Allah
EVALUASI FORMASI
Copyright 2014, Sepriadi Ibnu S.S.K.
facebook: sepriadi_alif@yahoo.co.id
e-mail: sepriadi_almuhandis@yahoo.co.id
0813 73 0812 67 0852 66 7390 68
EVALUASI FORMASI
WELL LOGGING
PENILAIAN FORMASI
(Formation Evaluation)
TUJUAN UTAMA
Spontaneous
Potensial
(SP)
Resistivity
Gamma Ray
(GR)
Tujuan Utama :
Memperkirakan bt Porous
& bt permeabilitas.
Memperkirakan besarnya
porositas.
Menghitung Saturasi Air.
Menentulkan daerah Oil,
Gas & Water
Ketebalan Lapisan.
METODA YANG
DIGUNAKAN
Inti Batuan
MIUD LOGGING
CORRING
LOG Listrik
LOG Radio
Aktif
LOG Suara
Peralatan Well
Logging
Sonic Log
Bore Hole
Compensated Log
(BCS)
Analisa Logging
Kapasitas (q)
Tekanan (P)
Waktu (t)
WELL LOOGING
DST/UKL
Prinsip
Pertemuan 2
PENDAHULUAN
DRILLING
LOG
CORING
WIRELINE
LOG
WELL TESTING
Evaluasi Formasi
Drilling
log
adalah
merupakan
serangkaian
pencatatan data bawah permukaan yang diperoleh
selama operasi pemboran berlangsung.
Pencatatan data pada proses pemboran ini berupa :
beban di atas pahat (WOB), kecepatan putaran bit
(rpm), laju pemboran, lumpur, jenis batuan formasi
yang ditembus, problema yang terjadi, dan
sebagainya.
Metoda Drilling Log :
Drillers Log
Mud log
Cutting Log
Measurement While Drilling (MWD)
LoggingWhile Drilling (MWD)
Evaluasi Formasi
Drilling
time
log
merupakan
suatu
pencatatan sumur yang kontinyu mengenai
laju pemboran (dalam waktu) untuk setiap
feet sepanjang kedalaman lubang bor,
terutama mengenai segala sesuatu yang
berhubungan dengan proses pengeboran
sumur minyak ataupun gas.
Evaluasi Formasi
Evaluasi Formasi
Analisa
Cutting
digunakan
untuk
menentukan tanda-tanda adanya minyak
atau gas dan juga untuk diskripsi lithologi
batuan.
Dari analisa cutting ini dapat dibuat korelasi
antara hasil diskripsi sampel dengan
kedalaman.
Evaluasi Formasi
Evaluasi Formasi
Evaluasi Formasi
1. Alat Coring
2. Contoh core
3. Diketahui tebal
lapisan pasti
4. Diketahui tipe
batuan pasti
Well logging:
1. Well casing
2. Wireline
3. Alat Logging
4. Sensor pertama
5. Sensor kedua
6. Sensor ketiga
7. Hasil pengukuran
34
35
KORELASI DBC04/01-22-14-05-06
BRG-22
DBC-04/01
(PROJECT)
depth
BRG-14
KB 36.9 m
sp-gr
depth
resist.
MSFL (ohm.m)
0.2
2000.0
GR (gAPI)
0.0
200.0
ILD (ohm.m)
0.2
2000.0
BRG-05
KB 33.1 m
514.98 m
fdc-cnl
sp-gr
depth
0.6
0.0
GR (gAPI)
0.0
150.0
RHOB (g/cm3)
1.2
2.8
resist.
IDPH (ohm.m)
0.2
2000.0
SFLU (ohm.m)
0.2
2000.0
MSFL (ohm.m)
0.2
2000.0
NPHI (m3/m3)
BRG-06
KB 31.6 m
569.38 m
fdc-cnl
sp-gr
depth
0.0
PEF
0.0
10.0
GR (gAPI)
0.0
150.0
RHOB (g/cm3)
1.7
resist.
LLD (ohm.m)
0.2
2000.0
LLS (ohm.m)
0.2
2000.0
MSFL (ohm.m)
0.2
2000.0
NPHI (m3/m3)
0.6
2.7
KB 41.1 m
856.47 m
fdc-cnl
sp-gr
depth
0.0
PEF
0.0
GR (gAPI)
0.0
150.0
10.0
RHOB (g/cm3)
1.7
resist.
