Anda di halaman 1dari 14

Laboratorium Hidrogeologi dan Geologi Teknik 2012

BAB I Pendahuluan I.2 Maksud dan Tujuan Membuat desain konstruksi sumur Menghitung biaya konstruksi sumur

I.3 Alat dan Bahan 1. Data log sumur 2. Tabel daftar harga material konstruksi sumur 3. Kalkulator 4. Alat tulis lengkap 5. Penggaris 6. Pensil warna I.4 Langkah Kerja 1. Sediakan alat dan bahan 2. Menghitung Cutoff 3. Menentukan batas litologi pada log sumur berdasarkan ciri-ciri kurva masing-masing log 4. Membuat kedalam sumur 5. Menuliskan pemberian pada kolom pemberian 6. Selanjutnya membuat desain konstruksi sumur pada tempat yg tersedia 7. Pertama buat diameter pipa jambang dengan diameter outter 12 dan inner 10 8. Setelah itu buat diameter pipa coloum sebesar 1 cm, sedalam 27 m seteralah itu membuat pompa submersible 9. Membuat reducer pada akuifer kedua di lapisan impermeabel

(batulempung) sepanjang 2,5cm 10. Setelah membuat reducer kemuadian dibawah nya itu kita menyusun gravel pack nya sampai bagian paling bawah sumur, 11. Dan pada dasar sumur kita memasang bottom cup (batuan sedimen)
Suwinda Sabrina 111.100.126 Plug 8

Laboratorium Hidrogeologi dan Geologi Teknik 2012

12. Di sisi kiri kanan nya buat warna tiap-tiap litologi 13. Kemudian membuat saringan pada masing-masing akuifer yang di temukan, jika akuifer tertekan berati 75% dr jumlah akuifer nya, dan yang semi tertekan 35% nya. 14. Setelah itu lakukan perhitungan harga tiap material serta bahan-bahan yang digunankan.

I.5 Metode Desain Konstruksi Sumur Beberapa metode pemasangan saringan yang lazim digunakan adalah : Metode pasang tarik (pull back) Metode lubang terbuka (open hole) Pemasangan kerikil pembalut dilakukan dengan memasukkan pipa penghantar berdiameter 25 mm sampai 50 mm ke dalam rongga annulus mencapai kedalaman yang direncanakan, selanjutnya diangkat secara bertahap sesuai dengan kemajuan pemasangan kerikil yang dilaksanakan. Tahap berikutnya adalah uji kelurusan sumur, terutama ditujukan untuk pipa jambang. Peralatan yang biasa dipakai adalah dummy berupa pipa sepanjang 12 meter yang dilengkapi oleh ring pada kedua ujungnya dengan diameter 6 mm yang lebih kecil dari diameter dalam casing yang di uji. Tahap akhir dari kegiatan konstruksi sumur adalah penyemenan yang bertujuan untuk memperkuat kedudukan pipa konstruksi dan menghindari kontaminasi sumber-sumber air yang tidak diinginkan. I.6 Dasar Teori
Setelah lubang bor telah selesai dibuat, tahap pekerjaan selanjutnya adalah konstruksi sumur . Untuk mendapatkan konstruksi sumur yang optimal ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan antara lain : Log litologi dan log geofisika Interpretasi litologi dan fluida berdasarkan log geofisika

Suwinda Sabrina 111.100.126 Plug 8

Laboratorium Hidrogeologi dan Geologi Teknik 2012

Dasar pembuatan desain konstruksi sumur

Desain Konstruksi Sumur Debit sumur yang direncanakan dimaksud bagi sumur produksi yang akan dibuat dimana sebelumnya telah diperoleh data-data potensi air tanah

