Oleh :
Willy Naufalindo Erwin
101316107
Puji dan Syukur bagi ALLAH SWT atas rahmat dan Kasih-Nya yang tiada batas dan telah
memberikan nikmat berupa pikiran, kesehatan lahiriah dan jasmaniah sehingga penulis dapat
menyelesaikan laporan kerja praktik yang berjudul “Peninjauan Umum Lapangan Migas Pada Aspek
Produksi Dan WOWS di Pertamina Hulu Energi Kampar”. Adapun laporan kerja praktik yang
penulis buat ini merupakan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan nilai mata kuliah kerja
praktik di Program Studi Jurusan Teknik Perminyakan Universitas Pertamina.
Dalam kegiatan kerja praktik ini, penulis tidak lepas dari bantuan banyak pihak mulai dari
pengajuan kerja praktik hingga pelaksanaan kerja praktik di Pertamina Hulu Energi Kampar. Oleh
karena itu, pada kesempatan kali ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Orang tua, abang, dan adik yang selalu mendukung di setiap keadaan dan di setiap waktu.
2. Bapak Yulizar dan Ibu Dewi selaku paman dan tante yang memberi referensi dan arahan kepada
penulis tentang lokasi kerja praktik.
3. Bapak Subandi selaku Supervisor Produksi Distrik II, beserta para pekerja di Fungsi Operasi
Produksi yang telah banyak memberikan ilmu dan masukan masukan kepada penulis.
4. Bapak Alfila Maulana dan Bapak Dandi Octarizka selaku pembimbing di PT PHE Kampar yang
memberikan arahan serta bimbingannya.
5. Ibu Wirantin Igan Endaka selaku HR di PT PHE Kampar yang yang telah membantu penulis
dalam pengurusan administrasi kerja praktik serta kemudahan dalam mencari tempat tinggal di
Lirik.
6. Bapak Astra Agus Pramana selaku Ketua Prodi Teknik Perminyakan Universitas Pertamina
berserta staff yang membantu dalam pengurusan Kerja Praktik di PT PHE Kampar.
7. Bapak Iwan Setya Budi selaku Pembimbing di program studi.
8. Muhammad Baharuddin Husin selaku teman seperjuangan Kerja Praktik di PT PHE Kampar.
9. Dan pihak-pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Penulis sadar laporan ini masih jauh dari kata sempurna, maka dari itu, penulis mengharapkan
adanya kritik dan saran yang membangun. Semoga Laporan Kerja Praktik ini dapat bermanfaat bagi
semua pihak yang membutuhkan.
Terima Kasih
Penulis
i
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ................................................................................................... i
DAFTAR ISI ................................................................................................................. ii
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................................... iii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................. iv
LAMPIRAN ..................................................................................................................
ii
DAFTAR GAMBAR
iii
DAFTAR LAMPIRAN
iv
BAB I
PENDAHULUAN
Seiring dengan perkembangan dunia yang semakin pesat, kebutuhan akan energi tiap tahunnya
juga terus meningkat seiring dengan populasi manusia yang terus meningkat. Peningkatan kebutuhan
ini memaksa kebutuhan energi untuk dapat mengimbangi permintaan pasar. Ketergantungan dunia
terhadap energi, terutama minyak dan gas yang begitu besarnya, menjadikan minyak dan gas menjadi
komoditas yang sangat berharga.
Indonesia merupakan salah satu negara produsen migas di kawasan Asia. Sumberdaya migas
merupakan sumber daya alam yang tak terbaharukan dan menguasai hajat hidup orang banyak. Oleh
karena itu sumber daya migas yang dimiliki Indonesia harus diusahakan secara optimal. Untuk
mengembangkan dunia migas Indonesia, tentunya dibutuhkan ahli-ahli yang memiliki kualitas
tinggi. Untuk mencetak lulusan perguruan tinggi yang handal, tentunya ilmu-ilmu akademis yang
didapat melalui perkuliahaan tidaklah cukup. Lulusan perguruan tinggi yang cakap, terampil, dan
professional tentu menjadi kebutuhan penyedia energi untuk memenuhi kebutuhan energi
masyarakat dunia. Dengan demikian diharapkan nantinya seorang lulusan perguruan tinggi dapat
menemukan alternatif solusi atas masalah yang ditemui dalam berbagai situasi di dunia industri yang
nyata.
