Anda di halaman 1dari 25

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM
ANALISIS GEOHIDROLOGI BAWAH PERMUKAAN DENGAN
METODE GEOLISTRIK

BIDANG KEGIATAN :
PKM-PENELITIAN

Diusulkan oleh :
Zulfiqri Raadhan / 410017073 / 2017
Ilham Budi Hartanto / 410017073 / 2017
Juhair Al Habib / 410017017 / 2017

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL


YOGYAKARTA
2019

i
ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i


HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ iii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... iv
DAFTAR TABEL ............................................................................................... v

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2 Tujuana penelitian .................................................................................... 4
1.3 Luaran penelitian ..................................................................................... 4

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Hidrologi karst ......................................................................................... 5
2.2 Hidrolika air tanah ................................................................................. 5
2.3 Metode geolistrik..................................................................................... 6

BAB 3 METODE PENELITIAN


3.1 Lokasi penelitan ...................................................................................... 7
3.2 Metodologi penelitian .............................................................................. 7
3.3 Diagram alir tahapan penelitan ............................................................... 8

BAB 4 BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN


4.1 Anggaran Biaya ....................................................................................... 9
4.2 Jadwal Kegiatan penelitian ..................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 10


LAMPIRAN..........................................................................................................11

iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Peta Distribusi Curah Hujan Dasarian I Agustus 2018 ..................... 2
Gambar 2.1 Gambar penggunaan elektroda untuk geolistrik ............................... 6

iv
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Banyaknya Penduduk, Rumahtangga dan Rata-rata


Jiwa Per Rumahtangga di Kecamatan Tanjungsari 2017………… 1
Tabel 1.2 Grafik curah hujan di Kota Wonosari Kab.
Gunungkidul, 2017 (mm)………………………………………… 2
Tabel 1.3 Luas Desa Dirinci menurut Penggunaan Lahan
di Kecamatan Tanjungsari (Km2) 2017………………………….. 3

v
1

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) sejak revolusi industri
tahun 1750 telah mengakibatkan dampak yang sangat besar pada perkembangan
di berbagai bidang seperti pertanian, manufaktur, transportasi, teknologi,
pertambangan serta memiliki dampak yang mendalam terhadap kondisi sosial,
ekonomi, dan budaya di dunia. Kemajuan tersebut tentu berbanding lurus dengan
kebutuhan manusia yang tidak terbatas dengan ketersediaan sumber daya alam
yang terbatas dan hal tersebut bisa menimbulkan suatu kesenjangan sosial di
masyarakat, salah satunya adalah kebutuhan akan air bersih yang saat ini menjadi
salah satu masalah utama pemerintah pada daerah yang mengalami bencana
kekeringan. Bencana adalah sesuatu yang tidak bisa kita pungkiri terjadinya akan
tetapi kita dituntut untuk selalu belajar pada setiap bencana alam yang terjadi
sehingga kita dapat mengurangi dampak dari bencana tersebut
Salah satu Daerah yang saat ini masih terisolasi dalam bencana kekeringan
adalah Desa Ngestirejo, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Gunung Kidul,
Daerah Istimewa Yogyakarta. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS)
Kabupaten Gunungkidul, Kecamatan Tanjungsari Jumlah penduduk Kecamatan
Tanjungsari tahun 2017 (berdasarkan hasil estimasi dari hasil Sensus Penduduk
2010) sejumlah 27.488 penduduk yang ada dalam 7.812 rumah tangga. Atau dapat
dikatakan dalam 1 rumah tangga terdapat 3 penduduk.

Tabel 1.1
Banyaknya Penduduk, Rumahtangga dan Rata-rata Jiwa Per Rumahtangga
Di Kecamatan Tanjungsari
2017
Rata-rata Jiwa
Nama Desa Penduduk Rumahtangga Per Rumahtangga
(1) (2) (3) (4)
1. Kemadang 6 956 1 947 3
2. Kemiri 4 693 1 310 3

3. Banjarejo 5 391 1 573 3

4. Ngestirejo 5 403 1 571 3

5. Hargosari 5 307 1 484 3

Jumlah 27 750 7 885 3

Sumber Data : Hasil Estimasi SP2010-BPS Kabupaten Gunungkidul


2

Permasalahan kekurangan air bersih adalah yang sangat mendasar di


daerah tersebut, hal itu bisa dibuktikan dari data PDAM Tirta Handayani
(28/06/2018), menyebutkan kekeringan sudah mencapai 54 desa dari sebelumnya
36 desa.