dilokasi atau di daerah yang bersngkutan. Bagi lokasi yang potensi air tanahnya belum diketahui, pemboran dan konstruksi sumur yang dilaksanakan umumnya ditunjukkan untuk kegiatan eksplorasi berupa sumur uji (tess well), sehingga diameter casing, saringan dan lubang bor cukup diantisipasi berdasrkan evaluasi data-data yang tersedia. Aspek perencanaan debit pemompaan sumur dalam tahapan desain konstruksi terutama ditinjau atas dasar diameter pompa selam (subsemersible pump) yang lazim tersedia di pasaran, disamping kecepatan maksimum aliran air ke atas yang diizinkan dalam pipa untuk memperkecil nilai gesek (friction losses). Untuk dapat merencanakan / mendesain kontruksi sumur yang lebih baik perlu tersedianya beberapa informasi data pemboran antara lain: Lokasi, kedalaman, serta ketebalan akifer Jenis litologi formasi yang ditembus dan kondisi akifer Muka airtanah (piezometric level) dan kualitas air tanah

Hal-hal tsb dapat diperoleh dari data yang direkam selama pemboran, berupa : Diskripsi contoh pemboran (cutting) Rekam kecepatan laju pemboran Pengujian Geofisika lubang bor Analisa ayakan butiran penyusun akifer Pengamatan muka air tanah selama pemboran Rekaman data circulation losses jika ada Data perubahan warna Lumpur pemboran

Suwinda Sabrina 111.100.126 Plug 8

Laboratorium Hidrogeologi dan Geologi Teknik 2012

Catatan jumlah pemakaian campuran lumpur (poly meric) dan rekaman data pemantauan viskositas dan densitas lumpur bor Pengukuran dan peninjauan lubang bor lainnya.

Interpretasi Log Geofisika dalam desain Konstruksi Sumur Jenis-jenis log yang digunakan: 1. Log spontaneous potensial (SP) 2. Log Gamma Ray (GR) 3. Log Resistivitas

1. Log spontaneous potensial (SP)

Kurva SP merupakan suatu catatan kedalaman dari perbedaan potensial antara elektroda permukaan dengan elektroda yang dapat bergerak di dalam lubang bor. Pada zona lempung, kurva SP menunjukan garis lurus yang disebut "Shale Base Line". Pada formasi yang permeable kurva SP menjauh dari garis lempung. Pada zona permeable yang cukup tebal, kuva SP mencapai suatu garis konstan. Kurva SP tidak dapat direkam dalam sumur yang diisi Lumpur non konduktif , karena sifat konduktifitas di perlukan sehingga ada perbedaan potensial antara elektroda sonde dan formasi. Jika salilitas cairan Lumpur dan fluida formasi sama, defleksi kurva SP kecil dan kurvanya tidak nyata. Dalam melakukan evaluasi formasi, log SP digunakan untuk: Menentukan jenis litologi Menentukan kandungan lempung Batuan reservoar yang permeabel dicirikan dengan adanya defleksi dari garis dasar lempung. Defleksi tersebut dapat positif atau negatif tergantung dari harga tahanan jenis lumpur (Rmf) dan tahanan jenis formasi (Rw). Bila harga Rw lebih kecil daripada Rmf maka defleksi kurva kearah kiri (negatif) dan sebaliknya. 2. Log Gamma Ray (GR)
Suwinda Sabrina 111.100.126 Plug 8

Laboratorium Hidrogeologi dan Geologi Teknik 2012

Log GR merupakan suatu catatan terhadap kedalam dari radioaktivitas alamiah suatu formasi. Sifat kerakdioaktifan tersebut berasal dari peluruhan unsur-unsur di dalam bantuan, seperti Uranium dan Potassium yang secara menerus memancarkan sinar gamma berenergi tinggi. Sinar gamma tersebut mampu menembus formasi, sebagian fraksi diemisikan di sekitar lubang bor, menembus lumpur dan dapat dideteksi dengan suatu sensor sinar gamma. Dalam pekerjaan evaluasi sumur log GR berguna untuk. Menentukan Volume Lempung

