Anda di halaman 1dari 14

POLA OPERASI SERAH TERIMA GAS BUMI

PADA INDUSTRI HULU MIGAS

PRIVATE AND CONFIDENTIAL

POLA OPERASI SERAH TERIMA GAS BUMI


DEFINISI TITIK PENYERAHAN:
1. Menurut Penjelasan UU 2 2001:
Titik Penyerahan adalah titik penjualan Minyak dan Gas Bumi.
2. Menurut Penjelasan PP 35 2004:
Titik Penyerahan adalah titik (lokasi) dimana Kontraktor wajib
menyerahkan bagian Negara kepada Pemerintah dan berhak mendapatkan
bagiannya atas hasil produksi. Titik Penyerahan tersebut disepakati antara
Badan Pelaksana dan Kontraktor dan ditetapkan dalam Kontrak Kerja Sama
dan dapat merupakan titik yang sama dengan titik penyerahan kepada
pembeli dari hasil produksi tersebut.
3. Menurut Penjelasan PP 79 2010:
Titik Penyerahan adalah titik terjadinya pengalihan hak kepemilikan
(transfer of title) minyak bumi dan/atau gas bumi dari Pemerintah kepada
Kontraktor.
4. Menurut beberapa PJBG:
Titik Penyerahan adalah tempat penyerahan gas dimana hak dan
tanggung jawab PENJUAL atas GAS beralih kepada PEMBELI, yaitu pada
flensa setelah kerangan terakhir SISTEM ALAT UKUR PENYERAHAN milik
PENJUAL yang terletak di PRIVATE
STASIUN
UKUR PENYERAHAN.
ANDALAT
CONFIDENTIAL

POLA OPERASI SERAH TERIMA GAS BUMI


SKEMATIK PRODUKSI GAS BUMI

PRIVATE AND CONFIDENTIAL

POLA OPERASI SERAH TERIMA GAS BUMI


PRODUKSI GAS BUMI
Gas bumi yang dihasilkan dari sumur gas umumnya masih belum memenuhi spesifikasi
untuk diperjualbelikan, sehingga membutuhkan beberapa proses produksi diantaranya:
1. Proses Separasi yaitu pemisahan fasa gas, kondensat, dan air
2. Proses Dehidrasi yaitu proses pengurangan kandungan air dalam gas alam
3. Acid Gas Treating Process yaitu proses pengurangan kandungan gas H2S dan CO2
dalam gas alam.
4. Filtering yaitu proses penyaring kotoran berupa partikulat dengan ukuran tertentu.
5. Proses Kompresi yaitu proses meningkatkan tekanan sehingga gas dapat mengalir
sampai tujuan.

PRIVATE AND CONFIDENTIAL

POLA OPERASI SERAH TERIMA GAS BUMI


SKEMATIK PENGUKURAN PRODUKSI GAS BUMI
GAS WELL

STASIUN PENGUMPUL

GAS PLANT

GAS WELL

ALLOCATION METER

CUSTODY METER

GAS WELL

STASIUN PENGUMPUL

PEMBELI GAS

GAS WELL

MULTIPHASE FLOW METER

PRIVATE AND CONFIDENTIAL

POLA OPERASI SERAH TERIMA GAS BUMI


PENGUKURAN PRODUKSI GAS BUMI

Multiphase
Meter

Allocation
Meter

Custody
Meter

Accuracy *

10 %

3%

1%

Fluida

Multiphase
fluida

Wet Gas

Sales Gas

Lokasi

Well Head

Gathering
Station

Delivery Point

Kegunaan

-Well
- Field
-Cash Register
-Block
performance
Production
-Well
- Pemenuhan
Production
-Pemenuhan
Production
Kontrak
-Reservoar
Kontrak Jual
Note: * dipakai secara umum
di
dunia,
tergantung
pada
perjanjian
atau
peraturan
Management
Beli Gasyang berlaku

PRIVATE AND CONFIDENTIAL

POLA OPERASI SERAH TERIMA GAS BUMI


LOKASI TITIK PENYERAHAN:
1. Titik Penyerahan di flensa terakhir setelah sistem meter, pada penjualan
gas bumi langsung ke pembeli gas bumi, titik serah di plant gate pembeli
gas.
PEMBELI GAS
PENJUAL GAS
BISNIS HULU MIGAS
TITIK PENYERAHAN

GAS WELL

GAS PLANT

SISTEM METER

2. Titik Penyerahan di flensa terakhir setelah sistem meter, pada penjualan gas
bumi ke pembeli gas bumi melalui pipa transmisi yang dikelola oleh transporter
gas
PEMBELI GAS
PENJUAL GAS
TRANSPORTER GAS
BISNIS HULU MIGAS
TITIK PENYERAHAN

GAS WELL

GAS PLANT

SISTEM METER

PRIVATE AND CONFIDENTIAL

POLA OPERASI SERAH TERIMA GAS BUMI

3. Titik Penyerahan di flensa terakhir setelah sistem meter, pada penjualan


gas bumi ke pembeli gas bumi melalui pipa transmisi yang dikelola oleh
konsorsium KKKS.

