IATMI 2010
BY :
Petroleum Engineering
CONTENT
1. EXECUTIVE SUMMARY
2.1 Introduction
2.2 Geology
11
15
17
19
2.6 Reserve
21
23
2.8 Completion
26
32
36
3. CONCLUSION
39
ACKNOWLEDGEMENTS
Petroleum Engineering
1. EXECUTIVE SUMMARY
Lapangan PQR berada di Blok West Madura, sebelah utara pulau
madura, perairan laut Jawa. Lapangan ini terletak pada koordinat 06 50'
40" LS / 112 56' 45" BT. Dengan posisi di sebelah timur dari Lapangan
Minyak KE-2, PQR ini merupakan salah satu lapangan yang memiliki
potensi untuk dikembangkan. Pemboran sumur eksplorasi pertama kali
dilakukan pada tahun 2001 dengan melakukan pemboran pada Well 1,
yang berada disebelah tenggara dari Lapangan PQR. Puncak struktur
pada Well 1 ditemukan pada kedalaman 4166 ft. Kemudian dilanjutkan
dengan pemboran Well 2 pada arah timur laut dari Well 1 yang dilakukan
di tahun 2002, dengan puncak struktur Well 2 pada kedalaman 4162 ft.
Dari hasil kedua pemboran sumur eksplorasi ini dapat diidentifikasikan
struktur dari lapisan minyak dan gas yang terkandung pada lapangan
PQR.
Struktur Lapangan offshore PQR memanjang pada arah tenggara
timur laut dan dibatasi oleh sebuah patahan memanjang disebelah
selatannya. Lingkungan pengendapan di PQR mencirikan pengendapan
laut dangkal dengan karakter terumbu karang dan tersusun atas batuan
karbonat limestone. Formasi Kujung merupakan formasi produktif yang
terdapat di Lapangan PQR, formasi ini terdiri atas 4 layer : Layer 1, Layer
2, Layer 3, dan Layer 4. OWC berada pada kedalaman 4258 ft dan GOC
Petroleum Engineering
pada kedalaman 4220 ft. Layer 2 merupakan interest zone yang akan
diproduksikan. Ketebalan formasi rata-rata pada Layer 2 berkisar pada
20.6 ft untuk lapisan minyak dan 23.3 ft pada lapisan gas, dengan harga
porositas 25%, permeabilitas 3,3 mD 191 mD dan saturasi air sebesar
44%. Untuk mengetahui kemampuan suatu interval dalam berproduksi
dilakukan uji kandungan lapisan.
DST dilakukan pada saat pemboran terhadap interest zone, dengan
melakukan DST diharapkan dapat memberikan data-data penting yang
berkaitan dengan kemampuan produksi suatu interval. Selanjutnya data
hasil pengujian tersebut diolah untuk memperoleh data Permeabilitas (K),
Skin (S), serta Absolute Open Flow Potential (AOFP). Laju alir gas yang
akan diproduksikan dipengaruhi oleh nilai AOFP yang juga merupakan
kemampuan maksimal produksi gas dari reservoir.
Analisa Hidrokarbon dilakukan di separator dari sampel liquid dan
gas. Dari analisa yang dilakukan pada sampel liquid menunjukkan
adanya kandungan gas dalam minyak. Karakteristik dari Heptanes yaitu
oAPI
karakteristik dari Undecanes Plus yaitu oAPI sebesar 33.6 dengan densitas
sebesar 0.8572 gm/cc, Kedua senyawa tersebut merupakan kandungan
utama dari sampel minyak dari Lapangan PQR. Data-data yang telah
diperoleh menunjukkan bahwa minyak pada reservoir ini tergolong
Petroleum Engineering
memperhitungkan
cadangan
minyak
dan
gas
yang
Petroleum Engineering
data yang lebih pasti berdasarkan hasil open hole log yang telah
dilakukan di sumur eksplorasi Well 2.