Untuk mencapai hasil yang optimal dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
dibutuhkan kerjasama dan jalur komunikasi yang baik antara perguruan tinggi, industri, instansi
pemerintah, dan swasta. Kerjasama ini dapat dilaksanakan dengan penukaran informasi antara
masing-masing pihak tentang korelasi antara ilmu di perguruan tinggi dan penggunaan di dunia
industri. Kerjasama antara perusahaan dengan institusi perguruan tinggi perlu terus ditingkatkan agar
dunia akademik dapat mengikuti perkembangan dunia industri yang berkembang. Oleh karena itu,
mahasiswa Prodi Teknik Perminyakan Universitas Pertamina berkewajiban untuk meningkatkan
pemahaman dari segi keilmuan maupun segi keterampilan dasar. Sehingga kedepannya menjadi
sarjana teknik yang berkualitas, profesional, dan memiliki kemampuan analisa yang baik.
1.2. Tujuan
1. Memahami sistem aliran minyak dari sumur wellhead (sumur) sampai proses titik serah.
2. Memahami fasilitas produksi yang digunakan di lapangan.
3. Memahami masalah yang sering terjadi pada sistem aliran minyak dan fasilitas operasi
produksi
4. Memahami penyelesaian masalah yang terjadi pada sistem aliran minyak dan fasilitas operasi
produksi
1
1.3. Tempat dan Waktu Pelaksanaan
Alamat : Jl. Lintas Timur Sumatera, Desa Lirik Area, Kecamatan Lirik, Kabupaten
Indragiri Hulu, Provinsi Riau
Telp :-
2
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN
PT Pertamina Hulu Energi (PHE) merupakan anak perusahaan PT. Pertamina (Persero) yang
bergerak di sektor hulu migas. Wilayah Kerja (WK) Kampar ditetapkan menjadi bagian PT
Pertamina Hulu Energi melalui proses alih kelola kembali WK Kampar dari PT Medco E&P
Indonesia sejak November 2015. Sejarah pengelolaan lapangan Kampar mengalami beberapa kali
pergantian sebagai berikut :
1912 : Berdirinya PT. Stanvac Indonesia yang dimiliki oleh Exxon Corp.& Mobil Oil Corp.
1995 : PT. Stanvac Indonesia diiakusisi oleh PT. Exspan Kalimantan anak perusahaan PT.
Medco Energi Internasional Tbk dengan nama PT. Exspan Sumatera
2004 : PT. Exspan Nusantara rebranding menjadi PT. Medco E&P Indonesia
Production Sharing Contract (PSC) Wilayah Kerja Kampar ditandatangani antara SKK MIGAS
dan PT. Pertamina Hulu Energi Kampar pada tanggal 1 Januari 2016 dan akan berakhir pada tanggal
31 Desember 2035. Wilayah kerja PHE Kampar terbagi menjadi dua, yaitu Distrik I dan Distrik II
yang terdiri dari Kaju, Kayuara, East Kayuara, Gemuruh, Merbau, North Merbau, Panduk,
Kerumutan, Binio, Pekanheran, Parum. Sumur yang berproduksi di wilayah kerja PHE Kampar
sekitar 106 sumur. Total produksi dari seluruh sumur berkisar 1300 barrel oil per day (bopd).
Lapangan yang dikelola oleh PHE Kampar ini memiliki luas wilayah kerja 469 km2 yang terdiri
dari dua distrik yaitu Distrik I dan Distrik II. Lapangan ini berlokasi di Provinsi Riau, berjarak 140
km dari arah tenggara Pekanbaru dan 200 km dari arah barat laut arah Jambi. Secara letak geografis,
lapangan Blok Kampar terletak pada 0017’ LS dan 102016’ BT.
