html
Kamis, 05 Mei 2011
Pembuatan peta struktur waktu : membuat pola struktur waktu lapisan penghasil
hidrokarbon.
d. Pembuatan peta struktur kedalaman (Depth Structure Map)
Pembuatan peta struktur kedalaman : membuat pola struktur kedalaman lapisan
penghasil hidrokarbon. Perlu dijelaskan proses dan metode yang digunakan untuk
mendapatkan peta kedalaman. Software yang bias digunakan diantaranya CPS-3,
Z-Map, dan In-Depth.
e. Pembuatan peta impedansi akustik (untuk 3D)
Pembuatan peta impedansi : peta impedansi akustik disarankan untuk dibuat
khususnya untuk data seismik 3D. Gunanya untuk melihat sebaran heterogenitas
reservoir. Didalamnya dijelaskan juga metoda yang digunakan dalam perhitungan
nilai impedansi akustik.
f. Pembuatan peta atribut seismik (untuk 3D)
g. Peta atribut seismik : disarankan untuk dibuat khususnya untuk data seismik 3D.
Didalamnya juga dijelaskan jenis atribut yang dipakai. Atribut seismik ini dengan
integrasi data sumur digunakan untuk membantu dalam pembuatan peta sebaran
iso porositas, sebaran ketebalan gross reservoir, iso saturasi, dll. Software yang
digunakan adalah Geoframe dan Jason Hampson Russel.
7. Integrasi Data Sumur dan Seismik
a. Pembuatan peta sebaran isoporositas
b. Pembuatan peta sebaran ketebalan gross reservoir.
c. Pembuatan peta isopermeabilitas
d. Pembuatan peta isosaturasi
e. Pembuatan batas poligon
f. Perhitungan volumetrik
g. Perhitungan volume bulk reservoir dari peta gross reservoir
h. Pemetaan dan perhitungan volume net reservoir
i. Pemetaan dan perhitungan hidrokarbon pore volume
KAJIAN POTENSI RESERVOIR DAN PRODUKSI
A. Reservoir Engineering
1. Sifat fisik fluida menyangkut data PVT dari lapangan tersebut di dalamnya terdapat :
a. Densitas (d)
Densitas merupakan sifat fisik fluida reservoir mendiskripsikan berat suatu fluida persatuan volume. Umumnya diukur pada kondisi 60 oF dan14.7 psi.
b. Viskositas (m)
5. Perhitungan OOIP/OGIP
Original Oil In Place (OOIP)/Original Gas In Place (OGIP) dilakukan untuk tujuan
analisis volume atau cadangan akumulasi hidrokarbon.
B. Production Engineering
Production Engineering meliputi :
1. Inflow Performance Relationship
Inflow
Performance
Relationship
merupakan
grafik
yang
menggambarkan
SKENARIO PENGEMBANGAN
Skenario Pengembangan
1. Jadwal Pengeboran Sumur-Sumur
2. Pemboran/Drilling
a. Desain Sumur
b. Tipe Rig
c. Jadwal Pemboran
d. Komplesi
e. Cluster atau Platform
3. Fasilitas Produksi
a. Standar Surface Facilities (sampai SPU)
b. Tambahan Surface Facilities
Segala sesuatu yang dilakukan terhadap reservoir memerlukan fasilitas termasuk
operasi pemboran, komplesi, pemompaan, injeksi, pemrosesan dan penyimpanan.
Desain yang sesuai dan perawatan fasilitas akan mempengaruhi perolehan
keuntungan. Fasilitas harus mampu mendukung rencana manajemen reservoir.
Peramalan biaya dan operasi didasarkan pada kebutuhan berbagai fasilitas yang
akan digunakan.
4. Problem Produksi
Hal-hal yang harus diatasi pada problem produksi antara lain berupa produksi air
dan gas yang dihasilkan dari sumur.
5. Transportasi
Transportasi : untuk mentransfer produksi minyak dari sumur sampai ke market,
maka diperlukan production transportation system.
6. Aspek Lingkungan
a. Fisik
b. Sosial
Dalam mengembangkan dan mengoperasikan suatu lapangan, maka pertimbanganpertimbangan lingkungan hidup dan ekologi harus diikutsertakan. Batasan-batasan
yang diatur harus dipenuhi. Hal-hal ini adalah aspek yang sangat penting dan
sensitif dalam suatu proses manajemen reservoir, maka persiapan studi dampak
lingkungan (AMDAL) perlu dilakukan.
ANALISIS KEEKONOMIAN
Analisis keekonomian dilakukan untuk mengevaluasi kelayakan POD secara
ekonomi. Untuk mengevaluasi kelayakan POD digunakan indikator-indikator,
diantaranya sebagai berikut :
1. Rate of Return (ROR)
2. Pay Out Time (POT)
3. Profit to Investment Ratio (PIR)
4. Net Present Value (NPV)
POD
yang
akan
dilakukan