Anda di halaman 1dari 33

Taksonomi Hewan

(Porifera dan Cnidaria)

Kelompok II
1. Adriana Saekoko
2. Priska Elisabeth Veronika Wua
3. Winfrida P. Y. Kota Radja
4. Alfa Tanenofunan
Klasifikasi Porifera
Kingdom : Animalia
Filum : Porifera
Kelas : Archaeocyathida
Calcarea
Hexactinellida
Demospongiae
Sclerospongiae
Deskripsi
Porifera = Sponges (Spons); organisme multiseluler yang
mempunyai banyak pori sehingga air dapat melewatinya.
Tubuh terdiri dari mesohil, diapiti dua lapisan tipis sel.
Tidak memiliki sistem saraf, pencernaan, maupun sistem
peredaran darah.
Termasuk kelompok animalia karena merupakan organisme
multiseluler, heterotrof, tidak punya dinding sel.
Tidak mempunyai jaringan dan organ serta tidak memiliki
kesimetrisan tubuh.
Kebanyakan porifera adalah hewan hermafrodit (punya 2
kelamin dalam 1 individu)
Deskripsi
Kebanyakan spons memakan bakteri dan
partikel makanan yang masuk bersama air
lewat pori-pori mereka.
Ada yang bekerjasama dengan
mikroorganisme autotrof
Ada juga yang mendapatkan makanan dengan
cara beradaptasi menjadi karnivora dan
memakan krustasea kecil.
Archaeocyathida
Ciri-ciri:
1. Menyerupai karang tanduk
berongga
2. Masing-masing memiliki kerucut
3. Berbentuk kerucut dari kalsit yang
mirip dengan spons
4. Kerangka terdiri dari dinding
berpori tunggal (monocyathida),
atau lebih umum lagi sebagai dua
dinding berpori konsentris, dinding
dalam dan luar yang dipisahkan
oleh sebuah ruang. Di dalam dinding dalam adalah rongga.
Calcarea
Ciri-ciri:
1. Kerangkanya berspikula kapur
2. Kanositnya besar
3. Spikula berbentuk monokson,
tryakson, maupun tetrakson
4. Anggotanya memiliki ketiga
saluran kanal, oscan, sycon,
leucon
5. Morfologi luarnya tersusun atas ostium, pinakosit, dan
oscalum
Hexatinelida
Ciri-ciri:
1. Spikula tersusun dari silika
2. Badannya berbentuk tabung
3. Spikula berbentuk tryacson
Demospongiae
Ciri-ciri:
1. Spikula terbuat dari kersik
2. Tubuhnya lunak dan tak memiliki kerangka
3. Habitat berada di laut yang dangkal
4. Tipe saluran udara leuconoid
Sclerospongiae
Ciri-cirinya yaitu rangka tersusun dari kristal
kalsium karbonat.
Struktur Tubuh
1. Tipe Sel
Tubuh porifera disokong oleh mesohil,
mesohil mengandung sel yang disebut
amebosit yang memiliki berbagai fungsi,
seperti:
Mengedarkan sari makanan dan oksigen
Membuang partikel sisa metabolisme
Membentuk sel reproduktif.
Tipe sel lainnya antara lain oosit dan spermatosit yang berguna dalam
proses reproduksi, lofosit yang mensekresikan benang kolagen dan
sklerosit yang mensekresikan spikula yang berfungsi sebagai rangka spons.
Struktur Tubuh
2. Bentuk Tubuh
Tubuh spons dibagi menjadi 3 macam: Askonoid, Sikonoid,
dan Leukonoid.

