Corrosion Inhibitor
by migas | Sep 21, 2012 | Korosi, Uncategorized | 1 comment
Tanya – Irwand.IRWAND@total
Dear all,
Maaf sebelumnya pak…..klo pertanyaan saya ini terlalu awam,maklum saya orang baru
Begini pak….ditempat saya kerja untuk chemical corrosion inhibitornya itu pakai
CECA NUROST IG 49, dan setelah saya perhatiin tuh chemical klo sampai netes ke
besi maka tidak lama kemudian besi tsb akan karatan.
pertanyaan kedua:
Bagaimana menentukan rate corrosion inhibitor yg akan di injekkan ke pipeline?
apa aja pertimbangannya? sekedar info ditempat kami tuh rate corrosinnya 0.125
liter/MMscfd gas. ( saya pernah iseng nanya ke orang Lab, katanya sich cuman pakei
sistem coba2 / Try& error ).
Makacih atas segala jawaban nya….
Tanggapan 1 – tlaksana@ondeo-nalco
Pak Irwand,
Mungkin yang dimaksud adalah dosis ya? Kalo itu harap tanya langsung ke vendor
ybs.
Tanggapan 2 – Astra.Media@vico
Pa’ Irwand,
Saya cuba ikutan ah…
Inhibitor adalah suatu zat yang jika ditambahkan kedalam suatu lingkungan dengan
dosis tertentu dalam jumlah kecil,secara berkesinambungan atau berkala akan dapat
menurunkan laju korosi logam.
Dan yang merupakan syarat umum suatu inhibitor dalam lingkungan MIGAS diantaranya
:
-Mampu membentuk film pelindung yang sempurna serta tahan lama terhadap logam
-Tidak mengganggu proses hilir pada pemisahan air-minyak
-Tidak merusak dan membahayakan lingkungan
-Kompatibel dengan zat2 dan perlakuan2 lain
-Tidak terpengaruh oleh aktivitas mikroba, bahkan kalau mungkin dapat
menghambatnya
apakah corrosion inhibitor hanya bekerja baik jika ia di injekkan pada pipa
hidrocarbon? dan bagaimana cara kerja nya?
pak achmad saya tunggu jawabannya.
Tanggapan 4 – samperuru@labuan.oilfield.slb
Dear Bapak-bapak,
sekedar menambahkan teori umum, corrosion inhibitor (CI) memang bertujuan untuk
mengurangi laju korosi, bukan mencegah korosi 100%. Simply speaking, CI akan
membentuk semacam lapisan film polimer secara temporary di antara permukaan logam
dgn zat korosif. Lapisan film ini akan mencegah reaksi elektrokimia penyebab
korosi.
Tanggapan 5 – hendarto.noegroho
Mas Irwan…
Menurut teori, corrosion inhibitor adalah untuk mencegah korosi yaitu dengan
membentuk lapisan film gamma ferric oxide yang melekat tipis pada permukaan logam
setebal 30 – 200 Ao. Secara fisik warna dari lapisan gamma ferric oxide yang
melekat pada permukaan logam sama persis dengan warna besi yang berkarat, tetapi
lapisan gamma ferric oxide bersifat melindungi logam sedangkan pembentukan oxida
besi (Fe2O3) pada besi yang berkarat akan berlangsung terus sampai semua unsur
logamnya teroksidasi habis menjadi Fe2O3. Bedanya dengan logam yang telah berkarat
adalah pada logam berkarat oksida yang terbentuk adalah Ferric Oxide (Fe2O3).
Tanggapan 6 – luckyss
Pak Irwand,
Setahu saya, bukan berarti yg namanya corrosion inhibitor..pasti adalah anti karat
seperti Ziebart (maaf bukan promosi merk).
Berbagai macam korosion inhibitor seperti senyawa Phospat dan Nitrit (dan banyak
jenis-jenis lainnya seperti molybdate, bromat, Chromate, Silicate) akan berekasi
dengan besi dgn persamaan sebagai berikut :
selama Fe304 masih ada…ya pipa tersebut tidak akan berkarat…, tetapi jika lapisan
filmnya hilang… niscaya akan timbul karat kembali.
Karena itu… umumnya di Cooling water system (sebagai contoh), kita harus
memantainlevel dari corrosion inhibitor sesuai dengan dosis (jgn kebesaran atau
kekecilan..). Apa definisi kebesaran & kekecilan…. ya ukur aja konsentrasi
oksigen… pake neraca reaksi.. nah ketemu dosis-nya. Tapi umumnya ya.. kita sih
percaya aja deh sama vendor corrosion inhibitor..karena dia kan nangani treatment
secara total (ada garansi katanya…)
Demikian semoga bisa membantu.
Tanggapan 7 – Ind
ratmoko@asc
Barangkali teknik pencegahan korosi semacam ini mengikuti analogi mekanisme alami
pada logam zinc. Spt kita tahu zinc itu “tahan karat” sebenarnya karena adanya
lapisan karat zinc (ZnO) di permukaan terluarnya yang bersifat melindungi dari
proses perkaratan lebih lanjut.
Jadi kalau diamati utk jangka waktu yang lama, laju pengkaratan material yg diberi
zat anti-korosi tsb memang akan jauh berkurang.
1 Comment
HASDAR SOELDA on January 8, 2013 at 6:33 am
Tanggapan 8 – hasdar.soelda@gmail.com
Pak Irwand
Betul sekali Pak…!!! jenis anti korosi ini sifatnya asam kuat, ini dapat dilihat pada label yg
terdapat pada paking, MSDS dan Brosurenya. sifatnya corrosive dalam keadaan murni
(concentrate.
Karena mempergunakan formula anti karat jenis Disperant agent dan atau Chelating
agent.
Beberapa pabrik terkemuka telah mengadakan penelitian kedua jenis tersebut sangatlah
baik berfungsi sebagai anti karat dan mudah penanggulangannya.
Pada era 1990an hampir semua produk kimia mempergunakan anti korosi jenis ini, dan
mudah penanggulangannya.
kecuali pada era sebelum 1990 semuanya product mempergunakan metode Phosphating
sebagai anti karat yg mana formulanya adalah Sodium Try Polyphosphate dan ini tidak
cocok untuk media Gas.
Cukup mudahkan…??
selamat bekerja semoga sukses selalu….Amiiin.
Untuk jawaban lebih detail seaiknya bpk lengkapi data2 spt : Misalnya
1. Media Gas
– Temperature gas dalam pipa
– Tingkat Asam atau Basanya
– Cyrculating Gas (system proses)
– pH akhir sebelum di treatment
– dan parameter lainnya yg dpt menyebabkan terjadinya
kerak/korosi
2. Crude Oil
– Temperature
– Tingkat asam/Basa
– Cyrculating nya (system proses)
– pH akhir sebelum di treatment
– dan parameter lainnya yg dpt menyebabkan terjadinya
kerak/korosi
3. Air
– sumbernya Air Laut, sangai, Deep Weel
– dipergunakan untuk apa : Boiler, Cooling Water,
– Cyrculatingnya (sytem proses)
– pH akhir sebelum di treatment.
– dan parameter lainnya yg dpt menyebabkan terjadi
kerat / korosi
Data tsb sangat diperlukan untuk menentukan Jenis inhibitor, Dosis pemakaian yg cocok
dan tepat guna,serta utk penanggulangannya.