Anda di halaman 1dari 26

Porifera dan

cnidaria
kelompok 1
nama anggota
1)Daffa Mariansyah
2)Mifta Huljannah
3)M.Dava Benarivo
4)M.Fikri
5)M.Hafizh Triyudi
6)Soleha Ardelia Putri Nilai
porifera
pengertian
Filum Porifera adalah klasifikasi hewan dalam kingdom Animalia. Porifera
sering juga disebut sebagai spons karena tubuhnya yang berpori-pori.
Porifera termasuk ke dalam hewan avertebrata (tak bertulang belakang),
selomata (memiliki rongga tubuh), dan juga hewan multiseluler yang sifatnya
primitif (belum memiliki bentuk yang kompleks).
ciri ciri :
.
tidak memiliki jaringan dan organ sejati. habitat:
melakukan pencernaan intraseluler.
berbentuk silinder. Hewan ini hidupnya menetap pada
tubuhnya berpori-pori suatu habitat pasir, batu-
hermafrodit.
batuan atau juga pada karang-
kemampuan regenerasi yang tinggi.
karang mati di dalam laut.
tidak memiliki sistem saraf.
hewan diplobastik.
tipe tipe porifera
Berdasarkan jalan masuknya air ke dalam tubuh :
1) Ascon merupakan tipe saluran air paling sederhana.lubang lubang ostium
dihubungkan dengan saluran lurus langsung menuju spongosol.
2)sycon merupakan tipe saluran air dimana lubang² ostiumnya dihubungkan
dengan saluran yg bercabang² ke rongga² yang berhubungan langsung dgn
spongosol
3)leucon/rhagon merupakan sistem yg paling rumit dan kompleks.lubang² ostiumnya
dihubungkan dgn saluran² yang bercabang² ke rongga² yg tidak berhubungan
langsung dgn spongosol
tipe tipe porifera
Reproduksi
Porifera melakukan reproduksi secara aseksual maupun seksual. Reproduksi
secara aseksual terjadi dengan pembentukan tunas atau gemmule. Gemmule
disebut juga tunas internal. Gemmule dihasilkan hanya menjelang musim dingin
di dalam tubuh porifera yang hidup di air tawar.

spesies yang bereproduksi secara seksual mengeluarkan sel sperma ke


air dan bertemu sel telur (ada yang dilepas ke air dan ada yang tetap di
tubuh "induk"). Telur yang berfertilisasi berenang mencari tempat untuk
menempel, dan tumbuh menjadi individu baru.
bagan Reproduksi
awalnya ada satu porifera polip dewasa, kemudian keluar
lah 2 tunas reproduktif dewasa. ada yang jantan dan
betina, keduanya namanya medusa. kemudian jantan
mengeluarkan sperma dan betina ovum, fertilisasi jadilah
zigot, berubah menjadi larva planula. planula menjadi
porifera polip muda, kemudian menjadi porifera polip
dewasa.
nah selain itu bisa juga melalui aseksual/ tanpa
fertilisasi. gimana caranya? ya melalui pertunasan.
tunas reproduktif tumbuh membesar di porifera dewasa,
kemudian dimelepaskan diri menjadi individu porifera
dewasa yang baru.
struktur tubuh
struktur tubuh
1. .Spongosel, yaitu rongga tubuh.
2. Ostia, sebagai lubang masuknya air.
3. Oskulum, sebagai lubang keluarnya air.
4. Dinding tubuh tersusun atas dua lapisan sel, yaitu lapisan luar (sel pinakosit) sebagai
pelindung dan lapisan dalam (sel koanosit) yang berfungsi mengalirkan air, menangkap
dan mencerna bahan makanan. Di antara pinakosit dan koanosit, terdapat lapisan non
seluler atau mesohil yang berupa protein bergelatin, yaitu arkeosit, skleroblast, dan
amebosit.
5. Spikula, berfungsi menyokong tubuh Porifera. Spikula memiliki berbagai macam bentuk,
sesuai dengan jenis Porifera. Spikula terbentuk dari kalsium, serabut spongin, maupun
kalsium karbonat.
.
klasifikasi
1. Calcarea
Kelas Calcarae punya ciri-ciri kerangka spikula kalsium karbonat, struktur kecil berbentuk vas, memiliki tabung-tabung tipis
dalam jaringan longgar atau koloni besar yang tidak teratur, sebagian besar berukuran kecil, mendiami perairan dangkal di
semua lautan dari daerah pasang surut hingga kedalaman 200 m hingga 800 m. Kelas ini memiliki sekitar 300 spesies.
2. Demospongiae
Demospongiae memiliki kerangka spikula silika, serat spongin, atau keduanya. Di beberapa genera primitif, kelas ini tidak
punya kerangka
Demospongiae adalah kelompok spons yang paling melimpah dan tersebar luas di laut, mulai dari daerah intertidal hingga
kedalaman sekitar 5.500 m. Ada sekitar 4.200 spesies dari filum Demospongiae.
Spesies dari kelas ini punya bentuk dan ukuran sangat beragam, ada yang seperti kerak tipis dengan diameter beberapa cm
saja, ada juga yang berbentuk kue besar dengan diameter 2 m. Jenis karnivoranya (cladorhizid sponges) tidak memiliki
sistem arus air.
3. Hexactinellida
Terakhir, ada klasifikasi hexactinellida yang biasa dikenal sebagai spons gelas (glass sponges) karena spikulanya terbuat
dari silika. Spikula bercabang empat atau enam dan melekat bersama pada rangka silindris dan konikal.
Hexactinellida memiliki tinggi berkisar antara 10-30 cm dan hidup di laut, di kedalaman 25 m - 8.500 m. Hewan ini menempel
kuat pada permukaan yang keras, beberapa spesies bersandar di sedimen dasar lunak.
klasifikasi
contoh
Contoh hewan porifera antara lain sebagai berikut.