Log GR dapat digunakan untuk menentukan kandungan lempung dari suatu formasi. Hal ini di dasarkan pada kenyataan bahwa Uranium, Thorium, dan Potassium sebagian besar terkonsentrasi dalam mineral lempung. Identifikasi litologi Log GR dapat digunakan untuk menentukan jenis litologi. Formasi yang sering mempunyai radioaktivitas kecil clan menunjukkan defleksi ke kiri. Formasi lempung yang kedap mempunyai sifat radioaktivitas tinggi dan kurva lognya kearah kanan. 3. Log Resistivitas Log resistivitas merupakan log elektrik yang digunakan untuk : Mendeterminasi kandungan fluida dalam bantuan reservoir (hidrokarbon atau air) Mengidentifikasi zona permeable Menentukan porositas

Penentuan jenis dan diameter pipa jambang dan pipa naik Penentuan kedalaman pemasangan pipa jambang umumnya didasarkan pada kondisi setempat, dengan memperhatikan aspek-aspek lain sebagai berikut: Pengaruh terhadap sumur gali penduduk di sekitar sumur yang dibor
Suwinda Sabrina 111.100.126 Plug 8

Laboratorium Hidrogeologi dan Geologi Teknik 2012

Kemungkinan penurunan muka air tanah pada waktu pemompaan Lokasi keterdapatan lapisan yang impermeable untuk penempatan ujung pipa bawah jambang. Penentuan penampang yang panjang dan screen Penentuan panjang saringan / screen sangat penting untuk tujuan efesiensi sumur, yaitu dimana kapasitasnya, jenis dan penurunan muka air tanah selama pemompaan dapat tercapai bersamaan secara optimal. Pada akifer bebas maupun semi bebas, screen dipasang pada bagian bawah akifer dengan panjang 1/3 tebal akifer. Sedangkan pada akifer tertekan maupun semi tertekan, panjang yang dipasang adalah 75% dari tebal akifer. Kemudian, penempatan screen pada akifer dimaksudkan untuk pengendalian mutu air tanah dan kemampuan sumur dalam menyerap air tanah. Dengan penempatan tersebut, diharapkan kualitas air tanah dapat terjaga. Kriteria pemasangan kerikil pembalut Pemasangan ini bertujuan untuk membuat lapisan dengan koefisien permeabilitas tinggi di sekeliling saringan pada rongga annulus, dimana partikel-partikel halus dari akifer yang terbawa dapat tersaring sehingga air dapat mengalir ke dalam sumur melalui zona ini tanpa membawa pasir dan dengan kehilangan tinggi-tekan (head loss) dapat diabaikan. Adapun persyaratan kerikil pembalut adalah : Kriteria Besar Butir Bertujuan untuk mencegah terjadinya pemompaan pasir (air

mengandung pasir 0 dari dalam sumur dan agar tidak menimbulkan kerusakan pada sumur, pompa ataupun pada intilasi lainnya. Kriteria Hidrolik

Suwinda Sabrina 111.100.126 Plug 8

Laboratorium Hidrogeologi dan Geologi Teknik 2012

Keadaan aliran pada zona kerikil pembalut harus mirip dengan aliran pada akifer maupun saringan. Hal ini bertujuan untuk menghindari atau memperkecil kehilangan tinggi tekan (head loss) yang dapat

mengakibatkan meningkatnya biaya operasi pemompaan, serta untuk memelihara saringan dari kemungkinan terjadinya instruksi atau korosi. Kriteria Mekanis Merupakan criteria yang diberlakukan dengan anggapan bahwa pemboran dilakukan dengan menggunakan lumpur/bentonite. Untuk membersihkan mud cake dari dinding lubang bor agar akifer dapat terbuka penuh, kegiatan pembersihan dan penyempurnaan sumur (well development) harus dilaksanakan. Kriteria Kimia Kerikil pembalut tidak harus mengandung material yang dapat larut atau mempengaruhi kualitas air. Penentuan interval kedalaman pemasangan kerikil pambalut, terutama didasarkan atas kekentalan serta kondisi akifer-akifer yang akan disadap. Pada daerah dimana terdapat lapisan akifer yang mangandung asin. Interval ini akan ditutup dengan casing. Namun jika keseluruhan akifer yang ditembus mengandung air tawar, biasanya seluruh akifer dibawah akifer bebas diisi kerikil pembalut. Sedangkan perhitungan volume kerikil pembalut tersebut didasarkan pada anggapan bahwa diameter lubang lurus. Beberapa hal yang diperhatikan di dalam mendesain sumur adalah : Bukaan Slot (Slot Openings) Merupakan ukuran lubang/bukaan pada saringan penentuan besarnya didasarkan atas hasil analisa besar butir dari contoh lapisan akifer yang akan disadap menggunakan seperangkat ayakan. Luas Bukaan (Open Area) Saringan