Askonoid Sikonoid Leukonoid


Reproduksi Porifera
Seksual:
Mengeluarkan sel sperma ke
air dan bertemu sel telur.
Aseksual:
Fragmentasi:
Gelombang air dapat mematahkan tubuh spons dan
mengirimnya ke tempat lain, bagian tubuh yang
terpotong ini dapat tumbuh lagi jika memiliki sel
kolensit untuk memproduksi mesohil dan amebosit
untuk menghasilkan sel lainnya.
Tunas:
Sel-sel amebosit yang terlepas dari tubuh induk dapat membentuk spons baru.
Gemula:
Disebut "tunas penyelamat" dan digunakan kebanyakan spesies air tawar dan
sedikit spesies air laut, gemmula diproduksi besar-besaran ketika spons akan mati.
Ekologi
Habitat
Spons dapat ditemukan diseluruh dunia, dari daerah tropis sampai kutub.
Kebanyakan tinggal di air jernih dan tenang, supaya partikel kotoran tidak
menutupi pori-pori spons dan membuat mereka kesulitan untuk bernafas dan
makan. Spons tinggal baik di permukaan keras seperti bebatuan atau permukaan
lembut seperti pasir.Berbeda kelas berbeda pula habitatnya, spons kapur tinggal di
laut dangkal sedangkan spons kaca tinggal di laut dalam, Demospongia dan
Homoscleromorpha lebih bervariasi, dari laut dangkal sampai laut dalam. Sekitar
150 spesies Demospongia tinggal di air tawar.
Predasi
Serangga dalam kelompok Neuroptera dan Sisyridae merupakan predator bagi
spons air tawar, betina mereka bertelur di tumbuhan dekat air tawar sehingga
larva mereka jatuh ke air ketika menetas, larva yang menetas berenang mencari
spons untuk dimangsa, mereka menggunakan mulut panjangnya untuk menusuk
dan menyerap cairan di dalam spons, beberapa spesies menempel di permukaan
luar, ada juga yang masuk kedalam spons dan menjadikan rongga dalam spons
sebagai tempat tinggal. Larva yang sudah tumbuh besar meninggalkan air dan
membuat kepompong kemudian mengulang siklus kembali.
Peran Porifera
Beberapa jenis Porifera seperti Spongia dan Hippospongia
dapat digunakan sebagai spons mandi karena rangkanya lunak
dan penuh rongga. Rangka spons dapat digunakan sebagai
hiasan.
Memiliki potensi sebagai obat penyakit kanker dan penyakit
lainnya. Contohnya zat plakoridin A yang ditemukan pada
spons plakortis di Jepang, dapat berguna sebagai sitotoksin
bagi sel limfoma (kanker limpa).
Dapat mengembalikan kualitas air.
Pohon Filogenik Porifera
Klasifikasi Cnidaria
Kingdom : Animalia
Filum : Cnidaria
Kelas : Hydrozoa
Scyphozoa
Cubozoa
Staurozoa
Anthozoa
Deskripsi
Cnidaria memiliki ciri khas yaitu knidosit. Knidosit
adalah sel unik seperti harpun yang dimiliki
Cnidaria dan terdiri dari tiga tipe:
1. Nematosista yang berfungsi menusuk dan
menyuntikkan racun pada mangsanya, tipe ini
dimiliki kebanyakan Cnidaria
2. Spirosista berbentuk benang yang berfungsi menjerat
mangsa.
3. Ptikosista digunakan untuk membangun tabung perlindungan bagi Cnidaria dari ordo Ceriantharia
atau lebih dikenal dengan anemon tabung.
Tubuh mereka terdiri atas mesoglea, suatu bahan tak hidup yang mirip jeli.
Terletak di antara dua lapisan epitelium yang biasanya setebal satu sel.
Memiliki dua bentuk yaitu
1. Medusa yang berenang bebas
2. Polip yang sesil.
Keduanya simetris radial dengan mulut dikelilingi oleh tentakel berknidosit.
Deskripsi
Cnidaria membentuk filum hewan yang lebih kompleks
daripada spons.
Cnidaria memiliki sel-sel yang dihubungkan dalam jaringan.
Cnidaria juga memiliki otot, sistem saraf, dan beberapa
mempunyai organ indera, hal-hal yang tidak dimiliki spons.
Hewan ini tidak punya kepala dan mulut serta anusnya
terletak di lubang yang sama, sisi yang dekat mulut disebut
oral dan sebaliknya disebut aboral.
Mesoglea polip biasanya tipis dan lembut, sedangkan
medusa memiliki mesoglea yang tebal dan elastis, sehingga
medusa dapat meluncur di air dan bentuknya kembali
seperti semula.
Lapisan Sel Utama
Cnidaria adalah binatang diploblastik, dengan kata lain mereka mempunyai
dua lapisan sel utama.
Dua lapisan sel utama cnidaria membentuk epitel yang kebanyakan setebal
satu sel, dan melekat pada membran dasar berserat, yang mereka sekresikan.
mereka juga mensekresikan mesoglea yang mirip jeli yang memisahkan
lapisan-lapisan tersebut. Lapisan yang menghadap ke luar, dikenal sebagai
eksoderm ("kulit luar"), biasanya terdiri dari tipe-tipe sel berikut:
Sel epiteliomuskuler
Knidosit
Sel saraf.
Sel interstisial