Pada sistem auto gas lift, zona gas dan zona minyak akan diperforasi
keduanya, dua buah packer akan dipasang untuk mengisolasi interval
gas. Selanjutnya gas akan masuk ke tubing yang sama dengan minyak,
gas akan mengurangi densitas minyak hingga minyak dan gas akan
sampai ke permukaan.
Production Performance dapat dilihat pada kurva IPR, pada POD ini
ada 2 jenis IPR yang tujuannya untuk menentukan laju alir optimum
dengan analisa nodal di dasar sumur. Adapun laju alir yang optimum
didapatkan dari data plot laju alir minyak dengan tekanan dasar sumur.
Titik pertemuan kurva IPR dengan kurva tubing intake menunjukkan
harga laju alir optimum. Untuk mentukan q optimum terhadap ID tubing.
Sama halnya dengan cara diatas, tetapi untuk mendapatkan q
optimumnya, dengan melihat harga titik pertemuan antara kurva IPR
dengan kurva tubing intake dengan ukuran tubing yang berbeda-beda.
Dan pada POD ini ukuran tubing yang dianggap akan mendapatkan q
optimal adalah 2.992.
Pelaksanaan project pengembangan lapangan PQR akan memakan
biaya sebesar MUS $ 13,500. Untuk pelaksanaan semua kegiatan dalam
POD ini diatur atau direncanakan dalam project schedule pada POD.
Petroleum Engineering
poject
penegembangan
lapangan
migas
layak
untuk
di
Petroleum Engineering
PQR
Petroleum Engineering
arah timur laut dari Well 1 dilakukan di tahun 2002, puncak struktur Well
2 ditemukan pada kedalaman 4162 ft. Dari hasil kedua pemboran sumur
eksplorasi ini dapat diidentifikasi struktur minyak dan gas yang
terkandung pada lapangan PQR.
10
2.2 Geology
Struktur Lapangan offshore PQR memanjang pada arah tenggara
timur laut dan dibatasi oleh sebuah patahan memanjang disebelah
selatannya. Lingkungan pengendapan di PQR mencirikan pengendapan
laut dangkal dengan karakter terumbu karang dan tersusun atas batuan
karbonat limestone. Gambar berikut menunjukkan structural correlation
Formasi Kujung dari hasil open log sumur eksplorasi Well 01 dan Well 02
yang didukung data seismik lainnya.
Petroleum Engineering
11
12
Petroleum Engineering
13
di
Petroleum Engineering
14
Krow, Krw
Petroleum Engineering
15
TEST
DATE
FORMATION
INTERVAL, FT
CHOKE SIZE, INCH
OIL RATE, BOPD
GAS RATE, MSCFD
GOR, SCF/STB
PERMEABILITY, MD
PI, BOPD/PSI
FLOWING THP, PSIG
OIL GRAVITY, API
OIL POUR POINT, F
B.H.T,F
WELL-01
DST#1
Sep 5-7,2001
Kujung - 1
4,205-4,240TVD
32/64
68
1,652
24.175
-
WELL-02
DST#1
Feb 13, 2002
Kujung - 1
4,168-4,208TVD
48/64
60
7,150
119.000
-
DST#2
Feb 18, 2002
Kujung - 1
4,226-4,248TVD
32/64
1,741
620
356
-
809
40.1
109
664
46
93
500
42
91
FTP, psi
BOPD
MMSCF / D
BWPD
48/64
380
3.5
48/64
660
12
7-9
Test Duration,
hrs
6 hrs
Before acid
100
8 hrs
After acid
Permeability : 3.3 mD
Remark
Petroleum Engineering
16
FTP, psi
32/64
500
Total skin : 42
0.62
Permeability : 191 mD
Test
Duration, hrs
12 hrs
Remark
No acid
karakteristik dari Undecanes Plus yaitu oAPI sebesar 33.6 dengan densitas
sebesar 0.8572 gm/cc, Kedua senyawa tersebut merupakan kandungan
utama dari sampel minyak dari Lapangan PQR. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa minyak pada reservoir ini tergolong minyak ringan.
