PENDAHULUAN
dimuka bumi. Baik dari bentuk tubuh, tempat hidup, makanan, perkembangbiakan
dan lain-lain. Dimuka bumi ini terdapat hewan yang merugikan dan juga
yang berperan penting untuk tubuh. Hewan juga sangat berperan penting dalam
keseimbangan ekosistem di muka bumi ini. Tanpa adanya hewan dimuka bumi ini
merupakan kelompok hewan yang paling banyak di muka bumi, hampir 2 juta
jenis yangtelah dikenali saat ini. Hidup pada lingkungan yang beragam, dari
lingkunganhutan, gua, sampai lumpur dasar laut. Ada sekitar 50.000 jenis hewan
bertulang belakang (vertebrata) yang diketahui sampai saat ini. Mereka hidup
pada semua lingkungan biologi baik di daratan, air laut, air tawar, maupun udara.
Walaupun bentuk dan ukuran tubuhnya beragam tetapi mempunyai struktur dasar
1
1.2 Rumusan Masalah
suatu permasalahan dalam makalah ini yaitu bagaimana bentuk morfologi dari alat
1.3 Tujuan
tujuan dari penyusunan makalah ini yaitu untuk mengetahui bentuk morfologi dari
2
BAB II
ISI
A. Invertebrata
1. Filum Porifera
Porifera berasal dari bahasa latin yaitu porus berarti pori dan fer berarti
membawa. Porifera atau sponga atau hewan berpori adalah sebuah filum untuk
hewan multiseluler yang paling sederhana. Karena hewan ini memiliki ciri yaitu
tubuhnya berpori seperti busa atau spons sehingga porifera disebut juga sebagai
hewan sponga.
ada yang simetris radial. Bentuknya ada yang seperti tabung, vas bunga, mangkuk
pori (Ostium). Warna tubuh bervariasi, ada yang berwarna pucat dan ada yang
berwarna cerah seperti merah, jingga, kuning dan ungu Porifera hidup di air laut
dan air tawar, tapi kebanyakan hidup di laut mulai dari daerah perairan pantai
yang dangkal hingga kedalaman 5,5 km, hidupnya selalu melekat pada substrat
(sesil) dan tidak dapat berpindah tempat secara bebas. Di dalam tubuhnya terdapat
rongga yang disebut spongosol. Filum porifera terdiri dari tiga kelas, yaitu
Kelas Calcarea
Salah satu kelas dari filum Porifera adalah Kelas Calcarea. Ciri-ciri dari
spesies yang termasuk dalam kelas Calcarea bersifat Calcareous, yaitu; spikula
tersusun atas kalsium karbonat yang disebut calcite (kalsit). Elemen rangka tidak
3
atau 4. Tubuh dengan kanal tipe asconoid (askon), synconoid (sicon), atau
terdiri dari dua ordo yaitu asconosa dan syconosa Contoh spesiesnya adalah
Kelas Hexactinellida
Kelas Hexactinellida merupakan salah satu kelas pada filum Porifera. Ciri-
ciri spesies pada kelas Hexactinellida adalah berbentuk seperti gelas atau kaca,
megascleres dan microscleres, Kelas Hexatinellida terbagi menjadi dua ordo yaitu
4
Kelas Demospongiae
spikula silika, spikula tidak tersusun atas corak 6, rangka spikula dapat tersusun
atau tergantikan oleh kolagen organik (spongin), hidup di lautan, air tawar dan
pada semua kedalaman air. Kelas Demospongiae terbagi menjadi delapan ordo
Asteropus sp
5
Cara Reproduksi Porifera
Porifera berkembang biak melalui dua cara,pertama secara seksual, dan yang
amubosit khusus yang disebut arkeosit. Ovum yang belum dibuahi atau yang
melekatkan diri pada suatu objek tertentu dan selanjutnya tumbuh menjadi
porifera baru.
atau kuncup kearah luar yang kemudian memisahkan diri dari induknya dan hidup
sebagai individu baru; (2) dengan membentuk kuncup kearah dalam (gemul=butir
benih). Cara ini terjadi sebagai penyesuaian diri terhadap lingkungan yang kurang
menguntungkan. Gemul dibentuk dari sel arkeosit, dikelilingi oleh dinding tebal
dari kitin dan diperkuat oleh spikula, serta dilengkapi oleh zat makanan. Cara
reproduksi demikian umumnya ditemukan pada Porifera yang hidup di air tawar.