1. Sycon
Sycon adalah genus spons berkapur dalam keluarga Sycettidae. Hewan ini hidup menempel pada bebatuan, karang,
dan cangkang moluska. Spons Sycon berukuran kecil dan dapat tumbuh hingga mencapai panjang 7,5 cm.
Bentuknya tabung dan berwarna putih hingga krem.

2. Spongia
Spongia umumnya dikenal sebagai spons mandi. Genus ini termasuk kelas Demospongiae dalam filum Porifera.
Beberapa spesies, termasuk Spongia officinalis, digunakan sebagai alat pembersih. Tetapi sebagian besar telah
diganti dengan bahan sintetis atau tanaman. Spongia berwarna gelap, berbelit-belit halus, dan bersifat kompresibel,
kenyal, dan elastis.

3. Euplectella
Euplectella adalah genus spons kaca, termasuk didalamnya adalah spesies Euplectella aspergillum atau dikenal
dengan ‘Keranjang Bunga Venus’. Genus ini dapat ditemukan dalam air tawar maupun air laut. Euplectella termasuk
kelas Hexactinellida yang memiliki kerangka spikula triakson bermata enam.
4. Cliona
Cliona biasa disebut ‘spons membosankan’. Spons ini kebanyakan hidup di terumbu karang dan laguna. Mereka membuat lubang di bebatuan
berkapur, cangkang moluska dan batu gamping.
Cliona dapat ditemukan di dasar lubang sebagai gumpalan berwarna gumpalan kuning atau oranye. Spons ini umum ditemukan di selatan Inggris
baru dan di Teluk Narragansett. Mereka juga tinggal di Bahama dan Samudra Atlantik barat.

5. Leucosolenia
Leucosolenia adalah genus spons berkapur dalam keluarga Leucosoleniidae. Spesies dari genus ini biasanya menyerupai vas melengkung dengan
panjang hingga 2 cm. Mereka hidup di kolam pasang surut dan berkerumun di sekitar dasar rumput laut atau di bebatuan.
Leucosolenia terdiri dari berbagai warna, biasanya berwarna agak pucat.
Dinding luar tubuh Leucosolenia terdiri dari sel-sel tipis dan datar yang disebut pinakosit. Di antara dua lapisan sel terdapat matriks seperti jeli,
mesoglea, dan spikula kerangka yang sering berbentuk seperti bintang ramping berujung tiga atau empat.

6. Spongilla
Spongilla merupakan genus spons air tawar. Mereka ditemukan menempel pada batu, tongkat dan tanaman. Ada lebih dari 200 spesies Spongilla
yang berbeda. Spongilla diklasifikasikan dalam filum Porifera, kelas Demospongiae.
Spons ini memiliki lapisan kulit yang tipis dan memiliki tekstur yang lembut. Spongilla memiliki spikula pada lapisan dermal memberikan kerangka
dan perlindungan. Warnanya bervariasi dari kuning muda hingga hijau.