Untuk analisa yang dilakukan pada sampel gas menunjukkan
besarnya kandungan methana (CH4) 77.48 %, ethana (C2H6) sebesar 8.64
%, propana (C3H8) sebesar 7.34 % dengan kandungan zat pengotor seperti
CO2 dan N2 yang cukup kecil. Dari sini bisa juga didapatkan harga
densitas gas (g) yaitu 0.759 gm/cc. Lapangan PQR merupakan reservoir
Petroleum Engineering
17
minyak yang mempunyai kandungan gas yang cukup baik dengan harga
Gross Heating Value sebesar 1292.7 BTU/cf.
HYDROCARBON ANALYSIS OF SEPARATOR LIQUID SAMPLE
(UNDECANE PLUS)
Component
Mol %
Weight %
0.00
0.17
0.02
5.83
3.08
6.95
3.00
5.15
4.09
4.00
7.77
11.66
11.58
6.11
4.47
26.12
100.00
0.00
0.06
0.00
0.73
0.72
2.39
1.36
2.33
2.30
2.25
5.08
8.23
9.26
5.53
4.60
55.16
100.00
Hydrogen Sulfita
Carbon Dioxide
Nitrogen
Methane
Ethane
Propane
Iso-Butane
N-Butane
Iso-Pentane
N-Pentane
Hexanes
Heptanes
Octanes
Nonanes
Decanes
Undecanes plus
Total
Properties of Heptanes Plus
oAPI Gravity 60 oF
Density, gr/cc at 60 oF
Molecular Weight
40.1
0.8245
177.3
33.8
0.8572
271.0
18
Mol %
0.00
1.07
0.75
77.48
8.64
7.34
1.49
1.81
0.56
0.39
0.26
0.15
0.05
0.01
0.00
0.00
100.00
Weight %
2.310
2.022
0.488
0.570
0.204
0.142
0.108
0.054
0.020
0.004
0.000
0.000
5.922
0.759
1292.7
Petroleum Engineering
19
836 scf/stb, Faktor volume formasi minyak (Bo) sebesar 1.501 bbl/stb,
densitas minyak (o) sebesar 0.6503 gm/cc dan viscositas minyak sebesar
0.274 cp. Hal ini dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
DIFFERENTIAL VAPORIZATION
ADJUSTED TO SEPARATOR CONDITION
Pressure psig
5000
4500
4000
3500
3000
2500
2200
2100
2000
1900
1870
1600
1400
1200
1000
800
600
400
200
109
0
Solution
Formation
Oil/Gas
Gas/Oil Ration
Volume
Volume
Density
Viscosity
Rs(A)
Faktor Bo (B)
Faktor (C)
gm/cc
Ratio
836
836
836
836
836
836
836
836
836
836
836
723
643
567
494
423
354
283
201
148
1.435
1.443
1.452
1.462
1.472
1.484
1.492
1.495
1.498
1.500
1.501
1.446
1.408
1.371
1.336
1.303
1.269
1.234
1.186
1.153
0.00923
0.01068
0.01263
0.01535
0.01945
0.02626
0.03978
0.07894
0.13928
0.6805
0.6767
0.6725
0.6680
0.6631
0.6578
0.6543
0.6532
0.6519
0.6507
0.6503
0.6627
0.6715
0.9800
0.6883
0.6965
0.7050
0.7141
0.7254
0.7326
0.7598
21.1
23.8
26.5
29.6
33.2
38.2
46.7
54.5
Petroleum Engineering
20
memperhitungkan
cadangan
minyak
dan
gas
yang
7758 A hoil 1 SW
Bo
OOIP
( stb)
stb
OGIP
OGIP
43560 A hgas 1 S w
Bg
scf
scf
Petroleum Engineering
21
Description
Unit
Oil
Gas
Porosity
25
25
Water Saturation
44.0
44.0
Bo // Bg
RB/STB , SCF/CF
1.501
121
OOIP // OGIP
STB/ac-ft, MCF/ac-ft
724
743
Area
Acres
1,490
1,031
Avg. Thickness
ft
20.6
23.3
Rock Volume
ac-ft
39,322
30,662
OOIP // OGIP
MSTB/ MMCF
22,194
17,765
Recovery Factor
13
73.43
Reserves
MSTB, MMCF
2,950
13,045
Petroleum Engineering
22
Development Scenario
No. of Well
Producing Well Schedule
5-Year-1
3-Year-1
3-Year-1
2-Year-2
2-Year-2
Gas Blowdown Year 3
1V+4D
1V+4D
1V+4D
Oil zone
Oil zone
Oil zone
298
298
298
Cum.Oil(Np,MMBO)
3.0
2.94
2.95
Cum.Gas(Gp,BCF)
13.1
13.0
13.2
5.3
5.3
5.3
702
711
698
13.3
13.0
13.1
58.3
57.9
58.8
20.0
19.8
19.9
Type of Well
Type of Well Completion
23
bertahap,
dari
variabel
kemampuan
produksi
tidak
24
drastis.