LLD (ohm.m)
0.2
2000.0
LLS (ohm.m)
0.2
2000.0
MSFL (ohm.m)
0.2
2000.0
NPHI (m3/m3)
60.0
2.7
fdc-cnl
NPHI (m3/m3)
60.0
0.0
RHOB (g/cm3)
1.7
2.7
PEF
0.0
10.0
2260
2190
2210
2230
-2180
2200
-2180
2270
2200
2220
2240
2210
2280
2210
2230
2250
2220
2290
-2205
2220
-2205
2240
2260
2230
2300
2230
2250
2270
2240
2280
-2230
2250
2290
2240
Lap C/22
Prod: 0400
Prod. Akhir:
SB/OF
M = 110 m3/h
G = - Mm3/h
KA= 7 %
2260
2270
Lap C/14
Tutup: 1193
Prod. Akhir:
SA/OF
M = 43.3 m3/h
G = 167.7 Mm3/h
KA= 13.5 %
2250
2260
Lap C/05
Tutup: 0595
Prod. Akhir:
SA/17
M = 5.5 m3/h
G = 81.3 Mm3/h
KA= 52 %
2310
-2230
2320
2330
2260
2280
2300
2270
2340
-2255
2270
2310
2280
2300
2320
2290
2310
2330
-2280
-2255
2290
2300
Lap D1/14
Prod: 042000
Prod. Akhir:
SA/OF
M = 17 m3/h
G = - Mm3/h
KA= 25 %
2280
2350
2290
2300
2320
2340
Lap D2/05
Tutup: 0595
Prod. Akhir:
SA/17
M = 5.5 m3/h
G = 8.1 Mm3/h
KA= 52 %
2360
-2280
2370
2310
2380
2310
2330
2350
BRG-10
+68m
BRG-2
BRG-1
+51m
+40m
BRG-4
BRG-7
+35m
+37m
+34m
BRG-6
+33m
+38m
+34m
+41m
N
MBPL
-1651
1700
-1719
-1794
-1802
1800
-1791
-1850
-1903
1900
-1952
-1985
-1972
-1996
2000
-2001
H
-2071
A
2100
BRF
-2119
B
2200
-2193
C
E
LIMESTONE (BRF)
TAF
-2264
2300
-2312
-2328
-2366
2400
SANDSTONE (TAF)
-2451
TUFFACEOUS SANDSTONE (LAF)
2500
F
SLATE/FILIT (BSM)
BSM
GRANODIORIT (BSM)
KORELASI STRUKTUR
37
1. Dalam contoh
ini, satu sumur
berhasil dari lima
sudah dianggap
baik.
1. Migas naik
karena tekanan
reservoir yang
cukup.
2. Flow bean
3. Alat pengukur
tekanan.
Bila reservoir migas memiliki tekanan yang cukup, uji alir dilakukan
menggunakan berbagai ukuran jepitan. Migas dialirkan selama beberapa
jam atau hari, sebelum diganti dengan ukuran yang lain.
Ukuran jepitan, waktu, tekanan, dan jumlah migas terkumpul kemudian
diukur/dihitung untuk menentukan ukuran choke yang paling sesuai untuk
sumur tersebut.
Core Bit
Electric Log
Acoustic Log
Radioactive Log :
CDL)
- Density Log (formation density log,
FDL)
Evaluasi Formasi
Evaluasi Formasi
Evaluasi Formasi
Evaluasi Formasi
Prinsip
partikel
secara
sumber
Evaluasi Formasi
Evaluasi Formasi
Evaluasi Formasi
Composite Log
Evaluasi Formasi
Evaluasi Formasi
teknik
paling
Evaluasi Formasi
Evaluasi Formasi
Modified Isochronal
Evaluasi Formasi
Isochronal Test
Volume
shale
Keterangan :
Vsh
: Volume shale, fraksi
GRlog : Gamma Ray Log, API
GRmak: Gamma Ray maksimal, API
GRmin : Gamma Ray minimal, API
V sh 0,33 1 2
2 xIGR
Vsh 0,083 1 2
3, 7 xIGR
POROSITAS
Keterangan:
Pma
= densitas matriks, gr/cc
Pb
= bulk density, gr/cc
Pf
= densitas lumpur, gr/cc
Cbw
= clay bound water
Keterangan:
Rw : Resistivity air
Ro : Resistivitas pada zona
100%air
F : Factor formasi
4. Parameter Archie ( a, m, n )
F adalah faktor resistivitas formasi, a adalah koefisien litologi yang nilainya
berkisar antara 0.6 2, dan n adalah eksponen kejenuhan yang nilainya antara
1.2-2.2. sedangkan m adalah faktor sementasi atau faktor liku-liku (turtuosity)
yang nilainya antara 1-3, tergantung pada jenis sedimen, bentuk pori, macam
sambungan pori, jenis dan distribusi pori, kemampatan (Harsono,1997).
