lumpur Berat
Minyak
Udara
Ver. 21-Feb-05 by YH
Zona produksi
MENINGGALKAN SUMUR “MATI”
Ver. 21-Feb-05 by YH
PECAHNYA PIPA U
Ver. 21-Feb-05 by YH
MENGENAL PECAHNYA PIPA U
• Tekanan permukaan tiba-tiba hilang kembali
• Tekanan casing berfluktuasi
• Tekanan drill pipe berfluktuasi
• Beragam perubahan choke
• Kehilangan komunikasi antara drill pipe & annulus
• Tekanan drill pipe menurun atau vakum
Ver. 21-Feb-05 by YH
MEMPERBAIKI PECAHNYA PIPA U
• Analisa dan berfikirlah
• Kesempatan mencapai sukses terbaik adalah
mencoba memperbaiki apa yang terjadi pertama.
• Coba pelankan, ECD mungkin terlalu tinggi.
Ver. 21-Feb-05 by YH
METODE KONTROL YANG BIASA DILAKUKAN
Ver. 21-Feb-05 by YH
METODE KONTROL YANG BIASA DILAKUKAN
• Pompa LCM, gunk atau semen ke zona hilang untuk mendapat
kontrol kembali.
• Pompakan KWM ke zona hilang dan/atau produksi.
• “Kill dinamis” menggunakan kehilangan tekanan gesek dan
kerapatan lumpur untuk meningkatan tekanan lubang terhadap
zone produksi.
• “Kill dasar” (dipakai slug berat di bawah zona hilang untuk
overbalance zona produksi).
• “Kill sandwich” memompa KWM dari atas dan bawah zone
hilang.
• “Barite pill” atau “semen plug” digunakan untuk menjembatani
dan mengisolasi zona produksi dan zona hilang.
Ver. 21-Feb-05 by YH
METODE KONTROL YANG BIASA DILAKUKAN
Untuk meningkatkan kesempatan sukses dengan metode
terakhir, formulasikan strategi berikut ini:
• Pengetahuan akan lokasi, tekanan dan karakteristik aliran dari
zona produksi dan hilang dan rute aliran.
• Definisikan pendekatan kill dan langkah-langkah untuk
mencapai tujuan utama.
• Konfirmasikan informasi properti lumpur, kerapatan, volume,
penempatan dan kecepatan seperlunya.
• Akses terhadap orang, peralatan, material dan instrumentasi
untuk menerapkan strategi.
• Cek poin, biasanya tekanan yang memungkinkan kita
memonitor kemajuan dan/atau sukses.
• Persetujuan untuk menstop operasi, analisa dan perubahan
operasi jika rencana tidak sukses sebagaimana direncanakan.
Ver. 21-Feb-05 by YH
KERUMITAN MEKANIS
= TERJADI PERTAMA = TERJADI SETELAH JEDA WAKTU
KERUMITAN PEMBACAAN PEMBACAAN
DP CP
JET BUNTU TIDAK BERUBAH
CHOKE BUNTU
CHOKE TEREROSI
LUBANG PACK-OFF
Ver. 21-Feb-05 by YH
EFEK U-TUBE
METODE PEMBACAAN PEMBACAAN PEROLEHAN ARAH
DRILLER DP CP PIT CHOKE
INFLUKS TETAP PERLAHAN NAIK LALU KEBANYA
KONSTAN NAIK KEMBALI KE KAN
ASAL TERBUKA
Ver. 21-Feb-05 by YH
WELL CONTROL LOG
TIME DP CASING CHOKE STROKES PIT COMMENTS
PSI PSI SIZE GAIN
Ver. 21-Feb-05 by YH
PENGATURAN DAN PENGENDALIAN
DALAM KONTROL SUMUR
DSM HARUS ada di RIG FLOOR pada saat kick
disirkulasi ke luar.
• Harus bebas bergerak sebanyak mungkin.
• Tergantung pada kompetensi orang kontraktor
(toolpusher dan driller, khususnya).
• Tidak mengoperasikan choke, sebaiknya mengamati
pengoperasian choke sampai batasan tertentu.
• Kapan batasan tersebut?
Metode Driller: Mempercepat/memperlambat pompa,
mengubah tekanan pada pembaca tekanan.
Ver. 21-Feb-05 by YH
Apakah alat mendasar yang dipercaya Unocal,
untuk mengajar dan mengerti Kontrol Sumur?
Ver. 21-Feb-05 by YH
Pipa U
Ver. 21-Feb-05 by YH
ALASAN OPERASI COMPLETION &
WORKOVER
Completion Asal
Zona Tambahan
Ver. 21-Feb-05 by YH
KONSEP KONTROL DASAR OPERASI
COMPLETION DAN WORKOVER
Ver. 21-Feb-05 by YH
LUMPUR COMPLETION/WORKOVER
DIPERLUKAN
TIPE
Mengandung Padatan
Brine
Dipilih karena Kerapatan – tidak ada padatan
Ver. 21-Feb-05 by YH
LUMPUR BEBAS PADATAN DAN
KOMBINASI LUMPUR
14.2
11.7 12.4
10.9
10.0 9.8
19.2
15.1
12.7
10.9 11.1
Ver. 21-Feb-05 by YH
Biaya per barel umumnya meningkat
EKSPANSI SUHU DAN KEHILANGAN
BERAT BRINE
Berat Brine - PPG Kehilangan Berat - PPG/ oF
Ver. 21-Feb-05 by YH
EKSPANSI SUHU DAN KEHILANGAN
BERAT BRINES
CONTOH:
Ver. 21-Feb-05 by YH
MENGHENTIKAN MASUKAN DENGAN
MATERIAL BRIDGING
W = 9.5 PPG W = 8.5 PPG
W = 8.6 PPG
G =0.494 PSI/FT G = 0.442 PSI/FT
G = 0.447 PSI/FT
TD = 8000’
TD = 8000’ Bridging
Tidak
Material ada
Masukan Masukan
Masuk
an
HP = 8000’ x 0.447 PSI/FT= 3576 PSI HP = 8000’ x 0.494 PSI/FT= 3952 PSI HP = 8000’ x 0.442 PSI/FT= 3536 PSI
Ver. 21-Feb-05 by YH
Bullheading
Ver. 21-Feb-05 by YH
Bullheading
Ver. 21-Feb-05 by YH
Bullheading
Tekanan Pompa =
+ Tekanan Gesek di jalur Permukaan
+ Tekanan Gesek di Tubing String
+ Tekanan Gesek Sepanjang Perforasi
+ Tekanan Gesek di Formasi +
Tekanan Pori
- Hidrostatik Tubing
Ver. 21-Feb-05 by YH
Bullheading
2500 psi
3150 • Jika lumpur Tubing = 0.2 psi/ft di 10,000
ft, berapa SITP?