3
Gambar 2.1.
Peta Struktur Operasional Blok Kampar
Gambar 2.2.
Struktur Organisasi PHE Kampar
2.4. Visi, Misi Perusahaan
2.4.1. Visi
2.4.2. Misi
Melaksanakan pengelolaan operasi dan portofolio usaha sektor minyak dan gas bumi
dan energi secara professional dan berdaya laba tinggi yang memberikan nilai tambah
bagi pemangku kepentingan hidup.
5
BAB III
Kerja Praktik di PHE Kampar dimulai tanggal 17 Juni 2019 hingga 16 Agustus 2019. Adapun
kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut:
6
3.1.3.1. Fasilitas Artificial Lift
Sucker Rod Pump
Metoda pemakaian Pompa Angguk atau Sucker Rod Pump (SRP) digunakan
apabila suatu sumur minyak sudah tidak dapat lagi mengangkat secara natural
lagi. Pada sumur-sumur di PHE Kampar ini, sebagian besar sudah menggunakan
SRP sebagai metode produksinya.
7
3.1.3.2. Fasilitas di Permukaan
Wellhead
Wellhead berfungsi untuk menjadi dudukan christmas tree (x'mas tree) dan
untuk menggantungkan casing atau tubing pada suatu sumur.
Flow Meter
Flow Meter merupakan unit yang berfungsi untuk me-record atau mencatat
data fluida yang dikirim ke Gathering Station. Data fluida yang dikirim akan
tercatat di Flow Meter yang diganti setiap 24 jam.
8
Gathering Station
Stasiun pengumpul atau lebih dikenal dengan Gathering station pada dunia
perminyakan ini berfungsi sebagai tempat pengumpul fluida hasil produksi
(minyak, air, gas) yang dihasilkan dari sumur-sumur minyak pada sebuah
lapangan, kemudian fluida tersebut dipisahkan menurut kebutuhannya.
9
Gambar 3.1.6. Wash Tank / Gun Barrel
10
Gas Scrubber
Fungsi utama scrubber adalah untuk menghilangkan air yang masih terdapat
dalam gas. Air ini apabila msuk kedalam kompressor akan merusak
sudukompressor yang berputar dalam kecepatan tinggi.
Demulsifier
Demulsifier adalah tabung yang berisi oil field chemicals yang digunakan
untuk memisahkan air dari minyak. Umumnya digunakan pada proses minyak
mentah untuk menghasilkan kualitas minyak mentah yang lebih baik dan biaya
produksi yang efisien.
11
3.1.3.4. Fasilitas Transportasi
Flowline
Flowline adalah pipa yang menyalurkan fluida produksi dari suatu sumur
menuju tempat manifold. Flowline biasanya memiliki diameter 2-4 inch
(tergantung dari kapasitas sumur).
Trunk Line
Trunk line merupakan pipa untuk mengalirkan fluida dari manifold menuju
ke fasilitas pemisah. trunk line memiliki ukuran yang lebih besar dari flowline.
12
Manifold
Manifold adalah sekumpulan valve yang dideretkan untuk mengatur aliran
masuk fluida ke header dan separator yang dikehendaki.
13
Water Injection Tank
Setelah fluida dilakukan pemisahan, baik dari gun barrel ataupun
FWKO, air yang keluar dari dua separator tersebut akan ditampung di Water
Injection Tank (WI Tank). Air ini kemudian akan dipompakan menuju sumur
injeksi.
14
Berikut gambar serta penjelasan singkat dari fasilitas yang digunakan untuk
kegiatan operasional WOWS PHE Kampar :
Rig Ideco-1
Untuk operasional WOWS, PHE Kampar memiliki Rig Ideco-1 yang
merupakan rig bawaan dari perusahaan sebelumnya yaitu Medco Energy. Rig
ini memiliki kapasitas angkat asli +- 100 ton, namun karena umurnya yang
sudah tua dan juga sudah sering digunakan, kapasitas angkat rig Ideco-1 saat ini
hanya mampu mengangkat +- 45-50 ton.