WATER SATURATION
B.P. SIMANDOUX
Vsh 1 0.5Vsh
1
Rt
Rsh
a Rw
Sw
Dimana:
Sw = saturasi air , fraksi
= porositas
Vsh = volume shale atau clay, faksi
Rt = resistivitas dari suatu batuan
Rw = resistivitas air
Rsh
= resistivitas shale atau clay
a = tortousitas batuan (umumnya = 1)
m = factor sementasi
n = eksponen saturasi
Pertemuan 3
No
Kedalaman
GRlog
(M)
(oAPI)
1490
39
1491
67
1492
24
1493
30
1494
126
1495
92
Rw Ro x
m=2
= nilai porositas pada kedalaman R o
No
Kedalaman
Rt
(M)
(ohm-m)
1456
1457
1,9
1458
1,7
1459
1460
1461
1,3
1462
1,4
1463
0,7
Nb
No
Kedalaman
(M)
(gr/cc)
(fraksi)
1335
2,50
0,02
1336
2,55
0,04
1337
2,50
0,02
1338
2,50
0,02
1339
2,50
0,14
1340
2,50
0,02
ma
f
No
Data
Sumber Data
Keterangan
a = 1 (limestone)
a = 0,82 (consolidated sand)
a = 0,62 (unconsolidated sand)
(Umumnya diambil : a = 1)
ma
Literatur
Umumnya di ambil
(1,8-2,5)
m=n
Skala tertinggi
log densitas
Pertemuan 4
DAT
A
IES
Rt
Rsh
FDL
CNL
ma
b log
sh
SW
GRlog
Nsh
GRmax
Ncorr
IGR
D
Dcorr
GRmin
Vsh
ANALISA CUTOFF
Nilai Cut-of
Sw
V sh
GR
Sw
t hc
Nb
( API)
o
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
(ohm-m)
(gr/cc)
(fraksi)
Nsh
ma
f
sh
No
1
2
3
4
5
6
Data
GRmax
GRmin
Rsh
Ro
Rw
Satuan
o
API
o
API
Ohm-m
Ohm-m
Ohm-m
Gr/cc
Gr/cc
8
9
10
11
12
Gr/cc
fraksi
-
m
n
a
Nilai
Keterangan
S
No
dan SwIGR
Ncorr,
sh
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Dcorr
Ncorr
nilai
maksimum
- nilai
minimum
2.Tentukan
selang
atau
interval
(C)
C
dengan persamaan : K
x 100%
3
4
5
M a bF cF dF
an
b
F
c
F
d
F
k k k
linier :
2
3
4
MF
a
F
b
F
c
F
d
F
k k k k k
2
2
3
4
5
MF
a
F
b
F
c
F
d
F
k k k k k
3
3
4
5
6
MF
a
F
b
F
c
F
d
F
k k k k k
11.Hitung
3d
Pertemuan 5
CNL)
NEUTRON POROSITY INDEX, p.u
(APPARENT LIMESTONE POROSITY)
Crossplot Density log dan Neutron log
cor
b f
x100%
Nf N
b f
Tabel I
Sifat-sifat Fisik Batuan Dan Fluida
Jenis
Batuan / Fluida
t
(
sec / ft
(gr / cc)
(fraksi)
Sandstone
55,5
2,65
0,035
Limestone
47,5
2,71
Dolomite
43,5
2,87
0,035
Anhydrite
50,0
3,00
Gypsum
52,0
2,35
0,49
Air tawar
189
1,00
Air asin
185
1,10
Tabel II
Nilai M dan N
Jenis
Air Tawar
Air Asin
Sandstone
0,810
0,628
0,835
0,669
Limestone
0,827
0,585
0,854
0,621
Dolomite
0,778
0,513
0,800
0,554
Anhydrite
0,702
0,505
0,740
0,532
Gypsum
1,015
0,378
1,060
0,408
Batuan / Fluida