Suwinda Sabrina 111.100.126 Plug 8

Laboratorium Hidrogeologi dan Geologi Teknik 2012

Parameter kapasitas jenis sumur sangat dipengaruhi oleh open area saringan yang dipasang guna menyadap akifer, dimana makin besar open area semakin besar pula kapasitas jenis sumurnya. Diameter Saringan Penentuannya pada umumnya dilakukan setelah panjang dan ukuran bukaan saringan ditentukan yang mempengaruhi produktivitas sumur. Prosedur konstruksi Tahapan konstruksi dan penyempurnaan sumur biasanya dilaksanakan berurutan secara langsung (tanpa selang waktu) dengan urutan : Pemasangan pipa jambang dan atau pipa naik, berikut pemasangan saringan Pemasangan kerikil pembalut Pengujian kelulusan sumur Grouting casting

Suwinda Sabrina 111.100.126 Plug 8

Laboratorium Hidrogeologi dan Geologi Teknik 2012

BAB II

II.1 Pembahasan Dalam desain konstruksi sumur yang perlu diperhatikan : Mengidentifikasi litologi pada daerah desa cibereum terdapat litologi ppenyusunya berupa soil, batupasir, batulempung, batulanau, dan batugamping. dimana setiap litologi memiliki ciri masing-masing. Dari beberapa akuifer tersebut yang menjadi akuifer nya itu pada batupasir dan batugamping. Menentukan penampang panjang dan screen, itu sangat penting untuk tujuan efesiensi sumur, yaitu dimana kapasitasnya jenis dan penurunan muka air tanah selama pemompaan dapat tercapai bersamaan secara optimal. Pada jenis akuifer semi tertekan pembuatan screen nya sebesar 35% dari tebal lapisan permeabel, sementara akuifer tertekan 75% dari tebal lapisan permeabel. Menentukan peletakan pompa submersible, berkaitan dengan proses penurunan muka air tanah yang dapat mengganggu kelangsungan proses pemompaan (dalam kaitannya dengan pembuatan sumur yang mempunyai pemanfaatan maksimal dan kapasitas optimal. Pompa submersible diletakan dibawah batas air musim kemarau untuk mengantisipasi penurunan muka air tanah yang disebabkan tekanan yang dihasilkan oleh akifer-akifer tertekan pada waktu pemompaan. Penggunaan Metoda Reaming Alasan menggunakan metoda reaming atau pelebaran adalah reming tersebut berfungsi sebagai tempat berkumpulnya air yang telah dipompa dan telah keluar dari lubang bor tetapi belum keluar kepermukaan. Sehingga reaming dapat dikatakan sebagai tempat sementara air sebelum dikeluarkan dari alat-alat pemboran, atau dapat pula dikatakan reaming sebagai tempat cadangan air. Pemasangan gravel pack yang bertujuan untuk membuat lapisan dengan koefisien permeabilitas tinggi di sekeliling saringan, sehingga air dapat mengalir ke dalam sumur melalui zona ini tanpa membawa pasir dan masalah kehilangan
Suwinda Sabrina 111.100.126 Plug 8

Laboratorium Hidrogeologi dan Geologi Teknik 2012

tinggi tekan (head loss) dapat diabaikan. Hal ini dapat memperkecil penurunan muka air tanah selama pemompaan di dalam sumur. Pemasangan groting, ini bermaksud untuk memperkuat kedudukan pipa konstruksi dan menghindari pipa konstruksi dan menghindarkan kontaminasi sumber-sumber air yang tidak diinginkan.pemasangan grouting dilakukan pada lithologi lithologi yang tidak berfungsi sebagai akifer ataupun pada lithologi mengandung air asin atau air payau, hal ini dimaksudkan agartidak terjadi kontaminasi pada akifer yang mengandung air tawar.

