Anda di halaman 1dari 12

Aves | Delinta Herlia Santi | S831608014

AVES
AVES
A. PENGERTIAN AVES
Aves merupakan vertebrata yang paling mudah
dikenali karena sebagian tubuhnya ditutupi oleh bulu, namun kaki bagian bawah ditutupi oleh sisik
seperti Reptil.

B. KARAKTERISTIK AVES
1. Aves memiliki sayap dan biasanya tubuhnya dilindungi oleh bulu yang tebal
2. Sayap burung digunakan untuk terbang. Tujuan terbang adalah untuk memudahkan perburuan,
melarikan diri dari predator dan bermigrasi
3. Burung memiliki variasi paruh sesuai dengan makanannya
4. Memiliki variasi bentuk
5. Memiliki berbagai tipe kaki sesuai dengan habitatnya.
6. Merupakan hewan endoterm
7. Fertilisasi internal yaitu dengan cara ovipar
8. Aves memiliki sistem indera berupa penglihatan yang tajam
9. Alat respirasi berupa paru-paru dan pundi-pundi udara sebagai alat pernapasan tambahan
10. Memiliki alat suara siring yang terdapat pada percabangan trakea
11. Alat ekskresi berupa ginjal metanefros dan tidak memiliki kandung kemih
12. Aves memiliki jantung beruang 4 yaitu 2 atrium dan 2 ventrikel
13. Memiliki peredaran darah ganda artinya dalam satu kali peredaran darah ke seluruh tubuh darah
melewati jantung 2 kali

C. SISTEM-SISTEM AVES
1. Sistem Skeleton
 Aves dapat terbang karena mempunyai sayap dan berat badanya relatif ringan.
 Otot-otot yang berperan dalam proses terbang, adalah otot-otot pektoral (musculli
pectoralis).
 Otot-otot pektoral terdiri dari 2 otot, yaitu otot pectoral mayor dan otot supracoracoideus
atau lebih dikenal dengan otot pectoral minor (Young, 1962).
2. Sistem Digestoria
 Saluran pencernaan pada Aves terdiri atas mulut, esophagus, tembolok, lambung
(kelenjar), empedu, usus halus, usus besar, rektum, kloaka.
 Pada bagian mulut terdapat paruh dan lidah. Paruh berfungsi untuk mengambil makanan,
sedangkan lidah burung memiliki struktur kaku yang bentuknya runcing dan kecil.
makanan yang diambil oleh paruh langsung masuk dalam rongga mulut lalu menuju ke
kerongkongan dan diteruskan ke tembolok.
 Tembolok merupakan pelebaran kerongkongan yang berfungsi menyimpan makanan
untuk sementara dan sedikit demi sedikit akan disalurkan ke lambung kelenjar.
 Lambung kelenjar yaitu lambung yang terletak dibagian depan. Dilambung kelenjar
terjadi proses kimiawi karena dindingnya mengandung kelenjar-kelenjar yang
Page 2
menghasilkan getah lambung dan berfungsi untuk mencerna makanan dan diteruskan ke
usus halus dan sisa akhir makanan didorong ke usus besar lalu melewati rektum dan
akhirnya dikeluarkan melewati kloaka.

3. Sistem Circulatoria
 Jantung burung beruang empat sehingga terdapat 2 ventrikel dan 2 atrium. Bagian kiri
jantung hanya menerima dan memompa darah kaya oksigen, sementara bagian kanan
hanya menerima dan memompa darah miskin oksigen.

