Anda di halaman 1dari 18

PERTEMUAN IX

PHYLLUM PORIFERA
OLEH :
Suryawan Asfar, ST., M.Si
PENGERTIAN PORIFERA
Porifera berasal dari kata Latin, yaitu :
Porous : Yang berlubang-lubang/ pori
Ferre : Membawa

Porifera diartikan sebagai binatang bersel banyak


(multiseluler) dan sangat sederhana, contohnya
sponsa.
CIRI-CIRI PORIFERA
CIRI CIRI DARI PHYLLUM PORIFERA :
Memiliki pori-pori di sekujur tubuhnya (ostia)
Tidak mempunyai organ, simetri tubuh, sel-sel
pengindera, sel saraf, dan saluran pencernaan,
jaringan saraf maupun mulut.
Tidak bisa bergerak secara cepat dan hidup
menempel pada batu, cangkang kerang, dan
permukaan keras lainnya (sesil)
Kerangka tubuhnya tersusun dari zat kapur,
silikat dan spongin.
Mempunyai daya regenerasi yang tinggi, artinya
mampu menumbuhkan kembali bagian tubuh
yang hilang (rusak), jika dipotong menjadi empat
bagian, maka akan terbentuk empat hewan
MORFOLOGI PORIFERA

Ostium/ Aperture : lubang kecil tempat


masuknya air ke dalam tubuh, lubang
pada porosit
Spongocoel : ruangan tengah di dalam
tubuh
Pinakosit/ epidermis : sel pelapis tubuh bagian luar, lapisan sel-sel
Osculum : tempat kelurnya air dari
yang berbentuk pipih
spongocoel
Porosit/ endodermis : sel berlubang yang di dalamnya terdapat ostia.
Mesohyl : sel otot yang mengelilingi porosit dan dan oskulum
Choanocyte : sel pelapis dinding spongiosel dan berfungsi untuk
mencerna makanan secara intrasel.
Flagellum : bulu getar sebagai penangkap makanan
Amoebacytes : mengangkut makanan dan membuang kototan keluar
Spikula : susunan rangka yang menguatkan tubuh
JENIS-JENIS SPICULA
Sponge (Porifera) dibedakan menjadi 2 bagian, yaitu :
Mega sclerites : yaitu rangka dengan spicule-spicule yang besar dan
menyokong atau memberi bentuk struktur dari pada sponge.
Micro sclerites : yaitu spicule-spicule kecil yang bergantung pada
mesenhya.
Sel yang membuat spicula di dalam mesenchym binatang porifera
adalah :
Amoebacytas, Mesogloca, Scleroblast dan Choanocyta.

Bentuk-bentuk dari spicula :


a) Monoaxon spicula
b) Triaxon spicula
c) Tetraxon spicula
d) Polyaxon spicula
e) Desmas
f) Sphere
KERAGAMAN PHYLLUM PORIFERA
Tipe Saluran Air
a) Tipe Askon, sistem saluran air yang paling sederhana, secara
berurutan terdiri atas ostia, spongiosel, dan oskulum. Contohnya :
Leucosolenia dan Clatharina blanca.
b) Tipe Sikon, saliran airnya meliputi ostia, saluran radial yang tidak
bercabang, spongiosel, dan oskulum. Contohnya : Pheronema sp.,
Schypa, dan Sycon gelatinosum.
c) Tipe Leukon/ Rhagon, tipe terumit. Salurannya terdiri atas ostia,
saluran radial yang bercabang-cabang, spongiosel, dan oskulum.
Contohnya : Euspongia officinalis dan Euspongia mollissima.
Tipe Zat Penyusun Rangka Tubuh
a) Kalkarea, tubuhnya tersusun dari zat kalsium
karbonat (kapur), memiliki ukuran tubuh kecil, dan
hidup di laut dangkal. Contohnya : Klatharina blanca
dan Sycon gelatinosum, Scypa, Grantia.
b) Heksaktinelida, memiliki rangka tubuh dari zat
silikat, bentuk tubuh slinder atau corong.
Contohnya : Pheronema Sp.
c) Demospongiae, ada yang tidak mempunyai rangka
atau mempunyai rangka dari serabut spongin (zat
tanduk) dan ada juga tersusun dari serabut spongin
dan zat silikat. Contohnya :
) Euspongia officinalis, Euspongia mollisima, dan
Spongila carteri (rangka dari spongin).
) Poterion dan Oscarella sp. (tanpa rangka tubuh)
) Corticium candelabrum (rangka dari spongin dan
silikat)
FASE HIDUP PHYLLUM PORIFERA
Porifera mempunyai 2 (dua) fase hidup :
Fase sesil/ medusa
Porifera masih larva dan bisa bergerak dengan bebas.
Fase Polip
Menempel pada tempat tertentu hingga dewasa.