Sonolog Test
Setelah sumur dilakukan well service dan mulai diproduksikan kembali,
biasanya akan dilakuka Sonolog Test atau penentuan fluid level. Penentuan fluid
level dilakukan untuk mengetahui apakah sumur tersebut masih support untuk
pompa yang sebelumnya telah dipasang. Fluid level terdiri atas Static Fluid
Level dan Dynamic Fluid level. Suatu sumur dikatakan masih support untuk
ukuran suatu pompa jika WFL sumur tersebut sekitar 300 – 400 ft diatas Pump
Setting Depth. Sonolog Test yang dilakukan di PHE Kampar ini menggunakan
alat Total Well Managemen (TWM) sebagai Well Analyzer. Prinsip kerja
sonolog test ini adalah dengan mengirimkan getaran ke dalam sumur yang
berasal dari gas N2. Penembakan gas N2 dilakukan berkala sebanyak 3 kali
dengan rentang waktu 0 jam (sumur masih off namun sudah selesai dilakukan
well service), 6 jam, dan 18 jam setelah well service selesai dilakukan.
15
Gambar 3.1.16. Proses Sonolog Test
o Eka
Estimated Recoverable Reserve (ERR) : 159 MMSTB
Sisa umur (tanpa Work Over) : 33.8 tahun
16
Metode decline curve merupakan salah satu metode untuk memperkirakan
besarnya cadangan minyak berdasarkan data-data produksi setelah selang waktu
tertentu. Syarat utama pemakaian metode ini adalah laju produksi telah menurun
yang disebabkan oleh keadaan reservoir bukan karena turunnya kemampuan alat
produksi. Penurunan laju produksi dipengaruhi oleh berbagai faktor, diantaranya
adalah mekanisme pendorong, tekanan, sifat fisik batuan dan fluida reservoir.
Dalam analisis decline curve untuk setiap sumur, penentuan jenis decline dilakukan
dengan metode Trial Error and X2 Chisquare, sehingga dapat ditentukan jenis kurva penurunannya.
Diketahui pada field BINIO terdiri dari 10 sumur produksi, dan pada saat diberi tugas oleh
pembimbing, economic limit production yang ditetapkan adalah 10 BOPD. Dari analisa Decline
Curve Analysis yang telah dilakukan pada field BINIO, didapatkan hasil bahwa field BINIO memiliki
umur produksi yang singkat yaitu sekitar 6 atau 7 tahun. Dilihat dari hasil prediksi, perlu dilakukan
perbaikan produksi dengan melakukan work over atau penambahan sumur baru agar umur produksi
dari field BINIO dapat bertahan lebih lama.
17
Gambar 3.2.1. Hasil DCA pada Field Eka
Dalam analisis decline curve untuk setiap sumur, penentuan jenis decline dilakukan
dengan metode Trial Error and X2 Chisquare, sehingga dapat ditentukan jenis kurva penurunannya.
Diketahui pada field EKA terdiri dari 30 sumur produksi, dan pada saat diberi tugas oleh
pembimbing, economic limit production yang ditetapkan adalah 30 BOPD. Dari analisa Decline
Curve Analysis yang telah dilakukan pada field EKA, didapatkan hasil bahwa field EKA memiliki
umur produksi yang cukup panjang dengan estimasi sisa umur produksi 40 tahun. Hal ini
memungkinkan masih ada waktu untuk menentukan pilihan apa yang harus dilakukan agar field ini
dapat memperpanjang umur produksinya lebih lama.
18
BAB IV
Berdasarkan dari seluruh rangkaian kegiatan yang penulis lakukan selama kerja praktik selama
2 bulan di PHE Kampar, banyak hal baru yang penulis dapatkan, diantaranya :
Mengetahui profil perusahaan, wilayah kerja, serta kegiatan yang mencakup wilayah kerja di
PHE Kampar.