Tabel 1.2 Grafik curah hujan di


Kota Wonosari Kab.
Gunungkidul, 2017 (mm)
Sumber:
https://www.accuweather.com/id/
id/wonosari/206695/january-
weather/206695?monyr=1/1/201
7&view=table, diolah

Dampak kekeringan tersebut dirasakan 31.607 kepala keluarga, di desa


Ngestirejo sendiri memiki permasalahan yang unik dikerenakan dua tahun yang
lalu di desa tersebut tidak mengalami kekeringan tetapi ketika bencana banjir
melanda daerah tersebut menyebabkan waduk yang berfungsi untuk menampung
air untuk pengairan masyarakat di daerah tersebut meluap dan pada akhinya
waduk tersebut kering dalam waktu yang sangat singkat, sehingga karena dampak
bencana banjir pada saat itu terjadi kehilangan sumber air dan menyebabkan
masyarakat daerah tersebut kesulitan dalam mendapatkan air bersih. Selain itu
berdasarkan pantauan Monitoring HTH Dasarian I Agustus 2018 DIY, kekeringan
yang terjadi umumnya masuk di kategori ‘Sangat Panjang’ hingga ‘Kekeringan
Ekstrem’. “Seluruh DIY berada di kategori ‘Rendah’ (0-10 mm)”. Berdasarkan
rilis dari halaman resmi BMKG, telah terjadi hari tanpa hujan berturut-turut, lebih
dari 60 hari yang berpotensi kekeringan terjadi di Kabupaten Bantul (Dlingo,
Imogiri, Bantul, pandak, Kasihan, Piyungan, Kretek, Pundong, Sedayu, Sewon),
di Kabupaten Gunungkidul
(Tanjungsari, Ponjong,
Panggang, Karangmojo,
Playen, Gedangsari,
Playen, Purwosari), dan
Kabupaten Sleman
(Berbah, Minggir,
Ngemplak).
Gambar 1.1 Peta Distribusi
Curah Hujan Dasarian I
Agustus 2018
3

Dampak dari kekeringan tersebut bukan hanya kurangnya ketersediaan air


bersih untuk kebutuhan pokok tetapi dampaknya juga menyebabkan kegiatan
ekonomi masyarakat juga menurun dimana mayoritas masyarakat di daerah
tersebut bekerja sebagai petani sehingga sumber air adalah sesuatu yang mendasar
untuk mengairi lahan pertanian mereka. Hal ini sesuai dengan data dari Badan
Pusat Statistik Kecamatan Tanjungsari tahun 2018, dimana data penggunaan lahan
desa di Kecamatan Tanjungsari adalah sebagai berikut.
Tabel 1.3
Luas Desa Dirinci menurut Penggunaan Lahan di Kecamatan Tanjungsari
(Km2)
2017

Nama Desa Lahan Pertanian non Lahan non-Pertanian Jumlah


Sawah
(1) (2) (3) (4)

1. Kemadang 16,50 2,87 19,37


2. Kemiri 9,18 1,93 11,11
3. Banjarejo 14,09 2,54 16,63
4. Ngestirejo 12,30 0,99 13,29
5. Hargosari 9,16 1,89 11,05
Jumlah 61,23 10,22 71,45

Sumber Data : Hasil PODES 2014 Kecamatan Tanjungsari Kabupaten


Gunungkidul
Hal itulah yang menjadi latar belakang kami untuk melakukan sebuah
penelitian khusus yang berkaitan dengan hilangya sumber air yang ada di Desa
Ngestirejo, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Penelitian ini
akan dilakukan dengan dasar keilmuan geologi yang mengacu pada batuan
sebagai objek yang akan di teliti, sebagai gambaran awal daerah penelitian
disusun oleh batugamping yang bersifat mudah larut oleh air dikarenakan
kandungan karbonat yang dimiliki oleh batuan tersebut, sehingga kemampuan air
untuk lolos sangat besar, untuk mengetahui keberadaan air dibawah permukaan
tersebut digunakan metode Geolistrik.
Penelitian ini ditunjukan untuk mengetahui gambaran bawah permukaan
pada daerah yang kesulitan untuk mendapatkan air bersih sehingga dapat
diketahui letak cebakan airnya dengan diperoleh dari pengukuran geolistrik,
nantinya data tersebut akan diserahkan kepada dinas PDAM setempat untuk dapat
dilakukan kajian lebih mendalam.
4

1.2 TUJUAN PENELITIAN


Tujuan dari Penelitian ini adalah:
1. Menentukan keberadaan zona akuifer pada lapisan bataun.
2. Menentukan sumber penyebab utama hilangnya sumber air di daerah tersebut.
3. Menentukan luasan daerah yang mengandung air.