7. Clathrina
Clathrina adalah genus spons berkapur dalam keluarga Clathrinidae. Spons ini biasanya ditemukan pada permukaan batuan di pantai dan perairan
dangkal. Spons ini biasanya berwarna putih tetapi bisa juga berwarna abu-abu, merah muda pucat, oranye atau kuning belerang. Ukuran Clathrina
berkisar 2-10 cm dengan permukaan halus dan konsistensi lembut.
peran
.Keuntungan
1. Menjadi makanan untuk hewan yang hidup di laut
2. Menjadi sbeuah bentuk sarana untuk melakukan kamuflasi dari berbagai macam hewan laut
3. Menjadi sebuah bentuk dari hiasan akuarium
4. Menjadi sebuh bentuk alat untuk melakukan penggosokan dari alat mandi dan juga pencuci
5. Porifera akan memiliki kemampuan untuk menjadi obat kontrasepsi
6. Sebagai sebuah bentuk obat yang akan menyembuhkan dari penyakit kangker
7. Sebagai sebuah campuran yang berada pada bahan industri.
Kerugian
1. Apabila porifera terdapt pada kulit tiram maka akan memiliki kemampuan untuk
menghilangkan kualitas yang dimiliki oleh tiram dalam sebuah peternakan tiram.
2. Tidak terdapat sebuah spesialisasi untuk menjadi sebuah jaringan.
.
Cnidaria
Secara etimologi Cnidaria berasal dari bahasa Yunani yakni “Cnidos” yang artinya jarum
penyengat. Pengertian cnidaria adalah kelompok hewan coelenterata yakni hewan invertebrata
yang memiliki rongga tubuh sebagai alat pencernaan makanan (gastrovaskuler)
Habitat cnidaria sebagian besar hidup di lingkungan air laut serta hanya beberapa spesies saja
yang hidup di air tawar dan cnidaria hidup di daerah perairan yang dangkal secara berkoloni
(soliter).

Cnidaria berbentuk polip dengan cara hidup melekal (sesil) pada suatu substrat, sedangkan yang
berbentuk medusa bergerak melayang atau dengan kata lain berenang bebas didalam air. Selain
dari pada hal tersebut, cnidaria hidup secara heterotrof sebagai karnivor dengan memakan udang
serta ikan kecil.
Ciri ciri cnidaria

Cnidaria ciri-cirinya adalah ukuran tubuh cnidaria dapat dikatakan


bervariasi, hal tersebut karena terdapat cnidaria yang berukuran
beberapa militer hingga ada yang berdiameter 2 meter, contoh cnidaria
tersebut misalnya adalah Cyanea Capillata yang berbentuk simetri
radial. Tubuh cnidaria dapat dibedakan menjadi polip dan medusa.
Struktur dan fungsi tubuh cnidaria
1. Epidermis
Epidermis adalah lapisan tubuh paling luar yang tersusun atas lima macam sel, yaitu sel epitel otot, sel
interstisial, sel knidosit, sel kelenjar lendir dan sel saraf indra. Didalam knidosit terdapat kapsul
penyengat nematosista. Nematosista paling banyak terdapat ditentakel serta ujung mulut dan racun
yang telah dikeluarkan nematosista pada umumnya tidak membahayakan manusia, misalnya Hydra.
Akan tetapi ada yang menyebabkan rasa sakit, panas dan bahkan dapat mengakibatkan kematian,
misalnya adalah pada jenis ubur-ubur Chironex.
2. Mesoglea
Mesoglea adalah rongga-rongga yang berisi bahan seperti gelatin dan tidak mengandung sel-sel.
Adapun letak mesoglea diantara epidermis dan gastrodermis.
3. Gastrodermis
Gastrodermis terdiri atas beberapa macam sel, yakni sel otot pencerna berflagela, sel kelenjar enzim
dan sel kelenjar lendir. Sebagian besar cnidaria memiliki nematosista pada gastrodermisnya, akan
tetapi Hydra tidak. Pada gastrodermis beberapa Hydra terdapat zoochlorella yang hidup bersimbiosis
dengan Hydra, sehingga Hydra menjadi berwarna hijau cerah.
Klasifikasi Cnidaria
1. Kelas Hydrozoa : kebanyakan hidup dilaut berkoloni, bentuk tubuhnya berupa polip dan
medusa sedangkan anggota yang soliter bentuk tubuhunya hanya polip. Contoh : Hydra (
polip) dan obelia ( polip dan medusa)