6
2. Filum Coelenterata
Cnidaria, berasal dari kata Cnide (bahasa yunani) yang berarti sengat. Berbeda
tidak memiliki anus. Tubuh simetri radial, beberapa simetri biradial. struktur
tubuh Coelenterata dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu polyp yang hidup
menetap dan medusa yang hidup berenang bebas. bentuk polyp lebih kurang
silindris dengan satu ujung yang disebut oral yang mengandung mulut dan
tentakel dan ujung lainnya yang disebut aboral. Bentuk medusa seperti lonceng
atau mangkuk. Dinding tubuh terdiri atas 3 lapisan, yaitu epidermis lapisan paling
Kelas hydrozoa
Hydrozoa mempunyai nemotista yang kuat yang dapat menyebabkan iritasi dan
Kelas Schypozoa
genta, sebagian besar terdiri dari mesoglea yang jernih, ukurannya mulai dari 2
dan banyak berisi nematosista. Hewan ini bergerak lamban, tak mampu melawan
arus. Dengan alat kelamin terpisah, dan perkembangbiakan seksual terjadi antara
medusa jantan dan betina. Contoh pada kelas Schypozoa adalah marga Aurelia
7
Kelas Anthozoa
Anthozoa dari kata anthor, yakni kata Yunani yang berarti bunga, karena
larva dengan bulu getar yang berenangrenang dalam plankton sejenak sebelum
menetap pada substrat keras dan tumbuh menjadi dewasa. Termasuk dalam kelas
bagian atas dan ovarium di bagian bawah. Dalam reproduksi secara seksual
beberapa spesies ada yang bersifat dioecious dan ada pula yang bersifat
pada dinding tubuhnya yang kemudian melepaskan diri menjadi Hydra baru.
8
3. Filum Echinodermata
autotomi serta regenerasi bagian tubuh yang hilang, putus atau rusak. Semua
hewan yang termasuk dalam kelas ini memiliki bentuk tubuh yang radial simetris
dan kebanyakan mempunyai endoskeleton dari zat kapur seperti tonjolan berupa
(Budiman, 2014).
Reproduksi dan siklus hidup bulu babi perlu diketahui terutama untuk
tujuan budidaya. Bulu babi mempunyai kelamin yang terpisah dalam artian bahwa
induk jantan mempunyai kelamin jantan (testis) yang menghasilkan sperma dan
induk betina mempunyai kelamin betina (ovum) yang menghasilkan telur. Induk
pengeluaran telur oleh betina. Pembuahan terjadi di luar tubuh. Pembelahan sel
segitiga sama kaki dan apabila telah mencapai fase anakan akan mulai tampak
9
tentakel-tentakel dan duri-duri dan selanjutnya dapat tumbuh hingga organ
tubuhnya menjadi lengkap pada saat mencapai tahap dewasa (Abdul, 2001).
individu. bulu babi mempunyai kelamin terpisah, ada individu jantan dengan
kelamin jantan (testis) dan ada individu betina dengan gonad betina (ovari).
Kedua jenis kelamin ini tidak memberikan kenampakan morfologi luar yang
berbeda nyata. Sampai saat ini tanda kelamin sekunder yang dapat memberi
a. Tipe Mespilia.: papila genitalia pada hewan jantan adalah pendek sedikit me-
10
b. Tipe Tripneustes: papila genitalia pada hewan jantan ditandai dengan bentuk
tabung memanjang, sedang pada yang betina berbentuk tonjolan tumpul (stumpy
2018).
Bulu babi dewasa telah mempunyai or-gan tubuh yang lengkap mulai dari tubuh
bagian dalam sampai pada organ tubuh bagian luar semuanya telah tampak dengan
jelas. Namun bulu babi dapat dikatakan dewasa betul apabila bulu babi sudah dapat
dijadikan sebagai induk dan telah mencapai ukuran cangkang 60 mm. Selain itu bulu
11
Mespilia globulus merupakan Echinoidea yang tergolong dalam famili
Temnopleuridae. Bulu babi ini memiliki bentuk tubuh membulat dengan diameter
tubuh 3,2 cm dan tinggi tubuh 2,2 cm. Permukaan cangkang dipenuhi duri-duri
primer yang panjang dan halus. Warna duri primer tersebut merah dengan ujung
berwarna putih, sedangkan duri sekunder kemerahan namun sangat sulit dilihat
karena jarang dan sangat pendek. Bulu babi jenis ini hidup secara soliter dan
Toxopneustidae. Bulu babi ini memiliki bentuk tubuh bulat pipih dengan diameter
tubuh 6,2–7,1 cm dan tinggi tubuh 4,3–5,4 cm. Duri-duri primer panjang dengan
ukuran yang relatif sama diseluruh bagian cangkang, sedangkan duri sekunder
jarang. Warna duri primer beragam akan tetapi pada umumnya memiliki warna
orange muda dan putih. Bulu babi jenis ini hidup soliter dan menyukai
mikrohabitat lamun
Echinometridae dengan karakteristik bentuk tubuh bulat, agak oval dan berwarna
hitam dengan diameter tubuh 3,2–4,4 cm dan tinggi tubuh 2,1–3,9 cm. Duri-duri
primer meruncing, tajam, berwarna kuning pucat dan pada umumnya di bagian
pangkalnya terdapat cincin berwarna putih. Bulu babi jenis ini menyukai
mikrohabitat karang.
