KELOMPOK 1:
1. Enrico Arrandy (12)
2. Eva Rianty (13)
3. Martinus Noviandri P (22)
4. Muhammad Rizki H (25)
PENGERTIAN UMUM
Berasal dari Bahasa Latin “Porus” yang artinya pori-pori dan “fer” yang artinya membawa
• Pada umumnya, porifera hidup di perairan yang dangkal dan jernih, namun adapula
yang hidup di tempat berpasir dan berlumpur
• Porifera yang telah dewasa tidak dapat berpindah tempat. Porifera dewasa akan
hidup menempel pada batu atau benda lainnya di dasar laut.
1. Askonoid ( Asconoid)
• Merupakan bentuk yang sederhana menyerupai bentuk vas bunga atau jambangan
• Saluran air pada sel porosit (pori) berbentuk tabung dan memanjang dari permukaan tubuh hingga
spongosol
• Hewan spons tipe ini tidak ada yang berukuran besar, karena getaran flagella tidak mampu mendorong
air dari spogosol keluar dari ostium
• Contoh: Leucosolenia
2. Sikonoid ( syconoid )
• Memiliki dinding tubuh yang melipat secara horizontal,sehingg potongan melintang tubuhnya tampak
seperti jari jari tetapi bentuknya tetapi bentuknya simetri radial.
• Lipatan sebelah dalam membentuk sejumlah saluran berflagella (flagellated canal) atau kantong yang
dilapisi dengan koanosit
• Lipatan luar sebagai saluran air masuk atau ostium.
• Contoh : sycon ciliatum
3.LEUKENOID ( LEUCONOID )
• Tubuh porifera yang lunak mampu berdiri tegak pada substrat karena ditunjang oleh sejumlah spikula
dan serat organik yang berfungsi sebagai rangka.
• Tubuh porifera tidak tersusun oleh jaringan sejati, tetapi dibentuk oleh sekumpulan sel-sel yang
tersusun ronggar. Sel-sel tersebut relatif belum terspesialisasi.
• Tubuh porifera terdiri atas 3 lapisan sel:
1. Pinakosit atau Pinakoderm
•merupakan sel-sel lapisan tubuh terluar
•Pinakosit dapat berkontraksi sehingga tubuh dapat membesar atau mengecil
•sel-sel berbentuk pipih,tersusun rapat,dan berfungsi untuk melindungi tubuh bagian dalam.
Pinakosit dapat berkontraksi sehingga tubuh dapat membesar atau mengecil.
2. Meisohil (Mesoglea)
•terletak diantara lapisan luar (Pinakosit) dan lapisan dalam (Koanosit).
•Meisohil berupa protein bergelatin yang mengandung bahan tulang dan sel-sel ameboid yang disebut
amebosit.
• Fungsi amebosit mengedarkan sari-sari makanan dan oksigen ke sel-sel tubuh lainnya, membuang
partikel sisa-sisa metabolisme, dan membuat spikula (serat spons) yang membentuk sel reproduktif
3.Koanosit
• merupakan sel-sel lapisan tubuh paling dalam yang melapisi rongga atrium dan spongosol.
•Koanosit berfungsi untuk mencena makanan secara intraseluler.
C. FISIOLOGI PORIFERA
• Proses fisiologi porifera bergantung pada aliran air. Air yang masuk melalui
ostium membawa partikel makanan dan oksigen.
• Getaran flagela pada koanosit menyapu air ke arah oskulum. Partikel
makanan akan dijerat dalam mukus yang terdapat pada penjuluran
kemudian ditelan secara fagositosis dan secara intraseluler di dalam
koanosit.
• Sari makanan hasil pencernaan masuk ke dalam amebosit yang terletak
bersebelahan dengan Koanosit kemudian diedarkan ke sel-sel lainnya
• Pertukaran gas dilakukan secara defusi.
REPRODUKSI SEKSUAL PADA PORIFERA
• Pada umumnya porifera bersifat hermaprodit,tetapi sel telur dan sperma diproduksi pada waktu yang
berbeda
• Sperma yang dikeluarkan bersama aliran air melalui oskulum dan masuk ke individu lain melalui ostium
• Fertilisasi sel telur oleh sperma terjadi di mesohil dan menghasilkan embrio yang akan ttumbuh menjadi
larva berflagella ( amfiblastula )
• Larva amfiblastula keluar dari mesohil kemudian berenang bebas dan menempel di suatu substrat dan
tumbuh menjadi porifera bebas.
REPRODUKSI ASEKSUAL PADA PORIFERA
• Tunas merupakan salah satu jenis sel amebosit yang mudah dilepaskan.
• Gemula atau “tunas penyelamat” akan diproduksi besar-besaran ketika spins akan mati.
Gemula terdiri atas cangkang spongin yang diperkuat spikula, juga ada kumpulan
amebosit dan cadangan makanan. Kemudian, gemula akan “tidur” dan dapat selamat
dari kondisi lingkungan yang ekstrem.
• Ketika kondisi semakin membaik, gemula akan menemukan tempat untuk melekat
dan akan berkecambah dan amebosit akan berubah menjadi lapisan terluar dan
cangkangnya akan meletus.
• Ada juga gemula yang tetap melekat pada induk aslinya, sehingga sulit untuk
dibedakan apakah tumbuhan tersebut hidup kembali atau ditumbuhi gemulanya
sendiri.
• Fragmentasi adalah pemutusan sebagian tubuh porifera yang terjasi karena adanya
gelombang air dan mengirim patahan porifera tersebut ke tempat lain dan kan tumbuh
menjadi porifera baru
KLASIFIKASI PORIFERA
A. Calcarea (calcispongiae )
• Calcarea berasal dari bahasa latin calcare yang berarti kapur, calsi yang berarti kapur, dan spongia yang
berarti spons
• Calcarea memiliki rangka dari zat kapur
• Calcarea berwarna pucat dan memiliki tinggi kurang dari 15 cm
• Calcarea memiliki tipe saluran air askonoid,sikonoid,dan leukonoid.
• Contoh: Lucosolenia , Clathrina, dan Sycon ciliatum
• B. Hexactinellida ( hyalospongiae )
• Berasal dari Bahasa Yunani “hexa” yang berarti enam dan “hyalo” yang berarti transparan atau
kaca, dan spongia yang berarti spons
• Kerangka tubuh hexactinellida tersusun atas silika (kaca dengan bentuk silindris datar atau
bertangkai )
• Dengan tinggi tubuh mencapai 90 cm
• Tipe saluran air sikonoid
• Hexactinellida hidup di air laut dengan kedalaman 90cm - 5000 m
• contohnya : Euplectella aspergillum dan Hyalonema
C. Demospongiae
• Berasal dari Bahasa Yunani “demo” yang berarti tebal dan “spongia” yang berarti spons
• Demospongiae memili kerangka tubuh yang tersusun dari serabut spongi.
• Pada umumnya Demospongiae berwarna cerah,tetapi ada yang gelap (hitam) warna tubuh cerah diduga
untuk melindungi tubuh dari sinar matahari.
• Contohnya : Oscarella,Microcyona,Halichondria dan Cliona celata
D. Sclerospongiae
• Sclerospongiae atau spon karang (Coralline sponges) menghasilkan rangka yang tersusun atas kalsium
karbonat (CaCO3) yang terjalin dalam serat-serat spons, sehingga tampak seperti batu koral.
• Diameternya dapat mencapai 1 meter. Sclerospongiae banyak di temukan di terumbu karang di Jamaika
• Contoh: Ceratoporella dan Stromatospongia.
PERANAN PORIFERA DALAM KEHIDUPAN MANUSIA