2. Kelas Scyphozoa : Semua hidup di laut, bentuk dominan sebagai medusa ( melayang pada
badan air). Contoh : Aurelia aurita ( ubur-ubur)

3. Kelas Anthozoa : Selama hidupnya berbentuk polipdan terdapat dilaut yang dapat
menghasilkan kalsium karbonat ( CaCO3 ) terlihat seperti tumbuhan, contoh : anemon
laut dan metridium sp.
Peranan cnidaria
Pada ekosistem laut di daerah tropis, Cnidaria membentuk terumbu
karang yang berwarna-warni. Terumbu karang seperti ini menjadi
habitat/tempat hidup berbagai jenis ikan sehingga membangun taman
laut yang indah untuk dipandang. Salah satu Taman Laut yang terkenal
adalah Taman Laut Bunaken yang mengelilingi Pulau Bunaken di dekat
Kota Manado di Sulawesi Utara. Dari beberapa jenis Cnidaria, ada juga
yang dimanfaatkan untuk obat-obatan, misalnya akar bahar
(rangkanya tersusun atas zat tanduk). Batu karang digunakan untuk
membuat landasan kapal terbang dan untuk membuat jalan. Corallium
rubrum untuk perhiasan berupa kalung dan cincin berupa manik-manik
dan Euplexaura anthipathes untuk dibuat gelang.
contoh hewan cnidaria
1. Hydra Sp
Hydra Sp adalah hewan air tawar bisa di temukan di
daerah beriklim tropis dan sedang. Hydra Sp berukuran
kecil, termasuk kedalam filum Cnidaria atau
Coelenterata dan berasal dari kelas Hydrozoa. Hewan
ini memiliki tubuh menyerupai tabung dan termasuk
hewan multiseluler, tubuhnya memiliki panjang 10 cm.

Hydra memiliki tantakel untuk memangsa dan melindungi


dirinya dan pernafasannya dengan cara disfusi. Hydra
berkembang biak dengan tunas, pada bagian tubuh
induknya terdapat penonjolan yang lema-kelamaan
penonjolan tersebut akan terlepas menjadi individu
baru dan bisa juga berkembang biak dengan cara kawin.
contoh hewan cnidaria
2. Ubur-Ubur Bulan / Moon Jellyfish

Ubur-ubur bulan atau disebut juga dengan Aurelia Aurita


merupakan spesies hewan yang berasal dari kelas
Scyphozoa dan filum Coelenterata. Ubur-ubur ini tembus
pandang atau transparan, memiliki ukuran antara 25 cm
hingga 40 cm. Ubur-ubur bulan bisa mengumpulkan dan
memangsa makanan menggunakan tentakelnya yang
halus seperti moluska kecil dan plankton.

Umur-ubur ini tidak mempunyai alat pernapasan layaknya


seperti insang, paru-paru, ataupun trakhea. Ubur-ubur
bulan bernapas menggunakan difusi oksigen yang berasal
dari air ketika melewati membran yang tipis menutupi
tubuhnya. Ubur-ubur bulan tidak dapat bertahan lama
meraka akan mati beberapa bulan setalah repoduksi.
struktur tubuh BAGAN REPRODUKSI
Klasifikasi tubuh
Peran
Keuntungan:
Pertumbuhan batu karang di pantai dapat menahan abrasi daratan oleh ombak.
tempat perkembangbiakan biota laut, bahkan pembentuk taman laut yang sangat
penting bagi pengembangan objek wisata bahari.
Penduduk sekitar pantai biasanya memanfaatkan karang laut sebagai cinderamata,
pembuatan taman, atau mengambil batu karang sebagai bahan bangunan.
Coelenterata dari kelas Anthozoa merupakan pembentuk ekosistem terumbu karang
yang menjadi habitat ikan dan hewan laut lainnya.
Beberapa jenis ubur-ubur (jellyfish) yang tidak beracun dapat dikonsumsi dan
diperdagangkan sebagai ubur-ubur asin.
Kerangka luar beberapa jenis Coelenterata dapat digunakan sebagai hiasan
akuarium, misalnya Corallium rubrum (koral merah), Fungia actiniformis (karang

Kerugian cnidaria adalah hewan yg tergolong cnidaria memiliki knidosit. Knidosit ini
berfungsi untuk menyentrum jika hewan tersebut terancam bahaya
Thank You !

Anda mungkin juga menyukai