Diadematidae. Bulu babi ini memiliki bentuk tubuh bulat pipih dengan diameter
tubuh 5,3–8,2 cm dan tinggi tubuh 3,6–5,6 cm. Duri-duri primer panjang dan
runcing. Warna duri primer hitam tetapi beberapa individu kadang dijumpai
12
4. Filum Mollusca
Mollusca merupakan hewan lunak dan tidak memiliki ruas. Tubuh hewan ini
mesoderm (lapisan tengah) dan endoderm (lapisan dalam), bilateral simetri umumnya
memiliki mantel yang dapat menghasilkan bahan cangkang berupa kalsium karbonat.
Cangkang tersebut berfungsi sebagai rumah (rangka luar) yang terbuat dari zat kapur
misalnya kerang tiram, siput sawah dan bekicot. Mollusca mempunyai alat
pencernaan yang sempurna mulai dari mulut yang mempunyai radula (lidah perut)
dan terdiri dari tujuh sampai Sembilan ruas lingkaran ketika umurnya dewasa.
vertical berwarna kuning tetapi warna spesies tersebut tergantung pada keadaan
dapat melampaui 20 cm tetapi rerata panjangnya sekitar 5-10 cm. sedangkan berat
rerata bekicot kurang lebih adalah 32 gram. Bekicot lebih memilih untuk
memakan tumbuhan yang busuk, hewan, dan alga. Bekicot juga dapat
13
menyebabkan kerusakan serius pada tanaman pangan dan tanaman hias tersebut
5. Filum Arthropoda
1.Kelas Onychopora
2. Kelas Arachnoidea
3. Kelas Chilopoda
4. Kelas Diplopoda
5. Kelas Insecta
Arthropopda berasal dari bahasa Yunani, yaitu arthro yang berarti ruas
dan podos yang berarti kaki. Jadi, Arthropoda berarti hewan yang kakinya beruas-
ruas. Organisme yang tergolong filum arthropoda memiliki kaki yang berbuku-
buku. Hewan ini memiliki jumlah spesies yang saat ini telah diketahui sekitar
kakinya yang berjumlah enam buah. Karena itu pula sering disebut juga hexapoda.
Insecta dapat hidup diberbagai habitat, yaitu air tawar, laut dan darat. Hewan ini
yang hidup bebas dan ada yang sebagai parasit (Arsin, 2012).
Nyamuk dapat menjadi vektor jika memenuhi beberapa syarat tertentu, antara
lain; umur nyamuk, kepadatan, ada kontak dengan manusia, terdapat parasit, dan
sumber penularan. Larva nyamuk Anopheles sp. ditemukan pada berbagai habitat,
tetapi setiap habitat memliki sifat umum dalam penyediaan makanan, terdiri dari
mikroorganisme, bahan organik, dan biofilm. Sumber makanan pada setiap habitat
14
berbeda pada lokasi yang berbeda. Permukaan air kaya akan bahan organik dan
6. Filum Platyhelminthes
1) Tubuh simetri bilateral; dinding tubuh terdiri atas 3 lapis yaitu ektodermis,
ruas sejati.
2) Triploblastik aselomata
3) Sistem pencernaan tidak lengkap, terdiri atas mulut, rongga pencernaan yang
4) Hermaprodit
15
6) Cara hidup: bebas (Turbellaria) dan parasite
7) Rangka, sistem peredaran darah dan pernapasan tidak ada; sistem ekskresi
adalah protonephridia.
9) Lapisan otot tumbuh dengan baik; rongga tubuh tidak ada; rongga di antara
10) Habitat: air tawar, air laut, tempat lembap, tubuh inang=siput air, babi, sapi,
manusia (endoparasit)
11) Reproduksi seksual dan pada beberapa jenis aseksual; umumnya monoecious;
pembuahan di dalam, telur dibungkus sel kuning telur dan cangkang; telur
menetas menjadi satu atau beberapa stadia larva, atau perkembangan langsung.
13) Sistem syaraf terdiri atas sepasang ganglia anterior atau cincin syaraf yang
tangga tali..