Tekanan Injeksi =
400 psi
Ver. 21-Feb-05 by YH
BULLHEADING
DENGAN PACKER DISET DI ATAS ZONA
(1) Jika sumur memiliki tekanan Choke, buang sejumlah tekanan lewat annulus
(contoh 100 psi) dan lihat apakah kembali.
* (2) Jika sumur tidak ada tekanan Choke, berikan sejumlah tekanan di annulus
(contoh 200 - 400 psi) dan lihat apakah tetap steady.
(3) Estimasi tekanan di dasar (gunakan tekanan reservoir mati jika diketahui).
(4) Hitung berat kill, menyertakan 0.3 ppg trip margin.
** (5) Pompa satu volume tubing plus volume di bawah packer oleh KWM bersih
cukup cepat sehingga lumpur tidak jatuh ke gas.
*** (6) Stop pompa dan cek tekanan tubing.
(7) Buka sleeve (atau tutup lubang di atas packer).
(8) Sirkulasi sumur dengan KWM.
Ver. 21-Feb-05 by YH
PROSEDUR BULLHEADING
**** CONTOH ****
800
Perforasi @ 10,,000’
Ver. 21-Feb-05 by YH
SIRKULASI SUMUR SEBELUM
MELEPAS TREE
DIGUNAKAN JIKA LUMPUR DI TUBING PADA BERAT KILL
Ver. 21-Feb-05 by YH
SIRKULASI SUMUR SEBELUM
MELEPAS TREE
JIKA TEKANAN CASING NOL:
Ver. 21-Feb-05 by YH
SIRKULASI SUMUR SEBELUM
MELEPAS TREE
DIGUNAKAN JIKA LUMPUR DI TUBING TIDAK PADA BERAT KILL
JIKA SUMUR MEMILIKI TEKANAN CASING:
Ver. 21-Feb-05 by YH
KONFIGURASI BOP WORKOVER /
COMPLETION
ANNULAR
PIPE
RAM
BLIND
RAM
• Operasi wireline
Ver. 21-Feb-05 by YH
PROSEDUR MEMATIKAN
COMPLETION/WORKOVER
Jaga Jalur di Choke Manifold Tertutup
Ketika Sirkulasi di Dasar:
(1) Tarik & posisikan tool joint di atas rotary table
(2) Matikan pompa
(3) Cek adanya aliran
(4) Tutup annular preventer (Hydril) dan
Buka HCR valve
(5) Toolpusher dan Unocal DSM di lantai rig
(6) Hubungkan kelly dan buka safety valve
(7) Baca/catat SITP
(8) Baca/catat SICP
(9) Baca/catat perolehan di volume pit
CATATAN:
1. Saat sumur dimatikan dan tekanan terbaca, jangan membuka
sumur untuk verifikasi masukan atau cek kecepatan.
2. Pasang BOP dalam jika diperlukan dalam prosedur kontrol.
Ver. 21-Feb-05 by YH
PROSEDUR MEMATIKAN
COMPLETION/WORKOVER
Jaga Jalur di Choke Manifold Tertutup
Ketika Tripping:
(1) Set slip dengan tool joint di atas rotary table
(2) Pasang FOSV di posisi buka
(3) Tutup safety valve
(4) Tutup annular preventer (Hydril) dan
Buka HCR valve
(5) Toolpusher dan Unocal DSM di lantai rig
(6) Hubungkan kelly dan buka safety valve
(7) Baca/catat SITP
(8) Baca/catat SICP
(9) Baca/catat perolehan di volume pit
CATATAN:
1. Saat sumur dimatikan dan tekanan terbaca, jangan membuka
sumur untuk verifikasi masukan atau cek kecepatan.
2. Pasang BOP dalam jika diperlukan dalam prosedur kontrol.
Ver. 21-Feb-05 by YH
Mud cake
Kebocoran Komunikasi
Communication Tekanan
Casing
Kebocoran
Wellhead
Underground blowout
Channel caused by flow
after cementing
Gambar 4.1 dari
“Ulasan tekanan
casing tertinggal
(SCP) terjadi di
OCS” oleh
Bourgoyne
Micro-annulus caused
(Maret 2000)
Ver. 21-Feb-05 by YH by casing contraction
Dr. Allen Kelly:
akelly@unocal.com
Fred Mueller:
fred.mueller@unocal.com
George Grundt: Benny Mason:
ggrundt@unocal.com bmason@unocal.com
Ver. 21-Feb-05 by YH