1.3 LUARAN PENELITIAN


Luaran dari penelitian ini adalah:
1. Peta kedudukan air bawah permukaan dari hasil pengukuran geolistrik.
2. Model bawah permukaan dan geometri lapisan akuifer berdasar data geolistrik.
3. Hasil penelitian dijadikan sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat yang
kemudian data hasil penelitian ini dapat di manfaatkan untuk kepentingan
masyarakat banyak.
4. Dari penelitian ini dapat dibuat artikel ilmiah untuk menjadi referensi
masyarakat dalam memahami potensi air menggunakan metode geolistrik.
5

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 HIDROLOGI KARST
Daerah Gunungsewu menampilkan kondisi hidrogeologi karst yang sangat
spesifik. Pengaliran air tanah di daerah ini lebih dominan melalui sistem saluran
dan retakan pada akuifer tersebut. Dari hasil penelitian hidrogeologi yang
dilakukan oleh Sir MacDonald & Partners (1979), satu-satunya akuifer yang
mempunyai arti penting di daerah Gunungsewu Kabupaten Gunungkidul adalah
batu gamping Formasi Wonosari. Formasi batu gamping di daerah ini mungkin
merupakan akuifer yang terpisah dari formasi batu gamping terumbu yang berada
di selatan yang disebut akuifer Plato Wonosari.

2.2 HIDROLIKA ALIRAN AIRTANAH


Airtanah dalam keadaan sebenarnya mempunyai gerakan yang tidak
berubah. Gerakan tersebut diatur oleh prinsip-prinsip hidrolika. Pada aliran
airtanah lewat akuifer, dasar hukum yang berlaku adalah Hukum Darcy dan
Hukum Kontinuitas. Hukum Darcy adalah hukum yang dikemukakan oleh Henry
Darcy (1856), melakukan penyelidikan aliran airtanah yang melalui material yang
berpori. Hasil percobaannya menyatakan bahwa kecepatan aliran melalui media
berpori tergantung dari landaian hidrolika dan kelulusan air.

Hukum Darcy :
 Kecepatan aliran air yang melalui suatu perlapisan pasir adalah berbanding
pada tekanan dan berbanding terbalik dengan ketebalan lapisan yang
dilaluinya (lintasannya).

V= (K.hl)/L
Keterangan :
v = kecepatan alir (cm/dt) K = koefisien kelulusan air
hl = head loss (kehilangan tenaga sepanjang lintasan)
L = panjang lintasan (cm)
 Besarnya debit pengaliran pada media berpori berbanding lurus dengan
kehilangan tinggi tenaga (head loss) dan berbanding terbalik dengan
panjang lintasan air

Q = K.A.i
Keterangan :
Q = debit air yang dialirkan A = luas penampang kolom
lewat kolom pasir pasir (m2)
K = koefisien kelulusan air i = lereng
6

2.3 METODE GEOLISTRIK


Penggunaan geolistrik pertama kali dilakukan oleh Conrad Schlumberger
pada tahun 1912. Geolistrik adalah salah satu metoda geofisika yang didasarkan
pada penerapan konsep kelistrikan pada masalah kebumian. Tujuannya adalah
untuk memperkirakan sifat kelistrikan medium atau formasi batuan bawah
permukaan terutama kemampuannya untuk menghantarkan atau
menghambatlistrik (konduktivitas atau resistivitas) (Legget, 1962).
Geolistrik dilakukan dengan cara mengalirkan arus listrik DC yang
mempunyai tegangan tinggi ke dalam tanah. Injeksi arus listrik ini menggunakan
dua buah elektroda arus A dan B yang ditancapkan ke dalam tanah pada jarak
tertentu. Semakin panjang elektroda AB akan menyebabkan aliran arus listrik
menembus lapisan batuan lebih dalam. Dengan adanya aliran arus listrik tersebut
akan menimbulkan tegangan listrik di dalam tanah yang diukur menggunakan
multimeter dan terhubung melalui dua buah elektroda tegangan. Bila posisi jarak
elektroda AB diubah menjadi lebih besar maka tegangan listrik yang terjadi pada
elektroda MN ikut berubah. Resistivitas ditentukan dari suatu tahanan jenis semu
yang dihitung dari pengukuran perbedaan potensial antara elektroda yang
ditempatkan di bawah permukaan. Pengukuran suatu beda potensial antara dua
elektroda sebagai hasil dua elektroda lain pada titik C yaitu tahanan jenis di
bawah permukaan tanah di bawah elektroda. (Todd, 1959)

