Abstract- Appropriate with constructivist principles, a pengetahuannya serta melatihkan ketrampilan proses
child learn if they actively construct knowledge in sains lewat keterlibatan aktif siswa dalam pembelajaran.
their brain. One way to implement in the classroom is Inti dari teori konstruktivis adalah ide bahwa siswa harus
a way to package learning materials in the form of secara individu menemukan dan mentransfer informasi-
worksheets. The purpose of the research is to develop informasi kompleks apabila mereka ingin menjadikan
a constructivist-based worksheets to practice science informasi itu miliknya sendiri (Brook, 1990; Leinhardt,
process skills that feasiable theoretically and 1992; Brown et al, 1989 dalam Nur dan Wikandari,
empirically. Types of research, namely the 1999). Guru dapat membantu dengan cara-cara mengajar
development of a customized worksheets with 4-D yang membuat informasi menjadi sangat bermakna dan
development procedures. The research instrument relevan bagi siswa, memberikan kesempatan kepada
used in the form of sheet validation worksheets and siswa untuk menemukan atau menerapkan sendiri ide-
student activity sheets. Data were analyzed by idenya dan menyadari untuk menggunakan strategi
descriptive quantitative. The results showed that, mereka sendiri untuk belajar (Slavin, 2009). Dalam
LKS has developed theoretically feasible and get a implementasi LKS berbasis konstruktivis, tugas guru
percentage of 97.47% with a very decent criteria. hanya menjadi mitra yang aktif bertanya, merangsang
Percentage of students meeting Activity 1 and 2 get a pemikiran, menciptakan persoalan, membiarkan siswa
percentage of 82.4% and 87.5%. mengungkapkan gagasan dan konsepnya, serta kritis
menguji konsep siswa dengan menunjukan apakah
Keywords: constructivist-based worksheets, pemikiran itu sesuai atau tidak (Suparno, 1997). Kegiatan
science process skills dalam LKS berbasis konstruktivis disusun mengikuti
tahapan konstruktivis yang dikembangkan oleh Scott
I. PENDAHULUAN
(1987) terdiri dari 5 tahapan yaitu, tahap orientasi,
Lembar Kegiatan Siswa (LKS) merupakan selembar elisitasi, penerapan ide, rekonstruksi ide dan review. LKS
kertas untuk menyusun skema pemecahan masalah atau yang dikembangakan juga melatihkan ketrampilan proses
membuat desain, mencatat data hasil pengamatan dan sains. Keterampilan proses sains adalah pendekatan yang
lembar diskusi. LKS berisikan informasi dan interaksi didasarkan pada anggapan bahwa sains itu terbentuk dan
dari guru kepada siswa agar dapat mengerjakan sendiri berkembang melalui suatu proses ilmiah (Rudy, 2011).
suatu aktivitas belajar melalui praktek atau penerapan Penelitian ini membatasi pada ketrampilan proses sains
hasil-hasil belajar untuk mencapai tujuan instruksional pengamatan (observasi) dan mengelompokkan
(Suyanto, 2011). Berdasarkan penyataan tersebut maka (klasifikasi).
keberadaan LKS memberi pengaruh yang cukup besar Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti ingin
dalam proses belajar mengajar. Berdasarkan hasil mengetahui kelayakan LKS secara teoritis berdasarkan
wawancara dengan salah satu guru biologi kelas X SMA hasil validasi LKS serta mengetahui kelayakn secara
Negeri 2 Tuban diketahui bahwa, Dalam kegiatan empiris berdasarkan hasil pengamatan aktivitas siswa
pembelajaran guru lebih banyak menggunakan ceramah, selama menggunakan LKS berbasis konstruktivis.
sehingga pembelajaran menjadi berpusat pada guru. Hasil
angket siswa menyatakan, siswa kesulitan menyusun atau II. METODE PENELITIAN
membangun sendiri pengetahuan mereka terhadap materi Jenis penelitian ini merupakan penelitian
yang dipelajarinya. Berdasarkan alasan ini, peneliti pengembangan LKS berbasis konstruktivis untuk
merasa perlu untuk mengembangkan LKS berbasis melatihkan ketrampilan proses sains pada materi
kontruktivis yang dapat melatih siswa untuk membangun tumbuhan berbiji kelas X. Pengembangan penelitian
dilaksanakan di kampus jurusan Biologi Universitas