Anda di halaman 1dari 8

https://sites.google.

com/site/migasblog/peralatan-utama-wireline-unit
Peralatan Utama Wireline Unit
Fungsi Wireline.
Wireline unit adalah bagian yang tak terpisahkan dari suatu operasi work over dan complesi
sumur (well service). Penggunaan wireline ini sangat ekonomis bila dibandingkan dengan
metoda yang digunakan pada masa sebelumnya. Operasi-operasi utama workover pasti
memerlukan peng-gunaan wireline. Penggunaan wireline termasuk diantaranya dalam operasi
completion, pemasangan peralatan-peralatan bawah permukaan, pembersihan parafin, pasir
dan scale dalam tubing, operasi perforasi, loging dan sebagainya.
Pada pelaksanaan operasi wireline yang meliputi operasi pendirian rig, pengoperasian dan
penurunan rig dapat dilaksanakan lebih cepat bila dibandingkan operasi yang menggunakan
rig konvensional, dengan demikian dapat menurunkan biaya rig.
Penggunaan wireline secara umum adalah:

1. Pengukuran kedalaman
2. Survey suhu dan kedalaman (Flowing/statik)
3. Memodifikasi dan mengatur laju alir
4. Penggantian dan pengubahan lapisan produksi
5. Pembagian produksi untuk lapisan yang banyak
6. Penutupan dan pembukaan port sirkulasi
7. Calibrasi tubing
8. Pembersinan tut ing secara umum
9. Pengambilan sampel dan sedimen dasar sumur
10. Operasi perforasi
Peralatan wireline meliputi peralatan di permukaan dan di dalam sumur. Peralatan yang
dipergunakan tergantung pada tekanan kepala sumur, kedalaman sumur dan jenis pelayanan
yang dilaksanakan.
Jenis-Jenis Unit Wireline.
Unit-unit wireline terdiri dari bermacam-macam jenis yang disesuaikan dengan lingkungan
lokasi sumur. Jenis - jenis dari unit tersebut adalah :

Truk/Trailer wireline unit


Special unit
Skid mounted wireline unit
Jack-Up vesel wireline unit
Barge wireline unit
7.2.1 Truk/Trailer Wireline Unit

Truk/Trailer wireline unit dirancang untuk operasi wireline di berbagai medan yang berat
yang masih dapat ditempuh dengan jalan darat. Gambar 7.1 di bawah ini memperlihatkan ke

dua jenis unit tersebut.


Special Unit.
Unit wireline ini dirancang untuk menangani operasi di daerah padang pasir dan di daerah
kutup. Unit ini terdiri dari:

Desrt -type truck wireline unit


Cold weather wireline unit
Wireline portable unit

Desert-type truck wireline unit dirancang untuk menangani operasi pada sumur minyak dan
gas di daerah padang pasir. Cold weather wireline unit dirancang untuk menangani daerahdaerah yang sulit ditempuh baik itu dihutan, rawa-rawa bahkan di daerah kutup maupun
padang pasir. Jenis portabel mempunyai bentuk yang ringkas dan ringan sehingga mudah
dipindah-pindahkan baik itu dengan Helikopter maupun dengan alat transportasi lainnya.
Skid Mounted Wireline Unit.
Operasi wireline didaerah-daerah terpencil, seperti ditengah hu-tan, didaerah kutup maupun
didaerah padang pasir tandus biasa dilakukan dengan unit jenis ini. Karena bentuknya yang
ringkas dan tidak terlalu berat sehingga dengan mudah dapat dipindah-pindahkan dengan
menggunakan helikopter maupun jenis angkutan transportasi yang lain. Skid mounted ini
terdiri dari dua jenis, yaitu:

1. Satu unit wireline yang terdiri dari kumparan, wireline, gaya penggerak hidrolik atau
mekanik dan unit tenaga yang disusun dalam satu penyangga (skid) yang ringan.
(gambar 7.2).
2. Satu unit wireline yang terdiri dari dua penyangga. Unit tenaga dan pompa disusun
dalam satu penyangga sedangkan kumparan dan peralatan lainnya disusun dalam
penyangga yang satunya.
Jack-up Vesel Wireline Unit.
Unit ini dirancang untuk operasi diperairan yang dalam. Unit wireline ini dilengkapi dengan
tenaga penggerak hidrolik, disamping perlengkapan wireline yang lainnya.
Barge Wireline Unit.
Barge wireline unit digunakan untuk operasi wireline diperairan dangkal. Unit ini memiliki
kaki penyangga, akan tetapi perlengkapan lainnya sama dengan jenis Jack- up vesel.
http://chadsquarepants.wordpress.com/2011/02/05/general-slickline-operation/
Acara

: Seminar

Tanggal

: 4 Februari 2011

Jam

: 14.00 16.15

Pembicara

: Kondur Petroleum S. A.