FASE PERKEMBANGBIAKAN PORIFERA


PERKEMBANGBIAKAN PORIFERA
Secara Vegetatif/ Aseksual dengan 3 (tiga) cara, yaitu :
1.Pembentukan tunas/ kuncup luas/ budding.
2.Pembentukan tunas dalam/ Gemmulae (butir benih)
. Gemmulae terbentuk jika keadaan lingkungan sedang
tidak menguntungkan ketika keadaan lingkungan
membaik, gemmulae akan terbentuk menjadi individu
baru.
. Gemmulae hanya dimiliki oleh porifera air tawar/
Spongilidae
Proses pembentukan Gemmulae :
Pertama-tama arkeosit mengumpulkan nutrient dengan
memfagosit sel lain untuk dikumpulkan dalam rongga
tubuh. Sel tertentu kemudian mengelilingi kumpulan
tersebut dan membungkusnya. Pada kondisi yang tepat
gemmulae menetas dan sel-sel di dalamnya keluar dan
berdiferensiasi membentuk porifera baru.
3.Regenerasi, merupakan bentuk lain reproduksi aseksual
Secara Generatif/ seksual dengan cara, yaitu :
Porifera merupakan hewan hermaprodit (menghasilkan sperma
dan ovum), walaupun demikian tidak dapat mebuahi sendiri.
Sedangkan perkembangbiakan generatif /seksual berlangsung
melalui peleburangamet jantan dengangamet betina. Dari
peleburan ini dihasilkanzigotyang kemudian berkembang
menjadiplanula /larva bersilia. yang akhirnya menetap di
dasar, menempel untuk berkembang menjadi porifera dewasa.
SISTEM PERNAFASAN
Poriferamemakan zat-zat organic dan organisme-
organisme kecil seperti plankton. Makanannya dicerna
secaraintraselolehsel-sel koanosit. Di dalam sel,
makanan dicerna olehvakuola makanan, kemudian
diteruskan olehsel amebositdan diedarkan ke seluruh
tubuh. Sedangkansisa makananditeruskan
kespongosolkemudian dikeluarkan melalui oskulum.
System pernafasan yang dimilikipun sangat sederhana.
Oksigen diambil langsung dari air olehsel-sel
koanositsecaraabsorpsi. Karbon dioksida hasil
pernafasan dikeluarkan langsung dari dalam sel ke
lingkungan
KLASIFIKASI PHYLUM PORIFERA
Bendasarkan Bentuk dan Komposisi Rangka, Phyllum Porifera
dibagi ke dalam 4 kelas, yakni :
1. Kelas Calcarea, terbagi 2 (dua) ordo :
. Ordo Homocoela
. Ordo Heterocoela
2. Kelas Hexactinellida, terbagi 2 (dua) ordo :
. Ordo Lyssacina
. Ordo Dictyonina
3. Kelas Demospongia, terbagi 6 (enam) ordo :
. Ordo Tetractinellida Ordo Lithistida
. Ordo Monaxida Ordo Myxospongida
. Ordo Kebatosa Ordo Heteractinellida
4. Kelas Pleospongia
. Ordo Monocyatria
. Ordo Archaeocyatha
KELAS CALCAREA
Rangka tubuh tersusun dari kalsium karbonat; Kalsit
dan Aragonit.
Ukurannya sangat kecil, tinggi 3 4 inci
Spiculanya dapat berbentuk monaxite, triaxone,
tetraxone
Tipe salurannya Ascon, Sycon dan Leucon