BISNIS HULU MIGAS

PENJUAL GAS 1
TITIK PEMUATAN 1

GAS WELL

GAS PLANT

TRANSPORTER GAS

PEMBELI GAS

TITIK PENYERAHAN

SISTEM METER
PENJUAL GAS 2

TITIK PEMUATAN 2

GAS WELL

GAS PLANT

SISTEM METER

PRIVATE AND CONFIDENTIAL

POLA OPERASI SERAH TERIMA GAS BUMI

3. Titik Penyerahan pada Kapal Tanker LNG pada penjualan gas dalam bentuk
LNG.
BISNIS HULU MIGAS
PENJUAL GAS 1

LNG PLANT

LNG TANKER

TITIK PEMUATAN 1

GAS WELL

GAS PLANT

SISTEM METER
PENJUAL GAS 2

TITIK PEMUATAN 2
TITIK PENYERAHAN

GAS WELL

GAS PLANT

SISTEM METER

PRIVATE AND CONFIDENTIAL

POLA OPERASI SERAH TERIMA GAS BUMI


PERALATAN DI STASIUN ALAT UKUR PENYERAHAN

Stasiun Alat Ukur Penyerahan mempunyai spesifikasi dan kemampuan untuk


melakukan pengukuran kuantitas dan kualitas seperti yang disyaratkan dalam
Perjanjian Jual Beli Gas.
Pengukuran Kuantitas Gas Bumi dilakukan menggunakan alat ukur tipe Orifice/
Ultrasonik/Turbine Meter. Akurasi alat ukur yang dipersyaratkan adalah +/- 1 %
of Full Scale. Alat ukur tersebut dilengkapi peralatan pengukur kualitas gas
berupa gas analyzer. Beberapa gas analyzer yang biasa dipergunakan antara
lain:
1. Gas Chromatograph yaitu alat yang dapat menganalisa komposisi gas bumi
(C1 s/d C6+, Nitrogen dan Carbon Dioksida) dan dapat melakukan
perhitungan density, spesific gravity, heating value, wobbe index dll
2. Moisture Analyzer adalah alat yang dipergunakan untuk mengukur
kondungan moisture (H2O) dalam gas alam
3. H2S Analyzer adalah alat yang dipergunakan untuk mengukur kandungan
H2S dalam gas alam, beberapa produk selain mengukur H2S dapat juga
mengukur Total Sulfur dalam gas alam.
4. Hydrocarbon Dew Point Analyzer adalah alat yang dipergunakan untuk
menganalisa temperatur pengembunan hidrokarbon (hydrocarbon dew
point).
PRIVATE AND CONFIDENTIAL

10

POLA OPERASI SERAH TERIMA GAS BUMI


PERJANJIAN, PERATURAN DAN PROSEDUR
Persyaratan yang harus dipenuhi pada stasiun alat ukur penyerahan:
1. Alat ukur yang dipergunakan harus mempunyai legalitas berupa Izin Penggunaan dari
Ditjen Migas setelah dilakukan kalibrasi oleh Direktorat Metrologi, memenuhi Standard
Internasional.
2. Pengoperasian alat ukur harus mengikuti prosedur teknis operasi serah terima gas
bumi yang sudah disepakati semua pihak.
3. Untuk permasalahan-permasalahan seperti dispute dan ketidaksamaan pengukuran
yang melebihi toleransi maka peralatan pada custody transfer disarankan untuk dapat
memiliki kemampuan diverifikasi.
Pengoperasian stasiun alat ukur mengacu pada hal-hal sebagai berikut, antara lain:
4. Peraturan-peraturan yang berlaku di Indonesia
5. Standard dan kaidah teknis yang berlaku untuk custody meter.
6. Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG) antara Penjual Gas dengan Pembeli Gas yang
mengatur jumlah gas (kuantitas) yang harus diserahterimakan, spesifikasi alat ukur
yang dipergunakan, spesifikasi dan kualitas gas, penanganan mis-measurement,
tanggung jawab dan hak masing-masing pihak, dan lain-lain.
7. Perjanjian Transportasi Gas jika menggunakan pipa transmisi yang dikelola oleh
Transporter Gas
PRIVATE AND CONFIDENTIAL

11

POLA OPERASI SERAH TERIMA GAS BUMI


PERJANJIAN JUAL BELI GAS (PJBG)