Materi

: General Slickline Operation

Work Over dan Well Service


Dilakukan apabila produksi minyak turun tetapi masih ada potensi untuk diproduksi.
Work over adalah intervensi segala jenis sumur minyak melibatkan teknik invasive, seperti
wireline, coiled tubing atau snubbing. Khususnya merujuk pada proses mahal pulling dan
mengganti completion.
Well service adalah perbaikan sumur apabila ada kerusakan mekanik pada alat-alatnya. Seperti :
pump replacement, completion failure.
Completion Tools antara lain :

Tubing. Jenis pipa tergantung dengan kondisi lingkungan sumur. Apabila lingkungan tak korosif
memakai carbon steel. Apabila lingkungan mengandung H2S dan CO2 memakai stainless steel.

Production Packer. Packer adalah pembatas dalam setiap tubing tiap kedalaman tertentu yang
berguna untuk keamanan akibat dari perbedaan fluida yang mengalir. Packer sendiri ada 3
macam, yaitu a) Hydraulic Packer, b) Mechanical Packer di-set menggunakan berat string, c)
Wireline Set Packer di-set menggunakan electric line.

Nipple adalah badan untuk mengganjal plug (saluran pipa dari besi). Ada berbagai macam
bentuk, seperti : Nipple X, F, XN, RN.

Sliding Side Doors (SSD) adalah tubing yang dapat membuka dan menutup dengan cara diputar.
Wireline entry Guide
Special Tools, seperti on off tool/ left hand, shear cut safety joint, plats joint, expansion joint, yblock, dll.

Artifical Lift Assembles.

Dalam memproduksi minyak, kita memproduksinya berdasarkan kedalaman. Pertama dari yang
paling dalam dahulu diproduksi sampai habis, lalu bagian bawah tersebut ditutup menggunakan
packer, produksi lagi bagian atasnya sampai habis, tutup lagi pake packer, produksi lagi bagian

atasnya. Begitu terus selanjutnya. Tiap kedalaman memiliki tekanan yang berbeda-beda, makin
dalam tekanan makin besar. Berikut ini contoh Completion Diagram dengan Hydraulic set :

Fungsi memakai slickline dibandingkan dengan wireline yaitu :

Lebih murah dan mudah digunakan


Ada fungsi jar (jar adalah penghentak apabila terjadi penyumbatan)
Lebih mechanical used
sedangkan wireline sendiri adalah pengontrol yang bisa dimonitor secara electric.

http://bmdstreet.co.id/training-wireline-technology.html

Training Wireline Technology (2-4 September 2014 Lombok)


AUGUST 18, 2014 BY ADMIN

PENGANTAR
Training Wireline Technology- Technology Wireline sektor perindustrian oil and gas merupakan media
instrument yang digunakan untuk mengirimkan atau mengoperasikan special downhole equipment di dalam

sumur migas. Dimana ada 2 macam wireline dalam industri migas bisa yaitu: Pertama: Slickline, yaitu wireline
yang

digunakan

terutama

untuk mengoperasikan

wireline

equipment

dalam

pekerjaan2

workover/well intervention, completion, fishing job, gas lift installation dan sejenisnya dalam sumur migas.
Dalam hal ini biasanya wireline equipment tsb berfungsi berdasarkan prinsip mekanis dan dioperasikan dengan
manipulasi tarik dan ulur oleh operator wireline di permukaan. Kedua: Electric wireline disingkat E-Line,
yaitu wireline yg digunakan dalam pekerjaan-pekerjaan formation evaluation, logging untuk temperature
survey, production survey, kualitas semen di belakang casing, perforasi, memotong tubing atau casing dalam
sumur migas. Umumnya e-line berfungsi berdasarkan prinsip elektonik dan komputerisasi, ada pula yang
dengan sinyal2 gelombang suara. Sesuai namanya, tentu e-line beroperasi dengan signal signal listrik oleh
operatornya di permukaan. Bagi anda yang ingin mengetahui Technology Wireline lebih dalam sangat
direkomendasikan untuk mengikuti Training Wireline Technology dimana akan dibahas secara detail di mulai
dari prinsip dasar orientasi teknologi tersebut di plant oil and gas serta membuat estimasi perhitungan dan
simulasi dengan akurasi data seactual mungkin dengan kondisi aslinya dilapangan
TUJUAN Setelah menyelesaikan Training Wireline Technology diharapkan peserta memahami dan mampu:

Memahami konsep dasar dari wireline technology


Memahami cara untuk mengoperasikan wireline technology
Menggunakan instrumentasi wireline technology dalam aplikasi industri oil and gas dan melakukan perawatan
untuk menjaga kondisi peralatan agar tetap siap beroperasi.

Mampu mendiagnosa minyak dan gas dan performa reservoir dan mekanisme actual dengan wireline
technology

Mampu menganalisa potensi sumur minyak dengan menggunakan wireline technology


Memahami dasar dan fenomena wireline technology dalam industri oil dan gas, perbaikan operasi,
permasalahan produksi dalam industri oil and gas.

PESERTA YANG DIREKOMENDASIKAN


Operator produksi industri oil dan gas, engineer, departemen utilitas, departemen maintenance dan semua pihak
yang terlibat dalam pengolahan industri minyak dan gas
MATERI PEMBAHASAN Wireline Survey

Solving Well Mechanical Problems


Supporting Drilling amd Workover Activity
Well Data Acquisitions

The Well

General Background
Casing Diagram, Well Head, Xmast Tree
Basic Tree types, Sample Completion Schematic
Tubing

INSTRUKTUR : Dr.Ir. Sudjati Rachmat, DEA


Senior Trainer and Engineering Consultant BMD Street Consulting ini selain menjadi team ahli konsultan beliau
juga adalah sebagai dosen di jurusan perminyakan ITB sejak tahun 1979 sampai sekarang. Beliau alumnus dari
ITB lulus tahun 1977, kemudian melanjutkan pendidikannya di Diplome dEtude Approfondie Ecole Centrale de
Lyon, UCB Lyon I, FRANCE. Dan pada tahun 1985 1987 beliau mengambil program Docteur en Mecanique de
Fluide (Methode Numerique) Ecole Centrale de Lyon, UCB Lyon I, FRANCE. Dr. Sudjati Rachmat sering menjadi
instruktur dalam banyak pelatihan yang berkaitan dengan perminyakan untuk perusahaan di seluruh Indonesia,
diantaranya seperti Pertamina, Chevron, Badak LNG, Total, Vico, Mobil Oil Indonesia, Ministery of Mining and
Energy, Unocal Indonesia, Lemigas, IATMI-IWPL Migas, PPTM Migas, PT Caltex Pacific Indonesia, Gulf, Arco,
dll. Topik-topik training yang Beliau sampaikan diantaranya adalah production surface and down hole equipment,
Basic Reservoir Engineering, Sucker Rod Pumping Theory and Practice, Production Logging Engineering, Nodal

Analysis and Production Optimization, Well Test, Operation and Interpretation, Well Design, Completion and
Workover, Numerical and Statistical Method for Petroleum Engineering Problems, Oil-Well Stimulation, Hydraulic
Fracturing, Statistics for Petroleum Engineering, Reservoir Simulation for Enhanced Oil Recovery, Applied
Reservoir Engineering and Reservoir Simulation, Aspects of Horizontal Well Technology, Geology and Geophysics
Modeling, Advanced Programming on Numerical Analysis and Industrial Information System, Management
Information System, Well Stimulation of Oil and Gas Reservoir, Horizontal Well Technology, Transportation of Oil
and Gas, Sand Control Technology, dan lain-lain. Beliau banyak melakukan penelitian di bidang MIGAS dan telah
mempublikasikan dan menseminarkannya di forum dunia.

http://duniamigas.wordpress.com/2008/10/24/pengenalan-electricline-unit/
PENGENALAN ELECTRICLINE UNIT
Dalam dunia perminyakan, pekerjaan workover (kerja ulang) adalah hal yang umum dilakukan selama
rentang hidup suatu sumur HC. Tujuan utama workover adalah untuk menjaga integritas sumur, melakukan intervensi
bawah permukaan sumur dan menjaga kelangsungan produksi dari sumur tersebut. Saat ini didunia perminyakan
terdapat empat jenis unit intervensi sumur (well intervention unit)/unit workover ringan (light workover), yaitu
slickline unit, electricline unit, snubbing unit dan coiled tubing unit.