Turbelaria
ovovitelline atau saluran telur yang bersatu di atas posterior bagian dari atrium
laki-lakisetelah yang kanan telah melewati ruang antara atrium dan kanal bursa
besar yang terletak di antara kantong faring dan umbi penis. Outlet atau
16
salurannya sangat lebar dan dipindahkan dari garis tengah ke sisi kanan atrium
pria. Bagian yang lebih besar dari saluran terdiri dari lapisan epitel sel-sel kelenjar
yang tinggi dikelilingi oleh dua lapisan serat otot yang biasa, yang melingkar dan
mendekati atrium dekat gonopore, dilengkapi dengan mantel otot yang sangat
tebal membentuk sfingter yang terdiri dari beberapa lapisan serat otot melingkar
17
18
Tabel perbandingan morfologi platyhelminthes:
(Platyhelminthes: Polycladida)
19
preitellogenik dan awal yang dibungkus oleh sel-sel folikel.Selama
melepaskan isinya ke ruang antara penutup kulit telur dan oolemma. Jenis globula
yang serupa juga ditemukan pada cacing pipih yang lain, dan mungkin mewakili
vesikel Lang yang besar, sementara bagian proksimal terhubung ke atrium betina
kelebihan sperma yang diterima.Dua jenis kelenjar (semen) yang berbeda yang
kelenjar uniseluler dan setiap sel kelenjar terhubung ke lumen vagina melalui
reproduksi pada tingkat mikroskop cahaya (untuk ulasan lihat: Faubel, 1983,
1984; Prudhoe, 1985; Rieger et al., 1991). Dalam beberapa spesies yang diselidiki
sampai saat ini, gonad betina adalah homoseluler, di mana setiap folikel ovarium
berkembang dari sel oogonial tunggal dan dikelilingi oleh sel folikel somatik
20
punggung.Setiap ovarium memiliki saluran telur kecil dan halus.Oviduct
bergabung dan terhubung ke salah satu segmen berpasangan dan melebar yang
disebut uteri.Uterus mulai dekat bagian anterior faring dan memanjang di kedua
sisi faring menuju ujung posterior tubuh. Pada tingkat di mana faring berakhir,
uteri membentuk saluran uterin tipis, yang akhirnya bergabung satu sama lain
tepat di bawah bagian atas vagina dan dengan demikian, membentuk segmen yang
tidak berpasangan yang sangat pendek, yang menghubungkan ke sisi perut vagina
bagian atas. Vagina yang panjang (1 mm) dan terlipat menghubungkan atrium
wanita dengan vesikel Lang yang panjang (1 mm). Sejumlah kelenjar shell
(kelenjar semen) dari dua jenis yang berbeda mengosongkan sekresi mereka ke
Ovarium terdiri dari oosit yang berkembang dan bersifat preventif yang
parenkim oleh lamina basal yang juga dipisahkan dari sel germinal oleh lapisan
tipis yang dibentuk oleh sel folikuler (Gbr. 2B).Oogonia atau sangat muda, oosit
21
relatif tipis. Mitokondria kecil (0,3 lm) terletak di dekat amplop nuklir. Sel-sel ini
diselubungi oleh sel-sel folikel yang mengandung lebih banyak sitoplasma opak-
elektron (Gbr. 2C).Bagian tengah dan ventral ovarium mengandung oosit yang
besar dan kasar (Gbr. 2D).Sitoplasma dari oosit-oosit yang bersifat mencegah ini
lebih bersifat opak elektron, dengan banyak mitokondria, ribosom bebas, dan
sistem ER yang berkembang dengan baik membentuk struktur bulat yang besar
(Gambar 2D, E).Gumpalan besar dari opacity elektron yang berbeda muncul di
sitoplasma (Gambar 2A, E-G).Oosit yang tumbuh dikelilingi oleh sel-sel somatik
dengan nukleus yang melebar dan sitoplasma padat elektron.Inti sel-sel ini terletak
di antara oosit dan lamina basal, dan mereka memiliki banyak kromatin
oosit dan diisi dengan ribosom bebas, rER, mitokondria, dan vesikel kecil
(berdiameter 0,5 lm) yang mengandung bahan padat elektron (Gbr. 2G, H). Oosit
vitellogenik yang tumbuh melewati saluran telur menuju uteri yang berpasangan,
tempat mereka disimpan dan di mana vitellogenesis selesai. Selama proses ini,
oosit tumbuh, dan mereka padat dikemas ke dalam rahim. Nukleinya dengan
terletak di daerah kortikal sel, sedangkan butiran kuning padat (Gambar 3A)
