Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di
dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca
untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang
lebih baik lagi. Demikian, dan apabila terdapat banyak kesalahan pada
makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Juhair Al-Habib
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kira-kira 550 juta tahun yang longsoran lumpur terjadi di dasar laut purba.
Tumbuhan dan binatang tersangkut pada proses tersebut ke dasar laut yang lebih dalam
dan terjebak dalam lapisan sedimen lumpur yang kemudian mengalami lithifikasi
menjadi serpih. Selanjutnya serpih megalami pengangkatan membentuk pegunungan
yang tinggi. Pada batuan tersebut ditemukan sejumlah sisa-sisa organisme tadi yang
beberapa jenis diantaranya masih tetap hidup sampai sekarang sedang lainnya telah
musnah.
Sisa-sisa kehidupan di masa lampau yang telah mengalami pembatuan disebut fosil.
Fosil yang tertua adalah jejak yang sangat kecil dari organisme yang menyerupai bakteri
yang pernah hidup sekitar 3000 juta tahun lalu. Cabang ilmu geologi yang mempelajari
tentang kehidupan yang pernah ada di masa lampau disebut paleontologi. Paleontologi
sangat membantu ahli geologi dalam melakukan interpretasi mengenai sejarah bumi.
Tidak bisa kita pungkiri bahwa seluruh oprganisme yang hidup memiliki
keanekaragaman bentuk baik itu fisik maupun secara biogen, untuk itu perlu kita
meneliti dan memahami bagaimana asal usul dari organisme tersebut, adakah hubungan
yang menjadi jawaban akan sebuah rantai hidup tersebut.
B. TUJUAN
1. Dapat memahami apa itu filum coelenterata
2. Dapat menjelaskan apa itu filum coelenterata
BAB II
PEMBAHASAN
1 . Ordo Hydroida
Merupakan hydrozoa dengan bentuk polyp yang berkembang baik hidup
dengan soliter maupun koloni. Walauun begitu ada yng berbentuk medusa.
Bentuk luar dari rangkanya berbentuk dendritik dan berkomposisi zat
gampingan.
Fosil tertua dari hydroid berumur kambrium bawah yang ditemukan di
Amerika Utara dan Australia. Tempat tinggalnya adalah laut dangkal.
C. KLAS STROMATOPORIDA
Tubuh tersusun oleh rangka bersifat gampingan yang disebut dengan
coenosteum. Struktur dalam sama untuk semua jenis, hanya dari ukuran tubuh yang
membedakan.
Hidup berkoloni dihubungkan dengan coenosteum. Terdapat dua tipe koloni,
yaitu:
Hydrozoid, merupakan koloni berbentuk masif, pipih atau spherical dengan
permukaan atasnya berbuku-buku.
Beatricoid, merupakan koloni berbentuk tabung dengan permukaan undulating
(tidak rata) dengan sebuah sumbu tengah yang berbentuk tabung pula.
Hidup dilingkungan marine pada dasar laut yang dangkal. Stromaporida
merupakan kehidupan yang telah punah, diperkirakan hidup pada masa paleozoikum
sampai mesozoikum. Taksonomi dari kelas ini tidak jelas.
D. KLAS SCHYPOZOA
Schypozoa merupakan jenis coelenterate dengan bentuk medusa. Hidup
secara soliter dan berenang. Tubuhnya berbentuk payung. Diameter tubuh dapat
mencapai lebih dari 2 meter, dengan tentakel mencapai 40 meter. Hidup pada
Kambrium Tengah-Resen. Fosil dijumpai dalam bentuk cetakan. Golongan ini oleh
para ahli dibagi menjadi empat ordo.
1. Ordo Stauromedusae
Hidup secara menambat dengan mengunakan mulut yang bertangkai
pada dasar laut, terdapat didaerah laut dingin dekat pantai. Bentuknya
menyerupai piala ( goblet-shaped), belum ada fosil yang ditemukan.
Gambar 5 Stauromedusae
2. Ordo Cubomedusae
Bentuk tubuhnya menyerupai bel-kubus, memiliki empat atau lebih
tentakel dengan penyebaran sepanjang laut yang hangat. Fosilnya pertama
kali ditemukan pada batugamping Solenhofen yaitu Medusina quodrata
berumur Jura.
2. Sub-kelas Zoantharia
Merupakan koral yang hidup berkoloni maupun soliter, dimana cirri
khasnya adalah septanya bersusun dalam enam siklus. Rangkanya selalu
memperlihatkan struktur prismatic menjarum. Subklas dibagi menjadi empat
ordo :
b.Ordo Tabulata
Golongan ini hidup pada zaman paleozoikum yang telah punah.
Bentuk tubuhnya dicirikan adanya theca yang berbentuk tabung, tabula
sangat banyak dan berkembang sangat baik. Pada dindingnya ditembusi
oleh lubang-lubang halus disebut mural pores. Contoh Favosites (
Ordovisum Bawah – Perm ).