DISUSUN OLEH
JUHAIR AL HABIB
NIM. 410017017
DEPARTEMEN TEKNIK
TAHUN 2019
1
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut Nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Saya panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada saya, sehingga saya dapat
menyelesaikan referat tentang “LEMPENG BENUA DAN LEMPENG
SAMUDERA”.
Referat ini telah saya susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
media elektronik (komputer & internet) dan buku buku sehingga dapat
memperlancar pembuatan referat ini. Untuk itu saya menyampaikan banyak terima
kasih atas bantuan nya.
Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka saya menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar
saya dapat memperbaiki referat ini.
Akhir kata saya berharap semoga referat ini dapat memberikan manfaat.
PENYUSU
2
Pergerakan arus konveksi pada caira mantel dibawah kerak bumi, menyebabkan
gerakan-gerakan pada kerak bumi yang mengapung diatasnya. Arus konveksi
yang mengalir ke atas, kemudian bergerak menyebar ke berbagai arah ketika
mencapai permukaan, memecah lapisan kerak bumi dan mnggesernya mengikuti
arah penyebaran arus konveksi. Proses pergerakan kerak bumi beserta berbagai
dampaknya, seperti perekahan, pengangkatan, pelipatan, pematahan, termasuk
efek-efek ikutannya seperti gempa bumi dan aktivitas gunung apian, yang
disebabkan oleh gaya asal dalam perut bumi (endogen), disebut sebagai proses
tektonik.
- Lempeng Eurasia
- Lempeng afrika
- Lempeng Antartika
- Lempeng Hindia-australia
- Lempeng Amerika Selatan
- Lempeng Amerika utara
- Lempeng Pasifik
Disamping itu dapat pula dicatat beberapa sub lempeng tektonik, yang
meupakan lepeng kecil pecahan dari lempeng-lepeng tektonik besar diatas,
Seperti:
3
Kerak Bumi
Diatas permukaan mantel bumi terdapat kerak bumi yang dibentuk oleh
batuan lebih ringan dari mantel bumi. Karena pemboran yang tercanggih
sekalipun hanya terbatas pada kedalaman kurang dari 10 kilometer, sehingga
informasi yang dapat diamati langsung dari hasil pemboran hanya terbatas pada
bagian atas atau permukaan kerak bumi saja. Gelombang getaran seismic masih
merupakan instrument utama yang dapat memberikan informasi tentang kerak
bumi. Gelombang seismik, yang mendeteksi bagian dasr kerak bumi,
diperlihatkan oleh naiknya kecepatan secara mendadak, yang mengindikasikan
adanya batuan padat dan berat dibagian atas mantel bumi.
Kawasan perbatasan antara kerak bumi dan mantel bumi dicirikan oleh
ketidaksinambungan gelombang seismic dandisebut ketidaksinambungan
Mohorovic (Mohorovic discontinuity), sebagai penghormatan bagi penamanya
yang pertama kali. Biasanya batas ini disingkat menjadi Moho, (Gb. 2).
Kedalaman moho sangat berfasiasi dari satu tempat ke tempat lainnya. Variasi ini
sangat jelas ditunjukan oleh kerak bumi yang mendasari benua dan pinggirannya
dan kerak bumi yang mengalasi dasar samudera, kerak bumi dibawah dasar
samudera lebih tipis, lebih berat dan lebih muda dari kerak bumi yang mengalasi
benua. Berdasarkan hal tersebut kerak bumi dapat dibedakan menjadi i) kerak
samudra (oceanic crust) dan ii) Kerak benua (Continental crust).
Kerak Samudera
4
Layer 1 : Lapisan penutup, biasanya terdiri dari sedimen pelagos
Layer 2 : Terdiri dari batuan lelehan berupa lava batal basalan dan breksi
basal (hialoklastik) dibagian atas dan batuan terobosan berupa
retas-retas tegak batuan mafik dibagian bawah. Layer dua ini
berketebalan higga 10 km (Coleman, 1977).
Layer 4 : Merupakan lajur ultra mafik yang terdiri dari ultra mafik cumulus:
Dunit, Wehrlitr, Piriksenit, dan websterite di bagian atas dan
batuan ultra mafik yang bersumber dari depleted mantle
(harzburgute) dibagian tengah. Sedangkan dibagan bawah dibentuk
oleh batuan lerzoliteyang bersumber dari primary (undepleted)
mantle.
Bila dikaitkan dengan jari-jari bumi yang panjangnya 6370 km, sedangkan
tebal kerrak samudera hanya antara 5-15 km, yang berarti sangat tipis, maka kerak
samudera ini akan sangat berpotesi terganggu, pecah atau rusak karena tekanan
didalam matel bumi.
Kerak Benua
Kerak benua jauh lebih tebal dari kerak samudera, berkisar antara 30-80
km (Condie,1982) rata-rata sekitar 35 km. Berat jenis rata-rata sekitar 2.85 gm/cc.
Kerak benua dibentuk oleh sebagian besar aluminium silikat dan biasanya disebut
sial.
5
Disamping perbedaan pada tebal dan berat jenis, juga umur kerak benua
sangat berbeda dengan kerak samudera. Batuan tertua berasal dari kerak samudera
yang telah diketahui berumur 200 juta tahun atau jura. Umur ini sangat muda
sekali bila dibandingkan dengan kerak benua yang telah dianalisis setua 3800 juta
tahun. Ketiga hal tersebut menunjukan bahwa kerak samudera relative kurang
stabil diabandingkan dengan kerak benua yang pada umumnya lebih stabil.