Page 3
4. Sistem Excretoria
 Alat ekskresi pada burung terdiri dari ginjal (metanefros), paru-paru dan kulit.
 Burung memiliki sepasang ginjal yang berwarna coklat.
 Saluran ekskresi terdiri dari ginjal yang menyatu dengan saluran kelamin pada bagian
akhir usus (kloaka).
 Burung mengekskresikan zat berupa asam urat dan garam.
 Kelebihan kelarutan garam akan mengalir ke rongga hidung dan keluar melalui nares
(lubang hidung).
 Burung hampir tidak memiliki kelenjar kulit, tetapi memiliki kelenjar minyak yang
terdapat pada tunggingnya. Kelenjar minyak berguna untuk meminyaki bulu-bulunya. .
5. Sistem Nervosum
 Semua aktivitas saraf diatur oleh oleh susunan saraf pusat yang terdiri atas otak dan
susm-sum tulan belakang.
 Otak burung terdiri dari beberapa bagian, yaitu otak besar, otak tengah, otak kecil, dan
sum-sum lanjutan.
 Permukaan otak besar burung tidak berlipat-lipat sehingga jumlah neuron pada burung
tidak banayak.
 Otak tengah burung berkembang membentuk dua gelembung. Perkembangan ini
berhubungan dengan fungsi penglihatannya.
 Otak kecil burung mempunyai banyak lipatan yang memperluas permukaannya sehingga
dapat menampung neuron cukup banyak. Perkembangan otak kecil ini berguna untuk
pengaturan keseimbanagan burung waktu terbang.

Page 4
6. Sistem Respirasi
 Tersusun atas trakea, bronkus, dan kantong udara. Bronkus adalah saluran menukik yang
mengarah ke dan dari kantong udara. Udara kaya O2 lewat selama ekspirasi dan inspirasi
dimana terjadi pertukaran O2 dan CO2 di parabronkus. Sayap yang digerakkan
membantu penarikan udara ke tubuh burung.

Page 5
7. Sistem Reproduksi
 Fertilisasi internal. Telur dibentuk dari pertemuan spermatozoa burung jantan dengan
dengan ovum burung betina. Spermatozoa dapat bertahan kurang lebih 14 hari di saluran
genital betina.