PHE Kampar memiliki wilayah kerja yang terbagi menjadi Distrik 1 dan Distrik 2, yang
meliputi Kaju, Kayuara, East Kayuara, Gemuruh, Merbau, North Merbau, Panduk, Kerumutan,
Binio, Pekanheran, Parum. Sumur yang berproduksi di wilayah kerja PHE Kampar sekitar 106
sumur.
Melatih soft skill dalam berkomunikasi yang terstruktur, efektif dan sopan.
Soft skill penting yang dibutuhkan seorang PE (Petroleoum Engineering) salah satunya
adalah kemampuan berkomunikasi yang baik, hal ini dilatih secara verbal (presentasi) maupun
secara non-verbal (e-mail).
Mengetahui permasalahan yang sering terjadi di lapangan dan solusi dari permasalahan tersebut.
Permasalahan yang sering terjadi dalam kegiatan operasi di lapangan diantaranya adalah aus-
nya plunger atau travelling valve, sehingga diperlukan pergantian rangkaian pompa.
19
BAB V
TINJAUAN TEORITIS
Selama menjalani kerja praktik, banyak sekali pelajaran baru yang didapat dan memiliki
keterkaitan dengan teori pembelajaran selama di bangku kuliah. Tidak hanya soft skill, tapi juga hard
skill yang didapat. Dari peninjauan lapangan yang telah dilakukan, penulis dapat secara langsung
mengimplementasikan ilmu yang didapat selama perkuliahan dan membandingkannya dengan
kondisi nyata di lapangan. Teori dan pelajaran yang dimaksud diantaranya :
Berdasarkan kegiatan kerja praktik yang telah dilakukan, hampir semua ilmu yang didapat
di bangku kuliah memiliki kaitan erat langsung dengan kenyataannya di dunia kerja, terutama di
bagian produksi dan WOWS. Baik itu konsep atau prinsip kerja alat, dalam praktiknya di lapangan
didapati memiliki kesamaan dengan teori yang dipelajari selama kuliah.
20
BAB VI
6.1. KESIMPULAN
Dari kerja praktik yang telah dilakukan, maka penulis dapat menyimpulkan beberapa hal,
diantaranya :
Kerja Praktik membantu mahasiswa dalam mempersiapkan diri dan menambah kualitas
individu sebelum masuk dunia industri minyak dan gas
Sebagian besar ilmu yang didapati di bangku kuliah dapat diterapkan di lapangan
terutama di bagian produksi dan WOWS.
Prediksi cadangan sisa minyak bumi dapat dilakukan dengan metode Decline Curve
Analysis (DCA) dan masih terus dilakukan oleh production engineer dalam melakukan
peramalan sumur produksi.
Kerja Praktik memberikan mahasiswa gambaran soft skill serta hard skill yang
dibutuhkan di dunia kerja terutama di bidang industri minyak dan gas bumi.
Berdasarkan hasil DCA pada field Binio, perlu dilakukan work over kedepannya untuk
menambah panjang umur sumur dan mengoptimalkan pengurasan.
Dari hasil tinjauan ke barrel shop, didapati sebagian peralatan terutama alat-alat
rangkaian pompa banyak yang memiliki kualitas tidak bagus dan memiliki umur
singkat dalam penggunaannya. Sehingga kedepannya saat sudah harus membeli
peralatan baru, sebaiknya peralatan yang dibeli merupakan peralatan high quality dan
tidak mudah rusak.
21
DAFTAR PUSTAKA
Arnold, K., & Stewart, M. (1989). Surface Production Operations, Design of Oil-
Handling Systems and Facilities. Volume 1. Houston: Gulf Publishing Company.
Arnold, K., & Stewart, M. (1989). Surface Production Operations, Design of Gas-
Handling Systems and Facilities. Volume 2. Houston: Gulf Publishing Company.
Amin, M. (2014). Proses Produksi Migas. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.
22