Gambar 2.1 gambar penggunaan elektroda untuk geolistrik


Geolistrik lebih efektif jika digunakan untuk eksplorasi yang sifatnya
dangkal, jarang memberikan informasi lapisan di kedalaman lebih dari 1000 atau
1500 kaki. Oleh karena itu metode ini jarang digunakan untuk eksplorasi minyak
tetapi lebih banyak digunakan dalam bidang geologi teknik seperti penentuan
kedalaman batuan dasar, pencarian reservoir air, juga digunakan dalam eksplorasi
panas bumi.
7

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 LOKASI PENELITIAN


Lokasi daerah penelitian berada di daerah zona pegunungan selatan, desa
ngestirejo kecamatan tanjungsari gunungkidul , daerah istimewa yogyakarta,
daerah penelitian adalah daerah dengan bentang alam kars yang di cirikan dengan
banyak nya goa- goa ataupun pegunungan kars. Sehingga dari pengukuran data
geomagnet dan geolistrik tersebut akan didapatkan data yang lebih lengkap guna
mencari tau karakteristik dan persebaran cebakan air bawah permukaan di daerah
tersebut.

3.2 METODOLOGI PENELITIAN


Metodologi yang dipergunakan dalam penelitian ini berupa pemetaan
bawah permukaan dengan menggunakan metode geomagnet dan geolistrik . Hasil
dari pengamatan dan pengukuran di lokasi penelitian kemudian dilakukan
pengolahan hingga menghasilkan peta geologi bawah permukaan.
Sehingga dalam pelaksanaan penelitian ini dapat dibagi menjadi beberapa tahap
sebagai berikut :
3.2.1. Kajian Pustaka
Tahap pertama yaitu melakukan kegiatan kajian pustaka dari peta
topografi, peta geologi regional, penelitian terdahulu, sebagai kajian awal guna
perencanaan pelaksanaan penelitian yang efektif dan efisien.
3.2.2. Persiapan
Tahap kedua yaitu melakukan persiapan yang berhubungan pada
penelitian. Diantaranya adalah persiapan mengenai : perizinan kegiatan pada
lembaga-lembaga terkait, peralatan yang dipergunakan di lokasi penelitian,
kendaraan yang akan dipergunakan selama berada di lapangan, dan orientasi
medan yang sangat berpengaruh pada pengambilan data geolistrik.
3.2.3. Observasi
Pada tahap observasi dilakukan pengamatan secara umum dan menyeluruh
tentang keadaan daerah penelitian terutama bawah permukaannya.
3.3. Survei Lapangan
Survei lapangan dilakukan dengan melakukan pengamatan detail kondisi
bawah permukaan berupa kondisi fisik batuan danfaktor lain nya yang
mempengaruhi kondisi air bawah permukaaan di daerah penelitian sangat buruk .
3.4. Analisis Data
Tahap terakhir yaitu berupa analisis data yang data bawah permukaan
untuk mendapatkan kesimpulan tentang peta cebakan air bawah permukaan
daerah penelitian
8

3.3 DIAGRAM ALIR TAHAPAN PENELITIAN

PENDAHULUAN

Studi Literatur :
1. Geologi regional
2. Analisis citra
3. Data peneliti terdahulu
Pengumpulan data :
1. Survei lapangan
2. Kuisioner

PENGERJAAN

Penentuan titik geolistrik

OLAH DATA

Mengkaji Hidrologi Bawah Tanah

TAHAP AKHIR

Pembuatan Peta Potensi Air Bawah


Permukaan
9

BAB IV
BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN

4.1 ANGGARAN BIAYA


Penelitian ini menghabiskan total anggaran sebesar Rp. 12,472,000.
Ringkasan biaya dapat di lihat pada tabel di bawah ini:

Jenis pengeluaran Biaya (Rp)

Peralatan penunjang 10,500,000

Bahan habis pakai 572,000

Perjalanan 900,000
Lain lain 400,000

Jumlah (Rp) 12,472,000

4.2 JADWAL KEGIATAN PENELITIAN


Kegiatan ini di rencanakan akan di lakukan selama 4 bulan
, rencana kegiatan akan di lakukan sebagai berikut :
JENIS KEGIATAN BULAN KE-
1 2 3 4
Studi literatur
Pengambilan Data di Lapangan

Pengolahan Data

Analisis Data dan Diskusi

Pembuatan Laporan

Seminar dan Evaluasi

Penyerahan Hasil Penelitian ke


PDAM
10

DAFTAR PUSTAKA

Todd, D.K. 1959. Groundwater Hydrology. New York : associate Professor of


Civil Engineering California University, John Wiley & Sons.

Broto, Sudaryo dan Afifah, R.S. 2008. Pengolahan Data Geolistrik dengan
Metode Schlumberger. Majalah Teknik, Vol.29 No.2 Tahun 2008, ISSN
0852-1697.

Heath,1983, Basic Groundwater Hydrogeology, USGS Paper, United States of


America.

Todd, D.K. 1980. Groundwater Hydrology 2nd Edition. New York : John Willey
& Sons.

Sir MacDonald & Partners (1979) Gunung Kidul groundwater project final report.
Geohydrology, Vol 3A, Department of Public Work Republic of
Indonesia, Yogyakarta.
Darcy, H., Les Fontaines Publiques de la Ville de Dijon, Dalmont, Paris, 1856.

Rockey, K. C. And D. M. A. Leggett, 1962. “The Buckling of a Plate Girder Web


Under Pure Bending When Reinforced by a Single Longitudinal
Stiffener,” Proc. Institution Civ. Engineers, London, Vol. 21, Jan., p. 161.
11

Lampiran 11. Format Pelengkap Administrasi Proposal


Lampiran 11.1. Format Jadwal Kegiatan

JENIS KEGIATAN BULAN KE-


1 2 3 4
Studi literatur
Pengambilan Data di Lapangan

Pengolahan Data

Analisis Data dan Diskusi

Pembuatan Laporan

Seminar dan Evaluasi

Penyerahan Hasil Penelitian ke


PDAM
11
13
18
18

Lampiran 11.2. Biodata Ketua, Anggota, dan Dosen Pembimbing


Lampiran 11.2.2. Biodata Dosen Pendamping
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Fatimah S.Si., M.Si
2 Jenis Kelamin P
3 Program Studi Geologi
4 NIP/NIDN 1973 0310/0504058803
5 Tempat dan Tanggal Lahir Sleman, 04 Mei 1988
6 Alamat E-mail fatimah@sttnas.ac.id
7 Nomor Telepon/HP 087839897369

B. Riwayat Pendidikan
Gelar Akademik Sarjana S2/Magister S3/Doktor
UGM Universitas
Nama Institusi
Indonesia
Jurusan/Prodi Geofisika Geofisika Reservoar
Tahun Masuk-Lulus 2006-2011 2012-2014

C. Rekam Jejak Tri Dharma PT


C.1. Pendidikan/Pengajaran
No Nama Mata Kuliah Wajib/Pilihan SKS
1 Geologi Bawah Permukaan Wajib
2 Praktikum Geologi Bawah Permukaan Wajib
3 Geofisika Eksplorasi Pilihan
4 Geomodel Wajib
5 Praktikum Geomodel Wajib
6 Geofisika Wajib
7 Praktikum Geofisika Wajib
8 Volkanologi Wajib
9 Praktikum Volkanologi Wajib
10 Fisika Teknik Wajib
11 Geofisika Gunung Api Wajib
18

