Hal-hal tersebut dapat diperoleh dari data yang direkam selama pemboran,
berupa :
Diskripsi contoh pemboran (cutting).
Rekam kecepatan laju pemboran.
Pengujian Geofisika lubang bor.
Analisa ayakan butiran penyusun akifer.
Pengamatan muka air tanah selama pemboran.
Rekaman data “circulation losses” jika ada.
Data perubahan warna Lumpur pemboran.
Catatan jumlah pemakaian campuran lumpur (poly meric) dan rekaman data
pemantauan viskositas dan densitas lumpur bor.
Pengukuran dan peninjauan lubang bor lainnya.
Data sifat air.
Maksud utama diadakannya pengujian geofisika lubang bor ini adalah untuk
menentukan kedalaman serta ketebalan akifer dan susunan lapisan batuan yang ditembus dan
didukung oleh data-data lithologi hasil pemboran, serta rekaman data lain yang diperoleh
selama pemboran. Disamping itu sebagai sasaran yang tidak kurang penting dari pengujian
ini adalah untuk penentuan lokasi saringan pada konstruksi sumur yang akan dibuat pada
umumnya, untuk masing-masing pemboran sumur dalam.
Dikarenakan log gamma ray memiliki kapabilitas untuk mengukur derajat kandungan
shale didalam lapisan batuan, maka didalam industri migas gamma ray log kerap kali
digunakan untuk memprediksi besaran volume shale atau dikenal dengan Vshale dengan
formulasi:
2. Resistivity Log
Log Resistivity adalah metoda untuk mengukur sifat batuan dan fluida pori (baca:
minyak, gas dan air) disepanjang lubang bor dengan mengukur sifat tahanan kelistrikannya.
Besaran resistivitas batuan dideskripsikan dengan Ohm Meter, dan biasanya dibuat dalam
skala logarithmic dengan nilai antara 0.2 sampai dengan 2000 Ohm Meter.
Metoda resistivity logging ini dilakukan karena pada hakikatnya batuan, fluida dan
hidrokarbon di dalam bumi memiliki nilai resistivitas tertentu. Berikut contohnya:
Resistivity log memiliki kegunaan lain yakni untuk mendeterminasi tingkat saturasi
air (Water Saturantio). Semakin tinggi saturasi air maka resistivity akan semakin rendah.
Prediksi Water Saturation dari Resistivity log dapat dilakukan dengan berbagai algoritma
diantaranya Persamaan Archie berikut:
3. Density Bulk Log
Log density adalah kurva yang menunjukkan besarnya densitas ( bulk density ) dari
batuan yang ditembus dari lubang bor. Dari besaran densitas ini sangat berguna untuk
menentukan besarnya porositas. Log ini memiliki kegunaan lain, yaitu :
Dapat mendeteksi adanya hidrokarbon dan air sama-sama dengan log neutron.
Menentukan densitas hidrokarbon.
Membantu dalam evaluasi lapisan shally.
Prinsip kerja dari log densitas yaitu “ Suatu sumber radioaktif dari alat pengukur sinar
gamma dengan intensitas energi tertentu menembus formasi/batuan. Batuan terbentuk dari
butiran mineral, mineral tersusun dari atom-atom yang terdiri dari proton dan elektron.
Partikel sinar gamma akan mengalami pengurangan energi. Makin lemah energi yang
kembali menunjukkan makin banyaknya elektron batuan, yang berarti makin banyak/padat
butiran penyusun persatuan volume.
Pada akifer bebas, saringan harus dipasang pada bagian bawah akifer dengan panjang
1/3 tebal akifer. Sedangkan pada akifer tertekan untuk mendesain sumur dengan efisiensi
kapasitas jenis mencapai 90% sampai 95% dari tebal akifer yang ditembus. Namun demikian,
dengan mempertimbangkan biaya maka pemasangan saringan sepanjang ±75% masih cukup
efisien.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan suatu sumur bor, yaitu :
a. Diameter Sumur
Besaran diameter casing pipa yang digunakan sesuai dengan keperluan.
Jenis casing yang digunakan biasanya PVC atau Low Carbon yang disesuaikan
dengan kualitas airtanah.
b. Kedalaman Sumur
Tergantung pada berapa lapisan akifer yang akan digunakan dan jenis akifernya.
Penentuan Jenis Akifer (Tertekan atau tidak) berdasarkan data log bor.
c. Screen
Merupakan tempat masuknya air pada lubang bor berfungsi juga sebagai filter supaya
material dari formasi tidak ikut terbawa oleh pompa.
d. Gravel Pack
Material kasar buatan yang ditempatkan disekitar screen yang berguna untuk
mempermudah air dipompa karena material-material pada akifer akan tertahan pada
gravel pack tidak menutupi lubang-lubang screen (sand Bridge).
Mencegah agar lubang bor stabil atau tidak mudah runtuh.
Berfungsi sebagai filter alami.
e. Pompa
Alat untuk menghisap air dari lubang bor ke atas permukaan tanah. Pada pemboran
airtanah dalam pompa yang lazim digunakan adalah pompa selam (submersible
pump).
f. Piezometer
Adalah sebuah alat pengukur muka airtanah yang ditempatkan di dalam sumur pantau.
Sumur pantau ditempatkan disekitar sumur pemompaan.
Gambar. Skema Alat Piezometer (Kruseman G.P & de Ridder, 1994)
g. Grouting
Suatu lapisan buatan (berupa lapisan semen) yang berfungsi untuk menahan konstruksi lubang
bor.