Bagian tubuh Cnidaria: abu-abu adalah mesoglea yang dikelilingi warna merah (eksoderm) dan biru
(gastroderm), bagian dalam adalah rongga tubuh yang terhubung dengan mulut/anus.
Hydrozoa
Polip:
Ciri-ciri:
1. Tubuh melekat pada substrat seperti batu atau tumbuhan
2. Alat yang digunakan untuk menempel ialah aboral.
3. Polip bentuknya kurang silindris, yaitu mulut dengan tentakel yang
berada di sekelilingnya,ujung lain yaitu aboral (anus) yang memiliki
fungsi sebagai pelekat tubuh kepada substrat
4. Mulutnya digunakan untuk memasukan makanan sekaligus bernafas,
sementara pada lubang limbah atau pembuangan digunakan untuk
mengeluarkan kotoran
5. Organ-organ di atas dikelilingi oleh banyak tentakel, dimana
tentakelnya mengarah ke atas dan menjorok keluar
6. Bentuk tubuh bersifat pasif saat mereka mencari makanan.
7. Alat yang digunakan untuk menangkap makanan adalah tentakel.
Hydrozoa
Medusa
Ciri-ciri:
1. Mulut dan anus mengarah ke bawah
2. Bentuk tubuh bersifat aktif saat mencari
makanan, dikarenakan tubuh medusa selalu
mengikuti gerakan air yang membawa mereka
3. Kontraksi tubuh menyerupai lonceng
Scyphozoa
Ciri-ciri:
1. Bentuk tubuh serupa dengan mangkuk, ukurannya besar dan transparan,
kerap disebut juga dengan ubur-ubur mangkuk atau ubur-ubur sejati
2. Pada setiap tentakel yang ada pada tubuhnya dilengkapi dengan sel
penyengat (knidosit) untuk melumpuhkan mangsa
3. Bentuk polip kecil, ukurannya hanya beberapa centi, terikat pada substrat (di
dasar laut)
4. Pada bentuk tubuh medusa memiliki bentuk tubuh yang lebih besar jika
dibandingkan dengan hydrozoa
Cubozoa
Ciri-ciri:
1. Jenis hewan yang berbentuk kotak
2. Memiliki lensa mata kompleks
3. Tinggi lonceng bisa mencapai 17cm
4. Dapat berbentuk polip dan medusa
5. Mampu berenang dengan gaya horizontal
6. Terdiri dari 4 tentakel
7. Sisinya datar, oleh sebab itu disebut ubur-ubur kubus
Staurozoa
Ciri-ciri:
1. Umumnya mereka memiliki bentuk tubuh seperti
terompet dengan tangkai.
2. Bereproduksi secara seksual dengan menghasilkan sel
telur atau sperma yang nantinya menjadi larva yang akan
menempel pada tempat yang cocok.
Anthozoa
Ciri-ciri:
1. Yang termasuk anthozoa di antaranya seperti
karang,pena laut, dan anemon laut.
2. Pada bagian mulut anemon laut
terdapat tentakel dengan knidosit.
3. Memiliki bukaan mulut seperti celah
dan faring
4. Makanan anthozoa adalah udang dan
ikan-ikan kecil.
Anemon Laut
Reproduksi
Cnidaria mengalami reproduksi dengan daur hidup
antara bentuk polip dan medusa.
Peristiwa bergantinya cara reproduksi dari seksual
(tahap medusa) ke aseksual (tahap polip) atau
sebaliknya disebut metagenesis,
Banyak Cnidaria yang menghilangkan salah satu tahap
diatas, misalnya beberapa Schypozoa. Polip Cubozoa
hanya menghasilkan satu medusa. Hydrozoa lebih
beragam, beberapa tidak mengalami tahap polip,
sedangkan yang lain seperti Hydra tidak punya tahap
medusa. Anthozoa tidak mengalami tahap medusa tapi
menggunakan polip yang bertunas.
Reproduksi
Daur hidup Cnidaria
1-3 Larva mencari
tempat menempel
4-8 Polip tumbuh 9-
11 Strobilasi 12-14
Medusa tumbuh
Ekologi
Cnidaria tersebar di perairan di seluruh dunia, baik di perairan
tawar maupun laut. Tetapi, banyak dari mereka yang bergantung
pada alga fotosintetik yang membutuhkan cahaya matahari untuk
membuat nutrisi dan energi, sehingga mereka tinggal di perairan
yang dangkal. Koral pembentuk karang persebarannya terbatas di
perairan tropis. Sedangkan staurozoa terbatas di perairan dingin
seperti lingkar kutub utara
Mangsa cnidaria beragam, dari plankton sampai hewan yang lebih
besar dari mereka seperti ikan dan arthropoda, Beberapa cnidaria
bersifat parasit. Beberapa bersimbiosis dengan alga fotosintetik
atau menyerap nutrisi yang larut di air.
Predator dari cnidaria antara lain: siput laut, bintang laut dan ikan
kepe-kepe, serta kura-kura yang memakan ubur-ubur. Beberapa
juga melakukan hubungan simbiosis seperti anemon laut dan ikan
badut
Peran
Terumbu karang adalah salah satu ekosistem terpenting di dunia.
Cnidaria penyusun terumbu karang berasal dari kelas Anthozoa dan
Hydrozoa.Terumbu karang penting bagi manusia terutama yang
tinggal di pantai.
Terumbu karang menjadi sumber pendapatan bagi penduduk
sekitar, untuk pariwisata atau tempat memancing.
Masakan dari ubur-ubur
Ubur-ubur juga berbahaya bagi
manusia terutama dari kelas
cubozoa, anggotanya seperti
Chironex fleckeri, Carukia barnesi
dan Malo kingi
55 Spesies Medusozoa yang Diteliti
Berdasarkan Jurnal A. G. Collins
Pohon Filogenik Cnidaria

Anda mungkin juga menyukai