Electricline merupakan salah satu unit light workover yang paling banyak digunakan
di industry perminyakan. Electricline digunakan untuk pekerjaan perforasi, fishing, logging,
dan pemasangan plug mekanis. Peralatan permukaan pada electricline unit terdiri atas
powerpack, control cabin, hydraulic control modul dan grease injector, dan PCE (pressure
control equipment).
Powerpack merupakan unit pembangkit tenaga yang menggunakan mesin diesel yang
terhubung dengan pompa hidrolik. Tenaga hidrolik yang dihasilkan kemudian disalurkan ke
control cabin melalui koneksi mekanis atau hidrolis untuk menggerakkan winch unit. Desain
powerpack harus sesuai dengan standar API Spec 7B-11C.
Control cabin merupakan tempat untuk memonitor aktivitas yang dilakukan toolstring
selama pekerjaan workover berlangsung. Control cabin dilengkapi dengan winch unit dan
wire drum. Winch berfungsi menarik/mengulur kabel agar toolstring dapat bergerak didalam
sumur, selain itu winch digunakan untuk merekayasa/memanipulasi gerak toolstring
(misal jar downatau jar up) untuk mengaktivasikan peralatan bawah permukaan.

Hydraulic control modul dan grease injector digunakan untuk mengoperasikan PCE
dan sebagai pengontrol injeksi grease ke PCE. Alat ini memiliki rating pressure tertentu yang
dapat disesuaikan dengan kondisi sumur. Control modul mentransmisikan tenaga hidrolik ke
PCE untuk mengaktifkan/menonaktifkannya.
PCE terdiri atas line wiper, stuffing box, flow tube, turn around sheave (TAS), tool
catcher dan ball check valve, tool trap dan wireline BOP. Alat-alat tersebut dirangkai menjadi
satu dan bekerja secara terintegrasi untuk mengontrol tekanan sumur selama pekerjaan
workover berlangsung. Hal ini sangat krusial karena adanya kabel electricline sebagai media
kerja yang terus bergerak dinamis dari permukaan masuk ke dalam sumur sehingga riskan
terjadi kebocoran tekanan melalui sela-sela badan kabel.
Line wiper berfungsi menyeka sisa-sisa grease dan fluida sumur dari badan kabel. Hal
ini untuk mereduksi kontaminasi senyawa-senyawa dari fluida sumur yang dapat menurunkan
kualitas kabel dan menjaga wire drum dan area kerja tetap bersih dan tidak slip akibat dari sisasisa grease. Stuffing box memberikan penyekatan disekeliling kabel terhadap tekanan sumur
melalui aplikasi plunger yang diaktivasi oleh tenaga hidrolik.
Flow tube berfungsi memberikan penyekatan tekanan sumur disekeliling kabel dalam
kondisi dinamis dengan menginjeksikan grease kental disekeliling badan kabel (grease sealing).
Fungsi ini berkat injeksi grease bertekanan dari control modul kedalam stuffing box secara
kontinyu dengan suatu perhitungan tertentu. TAS berfungsi mereduksi panjang PCE serta
mereduksi beban axial kabel. Tool catcher berfungsi menahan hantaman toolstring saat
toolstring ditarik keatas keluar dari sumur. Dan jika kabel putus atau tidak ada kabel didalam
PCE, maka ball check valve akan menutup secara otomatis akibat desakan dari tekanan
sumur.
Tool trap berfungsi mencegah toolstring jatuh kedalam sumur saat toolstring telah
ditarik keatas. Tool trap dilengkapi dengan flapper berbentuk V dengan aktivasi hidrolis.

Wireline BOP berfungsi sebagai penyekat tekanan sumur dalam kondisi kabel statis atau
tidak ada kabel. BOP ini berbeda dengan BOP drilling dari segi dimensi dan jumlah ramnya.
BOP menggantikan fungsi PCE sebagai penahan tekanan sumur saat penggantian PCE
(penambahan lubricator), penggantian tool atau perbaikan PCE bila terjadi kebocoran. (Imam
Supriadi)
Referensi :
Imam Supriyadi; Laporan COOP/KP Wireline dan Well Testing Unit; Balikpapan; 2007.
Schlumberger Perforation & Electricline Training. Elmar Pressure Control School.

Anda mungkin juga menyukai