Grafik
simulasi
diatas
juga
menggambarkan
Year
Oil (MBO)
Gas (MMCF)
2005
749
1195
2006
1040
2970
2007
544
2964
2008
309
2552
2009
169
1741
2010
89
1022
2011
50
601
TOTAL
2,950
13,045
Petroleum Engineering
25
2.8 Completion
Pengeboran 5 buah sumur akan dilakukan dilapangan PQR, dengan
orientasi sebagai berikut:
PQR
memungkinkan untuk
digunakan sebagai tenaga pengangkatan gas lift, dimana gas lift sangat
efektif digunakan pada sumur yang memproduksikan minyak dan gas
terutama pada offshore. Untuk memaksimalkan produksi minyak dan gas
tiap sumurnya maka dipilih metoda in situ/ auto gas lift. Dimana gas dari
sumur akan langsung digunakan sebagai tenaga pengangkatan buatan
dari minyak yang diproduksikan di sumur tersebut. Karena produksi
Petroleum Engineering
26
dengan menggunakan auto gas lift maka sumur pengembangan ini akan
dibor pada lokasi yang mengandung minyak dan gas.
Pemilihan insitu/auto gas lift dibanding metode lainnya didasarkan
atas pertimbangan biaya komplesi, kemampuan produksi dan berbagai
faktor lainnya. Dapat dilihat pada tabel berikut :
ITEM
ESP
Tubing $8.0/ft
Eqpt Surface-Wellhead
Electric Submersible Pump
Electric Cable
Packer/ SSD/ Downhole Safety
Eqp.
Bottom Packer
Hydrow II Dual Packer
Remotely Operated SSD
Dual Hydroulic Line
Downhole Safety Valve
Misc.
Total
US $
50,000
64,000
60,000
16,000
46,000
236,000
SMART
COMPLETION
US $
50,000
64,000
10,000
20,000
44,000
22,000
14,000
10,000
234,000
Petroleum Engineering
27
METHOD
Dual String
Divert from
oil to gas
well
Auto Gas
Lift
Hyd.Flow
Control from
Surface
OPTION
1
Wellhead
2-7/8
9-5/8
dual
packer
7packer
75,000.0
105,000.0
2
Wellhead
3-1/2
7packer
3
Wellhead
3-1/2
7packer
4
Wellhead
3-1/2
7packer
Assign one
well for
gas source
only
5
Wellhead
3-1/2
7packer
7packer
75,000.0
75,000.0
7packer
75,000.0
91,000.0
7packer
75,000.0
130,000.0
7packer
75,000.0
75,000.0
420,000.00
Expensive
390,000.00
Oil
production
reduce to 3
wells
406,000.00
Require
wireline
works
445,000.00
More
expensive
but easy to
operate
390,000.00
Oil
production
reduce to 4
wells
Standard
Cost per
Well
Total Cost
Remark
Opsi 2 :
Opsi 3 :
Opsi 4 :
Opsi 5 :
Petroleum Engineering
28
Opsi 3 layak untuk dipilih karena biaya yang diperlukan tidak terlalu
tinggi serta untuk produksi minyak tidak diperlukan pompa tambahan.