mengisi sebagian besar bagian tengah sel. Sitoplasma juga mengandung rER, di
samping banyak ribosom gratis. Dinding uteri sangat tipis (0,2 lm) dan terdiri dari
sel-sel yang sangat halus. Nuklei (panjang 7 lm) dari sel-sel ini juga terfleksi dan
22
Saluran uterus yang panjang dan berpasangan dimulai pada bagian
membentuk segmen tidak berpasangan yang sangat pendek yang memasuki sisi
perut vagina dekat dengan vesikel Lang. Saluran berdiameter sekitar 50 lm dan
dindingnya terdiri dari dua bagian.Bagian luar adalah penutup otot berlapis-lapis
23
di sekitar saluran.Bagian dalam dipisahkan dari lapisan otot oleh lamina basal dan
terdiri dari sel-sel yang sangat terpolarisasi.Bagian basal dari sel-sel ini sangat
mitokondria.Inti menempati bagian tengah sel. Mereka besar dan bulat dengan
Ukuran vesikel bervariasi (0,3-1 lm) dan isinya mungkin dilepaskan ke lumen
saluran (Gbr. 3C). Plasmalemma apikal sel-sel ini membentuk banyak mikrovili
dibuat oleh desmosom yang berkembang dengan baik.Lumen dari saluran istirahat
menyusut dan diisi oleh bahan padat-elektron dari opacity yang berbeda, serta
struktur seperti vesikel diisi dengan vesikel yang lebih kecil, padat elektron.
Struktur terakhir terlihat mirip dengan sekresi salah satu kelenjar shell (tipe I;
Gambar. 3D
Lang ke pori genital wanita. Vesikula Lang adalah struktur besar yang terletak di
posterior pori genital wanita. Dindingnya tebal (50 lm) dan terdiri dari banyak sel
pada lamina basal (Gbr. 4A). Sitoplasma mereka adalah elektron-buram dan diisi
dengan ribosom bebas, mitokondria, rER, dan vesikel diisi dengan bahan
oval dan biasanya mengandung nukleolus besar (Gambar 4B).Bagian apikal sel-
sel ini memiliki banyak mikrovili yang diarahkan ke lumen organ.Koneksi apikal
antara sel-sel ini dibuat oleh desmosom yang berkembang dengan baik (Gbr. 4C).
24
Sistem reproduksi betina Pleioplana atomata terdiri dari tiga bagian
utama: gonad, sistem kanal, dan kelenjar aksesori. Banyak, gonad betina yang
tersebar luas adalah tipe sakular dan folikel (Rieger et al., 1991).Semua anggota
tingkat organisasi ini memiliki gonad betina sederhana, yang hanya terdiri dari
1988). Semua anggota Neoophora yang diteliti memiliki gonad betina kompleks
yang terdiri dari germovitellaria atau germaria yang terpisah dengan oosit dan
vitellaria dengan sel vitelline atau kuning telur (Gremigni, 1988). Polycladida
menghasilkan telur entolecithal. Oogonia atau oosit yang sangat muda biasanya
terletak di bagian dorsal gonad, dan nampak bahwa setiap folikel ovarium
berkembang dari sel oogonial tunggal yang dikelilingi oleh sel folikuler (atau sel)
oosit menghasilkan banyak butiran padat elektron yang tersebar luas di seluruh
ooplasma. Selama vitellogenesis, butiran ini bergerak dan menjadi lebih teratur
(biasanya dalam satu baris) dalam ooplasma kortikal. Seperti butiran ini telah
Ishida et al., 1981; Ishida dan Teshirogi, 1986; Ishida, 1989). Tes sitokimia
mengungkapkan bahwa setidaknya dalam satu spesies, inklusi ini sebagian besar
25
terdiri dari protein dan polifenol (Domenici et al., 1975). Senyawa ini adalah
B. Vertebrata
26
DAFTAR PUSTAKA
Arsin, A.A dan S.A. Karim. 2012. Pola Spasial Kasus Malaria dengan Aplikasi
Sistem Informasi Geografis (SIG) di Kabupaten Halmahera Tengah 2008.
Jurnal masyarakat Epidemiologi Indonesia. 1(2): 84-89.
Dewi, S.P., 2010. Perbedaan Efek Pemberian Lendir Bekicot (Achatina fulica)
dan gel bioplacenton terhadap penyembuhan luka bersih pada tikus putih.
Skripsi. Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
Garcia JL, AF Navia, PAM Falla, EA Rubio. 2012. Feeding Habits and Trophic
Ecology of Dasyatis longa (Elasmobranchii: Myliobatiformes): sexual,
temporal and ontogenetic effects. Journal of Fish Biology (2012) 80, 1563–
1579.
27
28