C.2. Penelitian
Pendanaan
No Tahun Judul Penelitian
Sumber* Jml (Juta Rp)
1 Ganjil Metode Geostatistika STTNAS Rp
2016/2017 Pemetaan Kandungan Sulfida YOGYAKA 5.000.000,00
Pada Area Geothermal RTA
Gedong Songo
2 Genap Metode Geomagnetik Untuk STTNAS Rp
2016/2017 Memetakan Potensi Panas YOGYAKA 5.000.000,00
Bumi Daerah Ungaran RTA
3 Ganjil Pemodelan Bawah STTNAS Rp
2017/2018 Permukaan Manifestasi YOGYAKA 5.000.000,00
Mineral dengan Metode RTA
Geomagnetik Daerah Pacitan
Jawa Timur
4 Genap Geomagnetik Pada Gunung STTNAS Rp
2017/2018 Wungkal Godean Sleman YOGYAKA 5.000.000,00
Yogyakarta RTA
5 2018 Potensi Mineralisasi Logam Penelitian Rp
Berharga Dan Tanah Jarang Dosen 18.000.000,00
Gunung Api Purba Godean, Pemula
Yogyakarta : Berdasarkan
Parameter Geokimia Dan
Geofisikanya

C.3. Pengabdian Kepada Masyarakat


Pendanaan
Judul Pengabdian Kepada
No Tahun Jml (Juta
Masyarakat Sumber*
Rp)
1 2016 Mitigasi Bencana Yogyakarta STTNAS 1.000.000
khususnya di Dusun Dukuh Yogyakarta
Dengan Memanfaatkan Peta
Geologi Regional
Disampaikan Kepada Masyarakat
Dusun Dukuh, Desa Pondokrejo,
Kecamatan Tempel, kabupaten
Sleman
18
18

Lampiran 11.3. Justifikasi Anggaran Kegiatan

1. Peralatan Penunjang Harga Volume Biaya (Rp)


satuan (Rp)
Sewa alat geolistrik 1,300,000 7 hari 9,100,000
(Automatic resitivity)
Sewa alat geologi (palu, 200,000 7 hari 1,400,000
kompas,global positioning
system, loupe )
SUB TOTAL (Rp) 10.500.000
2. Bahan Habis Pakai Harga Volume Biaya (Rp)
satuan (Rp)
Kertas HVS ukuran A4 80,000 1 pack 80,000
Kertas ukuran A1 12,000 1 unit 12,000
Spidol 10,000 3 unit 30,000
Baterai 50,000 6 unit 300,000
Tinta printer warna merah 50,000 1 unit 50,000
Tinta printer warna hitam 50,000 1 unit 50,000
Tinta printer warna biru 50,000 1 unit 50,000
SUB TOTAL (Rp) 572,000
3. Perjalanan Harga Volume Biaya (Rp)
satuan (Rp)
Survey pendahuluan dan 75,000 2 hari 150,000
perizinan lokasi
Survey geolistik 75,000 2 hari 150,000
Transportasi selama 100,000 7 hari 700,000
penelitian
SUB TOTAL (Rp) 1,000,000
4. Lain - lain Biaya (Rp)
Biaya seminar ilmiah 300,000
Pembuatan artikel ilmiah 100,000
SUB TOTAL (Rp) 400,000
TOTAL 1+2+3+4 (Rp) 12,472,000
(Terbilang Dua Belas Juta Empat Ratus Tujuh Puluh Dua Ribu Rupiah)
19

Lampiran 11.4. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas


Alokasi
Program Waktu
No Nama/NIM Bidang llmu Uraian Tugas
Studi (jam/mi
nggu)
1 Zulfiqri T. Geologi Manejemen 6  Mengkoordinir
ramadhan / dan semua kegiatan
410017075 geofisika penelitian agar
berjalan lancar
 Bertanggungjawab
terhadap
pengukuran dan data
geolistrik di
lapangan,
 Bertanggungjawab
terhadap hasil yang
akan diberikan
terhadap Dinas
PDAM setempat
2. Juhair Al T. Geologi Kesekretari 6  Bertanggunjawab
Habib / atan dan terhadap pembuatan
410017017 bendahara laporan kepada
Dinas PDAM
setempat
 Bertanggungjawab
terhadap pembuatan
bahan seminar
maupun presentasi
kepada masyarakat
luas
 Bertanggungjawab
terhadap keuangan
selama penelitan
3. Ilham budi T. Geologi Pengolahan 6  Bertanggungjawab
hartanto/ data dan atas kebutuhan
410017073 Logistik akomodasi tim
 Bertanggungjawab
terhadap pengolahan
dan interpretasi data
geolistrik
20

Anda mungkin juga menyukai