Page 6
Alat Reproduksi pada Aves, (a) Betina, dan (b) Jantan

D. KLASIFIKASI AVES
Aves dibagi menjadi 2 Sub Classis berdasarkan perbedaan struktur sirip yaitu:
1. Sub Classis Archaeornithes
a. Semua anggotanya telah punah
b. Ekor panjang, vertebrae >13
c. Mempunyai gigi pada rahang
d. Berjari 3; cakar pada sayapnya
e. Tulang dada kecil
f. Metacarpalia dan jari-jari bebas
g. Rectrices dalam 2 deret lateral tanpa pygostylus
h. Contoh: Rchaeopterygiformes, Archaeopteryx sp. Fosilnya terdapat di Jerman
2. Sub Classis Neornithes
a. Tulang metacarpalia bersatu membentuk carpometacarpus
b. Jari kaki keduanya merupakan jari terpanjang
c. Memiliki 13 vertebrae caudal atau kurang
d. Tulang dada (sternum) dengan atau tanpa carina
e. Ekornya berbulu dan berukuran pendek.
f. Terdiri atas 2 Super Ordo, yaitu :
1) Super Ordo Odontognathae
a) Rahang bergigi tajam
b) Gigi terletak di dalam alur pada rahang
c) Tubuh memanjang
d) Contoh: Hesperonis ichtyorni
2) Super Ordo Palaeognathae
a) Termasuk dalam burung berjalan dan tidak dapat terbang
b) Tidak mempunyai gigi
c) Sayap mereduksi: tidak dapat terbang
d) Terdiri atas 7 ordo, yaitu:
 Ordo Tinamiformes
 Memiliki carina sterni tapi tidak pandai terbang
 Sayap kecil bulat
Page 7
 Bulu ekor dan pygostyle menyusut
 Contoh: Eudromia elegans
 Ordo Apterygiformes
 Sternum tanpa carina sterni
 Aktif di malam hari
 Contoh: Apteryx australis (Burung Kiwi)
 Ordo Struthioniformes
 Sternum tanpa carina sterni
 Contoh: Struthio camelus (burung onta)
 Ordo Rheiformes
 Pelari cepat
 Kaki berjari tiga dengan cakar kuat
 Sternum tanpa carina sterni
 Contoh: Rhea americana
 Ordo Casuariformes
 Tidak dapat terbang
 Bulu bercabang (after shaft) panjangnya hampir sama dengan shaft
 Sternum tanpa carina sterni
 Contoh: Casuarius sp. (burung kasuari)
 Ordo Yornithiformes (extinct)
 Tidak dapat terbang
 Sternum pendek tanpa carina sterni
 Contoh: Aepyornis sp.
 Ordo Dinorthiformes
 Tidak dapat terbang
 Sternum mereduksi tanpa carina sterni
 Kaki belakang massive
 Contoh: Burung Moas
3) Super Ordo Neognathae
a) Merupakan kelompok burung yang dapat terbang
b) Tidak mempunyai gigi
c) Terdiri atas 23 ordo, yaitu:
 Ordo Spenisciformes
 Burung air yang tidak dapat terbang
 Kaki berselaput
 Contoh : Familia Speniscidae (Aptenodytes : burung pinguin)
 Ordo Procellariformes
 Lubang hidung berbentuk buluh/pipa
 Di dalam kepala terdapat kelenjar garam
 Jari-jari belakang mereduksi
 Kelompok burung laut yang menyerupai burung camar
 Contoh : Familia Procellariidae (Pterodroma baraui)
 Ordo Pelecaniformes
 Burung air dengan lubang hidung sangat mereduksi
 Mempunyai kantung leher (gular pouch)
 Kaki berselaput
 Contoh : Familia Pelecanidae (Pelecanus onocrotalus)
Page 8
 Ordo Ciconiiformes
 Burung air dengan leher dan tungkai yang panjang
 Contoh : Familia Ardeidae
 Egretta alba (kuntul besar)
 E. intermedia (kuntul perak)
 E. garzetta (kuntul keci)
 Bubulcus ibis (kuntul kerbau)
 Ordo Anseriformes
 Mencakup bangsa itik, dengan tungkai pendek dan tepi paruh berlamela
(lamela transfersal)
 Contoh : Familia Anatidae (Anas gibberifrons)
 Ordo Falconiformes
 Mencakup burung-burung buas/karnivora
 Jari kaki tajam melengkung
 Contoh : Familia Accipitridae (Spizaetus cirrhatus)
 Ordo Pssitaciormes
 Mencakup burung-burung sebangsa paruh bengkok
 Paruh bagian atas bersendi dengan tengkorak sehingga dapat bergerak
 Kaki tipe zygodactylus
 Contoh : Familia Psittacidae (Cacatua sulphurea) kakak tua jambul
kuning.
 Ordo Galliformes
 Mencakup burung-burung terestrial
 Pemakan biji-biji (granivora)
 Contoh : Familia Phasianidae (Gallus gallus)
 Ordo Columbiformes
 Mencakup burung-burung sebangsa merpati
 Tembolok besar, menghasilkan cairan seperti susu (pigeon milk)
 Contoh : Familia Columbidae (Columba livia)
 Ordo Gruiformes
 Contoh : Familia Turnicidae (gemak) Turnix suscicator, Gallinula
chloropus, Amourornis phoenicurus
 Ordo Cuculiformes
 Mencakup burung-burung yang sering disebut dengan burung kuko
 Kaki zygodactylus
 Ada yang bersifat parasit
 Contoh : Familia Cuculidae (Kangkok/kuko) Cuculus saturatus
 Ordo Stringiformes
 Mencakup jenis-jenis burung hantu
 Mata besar menghadap ke depan (binocular vision)
 Lubang telinga lebar dan sering tertutup lipatan kulit
 Mempunyai cakar yang tajam
 Aktif pada malam hari (nocturnal)
 Contoh : Familia Tytonidae (Tyto alba)
 Ordo Cocariformes
 Paruh besar dan kuat