Ordo Homocoela : memiliki dinding yang tipis, sistem


kanal asconoid, rangkanya tidak bisa terawetkan, fosil
terpecah-pecah kecil.
Contohnya : Leucosolenia.

Ordo Heteroceola : memiliki dinding yang tebal, bagian


dalamnya terlipat, saluran ke Spongocoel dilapisi sel-sel
endoderm, sistem salurannya Sycon dan Leucon,
KELAS HEXACTINELLIDA
Tipe spicula : Triaxone, tetraxone yang tersusun dari silika
Sistem salurannya adalah rhagon
Hidup di kedalaman 100 500 meter
Muncul pada zaman Kabrium

Ordo Lyssacina : sponsa dengan rangka lyssacine, yaitu


rangka yang dibentuk oleh jalinan memancar hexaxone
berupa rangkaian matajala yang tak beraturan. Contoh :
Protospongia berumur Kabrium.

Ordo Dyctyonina : sponsa yang rangkaiannya dibentuk oleh


hexaxone yang ujung-ujungnya bergabung hingga
membentuk jaringan tiga dimensi yang kurang lebih simetri
beraturan atau spicula yang dyctyonine.
KELAS DEMOSPONGIA
Memiliki spicula monoaxone, tetraaxone, polyaxone.
Terbuat dari serabut spongine, silika atau kombinasinya.
Sistem salurannya Leucon

Ordo Tetractineliida, memiliki spicula monaxone dan tetraxone,


terbuat dari silika, rangka yang terbentuk oleh himpunan-
himpunan spicula dinamakan Lithistid. Umur zaman kabrium
hingga recent. Cth : Lithisida, Jerea, Siphonia.

Ordo Monaxon, memiliki spicula monaxone, tersebar dalam


mesenchyme, terbuat dari silika sebagian hidup di daerah air
tawar. Cth : Spongila, Slioma.

Ordo Kebatosa, skeleton terdiri dari spongine fiber dan


membentuk anyaman-anyaman. Hidup menambat pada bagian
yang tetap tapi komposisi dari silica. Contoh : Euspongia.
KELAS PLEOSPONGIA
Bentuknya menyerupai Piala (kerucut atau slinder)
Munculnya pada permulaan Kambrium, puncak perkembangannya pada
zaman kambrium Tengah.
Mempunyai dinding tunggal atau ganda berlubang-lubang.
Tersusun dari zat gampingan.
Ruangan antara dinding luar dan dalam dinamakan intervallum, didalam
intervalum terdapat bidang-bidang vertikal atau radial yang dinamana
parities, sedangkan bidang horizontal dinamakan synapticulata, dan
bidang yang tidak beraturan dinamakan dissepiment.

Ordo Monocyatha memiliki dinding tunggal berlapis-lapis dan pada


permukaannya berlubang-lubang bentuknya kerucut. Contoh : Monocyathus

Ordo Archaeocyatha memiliki dinding ganda, rangkanya berbentuk kerucut,


dan beberapa jenis mempunyai struktur intervallum. Contoh : Ajacicyatha,
Archaeocyathellus, Vevadacyathus, Cambrocytahus, Protopharetra.
MANFAAT DARI PHYLUM PORIFERA
Secara ekonomis, Porifera tidak mempunyai arti penting. Hewan
Demospongia yang hidup di laut dangkal dapat dimanfaatkan oleh
manusia, misalnya spons untuk mandi dan pembersih kaca.

Anda mungkin juga menyukai