Serah Terima Gas Bumi antara Penjual Gas dengan Pembeli Gas di dasarkan
pada adanya Perjanjian Jual Beli Gas Bumi (PJBG)/Gas Sales Agreement
(GSA). Di dalam PJBG diatur mengenai Kuantitas dan Kualitas Gas Bumi yang
diperjualbelikan.
Berikut beberapa terminologi yang lazim di dalam PJBG, antara lain:
a. Annual Contract Quantity (ACQ)/Jumlah Penyerahan Tahunan (JPT) adalah
jumlah gas yang harus dipenuhi oleh penjual gas dalam satu tahun.
b. Daily Contract Quantity (DCQ)/Jumlah Penyerahan Harian (JPH) adalah
jumlah gas rata-rata dalam sehari yang harus diserah terimakan dari
penjual ke pembeli gas.
c. Take or Pay for MAPQ (Minimum Annual Purchase Quantity) adalah jumlah
gas bumi minimum yang harus diambil oleh pembeli gas dalam satu tahun,
jika kurang dari MAPQ maka pembeli gas harus membayar senilai jumlah
gas dalam MAPQ.
d. Quantity Deficiency adalah selisih kekurangan jumlah gas yang diambil oleh
pembeli gas dalam satu tahun dengan MAPQ
e. Make Up Gas adalah jumlah gas yang akan diambil oleh pembeli gas pada
tahun setelah terjadi Quantity Deficiency sejumlah sesuai dengan Quantity
Deficiency.
PRIVATE AND CONFIDENTIAL

12

POLA OPERASI SERAH TERIMA GAS BUMI


Berikut beberapa terminologi yang lazim di dalam PJBG, antara lain:
f. Maximum Daily Quantity (MDQ)/Jumlah Penyerahan Maksimum Harian
(JPMH) adalah jumlah gas bumi maksimum yang dapat dikirimkan oleh
penjual gas kepada pembeli gas
g. Delivery Point / Titik Serah adalah titik dibelakang ujung flensa terakhir dari
fasilitas/sistem meter milik penjual gas dimana terjadi perpindahan
kepemilikan dan tanggung jawab gas bumi antara penjual gas dan pembeli
gas
h. British Thermal Unit (BTU) adalah panas yang dibutuhkan untuk menaikkan
1 pound air murni sebanyak 1 derajat Farenheit pada suhu 60 Farenheit
dan tekanan 14.73 psi
i. Standard Cubic Food (SCF) adalah sejumlah gas yang diperlukan untuk
mengisi ruangan 1 (satu) kaki kubik dengan tekanan absolut sebesar 14.73
Psi, pada suhu 60 Deg. F
j. Natural Gas adalah hidrokarbon atau campuran hidrokarbon dan gas lain
yang pada suhu 60 Farenheit dan tekanan Atmosfir berada pada fasa gas
yang dihasilkan dari sumur gas
k. Gas Off-Spec adalah gas bumi yang tidak memenuhi spesifikasi dalam
PJBG
PRIVATE AND CONFIDENTIAL

13

POLA OPERASI SERAH TERIMA GAS BUMI


Kualitas dan Kuantitas Gas Bumi di dalam PJBG umumnya adalah
sebagai berikut:
Kualitas Gas Bumi yang diserahterimakan dinyatakan sebagai:
1. ACQ dan MAPQ dalam satuan volume atau energi (MMSCF atau
MMBTU)
2. DCQ dalam satuan volume atau energi (MMSCF atau MMBTU)
Kualitas Gas Bumi yang dipersyaratkan antara lain:
3. Hydrocarbon Dew Point < 55 Deg F pada Tekanan Penyerahan
4. Gross Heating Value (GHV): 950 s/d 1.150 BTU/CF
5. Water Contents : < 15 Lbs/MMSCF
6. Tekanan Penyerahan (max/min) : 700/1050 Psig
7. H2S : < 8 ppmv
8. Karbon Dioksida (CO2) : < 5 % mole by volume
9. Metana (CH4) : > 80 % mole by volume
10.Mengandung particulates tidak lebih dari 3 ppmv dan tidak ada
particulates yang lebih besar dari 10 um (micron)
Note: Data diatas merupakan contoh spesifikasi gas bumi dalam salah satu perjanjian jual beli gas. Spesifikasi gas bumi
antara satu PJBG dengan PJBG lainnya kemungkinan tidak sama, spesifikasi peralatan, gas, sistem dan lain-lain
merupakan hasil kesepakatan antara penjual dan pembeli gas dan dituangkan dalam perjanjian jual beli. Dengan
merujuk pada aturan, standard, kaidah keteknikan dan keselamatan yang berlaku

PRIVATE AND CONFIDENTIAL

14

Anda mungkin juga menyukai