II.2 Perhitungan

1. Pipa Jambang Pipa jambang panjang terukur 57 meter Harga/satuan : Rp 650.000,Harga total : 57 m x Rp 650.000,= Rp 37.050.000,-

2. Reducer 10 ke 8 Yang dibutuhkan satu buah Harga / satuan : Rp 900.000,Harga total : = Rp 900.000,-

3. Casing/pipa black stell 8 tebal 5,84mm + centralizer Panjang pipa black stell : 103,8 m 48 m (saringan) Harga/ satuan : Rp 550.000,Harga total : (55,8 m ) X Rp 550.000 = Rp 30.690.000,-

Suwinda Sabrina 111.100.126 Plug 8

10

Laboratorium Hidrogeologi dan Geologi Teknik 2012

4. Screen Panjang screen 48 m = 12 buah Harga/satuan (@ 4 m) Rp 1.200.000,Harga total : 12 x Rp 1.200.000,= Rp 14.400.000,-

5. Gravel pack D1 = 10 inchi = r = 0,127 m D2 = 8 inchi = r = 0,101 m V= 3,14 x r2 x t 3,14 x r2 x t = (3,14 x (0,127)2 x 103,8 m) (3,14x (0,101)2 x 103,8 m) = = 1,932 m3 Harga / m3 = Rp 400.500,Harga total = 1,932 x Rp 400.500,= Rp 773.766.,5,256 3,324

6. Volume growting D1 = 12 inchi = r = 0,1524 m D2 = 10 inchi = r = 0,127 m V= 3,14 x r2 x t 3,14 x r2 x t = (3,14 x (0,1524)2 x 57 m) (3,14x (0,127)2 x 57 m) = = 1,27 m3 Harga / m3 = Rp 450.000,Harga total = 1,27 m3 x Rp 450.000,= Rp 571.500,4,157 2,887

Suwinda Sabrina 111.100.126 Plug 8

11

Laboratorium Hidrogeologi dan Geologi Teknik 2012

7. Bottom cup 8 Yang dibutuhkan satu buah Harga / satuan : Rp 400.000,Harga total : = Rp 400.000,-

8. Pipa Coloum medium GIP 4 m Panjang terukur 27 m Harga/satuan Rp 300.000,Harga total : (24,6 m : 4) x Rp 300.000,= Rp 1.845.000,-

9. Pompa submersible Yang dibutuhkan satu buah Harga / satuan : Rp 88.000.000,Harga total : Total biaya yang diperlukan dalam konstruksi sumur = Rp 88.000.000,- + = Rp 174.630.266,-

Suwinda Sabrina 111.100.126 Plug 8

12

Laboratorium Hidrogeologi dan Geologi Teknik 2012

BAB III

III.1 Kesimpulan Pada analisa litologi di temukan litologi soil, batupasir, batulanau, batulempung, batugamping, dilihat dari corak kurva tiap-tiap log. Batuan yang menjadi akuifernya batupasir dan batugamping Pada log tersebut didapat 1 jenis akuifer, yaitu akuifer tertekan Biaya desain konstruksi sumurnya Rp 174.630.266,Terdiri dari : pipa

jambang, reducer, screen, bottom cone, pipa coloum, casing, pompa submersible, gravel pack dan grouting

Suwinda Sabrina 111.100.126 Plug 8

13

Laboratorium Hidrogeologi dan Geologi Teknik 2012

LAMPIRAN

Suwinda Sabrina 111.100.126 Plug 8

14

Anda mungkin juga menyukai