Serta dilihat dari struktur lokasi lapangan PQR dan jumlah kandungan
minyak dan gas pada lokasi tersebut sangat mendukung untuk dipilihnya
sistem auto gas lift pada kelima sumur pengembangan ini.
Pada sistem auto gas lift, zona gas dan zona minyak akan diperforasi
keduanya, dua buah packer akan dipasang untuk meng-isolate interval
gas. Selanjutnya gas akan masuk ke tubing yang sama dengan minyak,
gas akan mengurangi density minyak hingga minyak dan gas akan
sampai ke permukaan. Ilustrasi sistem auto gas lift dapat dilihat pada
gambar berikut :
Petroleum Engineering
29
Berikut adalah well program dari sistem auto gas lift, komponen
yang dipasang pada sistem ini dapat terlihat disini.
Petroleum Engineering
30
Production Performance dapat dilihat pada kurva IPR, pada POD ini
ada 2 jenis IPR yang tujuannya untuk menentukan laju alir optimum
dengan analisa nodal di dasar sumur.
Untuk menentukan q optimum. Didapatkan dari data plot laju alir
minyak dengan tekanan dasar sumur. Titik pertemuan kurva IPR dengan
kurva tubing intake menunjukkan harga laju alir optimum. Dapat dilihat
pada gambar berikut :
Optimum
31
Ukuran tubing
yang dipilih 2,992
Gambar 8.5. Grafik IPR inside diameter dan well node (tubing)
32
Crane
WHCP
SCADA system
Chemical Injection
Petroleum Engineering
33
MUS$ 8,650
Pipeline
MUS$ 3,600
Misc
MUS$ 1,250 +
Total
MUS$ 13,500
Petroleum Engineering
34
Petroleum Engineering
35
CAPITAL / TANGIBLE
Platform
MUS$ 8,650
Pipeline
MUS$ 3,600
MUS$ 13,852 +
Total
II.
MUS$ 26,102
MUS$ 1,250 +
TOTAL
MUS$ 27,352
Petroleum Engineering
36
Pada asumsi harga minyak adalah US$ 22 per barrel dan US$ 3 per
MMBtu untuk gas. Maka diperkirakan total pendapatan kotor dari
lapangan PQR berjumlah MU$ 96.121.
Total biaya produksi yang diperlukan hingga 2011 adalah MUS$
13,954 dan cost recovery akan dikembalikan kepada kontraktor berjumlah
MUS$ 48,252
Dari seluruh investasi, biaya produksi, pendapatan dan cost
recovery tersebut akan mempengaruhi cash flow dari kontraktor + partner
dan pemerintah. Selanjutnya harga NPV yang didapat oleh kontraktor +
partner dan negara hingga 2011, ditabelkan sebagai berikut :
Gross Production
Mbbls
2,950
Oil Price
US$/bbl
Gross Revenue
MUS$
96,121
Operation Costs
MUS$
13,954
Capital Expenditure
MUS$
27,352
MUS$
48,252
MUS$
3,669
Payout Time
Years
4.5
Contractor
IRR%
26.6
MUS$
6,933
MUS$
19,289
22
Petroleum Engineering
37
Sensitivity Analysis
Grafik berikut merefleksikan pengaruh dari perubahan berbagai
faktor seperti:
Harga minyak
Capital expenditures
Operational expenditures
Production (revenue)
Terhadap profit (NPV) dari kontraktor, pertamina dan pemerintah
38
3. CONCLUSION
Jenis complesi yang dipilih pada lapangan PQR adalah auto gas lift
dengan pertimbangan biaya (gas supply yang cukup besar) dan
teknis.
Petroleum Engineering
39