Page 9
 Jari-jari ke 3 dan ke 4 bersatu pada bagian pangkal
 Contoh : Familia Bucerotidae (enggang, rangkong, julang, kangkareng)
Aceros undulates
 Ordo Piciformes
 Paruh kuat dan lentur
 Bulu ekor kaku, ujungnya runcing
 Contoh : Familia Picidae Dinopium javanense (pelatuk besi)
 Ordo Passeriformes
 Kaki berjari 4, 3, ke depan 1 belakang (paserin)
 Contoh : Familia Ploceidae (pipit, bondol, gelatik)
 Ploceus hypoxanthus
 Ordo Caprimulgliformes
 Mancakup jenis-jenis burung cabak, pemakan serangga
 Contoh : Familia Caprimulgidae (cabak)
 Ordo Apodiformes
 Mencakup kelompok wallet, kapinis
 Beberapa anggotanya dibudidayakan, untuk diambil sarangnya karena
memiliki nilai ekonomis dan manfaat kesehatan
 Contoh : Familia Apodidae (walet)
 Ordo Charadriiformes
 Memiliki paruh yang panjang untuk menangkap invertebrata di pesisir
pantai
 Contoh: Anarhynchus frontalis
 Ordo Phoenicopteriformes
 Memiliki badan besar, kaki dan leher panjang, dan terbang cukup cepat.
 Contoh: Phoenicopterus ruber
 Ordo Procellariiformes
 Memiliki hidung seperti botol yang memanjang di sepanjang hidung
 Contoh: Macronectes giganteus
 Ordo Coraciiformes
 Memiliki kaki syndactyly, dengan tiga jari mengarah ke depan (dan jari
ke-3 & ke-4 mencengkam asas)
 Termasuk karnivor
 Contoh: Buceros rhinoceros
 Ordo Trogoniformes
 Merupakan burung arboreal
 Terjadi heterodaktil pada jari-jari kakinya
 Contoh: Apalharpactes reinwardtii
 Ordo Musopaghiformes
 Memiliki ekor yang cukup panjang
 Terbangnya lemah tetapi pemanjat yang hebat.
 Contoh: Tauraco persa

E. PERANAN AVES
1. Peranan Menguntungkan

Page 10
a. Sebagai bahan industry, misalnya bulu entok yang digunakan untuk membuat kok
(shuttlecock) dan pengisi bantal. Bulu ayam digunakan untuk kemoceng.
b. Sebagai bahan membuat obat, misalnya sarang burung wallet dan telur itik.
c. Sebagai predator alamiah, memangsa ulat dan serangga.
d. Sebagai hiburan, misalnya pada burung yang suaranya merdu dan burung yang dapat dilatih
dalam permainan sirkus.
e. Telur dan dagingnya dapat dikonsumsi dan kaya akan protein. Sarang wallet dapat dibuat sop
sarang burung.
f. Sebagai pengendali hama, misalnya burung hantu sebagai predator tikus.
g. Daging ayam sering dimakan di Indonesia. Daging itik lebih jarang dimakan. Di daerah lain
selain daging itik juga daging angsa dan daging ayam Turki.
h. Telur ayam dan telur itik di Indonesia sering dimakan. Kecuali telur-telur ini telur bebek
Manilla dipergunakan juga untuk membuat kue.
i. Di daerah lain, plumulae dari itik dan angsa dipakai untuk membuat selimut,bantal, dan
kasur.
2. Peranan Merugikan
a. Menjadi hama pada tumbuhan khususnya yang menghasilkan biji-bijian, seperti padi,
gandum, jagung, dll.
b. Menimbulkan penyakit pada manusia yang disebabkan virus H5N1 dari unggas.
c. Menimbulkan bau tidak sedap yang ditimbulkan oleh kotoran unggas.
d. Menimbulkan penyakit yang diakibatkan oleh kotoran unggas, seperti:
1) Histoplasmosis yaitu penyakit akibat dari jamur yang tumbuh di kotoran burung yang
kering.
2) Kardiosis yaitu infeksi jamur yang disebabkan oleh merpati.
3) Salmonellosis yaitu penyakit yang disebabkan oleh burung merpati, jalak, dan pipit.

F. GAMBAR SPECIES
1. Sub Classis Archaeornithes

Archaeopteryk lithograpica Archaeopteryk sp. Eudromia elegans

Page 11
Apteryx australis Struthio camelus Rhea americana
Casuarius sp. Aepyornis sp. Burung Moas

Page 12

Anda mungkin juga menyukai